PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VI SDN NGRAMBE 2 NGRAMBE NGAWI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VI SDN NGRAMBE 2 NGRAMBE NGAWI"

Transkripsi

1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VI SDN NGRAMBE 2 NGRAMBE NGAWI Bioniek Sunarvita Nuariasandi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan proses dan hasil belajar menulis surat resmi siswa kelas VI SD Negeri Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi melalui teknik pemodelan. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas, yang dalam rancangan penelitiannya dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat peningkatan proses dan hasil belajar menulis surat resmi siswa kelas VI SD Ngrambe setelah diterapkannya teknik pemodelan. Hasil kegiatan pembelajaran siklus I, hasil rata-rata kelas 71,32, siswa yang belum tuntas 12 siswa atau 42,86%, siswa yang telah tuntas 16 siswa atau 57,14%. Berdasarkan hasil refleksi seluruh tindakan pada siklus I masih ditemukan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dan perbaikan, maka penelitian ini perlu dilanjutkan dengan tindakan siklus II untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Pada tindakan siklus II hasil yang dicapai siswa rata-rata kelas 81.77, siswa yang belum tuntas 4 siswa atau 14.29%, siswa yang sudah tuntas 24 siswa 85.71%. Kata Kunci: keterampilan menulis, surat resmi, teknik pemodelan Kemampuan menulis efektif sangat diperlukan pada semua lapangan pekerjaan dan dapat menunjang atau bahkan menentukan keberhasilan dalam suatu pekerjaan atau jabatan. Akhadiah (dalam Sukino, 2010) menjelaskan bahwa masalah yang sering dilontarkan dalam pelajaran tulis-menulis adalah kurangnya kemampuan siswa menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Oleh karena itu, penulis melaksanakan analisis dan renungan, mengapa nilai menulis surat resmi siswa rendah dalam arti dibawah KKM dan tidak merata? Keluhan utama siswa antara lain cara mengajar guru yang kurang jelas, kurang menarik karena kurang bervariasi, sehingga kurang memotivasi siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran keterampilan menulis surat resmi. Hal ini menunjukkan bahwa metode dan teknik pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam mengembangkan potensi menulis bagi siswa. Contextual Teaching and Learning (CTL) memiliki keunggulan dibanding metode lainnya karena adanya komponen NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 135

2 modelling yang sangat penting bagi siswa sehingga proses belajar dalam mencapai tujuan pembelajaran akan lebih mudah. Bahkan menurut Dollard Miller (Dikdasmen, 2003) menyatakan bahwa proses pembelajaran yang termudah adalah dengan proses modelling. Pengertian teknik pembelajaran adalah kiat untuk mengimplementasikan proses belajar mengajar berupa interaksi kegiatan pembelajaran yang berisi langkahlangkah kegiatan pembelajaran (Arief, 2006:8). Dalam kamus umum Bahasa Indonesia (KUBI:1985/035) dijelaskan bahwa teknik adalah cara melakukan sesuatu yang berkenaan dengan menulis. Teknik modelling sebagai salah satu komponen penting pembelajaran berbasis kontekstual merupakan pembelajaran yang menghadirkan model faktual yang dapat diamati, diteliti, dinilai, dicontoh oleh siswa dalam proses pembelajaran. Secara umum masalah penelitian ini yaitu Bagaimana peningkatan belajar siswa dalam menulis surat resmi melalui teknik pemodelan di kelas VI SD Negeri Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi?. Sedangkan rumusan masalah umum tersebut dijabarkan ke dalam dua masalah khusus, yakni (1) bagaimana peningkatan proses belajar siswa dalam menulis surat resmi melalui teknik pemodelan di kelas VI SD Negeri Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi?, (2) bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dalam menulis surat resmi melalui teknik pemodelan di kelas VI SD Negeri Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi? Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis surat resmi siswa kelas VI SD Negeri Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan peningkatan proses belajar menulis surat resmi siswa kelas VI SD Negeri Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi dan (2) mendeskripsikan peningkatan hasil belajar menulis surat resmi siswa kelas VI SD Negeri Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi pengembangan pembelajaran menulis surat resmi khususnya dan pembelajaran Bahasa Indonesia pada umumnya. Selain itu, diharapkan hasil penelitian ini menambah dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan bahasa dan sastra Indonesia serta lebih mendukung teori-teori yang telah ada sehubungan dengan pembelajaran menulis surat resmi. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada guru bahasa Indonesia di SDN Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi bahwa teknik pemodelan bisa digunakan dalam pembelajaran menulis surat resmi dan dapat digunakan sebagai teknik pembelajaran menulis di sekolah sehingga dapat diterapkan dalam pembelajaran mata pelajaran selain bahasa Indonesia. Bagi kepala sekolah hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan mengenai pembelajaran menulis surat resmi, diantaranya yang menyangkut penyediaan media pembelajaran dan penyediaan bukubuku Bahasa Indonesia yang memadai. Selain itu, kepala sekolah NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 136

