Upaya Meningkatkan Prestasi Menulis Surat Pribadi Melalui Strategi M-3 Pada Siswa Kelas VIII-G SMP Negeri 1 Kasreman

dokumen-dokumen yang mirip
Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

MAKALAH OLEH: LUKY LUKMANSYAH NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUN. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang terpadu dan

BAB I PENDAHULUAN. dorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran

Oleh: AGUS SUSILA NIP Guru SMP Negeri 1 Jalancagak

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE PETA PIKIRAN PADA SISWA KELAS IX SMPN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

ABSTRAK. Oleh: Wahyuning Triyadi, Aminuddin P. Putra, Sri Amintarti

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS TERINTEGRASI PADA PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DI KELAS VIII SMP NEGERI 6 LUBUK BASUNG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO MELALUI TEKNIK SCAFFOLDING SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 MOJOKERTO

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI METODE COPY THE MASTER SISWA KELAS XII SMA TAMANSISWA CABANG BINJAI

Muhamad Mahmud Surel : Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SD INPRES 2 PARIGIMPUU

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VI SDN NGRAMBE 2 NGRAMBE NGAWI

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

BAB III METODE PENELITIAN

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pembelajaran Pkn Melalui Metode Diskusi Di Kelas IV SDN Tolulos Kecamatan Peling Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII-8 SMP NEGERI 29 MEDAN

PENERAPAN PERMAINAN MENGARANG GOTONGROYONG BERBANTUAN KARTU GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYUSUN PARAGRAF

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

Kata kunci: Model Think-Talk-Write (TTW) dan Prestasi Belajar

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PUBLIKASI SKRIPSI Untuk Memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR SRI SUDARMI A54A100076

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MEMBACA JAM MELALUI METODE MEKAR JAMSIA PADA SISWA KELAS 2 SEKOLAH DASAR NEGERI TANGGUL WETAN 05 JEMBER.

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS PANTUN MELALUI TEKNIK COPY THE MASTER

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Fungsi dan tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Candra Hulopi SI Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo

Penggunaan Media Gambar Seri dalam Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerita Siswa di Kelas III SDN Inpres Tabing Kecamatan Peling Tengah

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pembelajaran PKn yang dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 4 Cimahi

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN MUSYAWARAH KERJA KEPALA SEKOLAH (MKKS) SMP DKI JAKARTA

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah suatu

Trisnawati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tepat dan terencana dengan strategi pembelajaran yang efektif.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, (5) metode pengumpulan data, (6) analisis data, dan (7) indikator

Gayus Simarmata FKIP Universitas HKBP Nomensen Pematangsiantar

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Rendahnya mutu pendidikan merupakan salah satu masalah yang terus

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PEMAHAMAN UNSUR INSTRINSIK DAN EKSTRINSIK SASTRA MELALUI METODE PRESENTASI DISKUSI. Eri Sutatik SMA Negeri 2 Tanggul Kabupaten Jember

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 2 Ogowele Pada Pokok Bahasan Perkembangbiakan Pada Hewan Melalui Penerapan LKS Bergambar

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research. Dalam penelitian tindakan kelas terdapat

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Fachry Erick Mohammad, Baharuddin Paloloang, dan Sukayasa

Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD

NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DRAMA BERDASARKAN ANEKDOT MELALUI TEKNIK LATIHAN TERBIMBING. Wiji Lestari

ISRINA ENDANG WIDIASTUTI A54D090003

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah sebagai fasilitator. Untuk menjadi fasilitator yang baik guru

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MEDIA DIORAMA LIPAT PADA SISWA KELAS III SDN NGUNUT 07 KABUPATEN TULUNGAGUNG

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

BAB I PENDAHULUAN. kemudian mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO

METODE PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PELAJARAN PKN SISWA KELAS IX-7 SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI.

