BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Baik Ketahanan Pangan Maupun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

13. URUSAN KETAHANAN PANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

BAB II. PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

I. PENDAHULUAN. A. Maksud dan Tujuan

Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian Kabupaten Bandung KONDISI AWAL 2015

RENCANA KERJA Tahun 2014

Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan PROGRAM DAN KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN Anggaran (Rp)

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

PERNYATAAN PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA SKPD DINAS PERTANIAN PERIKANAN DAN PETERNAKAN KOTA BLITAR PERUBAHAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

KANTOR KETAHANAN PANGAN

KETAHANAN PANGAN: KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

RENCANA AKSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN ANGGARAN 2017

REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN APBD DESEMBER 2014 BADAN KETAHANAN PANGAN

Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2015 Kabupaten Bandung

4.b PENETAPAN KINERJA (PK) TAHUN 2014 (SEKRETARIS & KEPALA BIDANG)

RENCANA AKSI TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

1 of 18 7/31/17, 9:00 AM

PENGENDALIAN DAN EVALUASI ATAS RENCANA AKSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN ANGGARAN 2017

KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL 1

RINCIAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Pemerintah Kota Tangerang

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2015

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak

Peningkatan Penghargaan Terhadap Kompetensi Penyediaan jasa kebersihan kantor

BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASILNYA. Sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Dinas Tenaga

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

REALISASI PELAKSANAAN KEGIATAN APBD S/D TW I 2016 BADAN KETAHANAN PANGAN

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN

URUSAN WAJIB KETAHANAN PANGAN KONDISI UMUM

URAIAN PENDAPATAN 0, Pendapatan Asli Daerah 0,

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

III. AKUNTABILITAS KEUANGAN

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

IV.B.13. Urusan Wajib Ketahanan Pangan

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. 12 bulan Rp ,00 APBD awal: akhir: 12 Bulan Rp ,00 APBD awal: akhir:

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

RENCANA PROGRAM KEGIATAN

Rincian Program dan Kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau sebagai berikut : RENJA 2017 PER PROGRAM PER KEGIATAN

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

TARGET KINERJA PROGRAM DAN KERANGKA PENDANAAN INDIKATIF Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun Rupiah (000) Rupiah (000)

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi dan Misi Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA Perencanaan Strategis Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP)

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. Rp ,00 APBD ( ) awal: akhir:

PROGRAM DAN KEGIATAN. implementasi strategi organisasi. Program kerja operasional merupakan proses

RENCANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB V RENCANA PROGRAM, RENCANA INDIKATOR KEGIATAN, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017

Tabel 3.3 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kotabaru. Target Capaian Kinerja.

RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PELAKSANA PENYULUHAN KABUPATEN BANTUL

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 35

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

II. PENGUKURAN KINERJA

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN Indikator Kinerja Program Tolok Ukur. Target (Vol & Satuan)

PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2014

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KABUPATEN BANGGAI

PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERKEBUNAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2016

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

RENCANA KERJA ANGGARAN PERUBAHAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Tahun Anggaran 2015

Pasal 3 (1) Susunan Organisasi Dinas Pangan dan Perkebunan terdiri dari : a. Kepala; b. Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Perencanaan; 2.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

POHON KINERJA TAHUN 2017 DINAS PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN

Rencana Umum Pengadaan

Nama Program. Anggaran No dan Kegiatan. Target Sasaran Program/Kegiatan. (Rp.) Program Pelayanan Administrasi 1. Perkantoran

Rekapitulasi Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Belanja Langsung Menurut Program dan Kegiatan. Target Kinerja (kuantitatif) Lokasi Kegiatan

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan

RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD )

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan subsektor peternakan sehingga menjadi sumber pertumbuhan baru

Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bima

6. RENCANA AKSI KINERJA (RAK) TAHUN 2016 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

BAB I P E N D A H U L U A N. 1. Latar Belakang

RENCANA KERJA (RENJA) KANTOR KETAHANAN PANGAN KOTA PADANG TAHUN 2015

11. HASIL EVALUASI (MONITORING) RENCANA AKSI KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN PROGRAM DAN KEGIATAN PPAS TAHUN ANGGARAN 2017

PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

6. RENCANA AKSI KINERJA (RAK) TAHUN 2015 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

Transkripsi:

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2013 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional Baik Ketahanan Pangan Maupun Penyuluhan Kebijakan Nasional dalam mendukung ketahanan pangan tertuang dalam Undang-undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan selain itu pemerintah telah membuat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 68 Tahun 2002 Tentang Ketahanan Pangan, untuk itu dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional tidak terlepas dengan kebijakan umum pembangunan pertanian dalam mendukung penyediaan pangan terutama dari produksi domestik. Dalam kerangka demikian upaya mewujudkan ketahanan pangan dan stabilitasnya (penyediaan dari produksi domestik) identik pula dengan upaya meningkatkan kapasitas produksi pangan nasional dalam pembangunan pertanian beserta kebijakan pendukung lain yang terkait. Strategi umum pembangunan pertanian adalah memajukan agribisnis, yaitu membangun secara sinergis dan harmonis aspek-aspek: (1) industri hulu pertanian yang meliputi perbenihan, input produksi lainnya dan alat mesin pertanian; (2) pertanian primer (on-farm); (3) industri hilir pertanian (pengolahan hasil); dan (4) jasa-jasa penunjang yang terkait. Mengingat bahwa pelaku utama agribisnis adalah petani dan pengusaha, dan tanpa adanya insentif pendapatan mereka akan enggan menekuni agribisnis, maka kata kunci dalam meningkatkan kinerja sektor ini adalah menciptakan insentif ekonomi yang menunjang daya tarik agribisnis. Searah dengan pelaksanaan kebijakan otonomi daerah, Pemerintah Kabupaten Bandung khususnya Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan dapat berperan aktif dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan di wilayah kerjanya. Partisipasi tersebut diharapkan memperhatikan beberapa azas, yaitu: Rencana Kerja BKPPP Kabupaten Bandung 2013 43

- Mengembangkan keunggulan komparatif yang dimiliki oleh masing-masing daerah sesuai dengan potensi sumberdaya spesifik yang dimilikinya, serta disesuaikan dengan kondisi setempat. - Menerapkan kebijakan yang terbuka dalam arti menselaraskan kebijakan ketahanan pangan daerah dengan kebijakan ketahanan pangan nasional. - Mendorong terjadinya perdagangan antar daerah. - Mendorong terciptanya mekanisme pasar yang berkeadilan. Dengan memperhatikan beberapa azas kebijakan ketahanan pangan tersebut, beberapa hal yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah diantaranya ialah: - Pemerintah daerah perlu menyadari akan pentingnya memperhatikan masalah ketahanan pangan di wilayahnya. - Perlunya apresiasi tentang biaya, manfaat, dan dampak terhadap pembangunan wilayah. - Pemerintah daerah perlu menyusun perencanaan dan strategi untuk menangani masalah ketahanan pangan di daerah. - Perlu dikembangkan suatu wahana untuk saling tukar menukar informasi dan pengalaman dalam menangani masalah ketahanan pangan. Ada bebrapa hal yang harus dikembangkan dalam mencapai kebijakan kebijakan tersebut yaitu dengan : 3.1.1. PengembanganTeknologi Pengembangan teknologi guna meningkatkan efisiensi akan mencakup spektrum teknologi yang sangat luas dari teknologi yang terkait dengan teknologi pengembangan sarana produksi (benih, pupuk dan insektisida), teknologi pengolahan lahan (traktor), teknologi pengelolaan air (irigasi gravitasi, irigasi pompa, efisiensi dan konservasi air), teknologi budidaya (cara tanam, jarak tanam, pemupukan berimbang, pola tanam, pergiliran varietas), teknologi pengendalian hama terpadu (PHT). Teknologi pertanian berperan penting dalam mendukung pengembangan pertanian pangan di areal pengembangan baru (ekstensifikasi). Pengembangan lahan pertanian baru, menurut kondisi Rencana Kerja BKPPP Kabupaten Bandung 2013 44