3 juga dapat memberi kesempatan kepada guru-guru untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia. Bagi pengambil kebijakan, hasil penelitian ini dapat menjadi masukan berharga untuk berbagai kebijakan guru yang berkaitan dengan upaya perbaikan sistem pengajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menulis surat resmi. Dengan mempertimbangkan hasil penelitian ini, para pengambil kebijakan dapat menetapkan porsi waktu yang tepat, dan bahan atau materi ajar yang sesuai dengan kondisi peserta didik dan keadaan sekolah. Sedangkan bagi peneliti lain, hasil penelitian ini dapat dilanjutkan dan dikembangkan lebihlanjut dalam bentuk penelitian tindakan kelas sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran, khususnya pembelajaran menulis surat resmi. METODE Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) karena yang dicarikan solusinya adalah masalah yang ditemukan dalam praktek pembelajaran menulis surat resmi dengan menggunakan teknik pemodelan dan intervensi yang dilakukan adalah untuk memperbaiki pembelajaran, meningkatkan hasil belajar, dan menemukan alternatif pengelolaan kelas yang lebih kondusif dalam pembelajaran menulis surat resmi. Kemudian adanya kolaborasi antara peneliti dalam hal ini sekaligus sebagai praktisi atau guru kelas VI dengan guru kolaboran dalam hal perencanaan, pelaksanaan, dan pengambilan kesimpulan terhadap proses pembelajaran menulis surat resmi. Selain itu adanya refleksi terhadap proses pembelajaran menulis dengan teknik pemodelan secara berkelanjutan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa rancangan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam meningkatkan kemampuan menulis surat resmi di kelas VI SDN Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi melalui teknik pemodelan akan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini berlangsung mulai dari pengamatan awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian dimulai Februari 2013 sampai dengan bulan Mei yang sebelumnya telah dilaksanakan pra penelitian. Sedangkan pelaksanaan penelitian dilakukan secara berkelanjutan untuk memperoleh data yang akurat. Penelitian ini bersifat spesifik karena dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis surat resmi siswa kelas VI SDN Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi. Tidak dimaksudkan untuk melakukan generalisasi dan untuk memperoleh dalil-dalil. Penelitian ini bersifat unik karena penelitian tindakan kelas memandang pembelajaran dari sudut pandang orang dalam yang tidak berjarak dengan peneliti yakni penelitian dilaksanakan oleh peneliti sekaligus sebagai pelaku pengajar bahasa Indonesia di kelas VI SDN Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi dengan pelaksanaan bersama dengan kegiatan pembelajaran yang berlangsung seperti biasa tanpa mengubah jadwal. Penelitian ini bersifat kolaboratif karena dilaksanakan secara kolaboratif/kerjasama dengan NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 137

4 guru lain teman sejawat sebagai kolabolator dengan melaksanakan diskusi, observasi dari kondisi awal, menyusun perencanaan masuk bersama dalam kelas, memberi masukan pelaksanaan, mengamati pelaksanaan, membuat observasi, dan menilai jalannya kegiatan pembelajaran, melaksanakan refleksi menyampaikan kelebihan dan kekurangan selama kegiatan sehingga mampu mencapai tujuan penelitian. Penelitian ini bersifat kasuistik karena berdasarkan hasil pengamatan awal siswa kelas VI SDN Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi mengalami kasus kurang berhasil dalam pembelajaran menulis surat resmi, maka penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan oleh peneliti adalah kasus pembelajaran menulis surat resmi siswa kelas VI SDN Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi. Penelitian ini hanya menggarap kasus pembelajaran menulis surat resmi yang dialami siswa VI SDN Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi Penelitian ini berkonteks alamiah karena dalam penelitian ini menyangkut aktivitas dan perilaku semua siswa kelas VI SDN Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi yang berjumlah 28 siswa. Penelitian ini akan menggunakan data-data yang akurat dan mencukupi untuk kepentingan penelitian, mulai tahap pengidentifikasian, pelaksanaan pelaporan demi tercapainya tujuan penelitian. Berdasarkan karakteristik tersebut maka penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan menulis surat resmi dengan teknik pemodelan. Penggunaan teknik pemodelan dimaksudkan untuk mengatasi kesulitan siswa kelas VI karena siswa mengalami kesulitan dalam menentukan sistematika surat resmi, ejaan dan tanda baca, kosa kata resmi, serta kalimat efektif yang digunakan sebagai prasyarat penulisan surat resmi. Ciri khusus PTK adalah adanya tindakan yang nyata. Tindakan itu dilakukan pada situasi alami dan ditujukan untuk memecahkan permasalahanpermasalahan praktis. Tindakan tersebut adalah merupakan rencana kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Pada penelitian tindakan, kegiatan dilakukan dalam rangkaian siklus. Maka penelitian tindakan kelas ini direncanakan melalui beberapa tahap yang berlangsung dalam bentuk siklus sesuai dengan model yang dikembangkan berdasarkan desain Kemmis dan M. Taggart (dalam Wiriaatmadja, 2006) yang menjelaskan tahap penelitian tindakan kelas dimulai dari perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan ( actuating), pengamatan (observating), dan refleksi (reflection). Model ini pada hakikatnya berupa untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi (Depdiknas, 2005 ). Empat kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam satu siklus. Namun apabila pada siklus pertama belum menunjukkan peningkatan yang signifikan akan dilanjutkan pada siklus kedua dan seterusnya sampai usaha peningkatan keterampilan menulis surat resmi siswa kelas VI SDN Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi tercapai. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi karena (1) peneliti mengajar di SDN NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 138

5 Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi, (2) peneliti adalah rekan kerja kolaboran, (3) penggunaan teknik pemodelan dalam menulis surat resmi belum pernah dilaksanakan dalam pembelajaran, sehingga hasilnya diharapkan dapat memberikan manfaat untuk peningkatan pembelajaran di SDN Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi yang berjumlah 28 siswa. Berdasarkan survey awal, hasil belajar menulis surat resmi siswa rendah atau di bawah KKM yang telah ditetapkan yaitu 70,00. dan letak kesalahan yang sering dilakukan siswa adalah pada aspek sistematika atau format surat resmi, penulisan ejaan dan tanda baca, pemilihan kosa kata/ diksi yang resmi, penulisan kalimat yang kurang efektif. Prosedur Penelitian ini akan dijelaskan tentang langkah-langkah penelitian tindakan kelas yang dilalui, yang meliputi langkah persiapan dan pelaksanaan. Persiapan penelitian tindakan kelas meliputi kegiatan pengidentifikasian masalah yang terdapat di kelas, penganalisaan tingkat keseriusan masalah, pemilihan masalah yang dipecahkan, dan penetapan kriteria keberhasilan pemecahan masalah yang dipilih. Dengan demikian, penelitian tindakan kelas senantiasa diawali dengan penelitian awal ( preleminary studies). Pelaksanaan penelitian ini menjelaskan tentang jumlah putaran (cycle) yang dilaksanakan dalam rangka memecahkan masalah yang telah ditetapkan dengan masingmasing putaran terdiri dari tahap perencanaan ( planning), pelaksanaan (implementasi), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Pelaksanaan tindakan pada prinsipnya mengacu pada rencana yang telah ditetapkan. Pada kegiatan ini merupakan realisasi dari rencana tindakan dan dilakukan seca-ra kolaboratif dengan guru bahasa Indonesia kelas VI. Ada dua macam kegiatan yang dilakukan secara bersamaan antara guru dan peneliti yakni melaksanakan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Fokus tindakan setiap siklus berupa implementasi teknik pemodelan dalam pembelajaran menulis surat resmi. Rencana tindakan pembelajaran dalam penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Pada siklus pertama ditetapkan 2 kali pertemuan atau 2 x (2 x 35) menit, dan siklus kedua 1 kali pertemuan (2x35 menit). Peneliti dan praktisi secara kolaboratif merencanakan kegiatan pembelajaran setiap siklusnya. Observasi dilakukan yang digunakan pada penelitian ini menggunakan observasi sistematis artinya dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan, bersamaan dengan pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan tujuan untuk mendapatkan berbagai data yang diperlukan serta mengetahui kendala yang dihadapi guru dan siswa berkaitan dengan pembelajaran. Dengan kata lain, kegiatan pengamatan ini dimaksudkan mengetahui sikap siswa dalam penerapan tindakan menulis surat remi dengan menggunakan teknik pemodelan (baik proses maupun hasil) yang terjadi sebagai akibat dari tindakan. Pada pelaksanaan tindakan, peneliti berkedudukan sebagai pengajar dan NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 139

6 pengamat untuk memantau secara kritis dan objektif pelaksanaan pembelajaran serta untuk mengetahui kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan dilakukan oleh kolaboran. Untuk mendapatkan hasil pengamatan sikap siswa yang komprehensif, peneliti menggunakan instrumen pengumpul data yang telah dibuat sebelumnya, dengan fokus pada aktivitas, kreativitas, ketelitian. Selanjutnya dalam pelaksanaan tindakan melakukan penskoran sesuai rubrik di atas dan hasil interpretasi observasi dimasukkan dalam tabel, setiap fokus sikap yang diteliti, kemudian dijumlahkan dan diolah dengan rumus nilai akhir yaitu jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal (9) lalu hasilnya dikalikan 100. Jadi hasilnya nilai ukuran sikap aktivitas, kreativitas, dan ketelitian siswa. Untuk pengambilan data yang mengukur keterampilan siswa dalam menulis surat resmi penulis menggunakan rubrik penilaian dengan fokus penilaian terdiri dari format surat resmi, penulisan ejaan, pemilihan diksi( kosakata), serta keefektifan kalimat. Selanjutnya dari hasil kerja siswa yang berupa surat resmi, dinilai sesuai rubrik yang telah dibuat dan memasukkan skor ke dalam tabel, menjumlahkan skor, dan mengolahnya menjadi nilai akhir dengan rumus penghitungan jumlah skor yang diperoleh dibagi jumlah skor maksimal, lalu dikalikan 100. Pengamatan dilakukan mulai dari siklus pertama sampai tercapai tujuan pembelajaran. Hasil pengamatan ini didiskusikan oleh peneliti dan praktisi secara kritis dan seksama, kemudian hasilnya diperlukan untuk kepentingan refleksi. Pengamatan yang dilakukan dalam satu siklus akan memberikan masukan dan dijadikan dasar ba-gi penyusunan rencana tindakan perbaikan pada siklus berikutnya. Berhasil tidaknya tindakan yang diberikan dapat dilihat dari hasil intepretasi pengamatan dan penilaian setiap siklus. Pada akhir tindakan setiap tahap pembelajaran, dilakukan kegiatan refleksi. Dalam kegiatan ini, peneliti dan praktisi mendiskusikan dan membahas secara kritis dan seksama hasil-hasil pengamatan maupun data penunjang lainnya yang berkaitan de-ngan pembelajaran yang dilakukan. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan di SD Negeri Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi khususnya terhadap siswa kelas VI diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menulis surat resmi masih sangat rendah. Artinya, dengan kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan sebesar pada materi menulis surat resmi, siswa yang belum tuntas masih relatif tinggi yakni sekitar %. Adapun hasil selengkapnya tampak pada grafik 4.1 di bawah ini. Grafik 4.1 Prestasi Belajar Siswa dalam Menulis Surat Resmi pada Refleksi Awal 50.00% Frekuensi % 25.00% 3.57% Rentang nilai NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 140

7 Dari grafik 4.1 di atas maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar menulis surat resmi pada refleksi awal dari 28 siswa yang dinyatakan belum tuntas dengan memperoleh nilai 69 sebanyak 13 atau 46.43% siswa dengan perincian untuk rentang nilai sebanyak 6 siswa atau 21.43% dan rentang nilai sebanyak 7 siswa atau 25.00% sedangkan siswa yang tuntas atau memperoleh nilai 70 sebanyak 15 atau 53.57% siswa dengan perincian untuk rentang nilai sebanyak 14 siswa atau 50.00% dan rentang nilai sebanyak 1 siswa atau 3.57%. Dengan hasil ini maka penelitian siklus I harus dilaksanakan dengan suatu tujuan bahwa tingkat ketuntasan belajar siswa dalam menulis surat resmi mencapai 80%. Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus 1, hasil belajar siswa dalam menulis surat resmi dapat dilihat pada grafik 4.3 berikut. Grafik 4.3 Prestasi Belajar Menulis Surat Resmi pada Siklus I dengan Frekuensi Rentang Nilai Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa hasil menulis surat resmi siswa pada siklus I yang belum memenuhi KKM sebanyak 15 siswa atau 53.57% dengan perincian untuk rentang nilai sebanyak 2 siswa atau 7.14%, rentang nilai sebanyak 4 siswa atau 14.29%, dan rentang nilai sebanyak 9 siswa atau 32.14%, dan yang telah memenuhi KKM sebanyak 13 siswa atau 46.43% dengan perincian untuk rentang nilai sebanyak 6 siswa atau 21.43%, untuk rentang nilai sebanyak 5 siswa atau 17.86%, dan rentang nilai sebanyak 2 siswa atau 7.14%. Dari hasil studi pendahuluan dan pelaksanaan siklus 1 dapat dilihat pada grafik berikut. NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 141

