Site Report Tim (IV) Kegiatan Sosial Waktu : Mei 2009 Lokasi : Pasuruan Jawa Timur

dokumen-dokumen yang mirip
Pertanyaan Penelitian 1 : Bagaimana Pola kegiatan sosial yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh BKM?

DAFTAR ISI Kata Pengantar Executive Summary Daftar isi

MATRIKS PERTANYAAN PENELITIAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN TEAM 4 (STUDY ON COMMUNITY ORGANIZED SOCIAL ACTIVITIES IN PNPM MANDIRI)

Site Report Tim (IV) Kegiatan Sosial Waktu : 13 Juli 23 Juli 2009 Lokasi : Bengkulu Propinsi Bengkulu

TIM 4. Study On Community-Organized Social Activities In PNPM Mandiri

DISKUSI BERSERI Jakarta, 31 Agustus 2009

Menggilir Ternak Bergulir. Ada Fulus di Balik Kasur. Bersatu dalam Manunggal Sakato Kriuk, Kriuk... Krupuk Emas

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH

Gambaran Informan Kunci!

AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

STUDY ON COMMUNITY-BASED INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT IN PNPM UPP

PELAKSANAAN PPMK. A. Konsep Dasar dan Tujuan PPMK

Diskusi Kota Hari Ketiga ( 8 September 2009 ) MAKASSAR

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

BAB VIII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kompleks yang dihadapi negara Indonesia. Untuk menidak lanjuti masalah

Rapat Koordinasi Program Direktur & Team Leader PNPM Perkotaan Bogor, Juli 2012

BAB VII STIMULAN DAN PENGELOLAAN P2KP

STUDY ON COMMUNITY COMPLAIN HANDLING AS SOCIAL CONTROL IN PNPM UPP

BAB III METODOLOGI KAJIAN

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor :.

Site Report Tim Kerelawanan Waktu : Juni 2009 Lokasi : Pasuruan

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

KESIMPULAN DAN TEMUAN KAJIAN

BAB VII PERENCANAAN STRATEGI PEMBERDAYAAN BKM DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN.

LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN DI MAKASSAR TIM KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF (PJM PRONANGKIS)

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan menata kehidupan yang

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

STUDY ON COMMUNITY-BASED INFRASTRUCTURE DEVELOPMENT IN PNPM UPP KAJIAN KEGIATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERBASIS MASYARAKAT PADA PNPM - P2KP

Studi Evaluasi Pennganan Pengaduan Masyarakat P2KP 2009 Page 1

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

a. Gambaran Umum Kelurahan Tanjung Mulia Hilir

Diskusi Kota Hari Ketiga ( 8 September 2009 ) MEDAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN DI GORONTALO TIM KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF (PJM PRONANGKIS)

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun-ketahun, tetapi secara riil jumlah penduduk miskin terus

Diskusi Kota Hari Ketiga ( 8 September 2009 ) SURABAYA

Site Report Tim (IV) Kegiatan Sosial Waktu : 17 Juni 27 Juni 2009 Lokasi : Makasar Sulawesi Selatan

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

Tim/ Panitia PNPM Mandiri Desa Suka Makmur

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

LAPORAN KEGIATAN LAPANGAN DI PASURUAN TIM KAJIAN PERENCANAAN PARTISIPATIF (PJM PRONANGKIS) A. RINGKASAN HASIL SANGAT SEMENTARA

BAB V PENUTUP. kemiskinan melalui kelembagaan lokal, sehingga keberdaan lembaga ini tidak murni

Pengembangan Livelihood dalam Program KOTAKU

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

V. EVALUASI PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP DI KELURAHAN TANJUNG BALAI KARIMUN

BAB I PENDAHULUAN. tahun-2008-penduduk-miskin-turun-221-juta-.html (diakses 19 Oktober 2009)

BAB VI HASIL PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN (PRONANGKIS) DI KELURAHAN PAKEMBARAN Program Asistensi Sosial dan Jaminan Sosial

