BAB V DINAMIKA KELOMPOK

dokumen-dokumen yang mirip
A. Sejarah Dinamika Kelompok

DINAMIKA KELOMPOK. M. Syahidul Haq,M.Pd

KELOMPOK SOSIAL A. Pengertian Kelompok Sosial

Ciri dan Syarat Kelompok Sosial

Pengertian. Kelompok merupakan kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. (Aziz.A, 2007)

Psikologi Dunia Kerja Organisasi Informal

ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S

DINAMIKA KELOMPOK. Eva Imania Eliasa,M.Pd

BAB IV ANALISIS DATA. kualitatif yang berguna untuk menelaah semua data yang diperoleh. 1. Proses Komunikasi Dalam Kelompok

DINAMIKA KELOMPOK DINAMIKA : DINAMIKA KELOMPOK : Ciri utama kelompok (Duncan, 1981)

BAHAN AJAR / MATERI PELENGKAP MODUL DIKLAT KEPEMIMPINAN TK. III DINAMIKA KELOMPOK. Oleh :

BELAJAR MEMBANGUN KOMITMEN KERJASAMA

PERILAKU KEORGANISASIAN

KELOMPOK SOSIAL, KELOMPOK KERJA, DAN TIM

KELOMPOK SOSIAL GUMGUM GUMILAR, S.SOS., M.SI

BAB 10 KELOMPOK DAN TIM

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) TATAP MUKA KE : 1 s.d 7

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-1 (UAS)

Perilaku Keorganisasian IT

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

A. Pengertian Kelompok

MODUL DUA KELOMPOK SOSIAL TIDAK TERATUR

BAB II INTERAKSI SOSIAL

Pertemuan ke 4. Status Kesamaan Sikap

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL

teguhfp.wordpress.com HP : Flexi:

BAB II LANDASAN TEORI

Materi Minggu 2. Kelompok Kerja (Teamwork)

BAB II TINJAUAN TEORITIS. A. Karyawan PT. INALUM. capital, yang artinya karyawan adalah modal terpenting untuk menghasilkan nilai

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI

BAB XIII KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

DASAR-DASAR PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN UNDANG-UNDANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

MOTIVASI KERJA SEBAGAI DORONGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL PADA PERUSAHAAN JASA KONSTRUKSI

PSIKOLOGI KOMUNIKASI KOMUNIKASI KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN. maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Komunikasi terbagi ke

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga

Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Lembaga Swadaya Masyarakat Arek Lintang Surabaya. Penelitian ini merupakan hasil lapangan yang berusaha mendeskripsikan

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

School of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-1 (UAS)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama. Durkheim membagi

PENGANTAR KELOMPOK DAN DINAMIKA KELOMPOK Ade Heryana. Dosen Prodi Kesmas FIKES Universitas Esa Unggul Jakarta

II. LANDASAN TEORI. falsafah baru ini disebut konsep pemasaran (marketing concept). Konsep

Eko Nugroho, S.Pt, M.Sc Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya KELOMPOK DAN ORGANISASI SOSIAL

3. PERILAKU KELOMPOK DAN INTERPERSONAL

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

KERJA KELOMPOK TEAMWORK MATERI KE-2

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Definisi Stres Kerja

BAB I PENDAHULUAN. individu dalam masyarakat tersebut pada dasarnya memiliki nilai-nilai yang

PENGERTIAN KELOMPOK DAN TIM

BAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen

KELOMPOK SOSIAL. Oleh Firdaus

BAB IV ANALISA DATA. 1. Komunikasi Organisasi Top Down Antara Pengurus Dan Anggota. Karang Taruna Setya Bhakti Dalam Membangun Solidaritas

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

PENGANTAR PSIKOLOGI (Interaksi Sosial) Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA

PENGERTIAN KOMUNIKASI KELOMPOK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. individual yang bisa hidup sendiri tanpa menjalin hubungan apapun dengan individu

SATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI KELOMPOK KODE MATAKULIAH /SKS = MKK / 2 SKS

HANDOUT. Tujuan : Mahasiswa memiliki sejumlah pengetahuan dan pemahaman tentang konsep dan teori yang berhubungan dengan struktur sosial.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Organizing (Pengorganisasian) I M A Y U D H A P E R W I R A

Dasar-dasar Komunikasi (KPM 210) Bagian Komunikasi dan Penyuluhan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Di abad 21 ini perusahaan menghadapi masalah yang semakin kompleks,

BAB II LANDASAN TEORI. berkaitan dengan komitmen afektif dan budaya organisasi. karena mereka menginginkannya (Meyer dan Allen, 1997)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Kelompok adalah himpunan atau kesatuan manusia yang saling berinteraksi,dan saling bergantung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu.

