UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KREATIVITAS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SPONTANEOUS GROUP DISCUSSION (SGD) PADA SISWA KELAS VII

Anna Revi Nurutami Universitas PGRI Yogyakarta

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Lathifatus Sa adah 1 Soewalni Soekirno 2 dan Anggit Grahito Wicaksono 3 ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

Reny Tri Setia Ningsih. Universitas PGRI Yogyakarta.

ekonomi dengan model pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI).

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X

Putri Aditia Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa

Oleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa

Edudikara, Vol 1 (2); 34-41,

Oleh: Harvi Setiani Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh: Asis Nuansa Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta 2015 ABSTRAK

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA NYARING MELALUI METODE NHT (NUMBERED HEADS TOGETHER) PADA KELAS VII D SMP NEGERI 7 PURWOREJO

JEMBER TAHUN PELAJARAN

EFEKTIFITAS HASIL BELAJAR KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN JIGSIN

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional yang saat ini diberlakukan mempunyai tuntutan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENINGKATAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF COURSE REVIEW HORAY (CRH)

Khoirun Nisa Nurul Fitri 1, Lilis Sugiyanti 2 PTE FT UNNES 1, SMA Negeri 2 Ungaran 2

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAMS GAMES TOURNAMENTS SISWA KELAS VIID SMP NEGERI 2 DUKUN, MAGELANG

PENINGKATAN MINAT DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN TIPE CORE PADA SISWA KELAS VII

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SUPERITEM SECARA KOOPERATIF

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS)

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini penulis laksanakan pada SMP Negeri 1 Mootilango Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Dengan Menggunakan Metode Pemberian Tugas Kelas IV SDN Tolole

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh: WAHYUNINGSIH A

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Suharti Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar IPS Melalui Metode Cooperative Learning Tipe Two Stay Two Stray

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Sukoyoso

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA SMP NEGERI 10 PADANGSIDIMPUAN.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PERKEMBANGAN NEGARA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT

Jurnal Bionatural, Volume 2 No. 2, September 2015 ISSN:

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Kelas V SD Negeri 6 Marisa Kabupaten Pohuwato

Bab III Metode Penelitian

2. Hasil Penelitian Siklus I Penelitian yang dilaksanakan di MI Sendangkulon Kecamatan Kangkung Kabupaten Kendal pada siswa kelas IV ini merupakan

NASKAH PUBLIKASI. Disusun sebagai persyaratan Guna mencapai Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar MULYANI A54A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.3, No.2, Oktober 2012, hlm

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TANYA JAWAB PADA PEMBELAJARAN PPKN DI KELAS VIIB SMP NEGERI 10 PALU ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW BERBANTUAN MEDIA GAMBAR

Penelitian Tindakan Kelas Rumpun Bidang Fisika, Biologi, Kimia dan IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan

PENINGKATAN HASIL DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 14 BONEGUNU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TGT

Dwi Wurciptaningsih. Kata Kunci : Hasil Belajar, Pedosfer, Pembelajaran Kooperatif, Investigasi Kelompok.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI BENDA SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI METODE GIVE THE REAL (GTR) Mundasah

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNINGUNTUKMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI SISWA KELASX-9 SMA NEGERI EBAKKRAMAT TAHUN PELAJARAN

Susiyanto 2 PGSD FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK 3

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MELALUI STRATEGI ACTIVE LEARNING

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

Novia Wijayanti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE PEMBELAJARAN JOYFULL LEARNING BERBANTUAN MEDIA PEMBELAJARAN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VIII A

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-A SMP Brawijaya Smart School Malang

PENINGKATAN PARTISIPASI SISWA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR-SHARE (TPS)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu, banyak yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS merupakan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI USAHA MEMPERTAHANKAN REPUBLIK INDONESIA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI COOPERATIVE LEARNING JIGSAW PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII SMP NEGERI 1 PURING KABUPATEN KEBUMEN Sari Astuti Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammmadiyah Purworejo sari_as13@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan keaktifan serta hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP N 1 Puring dengan menggunakan metode cooperative learning jigsaw. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilaksanakan selama dua siklus, adapun kegiatannya yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII A yang berjumlah 32 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi dan tes. Analisis data menggunakan teknik deskriptif. Hasil pengamatan menyimpulkan bahwa melalui cooperative learning jigsaw dapat meningkatkan keaktifan serta hasil belajar siswa. Data awal menunjukan jumlah persentase keaktifan belajar siswa sebelum diadakan penelitian sebesar 60,00%, jumlah tersebut dinilai belum memenuhi indikator keberhasilan. Pada siklus I, persentase keaktifan siswa meningkat menjadi 73,125%, dan pada siklus II meningkat menjadi 93,125%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, data yang diperoleh menunjukan rata-rata hasil belajar siswa sebelum diadakan penelitian adalah 73,25 dengan ketuntasan belajar sebesar 59,375%. Pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan yakni: pada siklus I rata-rata meningkat menjadi 76,56 dengan ketuntasan belajar sebesar 71,875%, sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 85,94 dengan ketuntasan belajar sebesar 87,50%. Kata Kunci: Keaktifan, Cooperative Learning, Jigsaw A. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan proses meningkatkan potensi diri (afektif, kognitif dan psikomotorik) yang berkembang secara optimal dalam diri manusia. Untuk itu, kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar siswa, siswa dengan guru, siswa dengan masyarakat serta lingkungan yang ada di sekitarnya dan sumber belajar lainya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar yang berlaku. Inti pokok dalam kegiatan pembelajaran adalah siswa yang belajar.

