ANALISIS FAKTOR PENAWARAN RENDAH PADA PELELANGAN PROYEK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

dokumen-dokumen yang mirip
M. Awaludin Arief 1, Supani H. D. 2, Haryono 3 Bidang Keahlian Manajemen Proyek. Magister Manajemen Teknologi-ITS 2. Jurusan Teknik Sipil, FTSP-ITS 3

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

Kata kunci: Gugurnya Penawaran, E-Procurement, Pekerjaan Jasa Konsultan

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG

SURVEI KESIAPAN MANAJEMEN PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL KAMPOENG KIDZ KOTA BATU BERDASARKAN STANDART ISO 9001:2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Dalam menyusun strategi penawaran untuk memenangkan tender, model

ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS PELAKSANAAN PROYEK DERMAGA MILIK PEMERINTAH DI SULAWESI UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PANITIA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI FISIK DI KABUPATEN JEMBER

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN POLITEKNIK NEGERI MEDAN. Oleh : Dr. Bambang Widjarnoko. SE.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah explanatory research.

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

BAB III METODE PENELITIAN. promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta)

ANALISIS KETERLAMBATAN PROYEK KONSTRUKSI JALAN YANG DISEBABKAN FAKTOR MATERIAL DI KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. Dalam merencanakan harga suatu proyek, perusahaan. transaksi dalam hal ini adalah antara owner dan kontraktor.

Faktor-faktor Penentu dalam Pemilihan Jenis Kontrak Untuk Proyek Pembangunan Gedung Pertokoan. M. Ikhsan Setiawan, ST, MT

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa (Studi pada mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Pontianak)

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Nurkhasanah Universitas Muhammadiyah Purworejo

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu

BAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN YANG DIMEDIASI OLEH KEPUASAN KONSUMEN PENGGUNA KARTU AS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian. Tahapan penelitian ditampilkan dalam bentuk flow chart pada Gambar 4.1.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahapan Penelitian. Tahapan penelitian ditampilkan dalam bentuk flow chart pada Gambar 4.1.

ANALISA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEIKUTSERTAAN KONTRAKTOR DALAM TENDER PROYEK KONSTRUKSI DI JAWA TIMUR

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAJAR DALAM MEMILIH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGI KONSUMEN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN POND S

STUDI PENGARUH PERBEDAAN HARGA PENAWARAN DAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) TERHADAP KINERJA PENYELESAIAN PROYEK-PROYEK PEMERINTAH

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan penyedia barang/

BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian serta berlandaskan pada teori-teori yang telah diuraikan sebelumnya

FAKTOR-FAKTOR PSIKOLOGIS YANG MEMENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN MEREK AQUA DI KOTA BEKASI

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI DINAS PU. BINA MARGA KABUPATEN SUMENEP

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Keterlambatan Waktu Pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pemerintah di Kabupaten Pamekasan

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

BAB III METODE PENELITIAN. Dengan demikian penelitian ini di kategorikan sebagai explanatory research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Swasta di Semarang yang memiliki akreditasi A.

BAB III METODE PENELITIAN

konsumennya. Untuk dapat memuaskan konsumen, perusahaan dituntut untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

PENGARUH KUALITAS DOKUMEN PENAWARAN TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMENANG KONSULTANSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI JAMBI ARTIKEL.

PENGADAAN BARANG/JASA (PROCUREMENT)

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

Penerapan Prinsip Prinsip Constructability pada proyek konstruksi di surabaya

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Kata kunci: kredit bank, faktor pertimbangan kredit, perusahaan kontraktor

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

III. METODE PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DI KABUPATEN SUMBAWA NUSA TENGGARA BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. 1. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 10 Juni-7 Juli 2016.

ANALISIS PERSEPSI DAN HARAPAN PENGGUNA JASA KONSULTANSI PERENCANAAN TERHADAP HASIL PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA DI BALIKPAPAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory. Menurut Singarimbun dan Effendi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian diferensial. Penelitian diferensial adalah

TINGKAT KESIAPAN MASYARAKAT JASA KONSTRUKSI DALAM PENERAPAN E-PROCUREMENT DI LHOKSEUMAWE

BAB I PENDAHULUAN. penentu baik buruknya pelaksanaan proyek kosntruksi.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU

BAB I PENDAHULUAN. Project life cycle. Construction. Tender Document. Product

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

BAB III METODE PENELITIAN

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIRARAJA SUMENEP - MADURA

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan industri saat ini, dan perkembangan sarana

BAB III METODE PENELITIAN

Pengujian Validitas Konstruksi Pengujian Validitas Isi Pengujian Validitas Eksternal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

SKRIPSI PENGARUH VARIABEL MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN PELANGGAN DALAM MEMILIH JASA SERVIS DAN SEWA PADA UD. GRACE XPLOD OLEH :

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR PENAWARAN RENDAH PADA PELELANGAN PROYEK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH Youngki Firmansyah, Supani Hardjo Diputro Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Bidang Keahlian Manajemen Proyek Email: pd_saktiman@yahoo.com ABSTRAK Tender atau pelelangan proyek digunakan untuk menyeleksi dan menentukan rekanan (kontraktor) sebagai pelaksana pekerjaan yang ditawarkan/dilelangkan pada proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa. Hal ini dimaksudkan agar pelaksana pekerjaan sesuai dengan kriteria-kriteria yang disyaratkan oleh pemilik proyek (owner). Akan tetapi banyak di antara para rekanan proyek yang melakukan penawaran di bawah 80% dari harga pagu yang telah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel yang paling mendasari penawaran rendah pada pelelangan proyek di lingkungan pemerintah serta mengetahui faktor-faktor yang terbentuk dari variabel-variabel yang mendasari penawaran rendah pada pelelangan proyek di lingkungan pemerintah. Penelitian ini dalam mengumpulkan data menggunakan metode Kuesioner, sedangkan untuk análisis data menggunakan metode Analisis Variabel Penawaran dan Analisis Faktor. Dimana sampel yang digunakan adalah rekanan proyek pemerintah yang melakukan penawaran dibawah 80% dari nilai pagu. Data yang diperoleh dalam penelitian ini berjumlah 22 variabel, yang berdasarkan hasil Analisis Variabel Penawaran diperoleh satu variabel yang paling mendasari terjadinya penawaran rendah yaitu Variabel Resiko Pelaksanaan Pekerjaan. Sedangkan berdasarkan Analisis Faktor dikelompokkan menjadi 6 faktor diantaranya Karakteristik Pekerjaan, Kondisi Sosial dan Ekonomi, Internal Perusahaan, Persyaratan Penawaran, Keuangan Proyek serta Kontrak Pekerjaan. Kata kunci: Pelelangan (Tender), Penawaran, Analisis Faktor PENDAHULUAN Latar Belakang Proses pelaksanaan pengadaan barang dan jasa atau tender atau pelelangan proyek adalah untuk menyeleksi dan menentukan rekanan (kontraktor) sebagai pelaksana pekerjaan yang ditawarkan/dilelangkan, sehingga sesuai dengan kriteriakriteria yang disyaratkan oleh pemilik proyek ( owner). Dasar dari pelaksanaan pelelangan tersebut telah diatur dalam Kepres No. 18 Tahun 1999 dengan menggunakan sistem Prakualifikasi. Pada tahun 2004 sesuai dengan Keppres No. 80, proses pelelangan tersebut berubah sistem menjadi Pasca Kualifikasi. Sistem Prakualifikasi adalah penentuan pemenang dari pelelangan barang/jasa dengan menyeleksi kualifikasi atau persyaratan administrasi dari peserta lelang (rekanan) sehingga sesuai dengan kualifikasi persyaratan dari panitia pelelangan. Kemudian para peserta (rekanan) yang telah memenuhi syarat diundang untuk pelaksanaan penawaran pekerjaan (tender).

Sistem Pasca Kualifikasi merupakan kebalikan dari sistem Prakualifikasi, yaitu para peserta lelang (rekanan) melaksanak an penawaran harga pekerjaan, setelah itu dapat diketahui urutan penawaran harga terendah. Dari urutan harga penawaran terendah tersebut dilaksanakan klarifikasi administrasi peserta lelang (rekanan) sehingga sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh panitia pelelangan. Pemenang dari pelelangan tersebut adalah peserta lelang (rekanan) dengan harga terendah dan secara kualifikasi memenuhi persyaratan yang ditentukan. Perubahan sistem tersebut mengakibatkan para rekanan berusaha untuk memberikan penawaran rendah dengan harapan akan dievaluasi dahulu dan kesempatan menang lebih tinggi. Persaingan harga penawaran pelelangan ini terjadi hampir di seluruh dinas-dinas pemerintah yang mengadakan pelelangan barang dan jasa, dan pemenang lelang tersebut rata-rata dibawah 80% dari nilai pagu. Berdasarkan data-data yang diperoleh dari proses pelelangan tersebut maka penulis tertarik mengadakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendasari keputusan para peserta lelang (rekanan) melakukan penawaran di bawah 80% dari Harga Pagu yang telah ditetapkan. Perumusan Masalah 1. Variabel apakah yang paling mendasari terjadinya penawaran rendah pada pelelangan proyek di lingkungan pemerintah? 2. Faktor-faktor apa sajakah yang terbentuk dari variabel-variabel yang mendasari terjadinya penawaran rendah pada pelelangan proyek di lingkungan pemerintah? Tujuan Penelitian 1. Mengetahui variabel yang paling mendasari terjadinya penawaran rendah pada pelelangan proyek di lingkungan pemerintah. 2. Mengetahui faktor-faktor mendasari terjadinya penawaran rendah pada pelelangan proyek di lingkungan pemerintah. Ruang Lingkup Penelitian Mengingat begitu luasnya permasalahan atau obyek yang akan diteliti, maka penulis membatasi penelitiannya hanya pada sudut pandang dari rekanan (peserta lelang) dan waktu pelaksanaan pelelangan tersebut pada tahun anggaran 2004 dan awal tahun 2005. Selain itu obyek yang akan diteliti adalah lingkungan dinas pemerintah yang ada di wilayah Propinsi Jawa Timur, khususnya Dinas Bina Marga Jawa Timur, Dinas Pengairan Jawa Timur, Dinas Cipta Karya Jawa Timur dan Tender pada lingkungan Pemerintah Kota Surabaya. TINJAUAN PUSTAKA Pelelangan / Tender Pengertian penawaran adalah suatu usulan oleh satu pihak untuk mengerjakan sesuatu bagi kepentingan pihak lain menurut persyaratan yang telah ditentukan dan disepakati bersama. (Nugroho,1985). Pelelangan atau pengadaan barang dan jasa atau tender menurut Keppres No. 80 Tahun 2003 adalah pelelangan atau pengadaan barang dan jasa atau tender adalah proses pemilihan rekanan atau kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan atau proyek yang dilelangkan, sesuai dengan kriteria dari panitia lelang dan mengacu pada aturan-aturan B-5-2

yang berlaku, yaitu UU No. 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa Pemerintah. Sistem pasca kualifikasi adalah proses pelelangan dilaksanakan pembukaan harga peserta lelang dan dapat diketahui urutan harga terendah, kemudian dari urutan tersebut diadakan proses kualifikasi pada para rekanan. Rekanan yang dinyatakan sebagai pemenang adalah rekanan dengan harga terendah dan memiliki kualifikasi sesuai dengan kreteria yang diajukan panitia lelang. METODOLOGI PENELITIAN Identifikasi Penelusuran Menentukan Variabel Penelitian Penjabaran Variabel Identifikasi Sampel Penentuan Alat dan Teknik Pengumpulan Data Melakukan Wawancara dengan Para Ahli (Expert) Penawaran di Beberapa Perusahaan Menyusun Kuesioner Uji Berdasarkan Variabel- Variabel Hasil Wawancara Penyebaran Kuesioner Pada Sampel Tidak Layak Uji Validitas dan Reliabilitas Layak 1 B-5-3

1 Mendeskripsikan Faktor-Faktor Penawaran Analisa Pengelompokan Faktor Penentuan (Analisa Faktor) Interpretasi Hasil Analisis Wawancara ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Gambar 1 Diagram Alir Metode Penelitian Pada bab ini dijelaskan tentang hasil wawancara dengan para ahli ( expert) penawaran di beberapa perusahaan kontraktor untuk mereduksi variabel-variabel yang ada, uji validitas dan reliabilitas, mendeskripsikan nilai-nilai hasil penyebaran kuisioner pada masing-masing variabel, pengelompokan variabel berdasarkan analisis faktor dan pembahasannya. Karakteristik Responden Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara dengan beberapa ahli ( expert) penawaran perusahaan untuk mereduksi variabel-variabel yang telah diperoleh sebelumnya dan dilaksanakan pada pertengahan bulan Maret 2008, antara lain: Tabel 1 Variabel Penelitian yang Telah Direduksi NO. V1 V2 V3 V4 V5 V6 V7 V8 V9 V10 V11 V12 V13 Kesimpulan dan Saran VARIABEL Tipe Proyek Ukuran Proyek Tingkat Kesulitan Pekerjaan Persyaratan Cash Flow Tingkat Kemudahan Lapangan Tenggang Waktu Proyek dan Penalty untuk Proyek yang Tidak Terselesaikan Sesuai Jadwal. Identitas Pemilik Proyek atau Konsultan Resiko Pelaksanaan Pekerjaan Keterlambatan atau Kekurangan Pembayaran Kompleksitas Pekerjaan Contract Condition Contractual Liabilities Kelengkapan Gambar Kerja dan Spesifikasi B-5-4

V14 V15 V16 V17 V18 V19 V20 V21 V22 V23 V24 Estimate Uncertainty Tersedianya Pekerja yang Memenuhi Syarat Tersedianya Peralatan Fluktuasi Harga Sumber Daya Adanya Pesaing Keahlian dalam Manajemen dan Koorperasi Pengalaman Sejenis Keandalan Subkontraktor Kecukupan Sumber Informasi Harga Pasar Kekuatan dari Mitra Kerja Kemampuan Perusahaan dalam Ketentuan Teknik Konstruksi Sedangkan pelaksanaan pengumpulan data kuesioner dilakukan pada awal bulan Mei sampai dengan pertengahan bulan Juni tahun 2008, dimana telah diedarkan 74 buah kuesioner kepada perusahaan yang menjadi rekanan (peserta lelang) proyek pada lingkungan Dinas Pemerintah di wilayah Propinsi Jawa Timur yang mengajukan penawaran sebesar 80% dari nilai pagu. Dari 74 buah kuesioner yang dikirim, ternyata hanya 56 buah atau sekitar 75.67% yang kembali, kuesioner yang tidak kembali disebabkan oleh kesibukan tugas dan perjalanan dinas ke luar kota oleh para responden. Dengan demikian observasi dalam studi ini berjumlah 56 buah. ANALISIS DATA Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Uji Validitas Berdasarkan hasil perhitungan SPSS adalah valid karena mempunyai nilai signifikansi korelasi product moment kurang dari 0,05 (signifikan). Dengan demikian 22 item pertanyaan tersebut dapat digunakan untuk analisa lebih lanjut. Uji Reliabilitas Setelah dilanjutkan dengan uji reliabilitas adalah kemampuan suatu instrumen menunjukkan kestabilan dan kekonsistenan di dalam mengukur konsep. Untuk mengukur reliabilitas digunakan nilai Cronbach Alpha ( ). Jika koefisien Cronbach Alpha ( ) lebih besar dari 0,6, maka instrumen dikatakan reliabel. Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian Cronbach Alpha ( ) Keterangan Faktor-faktor yang mendasari terjadinya penawaran harga rendah pada pelelangan barang/jasa di lingkungan pemerintah 0,915 Reliabel Analisis Variabel Penawaran Faktor-faktor yang paling mendasari terjadinya penawaran rendah pada pelelangan proyek di lingkungan pemerintah yang terdiri dari beberapa variabel dan hasil tanggapan responden terhadap faktor-faktor yang terjadinya penawaran rendah pada pelelangan proyek di lingkungan pemerintah adalah variabel Resiko Pelaksanaan Pekerjaan ( V8 ) dengan nilai mean 3,40 dan median 4. B-5-5

Analisis Faktor Penawaran Rendah Agar analisis dapat dilakukan, maka variabel-variabel tersebut harus berkorelasi satu sama lain dan dilakukan uji Barlett s Test of Sphericity, Makin besar nilai besaran Barlett s Test of Sphericity, maka analisis faktor makin layak digunakan. Dengan bantuan SPSS for windows 12.0 diperoleh nilai Barlett s Test of Sphericity sebesar = 787,950 dengan probabilitas kesalahan (tingkat signifikan: 0,000) sehingga tolak Ho. Jadi dapat disimpulkan bahwa ada interkorelasi antar variabel-variabel dalam satu populasi. Dengan demikian analisis faktor dapat dilakukan. Selain itu, untuk mengukur kecukupan sampel digunakan besaran Kaiser Meyer Olkin (KMO). Makin kecil nilai KMO, Hasil dari pengukuran Kaiser Meyer Olkin (KMO) mengenai kelayakan sampel menunjukkan hasil 0,795 yang dapat diartikan bahwa data yang layak untuk dilakukan tahap selanjutnya yaitu analisis faktor dapat dipergunakan. Untuk meringkas informasi yang ada dapat dilihat pada tabel berikut: No. Tabel 3 Hasil Analisa Faktor Variabel Pembentuk Faktor 1 Tipe Proyek (V1) Ukuran Proyek (V2) Tingkat Kesulitan Pekerjaan (V3) Tingkat Kemudahan Lapangan (V5) Resiko Pelaksanaan Pekerjaan (V8) Kompleksitas Pekerjaan (V10) 2 Tersedianya Pekerja yang Memenuhi Syarat (V15) Tersedianya Peralatan (V16) Fluktuasi Harga Sumber Daya (V17) Adanya Pesaing (V18) 3 Keahlian dalam Manajemen dan Kooperasi (V19) Pengalaman Sejenis (V20) Keandalan dari Subkontraktor (V21) Kecukupan Sumber Informasi Harga Pasar (V22) Kekuatan dari Mitra Kerja (V23) Kemampuan Perusahaan dalam Ketentuan Teknik Konstruksi (V24) 4 Kelengkapan Gambar Kerja dan Spesifikasi (V13) Estimate Uncertainty (V14) 5 Persyaratan Cash Flow (V4) Keterlambatan atau Kekurangan Pembayaran (V9) 6 Contract Conditions (V11) Contractual Liabilities (V12) Nama faktor Faktor 1 (karakteristik pekerjaan) Faktor 2 (eksternal perusahaan) Faktor 3 (internal perusahaan) Faktor 4 (persyaratan penawaran) Faktor 5 (keuangan proyek) Faktor 6 (kontrak pekerjaan) B-5-6

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil proses analisis dan pembahasan dengan menggunakan analisis faktor sebagaimana diuraikan terdahulu, maka kesimpulan yang dapat di ambil antara lain: 1. Berdasarkan hasil analisis variabel penawaran dengan melihat nilai mean dapat diketahui bahwa variabel yang paling mendasari terjadinya penawaran rendah pada pelelangan proyek di lingkungan pemerintah adalah variabel resiko pelaksanaan pekerjaan. 2. Berdasarkan hasil analisis faktor pada penelitian diperoleh 6 faktor yang mendasari terjadinya penawaran rendah pada pelelangan proyek di lingkungan Pemerintah, antara lain: a. Faktor Karakteristik Pekerjaan b. Faktor Eksternal Perusahaan c. Faktor Internal Perusahaan d. Faktor Persyaratan Penawaran e. Faktor Keuangan Proyek f. Faktor Kontrak Pekerjaan Saran-Saran Berdasarkan hasil penelitian serta kesimpulan, maka terdapat beberapa saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan. Adapun saran-saran adalah sebagai berikut: 1. Penulis mengharapkan bahwa 6 (enam) faktor hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan, informasi serta acuan bagi para peserta lelang (rekanan proyek) dalam pembuatan penawaran untuk proyek -proyek di lingkungan pemerintah. 2. Menyadari keterbatasan dan kelemahan penelitian ini, kiranya sangat berguna jika pada penelitian selanjutnya menggunakan tema yang sama, dengan mengembangkan konsepsi mengenai variabel lain yang juga mendasari terjadinya penawaran rendah pada pelelangan di lingkungan pemerintah. DAFTAR PUSTAKA Minkarah. (1988), Questionarie Survey on Bidding in Construction, Journal of Construction Engineering and Management, ASCE, Vol. 4, No. 3, hal. 229-243. Azwar, S., (1997), Reabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar Offset, Yogyakarta. Bhattcharyya, G.. (1997), Statistical Concept and Methods, John Willey and Son, Inc., New York. Chua, dan Li, (2000), Key Factor in Bid Reasoning Model, Journal of Construction Engineering and Management, vol. 126, no. 5, hal. 347-357. Dozzi, Abou Rizk, and Schroeder, (1996), U tility Theory Model for Bid Mark Up Decisions, Journal of Construction Engineering and Management, vol. 122, hal 119-124. B-5-7

Ghazali, I., (2001), Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Indriyantoro, dan Supomo, (2002), Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, BPFE, Yogyakarta. Kerlinger F.N. (1990), Asas-Asas Penelitian Behavioral, Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Maholtra dan Narest K. (2004), Marketing Research, Prentice Hall, New Jersey. Nugraha P., Nathan I., dan Sutjipto, (1996), Manajemen Proyek Konstruksi, Jilid 1 dan 2, Penerbit Karya Yudha, Surabaya. Pemerintah Republik Indonesia, (2003), Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemborongan, Jakarta. Rangkuti, F., (1996), Riset Pemasaran, PT. Gramedia, Jakarta. Santoso, S., (2004), SPSS Statistik Multivariat, Edisi 3, PT. Gramedia Jakarta, Jakarta. Siegel, S., (1997), Statistic Non Parametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial (Terjemahan), PT. Gramedia, Jakarta. Singarimbun, M. dan Effendi, S. (1989), Metode Penelitian Survey, LP3ES, Jakarta. Smith, A., (1995), Estimating, Tendering and Bidding for Constructio, Macmillan Press Ltd,. London. Supranoto, J. (1992), Teknik Sampling untuk Survey dan Eksperimen, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Suryanto, Dr. (1988), Metode Statistika Multivariat, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Tjiptono, F., (1996), Manajemen Jasa, Penerbit Audio Offset, Yogyakarta. Wibisono, D., (2000), Riset Bisnis, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta. B-5-8