PROSES SOSIAL E K O N U G R O H O, S. P T, M. S C FA K U LTA S P E T E R N A K A N U N I V E R S I TA S B R AW I J AYA S E M E S T E R G A N J I L

KELOMPOK SOSIAL OLEH : LIA AULIA FACHRIAL, M. SI

Sosiologi. Kelompok & Organisasi Sosial MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 07

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Panti asuhan merupakan suatu lembaga yang sangat populer untuk

Pendekatan Interpretif Pendekatan ini untuk menggali secara

MEMENAJEMENI KONFLIK DALAM SUATU ORGANISASI

Team Building & Manajeman Konflik

BAB I PENDAHULUAN. sosial tertentu. Proses komunikasi antar pribadilah yang dapat menumbuhkan

BAB III INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

TEORI PERILAKU. Disusun: IY

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. interaksi manusia antara lain imitasi, sugesti, simpati, identifikasi, dan empati.

STRUKTUR MASYARAKAT INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. sekelompok manusia sangat diperlukan untuk dapat bersosialisasi dan bekerja

BAB II LANDASAN TEORI. Komitmen karyawan terhadap organisasi merupakan suatu hubungan antara

BAB II KAJIAN TEORETIS

III NILAI-NILAI DAN NORMA SOSIAL

Oleh : Windy Rakhmawati, S.Kp, M.Kep.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan. Motivasi

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

Intervensi Kelompok (pengantar II) Danang Setyo Budi Baskoro, M.Psi

Pengertian komunikasi Interpersonal

4. Mahasiswa bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius (S1, S2, S3, S7, S8);.

Definisi dan Klasifikasi Kelompok

ORGANIZATIONS 8 th. th edition

BAB II KAJIAN TEORI. dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami. Dinamika berarti tingkah laku warga yang satu secara langsung

BAB IV ANALISIS DATA DAN TEMUAN PENELITAN. berbagai masalah yang timbul. terhadap pola komunikasi yang terjadi sehari-harinya.

Sosiologi Komunikasi. Ruang Lingkup & Konseptualisasi Sosiologi Komunikasi serta Struktur dan Proses Sosial

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proses penyesuaian diri seseorang dalam konteks interaksi dengan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan sangat efektif dan efisien. Efektifitas dan efisiensi proses kerja

Transkripsi:

BAB V DINAMIKA KELOMPOK Pendahuluan Kata dinamika menunjuk pada keadaan yang berubah-ubah yang menggambarkan fluktuasi atau pasang surut, sekaligus melukiskan aktivitas dan system sosial yang tidak statis yang bergerak menuju perubahan. (Hollander, 1978:151). Sedangkan kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologi secara jelas antara anggota satu dengan yang lain yang dapat berlangsung dalam situasi yang dialami secara bersama dan juga merupakan suatu konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan menyesuaikan diri dengan keadaan yang selalu berubahubah. Tujuan adanya dinamika kelompok adalah untuk: a) Membangkitkan kepekaan diri seorang anggota kelompok terhadap anggota kelompok yang lain, sehingga dapat menimbulkan rasa saling menghargai; b) Menimbulkan rasa solidaritas anggota sehingga dapat saling menghormati dan saling menghargai; c) Menciptakan komunikasi yang terbuka terhadap sesama anggota kelompok; d) Menimbulkan adanya i tikad yang baik diantara sesama anggota kelompok.

