SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN TAHUN 2015

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DEWAN PERTIMBANGAN PRESIDEN TAHUN 2015

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

K A T A P E N G A N T A R

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

L A P O R A N K I N E R J A

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Semoga Allah SWT selalu membimbing dan mencurahkan rahmat-nya kepada kita semua dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing-masing.

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

L A P O R A N K I N E R J A


PEDOMAN PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA DAN PELAPORAN KINERJA DI LINGKUNGAN KOMISI PEMILIHAN UMUM

BAB III OBJEK PENELITIAN

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum Wr. Wb

INSPEKTORAT IV INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

REFORMASI BIROKRASI. Pengantar

I. Pengertian BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Wasit Saronto

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

INDIKATOR KINERJA UTAMA DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI SEKRETARIAT KABINET DAN UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DEPUTI BIDANG ADMINISTRASI

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari 2015 Kepala Biro Perencanaan,

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

Melaksanakan urusan keuangan di lingkungan Direktorat Jenderal.

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

2017, No Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Kementerian Perhubungan; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Neg

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

BAB I PENDAHULUAN. A. Kondisi Saat Ini

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DAN LAPORAN AKUNTANTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

BAB I. PENDAHULUAN. Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan

SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERWAKILAN DAERAH RI REVISI PERJANJIAN KINERJA. Profesional, Akuntabel, dan Modern

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN ANGGARAN 2012

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

POM CFM.01 Penyusunan Renstra BPOM

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 DAFTAR TABEL... 2 DAFTAR GAMBAR... 3 KATA PENGANTAR... 4 RINGKASAN EKSEKUTIF... 5 BAB I PENDAHULUAN...

2 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Ev

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Kelengkapan Waktu Output Keterangan SEKRETARIS. PERENCANAAN Melakukan Rapat dalam rangka sinkronisasi dan

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 14

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2015 KATA PENGANTAR. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan wujud

Laporan Kinerja. Deputi Bidang Kesejahteraaan Rakyat S e k r e t a r i a t K a b i n e t TAHUN 2014

PETUNJUK TEKNIS EVALUASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BAB I P E N D A H U L U A N

2016, No Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 267, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara R

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2018 Kepala Biro Perencanaan, Keuangan dan Tata Usaha Badan Standardisasi Nasional. M.

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2015

Penilaian Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Melalui Indikator Kinerja Utama

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

LAPORAN AKUNTABILITAS DAN KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA - BSN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

BIRO ADMINISTRASI UMUM & KEUANGAN PROSEDUR TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN BAGIAN ANGGARAN MASYARAKAT LEMBAR PENGESAHAN

S A L I N A N BERITA DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 91 TAHUN No. 91, 2016 TENTANG

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepo

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tam

Transkripsi:

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN 2015

SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA (LKj) TAHUN 2014 BIRO PERENCANAAN DAN KEUANGAN 2015

A. Latar Belakang B. Aspek Strategis dan Permasalahan Utama C. Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Biro Perencanaan dan Keuangan D. Struktur Organisasi E. Sistematika Laporan A. Rencana Strategis B. Penetapan Kinerja A. Capaian Kinerja B. Realisasi Anggaran Lampiran 1 Capaian Kinerja Biro Perencanaan dan Lampiran 2 Ketepatan Waktu Penyampaian Dokumen Perencanaan Program Lampiran 3 Ketepatan Waktu Penyampaian Dokumen Perencanaan Anggaran Lampiran 4 Hasil Perhitungan Survei Tingkat Kepuasan Unit Kerja terhadap Penyusunan Perencanaan Program dan Anggaran Sekretariat Kabinet Lampiran 5 Hasil Perhitungan Survei Tingkat Kepuasan Unit Kerja terhadap Pelayanan Administrasi Keuangan Sekretariat Kabinet

KATA PENGANTAR P uji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan hidayah-nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Biro Perencanaan dan yang merupakan wujud pertanggung jawaban Biro sebagai bagian dari institusi Sekretariat Kabinet terhadap publik dan para stakeholders. ini menyajikan informasi mengenai capaian kinerja dari sasaran dan indikator kinerja sasaran yang telah diperjanjikan dalam Penetapan Kinerja (PK) Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014. Penyusunan laporan ini mengutamakan prinsip transparansi dan akuntabilitas sehingga pihak yang berkepentingan dapat memperoleh gambaran tentang capaian kinerja yang telah diwujudkan oleh jajaran Biro Perencanaan dan Keuangan dalam mendukung kinerja organisasi Sekretariat Kabinet selama tahun 2014. Biro Perencanaan dan Keuangan akan terus melakukan berbagai langkah untuk memperbaiki kinerja dan menyempurnakan pelaporan ini agar dapat membantu pejabat/pegawai di lingkungan Biro Perencanaan dan Keuangan pada khususnya dan seluruh jajaran organisasi dalam mencermati berbagai permasalahan sebagai bahan acuan dalam menyusun program di tahun berikutnya. Dengan demikian, program di tahun mendatang dapat disusun lebih efektif, efisien, terukur, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Jakarta, 27 Februari 2015 Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan 3

IKHTISAR EKSEKUTIF L aporan Kinerja (LKj) Biro Perencanaan dan menyajikan berbagai keberhasilan capaian sasaran strategis Biro Perencanaan dan Keuangan dan beberapa hal yang perlu diperbaiki. Capaian sasaran strategis tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran. Pada tahun 2014 Biro Perencanaan dan Keuangan telah menetapkan 3 (tiga) tujuan strategis, 4 (empat) sasaran strategis, dan 1 (satu) program operasional yang keberhasilan capaiannya diukur melalui penetapan 11 (sebelas) Indikator Kinerja Utama (IKU). Seluruh program dan kegiatan Biro Perencanaan dan Keuangan didasarkan pada tujuan, sasaran strategis, dan target kinerja yang telah ditetapkan pada Rencana Strategis Tahun 2010-2014, Rencana Kinerja Tahunan (RKT), serta Penetapan Kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan. Secara keseluruhan rata-rata capaian kinerja Biro Perencanaan dan sebesar 97,43% dengan perhitungan dari 15 (lima belas) indikator kinerja sasaran, sebanyak 7 (tujuh) indikator dengan capaian kategori Memuaskan, 6 (enam) indikator dengan capaian Sangat Baik, 1 (satu) buah indikator dengan capaian Baik, dan 1 (satu) buah indikator dengan capaian N/A (Not Available). Capaian kinerja didefinisikan Memuaskan jika capaian, dan kategori Sangat Baik berada pada rentang capaian 85%-<. Tabel capaian kinerja Biro Perencanaan dan dapat dilihat pada Lampiran 1. Langkah perbaikan yang akan dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Keuangan adalah: Meningkatkan kualitas evaluasi atas pencapaian kinerja dan anggaran serta penyelenggaraan program dan kegiatan Biro Perencanaan dan Keuangan Meningkatkan koordinasi dan komunikasi internal dan eksternal agar tercipta peningkatan mutu perencanaan anggaran dan pengelolaan keuangan Meningkatkan kapasitas dan kompetensi SDM melalui pelatihan bersertifikat Menyusun SOP pengumpulan data kinerja Realisasi anggaran Biro Perencanaan dan Keuangan sampai dengan 31 Desember 2014 sebesar Rp.2.244.561.000,- atau 86,88% dari pagu setelah revisi terakhir Rp.2.583.651.000,-. Jika dibandingkan dengan capaian kinerja sebesar 97,43% menunjukkan adanya efisiensi/penghematan anggaran dalam pelaksanaan kegiatan. 4

BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN A. Latar Belakang H arapan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) terus meningkat. Sebagai perwujudan upaya penyelenggaraan good governance, Pemerintah menerbitkan peraturan terbaru yaitu Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang ditetapkan pada tanggal 21 April 2014. Dengan berlakunya peraturan tersebut maka Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Instrumen yang digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi disebut Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Penyelenggaran SAKIP meliputi perencanaan strategis, perjanjian kinerja, pengukuran kinerja, pengelolaan data kinerja, pelaporan kinerja, dan reviu dan evaluasi kinerja. Berdasarkan Perpres Nomor 29 Tahun 2014 setiap instansi pemerintah diwajibkan menyusun Laporan Kinerja (LKj) sebagai bentuk pertanggungjawaban akuntabilitas kinerja, yang merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan. Laporan kinerja pemerintah tersebut disusun secara periodik yaitu Laporan Kinerja Interim (triwulanan) dan Laporan Kinerja Tahunan. Biro Perencanaan dan Keuangan sebagai Entitas Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja (Eselon II) diwajibkan menyusun Laporan Kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan untuk disampaikan oleh Kepala Satuan Kerja (Kepala Biro) 5

PENDAHULUAN kepada Pimpinan Unit Organisasi (Deputi). LKj Biro Perencanaan dan akan dimanfaatkan sebagai bahan penunjang evaluasi akuntabilitas kinerja, acuan penyempurnaan perencanaan kinerja dan pelaksanaan program dan kegiatan di masa mendatang sehingga kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan secara keseluruhan dapat menuju ke arah perbaikan. B. ASPEK STRATEGIS DAN PERMASALAHAN UTAMA Biro Perencanaan dan Keuangan memiliki peranan penting dalam upaya peningkatan dan penguatan akuntabilitas karena Biro Perencanaan dan Keuangan adalah motor penggerak implementasi SAKIP dimana proses koordinasi penyusunan Rencana Strategis, Perjanjian Kinerja, Indikator Kinerja Utama, dan Laporan Kinerja merupakan salah satu tugas pokok dari Biro Perencanaan dan Keuangan. Implementasi SAKIP pada Biro Perencanaan dan Keuangan diharapkan dapat mendukung Sekretariat Kabinet menjadi instansi pemerintah yang akuntabel sehingga dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya, mendorong terwujudnya transparansi instansi pemerintah, partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional dan terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Kesulitan yang dihadapi adalah bagaimana supaya implementasi SAKIP di seluruh unit kerja dapat meningkat dan pencapaian atas Hasil Evaluasi AKIP yang dilakukan oleh Kementerian PAN dan RB dapat terus meningkat. Biro Perencanaan dan Keuangan juga dituntut untuk mewujudkan peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet serta memberikan pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan, dan akuntabel. Sebagai unit kerja yang melakukan pengoordinasian penyusunan program dan anggaran serta memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, Biro Perencanaan dan Keuangan membutuhkan SDM yang memadai dan kompeten serta membutuhkan dukungan dari seluruh unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet karena Biro Perencanaan dan Keuangan bertanggung jawab terhadap pencapaian opini Wajar Tanpa Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). 6

PENDAHULUAN C. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Biro Perencanaan dan Keuangan Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Biro Perencanaan dan Keuangan, berdasarkan Peraturan Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet sebagaimana diubah melalui Peraturan Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet, adalah sebagai berikut: 1. Kedudukan Biro Perencanaan dan Keuangan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet. 2. Tugas Biro Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas membantu Deputi Bidang Administrasi Sekretariat Kabinet dalam rangka pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), pengoordinasian bahan rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan komisi DPR di bidang keuangan, Bahan Nota Keuangan dan RAPBN, serta penyusunan rencana kinerja, penetapan kinerja dan indikator kinerja utama, penelaahan dan pembahasan Standar Harga Satuan Barang/Jasa dan Standar Biaya Khusus, pelayanan dukungan teknis dan administrasi keuangan, penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan, pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran, serta pengkajian dan pengembangan pelaksanaan akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet. 3. Fungsi Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Biro Perencanaan dan Keuangan menyelenggarakan fungsi: a) Pengoordinasian dan penyusunan penelaahan dan pembahasan rencana strategis, program kerja, rencana kerja dan anggaran serta Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA); 7

PENDAHULUAN b) Pengoordinasian penyiapan bahan rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan komisi DPR di bidang keuangan; c) Pengoordinasian penyusunan bahan Nota Keuangan dan RAPBN; d) Penyusunan rencana kinerja, penetapan kinerja dan indikator kinerja utama; e) Pengoordinasian dan penyusunan penelahaan dan pembahasan Standar Harga Satuan Barang/Jasa dan Standar Biaya Khusus; f) Pelayanan dukungan teknis dan administrasi keuangan; g) Penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan; h) Pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan program dan anggaran pada tahun anggaran berjalan; i) Pengkajian, pengembangan, dan evaluasi pelaksanaan akuntabilitas kinerja Sekretariat Kabinet, dan mengoordinasi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; j) Penyiapan pengangkatan penanggungjawab pengelola keuangan, pejabat/panitia pengadaan barang/jasa, panitia pemeriksa/ penerima barang/jasa, Tim Pelaksana Kegiatan yang ditetapkan oleh KPA; dan k) Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Deputi Bidang Administrasi. D. Struktur Organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan terdiri dari: 1. Bagian Perencanaan Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan pengoordinasian, penyusunan, penelaahan dan pembahasan rencana strategis, program kerja dan anggaran, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA), penyiapan bahan rapat kerja dan rapat dengar pendapat dengan komisi DPR di bidang keuangan, bahan Nota Keuangan dan RAPBN, rencana kinerja, penetapan kinerja dan indikator kinerja utama di lingkungan Sekretariat Kabinet. 8

