PROFIL PERUBAHAN TEKANAN GAS TERHADAP SUHU PADA VOLUME TETAP

dokumen-dokumen yang mirip
Bab VIII Teori Kinetik Gas

Pilihan ganda soal dan jawaban teori kinetik gas 20 butir. 5 uraian soal dan jawaban teori kinetik gas.

Soal Teori Kinetik Gas

TEORI KINETIK GAS (II) Dr. Ifa Puspasari

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG

FISIKA DASAR HUKUM-HUKUM TERMODINAMIKA

WUJUD ZAT (GAS) Gaya tarik menarik antar partikel sangat kecil

sifat-sifat gas ideal Hukum tentang gas 3. Menerapkan konsep termodinamika dalam mesin kalor

KIMIA FISIKA I TC Dr. Ifa Puspasari

SUHU DAN KALOR OLEH SAEFUL KARIM JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FPMIPA UPI

Xpedia Fisika. Soal Zat dan Kalor

Disini akan dianalisa gerah sebuah molekul gas yang massanya 𝑚! =!! Setelah tumbukan dinding tetap diam 𝑣! = 0

Teori Kinetik & Interpretasi molekular dari Suhu. FI-1101: Teori Kinetik Gas, Hal 1

BAB TEEORI KINETIK GAS

FIsika TEORI KINETIK GAS

:: MATERI MUDAH :: Persamaan Gas Ideal Pertemuan ke 1

TEORI KINETIK GAS (TKG)

Xpedia Fisika. Soal TKG ( Teori Kinetik Gas )

LEMBAR KERJA SISWA TEORI KINETIK GAS. Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : XI / II. Nama Kelompok:

Fisika Panas 2 SKS. Adhi Harmoko S

Teori Kinetik Gas Teori Kinetik Gas Sifat makroskopis Sifat mikroskopis Pengertian Gas Ideal Persamaan Umum Gas Ideal

Xpedia Fisika. Kapita Selekta Set Energi kinetik rata-rata dari molekul dalam sauatu bahan paling dekat berhubungan dengan

SOAL TRY OUT FISIKA 2

11/25/2013. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Teori Kinetika Gas. Tekanan. Tekanan. KINETIKA KIMIA Teori Kinetika Gas

3. Teori Kinetika Gas

Pilihlah jawaban yang paling benar!

Teori Kinetik Gas. C = o C K K = K 273 o C. Keterangan : P2 = tekanan gas akhir (N/m 2 atau Pa) V1 = volume gas awal (m3)

Momentum Linier. Hoga saragih. hogasaragih.wordpress.com

Fisika Dasar I (FI-321)

BAB TEORI KINETIK GAS

Fisika Umum (MA101) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

HUKUM I TERMODINAMIKA

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 2 Tanggal Berlaku : September Indikator Pokok Bahasan/Materi Strategi Pembelajaran

Antiremed Kelas 11 Fisika

PEMBUATAN ALAT UKUR KONDUKTIVITAS PANAS BAHAN PADAT UNTUK MEDIA PRAKTEK PEMBELAJARAN KEILMUAN FISIKA

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. Pada gambar dibawah ini, tekanan hidrostatis yang paling besar berada pada titik. a. A b. B

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BAB 14 TEORI KINETIK GAS

MAKALAH HUKUM 1 TERMODINAMIKA

VI. Teori Kinetika Gas

DESKRIPSI FISIKA DASAR I (FIS 501, 4 SKS) Nama Dosen : Saeful Karim Kode Dosen : 1736

Fisika Umum (MA101) Topik hari ini (minggu 6) Kalor Temperatur Pemuaian Termal Gas ideal Kalor jenis Transisi fasa

PERCOBAAN PENENTUAN KONDUKTIVITAS TERMAL BERBAGAI LOGAM DENGAN METODE GANDENGAN

Copyright all right reserved

KOMANG SUARDIKA; ;JURUSAN P. FISIKA; UNDIKSHA

Teori Kinetik Gas dan Termodinamika 1 TEORI KINETIK GAS

TEORI KINETIK GAS. Nama : Kelas : Bahan ajar Teori Kinetik Gas. Bahan Ajar Fisika Kelas XI Semester II Page 1

TEMPERATUR. dihubungkan oleh

1. Dalam perhitungan gas, temperatur harus dituliskan dalam satuan... A. Celsius B. Reamur C. Kelvin D. Fahrenheit E. Henry

FIsika KTSP & K-13 TERMODINAMIKA. K e l a s. A. Pengertian Termodinamika

RPP Teori Kinetik Gas Kurikulum 2013 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

AZAS TEKNIK KIMIA (NERACA ENERGI) PRODI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

BAB 1 Energi : Pengertian, Konsep, dan Satuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SIMAK UI 2013 Fisika. Kode Soal 01.