PROFIL PELAKSANAAN PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) KABUPATEN DELI SERDANG

Thn Thn Thn Thn JUMLAH 91

Tabel.1. Pengaduan Informatif Pada Siklus BLM

BAB VI PERSEPSI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri - Perkotaan

I. PENDAHULUAN. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM-MP)

Laporan Akhir PPM (Maret 2014)

Halaman Tanggapan dan Langkah-Langkah yang telah diambil oleh Askot CD dan Tim Faskel PNPM P2KP Kab. Biak

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI DAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. dasar lingkungan yang memadai dengan kualitas perumahan dan permukiman

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup Aduan

III. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

Profil PROGRAM KOTA TANPA KUMUH (KOTAKU) Provinsi Jawa Timur. Kelurahan Gading Kasri - Kota Malang

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2010

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG

BAB IV ANALISIS DATA. A. Pelaksanaan Pemberdayaan Sumber Daya Petani Kopi di Desa. Sekincau Kabupaten Lampung Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah kualitatif.

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

BAB VI KARAKTERISTIK DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT KELURAHAN SITUGEDE

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

Study On Community-Organized Social Activities In PNPM Mandiri

PENATAAN PEMUKIMAN NELAYAN TAMBAK LOROK SEMARANG

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PANDUAN KUESIONER. Petunjuk Pengisian

II. PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Pengaduan Informatif dan Masalah

PROGRESS PPM WILAYAH I 1. Berdasarkan Lingkup dan Kategori Masalah

BUPATI POLEWALI MANDAR

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

RANCANGAN PROGRAM RENCANA AKSI PENGEMBANGAN KBU PKBM MITRA MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan oleh Departemen Dalam Negeri, Program Penanggulangan

Lampiran Tanggapan Temuan BPKP

ISU-ISU STRATEGIS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2011

I. PENDAHULUAN. secara terus menerus untuk mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara, yaitu

STATISTIK DAERAH KECAMATAN BATAM KOTA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Sambutan Pembukaan. Ir. Hadi Sucahyono MPP., PH.D. Direktur Pengembangan Permukiman. Ditjen Cipta Karya - Kementerian PU-PERA.

Transkripsi:

Site Report Tim (IV) Kegiatan Sosial Waktu : 18 26 Mei 2009 Lokasi : Pasuruan Jawa Timur A. Ringkasan Hasil Sangat Sementara Kedua kelurahan ini merupakan sasaran dari program PNPM tahun 2007. Dilihat dari tingkat pendidikan, dan perekomian terlihat bahwa Kelurahan Kepel lebih maju dibandingkan dengan Kelurahan Panggungrejo. Untuk dana PNPM ini, Kelurahan Kepel memperoleh dana sebesar Rp 300 juta sedangkan untuk Kelurahan Panggungrejo sebesar Rp 200 juta. Kelurahan Kepel, Kecamatan Bugul Kidul, Pasuruan, Jawa Timur Secara georgrafis, Kelurahan Kepel berada pada ketinggian 4 meter dari permukaan laut. Rata-rata curah hujan 1400 mm/tahun dengan bulan hujan sebanyak 5 bulan. Kegiatan ekonomi masyarakat Kelurahan Kepel meliputi beberapa sektor antara lain, perdagangan, mebel, pertanian, peternakan, industri kecil/sedang/besar. Diantara sektor-sektor tersebut, sektor yang paling dominan di Kepel adalah perdagangan. Secara administratif, Kelurahan Kepel terdiri atas 6 RW dan 20 RT. Kelurahan Panggungrejo, Kecamatan Bugul Kidul, Pasuruan, Jawa Timur Kelurahan ini terletak di daerah utara Kota Pasuruan dengan luas wilayah sekitar 58 hektar. Dengan lahan yang terbesar hanya sebagai kawasan permukiman penduduk dan sebagian lagi sebagai lahan pertambakan maka tidak banyak potensi alam yang bisa dikelola serta padatnya penduduk dan beragamnya masalah sosial dan ekonomi serta kurangnya lapangan pekerjaan sebagai alternative karena mayoritas penduduk Panggungrejo bekerja sebagai nelayan dan tidak ada ketrampilan lain sehingga lapangan pekerjaan di Perusahaan di perusahaan indusstri tidak dapat menyerap tenaga kerja dari Panggungrejo. Kondisi ini menyebabkan daerah Panggungrejo merupakan daerah kantong kemiskinan. Secara administratif, Kelurahan Panggungrejo terdiri atas 4 RW dan 9 RT. adalah sebagai nelayan oleh sebab itulah watak warga masyarakatnya cenderung keras dan blak-blakan (to the point). Tingkat Pendidikan warga masyarakat kelurahan Kepel kebanyakan rendah karena mereka lebih mengutamakan pendidikan agama daripada pendidikan formal sehingga hal ini akan berpengaruh pada SDM yang ada di masyarakat kelurahan ini. Pertanyaan Penelitian Pertanyaan Penelitian 1 : Bagaimana Pola kegiatan sosial yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh BKM? Page - 1