PENDAHULUAN 2. Bagian Keuangan Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan dukungan teknis dan administrasi keuangan, serta penyelenggaraan akuntansi dan laporan keuangan di lingkungan Sekretariat Kabinet. 3. Bagian Evaluasi dan Akuntabilitas Kinerja Bagian Evaluasi dan Akuntabilitas Kinerja mempunyai tugas menyelenggarakan pelaksanaaan evaluasi, dan menyusun laporan pelaksanaan program dan anggaran pada tahun anggaran, mengkaji, mengembangkan, dan mengevaluasi pelaksanaan akuntabilitas kinerja Sekretariat Kabinet, dan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan penyusunan Standar Harga Satuan Barang/Jasa dan Standar Biaya Khusus, penyiapan pengangkatan penanggungjawab pengelola keuangan, pejabat/panitia pengadaan barang/jasa, panitia pemeriksa/penerima barang/jasa, Tim Pelaksana Kegiatan yang ditetapkan oleh KPA. Struktur organisasi Biro Perencanaan dan Keuangan dapat digambarkan sebagai berikut: Biro Perencanaan dan Keuangan Bagian Perencanaan Bagian Keuangan Bagian Evaluasi dan Akuntabilitas Kinerja Sub Bagian Program Sub Bagian Anggaran Sub Bagian Pembayaran Sub Bagian Perjalanan Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan Sub Bagian Akuntabilitas Kinerja Sub Bagian Akuntansi dan Pelaporan 9

PENDAHULUAN E. Sistematika Laporan Sistematika penyajian LKj Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2014 adalah sebagai berikut : Executive Summary (Ikhtisar Eksekutif) Bab I Bab II Bab III Bab IV Pendahuluan Menjelaskan secara ringkas latar belakang penyusunan LKj tahun 2014, aspek strategis dan permasalahan utama yang dihadapi serta gambaran tugas dan fungsi Biro Perencanaan dan Keuangan serta struktur organisasinya. Perencanaan Kinerja Menjelaskan gambaran rencana strategis Biro Perencanaan dan Keuangan tahun 2010 2014 dan ikhtisar perjanjian kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan tahun 2014. Akuntabilitas Kinerja Menjelaskan analisis atas capaian kinerja Biro yang dikaitkan dengan pencapaian sasaran strategis organisasi, yang ditunjang dengan pengungkapan dan penyajian hasil pengukuran kinerja serta akuntabilitas keuangan. Penutup Menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari LKj Biro Perencanaan dan dan menguraikan rekomendasi bagi perbaikan kinerja di masa mendatang. 10

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis A rah kebijakan Sekretariat Kabinet sebagaimana tergambar dalam Peraturan Presiden tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010 2014 adalah mengoptimalkan pemberian dukungan kebijakan dan program kepada Presiden. Dengan mengacu kepada arah kebijakan Sekretariat Kabinet, adapun arah kebijakan Biro Perencanaan dan Keuangan adalah: Mengoptimalkan pemberian dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang prima di bidang perencanaan, keuangan, evaluasi dan akuntabilitas kinerja Salah satu aspek dalam strategi Sekretariat Kabinet terkait dengan manajemen organisasi yang menjadi peran Biro Perencanaan dan Keuangan adalah mewujudkan prinsip-prinsip pengelolaan keuangan. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, menyatakan lima prinsip dasar pengelolaan keuangan negara yang menjadi fokus perhatian utama, yaitu: kuntabilitas berorientasi pada hasil, sehingga muncul kerangka kerja baru dengan nama Anggaran Berbasis Kinerja (Performance-Based Budgeting)" eterbukaan dalam pengelolaan keuangan negara rofesionalitas roporsionalitas emeriksaan keuangan oleh badan pemeriksa yang bebas dan mandiri. 11

PERENCANAAN KINERJA Berikut ini merupakan gambaran pencapaian tujuan dan sasaran strategis Biro Perencanaan dan Keuangan yang didasarkan pada visi dan misi yang telah ditetapkan di dalam Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2010-2014. Memberikan dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang prima di bidang perencanaan, keuangan, evaluasi dan akuntabilitas kinerja Menjadi Biro yang profesional, handal dan akuntabel dalam memberikan dukungan staf dan pelayanan di lingkungan Sekretariat Kabinet 1. Mewujudkan perencanaan program dan anggaran berbasis kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet yang obyektif, integratif dan aspiratif 2. Mewujudkan pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN secara tertib, taat pada perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan akuntabel 3. Mewujudkan obyektifitas monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan anggaran serta pelaksanaan akuntabilitas kinerja yang berkualitas di lingkungan Sekretariat Kabinet 1. Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet 2. Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan dan akuntabel 3. Meningkatnya kualitas hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet 4. Tersusunnya standar harga satuan barang/jasa dan standar biaya khusus yang akurat dan akuntabel Untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategis, perlu ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU berperan dalam merubah sesuatu yang bersifat normatif (sasaran strategis) menjadi definitif, terukur dan realistis. Sekretariat Kabinet setiap tahunnya menetapkan IKU untuk level kementerian sampai dengan eselon II. Pada tanggal 10 Maret 2014 telah diterbitkan Peraturan Sekretaris Kabinet Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Sekretariat Kabinet Tahun 2014. Berikut ini gambaran perkembangan IKU Biro Perencanaan dan Keuangan dari tahun 2010 sampai dengan 2014. 12