Diktat TERMODINAMIKA DASAR

Elektron Bebas. 1. Teori Drude Tentang Elektron Dalam Logam

IR. STEVANUS ARIANTO 1

BAB II TEORI ALIRAN PANAS 7 BAB II TEORI ALIRAN PANAS. benda. Panas akan mengalir dari benda yang bertemperatur tinggi ke benda yang

Teori Kinetik Zat. 1. Gas mudah berubah bentuk dan volumenya. 2. Gas dapat digolongkan sebagai fluida, hanya kerapatannya jauh lebih kecil.

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) SEMESTER GANJIL 2012/2013

GAS. Sifat-sifat gas

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Latihan Soal UN SMA/MA. Fisika. Latihan Soal. Mata Pelajaran. Fisika. Program IPA Oleh Team Unsma.com

TERMODINAMIKA & FISIKA STATISTIK

Xpedia Fisika DP SNMPTN 07

Q = ΔU + W.. (9 9) Perjanjian tanda yang berlaku untuk Persamaan (9-9) tersebut adalah sebagai berikut.

Latihan Soal UAS Fisika Panas dan Gelombang

Termodinamika Usaha Luar Energi Dalam

Fisika Ujian Akhir Nasional Tahun 2003

Doc. Name: SBMPTN2015FIS999 Version:

Gambar 11 Sistem kalibrasi dengan satu sensor.

Hukum Termodinamika 1. Adhi Harmoko S,M.Kom

ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Makalah teori kinetik gas

W = p V= p(v2 V1) Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai

ENERGI & PROSES FISIOLOGI TUMBUHAN

VII. MOMENTUM LINEAR DAN TUMBUKAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS. Oleh:

KISI-KISI SOAL FISIKA OLIMPIADE SAINS TERAPAN NASIONAL (OSTN) SMK SBI JATENG TAHUN 2009

Gas. Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

FISIKA 2015 TIPE C. gambar. Ukuran setiap skala menyatakan 10 newton. horisontal dan y: arah vertikal) karena pengaruh gravitasi bumi (g = 10 m/s 2 )

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. menit tiap percobaan, didapatkan data tekanan gas pada tabel berikut :

A. Gas Ideal KEGIATAN BELAJAR 9 MATERI POKOK : TEORI KINETIK GAS A. URAIAN MATERI. 1. Pengertian Gas Ideal. 2. Persamaan Gas Ideal

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

PROGRAM SEMESTER GASAL 2011 / 2012 MATA PELAJARAN FISIKA KELAS X

: Arus listrik, tumbukan antar elektron, panas, hukum joule, kalorimeter, transfer energi.

BERKAS SOAL BIDANG STUDI : FISIKA

Chapter 6. Gas. Copyright The McGraw-Hill Companies, Inc. Permission required for reproduction or display.

