Perancangan Apartemen dengan Alat Bantu Software Simulasi Aliran Angin

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN APARTEMEN MENGGUNAKAN DOUBLE SKIN FACADE

Konsep Arsitektur Hijau Sebagai Penerapan Hunian Susun di Kawasan Segi Empat Tunjungan Surabaya

DAMPAK PENGGUNAAN DOUBLE SKIN FACADE TERHADAP PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK UNTUK PENERANGAN DI RUANG KULIAH FPTK BARU UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA:

Mahasiswa Tri Woro Setiati / Dosen Pembimbing Ir. I Gusti Ngurah Antaryama, PhD Dr.Eng.Ir.Dipl-Ing. Sri Nastiti N Ekasiwi, MT

Penerapan Konsep Tumpang Tindih Pada Rancangan Pasar Ikan Mayangan

BAB I PENDAHULUAN. pada Al-quran dan hadist-hadist diantaranya dalam surat An-Nuur ayat ke-36

Pola Fraktal sebagai Pemberi Bentuk Arsitektur Apartemen yang Menenangkan

Ujian Tesis. DISTRIBUSI ALIRAN UDARA PADA PERUMAHAN BERPOLA GRID DI LAHAN BERKONTUR (Kampung Jacky Chan di Aceh Besar) QURRATUL AINI

APARTEMEN HEMAT ENERGI DAN MENCIPTAKAN INTERAKSI SOSIAL DI YOGYAKARTA DAFTAR ISI.

BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL

PENDAHULUAN. Berbicara tentang tempat tinggal, kota Jakarta menyediakan lahan yang

Penerapan Konsep Defensible Space Pada Hunian Vertikal

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar WARNA HEALING ENVIRONMENT. lingkungan yang. mampu menyembuhkan. Gambar 4. 1 Konsep Dasar

PENGARUH SISTEM VEGETASI VERTIKAL TERHADAP KELEMBABAN DAN ALIRAN UDARA PADA HUNIAN TINGKAT RENDAH DI DAERAH TROPIS LEMBAB

PENGHAWAAN DALAM BANGUNAN. Erick kurniawan Harun cahyono Muhammad faris Roby ardian ipin

BAB 3 METODE PENELITIAN. menyelesaikan permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini jenis data yang. penyinaran cahaya matahari yang didapatkan.

`BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Meng- abadi -kan Arsitektur dalam Rancangan Gedung Konser Musik Klasik Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1.1 Latar Belakang Penelitian. menjadi bagian yang tak terpisahkan dari arsitektur. Ketergantungan bangunan

LAMPIRAN 1 PERAN ENERGI DALAM ARSITEKTUR

PENGARUH DESAIN CLERESTORIES TERHADAP KINERJA DAYLIGHT PADA GOR BULUTANGKIS ITS DI SURABAYA GUNA MENDUKUNG KONSEP GREEN BUILDING

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) ( X Print) G-92

APARTEMEN DOSEN DI YOGYAKARTA

APARTEMEN HIJAU DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

lib.archiplan.ugm.ac.id

KEPADATAN BANGUNAN TERHADAP

Desain Hunian Terapung di Jakarta Utara

5.1.1 Perubahan pada denah Perubahan pada struktur dan penutup atap D Interior dan exterior ruangan

Rancangan Sirkulasi Pada Terminal Intermoda Bekasi Timur

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar Arsitektur Bioklimatik.

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II

BAB III METODE PERANCANGAN. seseorang pernah melakukan hal yang berkaitan dengan rancang-merancang, tentu

Struktur Arsitektur dalam Objek Rancang Pusat Komunitas Berperilaku Hijau Surabaya

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Desain Apartemen Dengan Pendekatan Edible Landscape

PENERUSAN PANAS PADA DINDING GLAS BLOK LOKAL

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN CATATAN DOSEN PEMBIMBING HALAMAN PENGANTAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

Strategi Double Skin Façade pada Apartemen di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang cukup signifikan di sektor ekonomi dan sosial. Kekuatan di

BAB 1 PENDAHULUAN. letaknya ini, matahari dapat bersinar di wilayah Indonesia selama 12 jam per

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Proyek

Penerapan Healing Architecture dalam Desain Rumah Sakit

APARTEMEN DENGAN MENERAPKAN SIRIP PENANGKAL SINAR MATAHARI KINETIS DI DEPOK

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada saat ini keterbatasan lahan menjadi salah satu permasalahan di Jakarta

BAB IV : KONSEP. 4.1 Konsep Dasar. Permasalahan & Kebutuhan. Laporan Perancangan Arsitektur Akhir

SAINS ARSITEKTUR II BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS. Di susun oleh : FERIA ETIKA.A.