Dilihat dari pola kegiatan sosial dari 2 BKM tersebut terlihat bahwa kegiatankegiatan sosial yang dilaksanakan di dua daerah tersebut cenderung masih karitatif khususnya di Kelurahan Panggungrejo. Dua kegiatan sosial yang ada di Panggungrejo adalah pemberian makan tambahan untuk gizi buruk, pemberian seragam sekolah. Kegiatan-kegiatan cenderung hanya kegiatan bagi-bagi dan tidak ada keberlanjutan program. Untuk kegiatan sosial di Kepel adalah kursus menjahit, keaksaraan fungsional (kejar paket B), Pembinaan Posyandu dengan Penyuluhan pola hidup bersih dan pemberian makanan tambahan, pembelian sarana dan prasarana untuk Lansia dan Dana Sosial Tabungan Ibu Bersalin/Tabungan Ibu Bersalin. Dilihat dari lima program tersebut sudah ada orientasi program yang berkeberlanjutan kecuali pembelian sarana dan prasana untuk Lansia. Inisiasi kegiatan-kegiatan sosial tersebut berasal dari hasil pemetaan swadaya yang berasal dari masyarakat. Pertanyaan 2 : Prospek keberlanjutan pelayanan sosial sebagai prakarsa awal menuju the sustainable social safety net. Dilihat dari prospek keberlanjutan pelayanan sosial menunjukkan bahwa kegiatankegiatan sosial yang ada di Kelurahan Panggungrejo bersifat karitatif dan hanya bersifat santunan dan terlihat tidak ada keberlanjutan program-program tersebut. Sedangkan untuk kegiatan sosial yang ada di Kepel ada beberapa kegiatan sosial yang sudah berorientasi pada keberlanjutan program. Kegiatan sosial tersebut adalah kegiatan dana sosial Tabungan Ibu Bersalin/Tabungan Ibu Bersalin. Dana bergulir bagi ibu bersalin. Mereka diberikan pinjaman sebesar Rp 500.000. Berapa kali mereka mengangsur diserahkan kepada mereka. Kegiatan Pembinaan Posyandu dengan Penyuluhan pola hidup bersih dan pemberian makanan tambahan terintegrasi dengan program Kelurahan Siaga yang digerakkan oleh Posyandu Kelurahan Kepel. Kegiatan sosial yang lain yang ada di Kepel juga terlihat orientasi keberlanjutannya yaitu Keaksaraan Fungsional Kejar Paket B dan Pelatihan Kursus Menjahit. Untuk Kegiatan Keaksaraan Fungsional kejar Paket B kontinyuitas kegiatan dilakukan oleh Muslimat NU. Bahkan kegiatan ini sebenarnya muncul menindaklanjuti kegiatan yang sebelumnya dilakukan oleh Muslimat NU. Pelatihan Kursus Menjahit Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 6 bulan dan setelah kegiatan terlihat kerjasama antara pelatih yang kebetulan memiliki usaha konveksi dan penduduk yang dilatih. Ketika ada pesanan biasanya para penduduk yang sudah dilatih tersebut diminta untuk mengerjakan pesanan. Satu kegiatan sosial yang tidak ada orientasi keberlanjutannya adalah pemberian sarana prasarana berupa tape recorder kepada para lansia untuk membantu pelaksanaan senam. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitator memiliki peran yang cukup baik didalam mengarahkan berbagai kegiatan sosial agar lebih berorientasi pada keberlanjutan program. Page - 2