Karena hal itulah, dinamika kelompok terdapat dalam kajian perilaku organisasi karena berpengaruh terhadap perubahan kondisi perilaku organisasi karena dinamika kelompok selalu berubah-ubah. Pada bab ini akan membahas tentang Teori-teori Pembentukan Kelompok, Dinamika Kelompok, Proses Dinamika Kelompok, Ciri-ciri Kelompok, Proses Pembentukan Kelompok, Macam-macam Kelompok, Dasar-dasar Daya Tarik Interpersonal dan Tahap-tahap Perkembangan Kelompok. A. Teori-teori Pembentukan Kelompok a. Teori Kedekatan, menganggap seseorang berhubungan dengan orang lain karena adanya kedekatan ruang dan daerah. b. Pendekatan oleh Stogdill, menekankan pada sifat-sifat kepemimpinan dalam bentuk organisasi formal, bahwa yang dimaksud kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktivitas kelompok yang terorganisir sebagai usaha untuk mencapai tujuan kelompok. c. Teori Aktivitas-aktivitas, Interaksi-interaksi, Sentimen-sentimen/Perasaan atau emosi. Teori ini menurut Pendekatan oleh Bales dan Homans. Pendekatan ini mendasarkan pada konsep adanya aksi, interaksi, dan situasi yang ada dalam kelompok. Homans menambahkan, dengan adanya interaksi dalam kelompok. d. Teori Keseimbangan (a balance theory of group formation) dari Newcomb. Seseorang tertarik kepada yang lain didasarkan atas kesamaan sikap dalam menanggapi suatu tujuan relevan satu sama lain. Teori ini menekankan pada aspek psikologis dalam proses pembentukan kelompok. e. Teori Alasan Praktis (Practical Theory) dari Reitz. Menekankan pada motif atau menelaah maksud orang berkelompok, mengacu pada teori

kebutuhan Maslow. The group it self is the source of needs (Kelompok itu sendiri mampu memenuhi kebutuhannya sendiri). f. Pendekatan dari ahli Psyco Analysis (Sigmund Freud dan Scheidlinger), yang mengatakan bahwa kesatuan kelompok akan terbentuk apabila tiap-tiap anggota kelompok melaksanakan identifikasi bersama antara anggota yang satu dan yang lain. g. Hipotesa Pembentukan Kelompok Hipotesa I : Seseorang menggabungkan diri dalam kelompok dengan tujuan memenuhi kebutuhannya. Hipotesa II : Dekatnya kontak dan interaksi memberikan kepada individu untuk menemukan kebutuhan untuk kepuasan yang dapat dicapai melalui afiliasi dengan orang lain. Hipotesa III : Tarikan interpersonal (interpersonal attraction) adalah fungsi positif dan daya tarik fisik, kesamaan sikap, kesamaan kepribadian, kesamaan ekonomi, kesamaan rasial, memahami kemampuan orang, dan kebutuhan untuk kerukunan dan keharmonisan. Hipotesa IV : Individu berkeinginan untuk berafiliasi dengan orang lain yang kemampuannya sama atau lebih tinggi. Hipotesa V : Seseorang akan menggabungkan diri ke dalam kelompok apabila mereka menemukan/menganggap bahwa aktivitas. Hipotesa VI : Seseorang akan menggabungkan diri dalam kelompok, apabila ia menilai baik pada kelompok. Hipotesa VII : Ada kebutuhan untuk berafiliasi yang menyebabkan keanggotaan di dalam kelompok memberikan suatu imbalan (menjadi anggota kelompok memberikan suatu imbalan).

