FORM D. A. Uraian Kegiatan. Deskripsikan Latar Belakang Permasalahan: Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :



dokumen-dokumen yang mirip
Teknologi Penanganan Panen Dan Pascapanen Tanaman Jeruk

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

JERUK SIAM PONTIANAK DAN KEPROK TERIGAS UNTUK MENINGKATKAN. E.M.Rachmat S., Titik Purbiati, John David H, Tomy Purba dan Melia Puspitasari

JUDUL KEGIATAN: KAJIAN MODEL PTT DALAM BUDIDAYA JAGUNG LOKAL DAN POTENSI PENGEMBANGAN JAGUNG QPM SEBAGAI SUMBER PANGAN ALTERNATIF

KAJIAN PRA PANEN JERUK SIAM (Citrus suhuiensis Tan) UNTUK EKSPOR

FORM D A. URAIAN KEGIATAN

Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa :

PENYIMPANAN BUAH MANGGA MELALUI PELILINAN Oleh: Masnun, BPP JAmbi BAB. I. PENDAHULUAN

KEMENTERIAN PERTANIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hayati yang begitu banyak, salah satunya adalah buah stroberi (Fragaria sp.).

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENGEMBANGAN MESIN PENGOLAH KOPI SKALA UKM DI KABUPATEN ALOR, NUSA TENGGARA TIMUR

PEMANFAATAN ZEOLIT DAN MIMBA UNTUK PERBAIKAN KERAGAAN TANAMAN JERUK PADA LAHAN SUB OPTIMAL DI SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya didukung oleh pertanian. Salah satu produk pertanian Indonesia

V. STRATEGI, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

PENANGANAN PASCA PANEN MANGGIS. Nafi Ananda Utama. Disampaikan dalam siaran Radio Republik Indonesia 20 Januari 2017

SOP PENANGANAN PASCAPANEN MENTIMUN

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL

INSTRUKSI KERJA PENANGANAN PASCAPANEN MANGGA GEDONG GINCU

TINJAUAN PUSTAKA. dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah dikenal dan dibudidayakan. Buahnya

PANEN DAN PASCA PANEN DURIAN

PENANGANAN PASCA PANEN

BAB I PENDAHULUAN. ditingkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspornya adalah produk hortikultura.

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

Pendahuluan. Setelah diketahui bahwa buah sudah cukup tua untuk dipanen, panen dapat segera dilakukan dan buah harus

I. PENDAHULUAN. terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar. Pada umumnya

X.250 KAJIAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT UNTUK PENGOLAHAN PAKAN TERNAK MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI SAWIT-TERNAK (SISKA) DI KALIMANTAN BARAT

I. GAMBARAN UMUM SL PHT

PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG

Kajian Teknologi Spesifik Lokasi Budidaya Jagung Untuk Pakan dan Pangan Mendukung Program PIJAR di Kabupaten Lombok Barat NTB

LAPORAN KEMAJUAN TERMIN I X.46

BAB I. PENDAHULUAN. diminati tampilan buah eksotis ini yang menarik. Selain itu, stroberi adalah buah

TEKNOLOGI PASCA PANEN MKB 604/3 SKS (2-1)

HASIL DAN PEMBAHASAN Pemanenan

PASCAPANEN MANGGA GEDONG GINCU

PENANGANAN PASCAPANEN

Pendahuluan. Lembaga: Judul Penelitian: Kode: X.99

RENCANA OPERASIONAL DISEMINASI HASIL PENGKAJIAN (RODHP) GELAR TEKNOLOGI PERTANIAN

KAJIAN KARAKTERISTIK PETANI KARET ACEH DALAM MENENTUKAN PILIHAN KELEMBAGAAN TATANIAGA

[ BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN] 2012

RENCANA OPERASIONAL PENGKAJIAN PERTANIAN (ROPP)

I PENDAHULUAN. Mangga merupakan buah tropis yang populer di berbagai belahan dunia,

LAPORAN MAKALAH MK. SISTEM INFORMASI BISNIS (AGB 212) Penanganan Pasca Panen Buah Alpukat (Persea americana Mill) Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Buah-buahan merupakan komoditas yang mudah sekali mengalami kerusakan

