MAKALAH OLEH: LUKY LUKMANSYAH NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

Transkripsi

1 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE 3M (MENIRU, MENGELOLA, DAN MENGEMBANGKAN) UJI COBA PADA SISWA KELAS VII SMP PLUS AL-ILYAS MALANGBONG KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: LUKY LUKMANSYAH NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

2 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN METODE 3M (MENIRU, MENGELOLA, DAN MENGEMBANGKAN) UJI COBA PADA SISWA KELAS VII SMP PLUS AL-ILYAS MALANGBONG KABUPATEN GARUT Luky Lukmansyah NPM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK Pembelajaran menulis adalah bagian dari pembelajaran bahasa Indonesia yang dianggap sulit baik dalam pelaksanaan pembelajarannya apalagi menghasilkan karyanya. Agar sebut dapat teratasi, maka diperlukan pemilihan teknik/menulis yang selektif, juga yang betul-betul selektif. Rumusan masalah yang ditetapkan adalah: 1) Bagaimanakah kemampuan siswa kelas, SMP Plus Al-Ilyas Malangbong dalam menulis cerpen dengan menggunakan metode 3M pada tahap I? 2) Bagaimanakah kemampuan siswa kelas VII SMP Plus Al- Ilyas Malangbong tahun Ajaran 2011/2012 dengan menggunakan metode 3M pada tahap mengelola? 3) Bagaimanakah kemampuan siswa kelas VII SMP Plus Al-Ilyas Malangbong tahun Ajaran 2011/2012 dengan gunakan metode 3M pada tahap pengembangan. Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut ini. Untuk mengetahui kemampuan siswa VII SMP Plus Al-Ilyas Malangbong Tahun Ajaran 2011/2012 dalam pembelajaran menulis dengan menggunakan metode 3M. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Adapun teknik penelitiannya yaitu; Pulasi yang ditetapka yaitu seluruh siswa kelas VII SMP Plus Al-Ilyas Malangbong Tahun Ajaran 2011/2012 yang berjumlah 1 kelas dengan jumlah siswa 40 orang. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut ini. Kemampuan siswa kelas VII SMP Plus Al-Ilyas Malangbong tahun Ajaran 2011/2012 dalam menulis cerpen dengan menggunakan metode 3M skor karena skor maksimum 250, maka perolehan rata-rata skor setarai 58.1%. Skor terbesar 180 setara dengan 72% sedangkan skor terendah 90 setara 136%. Kata Kunci : Menulis Cerpen/3M PENDAHULUAN Tulisan yang baik dan berkualitas merupukan manifestasi keterlibatan aktifitas berpikir atau bernalar dengan baik. Hal ini dimaksud bahwa seorang penulis harus mampu mengembangkan caracara berpikir rasional. Tanpa melibatkan proes berpikir rasional, kritis, dan kreatif akan sulit menghasilkan tulisan yang baik. Pappas (2001:13) berpendapat bahwa menulis sebagai aktivitas berpikir secara aktif, konnstruktif, sosial, dan penuh menuangkan makna. Pada saat melakukan aktivitas menulis, siswa dituntut berpikir untuk menuangkan gagasannya berdasarkan skemata, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki secara tertulis. Aktivitas tersebut memerlukan kesungguhan untuk mengolah, menata, mempertimbangkan secara kritis gagasan yang akan dicurahkan dalam bentuk tulisan atau karangan. Jadi, pada dasamya keterampilan menulis merupakan serangkaian aktivitas berpikir, menuangkan gagasan untuk menghasilkan suatu bentuk tulisan. Secara lebih mendalam, Akhidah (1994:2-menyatakan bahwa aktivitas menulis yang dimaksud adalah aktivitas untuk mengekspresikan