PENERAPAN KONSEP PENGHAWAAN ALAMI PADA WISMA ATLET SENAYAN

BAB I PENDAHULUAN Urban Heat Island Sebagai Dampak Dari Pembangunan Perkotaan

BAB III ELABORASI TEMA

berfungsi sebagai tempat pertukaran udara dan masuknya cahaya matahari. 2) Cross Ventilation, yang diterapkan pada kedua studi kasus, merupakan sistem

OPTIMASI KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI UNTUK EFISIENSI ENERGI PADA RUMAH SUSUN DENGAN KONFIGURASI TOWER DI DENPASAR

Asrama Mahasiswa Institut Teknologi Indonesia

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil survey lapangan, running eksisting dan

lib.archiplan.ugm.ac.id

RUMAH SUSUN HEMAT ENERGI DI LEBAK BULUS JAKARTA DENGAN PENERAPAN PENCAHAYAAN ALAMI

BAB 1 PENDAHULUAN. dari dalam negeri maupun luar negeri yang datang ke Jakarta untuk

Laporan Perancangan Arsitektur Akhir Gedung Student Housing/Asrama UMB Arsitektur Interaksi Wandi

GEDUNG KEDUTAAN BERPALING DARI JALAN UTAMA. Tidak lazim bagi bangunan di koridor Thamrin, Jakarta, memalingkan wajahnya dari jalan.

BAB VI PENUTUP. 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi

Analisis Itensitas Pencahayaan Alami pada Ruang Kuliah Prodi Arsitektur Universitas Malikussaleh

BAB V KESIMPULAN ARSITEKTUR BINUS UNIVERSITY

Cut Nuraini/Institut Teknologi Medan/

RUMAH SUSUN DAN PASAR DI JAKARTA BARAT SUSTAINABLE ARCHITECTURE. Disusun Oleh : Nama : Neti Nim :

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar Arsitektur Hemat Energi

Pengembangan RS Harum

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1. Jumlah Penduduk DKI Jakarta Sumber : diakses tanggal 2 Oktober 2015

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

KAWASAN OUTBOUND TRAINING DI KABUPATEN KULON PROGO

BAB 1 PENDAHULUAN. Seiring dengan semakin meningkatnya jumlah populasi manusia di Jakarta,

Pemilihan Material Fasad pada Malang Convention and Exhibition Centre Sesuai Standar GBCI dengan Perhitungan OTTV

BAB III TINJAUAN KHUSUS

Ruang Rehumanisasi: Proses Pembauran Manusia Melalui Perjalanan Ruang

BAB IV : KONSEP. Adapun prinsip-prinsip pendekatan arsitektur hijau adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Perkembangan Sensus Penduduk dan Tabel 2. Data Proyeksi Perkembangan Sensus Penduduk

Solusi Hunian Bagi Pekerja dan Pelajar di Kawasan Surabaya Barat Berupa Rancangan Desain Rusunawa

BAB III METODE PERANCANGAN. Pembahasan yang dikemukakan dalam bagian bab ini ditujukan untuk

BAB III METODE PERANCANGAN. ingin dibuat sebelum kita membuatnya, berkali-kali sehingga memungkinkan kita

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. I.1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul. Jakarta merupakan salah satu kota besar yang memiliki perkembangan cukup

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar. Tema

PENGEMBANGAN KAMPUS UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA

IMPLEMENTASI DESAIN FASADE BANGUNAN ASRAMA MAHASISWA YANG MEMPADUKAN TUNTUTAN VISUAL DAN KENYAMANAN TERMAL DENGAN KONSEP ARSITEKTUR BIOKLIMATIK

Analisis standar dan prosedur pengukuran intensitas cahaya pada gedung

SIMULASI PENERANGAN ALAM BANGUNAN PENDIDIKAN

EFISIENSI KONSUMSI ENERGI PADA HOTEL DI JAKARTA BARAT

BAB 1 PENDAHULUAN. sebanyak 8,2 juta hektar untuk mengatasi kekurangan pangan dan luas lahan

DAFTAR ISI. Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Halaman Persembahan Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Bagan Daftar Tabel Abstraksi

Penataan Bukit Gombel, Semarang dengan Bangunan multifungsi Penekanan pada Green Architecture

Struktur Arsitektur dalam Objek Rancang Pusat Komunitas Berperilaku Hijau Surabaya

PENGARUH ORIENTASI BANGUNAN TERHADAP KENYAMANAN TERMAL DALAM RUMAH TINGGAL DI MEDAN (STUDI KASUS KOMPLEK PERUMAHAN EVERGREEN)

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.2.1 Konsep Pencapaian Menuju Tapak

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR. I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Manfaat Kerangka Pikir.