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) UNIVERSITAS DIPONEGORO

UN SMA IPA 2009 Fisika

SATUAN ACARA PENGAJARAN

BAB II PENERAPAN HUKUM THERMODINAMIKA

LAPORAN R-LAB. : Angeline Paramitha/

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

TEMPERATUR. Air dingin. Air hangat. Fisdas1_Temperatur, Sabar Nurohman, M.Pd

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 PROFIL PERUAHAN TEKANAN GAS TERHADAP SUHU PADA VOLUME TETAP Dodi Krisdianto, Agus Purwanto dan Sumarna Jurusan Pendidikan Fisika, FMIPA, UNY Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan keberlakuan persamaan keadaan gas ideal untuk beberapa jenis gas. Penelitian dilakukan dengan memanaskan suatu gas dengan suhu tertentu pada volume tetap. Pemanas yang digunakan berupa elemen kawat nikelin yang disusun mengelilingi dinding wadah. Gas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Udara, Oksigen (O 2 ) dan Argon (Ar). Setiap gas tersebut dimasukkan ke dalam sebuah wadah dengan volume (219 ± 1) ml, kemudian dipanaskan dengan memberikan beda potensial antar ujung-ujung elemen pemanas. Suhu gas diukur menggunakan sensor suhu LM35, dan perubahan tekanan gas diukur menggunakan sensor tekanan MPX5100GP. Suhu gas divariasi antara 36 o C sampai 99 o C. Setiap variasi suhu elemen pemanas, akan tercapai keadaan kesetimbangan. Dari setiap keadaan kesetimbangan tersebut dapat diketahui hubungan antara tekanan terhadap temperatur gas pada volume tetap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gas Udara, Oksigen, dan Argon pada tekanan rendah, yaitu kurang dari 130 kpa, mengikuti persamaan keadaan gas ideal. Hubungan tekanan dan suhu pada volume tetap mengikuti persamaan garis lurus. Semakin tinggi tekanan awal gas (dicapai dengan menambah jumlah gas), semakin jauh gas dari kondisi gas ideal. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi yang semakin kecil. Kata kunci: suhu, tekanan, volume tetap, kesetimbangan, udara, O 2, Ar, sensor suhu, sensor tekanan. PENDAHULUAN Latar elakang Thermodinamika merupakan salah satu cabang ilmu fisika yang sering dipelajari di berbagai tingkat jenjang pendidikan. Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, prinsip dalam proses thermodinamika direkayasa menjadi berbagai bentuk mekanisme untuk membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya. Untuk dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang, perlu adanya pemahaman lebih lanjut tentang konsep dasar thermodinamika. Suatu proses thermodinamika dapat berlangsung dalam berbagai keadaan, diantaranya dalam keadaan suhu tetap (isothermal), tekanan tetap (isobaric), atau volume tetap (isochoric). Proses thermodinamika biasanya digambarkan dalam koordinat dua property. esaran tekanan, suhu dan volume sangat berkaitan erat dalam suatu proses thermodinamika. Hubungan antara ketiga besaran tersebut dinyatakan dalam bentuk persamaan yang kita kenal dengan istilah persamaan keadaan gas ideal (equation of state of ideal gas). Dalam kenyataannya gas ideal hanyalah suatu pemodelan saja, sehingga belum tentu semua jenis gas dapat berperilaku sebagai gas ideal. Pada penelitian ini, proses thermodinamika lebih difokuskan pada kasus volume tetap. Sampel gas yang digunakan yaitu Udara, Oksigen dan Argon. Pemanfaatan sensor elektronik diharapkan mempermudah pengukuran tekanan dan suhu gas dengan hasil yang lebih akurat. Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana keberlakuan persamaan keadaan gas ideal untuk beberapa jenis gas? Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan pemahaman tentang konsep dasar thermodinamika, lebih khusus lagi berkaitan dengan perilaku beberapa jenis gas dalam suatu proses thermodinamika. F-207

