ANALISIS EFEKTIVITAS PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. YUDHISTIRA CABANG PALEMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
Analisa Biaya Pemasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya Operasional. berbagai jenis biaya diantaranya adalah biaya bahan, upah langsung dan biaya

PENYUSUNAN ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA HOME INDUSTRY JOGJACART Vivian Angelia Ch. Rusiti

ANALISIS ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA RANDIK KABUPATEN MUSI BANYUASIN

BAB II TINJAUAN TEORETIS. Setiap perusahaan yang ingin bertahan, tumbuh ataupun yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA CV. IJO

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari hal tersebut adalah semakin ketatnya persaingan antara dunia usaha

Kata kunci: akuntansi pertanggungjawaban, anggaran, pengendalian biaya, pusatpusat pertanggungjawaban

BAB II KERANGKA TEORI. Kata anggaran merupakan terjemahan dari kata budget dalam bahasa

BAB II LANDASAN TEORI. manusia, benda, situasi dan organisasi. Dalam organisasi pengendalian

ANALISIS BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI (Studi pada PT. Malang Indah Genteng Rajawali)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat saat ini atau di masa yang akan datang bagi organisasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:26), biaya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II BAHAN RUJUKAN

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA CV. ABADI JASA. Latifa Tri Utami Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang.

ANALISIS PROSEDUR DAN VARIANS ANGGARAN PENJUALAN PADA CV. AGUNG JAYA ART PALEMBANG

BAB II FUNGSI ANGGARAN DALAM PERUSAHAAN. satuan kuantitatif. Penyusunan anggaran sering diartikan sebagai

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TOPIK PENELITIAN. A. Fungsi Anggaran Sebagai Alat Perencanaan. PT TELKOM merupakan langkah awal dalam menetapkan anggaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS ANGGARAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

BAB III PEMBAHASAN. ekonomi, dan pihak lainnya yang telah dikembangkan berdasarkan kebutuhan dan

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB III PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADAPT PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II LANDASAN TEORITIS

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI KARTU UNDANGAN DAN AMPLOP DINAS PADA CV. KARUNIA INDAH

BAB II LANDASAN TEORITIS. Menurut George H, Bodnar dan William S. Hopwood (2006:14)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. penerimaan dengan pengeluaran, tetapi dengan semakin

BAB III PEMBAHASAN. telah mengembangkan konsep biaya menurut kebutuhan mereka masing-masing. akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORITIS

langsung dan biaya overhead pabrik.

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang pusat industrinya sangat banyak, perusahaan yang

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB III FUNGSI ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PADA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB II TINJAUAN PUSTAKAN

BAB II URAIAN TEORITIS. biaya telah banyak dibahas dalam buku-buku akuntansi khususnya akuntansi biaya. Menurut pendapat Carter dan Usry (2006 : 33) :

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. UMKM memiliki peran yang cukup penting dalam hal penyedia lapangan. mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

BAB III PEMBAHASAN. biaya dalam arti cost dan biaya dalam arti expense. Biaya atau cost adalah

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam akuntansi di Indonesia terdapat istilah-istilah biaya, beban, dan harga

BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL BEBAN OPERASIONAL PADA OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) REGIONAL 5 SUMATERA BAGIAN UTARA

BAB II BAHAN RUJUKAN. Anggaran adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan biaya meskipun sudah diperkirakan dengan baik sebelum dianggarkan. Dalam

ANALISIS VARIAN ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL PT. NETAMA GAPURA MAS PADA PROYEK PEMBANGUNAN RUKO PUNDI MAS

Penerapan Metode Variable Costing dalam Pengambilan Keputusan Jangka Pendek untuk Menerima Pesanan pada CV Nasional Batako Kupang

KAJIAN ANGGARAN KAS KAITANNYA DENGAN PENGENDALIAN KEUANGAN TAHUNAN Studi Kasus Pada PT. Enseval Putera Megatrading Tbk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada umumnya suatu perusahaan memiliki target atau tujuan untuk

BAB II LANDASAN TEORI. atupun mata uang lainnya yang meliputi seluruh kegiatan untuk jangka waktu. Definisi anggaran menurut M. Nafirin ( 2000:9 )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Jamu Singkir Angin (Studi Kasus Pada PT. Nyonya Meneer Semarang) Oleh

ANALISIS VARIANS BIAYA OVERHEAD DALAM EFISIENSI HARGA POKOK PRODUKSI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dunia semakin luas, persaingan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MEMPERTAHANKAN ATAU MENGHENTIKAN SEGMEN PERUSAHAAN PADA CV. PODO KUMPUL

BAB II BAHAN RUJUKAN

METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN COMMON SIZE DAN RASIO- RASIO KEUANGAN PADA PT SAPTA PRIMA ADIKARYA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. yang efektif bagi perusahaan untuk melakukan perencanaan dan. pengendalian atas aktivitas perusahaan.

