BAB III Membuat Sketsa

dokumen-dokumen yang mirip
Standar Kompetensi : Menerapkan Prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi visual untuk MM

02FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah, S.Sn

Mengenal Pensil sebagai Media Gambar

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

JENIS-JENIS GARIS DAN ALAT-ALAT GAMBAR. Jenis-jenis Garis

MENGGAMBAR PERSPEKTIF

R P P RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PELAJARAN PRODUKTIF MULTIMEDIA

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)

Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis

SOAL PENGAYAAN A. FLORA, FAUNA DAN ALAM BENDA

3.1. MATERI 1 - GAMBAR DAUN

BAB III METODE PENCIPTAAN

4.1 MENGGAMBAR ALAM BENDA BUATAN MANUSIA

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

Komposisi dalam Fotografi

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

BAB III Elemen-Elemen Desain Grafis

TEKNIK GAMBAR DASAR A. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN GAMBAR

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

ILUSTRASI. -Ilustrasi Dasar- DISUSUN OLEH KHAMADI, S.Sn

III. PROSES PENCIPTAAN

FORMAT GAMBAR PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR ATA 2014/2015 LABORATURIUM TEKNIK INDUSTRI LANJUT UNIVERSITAS GUNADARMA

Sketsa BAB I PENDAHAULUAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR BUAH- BUAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS VII SMP IT AL-FITYAN SCHOOL MEDAN ARTIKEL

Elemen Elemen Desain Grafis

4. VISUALISASI DAN GAMBAR SKET

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01)

PENDAHULUAN Pokok bahasan pada materi Gambar 3 Dimensi meliputi definisi, macam-macam gambar 3 Dimensi, dan teknik-teknik pembuatan gambar 3 Dimensi.

3 PRINSIP-PRINSIP DAN UNSUR DESAIN

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

BAB III ELABORASI TEMA

Bab 4 SISTEM PROYEKSI 4.1. PENGERTIAN PROYEKSI GAMBAR PROYEKSI

MENGGAMBAR GARIS. Yesi Marlina 87678/2007

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN NIRMANA II

Mata Kuliah Persepsi Bentuk

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

Perspektif mata burung : dilihat secara keseluruhan dari atas. Perspektif mata normal : dilihat secara keseluruhan dengan batas mata normal

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 02)

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

A. Implementasi Teoritik

PERTEMUAN 7 ATURAN DAN CARA MEMBERI UKURAN

GAMBAR ARSITEKTUR 1 PRODI PEND. TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN PEND. TEKNIK ARSITEKTUR FPTK-UPI. TERM of REFFERENCE (ToR)

Memahami Pola Pembentuk Estetika Batik Cakar

03FDSK. Dasar Dasar Desain 2. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

DESAIN MULTIMEDIA. i P age

Apa itu Rupa dasar?desain dasar?

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

PERSEPSI BENTUK. Bentuk Modul 3. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

MATA KULIAH PROYEKSI DAN PERSPEKTIF. Arsianti Latifah, S.Pd., M.Sn. Program Studi Pendidikan Seni Rupa FBS UNY

II. KAJIAN PUSTAKA. apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu. secara harafiah yaitu air panas untuk teh. Chanoyu mempunyai nama

03FDSK. Persepsi Bentuk. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si.

KONTRAK PEMBELAJARAN Mata Kuliah : Drawing 1 Kode/SKS : / 6 SKS : Ariesa Pandanwangi, M.Sn

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

ALAT GAMBAR PERTEMUAN II

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I ( RPP I )

DASAR-DASAR MENGGAMBAR TEKNIK

ATURAN-ATURAN DASAR UNTUK MEMBERI UKURAN

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG KEMAMPUAN PRA MENULIS ANAK USIA DINI DAN MENGGAMBAR

BAB IV KAJIAN MOTIF BUNGA MAWAR PADA KELOM GEULIS SHENY TASIKMLAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah suatu keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dari

GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

Bab. Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi (2D) Peta Materi. Semester 1. Pengertian. Unsur dan Objek. Berkarya Seni Rupa 2 D. Medium, Bahan, dan Teknik

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

TEORI ARSITEKTUR 1 CIRI VISUAL BENTUK. dosen penanggung jawab: Hamdil Khaliesh, ST.

