horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif, penelitian asosiatif adalah penelitian yang

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

Bab III. Metodologi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2007) dalam penelitian ini, jenis penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

BAB III METODLOGI PENELITIAN. berupa fakta-fakta saat ini dari suatu populasi. Jenis penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. ini dapat diketahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Unit

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, maka penelitian ini

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan penelitian asosiatif

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Unit analisis yang dituju adalah individu. Serta Time horizon yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian asosiatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif.

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian assosiatif. Menurut Sugiyono (2008:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian mengenai jenis penelitian, metode penelitian, unit

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. No Unit Kerja Jumlah Karyawan. 1 Haurpugur 8. 2 Cipaku Cicalengka Cibereum 7.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya bersifat asosiatif. Dengan

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Metode riset yang akan dipakai adalah metode asosiatif pendekatan studi kasus yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Disesuaikan dengan tujuan penelitian dan tingkat eksplenasinya, jenis

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB 3 METODE PENELITIAN. dalam buku Riduwan dan Kuncoro (2008:208) penelitian survei dapat digunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini. metode yang digunakan adalah asosiatif. Dengan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dan variabel (Y) Kepuasan Pelanggan Pada Bengkel Honda di PT Istana Kebon

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah

Bab 3. MetedologiPenelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian bersifat asosiatif. Dengan penelitian

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. analisis data kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kolerasional. dengan pendekatan korelasional adalah

BAB III METODE PENELITIAN. ialah penelitian deskriptif asosiatif. Melalui penelitian asosiatif, dapat diketahui

III. METODE PENELITIAN. Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui jenis penelitian yang dilakukan, digunakan desain

BAB 3. Metode Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah asosiatif atau

Transkripsi:

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2007, p.11) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lainnya. Sedangkan penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam pelaksanaannya metode penelitian ini adalah survey. Unit analisis yang dituju yaitu individu karyawan PT Dinamika Indonusa Prima. Adapun time horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu. Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Desain Penelitian Penelitian Jenis Metode Unit Analisis Time Horizon Penelitian Penelitian T 1 Asosiatif Survey Individu Cross Sectional Karyawan PT Dinamika Indonusa Prima T 2 Asosiatif Survey Individu Cross Sectional Karyawan PT Dinamika Indonusa Prima Sumber: Penulis 36

37 Keterangan: T-1 Untuk mengetahui pengaruh pelatihan, penilaian prestasi kerja, dan promosi karyawan terhadap motivasi karyawan pada PT Dinamika Indonusa Prima secara partial T-2 Untuk mengetahui pengaruh pelatihan, penilaian prestasi kerja, dan promosi karyawan terhadap motivasi karyawan pada PT Dinamika Indonusa Prima secara simultan 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Sub Variabel Indikator Utama Skala Pengukuran Model Skala Pengukuran Kategori Psikomotorik Memiliki keterampilan Kategori Afektif Membuat seorang karyawan dapat Pelatihan menentukan sikap Ordinal Skala Likert Kategori Kognitif Kemampuan berpikir yang cepat Memiliki pengetahuan

38 Praktis Sikap Perilaku Kejelasan Standar Standar pekerjaan Penilaian Prestasi Kerja Kriteria yang Nilai kompetitif Reliability Ordinal Skala Likert Objektif Relevance Sensitivity Practicality Pengalaman Lama bekerja Pengakuan Kecakapan Keahlian seorang karyawan Promosi Karyawan Kombinasi Pengalaman dan Kecakapan Ijazah pendidikan formal yang Ordinal Skala Likert dimiliki Hasil ujian kenaikan jabatan Motivasi Karyawan Kebutuhan Fisik Kebutuhan primer Ordinal Skala Likert

39 Kebutuhan sekunder Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan Pemberian JAMSOSTEK Keselamatan kerja Kebutuhan Hubungan kerja Sosial Kebutuhan akan Penghargaan Penghargaan Promosi Sumber: Penulis 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif yang menurut Sugiyono (2007, p.13) adalah data data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Indriantoro dan Supomo (2002, p.146) data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Pengumpulan data akan dilakukan dengan membagikan daftar pernyataan (kuesioner) kepada para karyawan PT Dinamika Indonusa Prima yang memberikan respon sesuai dengan permintaan. Selain itu juga menggunakan data sekunder merupakan sumber data yang berasal dari bukubuku.