Hipotesa VIII : Seseorang akan menggabungkan diri di dalam kelompok, apabila ia menerima/menilai/merasa bahwa ini sebagai sesuatu yang memenuhi kebutuhan/memberikan kepuasan. Hipotesa IX : Pengembangan kelompok mengikuti suatu pola yang tetap. Hipotesa X : Koalisi terbentuk di dalam situasi dimana dua orang atau lebih mencapai imbalan yang lebih besar melalui kerja sama daripada bekerja sendiri-sendiri. h. Pendekatan dari Yennings dan Moreno, Yennings mengungkapkan konsepsinya tentang pilihan bebas spontan, dan efektif dari anggota kelompok yang satu terhadap anggota kelompok yang lain dalam rangka pembentukan ikatan kelompok. Moreno membedakan antara Psikhe group dan Sosio group sebagai berikut: Psikhe group merupakan suatu kelompok yang terbentuk atas dasar suka/tidak suka, simpati, atau antipati antar anggota. Sosio group merrupakan kelompok yang terbentuk atas dasar tekanan dari pihak luar. Yennings menambahkan bahwa pelaksanaan tugas akan lebih lancar apabila pembentukan sosio group disesuaikan dengan psikhe group, dengan memperhatikan faktor-faktor efisiensi kerja dan kepemimpinan dalam kelompok. B. Dinamika Kelompok a. Definisi Dinamika Kelompok Dinamika adalah sesuatu yang mengandung arti tenaga kekuatan, selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri secara memadai terhadap keadaan.

Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang merupakan kesatuan sosial yang mengadakan interaksi yang intensif dan mempunyai tujuan bersama. Dinamika kelompok merupakan sesuatu yang terdiri dari dua atau lebih individu yang dapat didefinisikan sebagai konsep yang menggambarkan proses kelompok yang selalu bergerak, berkembang dan dapat menyesuaikan diri dengan keadaan yang berubah-ubah. b. Proses Dinamika Kelompok Proses dinamika kelompok mulai dari individu sebagai pribadi yang masuk ke dalam kelompok dengan latar belakang yang berbeda-beda, belum mengenal antar individu yang ada dalam kelompok. Mereka membeku seperti es. Individu yang bersangkutan akan berusaha untuk mengenal individu yang lain. Es yang membeku lama-kelamaan mulaii mencair, proses ini disebut ice breaking. Setelah saling mengenal, dimulailah berbagai diskusi kelompok, yang kadang diskusi bisa sampai memanas, proses ini disebut storming. Storming akan membawa perubahan pada sikap dan perilaku individu, pada proses ini individu mengalami forming. Dalam setiap kelompok harus ada aturan main yang disepakati bersama oleh semua anggota kelompok dan pengatur perilaku semua anggota kelompok, proses ini disebut norming. Berdasarkan aturan inilah individu dan kelompok melakukan berbagai kegiatan, proses ini disebut performing. Secara singkat dinamika kelompok dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 8. Proses Dinamika Kelompok Individu Ice Breaking Storming Forming Performing Norming

Alasan pentingnya dinamika kelompok: Individu tidak mungkin hidup sendiri di dalam masyarakat. Individu tidak dapat bekerja sendiri dalam memenuhi kehidupannya. Dalam masyarakat yang besar, perlu adanya pembagian kerja agar pekerjaan dapat terlaksana dengan baik. Masyarakat yang demokratis dapat berjalan baik apabila lembaga sosial dapat bekerja dengan efektif. C. Ciri-ciri Kelompok Secara umum, Baron dan Byrne mengungkapkan bahwa sebuah kelompok harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Interaksi, anggota-anggota seharusnya berinteraksi satu sama lain. 2. Interdependen, apa yang terjadi pada seorang anggota akan mempengaruhi perilaku anggota yang lain. 3. Stabil, hubungan paling tidak ada lamanya waktu yang berarti (bisa minggu, bulan dan tahun). 4. Tujuan yang dibagi, beberapa tujuan bersifat umum bagi semua anggota. 5. Struktur, fungsi tiap anggota harus memiliki set peran. 6. Persepsi, anggota harus merasakan diri mereka sebagai bagian dari kelompok. Suatu kelompok bisa disebut kelompok sosial apabila memiliki cirriciri berikut ini: a. Terdapat dorongan atau motif yang sama antar individu satu dengan yang lain (dapat menyebabkan terjadinya interaksi dalam mencapai tujuan yang sama). b. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu satu dengan yang lain berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya.

c. Adanya penegasan dan pembentukan struktur atau organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari peranan-peranan dan kedudukan masingmasing. d. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan yang ada. e. Berlangsungnya suatu kepentingan. f. Adanya pergerakan yang dinamik. Menurut Reitz (1977) kelompok mempunyai karakteristik sebagai berikut: Terdiri dari dua orang atau lebih. Berinteraksi satu sama lain. Saling membagi beberapa tujuan yang sama. Melihat dirinya sebagai suatu kelompok. D. Proses Pembentukan Kelompok Pembentukan kelompok merupakan salah satu langkah awal terjadinya interaksi antar individu satu dengan yang lain, karena dengan terjadinya proses pembentukan kelompok akan terpenuhi kebutuhan dalam kelompok. Pembentukan sebuah kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya.

