PENGARUH KARAKTERISTIK TUJUAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH Said Herry Syafrizal Cut Aknawal Abstract :This study aims to see the factors that affect managerial performance by partially and simultaneous. Factors that influence managerial performance in this research was variable of budget goal characteristic, and variable organization commitment in the Banda Aceh city province of Nanggroe Aceh Darussalam. Research was conducted using the census techniques in the data collected. Data obtained from the 42 respondent in Banda Aceh city province of Nanggroe Aceh Darussalam. This research result is variable budget goal characteristic have effect for managerial performance, organization commitment variable have effect for managerial performance and simultaneously budget goal characteristic, and organization commitment have significant effect on the managerial performance in the City of Banda Aceh Nanggroe Aceh Darussalam Province. Keywords: budget goal characteristic, organization commitment and managerial performance
PENDAHULUAN Pencapaian anggaran yang baik dalam suatu organisasi pemerintah belum menjamin akan memberikan hasil yang diharapkan. Ada faktor yang perlu dipertimbangkan yaitu interes pribadi dan karakteristik tujuan anggaran sebagai unsur penunjang keberhasilan pelaksanaan anggaran. Menurut Kenis (1979) ada 5 dimensi yang termasuk dalam karakteristik tujuan anggaran yaitu (1) partisipasi penyusun anggaran, (2) kejelasan tujuan anggaran, (3) umpan balik anggaran, (4) evaluasi anggaran, dan (5) tingkat kesulitan pencapaian tujuan anggaran. Karakteristik tujuan anggaran merupakan faktor esensial yang mempengaruhi sikap dan perilaku aparat pemerintah daerah dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan terutama yang berhubungan dengan komitmen terhadap organisasi. Anggaran pemerintah daerah menduduki posisi yang sangat penting dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah sebab, kondisi dan keuangan daerahlah yang sangat menentukan corak, bentuk, serta kemungkinan-kemungkinan yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah (Saleh,2004) 1 Karakteristik tujuan anggaran, komitmen organisasi dan kinerja manajerial pada penelitian ini dijadikan fokus penelitian dengan subjek aparat pemerintah Kota Banda Aceh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik tujuan anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja manajerial di pemerintah Kota Banda Aceh. STUDI KEPUSTAKAAN Dalam UU No. 17 Tahun 2003 dijelaskan bahwa sebagai instrumen kebijakan ekonomi, anggaran berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan dan stabilitas perekonomian serta pemerataan pendapatan dalam rangka mencapai tujuan bernegara Dimana anggaran disusun untuk jangka waktu satu tahun. Kenis (1979) menyatakan agar pelaksanaan anggaran dapat berjalan secara efektif, penyusunan anggaran dan penerapannya harus memperhatikan 5 dimensi Karakteristik Tujuan Anggaran yaitu: 1. Partisipasi Anggaran, 2. Kejelasan Anggaran, 3.Umpan balik Anggaran, 4. Evaluasi Anggaran, dan 5. Kesulitan Tujuan Anggaran Komitmen dalam organisasi dapat diartikan sebagai dimensi perilaku yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kekuatan para pegawai untuk bertahan pada suatu instansi kerja. Definisi komitmen aparat adalah proses pada individu (pegawai) dalam mengidentifikasikan dirinya dengan nilai-nilai, aturan-aturan, dan tujuan organisasi. Disamping itu, komitmen aparat mengandung pengertian sebagai sesuatu hal yang lebih dari sekedar kesetiaan yang pasif terhadap organisasi, dengan kata lain komitmen aparat menyiratkan hubungan pegawai dengan instansi kerja atau organisasi secara aktif. Karena pegawai yang menunjukkan komitmen tinggi memiliki keinginan untuk memberikan tenaga dan tanggung jawab lebih dalam menyokong kesejahteraan dan keberhasilan organisasi tempat bekerja. Kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan Kepala Bagian Umum dengan kuantitas dan kualitas terukur. Laporan kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian. Kinerja merupakan suatu rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh
seseorang untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Kinerja manajerial merupakan kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan manajerial yang meliputi perencanaan, investigasi, koordinasi, supervise, pengaturan staf, negosiasi dan representasi Anggaran Anggaran sebagai rencana operasional yang dinyatakan dalam satuan uang dari suatu organisasi dimana disuatu pihak menggambarkan perkiraan biaya (pengeluaran) dan dipihak lain menggambarkan perkiraan pendapatan (penerimaan) guna menutupi pengeluaran tersebut, untuk suatu periode tertentu yang umumnya satu tahun. Adapun anggaran yang digunakan oleh suatu daerah bersumber dari pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya di singkat APBD adalah rencana keuangan tahunan Pemerintah Daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan peraturan daerah (PerMendagri No.13 Tahun 2006 Pasal 22 Ayat 1). Sebagai rencana keuangan tahunan pemerintah daerah, maka dalam APBD tergambar semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah dalam kurun waktu 1 tahun. Selain sebagai rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah, APBD merupakan instrumen dalam rangka mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk tercapainya tujuan bernegara. Anggaran dapat diketahui dari beberapa fungsinya yaitu : 1. Instrumen Politik Anggaran adalah salah satu instrumen formal yang mewujudkan bargain eksekutif dengan tuntutan kebutuhan publik yang diwakili oleh legislatif. 2. Instrumen Kebijakan Fiskal Dengan mengubah prioritas yang besarnya alokasi dana, anggaran dapat digunakan untuk mendorong memberikan fasilitas dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan ekonomi masyarakat guna mempercepat pertumbuhan ekonomi serta pemerataan hasilnya-hasilnya. 3. Instrumen Perencanaan Di dalam anggaran disebutkan tujuan yang ingin dicapai, biaya dan hasil yang diharapkan dari setiap kegiatan pada masing-masing unit kerja. 4. Instrumen Pengendalian Dalam anggaran berisi rencana penerimaan dan pengeluaran secara riil setiap unit kerja. Karakteristik Tujuan Anggaran Sistem penganggaran merupakan komponen-komponen yang berperan serta dalam mewujudkan tersusunnya suatu rencana keuangan baik rencana jangka pendek maupun jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana anggaran disusun untuk jangka waktu satu tahun. Kenis (1979) menyatakan agar pelaksanaan anggaran dapat berjalan secara efektif, penyusunan anggaran dan penerapannya harus memperhatikan 5 dimensi Karakteristik Tujuan Anggaran yaitu:
1. Partisipasi Anggaran, 2. Kejelasan Anggaran, 3.Umpan balik Anggaran, 4. Evaluasi Anggaran, dan 5. Kesulitan Tujuan Anggaran, Komitmen Organisasi Komitmen dalam organisasi dapat diartikan sebagai dimensi perilaku yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kekuatan para pegawai untuk bertahan pada suatu instansi kerja. Membuat pegawai agar memiliki komitmen yang tinggi adalah sangat penting, terutama pada instansi kerja-instansi kerja non-profit yang skala gajinya tidak kompetitif, seperti pada instansi kerja industri. Pegawai yang memiliki tingkat komitmen aparat yang tinggi tidak sekedar bergabung dengan instansi kerja secara fisik atau hanya mengerjakan sesuatu yang menjadi tugasnya, melainkan juga bersedia melakukan pekerjaan diluar tugasnya. Pegawai yang memperlihatkan komitmen yang tinggi, memperlihatkan bahwa pegawai yang memiliki komitmen tinggi akan lebih termotivasi dan lebih puas terhadap pekerjaannya. Pada umumnya mereka menjadi kurang tertarik untuk meninggalkan instansi kerja mereka. Komitmen aparat sebagai kekuatan yang bersifat relatif dari individu dalam mengidentifikasikan keterlibatan dirinya kedalam bagian organisasi. Hal ini dapat ditandai dengan tiga hal, yaitu: 1. Penerimaan terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. 2. Kesiapan dan kesediaan untuk berusaha dengan sungguh-sungguh atas nama organisasi. 3. Keinginan untuk mempertahankan keanggotaan di dalam organisasi (menjadi bagian dari organisasi) Komitmen aparat terbangun apabila masing-masing individu mengembangkan tiga sikap yang saling berhubungan terhadap organisasi dan atau profesi, yang antara lain adalah: 1. Identifikasi ( identification), yaitu pemahaman atau penghayatan terhadap tujuan organisasi. 2. Keterlibatan (involvement), yaitu perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan dan atau perasaan bahwa pekerjaan tersebut adalah menyenangkan. 3. Loyalitas ( loyality), yaitu perasaan bahwa organisasi adalah tempatnya bekerja dan tinggal. Komitmen aparat sebagai rasa identifikasi (kepercayaan terhadap nilai -nilai organisasi), keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi) dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yan g bersangkutan) yang dinyatakan oleh seorang pegawai terhadap organisasinya. Steers berpendapat bahwa komitmen aparat merupakan kondisi dimana pegawai sangat tertarik terhadap tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasinya. Komitmen terhadap organisasi artinya lebih dari sekedar keanggotaan formal, karena meliputi sikap menyukai organisasi dan kesediaan untuk mengusahakan tingkat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi demi pencapaian tujuan. Berdasarkan definsi ini, dalam komitmen aparat tercakup unsur loyalitas terhadap organisasi, keterlibatan dalam pekerjaan, dan identifikasi terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi.