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVSDN 2 NGASINAN JETIS PONOROGO SEMESTER IITAHUN PELAJARAN 2012/2013

Transkripsi:

Upaya Meningkatkan Prestasi Menulis Surat Pribadi Melalui Strategi M-3 Pada Siswa Kelas VIII-G SMP Negeri 1 Kasreman ABSTRAK. Oleh: SRIANI SMP Negeri 1 Kasreman Prestasi belajar menulis bahasa Jawa dalam bentuk surat pribadi siswa kelas VIII- G sampai saat ini masih rendah. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi menulis surat pribadi melalui strategi M-3 pada siswa kelas VIII-G. Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 1 Kasreman. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yakni Agustus -September 2015 dengan subjek penelitian 28 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui strategi M-3 minat belajar siswa dapat ditingkatkan. Selain itu, dengan strategi M-3 tersebut juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Peningkatan tersebut diindikasikan diindikasikan; jika pada siklus I ketuntasan sebesar 57% maka pada siklus II meningkat menjadi 71% dan pada siklus III meningkat menjadi 96%. Dengan hasil ini maka dapat dikatakan bahwa strategi M-3 efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Kata kunci: meningkatkan, prestasi menulis, strategi M-3 A. PENDAHULUAN Pembelajaran bahasa Jawa selama ini sangat kurang melatih anak dalam keterampilan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Siswa lebih banyak diberi pengetahuan dan aturan-aturan tata bahasa tanpa pernah tahu bagaimana mengaitkannya dalam latihan-latihan berbahasa jawa yang baik. Akibatnya, setelah mereka jawa tetap tidak mampu menggunakan bahasa Jawa untuk berkomunikasi secara baik dan benar menurut aturan bahasa Jawa yang ada. Pembelajaran bahasa Jawa di sekolah selama ini selalu berorientasi pada pembelajaran dengan metode ceramah, menghafal dan latihan. Akibatnya, anak hanya mampu memiliki dan mengembangkan aspek kognitif saja. Meskipun bahasa Jawa dipakai dalam pergaulan sehari-hari akan tetapi hal tersebut bukan menjadi jaminan bahwa jawa yang digunakan sudah mencerminkan bahasa yang baik dan benar. Penggunaan metode pembelajaran yang selama ini digunakan (ceramah, menghafal) pada kenyatanya hanya mampu membentuk kemampuan anak yang cenderung teoritis. Selain itu, penggunaan metode pembelajaran ceramah hanya membuat anak malas, jemu dan tidak kreatif. Kemampuan anak untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuannya tidak bisa dibentuk. Dan jika dilihat dari prestasi belajar anak ternyata sangat rendah. Untuk mengatasi hasl tersebut, perlu diupayakan bentuk pembelajaran menulis siswa. Untuk mengatasi hasl tersebut, perlu diupayakan bentuk pembelajaran menulis bahasa Jawa yang lebih memberdayakan siswa, yakni pembelajaran dengan menggunakan JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn 2503-2542 e-issn 2503-2550 192

