IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

dokumen-dokumen yang mirip
IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM

IV.B.9. Urusan Wajib Penanaman Modal

penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.

pemberdayaan koperasi dan usaha mikro di kabupaten Lamongan Dinas Koperasi Industri dan Perdagangan Kabupaten Lamongan

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi 10. URUSAN KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH

RENCANA KERJA TAHUN 2017

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

RENCANA KERJA TAHUN DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH KABUPATEN MAGETAN JL. Yos Sudarso No 52 Telp Magetan

IV.B.9. Urusan Wajib Penanaman Modal

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

6. URUSAN PERINDUSTRIAN

BAB I PENDUHULUAN Latar Belakang

Oleh: LIES FAHIMAH. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Tengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

: KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH ORGANISASI : DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH Halaman. 135.

BAB II EKONOMI MAKRO DAN KEBIJAKAN KEUANGAN

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

PEMERINTAH PROVINSI BALI. LAPORAN KINERJA (LKjIP) DINAS KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH TAHUN 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO

Ukuran Keberhasilan B03, B06, B09 dan B12. Target Kinerja B03, B06, B09 dan B12

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA BAB 19 PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

1.1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN. Renja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kab. Banyuwangi

9. URUSAN PENANAMAN MODAL

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima, Keenam, Pertama, Kedua, Ketiga, Keempat, Kelima,

Realisasi APBD Tahun Anggaran 2014

BAB 20 PEMBERDAYAAN KOPERASI, DAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

PEMERINTAH KOTA BANDUNG DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN

IV.C.6. Urusan Pilihan Perindustrian

URUSAN WAJIB KOPERASI & USAHA KECIL MENENGAH. Hal Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016

PERANAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN DALAM PEMBINAAN USAHA KERAJINAN KERIPIK TEMPE DI KABUPATEN NGAWI SKRIPSI

Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.C.5.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Kepariwisataan Tahun 2013

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

RENCANA KERJA (RENJA)

RENCANA STRATEGIS DINAS KOPERASI, USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pasar belum tentu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang kemampuan

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR... TAHUN...

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

QANUN PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 10 TAHUN 2004

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PEMBANGUNAN KOPERASI DAN UMKM PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PERENCANAAN KINERJA. 11 L K I P D I S P E R I N D A G K O P d a n U K M K A B U P A T E N A C E H J A Y A

a. PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB III ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Dasar Hukum Pembentukan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kota Binjai.

RINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman ii

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU TAHUN 2015

IV.B.21. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

NOTA DINAS. Indikator Kinerja. Indikator Kinerja RPJMD Persentase Koperasi Aktif terhadap Jumlah Koperasi

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2012

Rencana Kerja (Renja) Perubahan Tahun Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016 Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jombang

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN : Veteran Jawa Timur

BAB X PROGRAM PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN SDM KUMKM

Laporan Kinerja Tahun 2016 Dinas Koperasi, UKM & Perindag Kabupaten Banyuasin BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

URAIAN sebelum perubahan

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia

SKRIPSI PERAN PEMERINTAH. Disusun Oleh : ANDRIYAN SOSIAL DAN SURABAYA 2011

6. ANALISIS DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN Kebijakan di dalam pengembangan UKM

BAB I PENDAHULUAN LANDASAN HUKUM Penyusunan Renja Perubahan Tahun 2017 Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Banyuwangi ini merujuk pada:

IKHTISAR EKSEKUTIF. Penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good. Governance) merupakan amanat yang harus dilaksanakan, terutama

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

Dinas KUKM Provinsi Kalimantan Barat Jl. Sutan Syahrir No. 5 Pontianak

Disampaikan pada acara : Rapat Koordinasi Nasional Pemberdayaan KUMKM Tahun 2014

Kota Bandung 20 lokasi pengecer barang hasil tembakau

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

7. URUSAN PERDAGANGAN

terhadap PDRB Kota Bandung Kota Bandung APBD Pendukung Usaha bagi Usaha Mikro UMKM binaan Kecil Menengah

RENCANA KERJA (RENJA) (RENJA TAHUN 2016 DINAS KOPERASI, UKM PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN GRESIK

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

LAPORAN PENDUKUNG LAKIP 2015

GUBERNUR SULAWESI SELATAN,

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pemerintah Kabupaten Kayong Utara Tahun 2012

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM DINAS KOPERASI USAHA MIKRO KECIL. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan atas

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM

KABUPATEN GRESIK RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. stabilitas ekonomi pada khususnya (Ardiana dkk, 2010).