METODOLOGI PENELITIAN

PERUBAHAN KUALITAS BUAH MANGGIS (Garcinia mangosiana L.) SETELAH PROSES TRANSPORTASI DAN PENYIMPANAN DINGIN

BAB I PENDAHULUAN. upaya untuk menyelamatkan harga jual buah jambu getas merah terutama

BAB I PENDAHULUAN. Tomat termasuk tanaman sayuran buah, yang berasal dari benua Amerika

IbM Kelompok Tani Buah Naga

Penyusunan Kalender Musim Tanam Rumput laut Jenis Komoditi Ekonomis Berbasis Keruangan di Perairan Sulawesi

Materi 14 Manajemen Produksi Tanaman Pengelolaan Hasil dan Pemasaran. Benyamin Lakitan

PENANGANAN PASCA PANEN

III. METODE PENELITIAN

Bunga. Sayuran. Cold Storage. Hortikultura

Lembaga Ilmu Pengetahuan Agus Indonesia

Ir. Khalid. ToT Budidaya Kopi Arabika Gayo Secara Berkelanjutan, Pondok Gajah, 06 s/d 08 Maret Page 1 PENDAHULUAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 9. Pola penyusunan acak

I. PENDAHULUAN. Persentase Produk Domestik Bruto Pertanian (%) * 2009** Lapangan Usaha

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT UNTUK PENGOLAHAN PAKAN TERNAK MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI SAWIT-TERNAK (SISKA) DI KALIMANTAN BARAT PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP I. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan

logo lembaga Kode Judul X.303 Idawanni, SP KAJIAN IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KARET RAKYAT DI KABUPATEN ACEH BARAT PROVINSI ACEH

PENANGANAN PASCA PANEN CABAI Oleh: Masnun, S.Pt., M.Si.

Sumber Pustaka Hilman. Y. A. Hidayat, dan Suwandi Budidaya Bawang Putih Di Dataran Tinggi. Puslitbang Hortikultura. Jakarta.

TEKNOLOGI PASCAPANEN BAWANG MERAH LITBANG PASCAPANEN ACEH Oleh: Nurbaiti

I. PENDAHULUAN. Jagung manis atau dikenal juga dengan sebutan sweet corn merupakan

Jurnal Abdimas Mahakam Online ISSN : Juni 2017, Vol.1 No. 2

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

SERTA PENGGUNWAM FUNGISIDA SEBAGAI PEMGNAMBWT PERTUMBUHAH KAPAHG PENYEBAB KERUSARAN BUAN

SERTA PENGGUNWAM FUNGISIDA SEBAGAI PEMGNAMBWT PERTUMBUHAH KAPAHG PENYEBAB KERUSARAN BUAN

DIFUSI MODEL PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI SENTRA JERUK SULAWESI SELATAN

LAPORAN KEMAJUAN TAHAP II PROGRAM INSENTIF PKPP KAJIAN PENGELOLAAN HARA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERBASIS EFISIENSI PEMUPUKAN

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

LAPORAN KEMAJUAN. Peneliti Utama : Ir. Bhakti Tjahja Agung. Paket Insentif Pemanfaatan Hasil Litbang : METODE, INSTRUMEN, TOOLS, STRATEGI, REKOMENDASI

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Pengembangan Varietas Hibrida Jagung Tahan Penyakit Bulai (Perenosclerospora maydis L.), Umur Genjah(<90 hst), Potensi Hasil Tinggi(11 t/ha)

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat

Oleh Tim Inovasi Pertanian Bioindustri Spesifik Lokasi. Disampaikan Pada Seminar Proposal Kegiatan 2018 Kusu, 25,26, dan 29 Januari 2018

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG

III. METODOLOGI PENELITIAN

SOAL PELATIHAN PENANGANAN PASCA PANEN CABE MERAH Oleh : Juwariyah BP3 K Garum. Berilah Tanda Silang (X) Pada Jawaban Yang Saudara Anggap Paling Benar!

