BAB I PENDAHULUAN. pihak lembaga atau perusahaan. Perhatian itu diperlukan mengingat dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan sebelumnya. Terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan setiap perusahaan berusaha meningkatkan serta mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dari perusahaannya Oleh karena itu keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini. memberikan pengaruh dan dorongan yang besar terhadap bidang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan mempunyai sumber daya yang melimpah baik bahan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas yang tinggi dalam lingkup usaha yang dijalankan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. penggerak dan penentu jalannya suatu organisasi. Dari sudut pandang manajemen

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. kelompok pekerja menurut Sutrisno, (2010:5) dalam Ndraha (1999).

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

BAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode dan mesin tidak bisa memberikan

BAB I PENDAHULUAN. mulia, kita tidaklah berarti mengabaikan manusia yang melaksanakan pekerjaan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang akan menghadapi tantangan yang berat. Hal ini terjadi karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. faktor. Organisasi mempunyai kepentingan terhadap kinerja terbaik yang mampu

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada tenaga kerja yang dimiliki oleh organisasi. yang lebih serius dibandingkan dengan sumber daya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

BAB I PENDAHULUAN. pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam dunia kerja dewasa ini tenaga kerja atau karyawan senantiasa

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan sampai dengan evaluasi yang mampu memanfaatkan sumberdaya

BAB I PENDAHULUAN. sehingga proses pencapaian tujuan pun terhambat. Tingkat kepedulian

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kelangsungan dan perkembangan suatu perusahaan. tercipta semangat kerja yang baik pada pegawai maka perlu dipenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai mencapai tingkat kepuasan tertentu. Keterbatasan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah membangun manusia Indonesia seutuhnya, baik secara

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri untuk lebih memperhatikan kepuasan kerja dan pemberian gaji

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH ANTARA PENGAWASAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GUNUNG KIDUL

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utama sebuah perusahaan dibandingkan unsur lainnya seperti modal dan

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Setiap organisasi berlomba-lomba dalam mencapai target yang

BAB I PENDAHULUAN. menukarkan jasa tenaga dan pikirannya dengan uang (imbalan moneter) yang. makanan, pakaian, perumahan, dan keperluan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB I PENDAHULUAN. yang mendukung efektivitas dan efesiensi organisasi (Handoko, 1998).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disiplin kerja yang baik. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. lain, serta saling mempengaruhi sehingga menjadikan satu kesatuan yang terarah

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Sumber Daya Air Tanah dan Geologi Lingkungan (PAG) Bandung

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. membutuhkan sumber daya manusia dalam melibatkan proses kegiatan untuk. organisasi sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai dan pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan menentukan maju tidaknya suatu bangsa (Rachmawati, 2008: 171). Oleh

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya manusia sebagai faktor yang penting dalam perusahaan, harusnya

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia dari waktu ke waktu masih menjadi topik menarik

BAB I PENDAHULUAN. penggerak utama dari seluruh kegiatan atau aktifitas dalam mencapai tujuan sekaligus untuk

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja karyawan. Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bisma, Vol 1, No. 5, September 2017 KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA CV JAYA RAYA DI NGABANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksud adalah orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang ditempuh Pemerintah dalam mewujudkan landasan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tingkat kompetisi bisnis yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. produksi akan tetapi lebih sebagai aset perusahaan yang harus dikelola dan. bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Jakarta.

berkualitas dan memiliki keunggulan kompetitif, yaitu multiskilling knowledge yang

KUESIONER PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesatuan fisik, bentuk dan nilai (Sutrisno, 2009). Peningkatan prestasi kerja

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia atau SDM adalah salah satu faktor yang sangat

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan sebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan usaha yang semakin ketat membuat perusahaan diharapkan mampu

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN P.T. DANLIRIS SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan baik atau tidak. Disiplin juga merupakan bentuk pengendalian diri bagi

