BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. yang dibangun dari berbagai segmen industri, seperti: akomodasi, transportasi,

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Ardana, dkk (2012:3)

PENGARUH EFEKTIVITAS PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN FOOD & BEVERAGE DEPARTMENT DI ASTON BRAGA HOTEL & RESIDENCE BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. adat istiadatnya, alamnya yang indah, atraksi wisata serta mempunyai keaneka

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat. Karena persaingan dunia usaha yang semakin tinggi saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari tahun ke tahunnya. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh semakin

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. yang terserap di industri pariwisata, seiring dengan bergesernya kecenderungan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis terutama di bidang pariwisata yang semakin kompetitif, menuntut

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya dengan baik. Kegiatan-kegiatan pengembangan Sumber Daya Manusia harus

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi perkembangan pariwisata di Bali, komponen komponen. berproduktivitas tinggi. Bukanlah suatu pekerjaan yang

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dunia pariwisata di Lampung tidak terlepas dari dukungan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan hidup dan budaya bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. Peran sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas pada perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, perusahaan-perusahaan di tuntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kuta. Jendela pariwisata di Bali yang baru menonjol adalah Seminyak. Daerah

BAB I PENDAHULUAN. dalam industri tersebut (Arrizal, 2012). Persaingan menjadi semakin ketat dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi yang terjadi saat ini, dimana dunia tidak lagi dibatasi

BAB I PENDAHULUAN. kesempatan kerja telah menjadi permasalahan serius. Salah satu upaya pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa perbaikan pelayanan pelanggan atau masyarakat, pemenuhan

Dari pengertian diatas, maka hotel juga dapat definisi seperti di bawah ini :

Judul : Pengaruh Job Rotation dan Job Performance Terhadap Organizational Commitment

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja karyawan merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat berkisar antara 5-6 persen (Skalanews.com 2014). Hotel sebagai salah satu dari

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

Oleh : KELOMPOK 5. Nur Avni Rosalia ( ) Ami Angelia Pratama Putri ( ) Sagita Sukma ( )

PENDAHULUAN. bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Ada beberapa faktor produksi yang mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Para manajer memiliki peran strategis dalam suatu organisasi. Peran

BAB I PENDAHULUAN. dalam proses pengembangan organisasi tersebut antara lain, finansial,

BAB I PENDAHULUAN. Pulau Bali adalah salah satu pulau di Indonesia yang terkenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. hidup dan kehidupannya banyak tergantung pada ada tidaknya lintas wisatawan,

BAB I PENDAHULUAN. penyangga yang menjadi kekuatan ekonomi negara sehingga banyak tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. yang mendatangkan wisatawan. Bali merupakan sebuah provinsi yang memiliki

ABSTRAK. Kata kunci: keadilan organisasional, kepemimpinan transformasional, kepuasan kerja, komitmen organisasional

BAB I PENDAHULUAN. wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan telah menjadi salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada Era Globalisasi seperti sekarang ini persaingan perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. agar sebuah perusahaan tersebut mampu bersaing di era globalisasi. Ardana, dkk

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi dan semakin tingginya tingkat kesejahteraan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bali sebagai salah satu daerah tujuan wisata, memiliki kekayaan alam dan seni budaya

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal tersebut menyebabkan perusahaan harus mampu mengandalkan

BAB I PENDAHULUAN. sumber pemasukan atau devisa, hal ini sesuai dengan pernyataan Sapta Nirwandar

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa, hotel, jasa transportasi, restoran, kerajinan tangan dan lain

PENGARUH HUMAN RELATIONS DAN GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA CV. SUMBER MULYO KLATEN

1. PENDAHULUAN. Seiring makin meningkatnya pertumbuhan ekonomi akhir-akhir ini di

BAB I PENDAHULUAN. sangat menentukan dalam proses pengembangan usaha, dimana peran sumber. daya manusia menjadi semakin penting Danish et al., (2013).