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat Metode Penilitan

BPTP SULUT, BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN, BADAN LITBANG PERTANIAN 2012

REKAYA DAN UJI KINERJA ALAT ROGES TEBU BAB I PENDAHULUAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

KAJIAN PENYIMPANAN DINGIN BUAH MANGGIS SEGAR (Garcinia Mangostana L.) DENGAN PERLAKUAN KONDISI PROSES PENYIMPANAN 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurul Alfiah, 2013

Tabel 1. Pola Respirasi Buah Klimakterik dan Non Klimakterik Jeruk (blanko: 24,5 ml) Warna Hijau kekuningan (+) Hijau kekuningan (++)

TEKNIK PASCAPANEN UNTUK MENEKAN KEHILANGAN HASIL DAN MEMPERTAHANKAN MUTU KEDELAI DITINGKAT PETANI. Oleh : Ir. Nur Asni, MS

MATA KULIAH TPPHP UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013 TIM DOSEN PENGAMPU TPPHP

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 sampai bulan Mei 2011 bertempat

INOVASI TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI BUAH PISANG DALAM MENDUKUNG DIVERSIFIKASI PANGAN DI LAMPUNG SELATAN

Click to edit Master subtitle style

Transkripsi:

FORM D A. Uraian Kegiatan Deskripsikan Latar Belakang Permasalahan: 1. Pemanenan jeruk kisar yang dilakukan petani di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) masih tradisional, diantaranya tingkat kematangan, umur petik dan cara panen sehingga berpengaruh terhadap kualitas buah jeruk, yaitu kandungan gizi dan rasa yang kurang optimal. 2. Mutu dari jeruk kisar, terutama penampilan buah (warna dan ukuran) sangat beragam sehingga menyebabkan daya tarik masyakat untuk mengkonsumsi buah ini lebih rendah dibanding buah jeruk yang berasal dari daerah lain atau buah impor. 3. Penanganan pascapanen buah jeruk kisar belum tepat sehingga menyebabkan penurunan mutu bauh jeruk kisar. Teknologi penanganan pascapanen buah jeruk kisar dapat diadaptasi dari teknologi pascapanen buah jeruk lainnya seperti pelilinan,pengemasan,dan penyimpanan. 4. Pemasaran buah jeruk belum menembus pasar swalayan atau minimarket, pemasarannya masih bersifat tradisional di emperan pertokoan Deskripsikan Maksud dan Tujuan Kegiatan Litbangyasa : Maluku Barat Daya merupakan sentra produksi buah jeruk kisar. Peningkatan produksi tanpa diiringi dengan penanganan prapanen dan pascapanen yang tepat dapat menyebabkan penurunan mutu, percepatan kerusakan dan penurunan nilai jual jeruk kisar. Penanganan pascapanen yang tepat diperlukan agar kesegaran buah sekaligus umur simpannya dapat bertahan lama. Namun, masih sedikit informasi teknologi penanganan pascapanen buah jeruk kisar yang tersedia. Teknologi penanganan pascapanen buah jeruk kisar bisa diadaptasi dari teknologi penanganan pascapanen buah jeruk jenis lain.teknologi penanganan pascapanen buah jeruk pada umumnya meliputi : pemanenan, pencucian, sortasi, penguningan (degreening), pelapisan lilin (waxing), penyimpanan dan pengemasan. Buah jeruk harus dipanen tepat saat tua matang.berdasarkan permasalahan diatas, kegiatan pengkajian penanganan pascapanen buah jeruk Kisar dimaluku bertujuan : 1. untuk meningkat mutu buah jeruk kisar yang berdaya saing dengan produk taget menghasilkan paket teknologi prapanen (umur petik, tingkat kematangan dan cara panen) jeruk kisar untuk ekspor, 2. menghasilkan paket teknologi pascapanen (penyimpanan, pengemasan dan pelilinan) jeruk kisar untuk memperpanjang masa simpan, 3. menghasilkan paket teknologi degreening untuk meningkatkan nilai tambah buah jeruk kisar. Deskripsikan Bentuk Kegiatan : Pengkajian dan diseminasi inovasi teknologi kepada pengguna teknologi, yaitu petani, instansi terkait dan stake holder lainnya. Kegiatan Karakterisasi Teknologi Pra Panen dan Pascapanen Jeruk Kisar : di lakukan di kebun jeruk milik petani di Kabupaten Maluku Barat Daya Kajian Penanganan Pascapanen Jeruk Kisar untuk Memperpanjang Daya Simpan : dilakukan di lahan petani dan di laboratorium pascapanen BPTP Maluku