BAB II ANGGARAN OPERASIONAL SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Anggaran

ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA DAN VARIANS ANGGARAN DENGAN REALISASI PENJUALAN PADA PT. VINAYAKA ABADI

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia usaha dan pertumbuhan. pembangunan yang cukup pesat di Indonesia menyebabkan banyak perusahaan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN ANGGARAN SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN BIAYA PADA HOTEL INNA GARUDA YOGYAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

Jurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA

BAB 4 ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penyusunan Anggaran Biaya Operasi Pada PT. Angkasa Pura II (Bandar

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. meminjam. Pengertian kredit yaitu :

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II PENGUKURAN BIAYA PEMBEBANAN PRODUK JASA. masa datang bagi organisasi (Hansen dan Mowen, 2006:40).

Transkripsi:

ANALISIS EFEKTIVITAS PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT. YUDHISTIRA CABANG PALEMBANG Rohani Merizka Femmy Permata Sari Jurusan Akuntansi Politeknik PalComTech Palembang Abstrak PT. Yudhistira Cabang Palembang adalah penerbit buku yang memiliki tujuan yang mulia, yaitu ingin mendarmabaktikan diri pada dunia pendidikan dalam mencedaskan kehidupan bangsa di bidang buku bacaan serta beberapa kebutuhan tulis menulis agar kualitas sumber daya manusia Indonesia meningkat dan senantiasa memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan Indonesia. Tujuan perusahaan secara umum adalah untuk memperoleh laba maksimal dengan pengorbanan tertentu untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Laba yang di peroleh perusahaan berasal dari pendapatan usaha dikurangi dengan semua beban yang terjadi selama periode usaha. Mencapai tujuan perusahaan yang efektif dan efisien memerlukan perencanaan dan pengawasan yang baik terhadap biaya operasional perusahaan. Perencanaan disusun sebagai dasar pengawasan atas pelaksanaan kegiatan perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Efektivitas Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang. Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian eksplonatori (explonatory research) dan untuk memperoleh data yang diperlukan, penulis menggunakan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi. Jenis data yang dipergunakan adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. Yudhistira Cabang Palembang, Dalam melakukan kegiatannya PT. Yudhistira Cabang Palembang belum melakukan analisis biaya operasional. Perusahaan hanya menghitung selisih dari anggaran dan realisasinya yang akan digunakan dalam penyusunan anggaran tahun berikutnya. Oleh karena itu analisis efektivitas perlu dilaksanakan agar dapat mengetahui anggaran biaya operasional dengan realisasi biaya operasional sekaligus sebagai alat untuk mengukur pelaksanaan kegiatan pemasaran sebagai upaya mencapai efisiensi biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang. Kata kunci : perencanaan, pengawasan, biaya operasional PENDAHULUAN PT. Yudhistira Cabang Palembang adalah penerbit buku yang memiliki tujuan yang mulia, yaitu ingin mendarmabaktikan diri pada dunia pendidikan dalam mencedaskan kehidupan bangsa di bidang buku bacaan serta beberapa kebutuhan tulis menulis agar kualitas sumber daya manusia Indonesia meningkat dan senantiasa memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan Indonesia. PT. Yudhistira Cabang Palembang juga selalu menjaga kualitas tampilan buku-bukunya dengan mendesain secara maksimal tata letak buku. Halaman buku tidak saja berisi materi pelajara, tetapi juga memperhatikan aspek keindahan agar pembaca tidak merasa membaca sebuah teks buku yang kaku. Sampul depan dan sampul belakang buku selalu diberi sentuhan warna yang dinamis dan gambar-gambar yang alami. Biasanya, disampul belakang akan dipasang sinopsis buku dan sedikit pesan layanan masyarakat dengan panduan cerita bergambar. Ini merupakan ciri khas buku terbitan PT. Yudhistira Cabang Palembang. Guna mewujudkan itu semua, PT. Yudhistira Cabang Palembang perlu memiliki pengendalian biaya untuk mengetahui kesesuaian anggaran biaya pemasaran agar tidak terjadi penyimpangan serta hal-hal yang dapat merugikan perusahaan. 1