strategi M-3. Dengan upaya tersebut, diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Pembelajaran menulis bahasa Jawa seperti halnya menulis surat pribadi masih belum banyak mendapat perhatian dari guru. Siswa pun masih kurang terbiasa untuk menulis, apalagi jika pembelajaran menulis berita dari refleksi kehidupan sehari-hari. Hal ini terjadi karena guru belum memberikan bimbingan kepada siswa secara maksimal. Akibatnya selain siswa mengalami kesulitan juga prestasi belajarnya rendah. Prestasi belajar menulis bahasa Jawa dalam bentuk surat pribadi siswa kelas VIII-G sampai saat ini masih rendah. Rendahnya prestasi belajar tersebut diindikasikan, dari 28 siswa yang dinyatakan tuntas sebesar 50% atau 14 siswa sedangkan 50% atau 14 siswa masih belum tuntas. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa, di antaranya bahwa porsi pembelajaran menulis bahasa Jawa masih belum banyak mendapat perhatian dari guru, siswa pun masih kurang terbiasa untuk menulis, apalagi jika pembelajaran menulis surat pribadi. Berdasarkan uraian yang telah dilakukan pada latar belakang masalah pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti merumuskan masalah yakni bagaimanakah upaya meningkatkan prestasi menulis surat pribadi melalui strategi M-3 pada siswa kelas VIII-G SMP Negeri 1 Kasreman semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016? Secara realitas kemampuan siswa menulis surat pribadi masih relatif rendah, indikatornya sebagai berikut : (a) siswa kesulitan menemukan kata-kata yang tepat, (b) siswa kesulitan menentukan kalimat pertama untuk memulai menulis dan (c) Siswa sering menulis kalimat kurang padu. Untuk itu, upaya yang diasumsikan mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis surat pribadi adalah dengan menggunakan strategi M-3. Sebab dengan metode ini siswa dapat bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama. Menulis dengan strategi M-3 dapat membantu pengembangan menulis khususnya menulis surat pribadi menjadi lebih baik. Sesuai dengan permasalahannya maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan meningkatkan prestasi menulis surat pribadi melalui strategi M-3 pada siswa kelas VIII-G SMP Negeri 1 Kasreman semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Sesuai dengan fokus kajiannya, maka hasil penelitian tindakan kelas ini mempunyai manfaat diantaranya agar guru-guru di SMP Negeri 1 Kasreman dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa yang diintegrasikan dengan aspek keterampilan berbahasa yang lain maupun dengan komponen berbahasa. B. KAJIAN TEORITIS Menulis surat pribadi dengan Strategi M-3 Menurut Suyanto (2001:1) surat adalah suatu sarana komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh pihak satu ke pihak yang lain. Jadi, surat menyurat merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang dilakukan secara tertulis. Kegiatan ini merupakan penerapan dari pembelajaran JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn 2503-2542 e-issn 2503-2550 193

kebahasaan dalam Bahasa Jawa pada aspek keterampilan menulis. Surat pribadi ialah alat komunikasi tertulis yang menyangkut kepentingan seseorang dengan orang lain secara tertulis. Berbeda dengan surat resmi yang digunakan sebagai alat komunikasi kedinasan yang penting dalam pengelolaan administrasi, jadi instansi kepada instansi lain atau kepada perorangan. Surat menyurat masih dipandang sebagai alat yang efektif dan efisien karena memiliki peranan penting yang berfungsi a) sebagai alat menyampaikan pemberitahuan, permintaan, permohonan, buah pikiran atau gagasan; b) sebagai alat bukti tertulis; c) alat untuk mengingat; d) bukti sejarah, dan e) pedoman kerja. Sistematika atau bagian surat pribadi terdiri atas : a) tempat dan tanggal menulis surat; b) nama yang dituju; c) salam pembuka; d) isi surat; e) salam penutup, dan f) pengirim surat (Ambary, 1993 : 131). Surat Pribadi merupakan surat yang ditulis oleh sesorang untuk menyampaikan sesuatu keperluan atau perasaannya (Depdiknas, 2004 : 15). Bagian-bagian surat pribadi atau surat pribadi meliputi (1) tempat dan tanggal menulis surat, tempat berupa nama kota harus ditulis karena tidak ada kepala surat, diikuti tanda koma, lalu tanggal surat ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan huruf, dan tahun ditulis dengan angka tanpa diikuti tanda titik atau tanda baca lain; (2) alamat surat minimal harus dicantumkan nama orang yang akan dikirimi surat diikuti alamat atau sebutan untuk tempat tinggalnya misalnya di kota tujuan, di vila kerinduan dan sebagainya. Sedangkan alamat lengkap ditulis pada amplop surat; (3) dalam menuliskan salam pembuka diperbolehkan menggunakan salam-salam khusus seperti halo, hai dan sebagainya. (4) isi surat ada inti keperluan yang ingin disampaikan maka panjang pendeknya tidak dibatasi; (5) salam penutup disesuaikan dengan salam pembuka atau disesuaikan dengan orang yang dikirimi surat misalnya salam rindu salam takzim, sahabatmu dsb. (6) pengirim surat berisi identitas pengirim surat berupa tanda tangan dan nama terang (Depdiknas, 2004: 16). Bahasa yang digunakan dalam Surat Pribadi sesuai dengan tingkatan atau kedudukan si pengirim surat. Bahasa surat kepada orang tua, paman, dan saudara berbeda dengan bahasa surat kepada adik atau teman (Ambary, 1998:131). Bahasa yang digunakan boleh dengan keinginan penulis. Yang penting, etika atau rasa hormat kepada orang yang dikirim surat harus dijaga. (Depdiknas, 2004 : 16) sedangkan ejaan atau penulisan kata sesuai dengan ejaan yang disempurnakan. Strategi M3 (Ambarwati,2000:23) merupakan strategi hasil pengembangan dari strategi copy the master. Secara harfiah, copy the master berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah model untuk ditiru. Model yang akan ditiru ini tidak hanya terbatas pada peniruan lateral, namun ada tahap perbaikan. Tahap peniruan sampai dengan perbaikan inilah yang menonjol dalam strategi ini. Pada dasarnya strategi ini menuntut dilakukan latihan-latihan sesuai dengan model yang ditawarkan. Selanjutnya strategi ini dikembangkan menjadi strategi M3 yang lebih sederhana. Strategi M3 hanya melalui tiga tingkat, yakni tingkat meniru, mengolah dan mengembangkan. tingkat JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn 2503-2542 e-issn 2503-2550 194