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. atau di dalam kantor untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan

Judul : Pengaruh Keadilan Organisasional, Komitmen Organisasional, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior

BAB I PENDAHULUAN. karyawan dalam perusahaan dituntut terus meningkat Rad, et al(2006).kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pangsa pasar yang akan dimasuki. Perusahaan

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB IV ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan. Setiap aktivitas yang dilakukan sebuah organisasi

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kesenjangan dan saling pengertian di antara negara-negara sudah berkembang,

LAMPIRAN. Gambar 2.1 Kerangka pikir. Strategi Public Relations. Promosi. Media Relations. Media Cetak. Majalah. Surat Kabar.

1. PENDAHULUAN. harus mampu mengatur dan mengolah semua sumber daya yang dimilikinya

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Banyak organisasi menyadari bahwa unsur manusia dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut (Donnelly, Gibson and Ivancevich: 2001) Kinerja merujuk kepada

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai model untuk mengembangkan industri pariwisata yang merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. industri kepariwisataan di Bali, seperti restaurant dewasa ini dirasakan

DAFTAR ISI BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.16 Pengeluaran Departemen Housekeeping Memperkirakan Pengeluaran Departemen Housekeeping Metode Pengendalian

BAB I PENDAHULUAN. 7. Bonus (Departemen Khusus) 2. Tunjangan transportasi. 8. Service charge 3. Tunjangan kesehatan(bpjs) 9. Kantin 4.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti menginginkan kesuksesan. Hal itu berlaku pada

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian khusus karena unsur tersebut yang mengendalikan unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena sumber daya manusia merencanakan, melaksanakan, dan. dalam bidang bisnis farmasi adalah Kimia Farma.

APPENDIX. A. Dapatkah ada menceritakan tentang sejarah Kayu Arum? 2. Mengapa mengambil lokasi di daerah ini?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena

PENGARUH INSENTIF, TINGKAT PENDIDIKAN DAN MASA KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA HOTEL PELANGI MALANG)

BAB I PENGANTAR. pemandu wisata, dan lain-lain. Oleh karena itu, industri pariwisata memegang

BAB I PENDAHULUAN. jaringan layanan masyarakat dalam bidang perbankan yang penting. Jasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya perkembangan dunia usaha yang selaras dengan

BAB I PENDAHULUAN. dilihat perkembangan jumlah wisatawan ke Bali dapat dilihat dari data berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia global semakin kompleks, sehingga pemanfaatan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis. Perkembangan perusahaan di Bali berlangsung sangat cepat terutama di

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa Hampir setiap hotel memiliki fasilitas yang sama, yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai faktor termasuk di dalamnya keberadaan penginapan (hotel, homestay,

BAB I PENDAHULUAN. setiap perusahaan harus bersaing dengan perusahaan perusahaan dari seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kunci keberhasilan perusahaan. Kenyataan tersebut menjadikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB I PENDAHULUAN. Lembang merupakan daerah yang memliliki banyak tempat wisata alam.

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan tenaga manusia untuk menjalankan dan mengawasi sistem tersebut.

BAB V KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN DAN KARYAWAN DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang penting untuk kemajuan suatu organisasi. Dalam pemilihan sumber daya manusia diperlukan beberapa proses penyeleksian agar dapat diperoleh sumber daya manusia yang tepat dan bisa ditempatkan pada posisi yang sesuai dengan keahliannya. Perkembangan terbaru memandang sumber daya manusia bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau asset bagi organisasi. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus diperhatikan, dijaga dan dikembangkan untuk mencapai tujuan organisasi. Pada umumnya suatu organisasi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Organisasi di dalam melakukan aktivitasnya untuk mencapai tujuan jangka panjang dan jangka pendek hendaknya memperhatikan semangat kerja karyawan, karena semangat kerja karyawan merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung fungsi-fungsi manajemen yaitu, perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), dan pengendalian (controlling). Hasibuan (2005:94) menyatakan bahwa semangat kerja adalah kemauan melakukan pekerjaan dengan lebih giat sehingga pekerjaan diharapkan dapat diselesaikan lebih cepat dan lebih baik. Karyawan yang memiliki semangat kerja yang tinggi, akan berusaha mengatasi masalah berkenaan dengan tugas dan pekerjaannya. Tetapi sebaliknya 1