Perusahaan dalam kegitan operasional pasti memiliki tujuan dan sasaran yang hendak di capai. Tujuan perusahaan secara umum adalah untuk memperoleh laba maksimal dengan pengorbanan tertentu untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Laba yang di peroleh perusahaan berasal dari pendapatan usaha dikurangi dengan semua beban yang terjadi selama periode usaha. Mencapai tujuan perusahaan yang efektif dan efisien memerlukan perencanaan dan pengawasan yang baik terhadap biaya operasional perusahaan. Perencanaan disusun sebagai dasar pengawasan atas pelaksanaan kegiatan perusahaan. Perencanaan merupakan suatu proses penentuan aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan di waktu yang akan datang, di dalamnya terdapat strategi dan teknik yang dilakukan dengan mengunakan sumber daya yang ada dalam usaha mencapai tujuan perusahaan. Perencanaan biaya operasional yang tersusun baik dan sistematis. Manajemen harus menyusun suatu perencanaan atas masing-masing elemen biaya operasi secara hati-hati sebagai tolak ukur yang akan dicapai. Apabila rencana yang telah ditetapkan berbeda dengan realisasinya, maka menejemen dapat mengambil tindakan korektif sebagai tindak lanjut dari fungsi pengawasan. Pengawasan merupakan suatu kegiatan penilaian dan perbaikan tentang aktivitas yang dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan rencana telah mencapai tujuan perusahaan. Pengawasan bukan hanya mencari kesalahan tetapi juga mencegah dan memperbaiki kesalahan. Sehingga kesalahan-kesalahan itu dapat diambil tindakan agar keseluruhan pelaksanaan benar-benar sesuai atau mendekati apa yang direncanakan sebelumnya. Adanya perencanaan, perusahaan akan lebih efisien dalam menggunakan biaya untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan dan memudahkan melakukan pengawasan sehingga pemborosan dana dapat ditekan seminimal mungkin. Anggaran merupakan penjabaran dari fungsi perencanaan. Anggaran memberikan menejemen proyeksi yang dapat dipercaya mengenai hasil-hasil dari rencana sebelum rencana tersebut terlaksana. Oleh karena itu, saat mempersiapkan anggaran pihak menejemen perusahaan harus memperhatikan dan menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran. Penyusunan rancangan anggaran, menejemen perusahaan harus mempertimbangkan laporan realisasi anggaran sebelumnya terutama biaya operasional. Adanya laporan realisasi operasional dapat diketahui penyimpangan tersebut dan tindakan apa yang akan dilakukan untuk mengurangi penyimpangan yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang. Tindakan tersebut bertujuan agar beban-beban biaya operasional dapat terealisasi dengan benar dan sesuai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya. Gambaran khususnya biaya operasional salesman dapat dijelaskan pada tabel 1: Tabel 1 Data Biaya Operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang Tahun 2009-2012 Tahun Anggaran Biaya Operasional Salesman Realisasi Persenta se (%) Lebih Selisih Kurang Persentase (%) 2009 Rp.63.238.500 Rp.61.893.000 97,87 Rp.1.345.500 Rp. 0 2,13 2

2010 Rp.57.219.500 Rp.57.717.000 (100,87) Rp. 0 (Rp.497.500) (-0,87) 2011 Rp.58.095.000 Rp.57.665.000 99,26 Rp.430.000 Rp.0 0,74 2012 Rp.47.288.000 Rp.47.823.500 (101,13) Rp.0 (Rp.535.500) (1,13) Sumber : PT. Yudhistira Cabang Palembang Berdasarkan table 1, diketahui biaya operasional dari tahun ke tahun berfluktuasi. Tahun 2009 biaya operasional dianggarkan sebesar Rp.63.238.500,- realisasi sebesar Rp.61.893.000,- pada anggaran dan realisasi tahun 2009 terdapat persentase 97,87% selisih lebih sebesar Rp.1.345.500,- persentase sebesar 2,13% dan tahun 2010 terjadi bertambahnya biaya operasional berupa anggaran sebesar Rp.57.219.500.- realisasi sebesar Rp.57.717.000,-, pada anggaran dan realisasi tahun 2010 terdapat persentase (100,87%) selisih lebih sebesar (Rp.497.500,-) persentase sebesar (-0,87%,) saat pada tahun 2011 biaya operasional berupa anggaran sebesar Rp.58.095.000,- realiasasi sebesar Rp 57.665.000,- persentase sebesar 99,26% selisih lebih sebesar Rp.430.000,- persentase sebesar 0,74% dan pada tahun 2012 terjadi bertambahnya biaya oprasional berupa anggaran sebesar Rp.47.288.000,- realisasi sebesar Rp.47.823.500,- dan pada anggaran dan realisasi tahun 2012 terdapat persentase (101,13%) selisih lebih sebesar (Rp.535.500,-) persentase sebesar (1,13%). Oleh karena itu, biaya operasional di atas menunjukan perubahan di setiap tahunnya dari tahun 2009 2012 pada PT. Yudhistira Cabang Palembang. Pada tahun 2009 tercatat di buku besar, penjualan dan pendistribusian produk buku selama setahun (2009) sebesar Rp. 3.992.871.085,- dan selama setahun penuh menganggarakan biaya baik tetap maupun variabel sesuai daftar anggaran biaya di atas sebesar Rp. 2.047.544.292,- sehingga perusahaan mendapat laba Rp. 1.945.326.793,- dari penjualan buku selama tahun 2009. Tahun 2010 tercatat di buku besar, penjualan dan pendistribusian produk buku selama setahun (2010) sebesar Rp. 5.876.513.309,- dan selama setahun penuh menganggarakan biaya baik tetap maupun variabel sesuai daftar anggaran biaya di atas sebesar Rp. 2.963.525.661,- sehingga perusahaan mendapat laba Rp. 2.912.987.648,- dari penjualan buku selama tahun 2010. Mengalami peningkatan laba sebesar 49,74% bila dibandingkan pada tahun sebelumnya (2009) dimana laba yang dihasilkan sebesar Rp.1.945.326.793,-. Sedangkan pada tahun 2011 tercatat di buku besar, penjualan dan pendistribusian produk buku selama setahun (2011) sebesar Rp. 4.124.318.288,- dan selama setahun penuh menganggarakan biaya baik tetap maupun variabel sesuai daftar anggaran biaya di atas sebesar Rp. 2.281.160.445,- sehingga perusahaan mendapat laba Rp. 1.843.157.843,- dari penjualan buku selama tahun 2011. Sedangkan pada tahun 2012 tercatat di buku besar, penjualan dan pendistribusian produk buku selama setahun (2012) sebesar Rp. 4.853.397.375,- dan selama setahun penuh menganggarakan biaya baik tetap maupun variabel sesuai daftar anggaran biaya di atas sebesar Rp. 2.701.886.318,- sehingga perusahaan mendapat laba Rp. 2.151.511.075,- dari penjualan buku selama tahun 2012. Mengalami peningkatan laba sebesar 16.72% bila dibandingkan pada tahun sebelumnya (2011) dimana laba yang dihasilkan sebesar Rp.1.843.157.843,-. Menurut penjelasan di atas biaya operasional yang ada di perusahaan PT. Yudhistira Cabang Palembang terdiri dari beberapa jenis biaya operasional yaitu biaya operasional Salesman yang menyangkut biaya promo (brosur, spanduk), biaya buku nota dan alat tulis, biaya baju salesman, sedangkan biaya operasional kendaran kantor menyangkut tentang 3