meniru diisi dengan kegiatan membaca, mengidentifikasi, selanjutnya menyadur. Hasil saduran tersebut akan diolah pada bagian alur dan tokoh. Hasil olah tersebut akan dikembangkan dalam bentuk dialog. Monolog, dan komentar pengarang. Hal inilah yang menjadi kelebihan pada strategi M3. Strategi ini mengedepankan proses yang sesuai dengan kemampuan siswa. Dalam hal ini, kreativitas siswa juga dikembangkan pada tahap mengembangkan. Tingkatan strategi M3 mengacu pada beberapa tahapan pembelajaran menulis pada penelitian-penelitian sebelumnya. Adapun rincian dan penjelasan tingkat pada strategi M3 sebagai berikut. 1) Tingkat Meniru Tingkat meniru diawali dengan kegiatan pramenulis yakni dengan membaca surat pribadi yang dijadikan model. Pada tingkat ini siswa akan diberikan satu surat pribadi yang dijadikan model yang dekat dengan dunia mereka. Selanjutnya siswa mengidentifikasi unsur surat pribadi dengan mengisi bagan yang telah disediakan. Adapun bagan tersebut berisi tentang siapa, kapan, bagaimana, dimana, mengapa. Setelah itu siswa akan menyadur surat pribadi model dengan mengganti unsur tokoh dan latar yang sesuai dengan dunia siswa. 2) Tingkat Mengolah Pada tingkat olah siswa akan mengolah hasil saduran namun hanya beberapa unsur. Unsur tersebut adalah tokoh, latar, dan alur. Pertimbangan digunakannya tiga unsur karena unsur tokoh, latar, dan alur adalah unsur yang paling mudah dikembangkan secara kreatif dan untuk efisiensi waktu pembelajaran. Pada tingkat mengolah tokoh, yang dilakukan siswa yakni dengan menambah tokoh dalam cerita, mendeskripsikan watak tokoh, dan mengubah cerita secara relatif sama. Sedangkan pada tingkat mengolah alur cerita, kegiatan siswa adalah dengan membuat urutanurutan peristiwa baru. 3) Tingkat Mengembangkan Tingkat mengembangkan dilakukan siswa setelah tingkat mengolah. Pada tingkat ini, siswa akan mengembangkan tema baru, mengembangkan tokoh baru, mengembangkan latar baru, dan mengembangkan peristiwa yang baru. Adapun rincian dari setiap unsur yang dikembangkan adalah (a) tema dikembangkan secara orisinil dan unik, (b) mengembangkan tokoh dengan melengkapi dilaog, monolog, dan komentar, (c) mengembangkan latar dengan mendeskripsikan secara rinci, (d) mengembangkan peristiwa dalam kalimat secara lengkap, dan (e) menggunakan bahasa yang komunikatif. C. METODE PENELITIAN Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan secara kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan secara bersiklus. Siklus I dengan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi demikian juga siklus-siklus berikutnya. Dalam PTK sekaligus guru-guru dapat meneliti sendiri terhadap JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn 2503-2542 e-issn 2503-2550 195