Secara singkat pada intinya beberapa definisi komitmen aparat dari beberapa ahli diatas mempunyai penekanan yang hampir sama yaitu proses pada individu (pegawai) dalam mengidentifikasikan dirinya dengan nilai-nilai, aturan-aturan, dan tujuan organisasi. Disamping itu, komitmen aparat mengandung pengertian sebagai sesuatu hal yang lebih dari sekedar kesetiaan yang pasif terhadap organisasi, dengan kata lain komitmen aparat menyiratkan hubungan pegawai dengan instansi kerja atau organisasi secara aktif. Karena pegawai yang menunjukkan komitmen tinggi memiliki keinginan untuk memberikan tenaga dan tanggung jawab lebih dalam menyokong kesejahteraan dan keberhasilan organisasi tempat bekerja. Kinerja Manajerial Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2006, kinerja adalah keluaran/hasil dari kegiatan/program yang hendak atau telah dicapai sehubungan dengan Kepala Bagian Umum dengan kuantitas dan kualitas terukur. Laporan kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian Kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan APBN/APBD. Bentuk dan isi laporan kinerja disesuaikan dengan bentuk dan isi rencana kerja dan anggaran sebagaimana ditetapkan dalam peraturan pemerintah terkait, ilustrasi format laporan kinerja yang diatur menurut Peraturan Undang-Undang RI Nomor 15 Tahun 2006. Kinerja merupakan suatu rangkaian aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Kinerja manajerial merupakan kinerja para individu anggota organisasi dalam kegiatan manajerial yang meliputi perencanaan, investigasi, koordinasi, supervise, pengaturan staf, negosiasi dan representasi. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seorang manajer yang memimpin unitnya akan melibatkan kombinasi dari beberapa fungsi manajerial di atas. Oleh karena itu, untuk membangun suatu kinerja manajerial yang efektif maka diperlukan peningkatan kesadaran dan pemahaman atas fungsi-fungsi manajerial serta peningkatan aktivitasaktivitas yang berkaitan dengan fungsi manajerial tersebut. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SKPD di Kota Banda Aceh. Yang menjadi responden adalah Kepala SKPD / Dinas Sekretariat Kota Banda Aceh dan Kepala Tata Usaha / Sekretaris sebanyak 42 orang. Penelitian ini bersifat sensus. Analisis statistik deskriptif menyajikan gambaran statistik demografi (profil) responden serta mean dan standar deviasi dari masing-masing variabel. Profil responden berisikan data hasil tabulasi kuesioner yang dikirimkan kepada Kepala Biro Sekretariat Daerah Propinsi, Kepala Bagian Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota, Kepala Dinas/Kantor/Badan Propinsi/Kabupaten/Kota, dan Staf Anggaran di Kota Banda Aceh. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda. Dalam penelitian ini apakah karakteristik tujuan anggaran dan komitmen organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial. Dalam penelitian ini pengujian terhadap signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dilakukan dengan dua cara yaitu: menggunakan nilai β untuk mengetahui hubungan masing-masing variabel
independen terhadap kinerja. Dan melihat nilai koefisien determinasi untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama-sama akan mempengaruhi kinerja. Untuk memudahkan pengolahan data digunakan paket program komputer SPSS (Statistical product and service solutions) versi 15.0 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Reliabilitas dan Validitas Instrumen Untuk mengetahui ketepatan alat ukur kuisioner, maka dalam penelitian ini perlu di lakukan uji reabilitas. Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut cukup akurat, stabil dan konsisten dalam mengukur suatu objek. Dari analisis reliabilitas yang dilakukan terhadap instrumen penelitian diperoleh hasil seperti pada tabel berikut ini : Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Instrumen No. Variabel Rata-rata Jumlah Variabel Nilai Alpha Kehandalan 1. Karakteristik tujuan anggaran (X1) 3.8081 33 0.9690 Handal 2. Komitmen Organisasi (X2) 3.7279 14 0.7705 Handal 3 Kinerja Manajerial (Y1) 3.8036 16 0.8869 Handal Berdasarkan analisis reliabilitas dapat diketahui bahwa alpha untuk masingmasing variabel yaitu variabel Karakteristik tujuan anggaran (X1) diperoleh nilai alpha sebesar 0.9690, variabel Komitmen Organisasi (X2) diperoleh nilai alpha sebesar 0.7705, sedangkan untuk variabel Kinerja Manajerial (Y) diperoleh nilai a lpha sebesar 0.8869. Dengan demikian pengukuran reliabilitas terhadap semua variabel penelitian menunjukkan pengukuran keandalan memenuhi kredibilitas Cronbach Alpha sebagaimana yang jadi persyaratan oleh Maholtra dimana nilai alphanya lebih besar dari Alpha 0.50. Model Regresi Linier Berganda Dari hasil pengolahan data terhadap hasil penelitian (dengan n=42) diperoleh model regresi berganda sebagai berikut: Hasil pengolah data dapat dilihat dari tabel berikut ini : Y = -2,868 + 0, 445X 1 + 0,133X 2 + 0,074X 1. X 2 + e Dimana : Y = Kinerja Manajerial X 1 = Karakteristik Tujuan Anggaran X 2 = Komitmen Organisasi X 1.X 2 = Interaksi karakteristik tujuan anggaran dengan komitmen organisasi