bahan bakar, biaya service kendaraan dan biaya operasional lain-lain terdiri dari biaya Program amal bantuan. LANDASAN TEORI Biaya Menurut William (2009:30), biaya sebagai suatu nilai tukar, pengeluaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat. Klasifikasi Biaya Keberhasilan dalam merencanakan dan mengendalikan biaya bergantung pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dengan aktivitas bisnis. Macam-macam Biaya Menurut Mulyadi (2010:14) terdapat berbagai macam biaya dalam suatu perusahaan, yaitu : a. Biaya Produksi b. Biaya Pemasaran c. Biaya Administrasi dan Umum Penggolongan Biaya Menurut Mulyadi (2010:14) banyak berbagai macam cara penggolongan biaya, yaitu : 1. Penggolongan Biaya menurut Obyek Pengeluaran 2. Penggolongan Biaya menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan 3. Penggolongan Biaya menurut Hubungan 4. Penggolongan Biaya Menurut Perilaku 5. Penggolongan Biaya atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya Biaya Operasional Biaya operasional menurut Blocher (2000:96) adalah merupakan semua biaya yang dikeluarkan dan dianggap habis dalam masa tahun buku. Dimana biaya operasional tersebut harus disusun didalam anggarn untuk dipergunakan sebagai alat membuat rencana anggaran di masa yang akan datang. Seperti yang kita ketahui setiap perusahaan akan dihadapkan dengan masa yang penuh dengan ketidakpastian, oleh karena itu diperlukan kebijakan dalam mengambil keputusan dalam kegiatan tersebut. - Klasifikasi biaya operasional Biaya Operasional digolongkan dalam dua golongan besar, yaitu biaya penjualan dan biaya administrasi umum. Adapun jenis-jenis dari masing-masing biaya tersebut adalah sebagai berikut : a. Biaya Penjualan b. Biaya Adminitrasi dan Umum Perencanaan Setiap perusahaan yang ingin bertahan, tumbuh ataupun menginginkan berkerjanya perusahaan secara lancar memerlukan adanya perencanaan. Fungsi manajemen yang pokok adalah perencanaan pengorganisasian dan fungsi pengawasan. Perencanaan pada dasarnya adalah memilih alternatif-alternatif yang mungkin dilaksanakan dengan pertimbang tujuan perusahaan serta sumber-sumber ekonomi yang dimiliki perusahaan dan kendala-kendala yang dihadapi. Untuk mencapai manajemen harus 4