kegiatannya sendiri yang dilakukan di kelasnya sendiri. Dengan melibatkan siswanya melalui tindakan-tindakan yang direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi, PTK dapat dilakukan tanpa mengganggu pembelajaran yang laindan tidak akan membebani pekerjaan guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari. PTK dapat dilakukan secara integrasi dengan kegiatan sehari hari. Justru dengan PTK guru dapat meningkatkan kualitas proses dan produk pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas, dapat didefinisikan bahwa PTK adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat praktis dengan melakukan tindakan tindakan yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran yang ada (Kasihani, 1998:1). Penelitian ini dilakukan di kelas dengan teknik putaran atau siklus. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian adalah SMP Negeri 1 Kasreman. Adapun dasar pemilihan kelas VIII-G karena keaktifannya lebih tampak dibanding dengan kelas yang lain. Dengan demikian dapat memudahkan pelaksanaan penelitian ini, karena melibatkan guru mata pelajaran dan kolabulator yang sudah ditunjuk. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yakni Agustus -September 2015 dengan subjek penelitian 28 siswa. Prosedur Penelitian Perencanaan Dalam perencanaan tindakan yang akan dilakukan di kelas untuk perbaikan, perubahan dan peningkatan sebagai solusinya. Rencana tersebut dengan menyiapkan program pembelajaran, Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), LKS, Pengaturan siswa dan perencanaan pelaksanaan, serta evaluasi pembelajaran. Penetapan Target Penelitian Adapun penetapan target pencapaian hasil penelitian yang ditetapkan peneliti siswa mampu memperoleh nilai 70 sedangkan ketuntasan secara klasikal peneliti menetapkan prosentase sebesar 85%. Apabila dalam penerapan setiap siklusnya belum mencapai target tersebut maka akan dilakukan perbaikan sampai target tercapai. Rencana Tindakan Tindakan penelitian sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Tindakan itu berupa pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas. Yakni proses pembelajaran berlangsung. Dalam tindakan terjadi interaksi belajar mengajar antara siswa, materi, strategi dan guru dalam satu proses pembelajaran. Observasi Observasi dilakukan untuk melihat gejala yang tampak saat pembelajaran berlangsung. Gejala ini berupa tingkah laku dan peran siswa saat melaksanakan menulis surat pribadi strategi M-3 (menulis bersama). Observasi dilakukan melalui lembar observasi sebagai sebagai penuntun dalam mengamati objek. Hasil observasi digunakan untuk membantu analisis data. Observasi yang dilakukan setiap siklusnya terbagi menjadi dua yakni observasi dalam proses pembelajaran dan observasi terhadap hasil pembelajaran. Untuk observasi proses, hal yang diamati adalah minat siswa selama pembelajaran. Minat yang di amati meliputi (1) bersifat responsif dalam belajar, (2) melakukan JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn 2503-2542 e-issn 2503-2550 196