Pengkajian Degreening untuk Meningkatkan Nilai Tambah : dilakukan di lapang dan di laboratorium pascapanen BPTP Maluku, Sosialisasi hasil pengkajian ditingkat petani pada sentra produksi jeruk kisar di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) B. Perkembangan Administrasi Deskripsikan Perkembangan Pengelolaan dan Mekanisme Anggaran Termin I (30%) dan Termin II (50%): a. Penggunaan anggaran tahap I = Rp. 60,000,000 b. Rancangan Penggunaan Dana Tahap II = 1. Pembayaran honor tim peneliti (4 orang), Pembantu Peneliti = Rp. 38,195,000 (3 orang), Teknisi (1 Orang) dan Pembantu Administrasi (1 orang) untuk bulan April-Juni 2012 2. Alat Bantu Penelitian = Rp. 3,200,000 3. Biaya Analisis Kimiawi = Rp. 13,000,000 4. Foto Copy, Laporan, kuesioner dan penjilidan = Rp. 325,000 5. Biaya angkut bahan dari Kisar (MBD) ke Ambon = Rp. 700,000 6. Perjalanan konsultasi, koordinasi ke Pusat = Rp. 8,164,000 7. Biaya Pengkajian Ke Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) = Rp. 28,415,500 Jumlah Tahap II = Rp. 99,999,500 Total = Rp. 159,999,500 Deskripsikan Kendala-Hambatan Pengelolaan Anggaran: o Pemakaian dana pada tahap II untuk alokasi perjalanan tidak sesuai dengan dana yang tersedia karena faktor angkutan (pesawat) dan kapal laut tidak sesuai jadual sehingga alokasi perjalanan 6 hari menjadi 10 hari hal inipun tidak sesuai dengan keberadaan tim pengkaji di lapangan yang mencapai 17 hari perjalanan. Hal ini terjadi karena ada larangan pelayaran dari BMG dan penerbanngan dengan pesawat Ambon Kisar, Kupang Kisar tidak ada karena pesawat mengalami kerusakan. o Biaya transportasi local yang cukup mahal menyebabkan alokasi dana untuk biaya angkut bahan hingga ke Ambon tidak cukup. Deskripsikan Rencana dan Perkembangan Pengelolaan Aset: Aset yang dihasilkan tidak berwujud akan dihibahkan ke lembaga penerima

C. Metode-Proses Pencapaian Target Kinerja Deskripsikan Rancangan Metode Penelitian : - Metode yang digunakan dengan pendekatan pengkajian di lapang dan percobaan di laboratorium. Kegiatan yang dilakukan adalah (1) Karakterisasi Teknologi Pra Panen dan Pascapanen Jeruk Kisar : di lakukan di kebun jeruk milik petani di Kabupaten Maluku Barat Daya. Kegiatan yang dilakukan adalah survey melalui wawancara dengan responden menggunakan kuisioner. Data yang dikumpulkan meliputi cara panen, alat panen, penanganan pascapanen, dan penyimpanan. (2) Kajian Penanganan Pascapanen Jeruk Kisar untuk Memperpanjang Daya Simpan : dilakukan di laboratorium pascapanen BPTP Maluku. Kegiatan yang akan dilkaukan adalah pelilinan, konsentrasi pelilinan L1 = 0%; L2 = 5%; L3 = 8% dan L4 = 12%; Pengemasan, bahan pengemas, yaitu: P1 : kardus bersekat tanpa pengemas primer (plastik); dan P2 : kardus bersekat disertai dengan pengemas primer (plastik) dan penyimpanan suhu rendah, suhu ruang penyimpan yang digunakan adalah: S1 = 2 5 0 C dan S2 = Suhu ruang (sebagai pembanding). parameter yang dilihat meliputi mutu fisik (warna dan penampilan kesegaran, tekstur dan citarasa) dan kimia jeruk kisar nilai gizi terutama kandungan vitamin C. (3) Pengkajian Degreening untuk Meningkatkan Nilai Tambah : dilakukan di laboratorium pascapanen BPTP Maluku, terdiri dari 2 perlakuan yaitu Konsentrasi Karbit (G) dan lama pemeraman (L). konsentrasi karbit yang digunakan adalah 20 g/kg buah (G1); konsentrasi karbit 25 g/kg buah (G2) dan konsentrasi karbit 50 g/kg buah (G3) sedangkan perlakuan lama pemeraman adalah :. L1 = 2 hari; L2 = 4 hari dan L3 =5 hari(3). Parameter yang diamati meliputi total asam, total padatan terlarut dan uji organoleptik (warna dan citarasa) buah jeruk. Metode analisis data menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial dengan 3 kali ulangan. - Mekanisme pelaksanaan : 1. Persiapan 2. Survey Lokasi (Karakterisasi teknologi prapanen dan pascapanen existing jeruk kisar)

