Editor : Yayan Akhyar Israr. Faculty of Medicine University of Riau. Pekanbaru, Riau. Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.

dokumen-dokumen yang mirip
Penyakit Leukimia TUGAS 1. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Browsing Informasi Ilmiah. Editor : LUPIYANAH G1C D4 ANALIS KESEHATAN

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai bulan sesudah diagnosis (Kurnianda, 2009). kasus baru LMA di seluruh dunia (SEER, 2012).

BAB 2 DESKRIPSI SINGKAT PEMBESARAN GINGIVA. jaringan periodonsium yang dapat terlihat secara langsung sehingga mempengaruhi

LEUKEMIA. - pendesakan kegagalan sumsum tulang - infiltrasi ke jaringan lain

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN LEUKEMIA ANAK DI KOTA SEMARANG

LAPORAN PENDAHULUAN Soft Tissue Tumor

leukemia Kanker darah

BAB 1 PENDAHULUAN. mutasi sel normal. Adanya pertumbuhan sel neoplasma ini ditandai dengan

Pola Gambaran Darah Tepi pada Penderita Leukimia di Laboratorium Klinik RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : Departemen : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyakit kanker yang sering terjadi pada anak adalah leukemia, mencapai

BAB I PENDAHULUAN. sumsum tulang yang paling sering ditemukan pada anak-anak (Wong et al, normal di dalam sumsum tulang (Simanjorang, 2012).

Kejadian Anemia Pada Penderita Leukemia Limfoblastik Akut di RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi Lampung

BAB I PENDAHULUAN. Hockenberry, Wilson, Winkelstein & Schwartz, 2008; American Cancer. sisanya sebagian besar AML (Rudolph, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. angka morbiditas, namun angka mortalitas leukemia juga dilaporkan di Amerika. Sampai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manifestasi adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi. Pada leukemia ada

Limfoma. Lymphoma / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

PENGGUNAAN METODE BAYESIAN NETWORK DALAM SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT LEUKEMIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang paling sering dijumpai pada anak. Data di Departemen Ilmu Kesehatan Anak,

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Cancer Society (2014), Leukemia adalah jenis kanker yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut World Health Organization (WHO), kematian akibat kanker di

Pada saat menjalani pengobatan, keadaan penderita dinilai untuk melihat respon kanker terhadap pengobatan.

BAB II TINJAUAN TEORI. 2.1 Kecerdasan Buatan ( Artificial Intellegence ) Artificial Intelligence ( AI ) atau kecerdasan buatan merupakan cabang dari

Pola Lekemia Limfoblastika akut di Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RS. Dr. Pirngadi Medan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Profil Pasien Leukemia Anak di RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau Periode Tahun

LEUKEMIA A. DEFINISI LEUKEMIA

BAB I PENDAHULUAN. berlebihan khususnya yang lama dan berkelanjutan dengan dosis relatif kecil

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yaitu fisik, psikologis, dan sosial. Leukemia adalah kanker yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat

UNIVERSITAS INDONESIA

Kanker Serviks. Cervical Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. tulang, ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih, dengan manifestasi

Hepatitis: suatu gambaran umum Hepatitis

LEUKEMIA. Disusun Oleh: DIAN SHEILA APRILIA HANAN MEI FATMAWATI

I. PENDAHULUAN. putih (leukosit). Eritrosit berperan dalam transpor oksigen dan. Sebagian dari sel-sel leukosit bersifat fagositik, yaitu memakan dan

BAB I PENDAHULUAN.

6. Untuk donor wanita : apakah anda saat ini sedang hamil? Jika Ya, kehamilan keberapa?...

LAPORAN TUTORIAL MODUL : Ilmu Penyakit Dalam TRIGGER 5. OLEH: Kelompok Tutorial XVII

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Selatan dan 900/ /tahun di Asia (Soedarmo, et al., 2008).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rawat inap di RSU & Holistik Sejahtera Bhakti Kota Salatiga. kanker payudara positif dan di duga kanker payudara.

HUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr.

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan meningkatnya sel myeloid (Perrotti et al., 2010). Di Asia,

THALASEMIA A. DEFINISI. NUCLEUS PRECISE NEWS LETTER # Oktober 2010

KARAKTERISTIK PENDERITA LEUKEMIA RAWAT INAP DI RSUP H.ADAM MALIK MEDAN TAHUN Oleh : IWAN SIMAMORA NIM

5.2 Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Kelompok Usia dan Jenis Kelamin Distribusi Pasien Tumor Tulang Berdasarkan Lokasi

Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Kanker Payudara Thursday, 14 August :15

Anemia Megaloblastik. Haryson Tondy Winoto, dr.,msi.med.,sp.a Bag. Anak FK-UWK Surabaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Leukemia adalah penyakit neoplastik yang ditandai dengan diferensiasi dan proliferasi sel induk hematopoietik yang

Berbagai Penyakit. Yang Menyerang Liver (Hati)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker serviks merupakan kanker yang banyak. menyerang perempuan. Saat ini kanker serviks menduduki

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. pemeriksaan kultur darah menyebabkan klinisi lambat untuk memulai terapi

Kanker Servix. Tentu anda sudah tak asing lagi dengan istilah kanker servik (Cervical Cancer), atau kanker pada leher rahim.

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 5 TINDAK LANJUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kanker adalah penyakit keganasan yang ditandai dengan pembelahan sel

LEUKEMIA KRONIK A. Pendahuluan

FISIOLOGI SISTEM PERTAHANAN TUBUH. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

CATATAN SINGKAT IMUNOLOGI

ANALISIS KADAR KREATININ PADA ANAK DENGAN LEUKEMIA LIMFOBLASTIK AKUT DI PUSAT KANKER ANAK ESTELLA BLU RSUP PROF DR RD KANDOU

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian pada perempuan. Penyakit ini telah merenggut nyawa lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. Kanker ovarium merupakan keganasan ginekologi yang menempati urutan

SILABUS UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS KEDOKTERAN

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

BAB I PENDAHULUAN. oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis sebagian besar bakteri ini menyerang

BAB I PENDAHULUAN. 1 P a g e

Kanker Payudara. Breast Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Author : Liza Novita, S. Ked. Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau Doctor s Files: (

SITOSTATIKA. Adalah: zat-zat yang dapat menghentikan pertumbuhan pesat dari sel-sel ganas.

Korelasi Mutasi JAK2 V617F dengan Keparahan Klinis pada Pasien Neoplasma Myeloproliferatif yang Memiliki Kromosom Philadelphia Negatif

GANGGUAN HEMATOLOGI AKIBAT KEMOTERAPI PADA ANAK DENGAN LEUKEMIA LIMFOSITIK AKUT DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH ABSTRAK

INTRATHECAL CHEMOTHERAPY INDICATION AND PATIENT SELECTION

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

Kanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

BAB I PENDAHULUAN. (Tim Cancer Helps, 2010). Data di Eropa pada tahun 1988 dan 1997 telah

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Chronic Myelogenous Leukemia (CML) merupakan suatu. keganasan hematologi yang berupa kelainan klonal dari

BAB 1 PENDAHULUAN. mukosa rongga mulut. Beberapa merupakan penyakit infeksius seperti sifilis,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring proses penuaan mengakibatkan tubuh rentan terhadap penyakit. Integritas

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 6 PEMBAHASAN. tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan

BAB 2 TUMOR. semua jaringan tubuh manusia pada berbagai keadaan sel untuk berkembang biak.