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN

Menggambar Busana. Untuk SMK Program Keahlian Tata Busana

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI NON PROJEKSI

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013

Mengenal Icon & Fungsi Program Paint. Kelas 2 MI Assa adah Ulujami

Dosen: Haryono Putro, ST.,SE.,MT. Can be accessed on:

PROSES PEMBELAJARAN MATA KULIAH DRAWING 1 SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2013/2014

III. METODE PENCIPTAAN

PUSAT MASSA DAN TITIK BERAT

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Sebelum peneliti membahas tentang landasan teori, peneliti

PERTEMUAN 2 GARIS, HURUF DAN KONSTRUKSI GEOMETRIS

TEORI VITRUVIUS : 3. FIRMITAS KEKUATAN

Pengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT

BAB III PROSES BERKREASI BATIK GEOMETRIS. Banyak teknik yang digunakan para seniman untuk menunjang pembuatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

mewujudkannya. Demikian halnya dengan pembuatan seni lukis prasi menggunakan alat yang

Transkripsi:

BAB III Membuat Sketsa Pada dasarnya sketsa merupakan sebuah gambar sederhana dengan sentuhan goresan pensil namun tetap memperlihatkan nilai estetika pada objek yang digambar. Permasalahannya menggambar dengan sketsa tangan dibutuhkan proses yang dilakukan mata sebagai input dan motorik tangan sebagai "Output" Kesulitannya???? Apakah informasi benda yang ditangkap melalui mata tidak di memori dengan baik di otak atau Kemampuan tangan yang tidak terlatih. A. Mengenal Pensil Sebagai Media Gambar Pensil adalah salah satu media gambar yang murah, mudah ditemukan, mudah digunakan dan bisa dibawa kemana saja. Pensil sepertinya hanya menghasilkan warna monokrom (hitam putih) yang tidak menarik. Karena itu banyak pemula tidak mulai belajar untuk menguasai pensil terlebih dahulu dan biasanya ingin langsung belajar menggunakan cat air dan cat minyak. Padahal jika kita ingin lebih menguasai cat air dan cat minyak, sebagai pemula sebaiknya harus sering berlatih membuat sketsa dengan pensil. Keluarkanlah semua kemampuan yang dimiliki pensil maka kita akan menemukan keajaiban-keajaiban pada gambar kita. 1. Jenis-jenis Pensil Potlot adalah alat yang lembut, tidak banyak memeberikan kedalaman, tingkat kekerasannya bermacam-macam; untuk permulaan gunakanlah potlot yang sedang lunaknya. (Untuk merampungkan gambar kelak hendaknya selalu digunkan potlot yang paling bermutu sejauh yang dapat diperoleh). Kekuatan garis bergantung pada kertas yang dipergunakan. Makin kasap kertas yang digunakan, makin gelap goresan potlot yang diperoleh. Sebaliknya makin licin kertas, makin abu-abu goresan itu. Kertas harus cukup kasap agar diperoleh garis potlot yang baik dan cukup keras sehingga tidak bercalar oleh potlot.

Pensil / Potlot antara lain: Banyak sekali macam dan jenis potlot/pensil sesuai dengan penggunaannya, a. Pensil Biasa: Pensil biasa dengan batang kayu relatif murah, dapat dipakai untuk membuat berbagai macam goresan, dan dapat digunakan untuk menutup bidang gambar dan membuat bayangan. Walaupun pensil biasa sudah cukup cocok untuk dipergunakan menggambar, namun dalam pengunaannya harus diperhatikan mutu dan jenis pensilnya. b. Pensil Keras (dengan istilah pensil Hard/H) Pensil jenis ini memiliki tingkat dan kwalitas kekerasan mulai dari 9 H (sangat keras) kemudian F. Pensil jenis ini biasanya banyak dipakai untuk menggambar mistar, karena jenisnya yang keras tersebut. Semakin keras tingkatan isi pensil, semakin dapat digunakan untuk menghasilkan garis-garis yang padat, halus dan tipis. c. Pensil sedang (dengan istilah pensil medium hard/hb). Pensil ini dipakai untuk membuat desain/ sket/ gambar rencana, baik untuk gambar dekorasi maupun gambar reklame. d. Pensil Lunak (dengan istilah pensil Soft/B) Isi pensil yang lunak dapat menghasilkan garis-garis yang padat, gelap dan nada gelap terang. Untuk hampir semua gambar tangan bebas, pensil jenis B merupakan jenis pensil yang banyak manfaatnya. Jenis pensil ini banyak dipakai untuk menggambar potret, benda atau pemandangan alam dalam warna hitam putih

