Oleh: Syajaratuddur Faiqah Dosen pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan salah satu masalah kependudukan Indonesia sehingga memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan LKBN (Lembaga Keluarga Berencana

BAB I PENDAHULUAN. (RISKESDAS) tahun 2013 menunjukkan bahwa pada wanita usia tahun

PERBEDAAN PENGARUH KB SUNTIK 1 BULAN DAN KB SUNTIK 3 BULAN TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN DI BPS BIDAN S KECAMATAN TAWANGSARI KOTA TASIKMALAYA

HUBUNGAN ANTARA LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIKAN PROGESTIN (DEPOPROVERA) DENGAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN

ANALISIS PERBEDAAN BERAT BADAN ASEPTOR KB MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIK TIGA BULAN

BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Menurut Word Health Organisation (WHO) Expert Commite

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang World Health Statistic 2013 menyatakan bahwa WUS Indonesia

HUBUNGAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN AKSEPTOR (Studi Di BPS Dwenti K.R. Desa Sumberejo Kabupaten Lamongan 2015)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 1 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPS NY. YULIANA KABUPETEN LAMONGAN.

BAB I PENDAHULUAN. menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dengan. variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini. Menurut World

STUDI KOMPARASI KENAIKAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 1 BULAN DAN 3 BULAN DI KLINIK GRIYA HUSADA KARANGANYAR

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DEPOMEDROKSI PROGESTERON ASETAT (DMPA) DENGAN TEKANAN DARAH PADA IBU DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu,

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada Zaman sekarang ini perempuan sering mengalami banyak

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 1, April 2015 ISSN HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN SIKLUS HAID

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR SUNTIK DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT

Jl. Ki Ageng Selo no. 15 Pati ABSTRAK

KOSALA JIK. Vol. 4 No. 2 September Warsini 1, Herlina Puri Rahayu 2. Abstract

PENGARUH LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI SUNTIK DEPO MEDROXY PROGESTERON ASETAT TERHADAP PENINGKATAN TEKANAN DARAH DI BPM ANIK RAKHMAWATI, SABRANG KLATEN

PENGARUH FREKUENSI KONTRASEPSI SUNTIK DMPA TERHADAP KENAIKAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK DMPA. Oleh: ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) (1970, dalam Suratun, 2008)

HUBUNGAN PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN (DMPA) DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS CENDRAWASIH KOTA MAKASSAR

ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF AKSEPTOR AKTIF HORMONAL SUNTIK 1 BULAN PADA Ny E DENGAN PENINGKATAN BB DI PUSKESMAS LAMONGAN TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut World Population Data Sheet 2013, Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. umumnya dan penduduk Indonesia khususnya. Dengan semakin

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL DENGAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS TELUK TIRAM BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI SUNTIK DENGAN TEKANAN DARAH PADA AKSEPTOR KB SUNTIK DI PUSKESMAS DELANGGU KLATEN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Biro Pelayanan Statistik (BPS) kependudukan, Ju mlah penduduk

BAB IV HASIL PENELITIAN. diambil dari para wanita akseptor kontrasepsi oral kombinasi dan injeksi

BAB I PENDAHULUAN. hanya pemerintah, masyarakat juga diperlukan partisipasinya dalam

32 Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu Vol. 08 No. 01 Januari 2017

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejarah penemuan kontrasepsi hormonal berjalan panjang, mulai dari

itu bersifat sementara, dapat pula Pendahuluan Tingginya angka kelahiran di bersifat permanen. Penggunaan Indonesia menggelisahkan banyak

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KENAIKAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS KRATON YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Pengguna Kontrasepsi Hormonal Suntikan dengan Kenaikan I. PENDAHULUAN. kontrasepsi yang populer di Indonesia. adalah kontrasepsi suntik.