Perasaan Motivasi Tujuan Interaksi Pembentukan Perubahan Perpecahan Penyesuaian Gambar 9. Proses Pembentukan Kelompok Proses pembentukan kelompok dimulai dari adanya perasaan/persepsi yang sama untuk memenuhi kebutuhan, dari perasaan ini akan muncul motivasi dalam memenuhi kebutuhan kemudian menentukan tujuan yang sama dan akhirnya terjadi interaksi sehingga terwujudlah sebuah kelompok. Pada tahap awal pemebentukan kelompok ini akan ditentukan kedudukan masing-masing individu, siapa yang menjadi ketua dan siapa yang menjadi anggotanya. Dalam perjalanan kelompok akan terjadi interaksi antar anggota yang memungkinkan terjadinya perpecahan (konflik), tapi konflik ini biasanya bersifat sementara karena manfaat kelompok ini lebih besar, maka anggota akan menyesuaikan diri karena kepentingan bersama dan setelah itu perubahan kelompok akan mudah terjadi.

E. Macam-macam Kelompok Manusia sebagai individu dan juga merupakan makhluk sosial tidak bisa dihindarkan dengan interaksi sosial dan bentuk-bentuk interaksi sosial. Individu tidak bisa dilepaskan dari situasi atau lingkungan dimana ia berada dan situasi ini sangat berpengaruh terhadap kelompok yang terbentuk akibat situasi tersebut. Situasi yang dihadapi individu terbagi menjadi dua macam, yaitu: 1. Situasi Kebersamaan Situasi kebersamaan didefinisikan sebagai suatu situasi berkumpulnya sekumpulan individu secara bersama-sama. Situasi kebersamaan menimbulkan kelompok kebersamaan, yaitu suatu kelompok individu yang berkumpul pada suatu ruang dan waktu yang sama, tumbuh dan mengarahkan tingkah laku secara spontan. Kelompok ini sering juga disebut massa atau crowd. Menurut Kinch, cirri-ciri massa adalah: Bertanggung jawab dalam waktu yang relative pendek. Pesertanya berhubungan secara fisik (missal berdesak-desakan). Kurang adanya aturan yang terorganisir. Interaksinya bersifat spontan. Brown membagi kerumunan massa/crowd menjadi dua golongan, yaitu mobs dan audience. Mobs merupakan suatu kerumunan aktif yang menyebabkan kerusakan-kerusakan, sedangkan audience merupakan terbentuknya suatu kelompok karena adanya penggerak yang sama. 2. Situasi Kelompok Sosial Situasi kelompok sosial didefinisikan sebagai suatu situasi ketika terdapat dua individu atau lebih mengadakan interaksi sosial yang mendalam satu sama lain. Situasi kelompok sosial ini akan melahirkan terbentuknya kelompok sosial, artinya suatu kesatuan sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih individu yang telah mengadakan interaksi

sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga diantara individu sudah terdapat pembagian tugas, struktur, norma-norma tertentu. Kelompok sosial secara umum diikat oleh faktor-faktor berikut ini: Bagi anggota kelompok, suatu tujuan yang realistis, sederhana, dan memiliki nilai keuntungan bagi individu. Masalah kepemimpinan dalam kelompok cukup berperan dalam menentukan kekuatan ikatan antar anggota. Interaksi dalam kelompok secara seimbang merupakan alat perekat yang baik dalam membina kesatuan dan persatuan anggota. Situasi kelompok sosial dapat menimbulkan bermacam-macam kelompok sosial, sebagai berikut: Charles H. Cooley membagi menjadi: 1) Kelompok primer (primer group), suatu kelompok yang anggotanya mempunyai hubungan/interaksi yang lebih intensif dan lebih erat antar anggotanya. Contoh: keluarga, rukun tetangga/kelompok kawan sepermainan, kelompok agama. 2) Kelompok sekunder (secondary group), suatu kelompok yang anggotanya saling mengadakan hubungan yang tidak langsung, berjauhan (pertemuan tidak harus face to face) dan formal, dan kurang bersifat kekeluargaan. Contohnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja. Moreno membagi menjadi: 1) Psikhe group, beberapa orang yang berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai kesadaran psikologis dan menerima mereka sebagai kelompok. 2) Socio group, berhubungan dengan posisi sosial, aturan dan status dari anggota kelompok. Crèch dan Curtchfield membagi menjadi: 1) Kelompok stabil, kelompok yang strukturnya tetap, tidak berubah dalam jangka waktu yang cukup lama.