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

Penjabaran dari urusan Kependudukan dan Catatan Sipil kami uraikan sebagai berikut :

Transkripsi:

10. URUSAN KOPERASI DAN UKM Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah merupakan bagian integral dari Pembangunan Nasional dan menjadi langkah strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian. Dengan demikian pengembangan Koperasi dan UMKM merupakan prioritas dan menjadi sangat urgen dan vital. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) cenderung lebih baik dalam hal menghasilkan tenaga kerja yang produktif, sebagai bagian dari dinamikanya UKM sering mencapai peningkatan produktivitasnya melalui investasi dan perubahan teknologi. UKM juga memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas daripada usaha besar. Selain itu juga usaha kecil dan usaha rumah tangga telah memainkan peran penting dalam menyerap tenaga kerja, meningkatkan jumlah unit usaha dan mendukung pendapatan rumah tangga. Oleh karena itu Pemberdayaan Koperasi dan UMKM harus selaras dengan perkembangan otonomi daerah, sehingga Pembangunan Koperasi dan UMKM merupakan langkah strategis dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah serta sebagai upaya dalam menciptakan lapangan kerja baru. Selaras dengan hal tersebut telah ditegaskan dalam RPJMD 2006-2010 bahwa urusan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah perlu ditingkatkan, sehingga sasaran umum pembangunannya dapat dicapai, yaitu Meningkatnya produktivitas UKM, meningkatnya proporsi usaha kecil formal, meningkatnya nilai produksi usaha kecil dan menengah,meningkatnya kelembagaan dan organisasi koperasi. Untuk itu pemberdayaan bagi mereka terus digalakkan, yaitu melalui kebijakan Pemberdayaan dalam berusaha dan Pemberdayaan kelembagaan. Dalam pelaksanaannya masih dihadapkan pada kendalakendala yaitu lemahnya kemampuan manajemen dalam mengelola UKM, kurangnya pengetahuan dan kemampuan ketrampilan dalam meningkatkan kualitas produk yang baik guna menaikan omset penjualan, kurangnya daya saing dengan produk daerah lain dalam mutu dan desain produk serta belum luasnya jaringan akses pasar untuk jangkauan pemasaran. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka di dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Wonosobo Tahun 2010 beberapa kebijakan yang ditempuh yaitu : (1) Mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah yang diarahkan untuk memberikan Kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, Penciptaan lapangan kerja, peningkatan produktifitas dan daya saing. Sedangkan Pengembangan Usaha Skala Mikro diarahkan untuk memberikan Kontribusi dalam peningkatan pendapatan pada Kelompok Masyarakat berpenghasilan rendah. (2) Memperluas basis dan kesempatan berusaha serta menumbuh kembangkan Wira Usaha Baru berkeunggulan Prima untuk mendorong pertumbuhan, peningkatan eksport dan penciptaan lapangan kerja. (3) Mengembangkan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (KUMKM) untuk lebih berperan sebagai penyedia barang dan jasa dipasar Domestik yang semakin berdaya saing dengan produk Import. (4) Membangun Tatanan Kelembagaan dan Organisasi Koperasi, meningkatkan kepedulian dan dukungan pemangku kepentingan (Stokeholders) dan meningkatkan kemandirian Gerakan Koperasi. a. PROGRAM DAN KEGIATAN Sejalan dengan arah kebijakan tersebut pada tahun 2010 telah dilaksanakan berbagai program dan kegiatan dengan tetap memfokuskan pada upaya untuk meningkatkan produktifitas UKM. LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 92

Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan tersebut, melalui Anggaran Belanja dan Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2010 telah dialokasikan sebesar Rp. 3.020.964.734 atau sebesar 0,42% dari total APBD Tahun 2010 yang berjumlah Rp. 720.254.292.159. Dari alokasi tersebut terealisasi 98,52% atau Rp. 2.976.452.813 yang digunakan untuk membiayai Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah, Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi, Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah, Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif, Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Adapun program dan alokasi anggaran dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV.B.10.1 Program dan Realisasi Anggaran Urusan Koperasi dan UKM Tahun 2010 Program Alokasi Realisasi (Rupiah) (Rupiah) A Belanja Langsung 1.454.87.500 1.442.210.385 1 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil 420.000.000 418.932.000 Menengah 2 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 50.000.000 49.650.000 3 Program Peningkatan Kualitas 48.259.900 50.000.000 Kelembagaan Koperasi 4 Program penciptaan iklim Usaha Kecil 687.810.250 695.000.000 Menengah yang kondusif 5 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 130.887.500 129.118.235 6 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 108.700.000 108.440.000 B Belanja Tidak langsung 1.566.377.234 1.534.242.428 1 Belanja Pegawai 1.566.377.234 1.534.242.428 2 Belanja Hibah Total 3.020.964.734 2.976.452.813 Sumber : APBD Kabupaten Wonosobo 2010 (diolah) b. REALISASI PROGRAM DAN KEGIATAN Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah. Program ini bertujuan untuk meningkatkan produk unggulan daerah dengan upaya penumbuhan wira usaha baru sehingga mampu menumbuhkan kewirausahaan daerah. Melalui program ini telah dilaksanakan kegiatan berupa: (1) Penumbuhan Wira Usaha Baru, yang berfungsi untuk meningkatkan produk unggulan daerah dengan upaya penumbuhan wira usaha baru sehingga mampu menumbuhkan kewirausahaan daerah, dari kegiatan ini dihasilkan 5 kelompok WUB siap terjun ke dunia usaha. (2) Pelatihan LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 93

manajemen Usaha Kecil, berfungsi untuk meningkatkan kemampuan manajemen yang diharapkan dapat berdampak pada pengelolaan usaha yang lebih professional dan tangguh. Dari kegiatan ini telah di salurkan bantuan modal kerja kepada 30 kelompok UMKM (3) Pelatihan Ketrampilan Kelompok Ekonomi Produktif, berupaya untuk meningkatkan pengetahuan serta kemampuan ketrampilan sehingga berdampak pada peningkatan kualitas produk yg baik sehingga mampu menaikan omset penjualan (4) Pelatihan Packaging diperlukan untuk meningkatkan mutu dan desain produk sehingga produk IMKM memiliki daya saing tinggi dengan produk luar daerah sampai tingkat nasional. Dari kegiatan ini telah dilatih sebanyak 60 orang dari kelompok UMKM. (5) Pengembangan Akses Pasar Produk Produk UMKM Inovatif diperlukan dalam rangka mencari terobosan untuk membuka pasar melalui perluasan jangkauan pemasaran & fasilitas pasar terhadap kelompok pengrajin & industry kecil terutama produk khas daerah. (6) Gelar Produk Koperasi dan UMKN Indonesia 2010. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Program ini bertujuan untuk mendukung usaha bagi Usaha Mikro Kecil Menengah. Melalui program ini telah dilaksanakan kegiatan berupa Pemetaan Struktur Bisnis UMKN Local Government dengan pembuatan data base UMKM 9 sektor dan koperasi sejumlah 350 buah buku. Dalam rangka peningkatan pelayanan guna memperoleh bantuan modal secara tidak langsung maka di laksanakan kegiatan Fasilitasi Hak Atas Tanah kepada 100 orang UMKM dengan cara diberi Stimulan Sertifikat Hak Atas Tanah. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi. Program ini bertujuan untuk peningkatan kualitas kelembagaan koperasi baik dari segi keanggotaan, usaha, permodalan serta sistem manajemen agar koperasi dapat secara riel bermanfaat bagi anggotanya. Dari progam ini dilakukan 2 kegiatan yaitu Fasilitasi Pengembangan Koperasi dan penilaian Kesehatan KSP/USP dan Kegaitan Pelatihan Penyusunan Pelaporan Pertanggungjawaban Pengurus/ Laporan tahunan. Melalui kegiatan Fasilitasi Pengembangan Koperasi dan penilaian Kesehatan KSP/USP telah dilaksanakan dengan melibatkan 70 Koperasi di Wilayah Wonosobo dengan hasil bahwa 70 koperasi dinyatakan sehat dan berhak mendapatkan sertifikat. Melalui kegiatan Pelatihan Penyusunan Pelaporan Pertanggungjawaban Pengurus/ Laporan tahunan dilaksanakan dengan melibatkan 80 orang dari 40 Koperasi di Wilayah Wonosobo dengan materi Undang - undang Perkoperasian, Renja & RAPB Koperasi, Penyusunan LPJ Pengurus / Laporan Tahunan Koperasi. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang kondusif. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Fasilitasi kemudahan formalisasi badan usaha kecil dan menengah. Pelaksanaan kegiatan fasilitasi kemudahan formalisasi badan usaha kecil menengah adalah dalam rangka memberikan legalitas kegiatan usaha yang dilakukan masyarakat Wonosobo khususnya yang berskala mikro. Fasilitasi kemudahan formalisasi badan usaha kecil menengah dimaksudkan agar para LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 94