ANALISIS PERBEDAAN BERAT BADAN SEBELUM DAN SELAMA MENGGUNAKAN KB SUNTIK 3 BULAN DI BPS NY

KONTRASEPSI INJEKSI ( INJECTION CONTRACEPTIVE)

JURNAL. Diajukan Untuk Memenuhi Ketentuan Melakukan Penyusunan Skripsi. Sebagai Persyaratan Menyelesaikan Program Study Diploma IV Kebidanan

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK DMPA DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI BPM SRI LESTARI, AM.KEB DESA PAGERSARI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. penduduk Indonesia sebanyak jiwa terdiri atas jiwa

PENGARUH EDUKASI SUPORTIF TERSTRUKTUR TERHADAP PEMILIHAN KONTRASEPSI PADA IBU MENYUSUI 0-6 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. (KB) yang dimulai sejak tahun 1968 dengan mendirikan LKBN (Lembaga

NINING FATRIA NINGSIH

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh gangguan hormonal, kelainan organik genetalia dan kontak

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut World Population Data Sheet (2013) Indonesia merupakan urutan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menunggu mendapatkan keturunan dan menunda kehamilan dapat dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN berjumlah jiwa meningkat menjadi jiwa di tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ABSTRAK. Kata kunci: akseptor KB suntik DMPA, akseptor KB implan, perubahan siklus menstruasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Hubungan Lama Penggunaan Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Kenaikan Berat Badan 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SURVEY PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KB SUNTIK 3 BULAN DI PUSKESMAS MAYONG I KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA

HUBUNGAN LAMA PEMAKAIAN KB SUNTIK 1 BULAN DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI BPS NY. YULIANA KABUPETEN LAMONGAN. Diah Eko Martini ABSTRAK.

PERBEDAAN TEKANAN DARAH DAN INDEKS MASSA TUBUH PADA AKSEPTOR SUNTIK KOMBINASI DAN SUNTIK DEPO MEDROXYPROGESTERON ASETAT (DMPA)

STUDI KOMPARASI LAMA PEMAKAIAN KONTRASESPI SUNTIK CYCLOPROVERA DAN DMPA DENGAN BERAT BADAN AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

AKSEPTOR KB SUNTIK DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN DI KELURAHAN KARAMAT WILAYAH KERJA PUSKESMAS KARANG TENGAH KOTA SUKABUMI

HUBUNGAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DAN STATUS GIZI DENGAN SIKLUS MENSTRUASI DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN ABSTRAK

ABSTRAK. : lama penggunaan, kenaikan, kontrasepsi DMPA. Kepustakaan : 11 ( )

BAB I PENDAHULUAN. adalah ledakan penduduk. Ledakan penduduk dapat mengakibatkan laju

BAB I PENDAHULUAN. untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas tahun 2015 dan misi sangat

BAB I PENDAHULUAN. pasangan usia subur(pus) untuk mengikuti Program Keluarga Berencana. Program Keluarga Berencana (KB) menurut UU No.

PERBEDAAN PENINGKATAN BERAT BADAN ANTARA AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK SATU BULANAN DENGAN TIGA BULANAN DI PUSKESMAS II DENPASAR SELATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka merupakan sumber ide penelitian yang dapat memberikan

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR KONTRASEPSI HORMONAL DI BPM ZUNIAWATI PALEMBANG

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI CYCLOFEM TERHADAP SURAKARTA TAHUN Oleh. Siti Maesaroh 1) dan Nur Hayati 2) AKBID Mamba`ul `Ulum Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. jiwa dari jumlah penduduk tahun 2000 sebanyak 205,8 juta jiwa.pada

GAMBARAN KENAIKAN BERAT BADAN AKSEPTOR KONTRASEPSI SUNTIK PROGESTIN Aibah 1, Tyasning Yuni Astuti Anggraini 1

Hubungan Lama Pemakaian Kontrasepsi Implant dengan Kenaikan Berat Badan

BAB I PENDAHULUAN. Program Keluarga Berencana (KB) yang kita kenal seperti. sekarang ini adalah buah perjuangan yang cukup lama yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Paradigma baru program keluarga berencana nasional mempunyai visi