Transkripsi:

Editor : Yayan Akhyar Israr Faculty of Medicine University of Riau Pekanbaru, Riau 2010 0 Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.tk

Leukemia atau kanker darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang beragam, ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita. Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya. KLASIFIKASI Leukemia dapat diklasifikasikan atas dasar : 1. Perjalanan alamiah penyakit : akut dan kronis Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun. 2. Tipe sel predominan yang terlibat: limfoid dan mieloid Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada sediaan darah tepi. Ketika leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut leukemia limfositik. Ketika leukemia mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil dan eusinofil, maka disebut leukemia mielositik. 1

Jumlah leukosit dalam darah Leukemia leukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal, terdapat sel-sel abnormal Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, terdapat sel-sel abnormal Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, tidak terdapat sel-sel abnormal PREVALENSI EMPAT TIPE UTAMA Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia dapat dibagi menjadi: Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih. Gambar. Leukemia limfositik akut sedian darah anjing. Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut. 2

Gambar. Leukimia mielositik akut. Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak Gambar. Leukimia limfositik kronis. Banyak ditemukan sel-sel limfosit kecil dengan yang matang, dengan gambaran kromatin yang tebal. Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit 3

Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA sering terjadi pada anak-anak. PATOGENESIS Leukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan atau maligna yang muncul dari perbanyakan klonal sel-sel pembentuk sel darah yang tidak terkontrol. Mekanisme kontrol seluler normal mungkin tidak bekerja dengan baik akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi. Gambar. Granulopoesis. Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang yang lebih lambat dibandingkan sel normal. Proses pematangan atau maturasi berjalan tidak lengkap dan lanbar dan bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel sejenis yang normal. ETIOLOGI Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, seperti: 1. Radiasi Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai hubungan antara radiasi dengan LLK. Beberapa laporan yang mendukung: 4

Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang 2. Faktor leukemogenik Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia: Racun lingkungan seperti benzena Bahan kimia industri seperti insektisida Obat untuk kemoterapi 3. Herediter Penderita sindrom Down memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal. 4. Virus Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa. EPIDEMIOLOGI Di Afrika, 10-20% penderita LMA memiliki kloroma di sekitar orbita mata Di Kenya, Tiongkok, dan India, LMK mengenai penderita berumur 20-40 tahun Pada orang Asia Timur dan India Timur jarang ditemui LLK. LEUKEMIA AKUT Manifestasi klinik Manifestasi leukemia akut merupakan akibat dari komplikasi yang terjadi pada neoplasma hematopoetik secara umum. Namun setiap leukemia akut memiliki ciri 5

khasnya masing-masing. Secara garis besar, leukemia akut memiliki 3 tanda utama yaitu: Jumlah sel di perifer yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya infiltrasi jaringan atau leukostasis Penggantian elemen sumsum tulang normal yang dapat menghasilkan komplikasi sebagai akibat dari anemia, trombositopenia, dan leukopenia Pengeluaran faktor faali yang mengakibatkan komplikasi yang signifikan Gambar. Leukemia limfoblastik akut prekurisr sel-b. DIAGNOSIS Pemeriksaan darah rutin (misalnya hitung jenis darah komplit) bisa memberikan bukti bahwa seseorang menderita leukemia. Jumlah total sel darah putih bisa berkurang, normal ataupun bertambah; tetapi jumlah sel darah merah dan trombosit hampir selalu berkurang. Sel darah putih yang belum matang (sel blast) terlihat di dalam contoh darah yang diperiksa dibawah mikroskop. Biopsi sumsum tulang hampir selalu dilakukan untuk memperkuat diagnosis dan menentukan jenis leukemia. Leukemia akut dapat didiagnosa melalui beberapa alat, seperti: Pemeriksaan morfologi: darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsi sumsum tulang Pewarnaan sitokimia Immunofenotipe Sitogenetika Diagnostik molekuler 6