agro ekosistemnya dapat dibedakan menjadi: (1) lahan sawah cetakan baru, (2) lahan kering (ladang atau di bawah naungan), dan (3) lahan rawa (pasang surut dan lebak). Sudah barang tentu teknologi yang dibutuhkan untuk pengembangan di areal ekstensifikasi ini akan bersifat lokal spesifik. 3.1.2. Diversifikasi Produksi Pangan Diversifikasi produksi pangan merupakan aspek yang sangat penting dalam ketahanan pangan. Diversifikasi produksi pangan bermanfaat bagi upaya peningkatan pendapatan petani dan memperkecil resiko berusaha. Diversifikasi produksi secara langsung akan mendukung upaya penganekaragaman pangan (diversifikasi konsumsi pangan) yang merupakan salah satu aspek penting dalam ketahanan pangan. Ada dua bentuk diversifikasi produksi yang dapat dikembangkan untuk mendukung ketahanan pangan, yaitu: - Diversifikasi horizontal; yaitu mengembangkan usahatani komoditas unggulan sebagai core of business serta mengembangkan usahatani komoditas lainnya sebagai usaha pelengkap untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya alam, modal, dan tenaga kerja keluarga serta memperkecil terjadinya resiko kegagalan usaha. - Diversifikasi regional; yaitu mengembangkan komoditas pertanian unggulan spesifik lokasi dalam kawasan yang luas menurut kesesuaian kondisi agro ekosistemnya, dengan demikian akan mendorong pengembangan sentra-sentra produksi pertanian di berbagai wilayah serta mendorong pengembangan perdagangan antar wilayah. 3.1.3. Pola Konsumsi dan Produksi Produk pangan pada umumnya mengikuti pola produksi musiman, sedangkan kebutuhan pangan harus dipenuhi sepanjang tahun. Selain itu, produk pertanian pada umumnya cepat rusak (perishable). Dalam kondisi demikian maka aspek pengolahan dan penyimpanan menjadi hal penting dalam upaya penyediaan pangan secara kontinyu. Di Rencana Kerja BKPPP Kabupaten Bandung 2013 45

Kabupaten Bandung, produksi pangan tersebar menurut kondisi agro ekosistem dan geografinya, sedangkan lokasi konsumen tersebar di seluruh pelosok daerah, baik yang tinggal di daerah pedesaan mauipun kelurahan. Dengan demikian, aspek transportasi dan distribusi pangan menjadi sangat vital dalam rangka penyediaan pangan yang merata bagi seluruh penduduk di Kabupaten Bandung. Dalam mengatasi permasalahan penyediaan pangan antar waktu dan antar tempat tersebut, teknologi pasca panen dapat berperan dalam meningkatkan efisiensi baik pada saat panen (mengurangi kehilangan hasil), pengolahan hasil, pengemasan, transportasi, dan penyimpanan. Efisiensi yang dimaksud dalam hal ini mencakup aspek efisiensi teknis dan efisiensi ekonomis. Efisiensi teknis mencakup upaya mengurangi kehilangan hasil, mempertahankan kualitas, dan memperlancar arus perpindahan barang. Sedangkan efisiensi ekonomis berupa penghematan biaya untuk pengolahan, penyimpanan, pengangkutan, dan pendistribusian. Dengan demikian selisih harga (disparitas harga) antar wilayah dan antar waktu diharapkan menjadi lebih kecil. Pengembangan teknologi pasca panen juga mempunyai peran untuk pengembangan produk pangan (product development) dan penciptaan nilai tambah (value added) bagi bahan pangan. Dengan pengembangan produk, bahan pangan yang mempunyai nilai tambah rendah dapat diolah menjadi berbagai produk olahan yang bernilai tambah tinggi. Pada saat yang sama kegiatan pengolahan tersebut dapat menciptakan pendapatan dan kesempatan kerja di pedesaan. Sebagai contoh ubikayu dapat diolah menjadi berbagai macam produk seperti tapioka, tepung, chips, gaplek, seriping, mie dan alkohol. Melalui pengolahan sekunder, tapioka atau tepung singkong dapat diolah antara lain menjadi roti, kue, mie, lem, bahan kosmetika, dan bahan farmasi. Sedangkan Kebijakan Nasional tentang Penyuluhan tertuang dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Rencana Kerja BKPPP Kabupaten Bandung 2013 46