karyawan yang memiliki semangat kerja yang rendah, tidak menguntungkan pada saat-saat terjadi masalah, karena karyawan akan mudah menyerah pada keadaan, dan tidak berusaha untuk mengatasi masalah tersebut. Dewasa ini perkembangan dunia usaha khususnya di bidang kepariwisataan dirasakan persaingannya semakin ketat. Sektor pariwisata memiliki potensi di dalam menggerakkan roda perekonomian di Indonesia, khususnya di Bali. Bali merupakan salah satu daerah pariwisata yang diharapkan mampu menarik jumlah wisatawan untuk berkunjung sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah. Keberadaaan usaha pelayanan jasa tempat tinggal atau villas merupakan salah satu alternatif untuk mengantisipasi kedatangan baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Seorang pemimpin dituntut untuk dapat mengelola usahanya secara profesional dan mampu meningkatkan semangat kerja karyawan agar dapat bersaing dengan jasa pelayanan tempat tinggal lainnya (losmen, hotel, dll). Suatu organisasi harus memiliki suatu cara untuk menumbuhkan semangat kerja karyawan. Semangat kerja karyawan yang meningkat akan menyebabkan halhal seperti pekerjaan akan lebih cepat terselesaikan, absensi dan perpindahan karyawan akan dapat diperkecil. Ketidakberhasilan seorang pemimpin dalam mengendalikan dan membina hubungan baik dengan bawahannya akan menimbulkan kegagalan bagi organisasi. Ardana, dkk (2009:106) menyatakan bahwa umumnya seorang pemimpin akan mempunyai taraf intelegensi yang lebih tinggi daripada yang dipimpin. Pemimpin membutuhkan kesanggupan analitis untuk dapat melihat problema yang luas dan hubungan-hubungan yang rumit yang menghadangnya. 2

Pemimpin juga harus mempunyai keterampilan bahasa yang baik untuk dapat menyatakan pendapatnya dengan jelas dan untuk dapat memotivasi bawahannya serta untuk dapat berkomunikasi secara baik dengan orang lain. Menurut Tohardi (2002:427) semangat kerja adalah kemampuan sekelompok orang-orang untuk bekerjasama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama. Zainun (2004:175) menyatakan bahwa semangat kerja mempunyai peranan yang cukup penting dalam suatu perusahaan dan juga mempunyai akibat yang positif terhadap keberhasilan usaha bersama, maka seorang pemimpin harus mempelajari sikap-sikap para karyawan dan memberikan kenyamanan terhadap bawahannya. Guba (2002:21) menyatakan bahwa ada dua cara untuk mendefinisikan semangat kerja, yaitu: pertama, semangat kerja adalah kondisi dari sebuah kelompok dimana ada tujuan yang jelas dan tetap dirasakan menjadi penting dan terpadu dengan tujuan individu, kedua yaitu semangat kerja adalah pemilikan atau kebersamaan. Hal ini merupakan rasa pemahaman dengan perhatian terhadap unsur-unsur dari pekerjaan seseorang, kondisi kerja, rekan kerja, pimpinan, dan organisasi. Untuk memperoleh semangat kerja yang tinggi, terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya. Menurut Gorda (2004:13) faktor-faktor yang dapat menentukan semangat kerja karyawan adalah kepemimpinan, motivasi, komunikasi, hubungan manusia, partisipasi, lingkungan fisik, kompensasi, kesehatan dan keselamatan. Penelitian ini berupaya untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan pada Sentosa Private Villas and Spa Bali. Adapun faktorfaktor yang akan diteliti pada Sentosa Private Villas and Spa Bali yang dapat 3

mempengaruhi semangat kerja karyawan adalah gaya kepemimpinan, komunikasi, lingkungan kerja fisik dan kompensasi. Sentosa Private Villas and Spa Bali adalah anak perusahaan dari PT. Carlton Crest yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa, terkait jasa penginapan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Bali. Sentosa Private Villas and Spa Bali sudah beroperasi kurang lebih selama lima tahun yaitu dari tahun 2007 hingga sekarang. Organisasi ini mempekerjakan karyawan. Berikut disajikan jumlah karyawan Sentosa Private Villas and Spa Bali pada tahun 2010 seperti pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Jumlah Karyawan Menurut Tingkatannya pada Sentosa Private Villas and Spa Bali Tahun 2010 No Jabatan Jumlah (Orang) 1 A & G (Administration and General Executive) / Bagian 2 Administrasi dan Kepala Eksekutif 4