40 Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tujuan Data Jenis Data Sumber Data T - 1 Pengaruh pelatihan, penilaian Data Kuantitatif Primer - Kuesioner prestasi kerja dan promosi karyawan terhadap motivasi karyawan pada PT Dinamika Indonusa Prima secara partial T 2 Pengaruh pelatihan, penilaian Data Kuantitatif Primer - Kuesioner prestasi kerja dan promosi karyawan terhadap motivasi karyawan pada PT Dinamika Indonusa Prima secara simultan Sumber: Penulis 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Wawancara (Interview) Wawancara merupakan salah satu dari teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara langsung dengan pihak pimpinan PT Dinamika Indonusa Prima secara semi terstruktur. 2. Kuisioner Kuisioner merupakan daftar pertanyaan yang disebarkan kepada karyawan PT Dinamika Indonusa Prima sebagai responden untuk memperoleh data mengenai

41 pelatihan, penilaian prestasi kerja, promosi karyawan, dan motivasi karyawan pada PT Dinamika Indonusa Prima. 3. Studi Pustaka Studi Pustaka digunakan untuk memperoleh informasi informasi yang berkaitan dengan penelitian ini sebagai landasan teori. Sumber diperoleh dari buku, jurnal dan artikel artikel di internet. 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Menurut Arikunto dalam Riduwan dan Kuncoro (2008, p.39) mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian besar dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Dalam penelitian ini digunakan pengambilan sampel cara probablitas (probability sampling), yaitu pengambilan sampel secara acak sederhana (Simple Random Sampling). Simple Random Sampling adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut. Populasi dari penelitian ini adalah karyawan tetap di PT Dinamika Indonusa Prima yang berlokasi pada Jl. Industri Raya 1 blok H 10F, Jetake Tangerang. Jumlah karyawan tetap dari PT Dinamika Indonusa Prima adalah 200 orang. 3.6 Teknik Pengolahan Sampel Menurut Kuncoro dan Riduwan (2008, p.46) Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane atau Slovin yaitu:

42 n = N N.d 2 + 1 Karena jumlah populasi yang diteliti adalah 200 orang, maka: n = 200 (200) (0,1) 2 + 1 n = 200 3 = 66 orang Dimana: n N = Jumlah sampel = Jumlah populasi d 2 = Presisi (ditetapkan 10 % dengan tingkat kepercayaan 95%) 3.7 Metode Analisis Didalam suatu penelitian, kegiatan pengolahan data merupakan hal yang cukup penting karena data menggambarkan variabel variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Dalam pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software SPSS 16.0 (Statistical Product and Service Solution). Tabel 3.4 Metode Analisis Data Metode Analisis Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Teknik Analisis Sumber: Penulis T-1 Asosiatif Regresi Sederhana T-2 Asosiatif Regresi Berganda

43 3.7.1 Skala Likert Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p.20) mengatakan bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari: Variabel X1 (Bebas) = Pelatihan Variabel X2 (Bebas) = Penilaian Prestasi Kerja Variabel X3 (Bebas) = Promosi Karyawan Variabel Y (Terikat) = Motivasi Karyawan Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dalam kata kata sebagai berikut: Tabel 3.5 Bobot dan Kategori Pengukuran Data Keterangan Penilaian Sangat Setuju 5 Setuju 4 Cukup Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Riduwan dan Kuncoro (2008, p.20)

44 3.7.2 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.7.2.1 Uji Validitas Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002, p.181) validitas data penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Suatu instrumen pengukur jika dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan perkataan lain instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Dengan perkataan lain instrumen tersebut mengukur construct sesuai dengan yang diharapkan oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2007, p.115) menyatakan bahwa syarat suatu pernyataan bisa dikatakan valid jika tiap faktor bersifat positif dengan total skor lebih dari 0,3 sedangkan suatu pernyataan dikatakan tidak valid jika total skor dibawah 0,3. 3.7.2.2 Uji Reliabilitas Menurut Simamora (2004, p.77), teknik reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha digunakan untuk mengukur reliabilitas kuesioner dengan kategorisasi jawaban selain 0 dan 1. Misalnya dari 1 sampai 5, 1 sampai 7, -3 sampai 3, dan seterusnya. Teknik Alpha dilakukan untuk menghitung varians tiap butir pertanyaan dan varians total dari pertanyaan pertanyaan. Selanjutnya varians butir dan varians total tersebut dimasukkan kedalam rumus Alpha: r11 = k 1 σ 2 b k 1 σ 2 t Keterangan: r11 k σ 2 b = reliabilitas kuesioner = banyaknya butir pertanyaan = jumlah varians butir