Hasil Perhitungan Regresi MODEL Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Nama Variabel Β Standar Error Beta Sig Konstanta -2.868 10.152 -,779 Karakteristik tujuan anggaran (X1) 0.445 0.083 0.904,000 Komitmen Organisasi (X2) 0.113 0.225 0.079,619 Interaksi karakteristik tujuan anggaran Dengan komitmen organisasi (X!.X2)) 0.074 1.683 0.013,965 Koefisien Korelasi ( R ) = 0,977ª Koefisien Determinasi ( R 2 ) = 0,955 Adjusted R Square = 0,951 F Hitung = 265,834 Sig = 0,000 ª Dari hasil pengolahan data juga akan dapat diketahui keeratan hubungan antara variabel independen (karakteristik tujuan anggaran dan, komitmen organisasi) dengan kinerja manajerial. Hubungan antara variabel karakteristik tujuan anggaran, dan komitmen organisasi dengan kinerja manajerial relatif besar. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,977 (lebih besar dari 0,50). Selanjutnya nilai koefisien dete rminasi (R 2 ) sebesar 0,955 dapat diartikan pula bahwa, 95.5% pengaruh perubahan variabel kinerja manajerial dapat dijelaskan oleh variabel karakteristik tujuan anggaran, dan komitmen organisasi, sedangkan sisanya sebesar 4.5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian. Seperti variabel prestasi kerja, kepuasan kerja, perilaku, sikap dan budaya organisasi. Interprestasi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis untuk melihat pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja manajerial. Karakteristik tujuan anggaran berpengaruh terhadap kinerja manajerial diterima, dimana terdapat pengaruh karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja manajerial, dan pengaruhnya positif. Hal ini berarti menunjukkan bahwa karakteristik tujuan anggaran pemerintahan Kota Banda Aceh sangat mempengaruhi akan kinerja manajerial yang dijalankan oleh para pegawai di jajaran pemerintahan Kota Banda Aceh. Hal ini juga sesuai dengan teori dan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sardjito dan Muthaher (2007 dan Munawar (2006) yang menyatakan terdapat pengaruh Karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja manajerial, hal ini bisa terjadi diakibatkan kemudahan, keefektifan dan hasil karakteristik tujuan anggaran merupakan bagian dari pengendalian yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial.. Selanjutnya Adoe (2002) juga menyatakan Karakteristik Tujuan anggaran berpengaruh secara serentak terhadap terhadap perilaku. Karakteristik Tujuan anggaran
berpengaruh secara serentak terhadap terhadap sikap. Karakteristik tujuan anggaran berpengaruh secara serentak terhadap terhadap kinerja. Berdasarkan hasil analisis untuk melihat pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial diterima. Dimana terdapat pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial pada Pemerintah Kota Banda Aceh, sedangkan pengaruhnya positif Hal ini berarti menunjukkan bahwa komitmen organisasi pemerintahan Kota Banda Aceh mempengaruhi akan kinerja manajerial yang dijalankan oleh para pegawai di jajaran pemerintahan Kota Banda Aceh. Namun hal ini masih sesuai dengan teori dan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Sardjito dan Muthaher (2007 dan Munawar (2006) yang menyatakan terdapat pengaruh Karakteristik tujuan anggaran terhadap kinerja manajerial akan lebih tinggi pengaruhnya bila didukung oleh variabel komitmen organisasi, hal ini bisa terjadi diakibatkan kemudahan, keefektifan dan komitmen organisasi dalam pencapaian tujuan organisasi merupakan bagian dari pengendalian yang dapat mempengaruhi kinerja manajerial. Selanjutnya hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Jones (1988) yang memperlihatkan bahwa pegawai yang memiliki komitmen tinggi akan lebih termotivasi dan lebih puas terhadap pekerjaannya. Berdasarkan hasil analisis untuk melihat pengaruh komitmen organisasi berpengaruh terhadap hubungan karakteristik tujuan anggaran dengan kinerja manajerial. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap hubungan karakteristik tujuan anggaran dengan kinerja manajerial diterima. Hal ini menunjukkan bahwa komitmen organisasi pemerintahan Kota Banda Aceh dipengaruhi akan hubungan karakteristik tujuan anggaran dengan kinerja manajerial yang dijalankan oleh para pegawai di jajaran pemerintahan Kota Banda Aceh dan pengaruhnya positif Dengan demikian terdapat pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan karakteristik tujuan anggaran dengan kinerja manajerial pada Pemerintah Kota Banda Aceh. Hal ini sesuai dengan teori yang disimpulkan Sardjito dan Muthaher (2007 dan Munawar (2006). Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya seperti penelitian Sardjito dan Muthaher (2007 dan Munawar (2006) dengan hasil penelitian Partisipasi berpengaruh terhadap kinerja, dan partisipasi akan lebih tinggi pengaruhnya apabila didukung oleh variabel budaya organisasi dan komitmen aparat. Dari hasil pengolahan data dan analisis data, dapat diambil keputusan bahwa untuk terdapat pengaruh karakteristik tujuan anggaran dan komitmen organisasi secara bersama-sama dengan kinerja manajerial diterima. Hal ini berdasarkan hasil pengujian menunjukkan nilai koefisien determinasi ( R 2 ) sebesar 0,955 yang menunjukkan nilai signifikansi 0.000 a, dapat diartikan bahwa 95.5% pengaruh perubahan variabel kinerja manajerial dipengaruhi secara simultan oleh variabel karakteristik tujuan anggaran, dan komitmen organisasi. Hal ini sesuai dengan teori yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya yang menyatakan kedua variabel karakteristik tujuan anggaran dan komitmen organisasi mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial. ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena peneliti tidak menggunakan variabel budaya organisasi dalam penelitian maka penelitian ini tidak dapat dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Namun hal ini sesuai dengan teori yang disimpulkan Sardjito dan Muthaher (2007) dengan hasil penelitian
Partisipasi berpengaruh terhadap kinerja, dan partisipasi akan lebih tinggi pengaruhnya apabila didukung oleh variabel budaya organisasi dan komitmen aparat. Dan penelitian ini dapat diketahui bahwa variabel karakteristik tujuan anggaran dan komitmen organisasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja manajerial. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, penelitian ini menghasilkan kesimpulan sebagai berikut : (1). Karakteristik tujuan anggaran di Pemerintah Kota Banda Aceh mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial yang dijalankan. (2). Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap kinerja manajerial pada Pemerintah Kota Banda Aceh. (3). Terdapat pengaruh komitmen organisasi terhadap hubungan karakteristik tujuan anggaran dengan kinerja manajerial pada Pemerintah Kota Banda Aceh. (4) Secara bersama-sama karakteristik tujuan anggaran dan komitmen organiasi, berpengaruh terhadap kinerja manajerial di Pemerintah Kota Banda Aceh Penelitan ini juga memberikan saran Bagi Kepala SKPD / Dinas Sekretariat Kota Banda Aceh dan Kepala Tata Usaha /Sekretaris di lingkungan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam menjalankan karakteristik tujuan anggaran, dan komitmen organisasi yang dilakukan dalam melakukan kinerja manajerial pada Pemerintah Kota Banda Aceh, perlu adanya peningkatan dan pemahaman terhadap tujuan anggaran yang ingin di capai dan juga bagaimana keadaan organisasi yang dijalankannya guna mencapai kinerja yang maksimal dari instansi yang dipimpinnya.. DAFTAR PUSTAKA Adoe, H., A., 2002. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Pemerintah Daerah Di Propinsi Nusa Tenggara Timur. Tesis. Kenis, Izzettin. 1979. Effects of Budgetary Goal Characteristics on Managerial Attitudes and Performance. The Accounting Review. LIV.4 Hal. 707-721. Munawar, 2006. Pengaruh Karakteristik Tujuan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah di Kabupaten Kupang. Simposium Nasional Akuntansi. Tesis Tidak untuk dipublikasikan. UGM. Yogyakarta.. (2006). Undang -Undang RI Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah. (2006). Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Saleh. (2004). Pengaruh Karakteristik Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah tingkat II Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Jurnal publikasi Sardjito, Bambang dan Muthaher Osmad. 2007. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen aparat sebagai Variabel Moderating. Seminar Nasional Akuntansi (SNA) X. Makasar.