ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE MULTIVARIAT UNTUK PEMODELAN INDIKATOR KEMISKINAN DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE MULTIVARIAT UNTUK PEMODELAN INDIKATOR KEMISKINAN DI INDONESIA KOMPETENSI STATISTIKA SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode analisis data yang telah diterapkan

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan)

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO TERHADAP INVESTASI DI KABUPATEN TUBAN

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE

Analisis Regresi Spline Kuadratik

PEMODELAN KASUS KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK METODE B-SPLINE ABSTRACT

PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK. Agustini Tripena 1

ABSTRAK. Kata Kunci: regresi nonparametrik spline, knot, GCV, angka kematian bayi.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, ekonomi, ilmu-ilmu pengetahuan sosial, kesehatan, dan biologi.

Pemodelan Spline Truncated dalam Regresi Nonparametrik Birespon

PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER. Agustini Tripena Br.Sb.

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED PADA DATA INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI INDONESIA. 1. Pendahuluan

SEMINAR TUGAS AKHIR 16 JANUARI Penyaji : I Dewa Ayu Made Istri Wulandari Pembimbing : Prof.Dr.Drs. I Nyoman Budiantara, M.

APLIKASI MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED (Studi Kasus: Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Rumah Sakit Puri Raharja)

ANALISIS INFLASI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN METODE REGRESI NON PARAMETRIK B-SPLINE

PEMODELAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI PROVINSI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN REGRESI SPLINE

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk menaksir pola hubungan antara variabel prediktor atau

ESTIMATOR SPLINE KUBIK

REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R. Abstract. Keywords: Spline Truncated, GCV, Software R.

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP MATA UANG EURO DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE. Sulton Syafii Katijaya 1, Suparti 2, Sudarno 3.

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel

REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS

BAB III REGRESI SPLINE = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR

KLASIFIKASI KELOMPOK RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BLORA MENGGUNAKAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) DAN FUZZY K-NEAREST NEIGHBOR (FK-NN)

PREDIKSI INFLASI DI INDONESIA MENGGUNAKAN REGRESI NONPARAMETRIK B-SPLINE

Seminar Tugas Akhir. Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MS

PREDIKSI INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI KERNEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN

PEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN. Disusun Oleh : NOVIA AGUSTINA. Skripsi. Jurusan Statistika Fakultas Sains dan Matematika Undip

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMP Menggunakan Metode Regresi Nonparametrik Spline di Papua

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

GENERALIZED CROSS VALIDATION DALAM REGRESI SMOOTHING SPLINE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS MODEL REGRESI NONPARAMETRIK SIRKULAR-LINEAR BERGANDA

APLIKASI REGRESI SPLINE UNTUK MEMPERKIRAKAN TINGKAT FERTILITAS WANITA BERDASARKAN UMUR

Aplikasi Spline Kuadrat Terkecil dalam Pemodelan Pertumbuhan Anak Berdasarkan Indeks Antropometri

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Contraceptive Prevalence Rate (Cpr) di Indonesia dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline

Oleh : Edwin Erifiandi (NRP ) Pembimbing : Prof. Dr. Drs. I Nyoman Budiantara, MSi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pemodelan Angka Putus Sekolah Usia SMA di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Spline Multivariabel

PEMODELAN HARGA CABAI DI KOTA SEMARANG TERHADAP HARGA INFLASI MENGGUNAKAN REGRESI SEMIPARAMETRIK POLINOMIAL LOKAL

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL KERNEL PADA KASUS PERTUMBUHAN BALITA

MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI STATUS KERJA DI KABUPATEN DEMAK

Pemodelan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Menggunakan Regresi Nonparametrik Spline di Jawa Tengah

Kata Kunci : regresi semiparametrik, spline, knot, GCV

PEMODELAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) PADA FAKTOR-FAKTOR RESIKO ANGKA KESAKITAN DIARE

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA

MODEL REGRESI SEMIPARAMETRIK MULTIVARIABEL DENGAN ESTIMATOR SPLINE PARSIAL

Analisis Regresi Spline Multivariabel untuk Pemodelan Kematian Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur

Pemodelan Regresi Nonparametrik Spline Truncated Dan Aplikasinya pada Angka Kelahiran Kasar di Surabaya