3 ide, gagasan, pikiran atau perasaan ke dalam lambang-lambang kebahasaan. Secara lebih luas, Rofi'udin (1997:16) menjelaskan tahapan menulis meliputi, tahap pra menulis, penulisan draf (pengedrafan), revisi/perbaikan, penyuntingan, dan publikasi. Dari beberapa pendapat tersebut daoat disimpulkan bahwa menulis sebagai proses melalui tiga, yakni tahap pramenulis, menulis, dan pascamenulis. Pada tahap pramenulis yang dilakukan menulis adalah menyusun draf sampai batas menulis kerangka tulisan. Selanjutnya, tahap menulis draf kasar dan yang terakhir tahap pascamenulis yang meliputi tahap revisi, menyunting, bahkan mengikuti uji coba. Di sekolah menengah pertama, keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang ditekankan pembinaannya. Adapun standar kompetensi keterampilan menulis untuk kelas VII adalah siswa mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai tulisan melalui menyusun karangan, menulis surat pribadi, meringkas buku bacaan, membuat poster, dan menulis catatn dalam buku harian. Pembelajaran menulis pada kesempatan ini penulis menekankan kepada siswa untuk membuat karangan berupa cerita pendek (cerpen). Penulis memilih pembelajaran menulis berupa pembuatan cerpen dilatar belakangi oleh karakter siswa yang masih senang dengan hal-hal yang baru, sehingga penulis memberikan kesempatan kepada mereka untuk menuangkannya lewat tulisan berupa cerpen. KAJIAN TEORITIS DAN METODE Pengertian Cerpen Sebagai salah satu bagian dan karya sastra, cerpen memiliki banyak pengertian. Berikut pendapat beberapa ahli tentang pengertian cerpen. Sumardjo (2001:91) mengungkapkan bahwa cerpen adalah seni, keterampiln menyajikan cerita, yang di dalamnya merupakan satu kesatuan bentuk utuh, manunggal, dan tidak ada bagianbagian yang tidak perlu, tetapi mengandung arti. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian cerpen adalah cerita fiksi (rekaan) yang memiliki tokoh utama yang sedikit dan keseluruhan ceritanya membentuk kesan tunggal, kesatuan bentuk, dan tidak ada bagian yang tidak perlu. Hakikat Menulis Cerpen Menulis cerpen pada hakikatnya sama dengan menulis kreatif sastra yang lain. Adapun pengertian dari menulis kreatif sastra. Menurut Percy (dalam Mulyati, 2002) menulis kreatif sastra adalah pengungkapan gagasan, perasaan, kesan, imajinasi, dan bahasa yang dikuasai seseorang dalam bentuk karangan. Tulisan yang termasuk kreatif berupa puisi, fiksi, dan non fiksi. Sedangkan menurut Roekhan (1991:1) menulis kreatif sastra pada dasarnya merupakan proses penciptaan karya sastra. Proses itu dimulai dari munculnya ide dalam benak penulis, menangkap dan merenungkan ide tersebut (biasanya dengan cara dicatat), mematangkan ide agar jelas dan utuh, membahasakan ide tersebut dan menatanya (masih dalam benak penulis), dan menuliskan ide tersebut dalam bentuk karya sastra. Jadi menulis kreatif sastra adalah suatu proses yang digunakan untuk mengunkapkan perasaan, kesan, imajinasi, dan bahasa yang dikuasai seseorang dan pikiran seseorang dalam bentuk karangan baik puisi maupun prosa. Pengertian Strategi 3M Strategi 3M (Meniru-Mengolah- Mengembangkan) merupakan Strategi hasil pengembangan dari strategi copy the master. Secara harfiah, copy the master berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah model untuk ditiru. Model yang akan ditiru ini tidak hanya terbatas pada peniruan lateral, namun ada tahap perbaikan. Tahap peniruan sampai dengan perbaikan inilah yang menonjol dalam strategi ini. Pada dasamya strategi ini menuntut dilakukan latihan-latihan sesuai dengan model yang ditawarkan. Selanjutnya strategi ini dikembangkan menjadi strategi 3M yang lebih sederhana. Strategi 3M hanya melalui tiga tahap, yakni tahap meniru, mengelola dan mengembangkan. Tahap meniru diisi dengan kegiatan membaca, mengidentifikasi, selanjutnya menyadur. Hasil saduran tersebut akan diolah pada bagian alur dan tokoh.. Hasil olah tersebut akan dikembangkan dalam bentuk dialog. Monolog, dan komentar pengarang. Hal inilah yang menjadi kelebihan pada strategi 3M. Strategi ini mengedepankan proses yang sesuai dengan kemampuan siswa. Dalam hal ini, kreativitas siswa juga dikembangkan pada tahap mengembangkan. Metode Penelitian Menurut Surakhmad (1992:131) metode adalah merupakan carautama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu. Berdasarkan pengertian diatas metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap data yang ada padasaat sekarang, kemudian datatersebut dianalisis. Teknik Penelitian

