Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

dokumen-dokumen yang mirip
3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret Juli 2015 di Laboratorium

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan

Lampiran 1 Pembuatan Larutan Methylene Blue

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi penelitian

LAMPIRAN 1 Pola Difraksi Sinar-X Pasir Vulkanik Merapi Sebelum Aktivasi

PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN. a. Nama Alat : Alat ukur nitrit untuk air bersih dan air minum berbasis

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan sampel ini dilaksanakan di Pasar modern Kota Gorontalo dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAMPIRAN. 1.Dokumentasi Kegiatan 1.1 Persiapan rangkaian akuaponik. 1.2 Pencarian tanaman Genjer

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

Lampiran III Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : 06 Tahun 2007 Tanggal : 8 Mei 2007

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah cincau hijau. Lokasi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. - Spektrofotometri Serapan Atom AA-6300 Shimadzu. - Alat-alat gelas pyrex. - Pipet volume pyrex. - Hot Plate Fisons

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

BAB V METODOLOGI. 1.1 Alat dan bahan yang digunakan Alat yang digunakan. 1. Spektrofotometri Visible. 2. Magnetic Stirer. 3.

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

9. Pembuatan Larutan Cr ppm Diambil larutan Cr ppm sebanyak 20 ml dengan pipet volumetri berukuran 20 ml, kemudian dilarutkan dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Anorganik Jurusan Kimia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Juni-Juli 2013 di Unit Pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka dapat disusun kerangka konsep

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH ph DAN PENAMBAHAN ASAM TERHADAP PENENTUAN KADAR UNSUR KROM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

BAB III METODE PENELITIAN. dengan 12 Oktober 2013 di Laboraturium Unit Pelayanan Teknis (UPT)

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah nata de ipomoea. Objek penelitian ini adalah daya adsorpsi direct red Teknis.

Lampiran 1. Data Penentuan Operating Time Senyawa Kompleks Fosfor Molibdat pada λ = 708 nm

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

BAB III METODE PENELITIAN. Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana. Untuk sampel

Bab III Metodologi Penelitian

BAB 3 METODE DAN BAHAN PENELITIAN

Lampiran 1. Analisis serapan P tanaman. Tahap I. Ekstraksi destruksi basah. A. Alat. Tabung reaksi. Penangas listrik. Corong. Labu ukur 50 ml.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini kerangka konsep yang digunakan yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel dan Tempat Penenlitian. Sampel yang diambil berupa tanaman MHR dan lokasi pengambilan

Lampiran 1 Metode pengujian aktivitas protease (Walter 1984)

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen.

Gambar sekam padi setelah dihaluskan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

BAB 3 METODE PERCOBAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

ANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain: waterbath,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3 Metodologi Penelitian

LAMPIRAN 1 DATA PERCOBAAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

Hasil dan Pembahasan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Gambar 2. Daun Tempuyung

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret sampai dengan Juni 2010 di

Lampiran 1 Pembuatan Larutan Methyl Violet = 5

LAMPIRAN. 2. Tabel penentuan konsentrasi dan kadar pada beda variable pelarut Sampel Panjang Gelombang Absorbansi Konsentrasi Kadar (%)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. pendahuluan berupa uji warna untuk mengetahui golongan senyawa metabolit

Air dan air limbah Bagian 9: Cara uji nitrit (NO 2 _ N) secara spektrofotometri

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

KURVA KALIBRASI. LARUTAN STANDAR Cu 10 ppm. ANALISIS KONSENTRASI LOGAM PENGGANGGU Cu DENGAN ICP-OES LOGO

METODE PENELITIAN. pembuatan vermikompos yang dilakukan di Kebun Biologi, Fakultas

A. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori

Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis

Air dan air limbah Bagian 2: Cara uji kebutuhan oksigen kimiawi (KOK) dengan refluks tertutup secara spektrofotometri

Lampiran 1. Data Pengukuran Waktu Kerja Larutan Kuning Metanil

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

BAB IV METODE PENELITIAN

LAMPIRAN. 2. Tabel penentuan konsentrasi dan kadar pada beda variable pelarut

PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI

Transkripsi:

Lampiran Lampiran I. Rancangan Percobaan Sampel 2 macam Laaitan standar formaldehid Persiapan sampel dengan berbagai variasi suhu (50,6O,7O,8O,9O,dan 100 V Penentuan waktu kestabilan warna y V Penentuan Panjang gelombang optimum Penentuan kurva kalibrasi Dianalisa dengan metode SchifPs Diukur dengan Spektrofotometer / Analisis data Gambar 1. Rancangan percobaan 34