Kata Kunci kematian maternal, regresi, spline, nonparametrik, GCV

PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

E-Jurnal Matematika Vol. 3 (3), Agustus 2014, pp ISSN:

Estimasi Model Seemingly Unrelated Regression (SUR) dengan Metode Generalized Least Square (GLS)

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

PEMODELAN REGRESI SPLINE TRUNCATED UNTUK DATA LONGITUDINAL

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data

E-Jurnal Matematika. 1 of 4 7/9/ :39 PM. Journal Help USER. Username OPEN JOURNAL SYSTEMS

MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI KEJADIAN KONSTIPASI TERHADAP PEMBERIAN AIR SUSU IBU DAN PEMBERIAN AIR SUSU FORMULA

REGRESI SPLINE SEBAGAI ALTERNATIF DALAM PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLAR AMERIKA SERIKAT SKRIPSI

PERLUASAN REGRESI COX DENGAN PENAMBAHAN PEUBAH TERIKAT-WAKTU

PREDIKSI KURS RUPIAH TERHADAP EURO MENGGUNAKAN MODEL REGRESI SPLINE TERSEGMEN

PERBANDINGAN METODE MCD-BOOTSTRAP DAN LAD- BOOTSTRAP DALAM MENGATASI PENGARUH PENCILAN PADA ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA

ESTIMASI KURVA REGRESI PADA DATA LONGITUDINAL DENGAN WEIGHTED LEAST SQUARE

MODEL REGRESI SPLINE KNOT OPTIMAL UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR

Kata Kunci : Common Effect, Fixed Effect, Tingkat Kesejahteraan Masyarakat (IPM), Regresi Data Panel

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA SERIKAT MENGGUNAKAN

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 2, Tahun 2017, Halaman Online di:

MODEL REGRESI SEMI PARAMETRIK DENGAN ESTIMATOR SPLINE PARSIAL

PENDEKATAN REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE LINIER UNTUK MEMODELKAN ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR

PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN ROBPCA DALAM MENGATASI MULTIKOLINEARITAS DAN PENCILAN PADA REGRESI LINEAR BERGANDA

MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINES (MARS) UNTUK KLASIFIKASI STATUS KERJA DI KABUPATEN DEMAK Kishartini 1, Diah Safitri 2, Dwi Ispriyanti 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 3, Tahun 2016, Halaman Online di:

PEMODELAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN REGRESI PENALIZED SPLINE

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman Online di:

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga

PENERAPAN METODE PERMUKAAN RESPONS DALAM MASALAH OPTIMALISASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PERBANDINGAN ANALISIS KLASIFIKASI MENGGUNAKAN METODE K-NEAREST NEIGHBOR

PENENTUAN MODEL KEMISKINAN DI JAWA TENGAH DENGAN MULTIVARIATE GEOGRAPHICALLY WEIGHTED REGRESSION (MGWR)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembahasan pada bab selanjutnya. Pembahasan teori meliputi pengertian data

Pemodelan Angka Harapan Hidup dan Angka Kematian Bayi di Jawa Timur dengan Pendekatan Regresi Nonparametrik Spline Birespon

PERBANDINGAN TRANSFORMASI BOX-COX DAN REGRESI KUANTIL MEDIAN DALAM MENGATASI HETEROSKEDASTISITAS

ADLN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REGRESI LINIER NONPARAMETRIK DENGAN METODE THEIL

APLIKASI SPLINE TRUNCATED DALAM REGRESI NONPARAMETRIK SKRIPSI FIKA KHAIRANI

oleh FAIFAR NUR CHAYANINGTYAS M SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

5 MODEL ADITIF VECTOR AUTOREGRESSIVE EXOGENOUS

BAB I PENDAHULUAN. Daerah daratan adalah daerah yang terletak di atas dan di bawah

BAB I PENDAHULUAN. miskin mulai dari awal peradaban hingga sekarang ini. Kemiskinan

oleh MONIKA AGESTI VIRGA ADHISURYA M

Pemodelan Regresi Spline Truncated Multivariabel pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemiskinan di Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah

Transkripsi:

E-Jurnal Matematika Vol. 5 (3), Agustus 2016, pp. 111-116 ISSN: 2303-1751 ANALISIS REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE MULTIVARIAT UNTUK PEMODELAN INDIKATOR KEMISKINAN DI INDONESIA Desak Ayu Wiri Astiti 1, I Wayan Sumarjaya 2, Made Susilawati 3 1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA Universitas Udayana [Email: ayuwiri@gmail.com] 2 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA Universitas Udayana [Email: sumarjaya@unud.ac.id] 3 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA Universitas Udayana [Email: susilawati.made@gmail.com] Corresponding Author ABSTRACT The aim of this study is to obtain statistics models which explain the relationship between variables that influence the poverty indicators in Indonesia using multivariate spline nonparametric regression method. Spline is a nonparametric regression estimation method that is automatically search for its estimation wherever the data pattern move and thus resulting in model which fitted the data. This study, uses data from survey of Social Economy National (Susenas) and survey of Employment National (Sakernas) of 2013 from the publication of the Central Bureau of Statistics (BPS). This study yields two models which are the best model from two used response variables. The criterion uses to select the best model is the minimum Generalized Cross Validation (GCV). The best spline model obtained is cubic spline model with five optimal knots. Keywords: Nonparametrik, Spline, multivatiat, indicator kemiskinan 1. PENDAHULUAN Analisis regresi merupakan analisis statistika yang mempelajari bagaimana menentukan bentuk sebuah model statistika atau hubungan antara satu atau lebih variabel prediktor (independent variable) dengan satu atau lebih variabel respons (dependent variable). Estimasi kurva regresi dapat dilakukan dengan teknik pendekatan regresi parametrik dan regresi nonparametrik. Regresi parametrik memiliki asumsi yang harus terpenuhi seperti sisaan berdistribusi normal dan varians yang konstan. Dalam menerapkan regresi parametrik, penyimpangan terhadap asumsi sering terjadi seperti sisaan tidak berdistribusi normal. Oleh karena itu, untuk menghindari penggunaan asumsi-asumsi yang ketat dan kaku maka dibutuhkan teknik statistika yang tidak terikat pada asumsi ketat regresi tertentu, salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan pendekatan regresi nonparametrik. Regresi nonparametrik digunakan ketika informasi awal tentang bentuk kurva regresi terbatas atau tidak ada (Eubank, 1999). Salah satu metode estimasi regresi nonparametrik adalah spline. Spline merupakan potongan-potongan polinom yang memiliki sifat tersegmen (piecewise polynomial) pada titik knot (Eubank, 1999). Titik knot merupakan suatu titik fokus dalam fungsi spline, sehingga kurva yang dibentuk tersegmen pada titik-titik tersebut. Regresi spline adalah model regresi dengan kurva regresinya (fungsi regresinya) berupa fungsi spline. Metode spline ini sangat baik dalam memodelkan data yang polanya berubahubah pada sub interval tertentu. Estimasi kurva regresi nonparametrik spline dapat dilakukan dengan mencari model spline optimal yang diperoleh dengan memilih titik knot optimal. Salah satu metode yang digunakan untuk memperoleh titik knot yang optimal dan adalah metode Generalized Cross Validation (GCV) (Eubank, 1999). Pada penerapannya, regresi nonparametrik spline dapat digunakan untuk memodelkan kemiskinan. Badan Pembangunan Nasional (2012), menyatakan bahwa menurunkan 111