BAB 1 : PENDAHULUAN. utama masalah kesehatan bagi umat manusia dewasa ini. Data Organisasi Kesehatan

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL SUNTIK DMPA DENGAN PENINGKATAN BERAT BADAN DI PUSKESMAS LAPAI KOTA PADANG SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dengan jumlah penduduk jiwa pada tahun Angka pertambahan

Marheni Shofira Mufidah*), Niken Dyah Ariesti**), Dwi Novitasari***)

HUBUNGAN ANTARA LAMA PENGGUNAAN METODE KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KEJADIAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN UPAYA PENANGANANNYA NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi fertilitas. (Prawirohardjo, 2006) kehamilan dengan memakai kontrasepsi. (Mochtar, 1998)

BAB I PENDAHULUAN. oleh tiga faktor utama yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan

The Spotting Risk in Using Depo Medroxy Progesterone Acetat (DMPA) Injection and Implan Contraception at Leyangan, Ungaran Timur, Semarang Regency

SINOPSIS RENCANA TESIS

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Rtibhuwana Tunggadewi Malang 2), 3)

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL TERHADAP PERUBAHAN FISIK IBU DI KLINIK ANITA MEDAN Mey Elisa Safitri Dosen Akademi Kebidanan Helvetia Medan

HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN SUNTIK DEPO PROGESTIN DENGAN KEJADIAN SPOTTING PADA AKSEPTOR KB DI PUSKESMAS PATTINGALLOANG MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan jumlah penduduk merupakan salah satu masalah besar. berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan

PERBEDAAN PERUBAHAN BERAT BADAN PADA AKSEPTOR SUNTIK 4 MINGGU DAN 12 MINGGU DI PUSKESMAS TEGUHAN KECAMATAN PARON TAHUN 2013 DHITA KRIS PRASETYANTI

Transkripsi:

Media Bina Ilmiah1 PERBEDAAN BERAT BADAN DAN TEKANAN DARAH SYSTOLE IBU SEBELUM DAN SESUDAH MENGGUNAKAN KONTRASEPSI SUNTIK 3 BULAN/DEPO MEDROKSI PROGESTERON ASETAT () DI PUSKESMAS GERUNG LOMBOK BARAT Oleh: Syajaratuddur Faiqah Dosen pada Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Mataram Abstrak: Penggunaan Kontrasepsi hormonal sangat tinggi dimasyarakat, di NTB jumlah pemakai kontrasepsi hormonal tertinggi adalah suntikan yaitu 47,11%, menggunakan KB pil19,38 %, menggunakan KB implan15,69%. Efek samping penggunaan kontrasepsi suntik adalah terjadinya peningkatan Berat badan dan peningkatan tekanan darah. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan berat badan dan tekanan darah systole ibu sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bilan/. Desain Penelitian ini analisis komparatif, dengan populasi akseptor Kontrasepsi suntik 3 bulan di Puskesmas Gerung, Sampel penelitian ini sejumlah 68 orang dengan teknik pengambilan sampel Accidental Sampling, analisis menggunakan uji Wilcoxon.Hasil penelitian didapatkan Dari 68 orang responden didapatkan Berat badan ibu Sebelum Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ rata-rata 47.22 kg (Minimun 35 kg, maximum 58 kg), sedangkan tekanan darah systole ibu sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata 109.72 mmhg, (Min 90 mmhg, Max : 140 mmhg). Berat badan ibu sesudah menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ rata-rata 57 kg (Min 44 kg dan Max adalah 75 kg, sedangkan tekanan darah systole ibu sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata 113.38 mmhg, (Min. 90 mmhg dan Max 140 mmhg. Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,0001(nilai p< 0,05) artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara berat badan sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/, serta hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,024 (nilai p<0,05), artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara tekanan darah systole sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/.diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya bidan untuk memberikan penyuluhan tentang KB baik keuntungan maupun efek samping sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar Kata Kunci : Berat Badan, Tekanan Darah, PENDAHULUAN Program keluarga berencana mempunyai kontribusi penting dalam meningkatkan kualitas penduduk. Hal ini bisa dilihat dari keluarga yang sejahtera, sehat dan maju. Selain itu program keluarga berencana menekankan pentingnya upaya menghormati hak-hak reproduksi, sebagai upaya integral dalam meningkatkan kualitas keluarga. (Saifuddin, 2003). Pelaksanaan program Keluarga berencana mengupayakan pencegahan kesakitan dan kematian pada ibu. Selain itu membantu wanita untuk terbebas dari rasa khawatir terhadap kehamilan yang tidak diinginkan, gangguan fisik dan psikologik dari tindakan abortus yang tidak aman, keadaan ini bisa dicapai apabila ibu atau wanita mnggunakan metode kontrasepsi yang ada. (Saifuddin, 2003) Banyak perempuan mengalami kesulitan di dalam menentukan pilihan jenis kontrasepsi hal ini tidak hanya karena terbatasnya metode yang tersedia, tetapi juga oleh karena ketidaktahuan mereka tentang persyaratan dan keamanan metode kontrasepsi tersebut. Berbagai faktor harus dipertimbangkan, termasuk status kesehatan, efeksamping potensial konsekuensi kegagalan atau kehamilan yang diinginkan, besar keluarga yang direncanakan, persetujuan pasangan bahkan norma budaya lingkungan dan orangtua (Saifuddin, 2003) Volume 8, No. 5, Agugstus 2014