Penyuluhan, Perikanan dan Kehutanan untuk itu di dalam revitalisasi pertanian, perikanan, dan Kehutanan dilaksanakan melalui empat langkah kebijakan pokok, yaitu: (1) peningkatan kemampuan petani dan penguatan kelembagaan pendukungnya, (2) pengamanan ketahanan pangan; (3) peningkatan produksi, produktivitas, daya saing, dan nilai tambah produk pertanian; (4) pemanfaatan hutan untuk diversifikasi usaha dan mendukung produksi pangan dengan tetap memperhatikan kesetaraan gender dan pembangunan berkelanjutan. Keempat langkah kebijakan pokok tersebut menjadi acuan utama dalam mengarahkan program pembangunan yang meliputi (1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan; (2) Program Pengembangan Agrobisnis; (3) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; (4) Program Pengembangan Daya Perikanan; (5) Program Pemantapan Pemanfaatan Potensi Daya Hutan. Kelima program utama tersebut didukung pula oleh program pembangunan dari bidang dan sektor lain. Kebijakan pokok dan program pembangunan tersebut selanjutnya dijabarkan lebih lanjut dalam program dan kegiatan pembangunan tahunan yang tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah. Selama ini telah dilakukan berbagai langkah kebijakan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi di atas. Langkah kebijakan tersebut didasarkan pada penanganan faktor fundamental yang menjadi akar tantangan pembangunan pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan. Pada prinsipnya penanganan faktor fundamental yang menjadi penghambat tercakup dalam Pancayasa, yang meliputi (1) pembangunan/perbaikan infrastruktur pertanian, termasuk infrastruktur perbenihan, riset, dan sebagainya; (2) penguatan kelembagaan petani melalui penumbuhan dan penguatan kelompok tani dan gabungan kelompok tani; (3) revitalisasi sistem penyuluhan melalui penguatan lembaga penyuluhan dan tenaga penyuluh; (4) perbaikan pembiayaan pertanian melalui perluasan akses petani ke sistem pembiayaan; (5) penciptaan sistem pasar pertanian yang Rencana Kerja BKPPP Kabupaten Bandung 2013 47

. menguntungkan petani/peternak. Kelima unsur Pancayasa tersebut merupakan solusi fundamental karena perbaikan pada tiap-tiap unsur menyebabkan kokohnya pondasi struktur pertanian. Strategi yang ditempuh dalam melaksanakan pembangunan pertanian, perikanan, peternakan dan kehutanan menggunakan pendekatan kawasan, yang focus kegiatannya sesuai dengan keunggulan komparatif dengan menyinergikan seluruh sumber daya yang dimiliki, mengembangkan pola-pola integrasi tanaman dengan ternak, dan memperkuat kelembagaan petani. Pembangunan pertanian tersebut diarahkan pada kegiatan yang bersifat penyediaan public good, seperti infrastruktur, penyuluhan, pelatihan, dan fasilitasi pembiayaan 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Tujuan dan sasaran pembangunan merujuk kepada evaluasi pembangunan tahun 2011 dan tahun berjalan 2012, serta perumusan permasalahan dan tantangan pada tahun 2013 yang merupakan tahun ketiga masa RPJMD Kabupaten Bandung 2010-2015, maka pembangunan tahun 2013 mengacu kepada Visi Pemerintahan Daerah Kabupaten Bandung tahun 2010 2015, maka tujuan dan sasaran dapat dijabarkan sebagai berikut:. 3.2.1. Tujuan dari Rencana Kerja tidak terlepas dari Rencana Strategis Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan yaitu: a. Meningkatkan Ketahanan Pangan Masyarakat Strategi: - Peningkatan koordinasi dan sinergitas dalam penanganan ketersediaan, distribusi dan konsumsi pangan. - Percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dan gizi. - Pengembangan kelembagaan pangan di perdesaan (Desa Mandiri Pangan, Lumbung Pangan Masyarakat, Lembaga Distribusi Pangan) Rencana Kerja BKPPP Kabupaten Bandung 2013 48