Astiti, D.A.W., I W. Sumarjaya, M. Susilawati Analisis Regresi Nonparametrik Spline Multivariat persentase penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan masih memerlukan perhatian khusus serta kerja keras untuk dapat diselesaikan, memperhatikan persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan pada tahun 2012 di Indonesia yaitu 12,49% sedangkan target Millenium Development Goals (MDGs) adalah 7,55%. Penelitian ini membahas penggunaan regresi nonparametrik spline multivariat untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap indikator kemiskinan di Indonesia. Menurut Eubank (1999), dalam model regresi nonparametrik bentuk kurva regresi tidak diketahui dan pada umumnya diasumsikan termuat dalam suatu ruang fungsi berdimensi takhingga, dan merupakan fungsi yang mulus (smooth). Bentuk umum model regresi nonparametrik adalah sebagai berikut. (1) dengan adalah sebuah vektor galat yang saling bebas dengan rataan nol dan keragaman dan menyatakan fungsi regresi yang bentuknya tidak diketahui. Spline merupakan model polinom yang memiliki sifat tersegmen atau terpotong-potong pada setiap titik knot (Eubank, 1999). Secara umum fungsi spline berorde dengan titik knot dapat dinyatakan dengan persamaan berikut. ( ) (2) dengan { (3) merupakan fungsi potongan (truncated), menyatakan parameter model; menyatakan intersep; merupakan slope pada peubah truncated knot ke- pada spline berorde m; adalah variabel respons; adalah knot ke- ; adalah banyaknya knot dalam variabel respons ke- ; adalah konstanta real dan adalah titik knot. Model regresi nonparametrik spline multivariat merupakan model regresi yang memiliki lebih dari satu variabel respons yang saling berkorelasi dan lebih dari satu variabel prediktor dengan fungsi regresinya diasumsikan tidak diketahui dan didekati dengan fungsi spline. Model regresi nonparametrik spline multivariat dapat ditulis sebagai berikut. (4) Menurut Wang (1998) dalam Wulandari & Budiantara (2014), bentuk kurva regresi diasumsikan tidak diketahui dan dihampiri dengan fungsi spline berikut. (5) Pemilihan model regresi spline terbaik dapat dilihat berdasarkan nilai Generalized Cross Validation (GCV) paling minimum yang diperoleh dari setiap model. Fungsi GCV didefinisikan sebagai berikut. [ ( )] (6) dengan menyatakan jumlah data, merupakan matriks identitas, ( ) ( ), dan ( ). Kemiskinan menurut BPS (2014) didefinisikan sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, sandang, pendidikan, kesehatan, dan perumahan. Kemiskinan diukur melalui indikator seperti (BPS, 2014): 1. Persentase Penduduk Miskin, yaitu persentase penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan (P 0 ). 112

E-Jurnal Matematika Vol. 5 (3), Agustus 2016, pp. 111-116 ISSN: 2303-1751 2. Indeks Kedalaman Kemiskinan, yaitu ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan (P 1 ). Mengacu pada strategi nasional penanggulangan kemiskinan, kemiskinan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses barang dan jasa, lokasi geografis dan kondisi lingkungan (Sa yidah & Arianti, 2012). Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rumahorbo (2014) dan Yudha (2013) dalam penelitian ini kemiskinan dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti: Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Pendapatan berupa Pendapatan Per Kapita atau PDRB Per Kapita, Tingkat Pengangguran berupa Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Inflasi. 2. METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder tahun 2013 berupa data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) serta Survei Ketenagakerjaan Nasional (Sakernas) yang diperoleh dari publikasi Badan Pusat Statistik (BPS, 2014). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas variabel respons dan variabel prediktor. Variabel responnya adalah indikator kemiskinan, meliputi: persentase penduduk miskin (Y 1 ) dan indeks kedalaman kemiskinan (Y 2 ). Variabel prediktornya meliputi : angka melek huruf (X 1 ), rata-rata lama sekolah (X 2 ), angka partisipasi sekolah (X 3 ), PDRB per kapita (X 4 ), tingkat pengangguran terbuka (X 5 ). Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis menggunakan metode regresi nonparametrik spline multivariat dengan bantuan software MATLAB 2009. Langkahlangkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Membuat analisis statistika deskriptif untuk masing-masing variabel. 2. Memodelkan indikator kemiskinan di Indonesia dengan regresi nonparametrik spline multivariat 3. Memilih titik knot optimal menggunakan metode Generalized Cross Validation (GCV). 4. Memodelkan indikator kemiskinan di Indonesia menggunakan spline dengan titik knot optimal. 5. Menginterpretasikan model dan mengambil kesimpulan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Deskriptif Data Gambaran umum data dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Statistika Deskriptif Indikator Kemiskinan di Indonesia. Variabel Persentase Penduduk Miskin (%) Indeks Kedalaman Kemiskinan (%) Angka Melek Huruf (%) Rata-rata Lama Sekolah (Tahun) Angka Partisipasi Sekolah (%) PDRB Per Kapita (Ribu Rupiah) Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Ringkasan Statistik Min Maks Ratarata Varians 3,72 31,53 12,20 42,15 0,39 6,56 2,02 1,92 75,92 99,56 94,62 23,08 6,05 10,60 8,30 0,82 9,46 45,86 21,81 43,74 12.37 9,06 157.1 67,76 40.87 2,87 1.218.4 03.739 1,83 10,12 5,34 4,91 Tabel 1 memperlihatkan bahwa rata-rata persentase penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2013 sebesar 12,20% dengan keragaman sebesar 42,15 dan rata-rata indeks kedalaman kemiskinan sebesar 2,02% dengan keragaman sebesar 1,92. Berdasarkan pengertian regresi multivariat yaitu regresi dengan lebih dari satu variabel respons di mana variabel-variabel respons tersebut harus saling berkorelasi, maka korelasi antara variabel respons yang digunakan dalam penelitian terlebih dahulu harus diketahui. 113