BAB II LANDASAN TEORI. mempunyai kedudukan yang semakin penting. Meskipun berada atau sedang

BAB I PENDAHULUAN. diketahui hasil pekerjaan pegawai dan kinerja organisasi. Sistem peningkatan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan harus mampu berproduksi secara efektif dan efisien untuk membangun

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, pola pikir masyarakat juga ikut berkembang,

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui apakah peran pimpinan secara keseluruhan dapat dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen (tools of management) yang terdiri dari man, money, methods,

BAB I PENDAHULUAN. tertutup bagi dunia luar, tekhnologi informasi dan komunikasi telah merangsang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. misi dan tujuan yang telah ditetapkan. Secanggih apapun peralatan dan perangkat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai salah satu sumberdaya yang bersifat dinamis dan memiliki kemampuan untuk terus berkembang perlu mendapat perhatian dari pihak lembaga atau perusahaan. Perhatian itu diperlukan mengingat dalam menjalankan aktivitasnya, lembaga atau perusahaan akan selalu berhadapan dengan sumberdaya manusia yang dimilikinya. Dengan demikian pembinaan terhadap sumberdaya manusia perlu terus mendapatkan perhatian mengingat peran sumberdaya manusia yang besar dalam suatu lembaga atau perusahaan. Hal ini didukung oleh pendapat Hasibuan (2000:86) yang menyatakan bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap organisasi. Sebaik-baiknya program yang dibuat oleh lembaga atau perusahaan akan sulit dapat dijalankan tanpa peran aktif karyawan yang dimiliki oleh lembaga atau perusahaan tersebut. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui arti pentingnya karyawan dalam suatu lembaga atau perusahaan. Kompensasi dapat meningkatkan prestasi kerja dan memotivasi karyawan. Oleh karena itu perhatian lembaga atau perusahaan terhadap pengaturan kompensasi secara rasional dan adil sangat diperlukan, karena salah satu alasan utama seseorang bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dari imbalan yang mereka terima dari hasil bekerja. Menurut Handoko (2003: 155) suatu cara departemen personalia meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kemampuan kerja karyawan adalah melalui kompensasi. Suatu lembaga atau perusahaan harus dapat menentukan system kompensasi yang sesuai dengan 10

kemampuannya supaya karyawan yakin dan mengerti bahwa apa yang mereka terima telah sesuai dengan hasil kerja mereka. Bila kompensasi yang diterima telah sesuai dengan apa yang mereka kerjakan, maka karyawan akan termotivasi dalam bekerja dan hal tersebut tentu saja akan mempengaruhi prestasi kerja mereka. Sedangkan bila kompensasi tidak memadai maka kepuasan kerja dan prestasi kerja akan menurun. Menurut Siagian (2002: 255) sistem imbalan harus mempunyai daya tarik bagi tenaga kerja yang berkualitas tinggi untuk bergabung dengan organisasi. Menurut Ruky (2001:110) kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima karyawan sebagai balas jasa atas kerja mereka, kompensasi dapat dibagi menjadi dua yaitu kompensasi langsung dan tidak langsung. Kompensasi langsung merupakan imbalan jasa yang diberikan kepada karyawan secara langsung, rutin atau periodik karena yang bersangkutan telah memberikan bantuan/sumbangan untuk mencapai tujuan organisasi, dan kompensasi langsung meliputi gaji, bonus/insentif, komisi. Selain kompensasi langsung, kompensasi tidak langsung juga mempunyai peranan yang tidak kalah pentingnya untuk meningkan prestasi kerja karyawan. Kompensasi tidak langsung meliputi tunjangan hari raya, dan tunjangan kesehatan. Disiplin kerja adalah suatu sikap, perilaku yang dilakukan secara sukarela dan penuh kesadaran serta keadaan untuk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan perusahaan baik tertulis maupun tidak tertulis Nitisemo (2002 : 199). Hilangnya disiplin akan berpengaruh terhadap efektifitas kerja dan efisiensi kerja karyawan yang dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Tetapi kebanyakan 11

