Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

1 BAB 1 PENDAHULUAN. tegak lurus permukaan air laut yang membentuk kurva atau grafik sinusodial.

Bab 4 DINDING SINUSOIDAL SEBAGAI REFLEKTOR GELOMBANG

DASAR LAUT SINUSOIDAL SEBAGAI REFLEKTOR GELOMBANG

Reflektor Gelombang Berupa Serangkaian Balok

DASAR SINUSOIDAL SEBAGAI REFLEKTOR GELOMBANG

1 BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

Persamaan SWE Linier untuk Dasar Sinusoidal

RESONANSI BRAGG PADA ALIRAN AIR AKIBAT DINDING SINUSOIDAL DI SEKITAR MUARA SUNGAI

PEMECAH GELOMBANG BERUPA SERANGKAIAN BALOK

Bab 4 Diskretisasi Numerik dan Simulasi Berbagai Kasus Pantai

BAB 4 BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN. 3.2 Peralatan

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DASAR LAUT SINUSOIDAL DAN DINDING SUNGAI SINUSOIDAL SEBAGAI REFLEKTOR GELOMBANG

ANALISIS PERAMBATAN GELOMBANG AIR MELALUI DASAR TAK RATA DENGAN METODE PERTUBATION BERBASIS BAHASA PYTHON

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Reflektor Gelombang 1 balok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Hampir semua fenomena di dunia ini memiliki beberapa ketidakpastian,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 2 TEORI DASAR. 2.1 Linearisasi Persamaan Air Dangkal

DASAR-DASAR OPTIKA. Dr. Ida Hamidah, M.Si. Oleh: JPTM FPTK UPI Prodi Pend. IPA SPs UPI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Gambar 1.1 Cincin Newton didesain interferensi optik yang menunjukkan interferensi optik pada lensa udara dan udara kaca (Schuster, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. industri, tegangan masukan pada peralatan tersebut seharusnya berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

2015 PERANCANGAN SIMULASI FILTER AKTIF 3 FASA UNTUK MEREDUKSI HARMONISA AKIBAT PENGGUNAAN BEBAN NON LINIER

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV PEMODELAN DAN ANALISIS

BAB III PEMBAHASAN. dengan menggunakan penyelesaian analitik dan penyelesaian numerikdengan. motode beda hingga. Berikut ini penjelasan lebih lanjut.

BAB I PENDAHULUAN. dari tiga fasor yang sama besarnya, berbeda fasa satu dengan yang lain 120 0, hasil

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. ada dua pendekatan yang dapat digunakan, pendekatan yang pertama adalah

LAPORAN PENELITIAN AKUSTIK RUANG 9311 ditujukan untuk memenuhi nilai UTS mata kuliah TF3204 Akustik. Oleh : Muhammad Andhito Sarianto

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 3 PERAMBATAN GELOMBANG MONOKROMATIK

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Petir adalah suatu fenomena alam yang memiliki kekuatan sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupan, telah memaksa mereka

PERANCANGAN REFLEKTOR GELOMBANG BERUPA DERETAN N-BALOK, Sebuah Tinjauan Matematis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan sangat cepat. Ini diakibatkan adanya permintaan dan peningkatan

GELOMBANG. Lampiran I.2

BAB I PENDAHULUAN. terbagi dalam berberapa tingkatan, gelombang pada atmosfir yang berotasi

Simulasi Gelombang Air Laut Berdasarkan Persamaan Navier-Stokes

DERET FOURIER DAN APLIKASINYA DALAM FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. Dan tidak dapat dilanjutkan dari perhitungan yang sebelumnya.

1. Jarak dua rapatan yang berdekatan pada gelombang longitudinal sebesar 40m. Jika periodenya 2 sekon, tentukan cepat rambat gelombang itu.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng

ABSTRAKSI ANALISIS DISTORSI HARMONIK PADA SISTEM DISTRIBUSI DAN REDUKSINYA MENGGUNAKAN TAPIS HARMONIK DENGAN BANTUAN ETAP POWER STATION 4.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SIMULASI SEBARAN SEDIMEN TERHADAP KETINGGIAN GELOMBANG DAN SUDUT DATANG GELOMBANG PECAH DI PESISIR PANTAI. Dian Savitri *)

Sifat gelombang elektromagnetik. Pantulan (Refleksi) Pembiasan (Refraksi) Pembelokan (Difraksi) Hamburan (Scattering) P o l a r i s a s i

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (near surface exploration). Ground Penetrating Radar (GPR) atau georadar secara

GELOMBANG OPTIK (FI303)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah optimasi digunakan untuk memaksimalkan keuntungan yang akan diraih

PSALM: Program Simulasi untuk Sistem Linier

Refleksi dan Transmisi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pedoman untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari dan juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Pokok Bahasan 1. Pendahuluan