Perkembangan Indikator Kinerja Utama (IKU) Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2010-2014 Sasaran Strategis 2010 2011 2012 2013 2014 Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan dan akuntabel Meningkatnya kualitas hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet Tersusunnya standar harga satuan barang/jasa dan standar biaya khusus yang akurat dan akuntabel - Persentase pelaksanaan program dan anggaran yang sesuai dengan perencanaan - Persentase layanan keuangan yang dapat dipenuhi dan laporan keuangan disusun tepat waktu - Persentase unit kerja yang memanfaatkan hasil evaluasi dan laporan terkait dengan pelaksanaan program dan anggaran - Persentase perencanaan program dan anggaran yang disusun tepat waktu dan sesuai dengan peraturan perundangundangan - Persentase layanan keuangan yang dapat dipenuhi dan laporan keuangan disusun tepat waktu - Persentase unit kerja yang memanfaatkan hasil evaluasi dan laporan terkait dengan pelaksanaan program dan anggaran - Persentase realisasi anggaran sesuai dengan perencanaan - Persentase layanan administrasi keuangan yang dapat dipenuhi - Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu dan berkualitas - Persentase unit kerja yang memanfaatkan:hasil monitoring dan evaluasi laporan terkait dengan pelaksanaan program dan anggaran - Persentase unit kerja yang memanfaatkan dokumen-dokumen AKIP - Persentase unit kerja terkait yang memanfaatkan dokumen standar harga - Persentase realisasi program sesuai dengan perencanaan - Persentase realisasi anggaran sesuai dengan perencanaan - Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet - Persentase layanan administrasi keuangan yang dapat dipenuhi - Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu - Opini hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet - Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan administrasi keuangan Sekretariat Kabinet - Tingkat pemanfaatan dokumen perencanaan kinerja serta laporan dan hasil evaluasi terkait dengan pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja - Persentase dokumen perencanaan kinerja serta laporan dan evaluasi hasil pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja yang diselesaikan tepat waktu - Tersusunnya standar harga Persentase unit kerja terkait yang memanfaatkan dokumen standar harga - Persentase dokumen standar harga yang diselesaikan tepat waktu - Persentase ketepatan perencanaan program Sekretariat Kabinet - Persentase dokumen perencanaan program Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu - Persentase ketepatan perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet - Persentase dokumen perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu - Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet - Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu - Opini hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet - Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan administrasi keuangan Sekretariat Kabinet - Tingkat pemanfaatan dokumen perencanaan kinerja serta laporan dan hasil evaluasi terkait dengan pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja - Persentase dokumen perencanaan kinerja serta laporan dan evaluasi hasil pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja yang diselesaikan tepat waktu - Hasil penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Sekretariat Kabinet oleh Kementerian PAN dan RB 13

Perkembangan indikator kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan sudah sangat baik jika dibandingkan dengan indikator kinerja yang ada di Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2010-2014, dimana indikatornya mayoritas masih pada level indikator kinerja output. Berikut ini adalah indikator kinerja serta target tahun 2014 pada Rencana Strategis Biro Perencanaan dan Keuangan Tahun 2010-2014. INDIKATOR TARGET 2014 Persentase realisasi anggaran sesuai dengan rencana Jumlah dokumen perencanaan program dan anggaran Persentase dokumen pembayaran yang terselesaikan pembayarannya Jumlah dokumen Laporan Keuangan Jumlah dokumen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Sekretariat Kabinet Jumlah laporan pelaksanaan program dan anggaran sebagai berikut : 1) Laporan Semesteran 2) Laporan Tahunan 3) Laporan Pengendalian, Evaluasi dan Pelaksanaan Pembangunan (PP 39/ 2006) 4) Laporan Pelaksanaan Inpres 5/2004 Jumlah laporan pemantauan dan evaluasi program dan anggaran di lingkungan Sekretariat Kabinet sebagai berikut: 1) Jumlah laporan evaluasi BMN di lingkungan Sekretariat Kabinet 2) Jumlah laporan evaluasi pengelolaan program 3) Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan/ penyerapan anggaran di lingkungan Sekretariat Kabinet Jumlah laporan pemantauan tindak lanjut hasil pemeriksaan/audit Jumlah dokumen standar harga satuan barang/jasa dan standar biaya khusus 6 dokumen 1 buku 3 dokumen 1 buku 1 buku 1 buku 2 buku 1 buku 1 buku 1 buku 1 buku 1 dokumen B. Penetapan Kinerja Penetapan kinerja merupakan kesepakatan kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki instansi/satuan organisasi/satuan kerja dalam rentang waktu satu tahun. Dengan adanya komitmen pimpinan satuan kerja yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dari dengan atasannya, maka akan 14

PERENCANAAN KINERJA mendorong penerima amanah untuk terus meningkatkan kinerja satuan kerja yang dipimpinnya. Penetapan kinerja juga berfungsi untuk menilai keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran serta sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi. Biro Perencanaan dan Keuangan menyusun Penetapan Kinerja (PK) sebagai wujud komitmen seluruh unit kerja di lingkungan Biro Perencanaan dan Keuangan terhadap pelaksanaan kinerja yang akan diperjanjikan kepada pimpinan dan stakeholder selama tahun 2014. 15

PERENCANAAN KINERJA Penetapan Kinerja Biro Perencanaan dan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) 1. Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet 2. Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan, dan akuntabel 3. Meningkatnya kualitas hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan program dan anggaran akuntabilitas kinerja di 1. Persentase ketepatan perencanaan program Sekretariat Kabinet 2. Persentase dokumen perencanaan program Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu 3. Persentase ketepatan perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet 4. Persentase dokumen perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu 5. Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet 1. Persentase Surat Perintah Membayar yang dapat diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana secara akurat 2. Persentase laporan keuangan disusun tepat waktu 3. Opini hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet 4. Persentase layanan administrasi keuangan yang dapat dipenuhi secara akurat 5. Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan administrasi keuangan Sekretariat Kabinet 1. Tingkat pemanfaatan dokumen perencanaan kinerja serta laporan dan hasil evaluasi terkait dengan pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja 85% 75% WTP 80% 85% 16

PERENCANAAN KINERJA Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) lingkungan Sekretariat Kabinet 2. Persentase dokumen perencanaan kinerja serta laporan dan evaluasi hasil pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja yang diselesaikan tepat waktu 95% 4. Meningkatnya kualitas penyusunan standar harga satuan barang/jasa dan standar biaya khusus di lingkungan Sekretariat Kabinet 3. Hasil penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Sekretariat Kabinet oleh Kementerian PAN & RB 1. Tingkat pemanfaatan dokumen standar harga satuan barang/jasa oleh unit kerja terkait 2. Persentase dokumen standar satuan barang/jasa disusun tepat waktu B 17

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

O ptimalisasi pemberian dukungan teknis, administrasi, dan pemikiran yang prima di bidang perencanaan, keuangan, evaluasi dan akuntabilitas kinerja dibangun melalui komitmen terhadap pemenuhan target kinerja yang setiap tahunnya dilakukan perbaikan dari sisi indikator maupun target yang ditetapkan. Biro Perencanaan dan Keuangan adalah motor penggerak berjalannya seluruh program dan kegiatan Sekretariat Kabinet. Biro Perencanaan dan Keuangan memiliki 1 (satu) buah program yaitu Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Kabinet dan 1 (satu) kegiatan yaitu Pelaksanaan manajemen perencanaan, keuangan, evaluasi dan pelaporan, serta akuntabilitas kinerja. Pelayanan Biro dimulai dari proses perencanaan program dan anggaran Sekretariat Kabinet, pelayanan administrasi keuangan dalam rangka pelaksanaan program dan anggaran, sampai dengan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan anggaran serta akuntabilitas kinerja Sekretariat Kabinet, seluruhnya dikoordinasikan oleh Biro Perencanaan dan Keuangan. Keuangan disusun sebagai komitmen dan upaya Biro untuk selalu mendukung pencapaian visi, misi dan tujuan Sekretariat Kabinet sebagai organisasi pemerintah yang akuntabel. A. Capaian Kinerja Pengukuran atas capaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam PK Biro Perencanaan dan Keuangan dengan realisasinya. Capaian kinerja Biro Perencanaan dan dimonitor secara triwulanan dan dilaporkan kepada pimpinan melalui Laporan Capaian Rencana Aksi Penetapan Kinerja Triwulanan. Kategori capaian kinerja yang digunakan pada tahun 2014 masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu: Kategori Pencapaian Kinerja <55% Kurang Baik 55%- <70% Cukup 70%- <85% Baik 85%- < Sangat Baik Memuaskan 18