226 Sari: Upaya Meningkatkan Keaktifan (225-232) Belajar dalam arti perubahan dan peningkatan afektif, kognitif dan psikomotorik siswa dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 44) menyatakan bahwa belajar hanya mungkin terjadi apabila anak secara aktif mengalaminya sendiri. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar juga perlu diimbangi dengan pembelajaran yang mengharuskan siswanya berperan serta atau aktif dalam proses belajar mengajar. Masih rendahnya keaktifan belajar menunjukan bahwa pembelajaran yang digunakan kurang tepat. Oleh karena itu, perlu dikembangkan strategi belajar yang dapat mengaktifkan dan memotivasi siswa dalam belajar khususnya pada mata pelajaran IPS serta mata pelajaran yang lainnya. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang guru guna lebih mengaktifkan dan meningkatkan hasil belajar siswa di kelas adalah dengan menggunakan metode belajar jigsaw. Model jigsaw dipilih sebagai model pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan belajar siswa dengan alasan model ini cocok diterapkan disemua kelas atau tingkatan dan bisa juga dilaksanakan untuk semua mata pelajaran (Rohmadi, M. dan Subiyantoro, 2009: 208). Strategi ini dapat diterapkan pada pelajaran IPS untuk mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan dan diketahui siswa dengan cara berdiskusi agar semua anak dapat terlibat langsung dalam proses belajar mengajar. Masalah yang timbul dalam penelitian ini adalah: Apakah penerapan pembelajaran dengan cooperative learning jigsaw dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 1 Puring Kabupaten Kebumen? Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII di SMP N 1 Puring dengan menggunakan metode cooperative learning jigsaw.

OIKONOMIA: Vol. 2 No. 3 (2013) 227 B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaboratif. Peneliti melakukan penelitian bersama dengan guru IPS kelas VIII SMP Negeri 1 Puring. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas yaitu: perencanaan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Puring yang beralamat di Jalan Gombong, 149 Desa Sitiadi Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei tahun ajaran 2012/2013. Subjek dalam penelitian adalah siswa kelas VIII A dengan jumlah 32 siswa yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan dari total seluruh siswa kelas VIII adalah 224 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi dan tes. Instrumen menggunakan lembar observasi dan tes. Tes dilakukan secara lesan (kuis) dan tertulis. Penilaian untuk semua instrumen menggunakan persentase. Setelah semua aspek pembelajaran dinilai, kemudian peneliti mendiskripsikan hasil yang diperoleh untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan dan tercapainya metode yang digunakan. Persentase dihitung dengan menggunakan rumus Deskriptif Persentase. Menurut Sudjana, Nana (2007: 129) besarnya persentase adalah: P = x 100% Keterangan : f = Jumlah skor jawaban dari responden N = Jumlah seluruh skor ideal P = Tingkat keberhasilang yang dicapai C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan pada hasil pengamatan yang dilanjutkan dengan refleksi pada setiap siklus yang telah dilaksanakan oleh peneliti selama penelitian di SMP N 1 Puring. Hasil penelitian diperoleh pada saat sebelum menggunakan metode pembelajaran kooperatif jigsaw dan setelah

228 Sari: Upaya Meningkatkan Keaktifan (225-232) menggunakan metode pembelajaran kooperatif jigsaw. Untuk mengamati keaktifan belajar siswa, pada awal kegiatan penelitian guru mata pelajaran IPS menggunakan metode ceramah dan sesekali bertanya pada siswa namun tidak ada satupun siswa yang menanggapi pertanyaan tersebut. Siswa masih terlihat pasif pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Dapat dilihat dari jumlah skor total keaktifan belajar siswa 48, atau dengan rata-rata keaktifan belajar siswa sebelum menggunakan metode kooperatif jigsaw adalah 4,8 atau sebesar 60,00%. Jumlah tersebut dinilai belum memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Dari hal tersebut, terlihat bahwa keaktifan belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS masih rendah. Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan metode kooperatif learning jigsaw, pada siklus I rata-rata skor keaktifan belajar siswa meningkat menjadi 29,25 atau secara persentase adalah sebesar 73,125%. Pada siklus II, rata-rata skor keaktifan belajar siswa meningkat cukup tinggi, yaitu menjadi 37,25 atau secara persentase adalah sebesar 93,125%. Peningkatan yang cukup tinggi ini disebabkan siswa sudah mulai terbiasa menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw sehingga siswa lebih mudah memahami dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif jigsaw pada mata pelajaran IPS. Jumlah peningkatan hasil observasi keaktifan belajar siswa untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1 Peningkatan Hasil Observasi Keaktifan Belajar Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Siklus Jumlah Parameter Pra Siklus Siklus I Siklus II Peningkatan Skor total 48 117 149 101 Rata-rata 4,8 29,25 37,25 32,45 SD 1,316561 0,823273 1,595131 0,27857 Persentase 60,00% 73,125% 93,125% 33,125%