e. Konte Berwarna hitam arang dan berbeda dengan pensil biasa karena mempunyai goresan yang tebal dan lebar. Dibedakan pula menjadi : o Hard / H / Keras o Medium / HB / Sedang o Soft / B / Lunak f. Pensil berwarna. Pensil ini mengandung lilin dan tersedia dalam 12 macam warna. (untuk kategori pensil warna bukan merupakan bahasan dalam penelitian ini). 2. Teknik Memegang Pensil Secara umum teknik memegang pensil dibedakan menjadi 2 macam yaitu : Memegang pensil seperti menulis, cara ini sangat sesuai jika Anda ingin menghasilkan gambar yang detail. Memegang Pensil Memegang Pensil Memegang pensl antara ibu jari diatas dan 4 jari dibawahnya, teknik seperti ini sangat baik untuk membuat garis-garis yang berani bahkan baik untuk melemaskan tangan Anda. 3. Teknik-teknik yang digunakan dalam menggambar dengan pensil / potlot Berikut ini adalah teknik yang sering digunakan untuk membuat karya dengan pensil : a. Teknik Stippel Yaitu menggambar dengan titik-titik atau noda-noda yang diulang-ulang. b. Teknik Dussel / Gosok Yaitu menggambar dengan cara menggosok-gosokkan tangan atau kertas yang sudah diberi/dibubuhi dengan pensil. (Teknik ini tidak diperkenankan untuk

digunakan dalam dunia pendidikan, akan tetapi kenyataan di lapangan para pelukis wajah/potret sering menggunakannya). c. Teknik Arsir Untuk menyampaikan kesan bentuk tiga dimensi yang tidak dapat terwakili hanya dengan garis kontur saja. Garis-garis arsir mengacu pada serangkaian garis sejajar dengan jarak berdekatan atau rapat B. Teknik Arsir dan Gradasi Menguasai teknik arsir dan gradasi adalah salah satu teknik dasar menggambar dengan pensil. Berlatih teknik arsir gradasi dapat kita mulai dengan membuat satu baris kotak 1. Jenis-Jenis Arsir a. Arsir Biasa Yaitu garis-garis arsir yang mengacu pada serangkaian garis rapat sejajar, seirama sesuai dengan bentuk benda yang digambar. b. Arsir Silang Yaitu arsir yang melibatkan penggunaan dua lapis garis arsir untuk mendapatkan kepadatan yang lebih tinggi dan menghasilkan nada gelap terang. c. Teknik Scribbling Adalah suatu jenis arsiran jaringan yang terdiri dari garis-garis berbagai arah yang dibuat secara acak, sehingga tekstur visualnya akan bervariasi dengan teknik garis yang digunakan. 2. Teknik Menarik Garis Apakah Anda ingat ketika pertama kali belajar menulis? Pasti Anda ingat kalau huruf-huruf yang Anda tulis hasilnya sangat kaku dan tidak rapi. Begitu pun pertama kali ketika Anda mulai menggambar, tangan akan terasa kaku. Agar tangan tidak terasa kaku Anda dapat memulai latihan membuat garis tanpa berhenti sedikit pun.