pada saat sekarang ini disiplin pada setiap pegawai terutama pada perusahaan pemerintah sangat rendah, para pegawai lebih banyak meninggalkan pekerjaan yang seharusnya mereka kerjakan oleh karena itu perlu adanya disiplin,dan dengan adanya disiplin maka penilaian prestasi kerja terhadap pegawai dapat dilakukan dengan lebih objektif. Kedisiplinan kerja karyawan dapat dilihat dari kepatuhan terhadap jamjam kerja, kepatuhan terhadap instruksi dari atasan, serta pada peraturan dan tata tertib yang berlaku, berpakaian yang baik pada tempat kerja dan menggunakan tanda pengenal instansi, menggunakan dan memelihara bahan-bahan dan alat-alat perlengkapan kantor dengan hati-hati, bekerja dengan mengikuti cara-cara bekerja yang telah ditentukan. Dengan adanya hukuman disiplin diharapkan karyawan lebih menjaga kedisiplinan agar pekerjaan dapat dilakukan seefektif mungkin. Prestasi kerja pada prinsipnya adalah suatu tingkat pelaksanaan tugas yang bisa dicapai oleh seseorang, unit, atau divisi dengan menggunakan kemampuan yang ada dan batasan-batasan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi peningkatan prestasi kerja adalah cara perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Agar strategi peningkatan prestasi kerja tersebut dapat berhasil maka perusahaan perlu mengetahui sasaran kinerja. Seorang karyawan dikatakan memiliki prestasi kerja yang tinggi, jika beban kerja yang ditetapkan tercapai dan jika realisasi hasil kerja lebih tinggi daripada yang ditetapkan oleh perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan tersebut maka karyawan dituntut mampu menjalankan ketentuan-ketentuan yang 12

ditetapkan oleh perusahaan. Untuk mencapai prestasi kerja yang baik, pimpinan perusahaan harus memperhatikan pemberian kompensasi dan disiplin kerja yang diterapkan kepada karyawan. STMIK KRISTEN IMMANUEL INDONESIA adalah salah satu lembaga pendidikan yang berorientasi dalam bidang pendidikan manajemen informatika dan komputer. Didalam perjalanannya, lembaga pendidikan ini menerapkan program-pogram kompensasi yang merupakan upaya lembaga pendidikan ini untuk mempertahankan sumber daya manusia yang ada. Hal ini dapat dilihat dari pemberian imbalan kepada dosen yang mengajar sebagai balas jasa yang diberikan. STATUS DOSEN Tabel 1.1 Daftar Tarif Imbalan Dosen STMIK KRISTEN IMMANUEL INDONESIA TINGKAT JENIS IMBALAN JUMLAH PENDIDIKAN DT(Dosen Tetap) SI Gaji Pokok Rp.1.536.800 Tarif/SKS Rp.32.500 SII Gaji Pokok Rp.1.750.000 Tarif/SKS Rp.45.000 DH(Dosen Honor) SI Tarif/SKS Rp.30.000 Sumber: STMIK KRISTEN IMMANUEL INDONESIA. (diolah) Tabel 1.2 Daftar Insentif Dosen STMIK Kristen Neumann Indonesia 13

