HAMDAN SYUKRAN LILLAH, SHALATAN WA SALAMAN ALA RASULILLAH. Yang terhormat :

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR SULAWESI TENGAH

KEPALA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN ACEH

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

ARAHAN DAN SAMBUTAN PEMBUKAAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

SAMBUTAN GUBERNUR PAPUA PADA FORUM SKPD DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA SE PROVINSI PAPUA TANGGAL, 7 MARET 2016

Assalamua alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PEMBUKAAN RAKORNIS KOPERASI & UKM, KERJASAMA, PROMOSI DAN INVESTASI SE-KALIMANTAN BARAT

Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014

KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KETUA KELOMPOK KERJA PEMBANGUNAN PERDESAAN SEHAT 2014 ACARA

BUPATI BENGKALIS. SAMBUTAN Bupati bengkalis PADA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI BIDANG PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2017 BENGKALIS, 4 MEI 2017

Bismillahirrahmanirrahim,

LAPORAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH PADA RAPAT KOORDINASI DEWAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2015

ASSALAMU ALAIKUM WAR, WAB, SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEKALIAN, YANG SAYA HORMATI,

RUMUSAN RAPAT KOORDINASI PANGAN TERPADU SE KALTIM TAHUN 2015

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA ACARA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

Assalamualaikum Wr. Wb.

PERATURAN MENTERI PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETA PANDUAN (ROAD MAP) PENGEMBANGAN INDUSTRI UNGGULAN PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

Assalamualaikum Wr. Wb

METODOLOGI. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 37

FOKUS KEBIJAKAN DAN PROGRAM BADAN PPSDMP TA 2017

Peningkatan Investasi Sektor Industri Ke Seluruh Wilayah Provinsi Dalam Rangka Penyebaran Dan Pemerataan Pembangunan Industri

SAMBUTAN PENUTUPAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA JAKARTA FOOD SECURITY SUMMIT 2012 (JFSS) FEED INDONESIA FEED THE WORLD JAKARTA, 8 FEBRUARI 2012

RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN

PEDOMAN PELAKSANAAN PENINGKATAN KAPASITAS BP3K

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PENYERAHAN BANTUAN ALAT MESIN PERTANIAN DARI KEMENTERIAN PERTANIAN RI

Bupati Garut SAMBUTAN BUPATI GARUT PADA ACARA PANEN JAGUNG DAN PERESMIAN GEDUNG SMP RASANA RASIDA KAMPUNG BULEUD KEC. SUKARESMI

SAMBUTAN KEPALA BADAN LITBANG KEHUTANAN. PADA ACARA PEMBUKAAN GELAR IPTEK HASIL LITBANG KEHUTANAN UNTUK MENDUKUNG KPH Bogor, 12 Mei 2014

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN R.I. PADA ACARA PEMBUKAAN PAMERAN PRODUK KARET HILIR JAKARTA, 11 MEI 2015

Assalamualaikum Wr. Wb.

RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

PEDOMAN PELAKSANAAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN PENYULUH PERTANIAN SWADAYA TAHUN 2016

SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA RAPAT KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN TAHUN 2017 Makassar, 28 Februari 2017 Yth. Menteri Perencanaan

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 03/Permentan/OT.140/1/2011 TENTANG

Prospek dan Arah Pengembangan AGRIBISNIS PADI. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian 2005

PEDOMAN PEMBINAAN TENAGA HARIAN LEPAS TENAGA BANTU PENYULUH PERTANIAN BAB I PENDAHULUAN

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN KOMODITAS PERKEBUNAN KABUPATEN JEMBRANA

SAMBUTAN DAN ARAHAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN pada RAPAT TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TA.

PENGANTAR. Ir. Suprapti

Sambutan/Arahan Kepala Bappeda Kalimantan Tengah

KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SEBAGAI JALAN MENUJU KOTA LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

KEYNOTE SPEECH MENTERI PERTANIAN RI

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KONSOLIDASI USAHATANI SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS CEPAT TUMBUH DI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PANEN PADI HIBRIDA TAHUN 2015

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL NOMOR: P. 1 /V-SET/2014 TENTANG

RANCANGAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GARUT TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI BAB I PENDAHULUAN

BENGKALIS, 31 OKTOBER 2017 ASSALAMU ALAIKUM WR. WB, SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA,

Renja BP4K Kabupaten Blitar Tahun

SAMBUTAN PENJABAT GUBERNUR SULAWESI TENGAH PADA ACARA PEMBUKAAN PERTEMUAN FORUM PERBENIHAN SE-SULAWESI TENGAH SELASA, 24 MEI 2011

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 25/Permentan/PL.130/5/2008 TENTANG PEDOMAN PENUMBUHAN DAN PENGEMBANGAN USAHA PELAYANAN JASA ALAT DAN MESIN PERTANIAN