3. Pelaksanaan kegiatan di lapangan dan laboratorium 4. Pengumpulan data dan analisis data 5. Pelaporan Deskripsikan Perkembangan Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja: Kajian lapang ke Kabupaten Maluku Barat Daya telah dilakukan pada tanggal 24 Juli- 10 Agustus 2012 oleh 3 orang peneliti Telah dilakukan Koordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Maluku Barat Daya Telah dilakukan kegiatan kajian penanganan pascapanen buah jeruk Kisar yaitu pengkajian degreening untuk meningkatkan nilai tambah yang dilakukan bersama dengan petani jeruk dan PPL. Telah dilakukan Pengkajian degreening buah jeruk di laboratorium pascapanen BPTP Maluku Telah dilakukan peengkajian Pelilinan buah jeruk Pengolahan data masih dalam proses Deskripsikan Kendala - Hambatan Dalam Pelaksanaan Pencapaian Target Kinerja: Tidak tersedianya angkutan baik laut maupun udara (jadual tidak menentu) mengakibatkan ketersediaan waktu pengkajian menjadi terbatas Deskripsikan Hasil Pelaksanaan Kegiatan: Laporan hasil kajian lapang ke Maluku Barat Daya, kemajuan tahap I dan monev internal tahap I telah selesai dan diserahkan ke Badan Litbang Pertanian. Telah terlaksana kajian penanganan pascapanen buah jeruk Kisar yaitu pengkajian degreening untuk meningkatkan nilai tambah yang dilakukan bersama dengan petani jeruk. Telah terlaksana pengkajian degreening buah jeruk di laboratorium pasacapanen BPTP Maluku sedang dilakukan Telah terlaksana pengkajian pelilinan buah jeruk kisar Pengolahan dan tabulasi data hasil kajian tahap II sedang dilaksanakan Penyusunana draft laporan akhir D. Sinergi Koordinasi Kelembagaan-Program

Deskripsikan Perkembangan Koordinasi dg Kelembagaan - Program Terkait: 1. Tim peneliti dari BPTP Maluku tetap melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian/Perkebunan, BPP, GApoktan, PPL dan Petani pada Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD). 2. Tim Peneliti bersama-sama dengan Petani kooperator dan Penyuluh pendamping melakukan pengkajian 3. Koordinasi dengan kelembagaan program terkait tetap dilakukan baik melalui telepon maupun internet Sebutkan Bentuk Koordinasi dengan Kelembagaan - Program yang telah dilaksanakan: Tim melakukan wawancara dengan Kepala Dinas dan Kepala Bagian Hortikultura Dinas Pertanian dan Peternakan tentang program kegiatan setempat dan kegiatan pengkajian yang akan dilakukan Tim bersama PPL melakukan koordinasi tentang tempat/wilayah dan petani kooperator yang akan dijadikan lokasi pengkajian Koordinasi tetap dilakukan melalui telepon sehingga kegiatan selanjutnya dapat terlaksana Deskripsikan Kendala dan Hambatan Dalam Pelaksanaan Koordinasi hingga saat ini: Kendala dalam berkoordinasi hingga saat ini dengan Stake holder di Kisar, Kabupaten MBD via telpon sangat lambat karena jaringan tidak baik. E. Capaian Pemanfaatan Hasil Litbangyasa Deskripsikan Perkembangan Strategi Pemanfaatan Hasil Litbangyasa: Pengkajian degreening buah jeruk di lokasi kebun jeruk petani telah dilakukan bersama-sama dengan petani dan PPL. Kegiatan dimulai dari pemanenan buah jeruk yang dilakukan sesuai dengan SOP. Umur buah yang optimum untuk dipanen adalah sekitar 8 bulan dari saat bunga mekar. Ciri-ciri buah yang siap dipanen : jika dipijit tidak terlalu keras; bagian bawah buah jika dipijit terasa lunak dan jika dijentik dengan jari tidak berbunyi nyaring, warnanya menarik (muncul warna kuning) kadar gula (TPT) minimal 10%. Pemanenan dapat dilakukan dengan memetik atau menggunting buah dari pohon. Cara pemanenan sebagai berikut : Pemetikan buah dengan tangan dilakukan dengan cara memegang buah kemudian diputar sedikit dan ditarik ke bawah hingga lepas dari tangkainya. Jika