NO HONOR HARGA / VOLUME (Rp) 1 Pembimbing 55.000,- 2 Moderator 30.000,- 3 Penguji 30.000,- Sumber: STMIK KRISTEN IMMANUEL INDONESIA.( Diolah) Tabel 1.3 Daftar Tunjangan Dosen STMIK Kristen Neumann Indonesia NO DAFTAR TUNJANGAN HARGA / VOLUME (Rp) 1 Tunjangan Jabatan 75 % X Rp 500.000 2 Suami/Istri 10 % X Gaji Pokok 3 Anak 2 % X Jlh.Anak X Gapok 4 Beras Jlh Aggt Kel X Rp50.000 5 THR 75 % X Gaji Pokok Sumber: STMIK KRISTEN IMMANUEL INDONESIA. (Diolah) Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat besaran jumlah imbalan/gaji yang diterima dosen sebagai pengganti kontribusi mereka mengajar. Didalam penghitungan imbalan yang diberikan kepada dosen, terbagi atas 2 golongan yaitu dosen honor sebesar Rp 30.000,- per SKS,tanpa gaji pokok dan dosen tetap Rp 32.500,-per/SKS yang dibawakannya serta gaji pokok Rp 1.536.800/bln. Sedangkan untuk dosen tetap dengan tingkat pendidikan SII,gaji pokok Rp.1.750.000, dan tarif/sks Rp.45.000. Menurut salah satu staf di bagian pendidikan, terdapat penurunan kinerja dari dosen-dosen yang mengajar di STMIK KRISTEN IMMANUEL dikarenakan 14

banyak dosen yang menganggap jumlah besaran imbalan yang diberikan terlalu kecil. Menurut Hasibuan (2003: 97) Apabila kompensasi itu diberikan tidak memadai atau kurang tepat maka prestasi dan kepuasan kerja pegawai akan menurun. Keberhasilan suatu organisasi tergantung pada kualitas kerja para karyawan dan perubahan yang ada pada lingkungan organisasi tersebut. Namun dalam mencapai hal tersebut tidaklah mudah, karyawan terkadang menampilkan hasil kerja yang tidak memuaskan, tidak produktif, sering mangkir kerja atau tidak disiplin. Seorang karyawan dikatakan disiplin bilamana selalu datang tepat waktu, mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, mematuhi semua peraturan dan norma-norma sosial yang berlaku. Bentuk kedisiplinan karyawan dalam dafar persentase absensi dosen STMIK KRISTEN IMMANUEL INDONESIA,dapat dilihat pada table 1.2 sebagai berikut. Tabel 1.4 Daftar Persentase Absensi Dosen STMIK KRISTEN IMMANUEL INDONESIA Tahun Absensi Ketidakhadiran Cuti Sakit Izin Tanpa Keterangan Standar Kritis 2009 4,55% 12,82% 11,73% 08,64% 2010 4,55% 14,82% 13,73% 11,73% 2011 3,64% 13,64% 12,82% 12,54% 10% Sumber: STMIK KRISTEN IMMANUEL INDONESIA,(diolah) Masalah absensi merupakan masalah yang berkaitan dengan kedisplinan dalam bekerja.maka STMIK KRISTEN IMMANUEL menetapkan standar tingkat absensi dosen.dengan ketentuan absen tanpa keterangan <10,00% masih normal,sedangkan >10,00% dikategorikan kritis. Berdasarkan tabel absensi 15

tersebut terlihat bahwa pada tahun 2009, tingkat absensi dosen yang tanpa keterangan masih normal, yaitu dibawah 10,00%,pada tahun 2010 dan 2011 persentase absensi dosen yang tanpa keterangan meningkat dikategorikan mengalami kritis,yaitu diatas 10,00%. Sehingga hal ini dapat disimpulkan tingkat kedisplinan dosen pada tahun 2010 dan 2011 tersebut dapat dikatakan mengalami penurunan atau tingkat absensinya melebihi standart yang ditetapkan STMIK KRISTEN IMMANUEL. Kinerja dosen yang tinggi sangatlah diharapkan oleh lembaga pendidikan tersebut. Semakin banyak dosen yang mempunyai kinerja tinggi, maka produktivitas lembaga pendidikan tersebut secara keseluruhan akan meningkat sehingga lembaga pendidikan tersebut akan dapat bertahan dalam persaingan global. Dosen dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien. Keberhasilan dosen dapat diukur melalui tercapainya dan dilaksanakannya Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu : Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian. Pencapaian prestasi kerja dosen STMIK KRISTEN IMMANUEL INDONESIA pada tahun 2009 sampai dengan 2011 dapat dilihat pada Table 1.3: Tabel 1.5 Tingkat Prestasi Kerja Rata- Rata Dosen STMIK KRISTEN IMMANUEL INDONESIA Tahun 2009-2011 (dalam persen) Tri Darma Perguruan Tinggi Tahun Pengajaran Penelitian Pengabdian 2009 90,9 % 80,7% 96% 2010 80,9% 83.5% 96% 16