2 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 Salah satu metode kontrasepsi yang banyak dipakai adalah kontrasepsi suntik Depo Medroksiprogesteron Asetat (). Kontrasepsi suntik merupakan salah satu jenis kontrasespi suntikan yang hanya mengandung progestin saja dan disuntikkan setiap tiga bulan. Kontrasepsi suntik ini cukup aman dan sangat efektif dalam mencegah kehamilan apabila penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal yang telah ditentukan. Tingkat efektifitasnya cukup tinggi yaitu 0,3 kehamilan per 100 perempuan. (Saifuddin, 2003). Efek samping yaitu perubahan menstruasi, tertunda untuk kembali subur, kenaikan berat badan. (Hartanto, 2003). Efek samping dari kelebihan progestin yaitu peningkatan nafsu makan, penurunan libido, serta mempengaruhi sistem kardivaskuler berupa terjadi peningkatan tekanan darah dan pembesaran vena tungkai (Varney, 2007) Berdasarkan dari data BKKBN Provinsi NTB 2012, Prosentase KB aktif yaitu pasangan usia 15-45 tahun yang berstatus kawin dan sedang menggunakan / memakai salah satu alat kontrasepsi 47,11% menggunakann KB suntik, 19,38 % menggunakan KB pil, 15,69% menggunakan KB implan, 12,46% menggunakan KB IUD, 2,71 % menggunakan kondom dan 0,47% menggunakan MOW/MOP. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti merumuskan masalah sebagai berikut Apakah terdapat perbedaan berat badan dan Tekanan Darah Systole ibu sebelum dan sesudah menggunakan alat kontrasepsi suntik 3 bulan di Puskesmas Gerung Kabupaten Lombok Barat Tahun 2013?. METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis komparasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh akseptor kontrasepsi suntik 3 bulan / yang berada di wilayah kerja Puskesmas Gerung pada tahun 2013. Sampel dalam penelitian ini adalah akseptor KB suntik 3 bulan/ sebanyak 68 orang. Dengan kriteria inklusi : akseptor KB suntik 3 bulan / yang sudah menjadi akseptor selama 1 tahun (suntikan ke 4), Data lengkap (BB dan Volume 8, No. 5, Agustus 2014 tekanan darah Awal). Pengambilan sampel pada penelitian ini adalah Accidental Sampling, yaitu akseptor yang datang melakukan suntik ulang pada bulan November-Desember 2013. Analisa data yang dilakukan adalah analisis Bivariat dengan menggunakan uji-t untuk membuktikan perbedaan antara 2 variabel. Setelah dilakukan uji normalitas data didapatkan data tidak berdistribusi normal, dilakukan transformasi data untuk menormalkan data didapatkan hasil distribusi data tidak normal, sehingga analisis data dengan non parametrik yaitu uji Wilcoxon a. Kerangka Konsep Berat Badan Dan Tekanan darah systole Sebelum memakai Kontrasepsi b. Hipotesa Ada perbedaan berat badan dan tekanan darah systole ibu sebelum dan sesudah menggunakan Kontrasepsi suntik 3 bulan/ di Puskesmas Gerung Kabupaten Lombok Barat HASIL PENELITIAN Penggunaann Kontrasespsi 3 bulan () a. Berat badan dan tekanann darah systole ibu Sebelum Menggunakan KB 3 Bulan Untuk mengetahui berat badan dan tekanan darah systole ibu sebelum menggunakan Kontrasepsi 3 bulan dapat dilihat pada Tabel 1. berikut : Tabel 1. Berat Badan dan Tekanan Darah Systole Ibu Sebelum Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/. Berat Badan Dan Tekanan darah systole Sesudah memakai Kontrasepsi