Perkembangan capaian kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan dari tahun 2010 s.d. 2014 mengalami kemajuan dari sisi Indikator Kinerja yang semakin berorientasi kepada outcome, tahun 2010 terdapat 3 (tiga) buah IKU dan berkembang menjadi 11 (sebelas) IKU di tahun 2014, perbandingan IKU dapat dilihat di halaman 11 Bab II Perencanaan Kinerja. Perkembangan Capaian IKU Biro Perencanaan dan Keuangan INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2014 Realisasi Target 2010 2011 2012 2013 2014 2014 % ketepatan perencanaan program 90% % dokumen perencanaan program yang disusun tepat waktu % ketepatan perencanaan anggaran 70% 50% 50% 50% 85% % dokumen perencanaan anggaran yang disusun tepat waktu % tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran % laporan keuangan disusun tepat waktu 87,84% 68,64% 75% 98% 91,86% 91,67% 99,37% 93,75% Opini hasil audit BPK WTP WTP WTP % tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan administrasi keuangan % Tingkat pemanfaatan dokumen perencanaan kinerja,laporan dan hasil evaluasi terkait pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja % dokumen perencanaan kinerja serta laporan dan evaluasi hasil pelaksanaan program, anggaran, dan akuntabilitas kinerja yang diselesaikan tepat waktu Hasil penilaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) Sekretariat Kabinet oleh Kementerian PAN dan RB N/A 74,22% 80% 79,41% 68,65% 86,39% 76,77% 78,95% 85% 73,53% 71,05% 95% CC CC CC CC B B Indikator kinerja belum ditetapkan untuk tahun yang bersangkutan Capaian kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan untuk setiap indikator kinerja sebagaimana telah ditetapkan dalam PK dapat diuraikan berdasarkan sasaran pada masing-masing tujuan. 19

Mewujudkan perencanaan program dan anggaran berbasis kinerja di lingkungan Sekretariat Kabinet yang objektif, integratif dan aspiratif Sasaran 1 Terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet Sasaran pertama dicapai melalui kegiatan Pengoordinasian dan penyusunan penelaahan dan pembahasan Program Kerja, Rencana Kerja dan Anggaran serta Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran. Jika dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 terdapat 5 (lima) indikator kinerja sasaran pertama, penambahan indikator kinerja sebanyak 2 (dua) indikator adalah terkait pengukuran kualitas ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan program dan anggaran. Berikut ini gambaran capaian target kinerja sasaran 1 pada tahun 2014. Indikator Kinerja Sasaran 1 Target Realisasi Capaian ❶ Persentase ketepatan perencanaan program Sekretariat Kabinet ❷Persentase dokumen perencanaan program Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu ❸Persentase ketepatan perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet 85% 118% ❹ Persentase dokumen perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu ❺ Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet 75% 69% 92% Kelima indikator tersebut ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama sasaran pertama Biro Perencanaan dan Keuangan. Capaian dengan indikator warna biru masuk dalam kategori memuaskan dan indikator warna hijau menunjukkan kategori sangat baik. Berikut adalah analisis atas capaian indikator kinerja sasaran terwujudnya peningkatan kualitas penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet. 20

Kegiatan yang terkait dengan pencapaian indikator kinerja pertama dan kedua sasaran pertama adalah pengoordinasian penyusunan Rencana Strategis (Renstra), Program Kerja (Proker), dan Rencana Kerja (Renja) di lingkungan Sekretariat Kabinet. Output yang dihasilkan sesuai target yaitu 3 (tiga) buah dokumen, yang terdiri dari Rancangan Teknokratik Rencana Strategis Sekretariat Kabinet Tahun 2015-2019, Program Kerja Sekretariat Kabinet Tahun 2015, dan Rencana Kerja Sekretariat Kabinet Tahun 2015. 1.1. Persentase ketepatan perencanaan program Sekretariat Kabinet Perencanaan program Sekretariat Kabinet dinyatakan telah disusun secara tepat/akurat apabila tidak ada revisi dokumen perencanaan program pada tahun berjalan yang disebabkan oleh ketidakakuratan dalam penyusunan program yang dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Keuangan. Kriteria penilaian atas ketepatan perencanaan program Sekretariat Kabinet adalah sebagai berikut: Kriteria Pelaksanaan program dan anggaran tanpa revisi dokumen perencanaan program % kesesuaian 100 % Revisi dokumen perencanaan program sebanyak 1 (satu) kali 90 % Revisi dokumen perencanaan program sebanyak 2 (dua) kali 80% Revisi dokumen perencanaan program sebanyak 3 (tiga) kali 70% Revisi dokumen perencanaan program sebanyak 4 (empat) kali 60 % Revisi dokumen perencanaan program 5 (lima) kali 50% Cara perhitungan capaian tersebut berbeda dari tahun sebelumnya, pada tahun 2013 pengukuran capaian berdasarkan banyaknya revisi yang dilakukan atas perencanaan program, walaupun tidak ada kesalahan/ketidakakuratan dalam penyusunannya. Pada tahun 2013, dilakukan 1 (satu) kali revisi atas dokumen perencanaan program yaitu penyempurnaan kedua Renstra Sekretariat Kabinet Tahun 2010 2014 pada bulan Maret 2013, sehingga realisasi pada tahun 2013 adalah 90%. Tahun 2014 dilakukan satu kali revisi pada dokumen perencanaan program yaitu revisi Rencana Kerja (Renja) Sekretariat Kabinet Tahun 2015. Revisi tersebut dilakukan karena terdapat perubahan volume/target output pada Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Sekretariat Kabinet Tahun 2015 21