2) Kelompok tidak stabil, kelompok yang mengalami perubahan progresif meskipun tanpa variasi-variasi yang cukup penting dari situasi eksternal. French membagi menjadi: 1) Kelompok terorganisir, kelompok yang menunjukkan secara tegas, lebih memiliki kebebasan sosial, perasaan kita, saling ketergantungan, kesamaan berpartisipasi dalam kegiatan kelompok, motivasi, frustasi dan agresi terhadap anggota kelompok yang lain. 2) Kelompok tidak terorganisir, kelompok yang sedikit sekali kemungkinan bahwa individu akan dipengaruhi oleh apa yang dikerjakan orang lain. Berdasarkan tingkat keformalan kelompok dibagi menjadi: 1) Kelompok formal/kelompok resmi, suatu kelompok yan sengaja dibentuk untuk pelaksanaan dan realisasi tugas tertentu, angootaanggotanya diangkat dan dilegimitasi oleh suatu badan/organisasi. Kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan serta anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Contohnya adalah komite, panitia, organisasi pemuda. 2) Kelompok informal, kelompok yang terbentuk dari proses interaksi, daya tarik dan kebutuhan-kebutuhan seseorang. Anggota kelompok tidak diatur dan diangkat atau dilegalisasikann dalam pernyataan formal. Kelompok ini tidak didukung oleh peraturan atau anggaran dasar dan anggaran rumah tangga. Kelompok ini bisa berkembang dalam kelompok formal, karena adanya beberapa anggota yang secara tertentu memiliki nilai-nilai yang perlu dibagi dengan sesama anggota.

F. Dasar-dasar Daya Tarik Interpersonal Daya tarik interpersonal adalah fungsi positif dan daya tarik fisik, kesamaan kepribadian, kesamaan ekonomi, kesamaan sosial, memahami kemampuan orang, dan kebutuhan untuk kerukunan serta keharmonisan. Daya tarik interpersonal adalah faktor utama pembentuk rasa suka individu satu dengan yang lain, faktor-faktor tersebut adalah: 1. Faktor personal a. Kesamaan karakteristik personal b. Tekanan emosional (stress) c. Harga diri yang rendah d. Isolasi sosial 2. Faktor situasional a. Daya tarik fisik b. Ganjaran (reward) c. Familiarity d. Kedekatan (consenness) e. Kemampuan G. Tahap-tahap Perkembangan Kelompok Terbentuknya kelompok karena adanya persamaan dalam kebutuuhan akan berkelompok, dimana individu memiliki potensi dalam memenuhi kebutuhan dan setiap individu memiliki keterbatasan, sehingga individu akan meminta atau membutuhkan bantuan individu yang lain untuk mengatasinya. Kelompok merupakan tujuan yang diharapkan dalam proses dinamika kelompok, karena jika hal tersebut tercapai, maka dapat dikatakan salah satu tujuan proses transformasi dapat berjalan dengan baik. Indikator