Transkripsi:

G105 Perancangan Apartemen dengan Alat Bantu Software Simulasi Aliran Angin Abdun Nasir dan Wahyu Setyawan Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: wahyu_s@arch.its.ac.id Abstrak Pertumbuhan ekonomi dan bertambahnya penduduk telah mendorong kota Surabaya berkembang menjadi kota Megapolitan, Hal ini ditandai dengan bertambahnya kebutuhan hunian terutama hunian vertikal seperti apartemen. Pada perkembangannya kehadiran bangunan tinggi ini menyebabkan beberapa dampak terhadap pemukiman informal sekitar, salah satunya adalah berubahnya arah pergerakan angin di sekitar bangunan tinggi tersebut. Perubahan pergerakan arah angin ini menyebabkan terganggunya sistem pendinginan udara pasif pada pemukiman informal (kampung kota). Salah satu cara untuk meminimalisir dampak tersebut adalah dengan memperbarui metode perancangan pada bangunan tinggi, terutama pengguanaan software simulasi sebagai alat bantu dalam proses perancangan, untuk menentukan model bangunan yang ideal di lingkungan kampung kota. Kata kunci : Apartemen, arah pergerakan angin, Metode Perancangan, software simulasi. Gambar 1. Gambar ilustrasi perkampungan kota yang diapit oleh deretan bangunan tinggi. I.PENDAHULUAN ADANYA fenomena urbanisasi mendorong semakin terbatasnya lahan kota untuk ditinggali, hal ini ditandai dengan perkembangan pembangunan di kota Surabaya yang lebih mengarah kepada pembangunan bangunan vertikal. Langkah ini sejalan dengan semakin terbatas dan mahalnya lahan di kota - kota besar, termasuk di Kota Surabaya Permasalahan yang muncul adalah dampak lingkungan yang dihasilkan oleh bangunan tinggi terutama jika bangunan tersebut berada di dekat kampung kota, permasalahan yang timbul diantaranya (a) Peningkatan radiasi panas matahari. (b) Pencegahan dan terhambatnya proses ventilasi (c) Terjadinya fenomena Urban Heat island. (d) Perubahan kondisi pergerakan angin. (e) Polusi udara. (f) Terganggunya proses sosial dan meningkatnya tindak kriminal [1]. Selain itu Arsitek selaku perancang, kurang melibatkan pendekatan lingkungan dalam perancangan bangunan tinggi, diantaranya masih banyak dijumpai desain bangunan tinggi yang cenderung bahkan mengabaikan lingkungan sekitar. Hal ini dapat dijumpai pada proyek bangunan tinggi di dekat pemukiman penduduk yang cenderung mengabaikan dampakdampak bangunan tinggi diatas ( Gambar 1). Gambar 2. Rencana lokasi (daerah diarsir oleh warna putih) Gambar 3. Analisa pergerakan angin di lokasi site dengan

G106 software audesk ecotect 2010

G107 Berangkat dari permasalahan yang telah diidentifikasikan, dalam jurnal ilmiah ini penulis berusaha untuk melakukan proses perancangan bangunan tinggi dengan meminimalisir dampak bangunan tinggi terhadap lingkungan di sekitar site, terutama pada kasus terhalanginya akses angin ke kampung kota oleh bangunan tinggi yang berada disekitarnya. Dengan harapan yang ingin dicapai adalah desain bangunan tinggi yang ideal dalam konteks lingkungan dan sosial untuk didirikan di sekitar pemukiman informal kota, terutama yang mampu memenuhi hak untuk angin oleh masyarakat kampung kota. II. METODE DAN PENDEKAAN DESAIN Lokasi site (Gambar 2) yang tepatnya terletak di jalan Tanjung Anom, merupakan lokasi yang ideal karena terletak diantara beberapa bangunan tinggi dan diapit oleh kampung kota Blauran dan Ketandan. Dari hasil analisa dengan software ecotect terhadap site (Gambar 3) menunjukkan bahwa orientasi arah angin didominasi dari arah kampung Ketandan menuju kampung Blauran. Hasil analisa pergerakan angin pada site ini nantinya digunakan dalam proses eksplorasi bentuk apartemen. Untuk menentukan bentuk massa bangunan yang ideal, terutama dalam hal akses angin oleh pemukiman sekitar site, maka dalam proses perancangan dilibatkan proses simulasi bentuk objek rancangan. Selain itu aspek lain seperti peraturan dan pertimbangan lingkungan juga menjadi patokan penting dalam proses rancangan. Proses simulasi meliputi simulasi menggunakan software analisa pergerakan fluida, dalam hal ini adalah Autodesk Flow Design 2014. Sedangkan parameter yang digunakan adalah data- data yang diperoleh dari survey langsung di lokasi rancangan serta data iklim Surabaya. Penilaian terhadap model simulasi dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif, berdasarkan parameter-parameter perancangan. Hasil akhir akan diperoleh bentuk awal dari konsep apartemen berbasis form follow wind. Penilaian model akhir dilakukan secara kualitatif dengan skala 1-3, A. Apabila model memiliki nilai (1) maka model dianggap kurang baik, B. Bernilai (2) maka dianggap cukup baik. C. Dan nilai (3) model dianggap baik, optimasi rancangan dipilih berdasarkan nilai tertinggi. Proses simulasi dilakukan secara tiga tahap, tahap pertama adalah simulasi terhadap pengaruh bangunan sekitar terhadap lahan eksisting (lihat Gambar 5). Kedua simulasi bentuk massa yang ideal berdasar konteks lingkungan pemukiman serta acuan kebutuhan ruang apartemen (lihat Gambar 4, 6). Kemudian dilakukan beberapa feedback untuk meninjau rancangan. Gambar 4. Program ruang apartemen Gambar 5. Proses simulasi lahan eksisting Gambar 6. Proses simulasi bentuk massa