kurang hati-hati, cara ini dapat menimbulkan cacat pada kuiit buah di dekat tangkai. Untuk mendapatkan mutu buah yang baik, pemanenan dilakukan dengan gunting pangkas/panen. Gagang buah dipotong sependek rnungkin (10-15 mm) tanpa melukai buahnya sendiri. Untuk cabang yang tinggi, sebaiknya menggunakan tangga sebab pemetikan buah dengan memanjat pohon dapat menirnbulkan kerugian yaitu pohon rusak, dikotori tanah dan mungkin organisme penyakit Diplodial Phytoptora terbawa dari tanah. Dalam tahap pemanenan buah tidak boleh dilempar untuk mengurangi kerusakan akibat memar. Pemetikan buah jeruk dilakukan pada pagi hari yaitu pada pukul 07.00-08.00 WIB. 1. Penanganan pascapanen dilakukan dengan tahapan sebagai berikut : Buah Jeruk Sortasi dan Grading Pre cooling/pencucian Degreening Pengemasan Pengangkutan Gambar 1. Diagram Alir Penanganan Pascapanen Jeruk 2. Grading dilakukan berdasarkan diameter dan berat buah yang terdiri atas 4 kelas, pengelompokan buah jeruk kisar yaitu; 1. Kelas A: diameter 9,1cm atau 301 gram/buah 2. Kelas B: diameter 8,1-9,0 cm atau 251-300 gram/buah 3. Kelas C: diameter 7,1-8,0 cm atau 201-250 gram/buah

4. Kelas D: diameter 6,0-7,0 cm atau >150 gram/buah 1. Pengkajian degreening dan Pelilinan masih dalam pengolahan data Sebutkan Bentuk Pemanfaatan Hasil Kegiatan : Hasil kajian lapang akan dimanfaatkan - Hasil kajian akan dimanfaatkan oleh pengambil kebijakan dari Pemda Maluku. - Data dan informasi ini lebih banyak dimanfaatkan oleh Dinas Pertanian Provinsi/kabupaten Maluku Barat Daya. Deskripsikan Kendala dan Hambatan Pemanfaatan Hasil Litbangyasa: belum ditemukan kendala/hambatan untuk pemanfaatannya F. Potensi Pengembangan Ke Depan Deskripsikan Rencana Pengembangan Ke Depan setelah Paket PKPP selesai dilaksanakan: 1. Melakukan uji coba pemasaran jeruk Kisar hasil kajian ke pasar swalayan atau supermarket dalam kota Ambon 2. Melakukan kegiatan pengolahan hasil bekekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) seperti pembuatan jus jeruk dalam kemasan dan produk olahan lainnya Deskripsikan Kerangka Strategi Pengembangan Ke Depan setelah Paket PKPP selesai dilaksanakan: Kerangka Strategi Pengembangan Ke Depan setelah Paket PKPP selesai dilaksanakan: 1. Melakukan sosialisasi ke instansi terkait/pemda Maluku untuk mendukung pengembangan potensi spesifik lokasi (buah lokal) 2. Membangun kerjasama dengan pemda Kabupaten Maluku Barat Daya dalam membentuk kelompok pengolah/penaganan buah jeruk 3. Membentuk petani/pengolah buah Jeruk Kisar binaan BPTP. G. Keberlanjutan Kegiatan Deskripsikan Rencana Keberlanjutan Pemanfaatan Kegiatan setelah PKPP selesai:

BPTP bekerjasama dengan PEMDA Kabupaten Maluku Barat Daya untuk kegiatan pengembangan produk sekunder seperti produk olahan aneka minuman (jus) dan budidaya jeruk Kisar, Draft MOU sedang dbuat. Sebutkan Dukungan Apa yang diperlukan dalam proses keberlanjutan Kegiatan: Meningkatkan daya saing buah jeruk kisar dan olahan sekunder jeruk kisar, penerapan teknologi tepat guna yang difasilitasi oleh tindak sinergis pemerintah daerah Mohon Maaf kami sdh berkali kali menyimpan sebelum deadline tapi tak mau tersimpan