berdasarkan alokasi anggaran yang diusulkan oleh 9 (sembilan) unit kerja. Namun karena revisi bukan disebabkan oleh ketidakakuratan penyusunan oleh Biro Perencanaan dan Keuangan maka tidak masuk ke dalam kriteria revisi, sehingga realisasi tahun 2014 adalah. Perbandingan target, realisasi, dan capaian indikator pertama sasaran pertama tahun 2013 dan 2014 adalah sebagai berikut: Tahun 2014 Tahun 2013 90% 90% 40% 50% 60% 70% 80% 90% Target Realisasi Capaian Peningkatan target di tahun 2014 sudah maksimal karena target tahun sebelumnya adalah 90%, kemudian ditingkatkan menjadi di tahun 2014. Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dokumen perencanaan program, Biro Perencanaan dan Keuangan pada tahun 2014 menyelenggarakan kegiatan: 1. Bimbingan Teknis Penyusunan Rencana Strategis Sekretariat Kabinet Tahun 2015-2019; 2. Rapat Pembahasan Program Kerja Satuan Organisasi/Unit Kerja TA 2015; 3. Bimbingan Teknis Perumusan Rekomendasi Kebijakan (Policy Recommendation) untuk Mewujudkan Kualitas Output Kinerja. 1.2. Persentase dokumen perencanaan program Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu Indikator ini merupakan indikator baru dan digunakan mulai tahun 2014, dengan target sebesar. Dokumen perencanaan program Sekretariat Kabinet dinyatakan tepat waktu apabila Sekretariat Kabinet menyampaikan dokumen perencanaan program sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas. Kriteria penilaian atas ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan program Sekretariat Kabinet adalah sebagai berikut: 22

Kriteria Penyampaian dokumen perencanaan program sesuai dengan batas waktu penyampaian Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan program sebanyak 1 (satu) kali Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan program sebanyak 2 (dua) kali Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan program sebanyak 3 (tiga) kali Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan program sebanyak 4 (empat) kali Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan program 5 (lima) kali % kesesuaian 100 % 90 % 80% 70% 60 % 50% Seluruh dokumen perencanaan program pada tahun 2014 dapat disusun dan disampaikan tepat waktu, capaian atas indikator ini (Memuaskan). Data ketepatan waktu penyampaian dokumen perencanaan program dapat dilihat pada Lampiran 2. Indikator kinerja ketiga dan keempat terkait dengan beberapa kegiatan, yaitu: 1. pengumpulan, pengolahan, dan analisis data rencana anggaran seluruh unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet, sehingga menjadi Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Sekretariat Kabinet; 2. penyusunan dan validasi RKA hingga menjadi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Sekretariat Kabinet yang mendapat pengesahan dari Kementerian Keuangan dan dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Kabinet; 3. penyusunan Petunjuk Operasional Kegiatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (POK DIPA) Sekretariat Kabinet hingga dapat digunakan sebagai dokumen pelaksanaan program dan kegiatan Sekretariat Kabinet. Output dari kegiatan di atas yang dihasilkan sesuai target yaitu 3 (tiga) buah dokumen, yang terdiri dari RKA Sekretariat Kabinet Tahun 2015, DIPA Sekretariat Kabinet 2015, POK DIPA Sekretariat Kabinet Tahun 2015. 23

1.3. Persentase ketepatan perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet Target yang ditetapkan atas indikator ini adalah 85%, Indikator ini merupakan penyempurnaan dari nomenklatur indikator Persentase realisasi anggaran sesuai dengan perencanaan. Perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet dinyatakan telah disusun secara tepat/akurat apabila tidak ada revisi dokumen perencanaan anggaran pada tahun berjalan yang disebabkan oleh ketidakakuratan dalam penyusunan anggaran yang dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Keuangan. Apabila revisi yang mengakibatkan perubahan pada dokumen DIPA Sekretariat Kabinet berdasarkan usulan dari unit kerja maka tidak diukur melalui indikator sasaran ini. Kriteria penilaian atas ketepatan perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet adalah sebagai berikut: Kriteria % kesesuaian Pelaksanaan program dan anggaran tanpa revisi DIPA 100 % Revisi DIPA sebanyak 1 (satu) kali 90 % Revisi DIPA sebanyak 2 (dua) kali 80% Revisi DIPA sebanyak 3 (tiga) kali 70% Revisi DIPA sebanyak 4 (empat) kali 60 % Revisi DIPA 5 (lima) kali 50% Pengukuran capaian tahun 2014 berbeda dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2013 usulan dari unit kerja yang menyebabkan adanya revisi/perubahan pada dokumen DIPA Sekretariat Kabinet diperhitungkan sebagai kriteria ketidaktepatan. Pada tahun 2014, tidak ada revisi dokumen perencanaan anggaran yang disebabkan oleh ketidakakuratan dalam penyusunan anggaran yang dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Keuangan, sehingga realisasinya adalah, dibandingkan dengan target 85% maka capaiannya 117,65% (Memuaskan). Berdasarkan kewenangannya revisi anggaran dapat dibedakan menjadi 4 (empat), yaitu: revisi anggaran yang dilakukan secara eksternal melalui Dirjen Anggaran (DJA) dan Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan (Kanwil DJPB) dan revisi anggaran yang merupakan kewenangan Unit Eselon I 24

K/L dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) sehingga revisi hanya dilaksanakan secara internal. Walaupun tingkat capaian sebesar 117,65%, namun pada tahun 2014 telah dilaksanakan revisi DIPA sebanyak 9 (sembilan) kali yaitu pada bulan Maret, Mei, Juli, Agustus, September dan Nopember 2014. Sedangkan revisi KPA sebanyak 28 (dua puluh delapan) kali yaitu pada bulan Januari, Februari, Maret, April, Mei, Agustus, Oktober, November dan Desember 2014. Pada tahun 2014, revisi DIPA dilaksanakan karena hal-hal berikut ini: 1. Perubahan pada halaman IV DIPA yang dikarenakan pengalihan akun perjalanan dinas; 2. Adanya Inpres Nomor 4 Tahun 2014 tanggal 19 Mei 2014 tentang Langkah- Langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2014; 3. Perubahan target output karena penghematan sesuai dengan Inpres Nomor 4 Tahun 2014; 4. Adanya surat edaran Menteri Keuangan Nomor S-347/MK.02/2014 tanggal 14 Juni 2014 hal Perubahan Pagu Anggaran Belanja Kementerian/Lembaga dalam APBN-P Tahun Anggaran 2014; 5. Terjadi pagu minus yang dikarenakan perbedaaan data SPAN antara KPPN dan DJA yang disebabkan oleh proses revisi APBN-P TA 2014; 6. Pergeseran antar output untuk pembayaran tunjangan kinerja. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka pada tahun 2014 revisi DIPA yang dilaksanakan adalah sebanyak 7 (tujuh) kali, karena dari 9 (sembilan) kali revisi terdapat 2 (dua) kali revisi DIPA yang terjadi diluar kewenangan dari Sekretariat Kabinet yaitu karena adanya kebijakan dari pemerintah dan karena kesalahan administrasi. Tabel di bawah ini menggambarkan perbandingan jumlah revisi baik revisi DIPA maupun revisi KPA dari tahun 2010-2014. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 Jumlah revisi DIPA 3 6 5 7 7 Jumlah revisi KPA 2 1 18 23 28 25