G108 Pada tahap ini juga dilakukan beberapa pengembangan rancangan dimulai dari penerapan program rancangan kedalam rancangan serta penyempurnaan bentuk fasad (Gambar 7). Sedangkan sebagai bagian dari proses akhir, dilakukan simulasi akhir sebagai bagian dari verifikasi keberhasilan desain dalam merespon permasalahan angin (Gambar 8). III. HASIL DAN EKSPLORASI A. Fasad Pada Konsep Fasad, Apartemen ini didominasi oleh pemakaian kisi-kisi sun shading dan kaca dalam dimensi yang lebar (Gambar 9). Konsep ini di adaptasi oleh pandangan Kengo Kuma terkait menghilangkan Arsitektur dalam buku Anti Object, Inti gagasan tersebut adalah menghilangkan Arsitektur secara visual untuk menghasilkan Unity [2]. Dalam hal ini secara visual apartemen ini dibuat seolah menghilang, dan menekankan pengamat bahwa apartemen ini tidak pernah ada, sehingga akses angin tidak pernah terganggu. Penggunaan kisi-kisi dari Composite Wood ini dimaksudkan untuk memecah elemen massa arsitektur yang begitu besar menjadi kepingan-kepingan kecil, sehingga seolah menyatu dengan lingkungan sekitar [2]. Kemudian pengguanaan kaca pada fasade dalam dimensi besar dimaksudkan untuk menekan penggunaaan energy listrik disiang hari serta sebagai sebagai sebuah pengalih visual dengan membuat objek transparan, antara ada dan tidak ada, sehingga orang akan cenderung merepresentasikan kembali keberadaan apartemen ini [2]. B. Konsep Ruang Luar Konsep Ruang luar pada apartemen ini mengikuti panduan dari buku Design Guide for Wind, dimana untuk menghadirkan kenyamanan luar di area sekitar bangunan tinggi adalah dengan menghadirkan Courtyard serta beberapa tanaman untuk menangkal vorteks akibat adanya downward [3] Sehingga bentuk base building yang hadir adalah konsep bangunan dengan banyak koridor dan taman bertingkat (Gambar 10), Konsep seperti ini masih belum banyak diterapkan di apartemen lain. Bentuk Bangunan dengan banyak koridor ruang luar seperti ini juga dimaksudkan untuk menekan penggunaan energi listrik di siang hari, penggunaan roof garden juga dimaksudkan untuk sebagai insulasi termal untuk menekan penggunaan pendingin ruangan di siang hari secara berlebihan [4] Gambar 7. Proses simulasi bentuk massa setelah dilakukan pengembangan rancangan Gambar 8. Proses simulasi akhir Gambar 9. View fasad bangunan bawah. Gambar 10. View perspektif apartemen

G109 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis A. N. menyampaikan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, Wahyu Setyawan ST, MT. selaku dosen pembimbing; Ir. I Gusti Ngurah Antaryama, PhD. selaku dosen koordinator mata kuliah tugas akhir; segenap dosen dan karyawan Jurusan Arsitektur ITS; kepada para sahabat, serta semua pihak-pihak yang tidak sempat disebutkan yang tentu membantu penulis dalam bentuk apapun. Penulis menyampaikan terima kasih atas segala dukungan, bantuan, dan doa yang telah diberikan selama proses pengerjaan Tugas Akhir dan penyelesaian artikel ilmiah ini. DAFTAR PUSTAKA [1] A.A. Aldeberky. The influence of high-rise buildings on the environment. Fine Arts College, Menia University, Egypt. [2] Bognar, Botond. 2005. Kengo Kuma Selected Work. Princenton Architectural Press. New York. [3] Wellington City District Plan. 2000. Design Guide For Wind. [4] Grondzik, Walter. Kwok, Allison. 2007. The Green Hanndbook Studio : Enviromental strategies for schematic design. Elsevier.Inc.