Cash Flow Management (UKM)
UKM Adalah. Usaha Kecil: Usaha dengan hasil penjualan sampai dengan 1 miliar rupiah/tahun Usaha Menengah: Usaha dengan hasil penjualan antara 1-50 miliar rupiah/tahun
Instansi Pembina UKM PT Pertamina PT Telkom PT Perkebunan Nusantara PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Negara Indonesia PT Pelabuhan Indonesia PT Bank Mandiri PT Jasa Marga PT Pos Indonesia PT Jasa Raharja PT Jamsostek PT AngkasaPura PT Perusahaan Gas Negara PT Sucofindo PT Asuransi Ekspor Indonesia PT Asuransi Kesehatan Indonesia PT Perusahaan Listrik Negara PT Asuransi Kredit Indonesia PT Taspen Perum Pegadaian PT Bank Tabungan Negara PT Pelni PT Permodalan Nasional Madani Dan lain lain
Pinjaman Lunak BUMN Alokasi Pinjaman Lunak: Sektor Perdagangan: 36% Sektor Industri: 21% Sektor Jasa: 20% Syarat umum Pinjaman Lunak Kekayaan bersih maks 200 juta (exc. Tanah dan bangunan tempat usaha Hasil penjualan tahunan maks 1 M/tahun WNI Bukan anak perusahaan/cabang perusahaan Usaha Perorangan Melakukan kegiatan usaha minimal setahun Memiliki prospek bagus Memiliki manajemen baik Menyampaikan laporan perkembangan usaha triwulan kepada BUMN pembina
Financial Accounting Vs Managerial Accounting Financial Accounting Digunakan oleh pihak eksternal organisasi: Penyandang dana Perpajakan Pemerintah Dan lain lain Berfokus pada pencatatan detil seluruh kegiatan bisnis yang sudah/sedang berjalan Data obyektif, relevant dan dapat diferivikasi Akurasi data menjadi prioritas utama Laporan mencakup perusahaan secara utuh Mengikuti GAAP (Generally Accepted Accounting Principle) Mandatory Managerial Accounting Digunakan oleh pihak internal organisasi untuk: Perencanaan Kontrol Evaluasi kerja Lebih mencakup estimasi kemungkinan yang akan terjadi di masa depan Data tidak harus bisa diverifikasi Ketepatan waktu penyajian data menjadi prioritas utama Laporan meliputi tiap unit bisnis/departemen Disesuaikan dengan kebutuhan NOT Mandatory but Essential
Mengelola Keuangan UKM Prinsip Dasar Mengelola Keuangan Percepat perputaran piutang dagang Perpanjang utang dagang Manfaatkan insentif pembayaran dini yang menarik Pelanggan > Pembeli Selalu periksa harga barang anda (kenaikan harga komoditi, pesaing, dll) Perketat inventaris Pertimbangkan menyewa daripada membeli
Mengelola Keuangan UKM Prinsip dasar laporan keuangan UKM: Mengetahui berapa uang yang anda terima Mengetahui berapa yang dibelanjakan Mengetahui apa saja yang dibeli Mengetahui kapan anda melakukan transaksi 2 Laporan Wajib!!! Arus Kas Laporan Laba-Rugi
1. Arus Kas Tujuan: Memetakan jumlah uang yang diharapkan diterima oleh bisnis Anda dan pembayaran untuk setiap bulan dalam siklus 6- atau 12-bulanan. Benefit: posisi arus kas dapat diantisipasi dari waktu ke waktu membantu mengantisipasi kekurangan dana dengan segera Mencegah krisis arus kas Melihat tren penjualan Memberitahu apakah pelanggan Anda membayar terlalu lama Membantu perencanaan pembelian aset utama Mempermudah pinjam uang di bank (bank akan meminta proyeksi arus kas dalam setahun yang dibuat per bulan, dan proyeksi tiga hingga lima tahun yang dibuat per kuartal.)
1. Arus Kas Perkiraan Arus Kas Perkiraan Jumlah uang masuk dan jumlah uang keluar setiap bulan/jangka pendek yang telah ditentukan Realisasi Arus Kas. Kenyataan yang terjadi dalam kegiatan operasional mencakup uang keluar dan uang masuk setiap bulan/jangka pendek yang telah ditentukan
1. Arus Kas Contoh laporan Arus Kas Uang Tunai Tersedia Januari Februari Maret April Uang Kas Penjualan Kas Kas dari penjualan kredit Pinjaman Total Pemasukan Uang Tunai Dibayarkan Pembelian Tunai Gaji Karyawan Pembayaran Hutang Bunga Pengeluaran Lain Lain Total Pengeluaran Selisih
1. Arus Kas Langkah 1: Uang tunai di tangan Hitung uang tunai Anda di awal dari bulan pertama dari proyeksi Anda. Jumlahnya disebut uang tunai di tangan. Dalam bulan-bulan berikutnya, saldo tunai akhir dari satu bulan akan dibawa ke saldo tunai awal dari bulan berikutnya.