Pertanyaan Penelitian-3 : Pilihan dukungan masyarakat (faktor pendukung internal dan eksternal) untuk mendukung kegiatan jangka panjang dan berkelanjutan. Sumber daya manusia yang ada di BKM ikut menjadi faktor pendukung dalam proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan sosial BKM yang lebih baik dan transparan. Hal ini dapat dilihat pada BKM yang ada Kelurahan Kepel. Rata-rata pendidikan pengurus lulusan SLTA, Ketua BKM nya adalah polisi sedangkan di Panggungrejo ketua BKM adalah seorang petani tambak dan ada beberapa pengurus yang hanya berpendidkan SLTP. Di Kelurahan Kepel tersedia papan informasi yang menyediakan laporan rutin BKM per bualan Ada 5 papan informasi di kelurahan. Selain itu dalam waktu tertentu juga sering mengundang KSM. Hal ini yang tidak terlihat di Kelurahan Panggungrejo. Keterkaitan kegiatan-kegiatan sosial yang ada di BKM dengan kegiatan-kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh Program Kelurahan Siaga (Posyandu), kegiatan keagamaan Muslimat NU menjadi faktor pendukung bagi keberlanjutan program. Sedangkan di Kelurahan Panggungrejo hal tersebut nyaris tidak ada. HUbungan BKM di dua lokasi tersebut dengan pemerintah desa relatif berjalan baik. Pertanyaan Penelitian 4 : Terkait dengan hambatan (yang diduga dan obyektif) dalam penggunaan pilihan dukungan yang tersedia. Hambatan yang muncul adalah dalam proses pemetaan swadaya di kedua lokasi tersebut masih terlihat dominasi dari pengurus BKM. Partisipasi masyarakat miskin dalam proses pemetaan swadaya tidak ada. Dari wawancara dengan masyarakat khususnya di Kelurahan Panggungrejo menunjukkan bahwa ternyata masyarakat sasaran tidak tahu menahu tentang KSM, BKM, PNPM yang penting bagi mereka ada bantuan. Peran PJOK juga tidak ada mereka cenderung hanya sekedar memberikan rekomendasi saja. Program-program channeling kegiatan sosial tersebut dengan program-program yang ada pada dinas juga tidak ada. Namun demikan ada dana cost sharing yang dilakukan oleh Pemda dari dana APBD sebesar Rp 50 juta ke masing-masing BKM. Pertanyaan Penelitian 5 : Jenis perubahan rancangan program (termasuk pengembangan prosedur-prosedur standar dan kebijakan. Program yang ada di dua kelurahan tersebut merupakan program PNPM tahun 2007. Belum ada perubahan rancangan program dalam pelaksanaan kegiatankegiatan sosial. Namun demikian, Faskel selalu menekankan kepada pengurus BKM untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sosial yang berorientasi pada keberlanjutan. Page - 3