Media Bina Ilmiah3 Tabel 1. Dari 68 orang responden didapatkan Berat badan ibu Sebelum Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ rata-rata 47.22 kg dengan berat badan terendah 35 kg dan berat badan tertinggi adalah 58 kg, sedangkan tekanan darah systole ibu sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata 109.72 mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg b. Berat badan dan tekanann darah systole ibu Sesudah Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ Untuk mengetahui Berat badan dan tekanan darah systole ibu Sesudah Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan dapat dilihat pada Tabel 2 berikut : Tabel 2. Berat badan dan tekanan darah systole ibu Sesudah Menggunakan KB 3 Bulan. Tabel 2. dari jumlah responden 68 orang, Berat badan ibu sesudah menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ rata-rata 57 kg dengan berat badan terendah 44 kg dan berat badan tertinggi adalah 75 kg, sedangkan tekanan darah systole ibu sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata 113.38 mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg c. Analisa Perbedaan Berat Badan dan Tekanan Darah Systole Ibu Sebelum dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ DPMA Untuk mengetahui analisa perbedaan berat badan dan tekanan darah systole ibu sebelum dan sesudah menggunakan KB 3 Bulan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Perbedaan Berat Badan dan Tekanan Darah Systole Ibu sebelum dan sesudah menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ DPMA di Puskesmas Gerung tahun 2013. Variabel n Mean SD P Value Berat Badan Sebelum 68 47.22 5.049 Sesudah 68 57 6.547 0.0001 Tekanan Darah Systole Sebelum 68 109.72 0,024 10.362 Sesudah 68 113.38 9.714 1. Tabel 3. Diketahuii bahwa rata-rata berat badan responden kontrasepsi suntik sebelum menggunakan 3 Bulan/DPMA sebesar 47,22 kg, sedangkan berat badan rata-rata sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 Bulan/DPMA adalah 57 kg, Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,0001(nilai p< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara berat badan sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/. 2. Tabel 4.3. menunjukkan tekanan darah systole responden sebelum suntik didapatkan rata-rata sebesar 109,72 mmhg, dan rata-rata tekanan darah systole setelah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan adalah 113,38mmhg, hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,024 (nilai p<0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara tekanan darah systole sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/. Volume 8, No. 5, Agugstus 2014