1. Arus Kas Langkah 2: Penerimaan uang tunai Catatlah penjualan tunai, penjualan kartu kredit, penagihan dari rekening kredit, dan pendapatan bunga lainnya. * (Kunci untuk melakukan ini dengan berhasil adalah dengan mencatat penerimaan di bulanbulan yang sesungguhnya Anda harapkan akan menerima uang, bukan penjualan yang dibuat di bulan tersebut.)
1. Arus Kas Langkah 3: Piutang dagang Catatlah piutang yang diantisipasi dalam bulan di mana Anda berharap dibayar. Pastikan piutang anda terbayar dengan jumlah dan waktu yang sudah direncakanan (makin cepat makin baik)
1. Arus Kas Langkah 4: Uang tunai lain-lain Rekening untuk pemasukan tunai lain-lain yang diantisipasi, termasuk pinjaman baru dari bank atau anggota keluar, atau tawaran saham.
1. Arus Kas Langkah 5: Jumlah tunai yang tersedia Untuk setiap bulan di dalam proyeksi Anda, tambahkan jumlah dari langkah 1 hingga 4. Angka yang dihasilkan adalah jumlah uang tunai yang tersedia bagi Anda di setiap bulan.
1. Arus Kas Langkah 6: Uang tunai yang dibayarkan Periksa dan catat seluruh biaya operasional. * (Kuncinya adalah mencatat setiap pengeluaran yang akan dibayarkan dalam satu bulan, bukan pada bulan munculnya biaya tersebut.)
1. Arus Kas Daftar biaya operasional: Upah kotor (termasuk lembur yang diantisipasi) Gaji bulanan bagi pemilik Pajak upah dan tunjangan, termasuk liburan dibayar, cuti sakit dibayar, asuransi kesehatan, dan asuransi pengangguran Subkontrak dan layanan luar, termasuk biaya tenaga dan bahan Pembelian bahan untuk digunakan dalam pembuatan produk atau jasa, atau untuk dijual kembali
Cont d Persediaan yang digunakan di dalam bisnis Reparasi dan pemeliharaan (pastikan sudah memasukkan biaya tak terduga yang besar untuk pemodelan ulang, renovasi, dll.) Biaya pengemasan, pengangkutan, dan pengiriman Biaya perjalanan, mobil, dan parkir Iklan dan promosi, termasuk selebaran, surat langsung, media cetak atau iklan TV, daftar halaman kuning, pemeliharaan dan desain situs web Jasa profesional seperti ongkos dibayarkan ke pengacara, pemegang buku, akuntan, konsultan, dll.
Cont d Sewa Telekomunikasi seperti telepon, faks, ISP Utilitas seperti air, pemanas, listrik, gas Asuransi termasuk kebakaran, kewajiba, kompensasi karyawan, dll. Pajak Bunga jatuh tempo untuk pinjaman Biaya lain-lain yang memfokus ke biaya khusus di dalam bisnis Lain-lain
1. Arus Kas Langkah 7: Biaya lain-lain Hitunglah biaya lain yang masih dikeluarkan untuk operasional bisnis. Pastikan sudah mencakup hal-hal berikut ini: Pembayaran pokok pinjaman kendaraan, pembelian perlengkapan, dll. Pengeluaran modal pengeluaran yang dapat didepresiasi seperti perlengkapan, kendaraan, konstruksi baru atau rekovasi bangunan yang ada, dan perbaikan fasilitas dan kantor yang disewa Biaya awal pengeluaran yang muncul sebelum bulan pertama operasional dan dibayarkan selama satu tahun berjalan Cadangan atau escrow uang yang disisihkan setiap bulan untuk pembayaran pajak di akhir tahun, ditambah uang yang disimpan untuk membuat pembayaran terhadap asuransi atau tagihan mesin yang berjumlah besar, misalnya Penarikan oleh pemilik pembayaran terhadap pajak penghasilan pemilik, asuransi kesehatan dan kehidupan eksekutif, dll.
1. Arus Kas Langkah 8: Jumlah uang tunai telah dibayarkan Setelah mendaftar semua biaya lain-lain dalam melakukan bisnis, tambahkan ke subtotal dari biaya operasional. Angka ini adalah jumlah uang tunai yang telah dibayarkan, dan mencerminkan perkiraan Anda terhadap jumlah tunai yang telah Anda habiskan di setiap bulan.
1. Arus Kas Langkah 9: Tentukan arus kas bulanan Kurangkan jumlah uang tunai yang telah dibayarkan out (Langkah 8) dari jumlah uang tunai yang tersedia (Langkah 5). Perbedaan/selisihnya adalah posisi uang tunai bulanan Anda atau arus kas Anda. Yakinkan bahwa posisi arus kas Anda di akhir bulan bernilai positif. Jika bernilai negatif, ambil langkah awal untuk mengatasi kekurangan tunai yang dapat diantisipasi.