2 Accounting (Bagian Keuangan) 13 3 HRD (Human Resources Department) / Departemen 1 Sumber Daya Manusia 4 Sales and Marketing (Bagian Penjualan dan Pemasaran) 8 5 Engineering (Bagian Teknik Mesin) 23 6 Front Office (Bagian Penerimaan Tamu) 27 7 House Keeping (Bagian Pembersihan Villas) 45 8 IT (Information and Technology) / Bagian Informasi dan 2 Teknologi 9 Luxe Spa (Bagian Salon) 24 10 Luxe Gym (Instruktur Olahraga) 2 11 F&B Kitchen (Food and Beverage Kitchen) / Bagian Dapur 26 12 F&B Service (Food and Beverage Service) / Bagian 33 Pelayanan Tamu 13 Security (Bagian Keamanan) 26 14 Quality Control (Bagian Pengontrol Kualitas) 1 Sumber: Sentosa Private Villas and Spa Bali, Tahun 2010 Total Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan bahwa karyawan Sentosa Private Villas and Spa Bali tahun 2010 yaitu berjumlah orang. Dimana untuk A & G (Administration and General Executive) atau Bagian Administrasi dan Kepala Eksekutif yaitu sebanyak 2 orang, Accounting (Bagian Keuangan) sebanyak 13 orang, HRD (Human Resources Department) atau Departemen Sumber Daya Manusia sebanyak 1 orang, Sales and Marketing (Bagian Penjualan dan Pemasaran) sebanyak 8 orang, Engineering (Bagian Teknik Mesin) sebanyak 23 orang, Front Office (Bagian Penerimaan Tamu) sebanyak 27 orang, House Keeping (Bagian Pembersihan Villas) sebanyak 45 orang, IT (Information and Technology) atau Bagian Informasi dan Teknologi sebanyak 2 orang, Luxe Spa (Bagian Salon) sebanyak 24 orang, Luxe Gym (Instruktur Olahraga) sebanyak 2 orang, F&B Kitchen (Food and Beverage 5

Kitchen) atau Bagian Dapur sebanyak 26 orang, F&B Service (Food and Beverage Service) atau Bagian Pelayanan Tamu sebanyak 33 orang, Security (Bagian Keamanan) sebanyak 26 orang, dan Quality Control (Bagian pengontrol Kualitas) sebanyak 1 orang. Dengan jumlah karyawan sebanyak orang Sentosa Private Villas and Spa Bali mampu memberikan pelayanan jasa dengan memperhatikan tamu yang menginap atau menggunakan jasa mereka. Berikut akan disajikan data jumlah keluhan tamu atau guest coment Sentosa Private Villas and Spa Bali tahun 2010 pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Data Jumlah Keluhan Tamu pada Sentosa Private Villas and Spa Bali Tahun 2010 Bulan Jumlah Keluhan Tamu (Kasus) Januari 4 Februari 2 Maret 3 April 3 6

Mei 2 Juni 2 Juli 3 Agustus 12 September 4 Oktober 3 November 4 Desember 12 Sumber: Sentosa Private Villas and Spa Bali, Tahun 2010 Berdasarkan Tabel 1.2 dapat diketahui bahwa jumlah keluhan tamu pada Sentosa Private Villas and Spa Bali tahun 2010 adalah pada bulan Januari sebanyak 4 kasus, Februari sebanyak 2 kasus, Maret sebanyak 3 kasus, April sebanyak 3 kasus, Mei sebanyak 2 kasus, Juni sebanyak 2 kasus, Juli sebanyak 3 kasus, Agustus sebanyak 12 kasus, September sebanyak 4 kasus, Oktober sebanyak 3 kasus, November sebanyak 4 kasus dan Desember sebanyak 12 kasus. Dapat dilihat bahwa jumlah keluhan tamu yang paling banyak terjadi pada bulan Agustus dan Desember yaitu sebanyak 12 kasus. Hal ini dikarenakan pada bulan Agustus dan Desember adalah saat liburan sekolah yang mengakibatkan jumlah pengunjung ke Bali meningkat dan jumlah wisatawan yang menginap pada Sentosa Private Villas and Spa Bali juga meningkat sehingga pihak manajemen dan karyawan menjadi kewalahan. Semangat kerja karyawan yang menurun dapat menyebabkan kemunduran bagi organisasi, dalam hal ini besarnya jumlah keluhan tamu akan berdampak bagi perkembangan Sentosa Private Villas and Spa Bali sehingga kualitas pelayanan karyawan perlu mendapatkan perhatian. Gaya kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan suatu faktor yang menentukan atas berhasil tidaknya suatu organisasi. Peranan pimpinan yang memiliki 7