4 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 PEMBAHASAN a. Berat badan dan tekanan darah systole ibu Sebelum Menggunakan KB 3 Bulan Berdasarkan hasil penelitian, dari 68 orang responden didapatkan Berat badan ibu Sebelum Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ rata-rata 47.22 kg dengan berat badan terendah 35 kg dan berat badan tertinggi adalah 58 kg. Berat badan merupakan ukuran antropometri yang terpenting yang digunakan sebagai ukuran laju pertumbuhan fisik, disamping itu berat badan digunakan sebagai ukuran perhitungan dosis obat dan makanan. Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air, dan mineral pada tulang. Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan yaitu parameter yang baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat karena perubahan-perubahan konsumsi makanan dan kesehatan. Perubahan berat badan adalah berubahnya ukuran berat, baik bertambah atau berkurang akibat dari konsumsi makanan yang diubah menjadi lemak dan disimpan di bawah kulit. Berat badan meningkat atau naik jika hasil penimbangan berat badan lebih besar dibandingkan dengan berat badan sebelumnya. Penyebab kenaikan berat badan adalah pola makan tidak sehat, umur, kurang olahraga dan istirahat, faktor keturunan, alat kontrasepsi hormonal, masalah emosional, Obat-obatan, resiko kelebihan berat badan. (Dewi Dwi, dkk, 2009) Dari 68 responden penelitian didapatkan tekanan darah systole ibu sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata 109.72 mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg.tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Salah satu syarat untuk dapat menggunakan kontrasepsi suntikan progestin adalah perempuan dengan tekanan darah < 180/110 mmhg. (Saifuddin, 2003) Volume 8, No. 5, Agustus 2014 Efek depoprovera pada sistem kardiovaskuler yaitu adanya sedikit peninggian dari kadar insulin dan penurunan HDL-kolesterol. Kolesterol tidak larut dalam air ataupun darah. Kolesterol diangkut ke berbagai jaringan dalam tubuh dengan bantuan senyawa yang tersusun atas lemak dan protein yaitu lipoprotein. Kolesterol LDL (low density lipoprotein) cenderung tersimpan dalam arteri. Kondisi ini berakibat buruk karena jika kadar kolesterol LDL > 130 mg/dl sedangkan HDL mengalami penurunan yaitu < 40 mg/dl maka ini merupakan risiko akan terjadi peningkatan tekanan darah (Nengah Runiari, dkk, 2012) b. Berat badan dan tekanan darah systole ibu Sesudah Menggunakan KB 3 Bulan Berat badan ibu sesudah menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ rata-rata 57 kg dengan berat badan terendah 44 kg dan berat badan tertinggi adalah 75 kg. Pertambahan berat badan ini merupakan efek samping bagi beberapa akseptor pemakai kontrasepsi suntik. Terjadinya kenaikan berat badan disebabkan karena hormon progesteron mempermudah perubahan karbohidrat dan gula menjadi lemak, sehingga lemak di bawah kulit bertambah, selain itu hormon progesteron juga menyebabkan nafsu makan bertambah dan menurunkan aktivitas fisik, akibatnya pemakaian suntikan dapat menyebabkan berat badan bertambah. (Anna, 2006) Pada umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi antara kurang dari 1 kg sampai 5 kg. Penyebab pertambahan berat badan tidak tampak dengan jelas. Namun hal ini biasanya terjadi karena bertambahnya lemak di dalam tubuh, dan bukan karena retensi cairan tubuh. Hipotesa para ahli, dapat merangsang pusat pengendali nafsu makan di hipotalamus, yang menyebabkan akseptor makan lebih banyak dari biasanya (Hartanto, 2003). Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan Sri Wahyuni tentang Pengaruh Kontrasepsi Dmpa Terhadap Peningkatan Berat Badan Akseptor KB di Desa Kedawung Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan berat badan pada responden yang menggunakan kontrasepsi