Gambaran Informan: 1. KMW VI Jawa Timur. Interview dengan TA Monev. KMW yang sekarang Interview dengan TA monev : KMW yang sekarang adalah gabungandari 3 KMW yang sebelumnya ada di Jawa Timur, sehingga TA yang baru kurang menguasai info yang ada di Pasuruan dan gabungan KMW ini baru aktif per tanggal 1 April 09. 2. Korkot Pasuruan untuk mendapatkan data SIM dan gambaran mengenai kondisi lokasi sasaran. 3. Faskel di Kelurahan Panggungrejo dan Kepel untuk memperoleh gambaran secara detail sasaran dan mengetahui peran mereka dalam melakukan pendampingan kepada masyarakat. 4. Pemerintah Kelurahan di Panggurejo dan Kepel untuk memperoleh gambaran mengenai kondisi lokasis sasaran dan bagaimana peran pemerintah kelurahan dalam melakukan proses pendampingan. 5. BKM di dua kelurahan untuk memperoleh gambaran program BKM khususnya kegiatan Unit Pengelola Sosial. 6. KSM/Panitia untuk memperoleh data proses pelaksanaan kegiatan sosial BKM. 7. Masyarakat penerima manfaat program tersebut di Kelurahan Panggungrejo dan Kepel. 8. UPS di Kelurahan Kepel dan Panggungrejo untuk memperoleh proses pelaksanaan kegiatan sosial BKM. 9. PJOK Kecamatan Bugul Kidul untuk memperoleh data mengenai peran PJOK dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan sosial B. Kejadian/Hambatan Tak Terduga 1. Data SIM yang ada dari Kota Pasuruan belum detail. 2. Korkot merupakan orang baru yang sebelumnya menjadi Askot untuk infrastruktur sehingga belum begitu menguasai mengenai berbagai hal terkait dengan kegiatan sosial. 3. Faskel yang ada sekarang merupakan Faskel baru yang bekerja Bulan April kemarin sehingga terlihat mereka belum memiliki pengetahuan yang memadai terkait dengan kondisi baru. Untuk mengatasi kesulitan data maka untuk FGD Faskel dilakukan dengan juga melibatkan Faskel lama. 4. Sebagian besar masyarakat penerima manfaat khususnya di Kelurahan Panggungrejo terlihat berpendidikan rendah sehingga menyebabkan terhambatnya peneliti untuk mengeksplorasi data secara lebih mendalam. Namun demikian dengan melakukan pengamatan dan memperbanyak masyarakat sasaran yang dijadikan informan kendala tersebut dapat diantisipasi. 5. Masyarakat di Kelurahan Panggungrejo mayoritas adalah nelayan dan mereka setiap hari pergi melaut dan hanya libur pada hari Jumat. Oleh karena itu beberapa informan khususnya yang laki-laki baru dapat ditemui pada hari Jumat tersebut. Selain hari itu mereka sulit untuk ditemui. Page - 4

6. Laporan-laporan ternyata khususnya di Kelurahan Panggungrejo ternyata tidak terarsip secara baik sehingga menghambat proses pengumpulan data sekunder. 7. Pada saat tim datang tanggal 18 Mei 2009 ternyata semua Faskel sedang sibuk mempersiapkan laporan sehingga untuk kegiatan FGD kepada mereka tidak dapat segera dilaksanakan pada hari tersebut. Kegiatan baru dilaksanakan tanggal 20 Mei 2009. C. Komentar Lain : 1. Ada upaya yang cukup bagus dilakukan oleh Faskel dalam menumbuhkan semangat kemandirian dan tidak menimbulkan ketergantungan kepada masyarakat sasaran. Untuk pelaksanaan FGD mereka melarang tim peneliti untuk memberikan dana transportasi kepada peserta. Hal ini tentunya dapat diaplikasikan di daerah-daerah lain sehingga masyarakat dapat terlatih untuk tidak selalu bergantung pada pihak lain. 2. Pergantian posisi untuk Korkot dan Faskel seharusnya tidak dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan agar tidak mengganggu proses kesinambungan program kegiatan sosial. Selain itu dengan berpindah di posisi yang baru maupun lokasi yang baru membutuhkan adaptasi dan pembelajaran yang tidak sebentar. Page - 5