RECANA KERJA SATUAN KERJA PERANGAKAT DAERAH DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN

PADA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN REGIONAL (MUSRENBANGREG) SE JAWA-BALI TAHUN

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

BAB I P E N D A H U L U A N. 1. Latar Belakang

POINTERS MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Pada Acara:

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan suatu tindakan untuk mengubah kondisi

LAPORAN PANITIA PENYELENGGARA

LKPJ- AMJ Bupati Berau BAB V halaman 403

RENCANA STRATEGIS ( R E N S T R A ) BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( B A P P E D A ) PROVINSI BANTEN TAHUN

Penetapan dan Alih Fungsi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA RAKOR DEWAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 TANGGAL 26 MEI 2015

DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA (LKJ)

L A P O R A N PENYELENGGARA PADA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN REGIONAL (MUSRENBANGREG) SE JAWA BALI TAHUN 2013

Assalamualaikum Wr. Wb

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb.

ARAHAN KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN PADA ACARA SOSIALISASI PENGEMBANGAN USAHA PANGAN MASYARAKAT (PUPM) TAHUN 2017 Ungaran, 8 Februari 2017

SAMBUTAN BUPATI MALINAU PADA ACARA PEMBUKAAN SOSIALISASI PERATURAN DAERAH NO

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA ( RENJA )

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Shalom. Om Swastiastu.

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PELANTIKAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, 16 JUNI 2015

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya adalah Undang-Undang No.17 Tahun 2003 Tentang Keuangan

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua.

RENCANA KERJA (RENJA) PEMBANGUNAN DINAS PU. PENGAIRAN KABUPATEN MUSI RAWAS

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN R.I

BUPATI BENGKALIS SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS RAPAT PENYUSUNAN RDTR LOKASI PRIORITAS (LOKPRI) KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI KECAMATAN RUPAT

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Menteri Perindustrian Republik Indonesia SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PENGANUGERAHAN PIAGAM OVOP JAKARTA, 22 DESEMBER 2015

RENCANA KERJA (RENJA) TAHUN ANGGARAN 2018

SAMBUTAN PEMBUKAAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Transkripsi:

SAMBUTAN KADISTAN ACEH PADA ACARA WORKSHOP/PERTEMUAN PERENCANAAN WILAYAH (REVIEW MASTER PLAN) PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA ACEH DI GRAND NANGGROE HOTEL BANDA ACEH TANGGAL 10 AGUSTUS 2016 Assalamualaikum Wr. Wb HAMDAN SYUKRAN LILLAH, SHALATAN WA SALAMAN ALA RASULILLAH. Yang terhormat : 1. Narasumber Pusat dari Biro Perencanaan Kementrian Pertanian Jakarta. 2. Narasumber Provinsi dari Bappeda, BPS dan Bainprom Aceh. 3. Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala UPTD lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan Aceh. 4. Seluruh Peserta Workshop yang berhadir para Kepala Bidang/Kepala Seksi yang membidangi Perencanaan, Produksi, Usahatani dan Pengembangan Lahan Kabupaten/Kota 5. Seluruh hadirin undangan yang saya muliakan. 1 Pertama-tama marilah kita mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, atas Karunia dan limpahan Rahmat-Nya, sehingga kita dapat hadir di tempat yang berbahagia ini dalam rangka mengikuti Acara Workshop/Pertemuan Perencanaan Wilayah (Review Master Plan) Pengembangan Kawasan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Aceh. di Banda Shalawat dan salam marilah kita sanjung sajikan keharibaan Rasulullah SAW, beserta keluarganya dan para sehabat beliau sekalian. Hadirin yang kami muliakan. Selama kurun waktu Pemerintahan Zikir mencapai tahun keempat pada 2016 ini berjalan, banyak keberhasilan yang telah kita capai dalam tiga tahun terakhir ini. Berdasarkan angka tetap 2015 BPS, produksi padi tahun 2015 untuk Aceh mencapai 2,33 juta ton GKG, meningkat 510.984 ton atau 28,08% dari tahun sebelumnya. Capaian ini merupakan prestasi terbesar yang kita capai sepanjang sejarah pembangunan pertanian di Aceh terutama padi. Jagung meningkat 2.807 ton pipilan kering atau sekitar 1,39% dari tahun sebelumnya. Sedangkan Kedelai minus 2

15.442 ton atau turun 24,37% dari capaian tahun sebelumnya Sebagaimana kita maklumi bersama, bahwa selama ini kita mengenal istilah sentra pertanian sebagai bagian dari kawasan yang memiliki ciri tertentu yang di dalamnya terdapat kegiatan produksi suatu jenis produk pertanian unggulan. Selanjutnya, guna mendukung tercapainya Empat Target Sukses Kementerian Pertanian, yaitu: 1) Pencapaian Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan; 2) Peningkatan Diversifikasi Pangan; 3) Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing dan Ekspor; serta 4) Peningkatan Kesejahteraaan Petani, pendekatan sentra pertanian dikembangkan menjadi pendekatan kawasan pertanian. Sejalan dengan strategi pembangunan nasional Kementerian Pertanian telah menginisiasi pendekatan kawasan pertanian sejak tahun 2012 dengan terbitnya Permentan 50/2012 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian yang mengamanatkan pemerintah provinsi untuk menyusun Masterplan dan pemerintah 3 kabupaten/ kota menyusun Rencana Aksi pengembangan kawasan sesuai potensi daerah masing-masing. Kawasan pertanian merupakan gabungan dari sentra-sentra pertanian yang terkait secara fungsional, baik dari sisi faktor sumber daya alam, sosial budaya, maupun infrastruktur, sehingga memenuhi batasan luas minimal skala efektivitas manajemen pembangunan wilayah. Pendekatan pengembangan kawasan merupakan salah satu upaya optimalisasi perencanaan pembangunan pertanian, serta dirancang untuk meningkatkan efektivitas kegiatan dan efisiensi anggaran, serta mendorong keberlanjutan kawasan komoditas unggulan. Melalui pendekatan ini diharapkan berbagai program dan kegiatan pertanian dapat dipadukan menjadi suatu kesatuan yang utuh, baik dari perspektif sistem maupun kewilayahan, sehingga dapat mendorong tercapainya peningkatan daya saing komoditas, wilayah, serta kesejahteraan petani sebagai pelaku usahatani. Bapak Ibu Hadirin Peserta Workshop serta Undangan yang berbahagia. 4

Keberhasilan pengembangan kawasan pertanian dapat diukur dari pencapaian dua indikator outcome, yaitu dari perspektif manajemen dan teknis, yang ditandai dengan 1) Tersusunnya master plan dan rencana aksi pengembangan kawasan pertanian secara komprehensif di daerah; 2) Adanya kerjasama lintas sektoral dalam pengembangan kawasan pertanian di daerah; 3) Tersedianya alokasi anggaran non APBN Kementerian Pertanian yang mendukung pengembangan kawasan pertanian secara berkelanjutan. Menurut Aspek Teknis ditandai dengan 1) Meningkatnya produksi, produktivitas, dan mutu komoditas unggulan yang dikembangkan; 2) Meningkatnya aktivitas pasca panen dan kualitas produk; 3) Meningkatnya aktivitas pengolahan dan nilai tambah produk; 4) Meningkatnya jaringan pemasaran komoditas; 5) Meningkatnya pendapatan pelaku usaha komoditas; 6) Meningkatnya penyerapan tenaga kerja dan kesempatan berusaha; 7) Meningkatnya aksesibilitas pelaku usaha komoditas terhadap sumber pembiayaan, pasar input dan output, teknologi dan informasi yang dalam administrasi 5 pengelolaannya, terdiri dari: (1) kawasan pertanian nasional, (2) kawasan pertanian provinsi dan (3) kawasan pertanian kabupaten/kota, dengan kriteria sebagai berikut: 1. Kawasan Pertanian Nasional: a. Memiliki kontribusi produksi yang signifikan atau berpotensi tinggi terhadap pembentukan produksi nasional; b. Mendapat fasilitas dukungan pendanaan dari APBN serta APBD provinsi/kabupaten/kota; c. Mengembangkan 40 komoditas unggulan nasional sesuai dengan Recana Strategis Kementerian. Pertanian. 2. Kawasan Pertanian Provinsi a. Memiliki kontribusi produksi yang signifikan atau berpotensi tinggi terhadap pembentukan produksi provinsi; 6

b. Difasilitasi oleh APBD provinsi dan/atau didukung APBN sebagai pendamping (untuk provinsi yang mengembangkan 40 komoditas unggulan nasional); c. Mengembangkan komoditas unggulan provinsi dan/atau 40 komoditas unggulan nasional. 3. Kawasan Pertanian Kabupaten/Kota a. Memiliki kontribusi produksi yang signifikan atau berpotensi tinggi terhadap pembentukan produksi kabupaten/kota; b. Difasilitasi oleh APBD kabupaten/kota dan/atau didukung APBN sebagai pendamping (untuk kabupaten/kota yang mengembangkan 40 komoditas unggulan nasional), serta dapat didukung oleh APBD provinsi (untuk kabupaten yang mengembangkan komoditas unggulan provinsi); c. Mengembangkan komoditas unggulan kabupaten/kota dan/atau komoditas provinsi dan/atau 40 komoditas unggulan nasional. Bapak Ibu Undangan serta peserta Workshop yang kami muliakan Kawasan Pertanian dibagi juga berdasarkan kelompok komoditas, yaitu: (1) kawasan tanaman pangan, (2) kawasan hortikultura, (3) kawasan perkebuna n, dan (4) kawasan peternakan. Strategi umum pengembangan kawasan diawali optimalisasi potensi komoditas unggulan yang telah berkembang di wilayah tertentu, dan kemudian secara terfokus dan terarah dikembangkan dengan basis kawasan dengan memperhatikan keterkaitan hulu-hilir secara berkesinambungan. Pengembangan kawasan komoditas unggulan tidak berdiri sendiri, namun lebih merupakan keterpaduan dari berbagai program dan kegiatan pengembangan antar sektor/sub sektor, antar institusi, dan antar pelaku usaha yang telah ada di wilayah kawasan. Pada hakekatnya pengembangan kawasan memerlukan kerjasama dari setiap pelaku usaha, serta kontribusi berbagai sektor terkait, seperti perindustrian; perdagangan; 7 8