Dodi Krisdianto, dkk / Profil Perubahan Tekanan Kajian Teori Dua buah sistem yang memiliki perbedaan suhu dan dibatasi oleh dinding penghantar panas, maka secara spontan kedua sistem tersebut akan mengalami proses menuju ke keadaan kesetimbangan thermal. Jika kesetimbangan thermal telah tercapai, maka tidak terjadi lagi aliran kalor antara dua sistem tersebut. Dalam kesetimbangan thermal, semua bagian sistem bertemperatur sama (Zemansky dan Richard,1997:29). Gas ideal merupakan sebuah asumsi bahwa suatu gas memiliki sifat yang ideal. Terdapat beberapa asumsi, yaitu: a. Gas ideal terdiri dari molekul-molekul dengan jumlah yang banyak, merata di seluruh ruangan, dan bergerak acak dengan arah sembarang. b. Jarak antar partikel jauh lebih besar dari diameter partikel, sehingga ukuran partikel dapat diabaikan. c. Tidak ada gaya antar molekul, kecuali bila terjadi tumbukan antar molekul. d. Tumbukan antar molekul dan dengan dinding bersifat lenting sempurna. e. erlaku hukum Newton tentang gerak. Molekul suatu gas akan mengalami pergerakan. Gerak yang dilakukan molekul gas diantaranya gerak translasi, rotasi, dan vibrasi. Energi total yang dimiliki oleh molekul gas adalah jumlahan dari energi kinetik translasi, rotasi, dan vibrasi. Energi kinetik translasi sangat berperan dalam proses timbulnya tekanan gas. Ketika molekul melakukan gerak translasi, akan terjadi tumbukan molekul terhadap dinding. Molekul-molekul gas dalam suatu ruangan yang dibatasi dinding, bergerak ke segala arah dengan tidak beraturan. Tabrakan molekul ke dinding ruangan tersebut terjadi secara terus menerus, yang menimbulkan efek tekanan gas di dalam ruangan tersebut. Semakin tinggi suhu gas, maka semakin besar kecepatan geraknya, sehingga menyebabkan momentum tumbukan terhadap dinding semakin besar. Akibatnya tekanan yang terjadi di dalam ruangan akan semakin besar pula. Hubungan antara besaran tekanan (P), suhu (T) dan volume (V) dikenal dengan persamaan keadaan gas ideal. Untuk suatu gas dengan jumlah mol (n), hubungan antara ketiga besaran tersebut dinyatakan dengan persamaan berikut: = (1) dimana R adalah konstanta gas umum dengan nilai sebesar 8,314 J/mol.K. Metode Penelitian Data dalam penelitian ini diperoleh melalui eksperimen. Obyek dalam penelitian ini adalah Udara, Oksigen (O 2 ) sebagai sampel gas diatomik dan Argon (Ar) sebagai sampel gas monoatomik, dengan variabel terikat yaitu tekanan dan variabel bebas yaitu suhu gas. Suatu wadah dengan volume (219 ± 1) ml berisi gas dikondisikan pada volume tetap, kemudian dipanaskan dengan suhu tertentu. Elemen pemanas yang digunakan berupa kawat nikelin yang disusun mengelilingi wadah. Agar panas yang diberikan dapat merata di seluruh permukaan wadah, digunakan tanah liat sebagai penghantar panas dari elemen pemanas. Variasi suhu dilakukan dengan mengubah-ubah pemberian beda potensial pada ujung-ujung elemen pemanas. Untuk setiap variasi suhu, akan dicapai suatu keadaan kesetimbagan. Pada keadaan kesetimbangan, suhu dan tekanan gas tidak lagi mengalami perubahan secara signifikan. Tekanan awal gas divariasi dengan menambahkan jumlah gas ke dalam wadah. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa sistem pengukur tekanan dan suhu dengan memanfaatkan transduser elektronik. Digunakan sensor suhu LM35 dan sensor tekanan MPX5100GP. Sensor LM35 diletakkan di dalam wadah dan sensor MPX5100GP dipasang di luar wadah dengan selang karet sebagai penghubung. Perubahan suhu gas akan dideteksi oleh sensor LM35 dalam bentuk tegangan keluaran, begitu pula dengan perubahan tekanan gas yang dideteksi oleh sensor MPX5100GP. Dalam proses pengukurannya, tegangan output dari kedua sensor langsung dapat diukur menggunakan multimeter. Hasil kalibrasi kedua F-208

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 sensor tersebut digunakan untuk mengkonversi satuan pengukuran multimeter ke dalam satuan Pascal dan o C. Data hasil penelitian yang telah dikonversi ke dalam satuan asli, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode grafik untuk mengetahui secara global hubungan antara tekanan dan suhu gas pada volume tetap. PEMAHASAN Mengacu pada persamaan (1) bahwa secara teori hubungan antara tekanan (P) dan suhu (T) gas pada volume (V) tetap akan mengikuti persamaan garis lurus. Untuk jumlah mol (n) gas tertentu, perubahan tekanan sebanding dengan perubahan suhu gas tersebut. Semakin tinggi suhu maka tekanan gas akan semakin meningkat. Dari hasil pengukuran pada setiap keadaan kesetimbangan, dapat diketahui hubungan antara tekanan dan suhu gas pada volume tetap. Untuk udara dengan tiga variasi tekanan awal ( P 1 <P 2 <P 3 ) diperoleh hasil sebagai berikut: 115000 105000 R = 0,9992 100000 300 310 320 330 340 350 360 370 380 Gambar 1. Grafik hubungan tekanan dan suhu udara untuk tekanan awal P 1 sebesar (99,2 ± 0,3) kpa 126000 116000 114000 112000 R = 0,99868 108000 310 320 330 340 350 Gambar 2. Grafik hubungan tekanan dan suhu udara untuk tekanan awal P 2 sebesar (104,1 ± 0,3) kpa F-209