4 Teknik penelitian adalah cara menuangkan ilmu pengetahuan dalam suatu penelitian untuk memperoleh gambaran data dan objek dari masalah yang diteliti. Teknik penelitian yang penulis gunakan adalah analisa kuantitatif. Dengan teknik analisa kuantitatif penulis memperoleh gambaran sistematik mengenai isi cerpen, kemusian diklasifikasi menurut criteria tertentu dan selanjutnya berbagai kesalahan dalam cerpen dianalisa atau dinilai. Kriteria yang dinilai itu adalah alur, kejelasan karakter masing-masing tokoh, pesan atau maksud pengarang, kesesuain judul dengan isi, dan bahasa yang digunakan. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini diwujudkan dalam bentuk langkah-langkah yang didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian. Adapun langkahlangkah yang dimaksud adalah sebagai berikut. a. Pemeriksaan karangan Langkah-langkah yang penulis laksanakan dalam pemeriksaan karangan siswa adalah sebagai berikut ini. 1) Memeriksa setiap lembar kerja siswa dengan cara menganalisis pencapaian indikator yang telah ditentukan sehingga bisa di tetapkan nilai yang diperolehnya. 2) Memberi nilai setiap karangan siswa berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. 3) Meneliti kesesuain judul dengan isis karangan. 4) Meneliti kejelasan karakter masingmasing tokoh. 5) Meneliti dari segi alur. 6) Meneliti mengenai kebahasaan dan pilihan kata. b. Menganalisis Karangan Dalam menganalisis karangan, penulis menggunakan langkah-langkah sebagai berikut ini. 1) Mengidentifikasi kesalahan 2) Mengelompokkan kesalahan 3) Mengadakan usaha perbaikan 4) Menghitung nilai rata-rata tiap kriteria 5) Mengadakan interfretasi/penafsiran terhadap hasil perhitungan dengan kesimpulan sebagai berikut ini: a. 81%-100% mampu b. 51%-80% cukup mampu c. 0%-50% belum mampu Tahap-Tahap Penelitian Langkah-langkah yang ditempuh oleh penulis untuk melakukan penelitian adalah sebagai berikut ini: a. Meminta izin kepala sekolah dan wali kelas untuk melaksanakan penelitian. b. Mencatat data dan jumlah siswa yang akan dijadikan objek penelitian. c. Menjelaskan kepada siswa mengenai 3M. d. Memberikan test kepada seluruh siswa untuk membuat cerpen. e. Mengolah data hasil penelitian dari kegiatan test membuat cerpen dengan teknik 3M. f. Menyusun hasil penelitian dalam bentuk laporan tertulis. Kriteria Penelitian No Kriteria 1 Alur 50 2 Penokohan 40 3 Amanat 30 4 Kesesuaian Judul 20 5 Diksi Alur 50 Jelas, tersusun dengan baik 40 Jelas, tapi kurang tersusun 30 Kurang jelas, kurang tersusun 20 Kurang jelas, tidak tersusun 10 Tidak jelas, kurang tersusun 2. Penokohan 50 Baik, jelas penokohannya 40 Baik, kurang dikembangkan 30 Kurang dijelaskan penokohannya 20 Tokohnya tidak jelas 10 Tidak ada penokohan 3. Amanat 50 Jelas, amanatnya 40 Jelas, tapi tersirat 30 Kurang jelas, hanya tersirat 20 Kurang jelas 10 Tidak ada amanatnya 4. Kesesuaianjudul 50 Jelas sesuai dengan isi 40 Jelas, susunannya kurang baik 30 Kurang sesuai dengan isi