8 Grafik 4.4 Prestasi Belajar Menulis 20 Frek 10 Refleksi Awal Siklus I Rentang Dari tabel dan grafik di atas dapat dijelaskan bahwa sebelum penerapan siklus I siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal (memperoleh nilai di bawah 70) sebanyak 13 anak atau 53,57%, siswa yang telah mencapai ketuntasan 15 anak atau 46,43%, nilai terendah sebesar 50 dan tertinggi 80 dengan nilai rata-rata secara klasikal sebesar 67,32. Setelah dilakukan siklus I maka dapat diketahui bahwa anak yang memperoleh nilai di bawah standar ketuntasan minimal (SKM) sebanyak 12 anak atau 42,86%, siswa yang telah mencapai ketuntasan 16 anak atau 57,14%. Nilai terendah 45,0 dan nilai tertinggi 96,0 dengan rata-rata kelas sebesar 71,32. Karena kemampuan menulis surat resmi siswa pada siklus I belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, maka dilakukan tindakan siklus II. Hasil pelaksanaan tindakan siklus II dapat dilihat pada grafik berikut. Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa hasil menulis surat resmi siswa pada siklus II yang belum memenuhi KKM sebanyak 3 siswa atau 10.71% dengan perincian untuk rentang nilai sebanyak o siswa atau 0%, rentang nilai sebanyak 1 siswa atau 3.57%, dan rentang nilai sebanyak 2 siswa atau 7.14%, dan yang telah memenuhi KKM sebanyak 25 siswa atau 89.29% dengan perincian untuk rentang nilai sebanyak 9 siswa atau 32.14%, untuk rentang nilai sebanyak 9 siswa atau 32.14%, dan rentang nilai sebanyak 7 siswa atau 25.00%. Dari hasil refleksi awal, pelaksanaan siklus 1, dan siklus 2 dapat dilihat pada grafik berikut. NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 142

9 Grafik 4.8 Prestasi Belajar Menulis Surat Resmi Refleksi Awal, Siklus I dan Siklus II pada Pembelajaran Frek wen Rentang Dari grafik tersebut jelas bahwa sebelum penerapan siklus II siswa yang belum mencapai ketuntasan minimal (memperoleh nilai di bawah 70) sebanyak 12 anak atau 42,86%, siswa yang telah mencapai ketuntasan 16 anak atau 57,14%. Nilai terendah 45,0 dan nilai tertinggi 96,0 dengan rata-rata kelas sebesar 71,32. Dan setelah dilakukan siklus II maka dapat diketahui bahwa anak yang memperoleh nilai di bawah standar ketuntasan minimal (SKM) sebanyak 4 anak atau 14,29%, siswa yang telah mencapai ketuntasan 24 anak atau 85,71%. Nilai terendah 54,5 dan nilai tertinggi 100 dengan rata-rata kelas sebesar 81,77. REF LEK SI AW AL SIKL US I Berdasarkan hasil observasi dan refleksi pelaksanaan tindakan, maka dapat dideskripsikan sebagai berikut, (1) proses pembelajaran menulis surat resmi dengan teknik pemodelan dari aspek aktivitas, kreativitas serta ketelitian siswa dari siklus I yang dilanjutkan siklus II ternyata terdapat peningkatan, hal ini berarti teknik pemodelan merupakan teknik yang tepat untuk meluruskan kebiasaan siswa ke dalam kebiasaan berbahasa tulis resmi dengan benar. (2) hasil peningkatan keterampilan menulis surat resmi terlihat dari tabel rubrik penilaian sebagai tolok ukur pada kemampuan menyusun format surat resmi, kemampuan menulis ejaan dan tanda baca, kemampuan memilih diksi,dan kemampuan menyusun kalimat yang efektif pada surat resmi, hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menulis surat resmi dari sikus 1 nilai rata-rata (71,32 ) yang dilajutkan perbaikan pada siklus 2 nilai rata-rata menjadi (89,29), sehingga nilai mencapai KKM yang telah dirumuskan yaitu nilai (70.00). Dengan teknik pemodelan ternyata dari perkembangan hasil belajar siklus 1 dan 2, menunjukkan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis surat resmi, mulai dari penulisan format surat, ejaan dan tanda baca, diksi, dan keefektifan kalimat. Karena pembelajaran dimulai dari hal yang menyenangkan, dengan menyanyi, mengamati hal yang nyata, dan berkolaborasi, ternyata minat belajar siswa meningkat hal tersebut terbukti, aktivitas, kreativitas, serta ketelitian siswa dari siklus I ke siklus II terdapat peningkatan. Teknik pemodelan dalam pembelajaran, yang memulainya dengan NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 143