SOP Kerja Praktik Mahasiswa S1 Program Studi Oseanografi Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung

BAB II TEORI TERKAIT

FISIKA DASAR II DOSEN PENGASUH MATA KULIAH : Dr. Yanti Yulianti, S.Si, M.Si Akhmad Dzakwan, S.Si

PENENTUAN SOLUSI GELOMBANG NONLINIER KORTEWEG DE VRIES MENGGUNAKAN METODE HIROTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

BAB I PENDAHULUAN. maju di dukung dengan aplikasi-aplikasi berbasis multimedia untuk mempercantik

FI-2283 PEMROGRAMAN DAN SIMULASI FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya karena materi fisika memiliki banyak rumus-rumus matematika

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk meningkatkan profit bisnis yang sedang dijalankan. Pengetahuan tentang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pemodelan Hidrodinamika Arus dan Pasut Di Muara Gembong

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada tahun 2000-an berkembang isu didunia internasional akan dampak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan manusia akan air bersih untuk domestik dan industri telah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

AKUSTIKA RUANG KULIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsepkonsep

KATA PENGANTAR. Kupang, September Tim Penyusun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KESTABILAN BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG SISI MIRING DENGAN PENEMPATAN GEOTUBE PADA LAPISAN INTI ABSTRAK

Bab 3 MODEL DAN ANALISIS MATEMATIKA

Disusun oleh : MIRA RESTUTI PENDIDIKAN FISIKA (RM)

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

Untuk yang tercinta : Bapak, Mamah, dan Keluarga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penciptaan

Transkripsi:

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerusakan pantai bukanlah suatu hal yang asing lagi bagi masyara- kat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pantai baik karena ulah manusia maupun karena aktifitas alam. Kerusakan pantai yang disebabkan oleh aktifitas alam sering kali terjadi akibat adanya terjangan gelombang air laut yang datang dengan amplitudo yang sangat besar. Salah satu upaya yang telah dilakukan untuk mengurangi kerusakan pantai tersebut adalah dengan membuat tanggul sebagai pemecah gelombang yang sering ditemukan di sepanjang pesisir pantai. Tanggul tersebut biasanya terdiri dari sejumlah balok yang kuat dan kokoh dengan ukuran tertentu. Jarak antar balok disesuaikan dengan kebutuhan. Balok tersebut berperan sebagai reflektor gelombang yang dapat mereduksi amplitudo gelombang air laut yang datang sehingga amplitudo gelombang yang ditransmisikan ke pantai bisa sekecil mungkin. Penanaman balok di pesisir pantai menyebabkan adanya gangguan bagi amplitudo gelombang air laut yang datang. Dasar laut tak rata dapat terjadi secara alamiah dan bentuk dasar laut tak rata juga dapat memberikan gangguan bagi amplitudo gelombang air laut yang datang. Ber- 1

BAB 1. PENDAHULUAN 2 dasarkan uraian inilah penulis tertarik untuk mempelajari tentang pengaruh dasar laut tak rata dalam meminimumkan amplitudo gelombang yang ditransmisikan ke pantai. Bentuk dasar laut tak rata yang akan dibahas adalah bentuk dasar laut sinusoidal. Dasar laut sinusoidal dapat menyebabkan resonansi Bragg [1], fenomena ini sering ditemui dalam cabang Fisika yaitu optik. Resonansi Bragg ini akan terjadi jika bilangan gelombang dasar sinusoidal sebesar dua kali bilangan gelombang air laut yang datang. Pada dasarnya, ketika suatu gelombang datang melewati dasar dengan kedalaman berbeda, maka perambatan gelombang tersebut akan terpecah menjadi dua bagian yaitu gelombang transmisi dan gelombang refleksi. Bayangkan suatu gelombang datang dari suatu dasar rata kemudian merambat ke daerah dasar sinusoidal. Ketika melewati dasar sinusoidal ini, gelombang yang datang akan mengalami banyak sekali proses perpecahan menjadi gelombang transmisi dan gelombang refleksi. Resonansi Bragg terjadi ketika daerah tersebut menyebabkan terjadinya interferensi gelombang refleksi sehingga amplitudo gelombang refleksi yang menjauhi pantai sangat besar dan amplitudo gelombang transmisi yang menuju ke pantai sangat kecil. Gejala alam (resonansi Bragg) yang sama juga akan terjadi ketika suatu gelombang datang melewati sungai panjang yang dindingnya berbentuk sinusoidal. Dengan mempelajari pengaruh dinding sungai sinusoidal, kita juga dapat mengetahui perbedaan antara dasar sinusoidal dengan dinding sinusoidal dalam peranannya sebagai reflektor gelombang. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk persamaan gelombang untuk kasus dasar laut sinusoidal