5 20 Kurang jelas, kurang sesuai dengan isi 10 Tidak sesuai dengan isi 5. Diksi 50 Tidak ada kesalahan 40 Kurang dari lima kesalahan 30 Antara 5-8 ke 20 Terdapat kesalahan 10 Banyak kesalahn Dekripsi Data Hasil Pemeriksaan Terhadap Karangan Siswa. Tabel Data Jumlah Skor Karangan Siswa No. Alur Kriteria Penilaian Penok ohan Ama nat Keses uaian Judul Diks i Juml ah Juml Perolehan Skor Karangan Siswa Pascates Alur Penoko Amana Kesesua han t ian Diksi Jumlah Judul Rata-rata 27,5 28,5 33,5 30,5 26,5 Kategori Sedan Sedang Sedang Sedang Sedang g Keterangan : 50-33,33 = Tinggi

6 33,33-16,67 = Sedang 16,67-0 = Rendah Skor 250 setara dengan 100% Perolehan skor 145,25 merupakan skor rata-rata dari jumlah siswa keseluruhan. Perolehan skor 145,25 setara dengan 58,1% Perolehan skor terbesar 180 setara dengan 72% Perolehan skor terendah 90 setara dengan 36% Cara Perhitungan: 145, %=58.1% %=72% %=36 KESIMPULAN Berdasarkan pengolahan data mengenai pembuatan cerpen dengan menggunakan metode 3M dapat disimpulkan seperti berikut ini. 1. Kelompok siswa kelas VII SMP Plus Al- Ilyas Malangbong yang terdiri dari 40 orang yang mampu memenuhi ketiga tahap metode 3M hanya 10 orang, 20 orang hanya mampu memenuhi dua tahapan sementara 10 orang lagi tidak mampu memenuhi tahapan ketiga-tiganya. 2. Kelompok siswa yang mampu menulis cerpen dengan menggunakan metode meniru saja terdapat pada tiga cerpen yang termasuk ke dalam kategori rendah. Karena mereka hanya meniru dari cerita dongeng atau cerita rakyat saja. 3. Kelompok siswa kelas VII SMP Plus Al- Ilyas Malangbong belum mampu menggunakan tanda baca, dilihat kata, juga penggunaan paragraf. 4. Penggunaan metode 3M di SMP Plus Al-Ilyas Malangbong ini ternyata belum bisa dipahami oleh seluruh siswa dilihat dari hasil data yang diperoleh. Arikunto, Suharsimi Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara Hariani, Sri Peningkatan Pembelajaran Menulis Cerita dengan Strategi Konferensi di Kelas V SD Percobaan UM. Malang: PPS UM Hasanah, Muakibatul Pembelajaran Kemampuan Berbahasa Indonesia Berbasis Cerita Fiksi Kontemporer Anak-Anak untuk Siswa Kelas V SD. Disertasi. Malang: PPS UM Mulyati, Y Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Jakarta: Universitas Terbuka. Roekhan Menulis Kreatif, Dasar-Dasar dan Petunjuk Penerapannya. Malang, YA3 Malang Sumardjo, Jacob Beberapa Petunjuk Menulis Cerpen. Bandung: Mitra Kencana Suroto Teori Bimbingan Apresiasi Sastra Indonesia untuk SMU. Jakarta: Erlangga Widyamartaya, Aloys dan Vero Sudiati Kiat Menulis Deskripsi dan Narasi, Lukisan dan Cerita. Yogyakarta: Pusataka Widyatama. DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga