P U T U S A N NOMOR 48/Pdt.G/2013/PA.Pts بسم الله الرحمن الرحیم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Putussibau yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan Hadhanah antara : PENGGUGAT, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir D3, pekerjaan PNS, tempat tinggal di Kabupaten Kapuas Hulu, sebagai Penggugat; MELAWAN TEREGUGAT, umur 35 tahun, agama Islam, pendidikan terakhir S1, pekerjaan Karyawan Pontianak, tempat tinggal di Kabupaten Kubu Raya, sebagai Tergugat; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara; Setelah mendengar keterangan Penggugat, Tergugat dan para saksi dipersidangan; TENTANG DUDUK PERKARANYA Bahwa, Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 03 Juli 2013 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama Putussibau, dengan Nomor 48/Pdt.G/2013/PA.Pts, telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa, pada tanggal 01 Agustus 2009, Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor
2 Urusan Agama Kabupaten Pontianak, sebagaimana tercantum dalam Kutipan Akta Nikah Nomor : NOMOR; 2. Bahwa, setelah menikah, Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua Tergugat di Pontianak, selama kurang lebih 4 (empat) bulan, kemudian Penggugat bertempat tinggal di Kapuas Hulu karena Penggugat bertugas sebagai Guru SDN sedangkan Tergugat tetap tinggal di Pontianak sebagaimana alamat tersebut di atas; 3. Bahwa, selama dalam pernikahan, antara Penggugat dan Tergugat telah melakukan hubungan sebagaimana layaknya suami istri ( ba'da dukhul) dan telah dikaruniai 1(satu) orang anak laki-laki bernama ANAK yang lahir pada tanggal 23 September 2010 di Pontianak; 4. Bahwa, antara Penggugat dan Tergugat telah terjadi perceraian berdasarkan Putusan Pengadilan Agama Putussibau Nomor : NOMOR tanggal 19 Maret 2013 dengan Akta Cerai Nomor : NOMOR tanggal 23 April 2013; 5. Bahwa, Penggugat mengajukan gugatan ini disebabkan karena: 5.1. Setelah terjadinya perceraian, anak tersebut ikut bersama Tergugat di Pontianak; 5.2. Penggugat sangat mengkhawatirkan perkembangan anak kandung Penggugat jika diasuh oleh Tergugat yang lebih sibuk dalam pekerjaannya sehingga tidak dapat mengawasi anak tersebut yang dalam kesehariannya ketika ditinggal kerja Tergugat anak tersebut diasuh oleh orang tua Tergugat yang beragama Khong Hu Cu; 5.3. Tergugat sudah pindah agama Kong Hu Cu sehingga Penggugat takut akan membawa perubahan akidah terhadap anak tersebut jika diasuh oleh Tergugat; 5.4. Penggugat selalu dihalang-halangi untuk bertemu dengan anak tersebut; 6. Bahwa, kemudian pada hari Selasa tanggal 2 Juli 2013, Penggugat mengambil anak tersebut di Pontianak;
3 7. Bahwa, ANAK masih berusia 2 (dua) tahun 10 (sepuluh) bulan dan masih memerlukan asuhan Penggugat sebagai ibu kandungnya hingga mumayyiz; 8. Bahwa, akibat dari keadaan tersebut pada posita 5 (lima) di atas, Penggugat ingin mendapatkan kepastian hukum terhadap hak pengasuhan anak kandung Penggugat bernama ANAK; 9. Bahwa, Penggugat sanggup membayar seluruh biaya yang timbul akibat perkara ini; Berdasarkan alasan atau dalil-dalil di atas, Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Putussibau c.q. Majelis Hakim agar segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menetapkan hak asuh anak bernama ANAK dari perkawinan Penggugat (PENGGUGAT) dengan Tergugat (TERGUGAT) berada dibawah pemeliharaan Penggugat; 3. Membebankan seluruh biaya yang timbul kepada Penggugat; atau apabila pengadilan agama berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya; Bahwa, pada hari dan tanggal persidangan yang telah ditentukan Penggugat datang sendiri menghadap dipersidangan dan Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan para pihak beperkara, namun tidak berhasil; Bahwa, Majelis Hakim telah mengoptimalkan perdamaian melalui mediasi dengan menunjuk ERIK ASWANDI, S.H.I. sebagai Mediator, dan berdasarkan Laporan Hasil Mediasi dari Mediator tertanggal 2 Oktober 2013, bahwa mediasi dinyatakan gagal, selanjutnya dibacakanlah gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat; Bahwa, atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah memberikan jawaban secara tertulis tertanggal 19 November 2013 yang pada pokoknya, Tergugat didalam jawabannya selain menjawab pokok perkara Tergugat juga mengajukan tangkisan,
4 karena Tergugat bertempat tinggal tetap di Kabupaten Kubu Raya, sehingga gugatan dalam perkara ini seharusnya diajukan kepada Ketua Pengadilan Agama dalam wilayah hukum dimana tempat tinggal tetap Tergugat berada, dalam hal ini diajukan kepada Ketua Pengadilan Agama Mempawah; Bahwa, untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk hal ihwal Berita Acara Sidang perkara ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA DALAM EKSEPSI Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya telah memberikan jawaban secara tertulis bersamaan dengan tangkisan (eksepsi) terhadap gugatan Penggugat; Menimbang, bahwa berpegang pada hal yang dikemukakan oleh para pihak, maka pengadilan berpendapat perlu menanggapi terlebih dahulu tengkisan Tergugat dalam eksepsinya, apakah Pengadilan Agama Putussibau berwenang mengadili gugatan Penggugat yang saat ini menjadi sengketa; Menimbang, bahwa memperhatikan fakta-fakta tentang domisili Tergugat, maka ternyata Tergugat bertempat tinggal pada alamat yang tersebut dalam gugatan Penggugat, yang berdomisi diluar daerah hukum yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama Putussibau; Menimbang, bahwa tangkisan (eksepsi) kekuasaan relatif yang diajukan Tergugat berdasarkan Pasal 142 Rbg yang bunyinya gugatan-gugatan perdata dalam tingkat pertama yang menjadi wewenang Pengadilan Negeri dilakukan oleh Penggugat atau oleh seorang kuasanya yang diangkat menurut ketentuan-ketentuan tersebut dalam Pasal 147, dengan suatu surat permohonan yang ditanda-tangani olehnya atau oleh kuasa tersebut dan disampaikan kepada Ketua Pengadilan Negeri yang menguasai wilayah hukum
5 tempat tinggal Tergugat atau, jika tempat tinggalnya tidak diketahui di tempat tingggalnya yang sebenarnya; Menimbang, bahwa dalam hal Tergugat mengajukan tangkisan (eksepsi) kewenangan relatif diajukan pada saat sidang pertama atau pada saat mengajukan jawaban, hal mana telah sesuai dengan Pasal 159 Rbg; Menimbang, dengan demikian Pengadilan Agama Putussibau berpendapat memiliki dasar hukum tentang tangkisan (eksepsi) bahwa Pengadilan Agama Putussibau, tidak berwenang untuk mengadili perkara ini, karena tangkisan tersebut diajukan bersamaan dengan jawaban, lagi pula tangkisan tersebut adalah tepat dan beralasan, maka Pengadilan Agama harus menyatakan tidak berwenang untuk mengadili perkara tersebut; DALAM POKOK PERKARA Menimbang, bahwa maksud dan tujuan dari gugatan Penggugat adalah sebagaimana telah diuraikan diatas; Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha mendamaikan kedua belah pihak yang beperkara untuk rukun kembali membina rumah tangganya, akan tetapi tidak berhasil; Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah nyata hadir dalam persidangan, maka sesuai Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia ( PERMA RI) Nomor 1 Tahun 2008 tentang Mediasi, telah diupayakan perdamaian melalui mediasi dengan Mediator yaitu ERIK ASWANDI, S.H.I., dan dari hasil laporan mediator tanggal 02 Oktober 2013, bahwa mediasi dinyatakan gagal; Menimbang, bahwa pada pokoknya Penggugat menginginkan hak pengasuhan anak kandung Penggugat bernama ANAK berada dibawah pemeliharaan Penggugat; Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawabannya telah memberikan jawaban secara tertulis bersamaan dengan tangkisan terhadap gugatan Penggugat;
6 Menimbang, bahwa Majelis dalam pertimbangan eksepsi telah menyatakan tidak berwenang mengadili perkara ini, oleh karenanya harus dinyatakan bahwa gugatan Penggugat tidak dapat diterima (niet ontvankelijk verklaard); Menimbang, bahwa Penggugat adalah pihak yang dikalahkan, biaya perkara patut dibebankan kepadanya; Memperhatikan Pasal 142 Rbg, dan Pasal 159 Rbg serta ketentuan hukum lain yang bersangkutan; M E NG A D I L I DALAM EKSEPSI 1. Menerima eksepsi Tergugat; 2. Menyatakan Pengadilan Agama Putussibau tidak berwenang untuk mengadili perkara tersebut; DALAM POKOK PERKARA 1. Menyatakan gugatan Penggugat tidak dapat diterima; 2. Menghukum Penggugat membayar biaya perkara ini sebesar Rp1.481.000,-(satu juta empat ratus delapan puluh satu ribu rupiah); Demikian diputuskan dalam rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Agama Putussibau pada hari Selasa, tanggal 3 Desember 2013 M. bertepatan dengan tanggal 29 Muharam 1435 H. oleh kami DARDA ARISTO, S.H.I. sebagai Ketua Majelis, ERIK ASWANDI, S.H.I. dan TAUFIQUR RAKHMAN ALHAQ, S.H.I. masing-masing sebagai Hakim Anggota, didampingi SURIYANA, S.H.I., sebagai Panitera Pengganti, putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat; HAKIM ANGGOTA : KETUA MAJELIS,
7 1. ERIK ASWANDI, S.H.I. DARDA ARISTO, S.H.I. 2. TAUFIQUR RAKHMAN ALHAQ, S.H.I. PANITERA PENGGANTI, SURIYANA, S.H.I. Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya Pendaftaran : Rp. 30.000,- 2. Biaya Proses : Rp. 50.000,- 3. Biaya Panggilan Penggugat : Rp. 900.000,- 4. Biaya Panggilan Tergugat : Rp. 500.000,- 5. Biaya Redaksi : Rp. 5.000,- 6. Biaya Meterai : Rp. 6.000,- Jumlah : Rp. 1.481.000,-