10 memperhatikan model atau tiruan yang dapat diamati dan diobservasi oleh siswa yang akhirnya dapat ditiru, ternyata efektif untuk membawa siswa untuk dapat menulis surat resmi dengan benar. Hal tersebut seiring dengan apa yang telah dikemukakan oleh Jean Peaget, bahwa usia SD antara 7 sampai 12 tahun adalah usia pada tahap kognitif opersional konkrit, dimana siswa dapat berfikir secara efektif bila dimulai dari hal yang bersifat nyata. Karena teknik pemodelan merupakan teknik yang sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa SD (operasional konkrit) maka dapat di mungkinkan teknik pemodelan ini dapat diterapkan pada materi bahasa Indonesia yang lain, misalnya pada pembelajaran baca puisi, drama, pantomim dan lainnya. SIMPULAN DAN SARAN Dengan memperhatikan proses penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi, dari siklus 1 dan diperbaiki pada siklus 2 terbukti teknik pemodelan mampu meningkatkan proses dan hasil pembelajaran menulis surat resmi pada siswa kelas VI SDN Ngrambe 2 Ngawi. Teknik pemodelan merupakan kegiatan pembelajaran yang dimulai dengan pemberian model sebagai objek pembelajaran, maka kegiatan ini dimulai dengan penyusunan silabus, RPP,model, dan instrumen yang menunjang kegiatan pembelajaran. Pada tahap pelaksanaan pembelajaran dibagi menjadi tiga kegiatan. Kegiatan pendahuluan diawali dengan menciptakan suasana dan kondisi kelas yang menyenangkan. Selanjutnya dalam kegiatan ini pemberian model sebagai objek pembelajaran lebih berhasil bila model ditentukan oleh guru karena menghasilkan pembahasan dalam berdiskusi, siswa menemukan sistematika yang sama dan penggunaan bahasa surat yang sama. Kegiatan inti sebagai penerapan teknik pemodelan berupa cara yang merangsang siswa untuk memperlakukan model sebagai objek. Maka teknik ini diawali dengan kasus/masalah yang harus dipecahkan oleh siswa dengan pertanyaan yang provokatif sehingga mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam proses maupun produk dan hasil. Dari segi proses pembelajaran menulis dengan teknik pemodelan dapat meningkatkan aktivitas, kreativitas dan ketelitian dan dari sisi (1) antusias siswa dalam mengamati surat resmi sebagai model, (2) siswa bersemangat memberikan pertanyaan terhadap kesalahan surat yang dibuat temannya dengan alasan yang tepat, (3) siswa memiliki motivasi yang tinggi dalam melaksanakan diskusi kelompok, (4) siswa memiliki keberanian menyampaikan pendapat, menyanggah, memberi saran, (5) siswa bersungguh-sungguh berdiskusi untuk menyusun (mengkonstruksi) format surat resmi, (6) siswa teliti menyunting pekerjaan kelompok lain, (7) siswa kreatif dalam menulis surat resmi dengan memperhatikan, format surat resmi, ejaan dan tanda baca, kosa kata/diksi, dan rumusan kalimat yang efektif, (8) siswa aktif melaksanakan refleksi melalui percakapan dengan NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 144

11 mengungkapkan kemampuan dan kekurangan dalam menulis surat. Tingkat antusias siswa dalam pembelajaran teknik pemodelan, dilihat dari kondisi awal dibandingkan dengan kondisi tindakan siklus 1, yang dilanjutkan kondisi tindakan siklus 2 terbukti ada peningkatan. Dari segi produk peningkatan ditunjukkan melalui (1) hasil diskusi kelompok dan hasil kerja mandiri, hasil kerja kelompok produk berupa tulisan surat resmi secara berkelompok, dan hasil penyuntingan, pengeditan, serta publikasi surat resmi dengan nilai berupa nilai kelompok, sedangkan hasil kerja mandiri berupa hasil pemburaman, penyuntingan oleh teman satu kelompok, pengeditan dan publikasi secara mandiri dengan nilai produk surat resmi secara mandiri (2) kriteria penilaian surat resmi diambil dari kebenaran sistematika, ejaan dan tanda baca, kosakata/diksi, dan struktur kalimat yang resmi, (3) observasi adalah nilai sikap siswa dalam proses tindakan pembelajaran dengan teknik pemodelan, (4) refleksi siswa terhadap kemampuan dan kekurangan dalam menguasai kompetensi menulis surat resmi. Dari segi hasil nilai produk yang dilaksanakan dua siklus menunjukkan peningkatan dari nilai rata-rata pada siklus I, pada siklus II meningkat nilai rata-rata menjadi Hal ini menunjukkan bahwa teknik pemodelan efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis surat resmi di kelas VI SD Negeri Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi. Semoga hasil penelitian peningkatan kemampuan siswa dalam menulis surat resmi pada kelas VI SD Negeri Ngrambe 2 Ngrambe Ngawi ini, dapat sebagai acuan dalam memecahkan masalah pembelajaran bahasa dan dapat ditingkatkan, serta dikembangkan oleh peneliti berikutnya. Guru sebagai ujung tombak peningkatan mutu pendidikan agar selalu meningkatkan profesionalnya melalui berbagai kegiatan yang relevan, work shop, pelatihan secara terprogram, intensif, secara merata dan agar pengelola pendidikan selalu memotivasi guru melalui diadakan lomba karya tulis ilmiah bagi guru khususnya tentang inovasi pembelajaran yang dilaporkan berupa penelitian tindakan kelas secara berkala. Pembelajaran contextual teaching and learning dengan teknik pemodelan sebagai paradigma baru dalam pelaksanaan KTSP belum diketahui dan dilaksanakan secara luas oleh guru maka perlu disosialisasikan. Kepala Sekolah perlu terus memotivasi guru untuk meningkatkan kompetensinya melalui berbagai kegiatan diskusi, work shop, pelatihan secara terprogram maupun melalui peningkatan pendidikan. Selain itu lebih meningkatkan guru untuk melaksanakan kegiatan KKG sekolah guna memecahkan persoalan pembelajaran di sekolah dan berdiskusi melaksanakan PTK secara kolaboratif, jika perlu membantu dana untuk pelaksanaan PTK. Untuk guru hasil penelitian ini menunjukkan bahwa teknik pemodelan dapat meningkatkan kemampuan menulis siswa kelas VI maka hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan yang bisa dikembangkan pada materi pembelajaran lain untuk NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 145