b. Meningkatnya kesejahteraan pelaku usaha / pelaku utama pertanian, perikanan dan kehutanan Strategi: - Pemberdayaan pelaku usaha dan pelaku utama dalam pengembangan agribisnis komoditas unggulan; - Peningkatan kemampuan lembaga petani; - Meningkatkan kapasitas tenaga penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan; - Pelatihan, penyuluhan dan pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis; - Peningkatan penerapan teknologi pertanian, perikanan dan kehutanan tepat guna dan berkelanjutan; - Pengembangan sarana dan prasarana penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan; 3.2.2. Sasaran yang yang ingin dicapai dalam Rencana Kerja Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Tahun 2013 yaitu sebagai berikut: - Terpenuhinya kecukupan pemenuhan pangan dan gizi masyarakat; - Makin baiknya Pola Pangan Harapan Masyarakat Kabupaten Bandung; - Meningkatnya kemandirian pangan masyarakat; - Tersedianya pasokan pangan ke seluruh wilayah di Kabupaten Bandung; - Berkurangnya daerah rawan pangan/gizi buruk; - Meningkatnya Usaha Agribisnis berbasis Komoditas Unggulan di Perdesaan; - Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas pertanian, perikanan dan kehutanan; - Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku usaha dan pelaku utama pertanian, perikanan dan kehutanan; Rencana Kerja BKPPP Kabupaten Bandung 2013 49

- Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan kelembagaan tani pertanian, perikanan dan kehutanan; - Meningkatnya dukungan Prasarana dan Sarana penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan. 3.3 Program dan Kegiatan Adapun rincian program dan kegiatan menyangkut indikator kinerja, kelompok sasaran, lokasi kegiatan, kebutuhan dana indikatif dan sumber dana sebagai berikut: I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1. Penyedian Jasa Surat Menyurat Indikatif Tersedianya kebutuhan administrasi surat menyurat dan pendukung administrasi perkantoran Petugas/Aparat Administrasi Surat menyurat BKPPP 2.700.000,- APBD 2. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, daya Air dan Listrik Terlaksananya pembayaran kewajiban telepon dan listrik Kantor BKPPP dan Kantor UPT BKPPP 48.000.000,- APBD 3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional Terpeliharanya STNK kendaraan dinas (Roda 4 dan 2) 4. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Tersusunnya Laporan Keuangan 5. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Tersedianya jasa tenaga kebersihan kantor 6. Penyediaan Alat Tulis Kantor Tersedianya kebutuhan ATK pada Kantor BKPPP dan 8 UPT Aparatur pemegang Kendaraan dina dan oprasional BKPPP Aparatur Penyusunan Laporan Keuangan, PJ,RKA dan DPA Petugas aparat Kebersihan BKP3 7. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Tersedianya kebutuhan cetakan dan penggandaan Kantor BKPPP dan UPT Aparatur yang membutuhkan Alat Tulis kantor Aparatur BKPPP yang membutuhkan barang cetakan dan penggandaan BKPPP 11.000.000 APBD BKPPP 6.000.000 APBD BKPPP 97.200.000 APBD BKPPP 80.000.000 APBD BKPPP 82.230.000 APBD Rencana Kerja BKPPP Kabupaten Bandung 2013 50

8. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor Tersedianya penerangan yang baik setiap ruangan Ruangan kantor BKPPP BKPPP 11.300.000 APBD 9. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Tersedianya Peralatan dan Perlengkapan Kantor Kantor BKPPP dan Kantor UPT BKPPP 98.544.000 APBD 10.Penyediaan peralatan rumah tangga Tersedianya peralatan rumah tangga kantor Aparatur BKPPP yang membutuhkan Peralatan Rumah Tangga dan peralatan dapur Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangundangan 11. Tersedianya bahan bacaan berupa Koran dan Buku Pertanian 12.Kegiatan Penyediaan makanan dan minuman Tersedianya makanan dan minuman Harian dan Rapat Dinas maupun Staff Aparatur BKPPP yang senang membaca dan meningkatkan Pengetahuan Peserta Rapat, Tamu,masyarakat yang datang ke BKPPP BKPPP 17.000.000 APBD BKPPP 17.000.000 APBD BKPPP 70.000.000 APBD 13.Kegiatan Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Terfasilitasinya Koordinasi dan konsultasi ke Luar Daerah Aparatur yang ditugaskan melaksanakan rapat koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah BKPPP 200.000.000 APBD Kegiatan Penyediaan Tenaga Pendukung Administrasi Teknis 14. dan Perkantoran Terpasilitasinya Penyuluh dan THL-TBPP BKPPP 232.400.000 APBD 15.Kegiatan Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam Daerah BKPPP 110.000.000 APBD 16.Kegiatan Peringatan Hari-hari Bersejarah Terpenuhinya Kebutuhan Peringatan Hari-Hari Bersejarah BKPPP 17.000.000 APBD Rencana Kerja BKPPP Kabupaten Bandung 2013 51

II. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Indikatif 1. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional Terlaksananya Pembangunan/Rehabilitasi Gd. Kantor dan Rumah Dinas di UPT BKPPP. 363.088.800 APBD 2. Kegiatan Pengadaan Mebeulair Tersedianya peralatan penunjang kerja BKPPP dan UPT Aparatur BKPPP yang membutuhkan peralatan penunjang kerja BKPPP 25.000.000 APBD 3. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor Terpeliharanya gd. kantor BKPPP, dan UPT secara baik dan teratur Aparatur kantor UPT UPT 500.000.000 APBD 4. Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional Terpeliharanya 5 unit kendaraan roda 4 dan 164 unit roda 2 serta terpenuhinya BBM pada kantor BKPPP Sarana dan Prasarana Gedung Kantor UPT Bojongsoan g, Ciwidey, Pacet, Soreang dan Solokanjeru k 794.611.200 APBD III. Program peningkatan disiplin aparatur 1. Kegiatan Pengadaan pakaian khusus penyuluh lapangan Indikatif Terpenuhinya pakaian perlengkapan penyuluh lapangan Terpenuhinya Pakaian penyuluh lapangan BKPPP 100.000.000 APBD IV. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 1. Kegiatan Penialaian Angka Kredit Indikatif Terlaksananya Penilaian Angka Kredit bagi Penyuluh Penyuluh BKPPP BKPPP 30.000.000 APBD Rencana Kerja BKPPP Kabupaten Bandung 2013 52

V. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 1. Kegiatan Penyusunan laporan capaian kerja dan besaran realisasi kinerja SKPD Indikatif Tersusunnya Laporan capaian BKPPP BKPPP 150.000.000 APBD kerja & ikhtisar realisasi kinerja BKPPP, RENJA, LAKIP, LAPTAH, dan Lap. Kegiatan Pangan dan Penyuluhan (Data Base) 2. Kegiatan Penyusunan laporan keuangan semesteran Tersusunnya Laporan Keuangan semesteran Aparatur BKPPP 5.000.000 APBD 3. Kegiatan Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran Tersusunnya Prognosis Realisasi Anggaran Aparatur BKPPP 5.000.000 APBD 4. Kegiatan Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun Tersusunnya Laporan Keuangan Akhir Tahun Aparatur BKPPP 4.000.000 APBD JUMLAH BELANJA WAJIB SKPD 3.077.074.000 BELANJA LANGSUNG PROGRAM VI. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Indikatif 1. Kegiatan Pelatihan petani dan pelaku agribisnis 2. Terlatihnya kelompok tani dalam olah pangan berbasis agribisnis Hortikultu Peningkatan SDM, Pelayanan Penyuluh Pertanian, kesehatan dan kulaitas hidup, Ekonomi, Pertanian, Kegiatan Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis Kec. Cicalengka Ds Nagrog, Kec. Banjaran Ds. Ciapus, Kec. Pangalengan Ds. Margamukti, Lamajang & Pulosari, Kec. Bojongsoang Ds Bojongsoang, Bojongsari, Cibodas, Kec. Pacet, Kec. Solokanjeruk, 8 UPT, 474.600.000 APBD Rencana Kerja BKPPP Kabupaten Bandung 2013 53