Dodi Krisdianto, dkk / Profil Perubahan Tekanan 123000 121000 119000 R = 0,99716 117000 308 310 312 314 316 318 320 322 324 326 Gambar 3. Grafik hubungan tekanan dan suhu udara untuk tekanan awal P 3 sebesar (113,6 ± 0,3) kpa Dari Gambar 1, 2 dan 3, terlihat bahwa hubungan antara tekanan dan suhu udara pada volume tetap cenderung mengikuti persamaan garis lurus. Untuk tekanan awal gas sebesar P 1 diperoleh koefisien regresi sebesar 0,9992. Ini menunjukkan bahwa sebaran titik-titik data berada tidak terlalu jauh dari persamaan garis lurus. Ketika tekanan awal gas ditambah menjadi sebesar P 2 diperoleh koefisien regresi sebesar 0,99868. Jika dibandingkan dengan hasil sebelumnya, pada tekanan awal gas sebesar P 2 sebaran titik-titik data sedikit menjauh dari persamaan garis lurus. Pada Gambar 3 semakin terlihat bahwa sebaran titik-titik data semakin jauh dari persamaan garis lurus. Untuk gas Oksigen dengan dua variasi tekanan awal ( P 1 <P 2 ) diperoleh hasil sebagai berikut: 130000 128000 126000 116000 114000 R = 0,99991 112000 108000 310 320 330 340 350 Gambar 4. Grafik hubungan tekanan dan suhu gas Oksigen untuk tekanan awal P 1 sebesar (106,0 ± 0,3) kpa F-210

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 126000 123000 121000 119000 R = 0,99947 117000 308 310 312 314 316 318 320 322 324 326 328 Gambar 5. Grafik hubungan tekanan dan suhu gas Oksigen untuk tekanan awal P 2 sebesar (113,6 ± 0,3) kpa Dari Gambar 4 dan 5, terlihat bahwa hubungan antara tekanan dan suhu gas Oksigen pada volume tetap cenderung mengikuti persamaan garis lurus. Untuk tekanan awal gas sebesar P 1 diperoleh koefisien regresi sebesar 0,99991. Ini menunjukkan bahwa sebaran titik-titik data berada tidak jauh dari persamaan garis lurus. Ketika tekanan awal gas ditambah menjadi sebesar P 2 diperoleh koefisien regresi sebesar 0,99947. Pada tekanan awal gas sebesar P 2 sebaran titik-titik data sedikit menjauh dari persamaan garis lurus, seperti terlihat pada Gambar 5. Hasil ini menunjukkan bahwa perilaku gas Oksigen lebih baik dari udara jika ditinjau dari kedekatannya dengan model gas ideal. Untuk gas Argon dengan tekanan awal P 1 diperoleh hasil sebagai berikut: 130000 115000 R = 0,99993 105000 310 320 330 340 350 360 Gambar 6. Grafik hubungan tekanan dan suhu gas Argon untuk tekanan awal P 1 sebesar (104,0 ± 0,3) kpa Untuk gas Argon diperoleh grafik hubungan antara tekanan dan suhu gas dengan koefisien regresi sebesar 0,99993. Sebaran titik-titik data berada hampir segaris dengan persamaan garis lurus, seperti telihat pada Gambar 6. Hasil ini menunjukkan bahwa perilaku gas Argon lebih baik dari gas Oksigen dan Udara jika ditinjau dari kedekatannya dengan model gas ideal. F-211

Dodi Krisdianto, dkk / Profil Perubahan Tekanan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku gas ideal dapat didekati menggunakan gas real dengan tekanan awal rendah. Penambahan tekanan awal gas dapat dicapai dengan menambah jumlah gas. Ketika tekanan awal gas semakin tinggi (jumlah mol gas semakin banyak), maka perilaku gas akan semakin jauh dari kondisi gas ideal. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi yang semakin kecil dengan arti bahwa sebaran titikk-titik data semakin jauh dari persamaan garis lurus. Jika dibandingkan antara tiga sampel gas yang digunakan dalam penelitian, maka gas Argon (gas monoatomik) paling memiliki kedekatan terhadap model gas ideal. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa Udara, gas Oksigen dan gas Argon pada tekanan rendah, yaitu kurang dari 130 kpa, mengikuti persamaan keadaan gas ideal. Hubungan tekanan dan suhu pada volume tetap mengikuti persamaan garis lurus. Semakin tinggi tekanan awal gas (dicapai dengan menambah jumlah gas), semakin jauh gas dari kondisi gas ideal. Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi yang semakin kecil. SARAN Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap sampel gas diatomik lainnya, khususnya gas Helium yang memiliki massa molar terkecil, dengan maksud untuk mendukung pernyataan bahwa gas monoatomik paling dekat dengan model gas ideal. DAFTAR PUSTAKA Paul A. Tipler and Gene Mosca. 2004. Physics For Scientists And Engineers 5 th Edition. New York: Freeman and Company. Walter enenson, John W. Harris, Horst Stoker, Holger Luts. 2002. Handbook Of Physics. New York: Springer. Zemansky and Richard H. Dittman. 1997. Heat And Thermodynamics. New York: McGraw-Hill. F-212