Lampiran 2. Pembuatan Larutan Penentuan Formaldehid dengan Metode Spektrofotometri dan Persiapan Sampel a. Pembuatan Larutan Induk 1000 ppm CH2O 1. Dilarutkan sebanyak 27 ml laaitan formaldehid 37% dengan 100 ml aquades didalam labu ukur 1 L. 2. Ditambahkan akuades hingga tanda batas. b. Pembuatan Larutan Intermediet 100ppmCH2O 1. Dipipet 50 ml larutan Induk 1000 ppm kedalam labu ukur 500 ml. 2. Diencerkan dengan Akuades sampai tanda batas. c. Pembuatan Larutan Standar L Dipipet 0, 3, 5, 7, dan 9 ml larutan intermediet 100 ppm kedalam labu ukur 100 ml. 2. Diencerkan dengan aquades sampai tanda batas sehingga diperoleh standar formaldehid 0, 3, 5, 7, dan 9 ppm. d. Pembuatan Reagen Schiff s 1. Dilarutkan 500 mg Asam Fuchsin pekat, lalu tambahkan 120 ml air panas dan dibiarkan dingin. 2. Dilarutkan 5 gram NaaSOs. Lalu tambahkan 20 ml air, diaduk sampai larut dan tambahkan 5 ml HClp. 3. Ditambahkan sedikit demi sedikit larutan pertama ke dalam larutan kedua yang sudah dingin sambil diaduk, diencerkan dengan aquades 500 ml 4. Dibiarkan selama kurang lebih 1 jam. 5. Apabila belum tercampur rata masih ada sisa warna merah jambu, tambahkan 2-3 ml HClp, kemudian diaduk dan didiamkan satu malam (Kusumawati dkk, 2004). e. Pembuatan Larutan Asam sulfat (LI) 1. Diambil 25 ml asam sulfat pekat 2. Dimasukkan ke dalam botol yang telah berisi 25 ml aquades. 35

Lampiran 3. Data Hasil Pengukuran Larutan Standar Formaldehid 1. Hasil Pengukuran Waktu Kestabilan Warna Standar Formaldehid a. Tabel waktu kestabilan warna standar formaldehid Waktu kestabilan warna ditentukan dengan menggunakan larutan standar formaldehid 0,5 ppm dan diukur pada panjang gelombang 570 dengan interval waktu 5 menit. Tabel 1. Waktu kestabilan warna standar formaldehid Waktu (menit) Absorbansi 5 0.261 10 0.272 15 0.281 20 0.281 25 0.312* 30 0.312* 35 0.312* 40 0.312* 45 0.312* 50 0.312* 55 0.292 60 0.281 Keterangan : * = waktu kestabilan warna standar formaldehid b. Kurva Kestabilan warna standar formaldehid Kurva Kestabilan Warna Standar Formaldehid 0.32 0.31 0.3 C CO 0.29 o 0.28 in < 0.27 0.26 0.25 0 10 20 30 40 ]...,.,.._ W3,ktM (menit), Gambar 2. Kurva kestabilan warna standar formaldehid 50 60 36

2. Hasil Pengukuran Panjang Gelombang Optimum Standar Formaldehid a. Tabel panjang gelombang optimum standar formaldehid Panjang gelombang optimum ditentukan dengan menggunakan standar formaldehid 0,5 ppm dengan waktu pengembangan 25 menit dan diukur pada interval panjang gelombang 5 nm. Tabel 2. Panjang gelombang optimum standar formaldehid Panjang Gelombang (nm) Absorbansi 550 0,381 555 0.402 560 0.410 565 0.422 570 0.451* 575 0.410 580 0.402 585 0.391 Keterangan : * = Panjang gelombang optimum standar formaldehid b. Kurva panjang gelombang optimum standar formaldehid Kurva Panjang Gelombang Standar Formaldehid I 0.46 " j 0.37 : r 540 550 560 570 580 590 600 Panjang Gelombang Gambar 3. Kurva panjang gelombang optimum standar formaldehid 37

Hasil Pengukuran Kurva Kalibrasi Standar Formaldehid a. Tabel kurva kalibrasi standar formaldehid Data hasil pengukuran absorbansi larutan standar formaldehid dibuat berdasarkan waktu kestabilan warna (25-50 menit) dan panjang gelombang optimum (570 nm) adalah sebagai berikut: Tabel 3. Kurva kalibrasi standar formaldehid konsentrasi (mg/l) Absorbansi I II III Rata-rata 0 0,000 0,000 0,000 0,000 3 0,261 0,250 0,261 0,2573 5 0,382 0,382 0,390 0,3847 7 0,481 0,481 0,492 0,4847 9 0,699 0,701 0,702 0,7007 b. Kurva kalibrasi standar formaldehid Kurva Kalibrasi Standar Formaldehid y = 0.075X 0 2 4 5 8 10 Konsentrasi Gambar 3. Kurva kalibrasi standar formaldehid 38

Lampiran 4. Data Hasil Pengukuran Sampel 1. Absorbansi Sampel Tabel 1. Absorbansi sampel A0-A6 pada suhu 50-100 C No Sampel Suhu ( C) Absorbansi I II III Rata-Rata 1 A, 50 0,131 0,131 0,122 0,128 2 A2 60 0,162 0,162 0,171 0,165 3 A3 70 0,231 0,212 0,202 0,215 4 A4 80 0,221 0,221 0,221 0,221 5 A5 90 0,252 0,261 0,261 0,258 6 A6 100 0,302 0,291 0,291 0,294 2. Kadar Sampel Ao-Af, Tabel 1. Kadar sampel Ao-Af, pada suhu 50-100 C No Sampel Suhu (V) Kadar (mg/l) 1 Ai 50 Ttd 2 A2 60 Ttd 3 A3 70 0,605 4 A4 80 0,765 5 A5 90 1,751 6 A6 100 2,712 Contoh perhitungan kadar pada sampel A3: > Konsentrasi standar formaldehid jika absorbansi = 0,3847 y = a X 0,3847 = 0,075 x x = 5,129 > Sampel menggunakan standar dalam, absorbansi yang terukur pada sampel = 0,215 y = a X 0,215 = 0,075 X X = 2,867 39