Beberapa faktor penyebab meningkatnya jumlah revisi baik revisi DIPA maupun revisi KPA adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan kegiatan pada masing-masing satuan organisasi/unit kerja belum optimal; 2. Adanya penugasan baru dari pimpinan, yang sebelumnya belum direncanakan; 3. Terdapat kebijakan pimpinan yang mengakibatkan perubahan dalam pelaksanaan kegiatan. Perbandingan target, realisasi, dan capaian indikator ketiga sasaran pertama dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 adalah sebagai berikut: Tahun 2014 Tahun 2013 Tahun 2012 Tahun 2011 Tahun 2010 50% 50% 50% 50% 50% 80% 62,50% 75% 70% 85% 117,65% 93,33% 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% Target Realisasi Capaian Kegiatan yang dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Keuangan pada tahun 2014 sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dokumen perencanaan anggaran, yaitu: 1. Mengikuti kegiatan Bimbingan Teknis Tata Cara Revisi Anggaran TA 2014 yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan; 2. Mengikuti kegiatan Workshop Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara (BMN) yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan; 3. Melakukan Sosialisasi Tata Cara Revisi Anggaran TA 2014 kepada Satuan Organisasi/Unit Kerja di Lingkungan Sekretariat Kabinet; 4. Menyelenggarakan Rapat Pembahasan dan Penelaahan Dokumen Perencanaan Anggaran Satuan Organisasi/Unit Kerja pada Bagian Anggaran 114 (Setkab); 26

5. Menyelenggarakan Rapat Pembahasan Langkah-langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja K/L dalam rangka Pelaksanaan APBN TA 2014; 6. Menyelenggarakan kegiatan Pendampingan Perubahan Anggaran terkait Kebijakan Penghematan Perjalanan Dinas/Meeting/Konsinyering Setkab TA 2015. 1.4. Persentase dokumen perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet yang disusun tepat waktu Indikator ini juga merupakan indikator baru dan digunakan mulai tahun 2014, dengan target sebesar. Dokumen perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet dinyatakan tepat waktu apabila Sekretariat Kabinet menyampaikan dokumen perencanaan anggaran sesuai dengan batas waktu yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan. Pada tahun 2014 persentase capaian kinerja baik untuk output pada kegiatan Penyusunan/pembahasan anggaran Sekretariat Kabinet dan outcome Persentase ketepatan perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet adalah sebesar. Kriteria penilaian atas ketepatan waktu penyusunan dokumen perencanaan anggaran Sekretariat Kabinet adalah sebagai berikut: Kriteria Penyampaian dokumen perencanaan anggaran sesuai dengan batas waktu penyampaian Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan program sebanyak 1 (satu) kali Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan anggaran sebanyak 2 (dua) kali Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan anggaran sebanyak 3 (tiga) kali Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan anggaran sebanyak 4 (empat) kali Keterlambatan penyampaian dokumen perencanaan anggaran 5 (lima) kali % kesesuaian 100 % 90 % 80% 70% 60 % 50% Seluruh dokumen perencanaan anggaran pada tahun 2014 dapat disusun dan disampaikan tepat waktu. Data ketepatan waktu penyampaian dokumen perencanaan anggaran dapat dilihat pada Lampiran 3. 27

1.5. Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet Indikator ini mulai digunakan pada tahun 2013. Pada tahun 2014 target indikator kinerja ini ditingkatkan dari 70% menjadi 75%, hal ini merupakan bentuk komitmen Biro Perencanaan dan Keuangan yang berusaha terus memperbaiki pelayanan penyusunan program dan anggaran. Untuk menghitung tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet, Biro Perencanaan dan Keuangan mengirimkan 82 (delapan puluh dua) kuesioner kepada 21 (dua puluh satu) unit kerja di Sekretariat Kabinet. Kuesioner tersebut terdiri dari 16 (enam belas) pertanyaan terbagi ke dalam 5 (lima) kategori, yaitu: 1. Ketanggapan dalam pelayanan (Responsiveness); 2. Keandalan dalam pelayanan (Reliability); 3. Sarana dan prasarana fisik (Tangible); 4. Kepastian dalam pelayanan (Assurance); dan 5. Sikap dalam pelayanan (Empaty). Metode survei yang digunakan pada tahun 2014 adalah dengan skala likert, sedangkan pada tahun sebelumnya hanya berupa pertanyaan Ya/Tidak. Diharapkan dengan metode skala likert dapat diperoleh informasi yang lebih jelas mengenai tingkat kepuasan unit kerja terhadap kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan. Berikut ini kriteria persentase tingkat kepuasan hasil survei % Tingkat Kepuasan Interpretasi 81- Sangat Puas 61-80% Puas 41-60% Cukup Puas 21-40% Kurang Puas 0-20% Tidak puas Dari 82 (delapan puluh dua) kuesioner yang dibagikan, kuesioner yang dikembalikan kepada Biro Perencanaan dan Keuangan adalah sebanyak 78 (tujuh puluh delapan) kuesioner, dengan hasil perhitungan sebagai berikut: 28

Uraian Rata-rata Nilai Kepuasan Responsiveness (Pertanyaan 1 s.d. 3) 69,33% Reliability (Pertanyaan 4 s.d. 7) 69,75% Tangible (Pertanyaan 8 s.d. 9) 60,5% Assurance (Pertanyaan 10 s.d. 12) 65% Emphaty (Pertanyaan 13 s.d. 16) 73,25% Persentase Tingkat Kepuasan 69% Pada tahun 2014 persentase capaian kinerja untuk indikator kinerja Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan penyusunan program dan anggaran Sekretariat Kabinet adalah sebesar 91,52% (Sangat Baik), dihitung dari realisasi dari tingkat kepuasan unit kerja 68,64% (Puas) dibagi dengan target 75%. Hasil perhitungan kuesioner tingkat kepuasan unit kerja terhadap penyusunan perencanaan program dan anggaran secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 4. Berikut ini adalah gambaran perbandingan capaian indikator kinerja kelima sasaran pertama tahun 2013 dan tahun 2014. Tahun 2014 75% 68,64% 91,52% Tahun 2013 70% 87,84% 125,50% 40,00% 90,00% Target Realisasi Capaian Jika dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya yaitu 125,5%, dihitung dari realisasi 87,84% dibandingkan target 70%, maka tahun 2014 terdapat penurunan capaian. Namun hal ini dikarenakan adanya peningkatan target dan perubahan metode survei yang dilakukan dari semula hanya berupa pertanyaan Ya/Tidak ditingkatkan menjadi survei dengan perhitungan 5 (lima) skala likert. Aspek sikap dalam pelayanan (empathy) mendapatkan rata-rata nilai kepuasan tertinggi yaitu 73,25%, aspek ini terkait dengan keramahan dalam pelayanan, kemampuan berkomunikasi, kepedulian, serta pemberian 29