yang dijadikan pedoman untuk mengukur tingkah perkembangan kelompok adalah sebagai berikut: 1. Adaptasi Setiap individu terbuka untuk member dan menerima informasi yang baru. Setiap kelompok, tetap selalu terbuka untuk menerima peran baru sesuai dengan hasil dinamika kelompok tersebut. Disamping itu proses adaptasi juga berjalan dengan baik yang ditandai dengan kelenturan setiap anggota untuk menerima ide, pandangan, norma dan kepercayaan anggota kelompok lain tanpa merasa integritasnya terganggu. 2. Pencapaian Tujuan Setiap anggota mampu menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka mencapai tujuan bersama, mampu membina dan memperluas pola, serta individu mampu terlihat secara emosional untuk mengungkapkan pengalaman, pengetahuan, dan kemampuannya. Perkembangan kelompok dapat ditunjang oleh bagaimana komunikasi dalam kelompok. Perkembangan kelompok dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: a. Tahap Pra Afiliasi Merupakan tahap permulaan dengan diawali adanya perkenalan dimana semua individu semua individu akan saling mengenal satu dengan yang lain, kemudian berkembang menjadi kelompok yang sangat akrab dengan mengenal sifat dan nilai masing-masing anggota. b. Tahap Fungsional Tahap ini tumbuh ditandai adanya perasaan senang antara satu dengan yang lain, tercipta homogenitas, kecocokan dan kekompakan dalam kelompok. Maka akan terjadi pembagian dalam menjalankan fungsi kelompok.

c. Tahap Disolusi Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelompok sudah mempunyai rasa tidak membutuhkan lagi dalam kelompok, tidak tercipta kekompakan karena perbedaan pola hidup, sehingga percampuran yang harmonis tidak terjadi dan akhirnya terjadi pembubaran kelompok. Penutup Menurut saya, dinamika adalah sebuah kata yang mempunyai arti dari kata dinamis yaitu berubah-ubah, sedangkan dinamika kelompok adalah perubahan keadaan pada satu kelompok dan pada suatu waktu yang mempunyai tujuan untuk berubah pada keadaan organisasi yang menjadi lebih baik. Karena dinamika kelompok ini adalah perubahan yang tidak dirasakan hanya secara individual, maka dampak dari setiap perubahan juga dirasakan oleh semua ndividu yang terdapat dalam kelompok tersebut. Terdapat beberapa teori tentang pembentukan kelompok, salah satunya adalah Teori Kedekatan, yang menganggap seseorang berhubungan dengan orang lain karena adanya kedekatan ruang dan daerah. Sedangkan proses pembentukan kelompok dapat diawali dengan adanya perasaan yang sama serta motivasi dan tujuan yang sama pula kemudian membentuk kelompok agar dapat memenuhi semua kebutuhan yang dirasakan secara bersama. Seiring dengan berjalannya proses pemenuhan kebutuhan kelompok maka akan terjadi yang namanya dinamika kelompok yang diawali dengan individu yang bergabung dengan kelompok tersebut dan kemudian akan terdapat ice breaking (proses pengenalan lingkungan) kemudian terjadi storming (terdapat interaksi atau diskusi yang dapat memanas) setelah itu akan terdapat forming (perubahan yang akan terjadi pada setiap individu) dan akan berlanjut pada pembentukan norming (aturan yang disepakati

dalam kelompok tersebut) dan akan berakhir pada performing (melakukan atau menaati aturan-aturan yang telah dibuat). Sedangkan perkembangan kelompok dapat ditunjang oleh bagaimana komunikasi dalam kelompok. Perkembangan kelompok dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap pra afiliasi (pengenalan), tahap fungsional dan tahap disolusi (pembubaran). Maka daripada itu, dinamika kelompok perlu dipelajari dalam kajian perilaku organisasi karena didalamnya terdapat perilaku kelompok yang cenderung selalu berubah dalam pelaksanaannya menjalankan peran dalam suatu kelompok (organisasi). Daftar referensi Robbin, Stephen P. (2003). Organizational Behavior, Thent Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc. alih bahasa: Molan, Benyamin. (2006). Perilaku Organisasi. Jakarta: Gramedia. Sutarto. (2002). Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: Gajah Mada University. Imron. (2008). Dinamika Kelompok. [Online]. Tersedia: http://imron46.wordpress.com/2008/09/25/dinamika-kelompok/ [11 Oktober 2010]. Sofa. (2008). Komunikasi Interpersonal. [Online]. Tersedia: http://massofa.wordpress.com/2008/04/16/komunikasiinterpersonal/ [11 Oktober 2010].