Gambar. Aspirasi dan biopsi sumsum tulang Jarum digunakan untuk menghisap sejumlah kecil cairan sumsum tulang dari tulang paha/panggul bagian belakang. Biopsi sumsum tulang biasanya sering dilakukan bersamaan. Prosedur kedua ini dilakukan dengan mengambil sedikit bagian jaringan tulang A bone marrow biopsy is often taken at the same time. This second procedure dan sumsum disekitarnya. PENGOBATAN Tujuan pengobatan adalah mencapai kesembuhan total dengan menghancurkan sel-sel leukemik sehingga sel noramal bisa tumbuh kembali di dalam sumsum tulang. Penderita yang menjalani kemoterapi perlu dirawat di rumah sakit selama beberapa hari atau beberapa minggu, tergantung kepada respon yang ditunjukkan oleh sumsum tulang. Sebelum sumsum tulang kembali berfungsi normal, penderita mungkin memerlukan: - Transfusi sel darah merah untuk mengatasi anemia - Transfusi trombosit untuk mengatasi perdarahan - Antibiotik untuk mengatasi infeksi. 7

Beberapa kombinasi dari obat kemoterapi sering digunakan dan dosisnya diulang selama beberapa hari atau beberapa minggu. Suatu kombinasi terdiri dari prednison per-oral (ditelan) dan dosis mingguan dari vinkristin dengan antrasiklin atau asparaginase intravena. Untuk mengatasi sel leukemik di otak, biasanya diberikan suntikan metotreksat langsung ke dalam cairan spinal dan terapi penyinaran ke otak. Beberapa minggu atau beberapa bulan setelah pengobatan awal yang intensif untuk menghancurkan sel leukemik, diberikan pengobatan tambahan (kemoterapi konsolidasi) untuk menghancurkan sisa-sisa sel leukemik. Pengobatan bisa berlangsung selama 2-3 tahun. Sel-sel leukemik bisa kembali muncul, seringkali di sumsum tulang, otak atau buah zakar. Pemunculan kembali sel leukemik di sumsum tulang merupakan masalah yang sangat serius. Penderita harus kembali menjalani kemoterapi. Pencangkokan sumsum tulang menjanjikan kesempatan untuk sembuh pada penderita ini. Jika sel leukemik kembali muncul di otak, maka obat kemoterapi disuntikkan ke dalam cairan spinal sebanyak 1-2 kali/minggu. Pemunculan kembali sel leukemik di buah zakar, biasanya diatasi dengan kemoterapi dan terapi penyinaran. PROGNOSIS Sebelum adanya pengobatan untuk leukemia, penderita akan meninggal dalam waktu 4 bulan setelah penyakitnya terdiagnosis. Lebih dari 90% penderita penyakitnya bisa dikendalikan setelah menjalani kemoterapi awal. Banyak penderita yang mengalami kekambuhan, tetapi 50% anak-anak tidak memperlihatkan tanda-tanda leukemia dalam 5 tahun setelah pengobatan. Anak berusia 3-7 tahun memiliki prognosis paling baik. Anak-anak atau dewasa yang jumlah sel darah putih awalnya kurang dari 25.000 sel/mikrol darah cenderung memiliki prognosis yang lebih baik daripada penderita yang memiliki jumlah sel darah putih lebih banyak. 8

Referensi - Simon, Sumanto, dr. Sp.PK. 2003. Neoplasma Sistem Hematopoietik: Leukemia. Jakarta:Fakultas Kedokteran Unika Atma Jaya Jakarta. - Medicastore. Leukemia Limfositik Akut. Diunduh dari : www.medicastrore.com. Last update : Jan 2010. - Mary Ashley Waikart, DVM; Julie L. Webb, DVM; Holly A. Moore, DVM; Bruce E. LeRoy, DVM, PhD, Dipl. ACVP. An Overview of Acute Lymphocytic Leukemia (ALL) in Dogs and Cats. 2007. - Mayoclinic Staff. Acute lymphocytic leukemia. 2009. 9 Files of DrsMed FK UNRI (http://www.files-of-drsmed.tk