mengetahui data yang relevan terutama yang menyangkut penghasilan dan biaya dimasa yang akan datang. Menurut Carter dan Usry (2005:87) perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan dengan mengunakan sumber daya yang ada. Ada dua jenis perencanaan yaitu : a. Perencanaan jangka pendek b. Perencanaan jangka panjang Pengawasan Pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen yang berupaya rencana yang sudah ditetapkan dapat tercapai sebagaimana mestinya. Pengawasan mencakup upaya memeriksa apakah semua terjadi sesuai dengan rencana yang ditetapkan, perintah yang dikeluarkan dan prinsip yang dianut. Menurut Harahap (2006:10) Pengawasan adalah segala usaha dan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui dan menilai apakah pelaksanaan tugas sesuai dengan yang sebenernya. Pengawasan menurut Carter dan Usry (2005:12) Usaha sistematis perusahaan untuk mencapai tujuan dengan cara membandingkan prestasi kerjadengan rencana membuat tindakan yang tepat untuk mengkoreksi perbedaan-perbedaan yang penting. Berdasarkan pengertian di atas disimpulkan bahwa pengawasan dapat dianggap sebagai aktivitas untuk menentukan, mengkoreksi penyimpangan-penyimpangan penting dalam hasil yang dicapai dari aktivitas-aktivitas yang direncanakan. Apabila pelaksanaan ditemukan penyimpangan maka diadakan tindakan perbaikan agar rencana sejalan dengan pelaksanaan. Pengawasan perlu dilakukan agar tercapainya kegiatan yang efektif dan efisien. Untuk mendukung pengawasan yang baik maka perlu mengetahui suatu pengukur dari kegiatan yang efektif dan efisien tersebut. Menurut Hansen dan Mowen (2006:483) Ukuran efisien merupakan ukuran keuangan yang mencakup laporan biaya aktivitas, anggaran, peksibel, laporan realisasi. Keuangan ini dirancang untuk menilai seberapa baik pengunaan sumber daya. Sedangkan ukuran efektif yang merupakan ukuran non keuangan mencakup kinerja aktivitas yang dilakukan, pekerja yang terlibat dan ukuran ini harus mendukung tujuan umum yaitu perbaikan berkelanjutan. Proses ini dibentuk oleh tiga macam angka yang bersifat umum yaitu : a. Menetapkan alat pengukuran (standar) b. Mengadakan penilaian (evaluasi) c. Mengadakan tindakan perbaikan (koreksi) Pengawasan terhadap biaya operasional tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa adanya perencanaan terlebih dahulu. Untuk mendapatkan pengawasan yang baik terhadap biaya operasional perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Pengeluaran atau biaya hanya di perkenankan atas dasar persetujuan yang diberikan oleh pejabat yang berwenang, dan sebelumnya pengeluaran tersebut memang benarbenar diperlukan. b. Pengeluaran atau biaya yang terjadi merupakan tugas pengawasan kepada mereka yang diberikan wewenang. Dalam melaksanakan pengawasan biaya operasional dapat digunakan tekhik pengawasan sebagai berikut : a. Pengawasan menggunakan anggaran b. Pengawasan menggunakan standar 5

Anggaran Menurut Firdaus (2009:257) bahwa anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, terkoordinir dan menyeluruh yang dinyatakan secara kuantitatif dalam kesatuan moneter, dan berlaku untuk jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang sebagai alat pengendalian atas kegiatan-kegiatan perusahaan serta sebagai alat pengukur hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan. Menurut Munandar (2005:2), Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang. Jenis-jenis Anggaran Menurut Gunawan (2005:63) anggaran merupakan perencanaan kegiatan-kegiatan tahunan suatu organisasi yang dapat dikelompokkan menjadi : 1. Anggaran Operasional 2. Anggran Keuangan Manfaat Anggaran Penyusunaan anggaran secara cermat dan baik akan mendatangkan manfaat-manfaat bagi perusahaan. Menurut Halim (2006:166) Manfaat-manfaat anggaran yang dapat diterima oleh perusahaan yaitu : 1. Sebagai alat bantu untuk membuat dan mengkoordinasikan perencanaan jangka pendek. 2. Sebagai alat komunikasi antara rencana yang disusun dengan para manager pusat bertanggung jawab. 3. Sebagai alat untuk memotivasi peran manager dalam mencapai tujuan pusat pertanggung jawabaan yang dipimpinnya. 4. Sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan. 5. Sebagai pedoman untuk mengevaluasi prestasi para manager dan pusat pertanggung jawaban yang dipimpinnya. 6. Sebagai piranti pendidikan bagi para manager. Manfaat-manfaat anggaran di atas tidak dapat begitu saja diperoleh secara penuh dan berimbang oleh perusahaan yang telah menggunakannya tanpa ada usaha yang optimal dari para manager pusat pertanggung jawaban untuk menggunakan anggaran sebagai alat pencapai tujuan. Kelemahan Anggaran Meskipun manfaat anggaran jelas meyakinkan dan berjangkauan luas, namun anggaran mempunyai keterbatasan dan kelemahan-kelemahan. Menurut Gunawan (2005:53) kelemahan-kelemahan anggaran adalah sebagai berikut : 1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (potensi penjualan, kapasitas produksi, dan lain-lain), maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan tergantung pada ketetapan estimasi tersebut. 2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan sunguh-sunguh. 3. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manager dalam melaksanakan tugasnya bukan menggantikannya. 4. Kondisi yang terjaddi tidak selalu 100% sama dengan yang diramalkan sebelumnya, karena ini anggaran perlu memiliki sifat yang luwes. 6