kerjasama, (3) aktif dalam diskusi, (4) menyelesaikan latihan. Refleksi (Teknik Analisa Data) Analilsis data dilakukan berdasarkan tahapan analisa model mengalir yang dikemukakan Miles dan Huberman (1992:18). Kegiatan analisis tersebut ada tiga tahapan yakni (1) tahap reduksi data, (b) tahap penyajian data, dan (3) tahap penarikan kesimpulan. Analisis data dapat dilakukan selama dan sesudah penelitian dengan bertumpu pada proses dan hasil belajar. Reduksi data dilakukan pada saat dan sesudah kegiatan pengumpulan data berupa minat, latar, dan situasi pembelajaran, berlangsung. Penyajian data dilakukan dengan memaparkan semua data yang telah direduksi. Data penelitian sudah diorganisasikan dan diklasifikasikan pada masing-masing tahapan. Melalui penyajian data ini diharapkan akan tergambar bagaimanakah penggunaan metode yang digunakan dalam pembelajaran menulis sekaligus mengetahui apakah prestasi belajar menulis surat pribadi bisa meningkat atau tidak. D. HASIL PENELITIHAN DAN PEMBAHASAN Pratindakan Subjek penelitian tindakan kelas dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII-G yang berjumlah 28 siswa. Sebagaimana disampaikan dalam bab I bahwa prestasi pembelajaran menulis surat pribadi siswa kelas VIII-G semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011 masih sangat rendah. Rendahnya prestasi belajar tersebut diindikasikan, dari 28 siswa yang dinyatakan tuntas sebesar 14 siswa atau 50% siswa sedangkan 50% atau 14 siswa masih belum tuntas. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya prestasi belajar siswa, di antaranya bahwa porsi pembelajaran menulis masih belum banyak mendapat perhatian dari guru, siswa pun masih kurang terbiasa untuk menulis, apalagi jika pembelajaran menulis surat pribadi. Hal ini terjadi karena guru belum memberikan bimbingan kepada siswa secara maksimal. Hasil Penelitian Siklus I Hasil observasi pelaksanaan siklus I menunjukkan bahwa siswa dalam menulis surat pribadi masih banyak yang kesulitan terutama memulai menulis surat pribadi. Dengan strategi M-3 maka kegiatan pembelajaran masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Observasi siklus I meliputi minat siswa dan juga observasi terhadap hasil siswa dalam menulis surat pribadi. Observasi terhadap minat belajar siswa dilakukan selama siklus II berlangsung, hasilnya dapat diidentifikasi bahwa selama pembelajaran siklus I diketahui bahwa dari 28 siswa kelas VIII- G, mengerjakan latihan menulis sebanyak 46%, mendiskusikan materi sebanyak 54%, Saling memberi masukan perbaikan surat yang ditulis sebanyak 61% dan menyelesaikan tugas dengan benar sebanyak 50%. Jika dirata-rata minat siswa dalam pembelajaran sebesar 53% atau berkriteria cukup. Setelah penerapan siklus I, siswa menulis surat pribadi dengan berbagai tujuan dan hasilnya diserahkan pada guru untuk dilaklukan penilaian. Dan setelah JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn 2503-2542 e-issn 2503-2550 197

dilakukan penilaian, hasilnya dapat dibuat dalam bentuk grafik sebagai berikut. Grafik 1: Prestasi Belajar Siklus I Frekwensi 16 14 12 10 8 6 4 2 0 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100 Nilai Berdasarkan grafik 1 dapat dijelaskan bahwa setelah penerapan siklus I, kemampuan siswa dalam menulis surat pribadi hasilnya lebih baik dari sebelum tindakan. Dari 28 siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 57% dan yang belum tuntas sebanyak 43%. Nilai tertinggi siklus I sebesar 73 dan terendah 53. Dengan hasil ini, meskipun ada peningkatan akan tetapi masih di bawah target penelitian yakni ketuntasan sebesar 85%. Dengan hasil tersebut maka direkomensikan untuk melanjutkan penelitian pada siklus II sehingga target penelitian bisa tercapai Hasil Penelitian Siklus II Hasil observasi pelaksanaan siklus II menunjukkan bahwa siswa siswa sudah mulai mampu menarapkan tahapan menulis, yakni dari pramenulis, pengedaran dan penyuntingan. Dengan strategi M-3 maka kegiatan pembelajaran masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Observasi siklus II meliputi minat siswa dan juga observasi terhadap hasil siswa dalam menulis surat pribadi. Observasi terhadap minat belajar siswa dilakukan selama siklus I berlangsung, hasilnya dapat diidentifikasi bahwa selama pembelajaran siklus II diketahui bahwa dari 28 siswa kelas VIII- G, mengerjakan latihan menulis sebanyak 64%, mendiskusikan materi sebanyak 61%, Saling memberi masukan perbaikan surat yang ditulis sebanyak 64% dan menyelesaikan tugas dengan benar sebanyak 68%. Jika dirata-rata minat siswa dalam pembelajaran sebesar 64% atau berkriteria tinggi. Setelah penerapan siklus II, siswa menulis pengalamannya dalam bentuk Surat Pribadi hasilnya sudah lebih baik dari siklus I. Setelah dilakukan penilaian, hasilnya dapat dibuat dalam bentuk grafik sebagai berikut. JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn 2503-2542 e-issn 2503-2550 198

Grafik 2: Prestasi Belajar Siklus II Frekwensi 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100 Nilai Berdasarkan grafik 2 dapat dijelaskan bahwa setelah penerapan siklus II, kemampuan siswa dalam menulis bahasa Jawa dalam bentuk surat pribadi hasil lebih baik dari sebelum tindakan. Dari 28 siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 71% dan yang belum tuntas sebanyak 29%. Nilai tertinggi siklus II sebesar 77 dan terendah 60. Dengan hasil ini, meskipun ada peningkatan dibanding siklus I akan tetapi masih di bawah target penelitian yakni ketuntasan sebesar 85%. Mengingat hasil penelitian masih di bawah target penelitian, maka direkomdasikan untuk melanjutkan penelitian pada siklus III dengan beberapa perubahan berdasarkan kekurangan siklus II. Hasil Penelitian Siklus III Hasil observasi pelaksanaan siklus III menunjukkan bahwa siswa siswa sudah mampu menarapkan tahapan menulis yakni dari pramenulis, pengedaran dan penyuntingan. Dengan strategi M-3maka kegiatan pembelajaran masih belum sesuai dengan yang diharapkan. Observasi siklus III juga meliputi minat siswa dan juga observasi terhadap hasil siswa dalam menulis surat pribadi. Observasi terhadap minat belajar siswa dilakukan selama siklus III berlangsung, hasilnya dapat diidentifikasi bahwa selama pembelajaran siklus III diketahui bahwa dari 28 siswa kelas VIII- G, Mengerjakan latihan menulis sebanyak 86%, Mendiskusikan materi sebanyak 79%, Saling memberi masukan perbaikan surat yang ditulis sebanyak 82% dan menyelesaikan tugas dengan benar sebanyak 79%. Jika dirata-rata minat siswa dalam pembelajaran sebesar 81% atau berkriteria tinggi. Setelah penerapan siklus III, siswa menulis pengalamannya dalam bentuk Surat Pribadi hasilnya sudah lebih baik dari siklus I dan siklus II Setelah dilakukan penilaian, hasilnya dapat dibuat dalam bentuk grafik sebagai berikut. JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn 2503-2542 e-issn 2503-2550 199

Grafik 3: Prestasi Belajar Siklus III Frekwensi 18 16 14 12 10 8 6 4 2 0 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100 Nilai Berdasarkan grafik 3 dapat dijelaskan bahwa setelah penerapan siklus III, kemampuan siswa dalam menulis surat pribadi sudah lebih baik dari siklus sebelumnya. Dari 28 siswa yang dinyatakan tuntas sebanyak 96% dan yang belum tuntas sebanyak 4%. Nilai tertinggi siklus III sebesar 87 dan terendah 63. Dengan hasil ini, tampaknya telah terjadi peningkatan prestasi yang cukup signifikan dibanding siklus sebelumnya bahkan tingkat ketuntasan sudah mencapai 11% di atas target yang ditetapkan 85%. Mengingat hasil penelitian 11% di atas target penelitian maka penelitian dianggap sudah selesai dan tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil siklus yang berbentuk data dan berhubungan dengan masalah penelitian sudah diuraikan di atas. Validitas data terletak pada aplikasinya dan terpecahkannya masalah penelitian. Berikut ini data tersebut dianalisis berdasarkan interpretasi yang diawali dengan deskripsi komperatif masingmasing putaran dan diakhiri dengan interpretasi penulis. Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa bereaksi positif terhadap kegiatan bersama dari pada belajar secara individu. Berdasarkan pendeskripsian di atas diperoleh kesan tentang pelaksanaan masing-masing siklus yang mengarah pada pemantauan langkah-langkah yang tepat bagi kegiatan menulis surat pribadi. Materi yang cocok dalam menulis bahasa Jawa seperti halnya karakteristik perasaan pribadi karena keberadaan teman untuk diungkapkan melalui surat, siswa bebas berkreasi sesuai dengan kondisi, keinginan, pengalaman dan pengetahuan siswa. Dalam menulis surat pribadi perasaan pribadi karena keberadaan teman untuk diungkapkan melalui surat, siswa harus mengingat kembali beberapa perasaan pribadi karena keberadaan teman untuk diungkapkan melalui surat untuk dipilih satu peristiwa yang paling berkesan. Peran guru hanya sebatas fasilitator yang memberikan dukungan bagi siswa. Dari ketiga siklus, keberhasilan yang terbanyak adalah kebebasan siswa dalam menulis dan pengalaman dan saling memberikan masukan antar siswa. Hak tersebut memiliki kelebihan-kelebihan (1) siswa terdorong menerangkan ide-idenya. (2) dominasi guru mulai berkurang, sebab siswa aktif. (3) memungkinkan menerapkan pola induktif, sebab pola JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn 2503-2542 e-issn 2503-2550 200