3. Terbinanya kelompok usaha ekonomi produktif berbasis pertanian di perdesaan dan tumbuhnya lembaga ekonomi perdesaan Rakor PUAP, Pelatihan Penyuluh dan Monev, Bangsa Prorasa Kegiatan Peningkatan kemampuan lembaga petani Kab. Bandung 570.000.000 APBD Tersusunnya Programa Penyuluhan secara sistematik untuk memeberikan arah dan pedoman sebagai alat pengendali tercapainya tujuan penyuluhan Penyuluh Se-Kab. Bandung 400.000.000 APBD VII. Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan 1. Kegiatan Penanganan Daerah rawan Pangan Indikatif 2. Terlaksananya rakor DKP sebagai Rekomendasi untuk sinergitas kebijakan pembangunan ketahanan pangan. Kegiatan Penyusunan Data Base Potensi Produksi Pangan Tersusunnya Neraca Bahan Tersedianya laporan Makanan, (NBM) dan Pola kondisi ketahanan Pangan Harapan (PPH), pangan dan Perhitungan indikator SPM penyediaan data SPM Kabupaten bandung Kabupaten Bandung Meningkatnya Kec. Pasirjambu kesadaran masyarakat Rancabali, terhadap konsumsi Pangalengan,Ciparay,Pa pangan dan gizi yang cet, Kertasari, berimbang dan aman, Cikancung, Paseh, Ibun,Cilengkrang Kab. Bandung 250.000.000 APBD 100.000.000 APBD 3. Kegiatan Analisa Penyusunan Konsumsi Pangan 4. Tersedianya laporan kondisi ketahanan pangan dan penyediaan data SPM Kabupaten Bandung Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan perberasan Kab. Bandung 100.000.000 APBD Terlaksananya monitoring, sosialisasi dan evaluasi program Raskin ke setiap Rumah Tangga Sasaran (RTS) Masyarakat Miskin Penerima Beras Raskin 31 Kecamatan 150.000.000 APBD 5. Kegiatan Pemanfaatan pekarangan untuk pengembangan pangan Rencana Kerja BKPPP Kabupaten Bandung 2013 54

Terlaksananya percepatan penganekaragaman Konsumsi pangan dan gizi masyarakat yang beragam,bergizi seimbang,dan aman yang berbasis daya lokal melalui kegiatan sosialisasi, koordinasi terhadap aparatur dan masyarakat serta promosi pangan olahan berbasis sumber daya lokal. 31 Kecamatan 570.000.000 APBD 6. Kegiatan Pemantauan Analisis dan Harga Pangan pokok Tersedianya data dan Tercapainya informasi koomoditas pangan stabilitas pangan yang strategis pokok Kab. Bandung 100.000.000 APBD 7. Kegiatan Pengembangan cadangan pangan daerah Terlaksananya Pelatihan Lumbung Pangan dan Terbinanya kelompok lumbung Pangan di Pedesaan Kelompok Lumbung Desa Tanjungwangi Kec. Cicalengka, Desa Mandalawangi Kec. Nagreg, Desa Babakan Kec. Ciparay, Desa Mekarmanik Kec. Cimenyan, Desa Cihawuk Kec. Kertasari, Desa Tanjungsari Kec. Cangkuang 400.000.000 APBD 8. Kegiatan Pengembangan desa mandiri pangan Terlaksananya Pemantauan dan Sosialisasi Pendampingan di Desa Mandiri Pangan. Kelompok Afinitas, Tim Pangan Desa, Tim Teknis Kabupaten Serta Para Pendamping DS. Rancatungku, Kec. Pameungpeuk, Ds. Ancolmekar Kec. Arjasari, Ds. Panyadap Kec. Soljer, Ds. Haurpugur Kec. Rancaekek 350.000.000 APBD 9. Pengembanagna lumbung pangan desa Terlaksananya lumbung Optimalnya pangan desa dan masyarakat pemanfaatan dan pengelolaan lumbung pangan desa dan masyarakat Kab. Bandung 200.000.000 APBD Kegiatan Pengembangan model distribusi 10. pangan yang efisien Percepatan penganeka ragaman komsumsi Pangan dan gizi masyarakat yang Lembaga Distribusi Desa tegalluar Kec. Pangan Masyarakat Bojongsoang 150.000.000 APBD Rencana Kerja BKPPP Kabupaten Bandung 2013 55