kualifikasi yang tepat dan sesuai sangat penting dalam aktivitas perusahaan. Menurut Hersey (2004:29) menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku (kata-kata dan tindakan tindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain. Heidjrachman dan Husnan (2002:224), gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai tujuan tertentu. Pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu mengadaptasikan gaya kepemimpinannya agar sesuai dengan situasi yang ada (Thoha, 2010:74). Semangat kerja karyawan yang baik tercipta apabila ada komunikasi yang dilakukan satu sama lain, baik dari pimpinan kepada bawahan maupun dari bawahan kepada pimpinan. Komunikasi dilakukan oleh pemimpin untuk memberikan informasi kepada karyawannya. Informasi yang dimaksud disini adalah informasi yang berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan sehingga informasi itu mudah diterima dan dimengerti. Berikut disajikan jumlah pertemuan yang diadakan pada Sentosa Private Villas and Spa Bali tahun 2010 seperti pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Jenis Pertemuan pada Sentosa Private Villas and Spa Bali pada Tahun 2010 No Jenis Pertemuan Frekuensi Hal yang Dibahas Peserta Realisasi 8

1. Laporan harian. 2. Rapat Tahunan. Setiap hari kerja yaitu senin-sabtu (312 kali). Setiap bulan Desember (1 kali). Perkembangan Villas untuk masing-masing department, serta masalah yang perlu penanganan cepat. Tutup buku evaluasi dan penyusunan program kerja. Sumber: Sentosa Private Villas and Spa Bali, Tahun 2010 Pimpinan pada masing-masing department atau departemen kepada General Manager (Kepala Eksekutif). General Manager (kepala Eksekutif) dengan semua karyawan pada masing-masing department atau departemen. Terealisasi setiap hari kerja yaitu seninsabtu. Terealisas setiap bulan Desember. Berdasarkan Tabel 1.3 menunjukkan bahwa Sentosa Private Villas and Spa Bali memperhatikan komunikasi dalam rangka menciptakan semangat kerja karyawan yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari laporan harian yang dilakukan setiap hari kerja yaitu sebanyak 312 kali antara pimpinan pada masing-masing department atau departemen kepada General Manager (Kepala Eksekutif) serta rapat tahunan yang dilakukan oleh General Manager (Kepala Eksekutif) dengan semua karyawan pada masing-masing department atau departemen. Akan tetapi frekuensi pertemuan antara General Manager (Kepala Eksekutif) dengan semua karyawan masih sangat kurang karena hanya dilakukan satu tahun sekali yaitu dalam rapat tahunan, sehingga masih perlu dilakukan peningkatan, agar sasaran atau program kerja yang ingin dicapai dapat terkoordinasi dengan baik. 9

Semangat kerja karyawan yang menurun sering terjadi dalam suatu organisasi. Hal ini dikarenakan kemungkinan terjadi ketidaknyamanan dalam bekerja, dan juga upah yang minim serta kompensasi yang kurang memuaskan. Menurut Simamora (2006:540) kompensasi merupakan apa yang diterima oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka kepada organisasi. Susilo (2007:116) menyatakan bahwa pemberian kompensasi yang cukup baik pada karyawan yang berprestasi baik, akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan lebih baik dan ke arah pekerjaan-pekerjaan yang lebih produktif. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada organisasi. Berikut disajikan salah satu komponen kompensasi yang diberikan pada Sentosa Private Villas and Spa Bali yaitu jumlah Service Charge (Uang Perangsang) yang diterima setiap bulannya oleh karyawan Sentosa Private Villas and Spa Bali tahun 2010 pada Tabel 1.4. Tabel 1.4 Jumlah Service Charge (Uang Perangsang) yang diterima oleh karyawan Sentosa Private Villas and Spa Bali pada Tahun 2010 Bulan Jumlah Karyawan Jumlah Serice Charge (Uang Perangsang) yang diterima Karyawan Total Keseluruhan 10