Efektivitas Efektivitas berhubungan dengan tujuan perusahaan, sedangkan efisiensi berhubungan dengan sumber-sumber yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Suatu pelaksanaan dikatakan efektif jika tujuan yang ditetapkan sebelumnya dapat tercapai dengan pelaksanaan tersebut sedangkan suatu pelaksanaan dikatakan efisien jika pencapaian tujuan tersebut dilaksanakan dengan pemakaian sumber-sumber yang efektif. Pengertian Efektivitas menurut Supriyono (2006:33) Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran suatu pusat tanggungjawab dengan sasaran yang harus dicatat, semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencatatan sasaran tersebut maka dapat dikatakan semakin efektif pula unit tersebut. Dari definisi diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa efektivitas adalah hubungan antara keluaran dan pusat tanggungjawab dengan sasaran yang ingin dicapai oleh sustu perusahaan, semakin besar keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian maka dapat dikatakan efektif pula unit tersebut. Umumnya efektivitas selalu berhubungan dan dipadukan dengan efisiensi yang merupakan suatu kegiatan dalam pencapaian tujuan perusahaan. Unit organisasi yang yang efisien belum tentu efektif, karena meskipun unit tersebut menghasilkan keluaran dengan menggunakan masukan yang minimal atau menghasilkan keluaran terbanyak belum tentu mencapai tujuan organisasi yang maksimal, unit tersebut menjadi kurang aktif atau dengan kata lain efektivitasnya kurang memadai. ANALISIS Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh penulis pada PT. Yudhistira Cabang Palembang, maka bab ini penulis akan membahas dan menganalisis data yang telah diperoleh dari penelitian tersebut. Analisis yang akan dilakukan oleh penulis adalah Analisis Efektivitas Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang.Berikut tabel 4.1 laporan biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembnag tahun 2009 sampai dengan 2012. Tabel 2 Data Biaya Operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang Tahun 2009 2012 Tahun Anggaran Biaya Operasional Salesman Realisasi Persentase (%) Lebih Selisih Kurang Persentase (%) 2009 Rp.63.238.50 0 Rp.61.893.000 97,87 Rp.1.345.50 0 Rp. 0 2,13 2010 2011 Rp.57.219.50 0 Rp.58.095.00 0 Rp.57.717.000 (100,87) Rp. 0 (Rp.497.500) (-0,87) Rp.57.665.000 99,26 Rp.430.000 Rp.0 0,74 2012 Rp.47.288.00 0 Sumber : PT. Yudhistira Cabang Palembang Rp.47.823.500 (101,13) Rp.0 (Rp.535.500) (1,13) Tabel 2 di atas menjelaskan laporan biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. 7

Dalam melakukan kegiatannya PT. Yudhistira Cabang Palembang belum melakukan analisis biaya operasional. Perusahaan hanya menghitung selisih dari anggaran dan realisasinya yang akan digunakan dalam penyusunan anggaran tahun berikutnya. Oleh karena itu analisis efektivitas perlu dilaksanakan agar dapat mengetahui anggaran biaya operasional dengan realisasi biaya operasional sekaligus sebagai alat untuk mengukur pelaksanaan kegiatan pemasaran sebagai upaya mencapai efisiensi biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang. Adapun biaya yang terdapat pada PT. Yudhistira Cabang Palembang terdiri dari : 1. Biaya pegawai, antara lain : a. Biaya gaji dan Upah karyawan b. Biaya lembur c. Biaya tunjangan d. Biaya bonus dan THR 2. Biaya fasilitas, antara lain : a. Biaya sewa gedung b. Biaya peralatan dan perlengkapan kantor c. Biaya perbaikan dan pemeliharaan kantor d. Biaya penyusutan kantor e. Biaya perbaikan dan pemeliharaan kendaraan kanntor f. Biaya penyusutan kendaraan kantor g. Biaya cetak dan fotocopy biaya komunikasi h. Biaya listrik i. Biaya air j. Biaya konsumsi kantor k. Biaya lain-lain 1. Biaya oprasional, antara lain : a. Biaya oprasional salesman b. Biaya oprasional kendaraan kantor 2. Biaya Overhead lain-lain, antara lain : a. Biaya perjalanan dinas b. Biaya pajak kendaraan c. Biaya pengiriman buku d. Biaya sumbangan e. Biaya bank Berikut ini rekapitulasi biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang pada tahun 2009 yang dapat dilihat pada tabel 3: Tabel 3 Rekapitulasi Biaya Operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang 2009 Uraian Rekening Pengeluaran Rutin Biaya Pegawai Anggaran Realisasi Selisih (Rp) (Rp) (Rp) % Gaji dan Upah Karyawan 232.169.000 232.239.000 (70.000) -0,03% Lembur 1.500.000 1.474.600 25.400 1,69% Tunjangan 25.183.640 25.101.372 82.268 0,32% 8