2011 89.9% 82.3% 95% Sumber: STMIK KRISTEN IMMANUEL INDONESIA,(diolah) Dari tabel tersebut terlihat bahwa pencapaian prestasi kerja dosen menurut Tri Darma Perguruan Tinggi belum lah maksimal berjalan.karena tingkat Tri Darma yang baik adalah diatas rata-rata 90% yaitu: pengajaran, penelitian, dan pengabdian. Menurut Kustono (2010 : 116) kriteria rata-rata 90% menjadi standart Tri Darma yang baik bagi perguruan tinggi berdasarkan pedoman beban kerja dosen dan evaluasi pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi. Maka sudah seharusnya lembaga pendidikan ini lebih bergiat lagi di dalam memacu prestasi kerja dosen-dosen yang mengajar dengan berbagai cara. Pencapaian prestasi kerja dosen yang maksimal sangatlah erat kaitannya dengan pelaksanaan disiplin dalam bekerja dan program kompensasi yang diterapkan kepada dosen yang mengajar di STMIK KRISTEN IMMANUEL INDONESIA. Menurut Siagian (2002:127) terdapat faktor negatif yang dapat menurunkan kinerja pekerja apabila kompensasi yang kurang mencukupi dan lingkungan kerja yang kurang menyenangkan.dapat menyebabkan menurunnya keinginan pekerja untuk mencapai prestasi kerja, kurangnya ketepatan waktu dalam penyelesaian pekerjaan sehingga kurang mentaati peraturan,artinya bahwa kinerja yang diberikan para pekerja kurang dihargai karena jumlah kompensasi yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan, pengaruh yang berasal dari lingkungannya, teman sekerja yang juga menurun semangatnya dan tidak adanya contoh yang harus dijadikan acuan dalam pencapaian prestasi kerja yang baik. Semua itu merupakan sebab menurunnya kinerja dosen dalam bekerja. Faktorfaktor yang dapat digunakan untuk meningkatkan prestasi kerja diantaranya 17

adalah dengan pemberian kompensasi dan pemberlakuan disiplin kerja dengan baik. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk skripsi dengan judul Pengaruh Pemberian Kompensasi dan Disiplin Kerja Terhadap Prestasi Kerja Dosen STMIK KRISTEN IMMANUEL INDONESIA. 1.2. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah Pemberian Kompensasi dan Disiplin Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap Prestasi Kerja dosen pada STMIK KRISTEN IMMANUEL INDONESIA?. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian kompensasi dan disiplin kerja terhadap prestasi kerja dosen pada STMIK KRISTEN IMMANUEL INDONESIA. 1.4. Manfaat Penelitiaan Manfaat-manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Lembaga Pendidikan Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang berharga bagi lembaga pendidikan dalam penetapan kompensasi yang tepat dan peraturan disiplin kerja baik yang menjadi acuan terhadap 18

strategi pencapaian prestasi kerja dosen di STMIK KRISTEN IMMANUEL INDONESIA. 2. Bagi Peneliti Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk menerapkan teori-teori yang penulis dapatkan dari bangku perkuliahan, memperdalam pengetahuan serta menambah wawasan di bidang Manajemen Sumber Daya Manusia khususnya yang menyangkut Kompensasi, Disiplin Kerja dan Prestasi Kerja. 3.Bagi Pihak lain Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi yang nantinya akan dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama di masa yang akan datang. 19