12 meningkatkan kemampuan siswa asalkan model disesuaikan dengan materi pembelajaran, karakteristik siswa, model dan kompetensi guru. Guru hendaknya selalu meningkatkan kompetensinya melalui KKG, pendidikan formal maupun nonformal dan banyak membaca, banyak menulis berbagai hal yang berkaitan dengan pembelajaran. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak terhadap keberadaan guru maka sebagai guru harus mampu mengikuti perkembangan iptek untuk meningkatkan pembelajaran. Guru harus bertekad meninggalkan tradisi model lama berupa ceramah, mencatat, guru sebagai subjek dan siswa sebagai objek pembelajaran kepada paradigma baru dengan berbagai model atau metode pembelajaran yang menarik menyenangkan dan siswa sebagai subjek pembelajaran. Untuk peneliti lain diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan teknik pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan menulis. Selain itu penelitian ini masih dapat dikembangkan pada materi lain atau materi yang sama dengan teknik yang lain. Poerwadarminta, WJS Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sadiman, Arief S Media Pendidikan.Jakarta: CV. Rajawali. Sukino Menulis itu Mudah. LkiS Yogyakarta: Pustaka Populer. Wiriaatmaja, S Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. DAFTAR RUJUKAN Depdiknas Pedoman Pengembangan Silabus: Jakarta: Depdiknas Dikdasmen Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Dikdasmen. NOSI Volume 1, Nomor 2, Agustus 2013 Halaman 146

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL. ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL. ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK EPIGONAL SISWA KELAS V SDN HARGOMULYO 2 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ENIEK SUNARSIH Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan

Lebih terperinci

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN TEKNIK THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI SISWA KELAS XI IA-1 SMA NEGERI 5 MADIUN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK JIGSAW

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI SISWA KELAS XI IA-1 SMA NEGERI 5 MADIUN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK JIGSAW PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS RESENSI SISWA KELAS XI IA-1 SMA NEGERI 5 MADIUN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK JIGSAW ENDANG WAHJUNINGRUM Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Secara umum,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI KUSNI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan observasi awal di

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK SISWA KELAS V SDN NGOMPRO 2 KECAMATAN PANGKUR KABUPATEN NGAWI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK SISWA KELAS V SDN NGOMPRO 2 KECAMATAN PANGKUR KABUPATEN NGAWI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK SISWA KELAS V SDN NGOMPRO 2 KECAMATAN PANGKUR KABUPATEN NGAWI Anas Masruh Hidayat Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK PADA SISWA KELAS X MA AL-ASY ARI KERAS DIWEK JOMBANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Kustiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN TEKNIK JURNAL PRIBADI SISWA KELAS VIII-B MTS SUNAN KALIJAGA SENDURO LUMAJANG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN TEKNIK JURNAL PRIBADI SISWA KELAS VIII-B MTS SUNAN KALIJAGA SENDURO LUMAJANG TAHUN AJARAN 2013/2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN TEKNIK JURNAL PRIBADI SISWA KELAS VIII-B MTS SUNAN KALIJAGA SENDURO LUMAJANG TAHUN AJARAN 2013/2014 Lukman Hakim Mahasiswa Magiter Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO MELALUI TEKNIK SCAFFOLDING SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 MOJOKERTO

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO MELALUI TEKNIK SCAFFOLDING SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 MOJOKERTO PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO MELALUI TEKNIK SCAFFOLDING SISWA KELAS IX SMP NEGERI 5 MOJOKERTO Apriyanti Khusnul Ch GuruSMPN5 Mojokerto Email :yanti.nino7@gmail.com Abstrak: Pembelajaran

Lebih terperinci

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIDATO MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS IX-C SMP NEGERI 1 SINGOSARI KABUPATEN MALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Bandiyah Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVSDN 2 NGASINAN JETIS PONOROGO SEMESTER IITAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVSDN 2 NGASINAN JETIS PONOROGO SEMESTER IITAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVSDN 2 NGASINAN JETIS PONOROGO SEMESTER IITAHUN PELAJARAN 2012/2013 Ribut Hariyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI METODE MAKE A MATCH SD Negeri 01 Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan,

Lebih terperinci

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri

YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat Kab.Kediri PENINGKATAN EFEKTIFITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA INDIKATOR KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SDN NGLETIH KABUPATEN KEDIRI YANIK SULISTYANI SDN Ngletih Kec.Kandat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas

Lebih terperinci

Datik Erwahyunani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kemampuan menulis, guided notes taking, strategi

Datik Erwahyunani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kemampuan menulis, guided notes taking, strategi PENINGKATAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN DENGAN GUIDED-NOTES-TAKING SISWA KELAS VSDN 1 COPER KECAMATAN JETIS KABUPATEN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2012 / 2013 Datik Erwahyunani Mahasiswa Magister Pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENULISPUISI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 PAGAK KABUPATEN MALANG

PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENULISPUISI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 PAGAK KABUPATEN MALANG PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK DALAM MENULISPUISI SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 PAGAK KABUPATEN MALANG Tiyaman Mahasiswa Magiter Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Menulis puisi dengan penerapan Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Kasbolah (1998) Penelitian tindakan (action research) merupakan

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Menurut Kasbolah (1998) Penelitian tindakan (action research) merupakan BAB III METODELOGI PENELITIAN Menurut Kasbolah (1998) Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah atau perbaikan yang dirancang menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian Tindakan Kelas merupakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 4, Juli 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP SD Negeri

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 Sugiani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Firman P., I Made Tangkas, dan Ratman. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Pengelompokan Makhluk Hidup Melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Siswa Kelas III SDN 2 Salakan Kecamatan Tinangkung Kabupaten Banggai Kepulauan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja 54 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini dirancang dengan penelitian tindakan kelas yang merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X-I SMAN 5 MADIUN KOTA MADIUN MELALUI TEKNIK TERATAI ( TERJUN AMATI RANGKAI)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X-I SMAN 5 MADIUN KOTA MADIUN MELALUI TEKNIK TERATAI ( TERJUN AMATI RANGKAI) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X-I SMAN 5 MADIUN KOTA MADIUN MELALUI TEKNIK TERATAI ( TERJUN AMATI RANGKAI) SRI MEILANY Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO Basori Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi

Didit Yulian Kasdriyanto. Staf Pengajar, Universitas Panca Marga, Probolinggo (diterima: , direvisi ISSN 2354-6948 Penerapan Metode Pengamatan Langsung Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SDN Malasan Wetan 02 Kecamatan Tegal Siwalan Kabupaten Probolinggo Didit Yulian Kasdriyanto

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG VOLUME BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING LEARNING ( CTL ) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 NGUNUT JUMANTONO NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Ditulis

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis refleksi terhadap pengembangan darf/pola

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis refleksi terhadap pengembangan darf/pola BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis refleksi terhadap pengembangan darf/pola jurnal belajar yang menghasilkan desain jurnal belajar sebagai refleksi guru IPS SD dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek, Dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat yang dijadikan penelitian ini adalah SDN Manglayang II Kecamatan Sukasari Kabupaten Sumedang. Kelas IV Kelas

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN SEMBORO 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER TAHUN AJARAN 2014/2015 Wiwik Kusumawat 1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Bab ini peneliti akan menguraikan tentang metodologi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam Bab ini peneliti akan menguraikan tentang metodologi penelitian 19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam Bab ini peneliti akan menguraikan tentang metodologi penelitian yang akan digunakan sebagai alat uji dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh peneliti sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action research, yaitu suatu action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. atau istilah dalam bahasa inggris adalah classroom action research, yaitu suatu action 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti, sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Oleh sebab itu sesuai dengan penelitian tindakan kelas maka masalah penelitian yang harus dipecahkan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA Gina Rosarina 1, Ali Sudin, Atep Sujana 3 123 Program

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana

Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Peningkatan Kemampuan Menyusun Paragraf Melalui Metode Latihan Terbimbing Siswa Kelas III SDN 5 Ampana Jumiyanti, Saharudin Barasandji dan Efendi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

Oleh: Ani Ratnawati SDN 1 Sumberingin, Karangan, Trenggalek 24 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 3, DESEMBER 2016 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN KEGIATAN EKONOMI MELALUI METODE KOOPERATIF JIGSAW PADA SISWA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan sebagai suatu kajian, refleksi diri, serta tindakan terhadap proses pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa

Lebih terperinci

Penerapan Teori Konstruktivisme

Penerapan Teori Konstruktivisme Penerapan Teori Konstruktivisme untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Nilai Kebersamaan dalam Merumuskan Pancasila Pada Siswa Kelas IV SDN 4 Sumberagung Eko Supriyadi 1 1 SDN 4 Sumberagung, Tulungagung

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 2 SRAGEN TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN Nur Hadiyanta MAN Popongan Kabupaten Klaten email: hadiyantonur94@yahoo.com Abstrak Tujuan Penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA MELALUI METODE COPY THE MASTER KELAS IV SD NEGERI CEPOKO 1 NGRAMBE NGAWI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA MELALUI METODE COPY THE MASTER KELAS IV SD NEGERI CEPOKO 1 NGRAMBE NGAWI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA MELALUI METODE COPY THE MASTER KELAS IV SD NEGERI CEPOKO 1 NGRAMBE NGAWI Budiyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Pembelajaran menulis

Lebih terperinci

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN GRABAGAN TULANGAN

PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN GRABAGAN TULANGAN PENINGKATAN BERFIKIR KREATIF MELALUI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV SDN GRABAGAN TULANGAN Susi Mellani 158620600206/6/B2/S-1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo susimellanimella@gmail.com

Lebih terperinci

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek Mulyani, Penggunaan Metode Eksperimen untuk Meningkatkan... 45 PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENTANG RANGKAIAN LISTRIK SERI DAN PARALEL PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima Sitti Rahmah 1 1 SMPN 6 Kota Bima Email: 1 sittirahmah@gmail.com

Lebih terperinci

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi

Oleh : Rina Purwati SDN Giriharjo 1 Ngrambe Ngawi Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Jasa Dan Peran Tokoh Dalam Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia Melalui Metode Picture And Picture Pada Siswa Kelas V SDN Giriharjo 2 Kecamatan Ngrambe Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan membahas metode penelitian yang digunakan. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Selain itu, akan dibahas pula desain penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAAN BAB III METODOLOGI PENELITIAAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan di kelas IV. Adapun metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode, Desain, dan Alur Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan kognisi siswa kelas III

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dari guru dalam proses belajar mengajar. Kegiatan belajar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di lingkungan formal atau sekolah bahasa sudah diajarkan sejak dini. Proses belajar mengajar dilakukan siswa dan guru di sekolah. Siswa mendapatkan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan tehnologi terutama tehnologi informasi menyebabkan arus komunikasi menjadi cepat dan tanpa batas. Hal ini membutuhkan pendidikan

Lebih terperinci

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran.

Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran. Penelitian penting bagi upaya perbaikan pembelajaran dan pengembangan ilmu. Guru bertanggung jawab dalam mengembangkan keterampilan pembelajaran. Penelitian pada umumnya dilakukan oleh pakar pendidikan,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN MOJOMANIS 2 NGAWI MELALUI TEKNIK GROUP FIELD TOUR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN MOJOMANIS 2 NGAWI MELALUI TEKNIK GROUP FIELD TOUR PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN MOJOMANIS 2 NGAWI MELALUI TEKNIK GROUP FIELD TOUR Iswandi Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Group field tour sebagai teknik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. masalah - masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Yaitu masalah

BAB III METODOLOGI. masalah - masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan. Yaitu masalah 26 BAB III METODOLOGI A. Metode dan Pendekatan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalah - masalah

Lebih terperinci

Pelaksanaan Tindakan Siklus I. Merencanakan tindakan sesuai rencana : Tahap Pra Menulis Tahap Menulis Tahap Finalisasi. Belum Berhasil.