Ambillah beberapa kertas A4, lalu mulailah Anda membuat garis vertikal lurus, ingat Anda tidak boleh mengangkat pensil sekalipun. Usahakanlah garis vertikal yang Anda buat tetap lurus. Jika ada garis yang Anda buat tidak lurus biarkan saja, jangan sampai berhenti. Setelah selesai membuat garis vertikal, kemudian gunakan kertas lain untuk membuat garis horizontal dan diagonal. Lakukan latihan ini berulang-ulang sampai Anda pandai membuat garis lurus vertikal, horizontal, dan diagonal. Setelah berlatih diatas kertas A4 cobalah membuat garis lurus vertikal, horizontal, dan diagonal diatas kertas A3-A2. Tujuan latihan ini Anda akan belajar membuat garis lurus tanpa rasa takut dan menguasai bidang kertas yang akan Anda gambar. Setelah latihan membuat garis lurus tanpa henti. Anda dapat meneruskan latihan selanjutnya. Latihan ini juga membuat garis tanpa henti dan tanpa mengangkat pensil sekali pun. Ambillah kertas A4, kemudian Anda membuat garis-garis tanpa henti sehingga membentuk seperti persegi panjang. Lakukanlah secara berulang kali sehingga terjadi penumpukan garis dan bentuk persegi panjang. Selanjutnya buatlah garis-garis lurus lainnya sehingga membentuk seperti segitiga. Lihat pada gambar kiri atas mengalami pengulangan dan penumpukan garis sehingga seperti terjadi pergerakan. Cobalah mencari bentuk-bentuk lainnya selain persegi panjang dan segitiga. Latihan ini akan membuat Anda lebih berani menarik garis, dan belajar untuk membuat garis-garis yang ekspresif. Latihan selanjutnya membuat bentuk-bentuk dasar segitiga, silinder, kotak, balok, dan sebagainya. Gambarlah bentuk-bentuk segitiga limas, silinder, kubus, dan lain-lain tanpa mempertimbangkan proporsi lakukan berulang kali sehingga terjadi penumpukan bentuk. Semua obyek yang Anda gambar memiliki struktur bentuk dasar seperti silinder, kubus dan sebagainya. Latihan ini juga akan membantu Anda berani menarik garis dan mulai menggambar berbagai macam obyek tanpa mengkhawatirkan proporsi dan anatomi obyek tersebut. Lihatlah di sekeliling Anda dan carilah obyek-obyek sederhana seperti gelas, botol, toples, dan sebagainya. Pada latihan ini Anda tetap tidak diperbolehkan untuk mengangkat pensil. Mulailah Anda menggambar botol tanpa memperhatikan proporsi bentuk botol itu sendiri. Lihat seperti gambar di atas ini. Hilangkanlah rasa takut Anda apakah botol itu sesuai seperti aslinya atau tidak? Latihan ini akan membuat Anda lebih berani menggambar sebuah obyek sehingga

sangat membantu untuk melemaskan tangan Anda. Tanpa disadari garis kaku yang Anda hasilkan mulai menghilang. Carilah obyek-obyek alam benda lainnya yang lebih kompleks daripada botol dan gelas. Kemudian seperti latihan sebelumnya lakukanlah dengan teknik yang sama. Semua latihan ini membantu Anda belajar menggambar tanpa beban dan memikirkan apakah gambar itu benar atau salah? Sehingga Anda tidak akan mengalami kesulitan dalam latihan selanjutnya. Sebagai pemula yang penting kita perhatikan adalah proses ketika kita menggambar bukan hasilnya. Jadi beranilah untuk menarik garis! Teknik untuk menarik garis bisa dilakukan dengan cara : Belajar menarik garis-garis bebas vertikal, horizontal, dan diagonal tanpa henti. Menarik garis bebas membentuk kotak, lingkaran, segitiga, tanpa berhenti sehingga terjadi pengulangan dan penumpukan. Garis-garis bebas bentuk dasar kubus, segitiga, dan silinder Berani menarik garis membuat bentuk botol, toples, dan handphone. Contoh Proses Proses Menarik Garis