1. Arus Kas Tips: Perbarui proyeksi arus kas setiap bulan, dengan melakukan penyesuaian kapan pun Anda menjumpai biaya atau pemasukan yang tidak terduga. Ketika penjualan dan pengeluaran benar-benar terjadi, buatlah daftar jumlah sesungguhnya di sebelah perkiraan proyeksi arus kas. Periksalah akurasi dari ramalan Anda, dan buat penyesuaian untuk bulan-bulan mendatang, jika perlu. Di akhir bulan, tambahkan bulan berikutnya ke akhir dari proyeksi Anda.
1. Arus Kas Contoh: Mpok Oneng berjualan semanggi di salah satu kawasan pasar di undaan, seminggu lalu salah satu pelanggannya yaitu pemilik Pabrik rokok memberikan kesempatan kepada oneng untuk membuka cabang di depan pabrik tersebut secara gratis tis tisssss Oneng sangat senang dengan tawaran tersebut karena pabrik tersebut sangat banyak karyawannya dan daerah perumahan sekitar juga sangat padat populasinya
Cont d Untuk memenuhi kebutuhan pembeli di stand barunya, oneng merekrut 5 orang pegawai supaya dapat cepat melayani pembeli. Selang seminggu berjalan, Oneng sangat gembira karena omset perhari bisa 2 kali lipat dari omset di lokasi sebelumnya Selang Minggu kedua Oneng bisa mendapat omset 4-5 kali lipat karena Oneng mempermudah pembayaran bagi para karyawan untuk boleh bayar belakangan
Cont d Selang beberapa bulan, Oneng mulai merasakan ada sesuatu yang salah, hampir setiap bulan semakin ramai warung Oneng maka semakin sering dia berhutang ke lintah darat untuk menutupi kekurangan dana waktu membeli bahan baku dan membayar pegawai..
Cont d Melalui saran seorang pelanggan, Oneng dianjurkan mencatat kegiatan bisnisnya dalam bentuk laporan Arus Kas (Cash Flow) Berikut Hasil pencatatan Oneng saat bulan Februari
Cont d Uang Tunai Tersedia Januari Februari Maret April Uang Kas 700 540 380-180 Penjualan Kas 750 600 600 600 Kas dari penjualan kredit 250 200 250 Pinjaman 1200 Total Pemasukan 1450 1390 1180 1870 Uang Tunai Dibayarkan Pembelian Tunai 200 300 400 300 Gaji Karyawan 500 500 500 500 Pembayaran Hutang 100 Bunga 60 60 60 55 Pengeluaran Lain Lain 150 150 300 150 Total Pengeluaran 910 1010 1360 1005 Selisih 540 380-180 865
Cont d 1. Apakah Bisnis Oneng yang baru menguntungkan? 2. Masalah apa yang timbul? 3. Bulan apa yang masih merupakan Perkiraan dan bulan apa yang merupakan Realisasi 4. Potensi masalah apa yang akan timbul? 5. Apa solusinya?
2. Laporan Rugi-Laba Contoh:
Tips and Trick - 1 Sekarang hari Senin pagi dan Anda tidak memiliki uang tunai di tangan untuk membayar gaji hari Jumat depan biasanya anda akan memanfaatkan pinjaman kredit atau memutar pinjaman yang sudah Anda persiapkan dengan bank Anda, atau membongkar cadangan tunai untuk keperluan semacam itu. Namun apa yang akan Anda lakukan apabila rencana di atas gagal semuanya?
Tips and Trick - 1 Jawaban: Targetkan perolehan dari piutang yang belum dilunasi (Tawarkan insentif untuk early payment) Carilah pinjaman ke penyuplai (bila anda masuk dalam daftar top customer mereka) Sewalah kembali harta Anda (Agen persewaan) Kartu kredit Aturlah tagihan Anda (atur skala prioritas)
Tips and Trick - 2 Bagaimana menghitung BEP? BEP Sales ($) = Variab. Exp+fixed exp+profit X = 0.60X (150/250)+$35000+0 0.40X = $35000 X = $35000/ 0.40 X = $87.500
Tips and Trick - 2 Bagaimana menghitung BEP? BEP Sales (Unit) = Variab. Exp+fixed exp+profit $250Q = $150Q+$35000+0 $100Q = $35000 Q=$35000/ $100per speaker Q = 350 speakers Q=Number of speakers sold $250 = unit price $150 = unit variable expenses $35000 = total fixed expenses
Tips and Trick - 2 Contribution Margin CM = Unit price Variable expense BEP Sales (Unit) = Fixed Expense / CM BEP = $35000/$100 BEP = 350 speakers Contribution Margin Ratio CM Ratio = CM/Unit price BEP Sales($) = Fixed Expense/CM Ratio BEP = $35000/($100/$250) BEP = $87500