Pelaksanaan Tindakan Siklus I. Merencanakan tindakan sesuai rencana : Tahap Pra Menulis Tahap Menulis Tahap Finalisasi. Belum Berhasil. 20 BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan diuraikan hal yang berhubungan dengan metode penelitian yakni : (1) rancangan penelitian, (2) setting dan subjek penelitian, (3) tehnik pengumpulan data,

Lebih terperinci

Jeffry Gagah Satria Frigatanto

Jeffry Gagah Satria Frigatanto PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI METODE DISCOVERY DI KELAS V SD NEGERI 03 BANTARBOLANG KECAMATAN BANTARBOLANG KABUPATEN PEMALANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SD NEGERI TRUNENG KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SD NEGERI TRUNENG KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SD NEGERI TRUNENG KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO Sri Jumini Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X. Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah Penerapan Metode Pembelajaran Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Perkalian Bilangan Cacah di Kelas II SDN Inpres 1 Birobuli Maspupah SDN Inpres 1 Birobuli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan PTK dipilih karena

BAB III METODE PENELITIAN. atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan PTK dipilih karena BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan PTK dipilih karena pendekatan ini

Lebih terperinci

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge

Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge Peningkatan Ketrampilan Siswa Membaca Nyaring Melalui Metode Latihan Terbimbing Pada Siswa Kelas III SDN Paranonge Nurina T. Bindas, Sahrudin Barasandji dan Efendi ABSTRAK Permasalahan yang dikaji dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan hakikatnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Model Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

Peningkatan Hasil Beljaar Bahasa Indonesia melalui Metode Inquiri Pada Siswa Kelas VI SDN 1 Tamanan. Suci Rahayu

Peningkatan Hasil Beljaar Bahasa Indonesia melalui Metode Inquiri Pada Siswa Kelas VI SDN 1 Tamanan. Suci Rahayu Peningkatan Hasil Beljaar Bahasa Indonesia melalui Metode Inquiri Pada Siswa Kelas VI SDN 1 Tamanan Suci Rahayu SDN 1 Tamanan Kecamatan Trenggalek rahayu suci95@yahoo.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai metode penelitian, model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dikembangkan, lokasi dan waktu penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh: Nur Adha Wahyuningsih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Peningkatan Keterampilan Menulis Syair Tembang Macapat Menggunakan Metode Contextual Teaching And Learning (CTL) Melalui Media Gambar Siswa Kelas XI MAN Kutowinangun Tahun Pelajaran 2016/ 2017 Oleh: Nur

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 3 PATIHAN SIDOHARJO SRAGEN PADA MATA PELAJARAN IPS TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK BERJENJANG SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK PGRI CEPU TAHUN PELAJARAN 2016-2017 Azis Amrulloh Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Jaka Nugraha & Choirul Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya jaka.unesa@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi/tempat pelaksanaan penelitian adalah SDN Buahdua II Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. SDN Buahdua II dijadikan tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian dengan menggunakan teknik dan alat tertentu. Metode penelitian adalah suatu cara untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah IPA merupakan salah satu mata pelajaran bagian dari kurikulum yang harus dikuasai siswa sesuai tingkat sekolah dari jenjang dasar sampai tingkat lanjutan. Semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercipta masyarakat belajar (learning community). Desain kelas dengan metode dan

BAB I PENDAHULUAN. tercipta masyarakat belajar (learning community). Desain kelas dengan metode dan BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Sekolah sebagai sistem pendidikan formal tersusun atas beberapa unsur, diantaranya guru selaku tenaga pendidik dan siswa selaku peserta didik yang berjalan dengan

Lebih terperinci

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung

Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Pemanfaatan Lingkungan Alam Sekitar Sebagai Sumber Belajar Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SDN 10 Gadung Muzria M. Lamasai, Mestawaty As. A., dan Ritman Ishak Puadi Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Permasalahan yang muncul pada penelitian ini berasal dari kegiatan pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu

III. METODE PENELITIAN. Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu 83 III. METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Konseptual dan Operasional Kemampuan menulis surat undangan dibedakan menjadi 2 macam, yaitu kemampuan menulis surat undangan secara konseptual dan kemampuan menulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research.

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Juni Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03 Sri Widayati 1 Abstrak. Di kelas 3 SDN Sidomulyo 03 untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Tes Akhir Siklus I, II dan III. a. Siklus I Setelah selesai penyajian materi dua kompetensi dasar pada siklus I dilaksanakan tes hasil belejar dalam ulangan harian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu

Lebih terperinci

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini

III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. mengidentifikasi unsur intrinsik cerita anak melalui teknik discovery ini III. PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Penelitian mengenai pembelajaran aspek

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ada empat keterampilan berbahasa yang diterima oleh peserta didik secara berurutan. Keterampilan tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dirancang dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Prosedur penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif (statistic). Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki pembelajaran yang telah dilakukan dikelas yang dipandang belum

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. memperbaiki pembelajaran yang telah dilakukan dikelas yang dipandang belum 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian ini bersifat reflektif yang dilakukan guru sebagai upaya guru untuk memperbaiki

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) Diah Nugraheni Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP Veteran Semarang email: diah_fisika@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dwi Widi Andriyana,2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dwi Widi Andriyana,2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan bergulirnya era globalisasi dalam segala bidang banyak hal berpengaruh terhadap segala aspek kehidupan termasuk pendidikan. Pendidikan merupakan salah

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN. yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dalam istilah Bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR),

Lebih terperinci

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli

Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Penerapan Pendekatan Paikem Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Energi dan Kegunaanya di Kelas IV SDN 4 Kamalu Tolitoli Samriah Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom Action Reserch). Penelitian tindakan kelas (PTK)

Lebih terperinci

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi

Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi Meningkatkan Apresiasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Labuan Dalam Menyimak Puisi Melalui Strategi Modeling dengan Menggunakan Media Video Rekaman Puisi Asri Kepala SMP Negeri 3 Labuan Kab. Donggala Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Saryono, (dalam Yanti dan Munaris, 0:) PTK merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan disesuaikan dengan permasalahan yang ditemui di kelas VIII E SMP Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN 35 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yaitu sebuah kegiatan penelitian yang

Lebih terperinci