OIKONOMIA: Vol. 2 No. 3 (2013) 229 Selain hasil observasi keaktifan belajar siswa, diperoleh juga hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode pembelajarn kooperatif jigsaw dan setelah menggunakan metode pembelajaran kooperatif jigsaw. Dari hasil belajar siswa yang diperoleh sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran jigsaw adalah sebagai berikut: rata-rata hasil belajar siswa adalah 73,25 dengan ketuntasan belajar sebesar 59,375%. Jumlah anak yang nilainya minimal 74 adalah sebanyak 19 siswa. Siswa yang belum memenuhi ketuntasan minimun sebanyak 13 anak atau 40,625% dari total seluruh siswa. Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih rendah. Setelah dilaksanakan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif jigsaw, hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I, rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 76,56 hal tersebut dinilai cukup memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Jumlah ketuntasan belajar siswa adalah sebesar 71,875% dari total seluruh siswa, jumlah tersebut dinilai belum cukup memenuhi indikator keberhasilan. Total anak yang mendapatkan nilai minimal 74 adalah sebanyak 23 siswa, 9 siswa belum memenuhi ketuntasan belajar atau sebesar 28,125% dari total seluruh siswa. Pada siklus II, rata-rata hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup baik, yaitu sebesar 85,94. Hasil tersebut dinilai telah memenuhi indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Jumlah ketuntasan belajar siswa adalah sebesar 87,50% dari total seluruh siswa, jumlah tersebut dinilai telah memenuhi indikator keberhasilan. Total anak yang mendapatkan nilai minimal 74 adalah sebanyak 28 siswa. Peningkatan hasil belajar siswa untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 2 Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II Parameter Siklus Jumlah Pra Siklus Siklus I Siklus II Peningkatan Jumlah Skor 2344 2450 2750 406 Rata-rata 73,25 76,56 85,94 12,69 SD 6,153939 6,890562 9,196554 3,042615

230 Sari: Upaya Meningkatkan Keaktifan (225-232) Hasil yang diperoleh pada siklusi dan siklus II adalah rara-rata hasil belajar siswa meningkat dan sudah mencukupi batas KKM. Peningkatan hasil belajar yang cukup tinggi ini disebabkan siswa sudah mulai terbiasa menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw sehingga siswa lebih mudah memahami pelajaran IPS. Persentase 73,25% 76,5625% 85,9375% 12,6875% Ketuntasan 59,375% 71,875% 87,50% 28,125% D. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan yang dapat diambil dari penelitian dengan menerapkan cooperative learning jigsaw yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 puring adalah sebagai berikut: (1) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif jigsaw, keaktifan belajar siswa sebesar 60,00%. Setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, keaktifan belajar siswa pada siklus I meningkat menjadi 73,125%, dan meningkat lagi menjadi 93,125% pada siklus II. (2) Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar IPS. Sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw nilai rata-rata siswa adalah 73,25 dengan ketuntasan belajar sebesar 59,375% setelah dilaksanakan siklus I rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 76,56 dengan ketuntasan belajar sebesar 71,875%. Pada siklus II meningkat lagi menjadi 85,93 dengan ketuntasan belajar sebesar 87,50%. Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa sebelum menggunakan metode kooperatif jigsaw, rata-rata hasil belajar siswa belum memenuhi KKM (kriteria ketuntasan minimal), setelah digunakannya metode kooperatif jigsaw, rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II meningkat serta sudah memenuhi KKM. Berdasarkan hipotesis yang ada, maka penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti menerangkan bahwa penerapan pembelajaran dengan cooperative

OIKONOMIA: Vol. 2 No. 3 (2013) 231 learning jigsaw dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VIII SMP Negeri 1 Puring Kabupaten Kebumen. Saran yang diberikan: (1) Guru melakukan perbaikan dan peningkatan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran jigsaw dengan menyesuaikan materi pelajaran, agar tercapai keaktifan belajar dan hasil belajar siswa yang lebih maksimal. (2) Siswa hendaknya meningkatkan kepercayaan diri dalam berpartisipasi aktif pada saat proses pembelajaran berlangsung agar dapat dicapai hasil belajar yang maksimal. (3) Mengembangkan penelitian pembelajaran sejenis selain jigsaw dengan alokasi waktu yang lebih banyak. DAFTAR PUSTAKA Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Rohmadi, M. dan Subiyantoro. 2009. Model-Model Pembelajaran Bahasa, Sastra, Dan Seni. Surakarta: Yuma Pustaka Surakarta. Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2007. Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algensindo

232 Sari: Upaya Meningkatkan Keaktifan (225-232)