pelaku usaha di Kabupaten Wonosobo khususnya usaha mikro memiliki legalitas atas usahanya sehingga pada saat berhubungan dengan pihak ketiga khususnya pijak perbankan/lembaga keuangan dalam rangka penambahan permodalan tidak mengalami kendala lagi. Dari Kegiatan ini di hasilkan pemberian sertifikasi izin usaha gratis kepada 8.015 UMKM yang terdiri dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB): 6347, Izin Gangguan (HO): 6588, Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP): 6936, Tanda Daftar Perusahaan (TDP): 6936 dan Tanda Daftar Industri (TDI) : 112 Capaian Kinerja Urusan Urusan Koperasi dan UKM Perkembangan Koperasi di Kabupaten Wonosobo sampai saat ini sebanyak 330 Unit dengan rincian Katagori aktif 192 Koperasi, tidak aktif 138 Kop dengan jumlah Anggota 30.704 orang, Jumlah Manajer 39 orang, dan Jumlah Karyawan 1.121 orang dengan Volume Usaha Rp. 433.379.000 dan SHU yang diperoleh sebesar Rp. 2.564.000 Bantuan Pengembangan Permodalan Jaringan Kemitraan Usaha melalui APBD Provinsi sebesar Rp 50.000.000, Bantuan Penyediaan Dana bagi Kelompok Pemuda diberikan kepada 6 kelompok sebesar Rp 300.000.000 dan Kelompok Perempuan diberikan kepada 7 kelompok sebesar Rp 350.000.000 Pemberdayaan Koperasi salah satunya melalui upaya memberikan bantuan peralatan kantor maupun peralatan kerja senilai Rp 579.250.000 diberikan pada 7 Desa/Kelurahan yang tersebar di 5 Kecamatan sumber dana dari APBD Provinsi Jawa tengah Tahun 2010 Perkembangan UMKM dari tahun 2009 sampai dengan 2010 adalah sebagai berikut : Kelompok Usaha Mikro tahun 2009 berjumlah 11.673, tahun 2010 menjadi 12.093, dan Kelompok Usaha Kecil tahun 2009 berjumlah 614 tahun 2010 masih tetap berjumlah 614 sedangkan Kelompok Usaha Menengah tahun 2009 berjumlah 6, tahun 2010 masih tetap berjumlah 6. Jumlah keseluruhan UMKM tahun 2009 adalah : 12.293. pada tahun 2010 ada kenaikan menjadi : 12.181 UMKM. Sedangkan untuk sub sector Perdagangan tahun 2009 berjumlah 11.530, tahun 2010 ada kenaikan menjadi 12.725. untuk sub sector Industri tahun 2009 berjumlah 13.659, tahun 2010 ada kenaikan menjadi 14.132. untuk sub sector Jasa/Aneka Usaha tahun 2009 berjumlah 2.263, tahun 2010 ada kenaikan menjadi 2.374. untuk sub sector pertanian tahun 2009 berjumlah 26.100, tahun 2010 ada kenaikan menjadi 26.156. sedangkan untuk asset tahun 2009 berjumlah Rp 28.225.000 tahun 2010 ada kenaikan menjadi Rp 28.750.000 untuk omset tahun 2009 berjumlah Rp 54.360.000 dan tahun 2010 ada kenaikan menjadi Rp 55.815.000 serapan tenaga kerja tahun 2009 berjumlah 171,927 tenaga kerja untuk tahun 2010 ada kenaikan menjadi 172.715 tenaga kerja Capaian kinerja urusan Urusan Koperasi dan UKM dapat dilihat pada beberapa data Koperasi dan UKM yang tersaji pada tabel berikut : LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 95