Media Bina Ilmiah5 suntik setelah menggunakan kontrasepsi. Responden yang mengalami peningkatan berat badan sebanyak 43 responden (86%) dan yang tidak mengalami peningkatan berat badan sebanyak 7 responden (14%). Hal ini sesuai dengan teori bahwa Depo Provera adalah 6-alfamedroksiprogesteron merupakan long-acting progestin yang digunakan untuk tujuan kontrasepsi parenteral, mempunyai efek progesteron yang kuat dan sangat efektif. Dalam penggunaan jangka panjang dapat memicu peningkatan berat badan, kekeringan vagina, menurunkan libido, gangguan emosi, sakit kepala, nervositas, jerawat karena penggunaan hormonal dapat menimbulkan ketidakseimbangan antara hormon estrogen. Berdasarkan hasil penelitian tekanan darah systole ibu sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata 113.38 mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg Menurut Varney (2007) efek samping dari kandungan hormon progesteron yang berlebihan pada sistem kardiovaskuler dapat menyebabkan perubahan tekanan darah. Beberapa faktor yang mempengaruhi tekanan darah antara lain : usia, stres, ras, medikasi, variasi diurnal dan jenis kelamin, serta aktivitas fisik. Salah satunya yang berhubungan erat dengan wanita adalah pemakaian jenis alat kontrasepsi (Nengah Runiari, dkk, 2012) Pada akseptor KB suntik, lama penggunaan 6 bulan 1 tahun sudah meningkatkan tekanan darah akseptor 20 mmhg. Setelah penggunaan 1 5 tahun dan >5 tahun peningkatan tekanan darah akseptor ada yang mencapai 40 mmhg. Akseptor yang mengalami peningkatan tekanan darah hingga 40 mmhg rata-rata berumur 33 45 tahun. (Tanti Sujono, dkk, 2013) d. Perbedaan Berat Badan dan Tekanan Darah Systole Ibu Sebelum dan Sesudah Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ 1. Berat Badan Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 68 responden mengalami peningkatan berat badan setelah menggunakan kontrasepsi suntikan 3 bulan. Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,0001(nilai p< 0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara berat badan sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/. Penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Varney, (2007). Efek samping utama lain bagi beberapa wanita ialah kenaikan berat badan, sebuah penelitian melaporkan peningkatan berat badan 2,3 kg pada tahun pertama, dan selanjutnya meningkat secara bertahap hingga mencapai 7,5 kg selama enam tahun. Berrtambahnya lemak dalam tubuh karena adanya ketidaksesuaian antara asupan kalori dengan aktivitas sehari-hari, penimbunan lemak pada akseptor KB juga dapat ditimbulkan karena efek metabolisme hormon akibat peningkatan kadar estrogen dan progesteron dalam darah dan meningkatnya selera makan karena peningkatan selera makan pada akseptor KB berkaitan dengan fluktuasi kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh. Peningkatan kadar progesterone menyebabkan bertambahnya nafsu makan. (Hartanto, 2003) Berdasarkan penelitian yang dilakukan University of Texas Medical Branch (UTMB) tahun 2008, wanita yang menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulanan rata-rata mengalami kenaikan berat badan sebanyak 5,5 kg dan mengalami peningkatan lemak tubuh sebanyak 3,4% dalam waktu 3 tahun pemakaian. Penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan memiliki resiko 2 kali lipat dibanding penggunaan kontrasepsi lainnya untuk mengalami obesitas selama 2 tahun pemakaian. (Dewi Dwi, dkk, 2009) 2. Tekanan Darah Systole Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 19 orang dengan hasil tekanan darah systole lebih rendah daripada sebelum disuntik, terdapat 17 orang dengan tekanan darah systole tetap, dan sebanyak 32 orang mempunyai tekanan darah systole lebih tinggi dari pada sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan. Hasil uji Wilcoxon didapatkan nilai p = 0,024 (nilai p<0,05) maka Ho ditolak dan Ha Volume 8, No. 5, Agugstus 2014