Biaya Kantor Alat Tulis Kantor dan Perlengkapan Komputer 3.447.000 3.590.250 (143.250) -4,15% Biaya Cetak dan Fotocopy 475.000 232.700 242.300 51,01% Biaya Komunikasi 10.300.000 8.016.812 2.283.188 22,16% Biaya Listrik dan Air 5.800.000 4.229.565 1.570.435 27,07% Biaya Konsumsi Karyawan 4.550.000 4.825.200 (275.200) -6,04% Biaya Lain-lain 5.764.875 6.295.777 (530.902) -9,20% Biaya Operasional Operasional Salesman 61.388.500 60.269.000 1.119.500 1,82% Operasional Kendaraan Kantor 1.850.000 1.624.000 226.000 12,21% Biaya Bank Biaya Bank 240.000 395.372 (155.372) -64,73% Pengeluaran Variabel Perbaikan Komputer 1.230.000 1.360.000 (130.000) -10,56% Pemeliharaan Aktiva Tetap Mauble dan Perlengkapan Kantor 600.000 2.350.000 (1.750.000) -291,66% Sumbangan 2.815.000 2.665.000 150.000 5,32% Jumlah 466.471.115 463.826.748 2.644.367 0,0056% Sumber: PT. Yudhistira Cabang Palembang,2013 Berdasarkan tabel di atas tahun 2009 biaya operasional yang di anggarkan sebesar Rp. 466.471.115,- dan biaya operasional yang terealisasi sebesar Rp. 463.826.748,- terjadi selisih biaya operasional sebesar Rp. 2.644.367,- dengan persentase 0,0056%. Hal ini menunjukkan bahwa biaya operasional yang di anggarkan lebih besar daripada biaya operasional yang terealisasi dikarenakan biaya operasional saat promosi mengalami penurunan. Berikut ini rekapitulasi biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang pada tahun 2010 yang dapat dilihat pada tabel 4 : Tabel 4 Rekapitulasi biaya operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang 2010 Uraian Rekening Anggaran Realisasi Selisih (Rp) (Rp) (Rp) % Pengeluaran Rutin Biaya Pegawai Gaji dan Upah Karyawan 221.680.000 222.080.000 (400.000) -0.18% Biaya Kantor Alat Tulis Kantor dan 3.638.500 3.795.150 156.650 0.43% 9

Perlengkapan Komputer Biaya Cetak dan Fotocopy 425.000 369.000 56.000 0.13% Biaya Komunikasi 7.400.000 4.987.471 2.412.529 0.32% Biaya Listrik dan Air 4.600.000 5.274.362 674.362 0.14% Biaya Konsumsi Karyawan 4.289.000 3.748.100 540.900 0.12% Biaya Lain-lain 10.529.000 10.847.775 318.775 0.03% Biaya Operasional Operasional Salesman 57.219.500 57.717.000 (479.500) -0.008% Biaya Bank Biaya Bank 260.000 265.000 (5.000) -1.92% Pengeluaran Variabel Perbaikan Komputer 985.000 715.000 270.000 27.41% Pemeliharaan Aktiva Tetap Sumbangan 3.310.000 3.410.000 (100.000) -3.02% Jumlah 383.335.396 382.208.254 1.127.142 0,0029% Sumber: PT. Yudhistira Cabang Palembang,2013 Berdsarkan tabel di atas tahun 2010 biaya operasional yaang di anggarkan sebesar Rp. 383.335.396,- dan biaya operasional yang terealisasi sebesar Rp. 382.208.254,- terjadi selisih biaya operasional sebesar Rp. 1.127.142,- dengan persentase 0,0029%. Hal ini menunjukkan bahwa biaya operasional yang di anggarkan lebih besar dari pada biaya operasional yang terealisasi di karenakan mengalami kenaikan pemesanan. Berikut ini rekapitulasi varians biaya pemasaran pada PT. Yudhistira Cabang Palembang pada tahun 2011 yang dapat dilihat pada tabel 5 : Tabel 5 Rekapitulasi biaya operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang 2011 Uraian Rekening Pengeluaran Rutin Biaya Pegawai Anggaran Realisasi Selisih (Rp) (Rp) (Rp) % Tunjangan 26.564.372 26.563.972 400 0.001% Biaya Kantor Alat Tulis Kantor dan Perlengkapan Komputer 3.549.500 3.187.450 362.050 10.20% Biaya Cetak dan Fotocopy 300.000 199.910 100.090 33.36% Biaya Komunikasi 5.200.000 3.992.709 1.207.291 23.21% Biaya Listrik dan Air 5.450.000 7.822.381 (2.372.381) -43.52% Biaya Konsumsi Karyawan 3.950.000 3.265.700 684.300 17.32% Biaya Lain-lain 9.503.800 10.244.020 (740.220) -7.78% Biaya Operasional Operasional Salesman 58.095.000 57.665.000 430.000 0.74% 10