induktif pun berperan besar dalam dalam memotivasi siswa untuk lebih sering dalam menulis surat pribadi, pemilihan materi, pembelajaran yang tidak menyimpang dari tujuan pembelajaran menulis surat pribadi membuat siswa lebih mudah melakukan kegiatan menulis (4) materi yang dipilih harus mampu memotivasi siswa untuk berkreasi dalam menuangkan ide-idenya. Wawasan dan kemampuan guru dalam menentukan materi juga akan memberikan arah pada keberhasilan pembelajaran dan siswa harus juga memberikan dukungan dalam pembelajaran sehingga membangun citra pembelajaran di kelas. E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan uraian pada bab IV di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan penerapan strategi M-3 tampaknya mampu meningkatkan minat belajar siswa. Artinya kriteria minat belajar siswa mengalami kenaikan dari sedang menjadi minat tinggi. Oleh karena itu, dengan hasil ini maka dapat dikatakan bahwa strategi M-3 efektif dalam meingkatkan minat siswa dalam pembelajaran. Selain mampu meningkatkan minat belajar, penelitian ini juga mampu meningkatkan prestasi belajar yang diindikasikan; jika pada siklus I ketuntasan sebesar 57% maka pada siklus II meningkat menjadi 71% dan pada siklus III meningkat menjadi 96%. Dengan hasil ini maka dapat dikatakan bahwa strategi M-3 efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Saran Dengan mengacu pada penemuan dan penelitian tindakan ini, disampaikan beberapa saran. Penyampaian saran ini merupakan sumbangan pemikiran mitra peneliti untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pembelajaran menulis surat pribadi. Adapun saran dari penelitian ini guru hendaknya mampu memberikan pelayanan, motivasi dan mencari kelemahan-kelemahan siswa serta memecahkannya sehingga prestasi siswa akan lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Ambarwati, 2000. Strategi pembelajaran Yang Efektif. Yogjakarta:Media Ambary, 1998. Retorika Dalam Menulis. Jakarta. P2LPTK Azwar, Saifudin. 1998. Metode Penelitian. Jogjakarta. Pustaka Belajar Depdiknas. 2004. Pedoman Pengolahan Data Untuk Pelaporan Hasil Belajar, Jakarta: Dikdasmen Djamarah, Bahri, S dan Aswan,Z 1996. Stategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta Gugus, Mardini. 1999. Peningkatan Kemampuan menulis Puisi Menggunakan Strategi M-3. Jurnal Gentengkali No 3 Tahun III Surabaya Proyek PPM SLTP JATIM Kasihani, Kasballah. 1998 Penelitian Tindakan Kelas. Malang. IKIP Malang JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn 2503-2542 e-issn 2503-2550 201

Miles, Matthew B dan huberman, A Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta. Universitas Indonesia Press. Suyanto, K.K.E. 1997.Penelitian Tindakan Kelas sebagai Refleksi Pengajaran. Malang: PPS UM JIPE Vol. 1 No. 1 Edisi Maret 2016 / p-issn 2503-2542 e-issn 2503-2550 202