6 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 diterima, artinya terdapat perbedaan yang bermakna antara tekanan darah systole sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan/.efek samping yang mungkin disebabkan oleh kontrasepsi Progestin yaitu terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang, dimana didapatkan terjadi penurunan kadar High Density Lipoprotein-kolesterol (HDL-kolesterol) yang dapat meningkatkan resiko meningkatnya tekanan darah. (Nengah Runiari, dkk, 2012). Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Runtini (2011) tentang Hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik dengan perubahan tekanan darah pada akseptor KB di BPS Ny S di Semarang, menunjukkan bahwa ada hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik dengan perubahan tekanan darah dengan nilai p = 0,025 (p < 0,05). Penelitian lain yang dilakukan oleh Ririn Harini tentang Perbedaan pengaruh pemakaian kontrasepsi suntik (Cyclofem dan Depo progestin ) terhadap peningkatan tekanan darah Pada WUS di Puskesmas Pakisaji Malang. Berdasarkan hasil analisis statistik uji t (independent sample t-test) dengan α = 0, 05 didapatkan nilai uji t hitung = 3,795 dengan p-value = 0,001 pada tekanan darah sistolik dan uji t hitung = 3,444 dengan pvalue = 0,001 pada tekanan darah diastolik artinya ada perbedaan tekanan darah antara pemakaian kontrasepsi suntik jenis cyclofem dengan depoprogestin. PENUTUP a. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dari 68 orang responden didapatkan Berat badan ibu Sebelum Menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ rata-rata 47.22 kg dengan berat badan terendah 35 kg dan berat badan tertinggi adalah 58 kg, sedangkan tekanan darah systole ibu sebelum menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan Volume 8, No. 5, Agustus 2014 didapatkan rata-rata 109.72 mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg 2. Berat badan ibu sesudah menggunakan Kontrasepsi 3 Bulan/ rata-rata 57 kg dengan berat badan terendah 44 kg dan berat badan tertinggi adalah 75 kg, sedangkan tekanan darah systole ibu sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan didapatkan rata-rata 113.38 mmhg, tekanan systole yang terendah 90 mmhg dan tertinggi 140 mmhg 3. Ada perbedaan Berat badan dan Tekanan Darah Systole ibu sebelum dan sesudah menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan / dengan nilai p masing masing p = 0,0001, dan p= 0,024 b. Saran Diharapkan kepada petugas kesehatan khususnya bidan untuk memberikan penyuluhan tentang KB baik keuntungan maupun efek samping sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar, dan bisa menentukan jenis kontrasepsi yang dipakai tanpa merasa khawatir terhadap efek samping yang ditimbulkan DAFTAR PUSTAKA Anna Glasier dkk, 2006, Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, EGC, Jakarta Dewi Dwi, dkk, 2010, Pengaruh Frekuensi Kontrasepsi an terhadap Kenaikan BB pada Akseptor Kontrasepsi, Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol 1 Hartanto, H. 2003. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. BKKBN NTB. 2012.Pelayanan Keluarga Berencana. Mataram. Nengah Runiari, dkk, 2012 Hubungan Lama Pemakaian kontrasepsi an

Media Bina Ilmiah7 Progestin dengan Tekanan Darah pada Akseptor KB di Puskesmas II Denpasar Selatan, Denpasar Ririn Harini, 2010, Perbedaan pengaruh pemakaian kontrasepsi suntik (Cyclofem dan Depo progestin ) terhadap peningkatan tekanan darah Pada WUS di Puskesmas Pakisaji Malang. Skripsi, UMM, Malang Runtini, 2011, Hubungan antara lama pemakaian kontrasepsi suntik dengan perubahan tekanan darah pada akseptor KB di BPS Ny S di Semarang, Skripsi, NWS,Semarang Saifudin, Abdul Bari. 2003. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : YBP-SP. Tanti Sujono, dkk, 2013, Pengaruh Pemakaian Kontrasepsi terhadap Peningkatan Tekanan Darah Wanita di Puskesmas Wonogiri, UGM, Yogyakarta Varney, H, 2007, Asuhan Kebidanan, edisi 4 Vol.1,EGC, Jakarta Volume 8, No. 5, Agugstus 2014