beragam, seimbang, aman yang berbasis sumber daya lokal. Kegiatan Peningkatan Mutu dan Keamanan 11. Pangan Terlaksannya SosialisasiKeamanan pangan sesuai standar dan ketentuan. Pengawasan dan Pembinaan serta uji Lab Komoditas hasil Pangan Segar pelaku usaha. 12. Kegiatan Pengembangan Diversifikasi Pangan Menurunya konsumsi beras 1,5% per-tahun. 13. Kegiatan Dewan Ketahanan Pangan Merumuskan kebijakan dalam rangka mewujudkan Ketahanan Pangan di Kabupaten Bandung Pasir jambu, Ciwidey, Rancabali, 75.000.000 APBD Pengembangan pangan lokal sesuai dengan kearipan dank ke khasan daerah untuk meningkatakan diversifikasi pangan lokal 5 Kecamatan 100.000.000 APBD Mengoptimalkan tugas Dewan Ketahanan Pangan Kab. Bandung 200.000.000 APBD serta menyesuaikan fungsi dan tugas Dewan Ketahanan Pangan dan perkembangan keadaan saat ini. VIII. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Indikatif 1. Kegiatan Penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna Berkembangnya penerapan teknologi tepat guna pertanian, perikanan dan Kehutanan di kelompok tani dengan bimbingan para penyuluh Penyuluh 8 UPT, Kab. Bandung 245.000.000 APBD 2. Kegiatan penyuluhan penerapan teknologi pertanian/perkebunan tepat guna. Agroforestry, Bintek Produksi Kopi, Biofarmaka Cikancung,Pacet, Ciwidey,Cilenng, Krang, Soreang,Bojong, Soang,Cilengkrang, Cikancung, Solokanjeruk 130.000.000 APBD Rencana Kerja BKPPP Kabupaten Bandung 2013 56

3. Kegiatan Pelatihan penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern bercocok tanam. Terlaksananya Pelatihan Lumbung Pangan dan Terbinanya kelompok lumbung Pangan di Pedesaan Demplot Ciparay, Pacet, intensifikasi Kertasari pekarangan, sayuran organik, KBD/KBR, sistem tanam legowo, hijauan makanan ternak, padi varietas unggul INPARA, padi sawah 160.000.000 APBD IX. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 1. Kegiatan Penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan Meningkatkan produksi tanaman melalui penyuluhan peningkatan produksi Indikatif Penyuluh 8 UPT, Kab. Bandung 60.000.000 APBD X. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan No Indikator Kinerja Kelompok Sasaran 1. Kegiatan Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan Meningkatnya pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku kelompok tani Penyuluh 2. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kesejahteraan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Meningkatnya pengetahuan, ketrampilan, sikap dan perilaku kelompok tani. Penyuluh 3. Kegiatan Penyuluhan dan pendampingan bagi pertanian/perkebunan Peningkatan Optimalisasi peran penyuluh pertanian, perikanan dan kehutanan swadaya, vaksinasi ternak/kesehatan hewan, budidaya padi hemat air (IPAT-BO), budidaya ikan sistem organik bagi penyuluh, sertifikasi kebun/gap/sop, PHT terpadu sayuran Lokasi 8 UPT, Kab. Bandung UPT Soreang dan Ciwidey Indikatif 216.500.000 APBD 50.000.000 APBD Penyuluh 8 UPT-PPP 150.000.000 Rencana Kerja BKPPP Kabupaten Bandung 2013 57

XI. Program Kajian sistim penyuluhan perikanan No Indikator Kinerja Kelompok Sasaran 1. Kegiatan Peningkatan Penerapan Teknologi Perikanan Mengembangkan sistem penyuluhan Penyuluh perikanan melalui Kajian Sistem Peternakan Penyuluhan Perikanan Lokasi UPTD Jatiwangi, Kabupaten, Cinagara, Pacet, Cikancdung, Cilengkrang, Ciwidey, Soreang dan Banjaran Indikatif 59.400.000 APBD XII. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan No Indikator Kinerja Kelompok Sasaran 1. Kegiatan Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Peternakan Tepat Guna Bintek peternakan dibalai peternakan, Penyuluh bintek SOP pengelolaan susu sapi, Peternakan bintek penyamakan kulit kelinci, bintek pengendaliaan hama penyakit ternak Lokasi Ds. Cinagara, Pacet, Cikancung, Cilengkrang, Ciwidey, Soreang dan Banjaran Indikatif 169.600.000 APBD XIII. Program Perlindungan dan Konservasi sumber Daya Hutan No Indikator Kinerja Kelompok Sasaran Lokasi Indikatif 1. Kegiatan Penyuluhan Kesadaran masyarakat Mengenai dampak kerusakan Hutan Berkurangnya dampak kerusakan hutan melalui penyuluhan perlindungan dan konservasi sumber daya Hutan Penyuluh Kehutanan 8 UPT 190.000.000 APBD JUMLAH BELANJA PROGRAM SKPD 5.679.500.000 JUMLAH TOTAL KESELURUHAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2013 Rp. 8.756.574.000 Rencana Kerja BKPPP Kabupaten Bandung 2013 58