Astiti, D.A.W., I W. Sumarjaya, M. Susilawati Analisis Regresi Nonparametrik Spline Multivariat Korelasi antara variabel persentase penduduk miskin dan indeks kedalaman kemiskinan sebesar 0.974. Sementara itu, nilai P-Value yang diperoleh lebih kecil dibandingkan nilai taraf nyata yaitu 0,000 < 5%. Hal ini berarti, terdapat hubungan yang signifikan antara persentase penduduk miskin dan indeks kedalaman kemiskinan. 3.2 Estimasi Model Regresi Nonparametrik Spline Multivariat Model regresi nonparametrik spline multivariat dilakukan dengan mendapatkan estimasi parameter regresi. Bentuk estimator regresi spline ini sangat dipengaruhi oleh pemilihan titik knot yang optimal. Model regresi terbaik yang berkaitan dengan titik knot optimal diperoleh dari nilai GCV paling minimum. Berikut ini merupakan tabel yang menunjukan titik-titik knot optimal, orde optimal, dan GCV minimum pada setiap variabel. Tabel 2. Titik Knot Optimal, Orde Optimal, dan GCV Minimum Untuk Masing-Masing Variabel. Titik knot Orde Nilai GCV 1 titik knot 1 42,564 2 titik knot 1 170,651 3 titik knot 1 0,269 4 titik knot 2 4,501 5 titik knot 3 0,140 Tabel 2 memperlihatkan bahwa nilai GCV minimum diperoleh untuk model dengan 5 titik knot yaitu sebesar 0,140. Sehingga model terbaik untuk indikator kemiskinan di Indonesia menggunakan orde 3 dengan 5 titik knot. Estimasi parameter untuk model regresi nonparametrik spline multivariat dengan 5 titik knot diberikan dalam Tabel 3 dan Tabel 4 berikut. Tabel 3. Estimasi Parameter Model dengan 5 Titik Knot untuk Respons 1 Yaitu Persentase Penduduk Miskin. Parameter Estimasi Parameter Estimasi 0,322 0,129-0,062 0,523-5,888-0,041-19,818 0,018 0,320-2,895. 0,295 1,173. -54,573 3,699. -187,430-7,133. 2,512 1,340. 0,018-5,134. -1,786 1,276. 21,558 179,922 20,308 18,000 240,654-0,425-41840,011-0,116-33,078 59,133 0,098 25,566 0,002 42,276-0,008 1762,342 Tabel 4. Estimasi Parameter Model dengan 5 Titik Knot untuk Respons 2. Paramete r Estimasi Parameter Estimasi 4,116 4,346-0,005-4,172 0,001 8,369-0,077 5443,369-0,036-0,014-0,061-7,128. -1,684 6,737. -81,622 1,670. 50,531 1,342. 6,644 2,636. -0,082 9,599. 97,432-2,110. -55,676-669,268-45,953 9,904 2388,061-0,643-72330,270 4,546 7,506-5,551 8,025 124,937 0,021 32,024 0,192 4213,688 114