koperasi, usaha kecil dan menengah; pekerjaan umum, pusat penelitian; perguruan tinggi; swasta; asosiasi; perbankan; dan berbagai pemangku kepentingan lainnya. Secara garis besar strategi pengembangan kawasan pertanian, yaitu: (1) penguatan perencanaan, (2) penguatan kerjasama dan kemitraan, (3) penguatan sarana dan prasarana, (4) penguata n SDM, (5) penguatan kelembagaan, (6) percepatan adopsi teknologi, dan (7) pengembangan industri hilir. Selain penerapan keenam strategi tersebut, diperlukan pula dukungan dari Pemerintah, pemda provinsi dan pemda kabupaten/kota terkait dengan penyediaan anggaran, kemudahan ijin usaha, akses permodalan, insentif pajak, pengembangan infrastruktur, insentif bagi pelaku usaha kecil, dan lain-lain. Hadirin yang berbahagia. Diharapkan dari hasil Workshop/Pertemuan ini dapat tersusun rencana strategis pertanian secara konfrehensif, terukur dan terencana dalam bentuk Master plan untuk tingkat provinsi dan Action Plan (rencana aksi) untuk tingkat Kabupaten/Kota, sehingga dapat menghasilkan dokumen perencanaan yang dapat dijadikan sebagai acuan dan dasar hukum dalam merencanakan program kegiatan pembangunan pertanian kedepan. Mengingat pentingnya dokumen perencanaan Masterplan dan Action Plan dalam rangka mempercepat implementasi dan operasionalisasi kawasan pertanian, daerah harus benar-benar memahami bagaiman menyusun kedua dokumen tersebut dengan baik. Action Plan yang disusun oleh kabupaten merupakan penjabaran operasional dari Masterplan yang disusun provinsi. Dengan demikian Action Plan berisi rencana detail yang berorientasi pada tujuan dan sasaran, sehingga sudah mempertimbangkan aspek jadwal, jenis kegiatan, calon lokasi (kecamatan dan desa), unit organisasi dan penanggung jawab pelaksanaannya. Dokumen Action Plan kemudian dapat menjadi acuan dalam penyusunan E-Proposal yang lebih baik berdasarkan need assessment di daerah sehingga menghindari proposal yang 9 10

bersifat shopping list. Dengan demikian diharapkan perencanaan pembangunan pertanian kita lebih berkualitas. disempurnakan di daerah masing-masing berkoordinasi dengan Bappeda, Bappeluh dan instansi terkait lainnya. Hasil evaluasi kami terhadap perkembangan usulan e- proposal yang diajukan oleh Kabupaten/Kota masih adanya Kabupaten/kota yang belum sinergi antara bidang teknis dengan bidang program. Hal mana dapat dilihat dari usulan yang harus diverifikasi oleh provisi, keterwakilan bidang teknis yang berpotensi malah tidak mengajukan program/kegiatan. Dengan demikian akan berakibat pada tidak terakomodirnya kegiatan dan penganggaran bagi daerahnya. Untuk itu kami mintakan kepada seluruh jajaran yang terlibat dalam proses perencanaan Program Pembangunan Pertanian kedepan agar membina hubungan baik dan sinergitas antar bidang, sehingga beban kerja berat sekalipun akan terasa ringan apabila kita kerjakan secara bersama-sama. Akhirnya dengan mengucap Bismillahirrohmaanirrohiim, acara Workshop/Pertemuan Perencanaan Wilayah (Review Master Plan) Pengembangan Kawasan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura secara resmi saya buka. Semoga pertemuan/workshop ini bermanfaat bagi kita semua dalam membangun pertanian ke depan yang berbasis kawasan. Wabillahitaufiq wal hidayah Wassaalamualaikum Wr. Wb KADISTAN ACEH, Prof. Dr. Ir. Abubakar Karim, MS Besar harapan kami juga dari Workshop ini peserta dapat memahami langkah-langkah penyusunan dokumen Action Plan dan menyusun draft Action Plan untuk kemudian 11 12