45 σ 2 t = varians total Langkah berikutnya adalah membandingkan angka tersebut dengan r product moment (r tabel). Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: Bila r hasil (r 11 ) > r tabel maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel. Bila r hasil (r 11 ) < r tabel maka kuesioner tersebut dinyatakan tidak reliabel. 3.7.3 Uji Normalitas Berdasarkan Priyatno dalam bukunya Mandiri Belajar SPSS (2008, p.28), uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval, ataupun rasio. Adapun kriteria pengujian normalitas sebagai berikut: Jika angka signifikan Uji Kolmogorov Smirnov Sig > 0,05 maka data berdistribusi normal. Jika angka signifikan Uji Kolmogorov Smirnov Sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. 3.7.4 Korelasi dan Regresi 3.7.4.1 Korelasi Sederhana dan Berganda Berdasarkan modul pratikum Lab. Statistik (2005, p.40) korelasi adalah asosiasi (hubungan) antara variabel variabel yang diminati, apakah data sampel yang ada menyediakan bukti cukup bahwa ada kaitan antara variabel - variabel dalam populasi asal sampel, jika ada hubungan seberapa kuat hubungan antar variabel tersebut. Keeratan

46 hubungan itu dapat dinyatakan dengan nama koefisien korelasi atau bisa disebut dengan korelasi saja. Menurut Riduwan dan Kuncoro (2008, p.61), teknik analisis Korelasi Pearson Product Moment (PPM) termasuk teknik statistik parametik yang menggunakan data interval dan ratio dengan persyaratan tertentu misalnya data dipilih secara acak (random), datanya berdistribusi normal, data yang dihubungkan berpola linier, dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama sesuai dengan subjek yang sama. Jika salah satu tidak terpenuhi persyaratan tersebut maka analisis korelasi tidak dapat dilakukan. Rumus yang digunakan Korelasi PPM (sederhana): r xy = n ( XY) ( X). ( Y) {n. X 2 ( X) 2 }. {n. Y 2 ( Y) 2 } Korelasi Pearson Product Moment dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1 r +1). Apabila nilai r = - 1 artinya korelasinya negatif sempurna, r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1 bearti korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel interprestasi Nilai r sebagai berikut: Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 1,000 Sangat kuat 0,60 0,799 Kuat 0,40 0,599 Cukup Kuat 0,20 0,399 Rendah 0,00 0,199 Sangat rendah Sumber: Riduwan dan Kuncoro, 2008, p.62

47 Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefiien diterminan sebagai berikut: KP = r2 x 100% Dimana: KP = Nilai Koefisien Diterminan r = Nilai Koefisien Korelasi Pengujian signifikan yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna generalisasi dari hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi PPM tersebut diuji dengan Uji Signifikan sebagai berikut: Hipotesis: Ha : Variabel X berhubungan secara signifikan dengan variabel Y Ho : Variabel X tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel Y Dasar Pengambilan Keputusan: Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau [0,05 Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Analisis Korelasi Berganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (bersama sama) dengan variabel terikat (Y). Rumus Korelasi Berganda: R X1.X2.Y = r 2 X1.Y + r 2 X2.Y 2(r X1.Y ). (r X2.Y ). (r X1.X2 ) 1 r 2 X1.X2 Selanjutnya, untuk mengetahui signifikan Korelasi Berganda bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig sebagai berikut:

48 Hipotesis: Ha : Variabel X1 dan X2 berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y. Ho : Variabel X1 dan X2 tidak berhubungan secara simultan dan signifikan terhadap variabel Y. 3.7.4.2 Regresi Sederhana dan Berganda Berdasarkan pendapat Riduwan dan Kuncoro (2008, p.83), regresi adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil. Regresi dapat juga diartikan sebagai usaha memprediksi perubahan. Peramalan tidak memberikan jawaban pasti tentang apa yang akan terjadi, melainkan berusaha mencari pendekatan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Jadi, regresi adalah mengemukakan tentang keingintahuan apa yang terjadi di masa depan untuk memberikan sumbangan menentukan keputusan yang terbaik. Menurut Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Bisnis (2007, p.144) mengatakan bahwa regresi merupakan statistik parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama yaitu data yang dianalisis harus berdistribusi normal. Selain itu di dalam statistik parametris harus mentransformasikan data ordinal ke interval. Jadi, transformasi data dari ordinal ke interval merupakan salah satu syarat didalam regresi karena regresi merupakan statistik parametris. 3.7.4.2.1 Regresi Sederhana Berdasarkan pendapat Supranto (2001, p.178), regresi sederhana adalah suatu proses memperkirakan hubungan antara dua variabel tanpa membuat asumsi terlebih dahulu mengenai bentuk hubungan yang dinyatakan dalam fungsi tertentu. Adapun persamaan regresi sederhana adalah:

49 Y = a + bx Dimana : a = Y pintasan (Nilai Y bila X = 0) b = kemiringan dari garis (kenaikan atau penurunan Y untuk setiap perubahan satuan X) x = nilai tertentu dari variabel bebas Y = nilai yang diukur atau dihitung pada variabel tidak bebas 3.7.4.2.2 Regresi Berganda Menurut Supranto (2001, p.250), analisis regresi berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependent, bila dua atau lebih variabel independent sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi, analisis regresi berganda akan dilakukan jika jumlah variabel independennya minimal dua. Adapun persamaan dari regresi berganda adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +... +b n X n 3.8 Rancangan Uji Hipotesis Untuk T 1 Pengujian secara partial antara pelatihan (X1) dengan motivasi karyawan (Y) Hipotesis: Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan dengan motivasi karyawan Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan dengan motivasi karyawan Pengujian secara partial antara penilaian prestasi kerja (X2) dengan motivasi karyawan (Y)

50 Hipotesis: Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara penilaian prestasi kerja dengan motivasi karyawan Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara penilaian prestasi kerja dengan motivasi karyawan Pengujian secara individual antara promosi karyawan (X3) dengan motivasi karyawan (Y) Hipotesis: Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara promosi karyawan dengan motivasi karyawan Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara promosi karyawan dengan motivasi Karyawan Untuk T 2 Pengujian secara simultan Hipotesis: Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan, penilaian prestasi kerja, dan promosi karyawan secara simultan terhadap motivasi karyawan Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pelatihan, penilaian prestasi kerja, dan promosi karyawan secara simultan terhadap motivasi karyawan Dasar Pengambilan Keputusan Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, sehingga tingkat kesalahan (α) sebesar 5% atau 0.05. Jika Sig 0.05 maka Ho diterima

51 Jika Sig < 0.05 maka Ho ditolak atau Ha diterima 3.9 Rancangan Implikasi Penelitian Rancangan implikasi hasil penelitian ini yaitu setelah semua data diolah maka selanjutnya dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada karyawan PT Dinamika Indonusa Prima, akan didapatkan gambaran mengenai pelatihan yang dilaksanakan oleh perusahaan, bagaimana perusahaan melakukan penilaian prestasi kerja, bagaimana perusahaan melakukan promosi terhadap karyawannya dan bagaimana cara perusahaan memberikan motivasi kepada karyawan. Setelah itu, perusahaan mengetahui bahwa produktivitas karyawannya menurun. Selanjutnya, data yang diperoleh dari kuesioner yang akan dibagikan kepada karyawan maka dilakukan analisis pengaruh antara pelatihan, penilaian prestasi kerja, dan promosi karyawan terhadap motivasi karyawan pada PT Dinamika Indonusa Prima baik secara partial maupun simultan. Dari analisis diatas, apabila terdapat pengaruh yang kuat antara pelatihan, penilaian prestasi kerja, dan promosi karyawan terhadap motivasi karyawan maka program yang diterapkan oleh perusahaan sudah baik karena dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Jika program pelatihan, penilaian prestasi kerja, dan promosi karyawan sudah baik tetapi belum juga terdapat peningkatan produktivitas bearti ada penyebab lain dan perlu diadakan usaha untuk memperbaikinya. Dengan adanya gambaran ini, dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan produktivitas karyawan.