E-Jurnal Matematika Vol. 5 (3), Agustus 2016, pp. 111-116 ISSN: 2303-1751 4. KESIMPULAN DAN SARAN Model regresi nonparametrik spline multivariat terbaik yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang diduga berpengaruh terhadap indikator kemiskinan di Indonesia adalah model regresi spline kubik dengan lima titik knot. Nilai GCV yang dihasilkan adalah 0,140 dan nilai koefisien determinasi sebesar 99,99%. Bentuk model regresinya sebagai berikut. ( ) ( ) ( ) ( ) Berikut interpretasi dari model spline untuk variabel prediktor angka melek huruf menggunakan grafik fungsi kubik yang diolah menggunakan program Graph versi 4.2.2. Untuk variabel respons pertama yakni persentase penduduk miskin, sebagai berikut: 1. Jika variabel, dan konstan, maka pengaruh dari angka melek huruf (AMH) terhadap persentase penduduk miskin adalah sebagai berikut: ( ( ) ) { Berikut estimasi model regresi nonparametrik spline multivariat. Untuk variabel respons pertama yakni persentase penduduk miskin, sebagai berikut: ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Untuk variabel respons kedua yakni indeks kedalaman kemiskinan, sebagai berikut: ( ) Gambar 1. Grafik Fungsi Kubik untuk Variabel Angka Melek Huruf (AMH) Terhadap Persentase Penduduk Miskin Gambar 1 memperlihatkan bahwa semakin tinggi angka melek huruf maka persentase penduduk miskin di Indonesia akan cenderung semakin berkurang, tetapi tidak pada saat angka melek huruf berada pada selang 93,15% sampai 97,67%, di mana persentase penduduk miskin meningkat. Meningkatnya penduduk miskin ketika angka melek huruf berada pada selang 93,15% sampai 97,67% dikarenakan terdapat data yang memencil yaitu data di Provinsi Papua yang memiliki nilai persentase sebesar 31,53%. 115

Astiti, D.A.W., I W. Sumarjaya, M. Susilawati Analisis Regresi Nonparametrik Spline Multivariat Untuk variabel respons kedua yakni indeks kedalaman kemiskinan, sebagai berikut: 1. Jika variabel dan konstan, maka pengaruh dari angka melek huruf (AMH) terhadap indeks kedalaman kemiskinan adalah sebagai berikut : { Gambar 2. Grafik Fungsi Kubik untuk Variabel Angka Melek Huruf (AMH) Terhadap Indeks Kedalaman Kemiskinan Gambar 2 memperlihatkan bahwa semakin tinggi angka melek huruf maka kecenderungan indeks kedalaman kemiskinan akan semakin menurun. Untuk penelitian selanjutnya saran yang dapat penulis sampaikan adalah melakukan perbandingan antara model spline pada penelitian ini dengan model spline yang orde pada setiap variabelnya dikombinasikan. Misalnya dilakukan perbandingan dengan model regresi nonparametrik spline multivariat kombinasi linear dan kuadratik; linear dan kubik; kuadratik dan kubik; serta linear, kuadratik dan kubik. Selain itu, apabila ingin menggunakan data penelitian ini, disarankan untuk menambah indikator lain yang belum dimasukan dalam model. Seperti pada variabel respons, indikator yang dapat ditambakan adalah indeks keparahan kemiskinan. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2014. Perhitungan dan Analisis Kemiskinan Makro Indonesia. Jakarta: BPS Bappenas. 2012. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di Indonesia 2011. Jakarta: Kementerian Perencanaan Pembangunan/Badan Pembangunan Nasional (Bappenas). Eubank, R. L. 1999. Nonparametric Regression and Spline Smoothing. 2 nd ed. New York: Marcel Dekker. Rumahorbo, R. A. 2014. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Sumatera Utara. Skripsi. Universitas Hasanudin Makasar. Sa yidah, Y. H. dan Arianti, F. 2012. Analisis Kemiskinan Rumah Tangga melalui Faktorfaktor yang Mempengaruhinya di kecamatan Tugu Kota Semarang. Diponegoro Journal Of Economics. Vol.1, No.(1), pp.1-11 Wulandari, I. D. A. M. I. dan Budiantara, I. N. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persentase Penduduk Miskin dan Pengeluaran Perkapita Makanan di Jawa Timur Menggunakan Regresi Nonparametrik Birespon Spline. Jurnal Sains dan Seni. Vol.3, No.1, pp.30-35. Yudha, O. R. P. 2013. Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Upah Minimum, Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Inflasi terhadap Kemiskinan di Indonesia Tahun 2009-2011. Skripsi. Universitas Negeri Semarang. 116