(Rp) (Rp) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember 1.320.025,00 1.122.678,00 977.084,00 1.404.285,00 1.180.459,00 1.818.697,00 1.839.829,00 1.896.709,00 1.811.776,00 1.790.548,00 1.245.213,00 1.932.043,00 307.565.825,00 261.583.974,00 227.660.572,00 327.198.405,00 275.046.947,00 423.756.401,00 428.680.157,00 441.933.197,00 422.143.808,00 417.197.684,00 290.134.629,00 450.166.019,00 Jumlah 18.339.346,00 4.273.067.582,00 Sumber: Sentosa Private Villas and Spa Bali, Tahun 2010 Berdasarkan Tabel 1.4 dapat diketahui bahwa jumlah Service Charge (Uang Perangsang) yang diterima oleh karyawan Sentosa Private Villas and Spa Bali adalah berfluktuasi. Hal ini dapat dilihat dari penerimaan Service Charge (Uang Perangsang) pada bulan Januari yaitu sebanyak Rp.1.320.025,00, bulan Februari Rp.1.122.678,00, bulan Maret Rp.977.084,00, bulan April Rp.1.404.285,00, bulan Mei Rp.1.180.459,00, bulan Juni Rp.1.818.697,00, bulan Juli Rp.1.839.829,00, bulan Agustus Rp.1.896.709,00, bulan September Rp.1.811.776,00, bulan Oktober Rp.1.790.548,00, bulan November Rp.1.245.213,00, bulan Desember Rp. 1.932.043,00. Dapat dilihat bahwa Service Charge (Uang Perangsang) yang terbanyak terdapat pada bulan Desember yaitu Rp. 1.932.043,00. Berdasarkan penjelasan tersebut, penelitian terhadap semangat kerja bagi karyawan menjadi kian penting dalam suatu organisasi karena diyakini bahwa semangat kerja yang tinggi akan mendorong peningkatan produktivitas yang pada gilirannya akan meningkatkan efektivitas organisasi secara menyeluruh. 11

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi semangat kerja karyawan pada Sentosa Private Villas and Spa Bali? 2. Diantara faktor-faktor tersebut, manakah yang menjadi faktor dominan yang mempengaruhi semangat kerja karyawan pada Sentosa Private Villas and Spa Bali? 1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan penelitian Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut. 1) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan pada Sentosa Private Villas and Spa Bali. 2) Untuk mengetahui faktor manakah yang menjadi faktor dominan yang mempengaruhi semangat kerja karyawan pada Sentosa Private Villas and Spa Bali. 1.2.2 Kegunaan penelitian Adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut. 1) Kegunaan teoritis Kegunaan teoritis yang dapat dihasilkan dari penelitian ini sebagai berikut. 12

(1) Diharapkan dapat memperkaya penelitian empiris bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia, khususnya dalam aspek semangat kerja karyawan. (2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitipeneliti lainnya yang melakukan penelitian dengan objek yang sama. 2) Kegunaan praktis Kegunaan praktis dari penelitian ini sebagai berikut. (1) Dapat menjadi referensi bagi Sentosa Private Villas and Spa Bali dalam mengidentifikasi variabel yang berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan. (2) Dapat menjadi referensi bagi Sentosa Private Villas and Spa Bali untuk menentukan kebijakan yang berkaitan dengan gaya kepemimpinan, komunikasi, lingkungan kerja fisik, dan kompensasi yang berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan. 1.3 Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan. 13

Bab II Kajian Pustaka Bab ini menguraikan teori-teori atau konsep-konsep yang berkaitan dengan semangat kerja, gaya kepemimpinan, komunikasi, lingkungan kerja fisik dan kompensasi, pembahasan hasil penelitian sebelumnya serta hipotesis. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang lokasi dan obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data serta teknik analisis data. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan yang diteliti, deskripsi hasil penelitian serta pembahasan hasil penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang simpulan dari permasalahan yang dibahas serta saran-saran yang dipandang perlu atas simpulan yang dicapai. 14