Tabel IV.B.10.2 Data Koperasi di Kabupaten Wonosobo Jenis Koperasi Tahun 1 2 3 4 1 KUD 13 13 2 Kop. Pertanian 46 46 3 Kop. Pondok Pesantren 33 33 4 Koppinkra 1 1 5 KP RI 67 67 6 Kopkar 23 23 7 Kop. Angkatan Darat 1 1 8 Kop. Kepolisian 1 1 9 Kop. Serba Usaha 68 68 10 Kop. Pasar 5 5 12 Kop. Wisata 1 1 13 Kop. Wanita 6 6 14 Kop. Veteran 1 1 15 Kop. Wedhatama 4 4 16 Kop. Pepabri 0 0 17 Kop. Pemuda 3 3 18 Kop. Pedagang Kaki Lima 4 4 19 Kop. Jenis Lainnya 18 18 20 Kop. Simpan Pinjam 28 28 21 Kop. Perkebunan 2 2 22 Kop. Angkutan Darat 1 1 23 Kop. Kehutanan 2 2 24 Kop. Sekunder Tingkat Kabupaten 2 2 Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Jumlah 330 330 Tabel IV.B.10.3 Data Jumlah Pengusaha Mikro Kecil Menengah No Sub Sektor Tahun 1 Perdagangan 11.530 12.107 2 Industri 13.659 14.132 3 Jasa / Aneka Usaha 2.263 2.374 4 Pertanian 26.100 26.156 5 Asset (Rp Juta) 28.225 28.750 6 Omset (Rp Juta) 54.360 55.815 7 Tenaga Kerja (Orang) 171.927 172.715 LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 96

Tabel IV.B.10.4 Jumlah UKM Berdasarkan Legalitas Jenis UKM Tahun 1 UMKM Formal 5.789 12.725 2 UMKM Informal 47.763 54.769 Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Tabel IV.B.10.5 Indikator Kinerja Kunci (IKK) Urusan Koperasi dan UKM Indikator Kinerja Kunci (IKK) 1 Koperasi aktif Jumlah koperasi aktif / Jumlah seluruh koperasi x 100% 2 Usaha Mikro dan Kecil Jumlah usaha mikro dan kecil / Jumlah seluruh usaha mikro dan kecil x 100% Sumber: Dinas Koperasi dan UMKM Capaian Kinerja 69,30% 192 ------ x 100% 330 = 58,18% 99,95% 12.719 ---------- x 100% 12.725 = 99,95% c. PERMASALAHAN DAN SOLUSI Dalam perjalanannya untuk mengembangkan dan meningkatkan peran koperasi dan usaha kecil menengah juga tak lepas dari permasalahan antara lain kurangnya SDM pelaku Koperasi dan UMKM yang berkualitas dan mumpuni mengakibatkan rendahnya kemampuan dalam mengakses berbagai sumber daya ekonomi. Keterbatasan tenaga tekhnis yang dimiliki Dinas Koperasi dan UMKM dalam melaksanakan Pembinaan terhadap koperasi dan UMKM se-kabupaten Wonosobo sehingga pembinaan tidak bisa menyeluruh. Keterbatasan sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Koperasi dan UMKM yang tidak memadai terutama dibandingkan dengan jumlah Koperasi dan UMKM yang harus dibina. Solusi pemecahan yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan-pelatihan manajemen koperasi dan ukm kepada pelaku koperasi dan UMKM untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas sehingga mampu untuk mengembangkan dan mengakses berbagai sumber ekonomi. Dalam hal keterbatasan tenaga teknis di bidang koperasi dan UKM maka perlu penambahan tenaga-tenaga profesional di bidang koperasi dan UKM guna meningkatkan pembinaan dan pengawasan koperasi dan UKM, selain itu juga diperlukan penambahan sarana dan prasarana yang memadai supaya bisa mengakses seluruh koperasi dan UKM yang ada Kabupaten Wonosobo. LKPJ 2010 Bab IV Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah 97