BAB 1. PENDAHULUAN 3 dan dinding sungai sinusoidal? 2. Gejala alam apa yang terjadi ketika suatu gelombang datang melewati dasar laut sinusoidal dan dinding sungai sinusoidal? 3. Bagaimana pengaruh bentuk dasar laut dan dinding sungai sinusoidal terhadap amplitudo gelombang datang? 1.3 Tujuan Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka Tugas Akhir ini bertujuan untuk membahas : 1. Persamaan gelombang pada dasar laut sinusoidal dan dinding sungai sinusoidal, 2. Fenomena yang terjadi ketika suatu gelombang datang melewati dasar laut sinusoidal dan dinding sungai sinusoidal, 3. Pengaruh bentuk dasar laut dan dinding sungai sinusoidal terhadap amplitudo gelombang datang. 1.4 Manfaat Penelitian ini akan memberikan suatu persamaan koefisien transmisi dan koefisien refleksi gelombang air secara eksplisit sehingga kita dapat mengetahui seberapa besar pengaruh bentuk dasar dan dinding sinusoidal sebagai reflektor gelombang. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu inspirasi untuk penelitian selanjutnya yang akan membahas pengaruh bentuk dasar laut dan dinding sungai yang lain terhadap amplitudo gelombang datang. Penelitian ini juga bisa dikembangkan secara numerik sehingga kita bisa melihat perbandingan antara hasil analitis dan numerik, serta metode mana yang lebih mendekati keadaan sebenarnya. Selain itu,

BAB 1. PENDAHULUAN 4 hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat dijadikan suatu dasar perhitungan untuk mendesain suatu pemecah gelombang. 1.5 Kerangka Teori Penelitian ini melibatkan aspek fisika dalam menganalisa arti fisis dari persamaanpersamaan yang digunakan. Untuk menyederhanakan pembahasan, maka dalam tugas akhir ini hanya akan dibahas gelombang datang yang berupa gelombang monokromatik. Penulis menggunakan Persamaan Air Dangkal (SWE) yang telah dilinearkan untuk menurunkan persamaan gelombang air laut pada dasar sinusoidal. Sedangkan untuk menurunkan persamaan gelombang air pada dinding sungai sinusoidal digunakan persamaan gelombang satu dimensi yang ditulis oleh Kirby [3]. Selanjutnya, metode analitis yang digunakan untuk memodelkan kedua masalah tersebut adalah metode ekspansi asimtotik mutiple scale. 1.6 Teknik Penelitian Data dalam tugas akhir ini diperoleh dari percobaan tentang gelombang air pada dasar berbentuk sinusoidal yang dilakukan oleh seseorang bernama Heathershaw [1] pada tahun 1982. Metode yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah metode deskriptif melalui studi literatur. Sebagian besar studi literatur dilakukan dengan mempelajari suatu artikel. Kemudian hal ini ditunjang dengan membaca berbagai literatur lainnya seperti jurnal, buku, internet, dsb. Penulis juga menggunakan program komputer Maple 9 untuk membuat simulasi dari model matematika yang telah diperoleh. 1.7 Sistematika Penulisan Tugas akhir dengan topik dasar laut dan dinding sungai sinusoidal sebagai reflektor gelombang ini meliputi lima bab. Pada bab pertama, penulis memaparkan

BAB 1. PENDAHULUAN 5 mengenai latar belakang mengapa penulis tertarik untuk membahas pengaruh dasar laut dan dinding sungai berbentuk sinusoidal. Selain itu juga dipaparkan mengenai tujuan dan manfaat penelitian, teknik penelitian, dan sumber data. Pada bab dua, penulis menuliskan berbagai materi dasar yang akan digunakan untuk memodelkan masalah dan menganalisis masalah baik secara fisika maupun matematika. Materi yang diuraikan adalah persamaan air dangkal (SWE) yang telah dilinearkan, persamaan gelombang yang ditulis oleh Kirby [3], dan metode ekspansi asimtotik multi skala. Pada bab tiga, penulis menuangkan semua proses dan langkah-langkah dalam memodelkan masalah dasar laut sinusoidal sampai hasil akhirnya. Kemudian dibahas juga mengenai simulasi dari model matematika yang telah diperoleh. Sama halnya dengan bab tiga, pada bab empat juga diuraikan semua proses dan langkah-langkah dalam memodelkan masalah dinding sungai sinusoidal sampai pada hasil akhir. Kemudian dibahas mengenai simulasi dari model matematika yang diperoleh untuk dinding sungai sinusoidal. Selain itu juga diuraikan mengenai perbedaan hasil yang diperoleh pada masalah dinding sungai sinusoidal dengan hasil yang diperoleh pada dasar laut sinusoidal. Pada bab terakhir akan diuraikan rangkuman hasil penelitian dan pada akhirnya menuangkan kesimpulan secara keseluruhan sebagai penutupnya.