bimbingan kepada unit kerja dalam proses penyusunan perencanaan program dan anggaran. Sedangkan aspek sarana dan prasarana fisik (tangible) mendapatkan rata-rata nilai kepuasan yang terendah yaitu 60,5%, aspek ini terkait dengan penyediaan ruang pelayanan yang nyaman, dan sarana untuk menyampaikan saran dan keluhan. Terkait dengan hal tersebut, beberapa hal yang perlu ditingkatkan berdasarkan hasil survei adalah: 1. Kapasitas/pengetahuan pegawai pada Biro Perencanaan dan Keuangan masih perlu ditingkatkan sehingga dapat memberikan pendampingan yang optimal kepada unit kerja terkait penyusunan perencanaan program dan anggaran. 2. Koordinasi baik secara internal di Biro Perencanaan dan Keuangan maupun secara eksternal dengan seluruh unit kerja di Sekretariat Kabinet, perlu lebih ditingkatkan sehingga proses perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan program dan anggaran di Sekretariat Kabinet dapat berjalan dengan lancar. 3. Penyampaian informasi terkait perencanaan program dan anggaran kepada unit kerja memerlukan perbaikan Standar Operasional Prosedur (SOP), sehingga terwujud pemahaman yang baik pada unit kerja terkait proses penyusunan dokumen program dan anggaran. 4. Penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai di lingkungan Biro Perencanaan dan Keuangan. Berikut ini adalah kegiatan yang akan dilakukan oleh Biro Perencanaan dan Keuangan di masa mendatang, sebagai upaya-upaya perbaikan terkait dengan hasil survei yaitu: 1. Mengikuti kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis serta meningkatkan koordinasi dengan Kemenkeu dan Bappenas. 2. Akan dibentuk Koordinator Perencanaan, Pelaksanaan dan Pelaporan beserta pelaksana teknisnya, yang merupakan perwakilan dari setiap unit kerja di Sekretariat Kabinet. 3. Akan diselenggarakan kegiatan-kegiatan sosialisasi, bimbingan teknis dan pendampingan kepada para koordinator dan pelaksana teknis. 4. Melakukan penyebarluasan informasi kepada unit kerja melalui surat edaran dan memorandum. 30

5. Melakukan upaya perbaikan sarana dan prasarana di lingkungan Biro Perencanaan dan Keuangan melalui kerja sama dengan Biro Umum. Mewujudkan pelaksanaan dan pertanggungjawaban APBN secara tertib, taat pada perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan akuntabel Sasaran 2 Terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan dan akuntabel Sasaran kedua dicapai melalui kegiatan Pelayanan dukungan teknis dan administrasi keuangan, penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan serta penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran. Pada tahun 2014, sasaran 2 memiliki 5 (lima) indikator kinerja, terdapat penambahan 1 (satu) buah indikator dari tahun sebelumnya, yaitu terkait kualitas layanan di bidang keuangan dengan komitmen bahwa seluruh Surat Perintah Membayar (SPM) yang diproses dapat diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D). Berikut ini gambaran capaian target kinerja sasaran 2 pada tahun 2014. Indikator Kinerja Sasaran 2 Target Realisasi Capaian ❶ Persentase SPM yang dapat diterbitkan SP2D 99% 99% ❷Persentase Laporan Keuangan disusun tepat waktu 94% 94% ❸Opini hasil audit BPK atas Laporan Keuangan Sekretariat Kabinet WTP WTP ❹ Persentase layanan administrasi keuangan yang dapat dipenuhi 99% 99% ❺ Persentase tingkat kepuasan unit kerja terhadap pelayanan administrasi keuangan Sekretariat Kabinet 80% 74% 93% Capaian dengan indikator warna biru masuk dalam kategori memuaskan dan indikator warna hijau menunjukkan kategori sangat baik. Dari 5 (lima) buah indikator kinerja tersebut di atas, 3 (tiga) buah indikator 31

kinerja ditetapkan menjadi Indikator Kinerja Utama Sasaran 2, yaitu indikator kinerja kedua, ketiga, dan kelima. Output dari kegiatan pelayanan dukungan teknis dan administrasi keuangan, penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan serta penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran adalah berupa 12 (dua belas) bulan layanan administrasi yang dapat dipenuhi dan 3 (tiga) dokumen Laporan Keuangan, yang terdiri dari Laporan Keuangan Tahun 2013 Audited, Laporan Keuangan Semesteran Tahun 2014, dan Laporan Keuangan Tahun 2014 Unaudited. Berikut adalah analisis atas capaian indikator kinerja sasaran terwujudnya pelayanan administrasi keuangan yang cepat, tepat, transparan dan akuntabel. 2.1. Persentase Surat Perintah Membayar (SPM) yang dapat diterbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Indikator pertama sasaran 2 merupakan indikator baru, dan target yang ditetapkan adalah. Terdapat 2 (dua) kriteria yang ditetapkan untuk menghitung realisasi atas indikator kinerja ini yaitu dilihat dari ketepatan waktu penerbitan SP2D dan ralat atas SPM yang diajukan ke Kantor Pusat Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta I. Kriteria ini ditetapkan supaya lebih obyektif dalam memperlihatkan kualitas dari kinerja Biro Perencanaan dan Keuangan, bukan hanya sekedar penerbitan SP2D tetapi mengukur juga keakuratan dan ketepatan waktunya. Pada tahun 2014 dokumen SPM yang diproses untuk diterbitkan SP2D adalah sebanyak 2.137 dokumen, seluruhnya dapat diterbitkan SP2D, namun terdapat ralat sebanyak 5 (lima) kali, sehingga yang dianggap outcome adalah sebanyak 2.132 dokumen, atau 99,77% (Sangat Baik). Rincian surat ralat SPM yang diajukan ke KPPN Jakarta beserta alasannya, yaitu: 1. Surat a.n. Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Penguji dan Penandatangan SPM, Nomor: B-190/Setkab/PA/07/2014, tanggal 16 Juli 2014, perihal Permintaan Koreksi Data, yang telah ditindaklanjuti melalui surat Kepala KPPN Jakarta I nomor:s-3190/wpb.12/kp.018/2014, tanggal 21 Juli 2014. Ralat dilakukan pada kode output, yang semula 5211.001 menjadi 5211.011 pada SPM Nomor 00134. 32