Biaya Bank Biaya Bank 225.000 175.000 50.000 22.22% Pengeluaran Variabel Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan Perbaikan dan Pemeliharaan Kantor 120.000 145.000 (25.000) -20.83% Perbaikan Komputer 600.000 605.000 (5.000) -0.83% Pemeliharaan Aktiva Tetap Mauble dan Perlengkapan Kantor 159.000 259.000 (100.000) -62.89% Jumlah 418.708.797 419.117.267 (408.470) -0,0009% Sumber: PT. Yudhistira Cabang Palembang,2013 Dari tabel di atas tahun 2011 biaya operasional yaang di anggarkan sebesar Rp. 418.708.797,- dan biaya operasional yang terealisasi sebesar Rp. 419.117.267,- terjadi selisih biaya operasional sebesar (Rp. 408.470,-) dengan persentase -0,0009%. Hal ini menyebabkan biaya operasional yang di anggarkan lebih kecil dari pada biaya operasional yang terealisasi di karenakan meningkatnya harga promosi. Berikut ini rekapitulasi biaya operasional pada PT. Yudhistira Cabang Palembang pada tahun 2012 yang dapat dilihat pada tabel 6 : Tabel 6 Rekapitulasi biaya operasional PT. Yudhistira Cabang Palembang 2012 Uraian Rekening Pengeluaran Rutin Biaya Pegawai Anggaran Realisasi Selisih (Rp) (Rp) (Rp) % Tunjangan 23.831.680 24.074.340 (242.660) -0,01 Biaya Kantor Alat Tulis Kantor dan Perlengkapan Komputer 3.485.300 3.027.950 457.350 0,13 Biaya Cetak dan Fotocopy 300.000 145.900 154.100 0,51 Biaya Komunikasi 4.995.000 3.354.950 1.640.050 0,33 Biaya Listrik dan Air 7.200.000 7.568.675 (368.675) -0,05 Biaya Konsumsi Karyawan 4.100.000 3.141.000 959.000 0,23 Biaya Lain-lain 9.574.025 9.601.125 27.100 0,003 Biaya Operasional Operasional Salesman 47.288.000 47.823.500 (535.500) -0,01 Biaya Bank Biaya Bank 135.000 177.000 (42.000) -0,31 Pengeluaran Variabel Biaya Perbaikan dan Pemeliharaan Perbaikan Serv Kend Kantor 1.275.000 1.585.000 (310.000) -0,24 11

Perbaikan dan Pemeliharaan Kantor 245.000 644.000 (399.000) -1,62 Perbaikan Komputer 883.000 1.578.000 (695.000) -0,78 Pemeliharaan Aktiva Tetap Jumlah 103.312.005 102.724.440 644.765 0,0062% Sumber: PT. Yudhistira Cabang Palembang,2013 Dari tabel di atas tahun 2012 biaya operasional yaang di anggarkan sebesar Rp. 103.312.005,- dan biaya operasional yang terealisasi sebesar Rp. 102.724.440,- terjadi selisih biaya operasional sebesar Rp. 644.765,- dengan persentase 0,0062%. Hal ini menggambarkan biaya operasional yang di anggarkan lebih besar dari pada biaya operasional yang terealisasi di karenakan biaya keperluan kantor dibawah perkiraan. PENUTUP Setelah melihat permasalahan analisis efektivitas pengawasan dan perencanaan pada PT.Yudhistira Cabang Palembang, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa : 1. Perusahaan dalam menyusun anggaran secara total sudah baik karena sudah memenuhi batas standar biaya perusahaan. 2. Anggaran dan realisasi secara total tahun 2009 mempunyai persentase yang menguntungkan (favorable) sebesar 0,0056%, tahun 2010 mempunyai persentase yang menguntungkan (favorable) sebesar 0,0029%, tahun 2011 mempunyai varians yang merugikan (unfavorable) sebesar -0,0009%, dan pada tahun 2012 mempunyai persenatase yang menguntungkan (favorable) sebesar 0,0062%. Anggaran dan realisasi secara detail masih mempunyai standar persentase yang tinggi. 3. Pada analisis efektivitas perencanaan dan pengawasan biaya operasional PT. Yudhistira cabang Palembang telah berjalan baik selama 4 tahun terakhir walaupun tahun 2011 mengalami kerugian. DAFTAR PUSTAKA Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Jakarta : Salemba Empat. Firdaus. 2009. Akuntansi Biaya. Jakarta : Salemba Empat. Gunawan. 2005. Teori Anggaran. Jakarta : Salemba empat. Halim. 2006. Manajemen Biaya Akuntansi. Jakarta : Salemba empat. Hansen, Don R. dan Maryane M. Mowen, 2006. Akuntansi Manajemen, Edisi Tujuh, Buku Kedua. Jakarta : Salemba Empat. Harahap,Syafri Sofyan, 2006. Teori Akuntansi. Jakarta : Bumi Aksara. Hasibuan, S.P. Malayu, 2006. Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara. James. 2005. Anggaran Biaya. Jakarta : Salemba Empat. Mulyadi. 2010. Akuntansi Biaya. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. Munandar. 2005. Teori Akuntansi Biaya. Jakarta : Salemba Empat. 12

Robert N, Anthony. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen, Buku 1. Jakarta : Salemba Empat Sarwono, Jonathan. 2006. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS 13. Yogyakarta : ANDI Sunandar. 2005. Teori Akuntansi Biaya. Jakarta : Salemba Empat. Supriyono. 2006. Teori Akuntansi. Yogyakarta : BPFE. 13