3. Membuat Arsir dan Komposisi Berlatih teknik arsir gradasi dapat Anda mulai dengan membuat satu baris kotak. Kemudian arsirlah setiap kotaknya dengan satu jenis ukuran pensil. Contoh kotak pertama diarsir dengan pensil 2H, kemudian kotak kedua diarsir dengan pensil H, dan seterusnya. Ketika mengarsir semua dilakukan dengan tekanan yang sama. Lihat perbedaan intensitas gelap terang yang dihasilkan setiap pensil. Kemudian arsir gradasi dapat dihasilkan dengan cara lain yaitu buatlah beberapa baris kotak seperti gambar di bawah ini. Lalu Anda menggunakan beberapa jenis pensil, misalnya pensil B, 4B, dan 9B. Arsirlah baris kotak bagian atas dengan pensil B, kemudian arsirlah setiap kotaknya dengan tingkat tekanan pensil yang berbeda. Lihat intensitas gelap terang yang dihasilkan dengan pensil B. Kemudian arsirlah baris kotak bagian tengah dengan pensil 4B, dan berikan tekanan yang berbeda pada setiap kotaknya. Begitu pun dengan baris kotak bagian bawah diarsir dengan pensil 9B dengan tekanan yang berbeda. Arsir gelap dengan tekanan paling kuat yang dihasilkan pensil B bisa hampir menyamai kualitas arsir pensil 4B, begitu pun dengan pensil 4B dengan tekanan yang kuat bisa menyamai intensitas arsir gelap 9B. Dengan sedikit memberi tekanan, intensitas arsir yang dihasilkan pensil 4B bisa menyamai dengan intensitas arsir pensil B. Lakukan dengan berbagai macam jenis pensil lainnya sehingga tingkat kepekaan Anda pada intensitas cahaya dan gelap terang pada suatu obyek meningkat. Latihan selanjutnya Anda mencoba membuat komposisi bentuk dasar, kemudian pada setiap bentuk dasar Anda memberikan arsir dengan tingkat intensitas yang berbeda. Buatlah kotak dengan berbagai ukuran dan bentuk yang sudah mengalami distorsi. Kemudian komposisikan kotak-kotak tersebut. Anda juga dapat membuat komposisi bentuk dengan menggunakan bentuk dasar lainnya seperti lingkaran, segitiga, dan sebagainya. Anda dapat mengkomposisikan bentuk-bentuk dasar tersebut dengan cara yang berbeda. Cobalah membuat berbagai macam sketsa lainnya, carilah berbagai ide komposisi bentuk lainnya, dan pilihlah sketsa yang Anda suka. Setelah membuat sketsa komposisi bentuk kotak, persiapkanlah berbagai jenis ukuran pensil, saya lebih suka menggunakan pensil ukuran keras seperti H terlebih dahulu untuk memberikan arsir terang pada kotak yang diinginkan, kemudian pada beberapa

bagian masih dengan pensil yang sama saya memberikan tekanan yang lebih kuat sehingga memberikan arsir gelap. Setelah yakin pada kotak mana yang ingin saya arsir untuk daerah terang dan gelap maka saya menggunakan pensil ukuran lunak seperti 2B. Anda dapat melihat pada gambar dibawah dengan memberikan arsir gelap dan terang maka pada komposisi kotak terlihat ada suatu volume atau kedalaman. Pada saat Anda menggambar suatu obyek Anda akan mengerti bahwa hanya dengan memberikan arsir gradasi gelap terang, maka obyek tersebut terlihat mempunyai volume dan intensitas cahaya yang berbeda. Berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan untuk membuat arsir dan komposisi : Setelah membuat satu baris kotak arsirlah setiap kotaknya dengan berbagai jenis ukuran pensil misalnya 2H, H, B, 2B, dengan tekanan yang sama kita dapat melihat perbedaan intensitas gelap terang yang dihasilkan setiap pensil. Buatlah beberapa baris kotak, kemudian setiap barisnya diarsir dengan pensil yang sama misalnya pensil B, tetapi arsirlah dengan tekanan yang berbeda pada setiap kotaknya. Anda akan menemukan pensil B bisa hamper menyamai kualitas arsir pensil 4B. Contoh Karya Arsir Latihan membuat komposisi bentuk dasar membantu Anda melihat perbedaan intensitas gelap terang dari pensil. Carilah berbagai ide komposisi bentuk dasar lainnya. Arsir gradasi juga dapat membedakan volume suatu obyek.

4. CONTOH SKETSA