Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. iii BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Landasan Hukum Maksud dan Tujuan..

dokumen-dokumen yang mirip
PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak

KATA PENGANTAR. perencanaan kegiatan Dinas Perkebunan Provinsi Riau Tahun Pekanbaru, Desember 2015 KEPALA DINAS PERKEBUNAN PROPINSI RIAU,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KERJA TAHUN 2017 BAGIAN PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA PADANG

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Tahun Anggaran 2015

Rincian Program dan Kegiatan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau sebagai berikut : RENJA 2017 PER PROGRAM PER KEGIATAN

Pemerintah Kota Tangerang

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Demikian yang dapat kami sampaikan, atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

RENCANA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA KECAMATAN ANGSANA TAHUN 2016

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) TAHUN 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN Anggaran (Rp)

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

Indikator Kinerja, Target dan Realisasi Pada Sasaran

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS PERTANAHAN

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KECAMATAN LUMBUNG TAHUN LALU

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Banyuwangi 1

RENJA BAGIAN PERTANAHAN TAHUN 2015 (REVIEW)

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

DINAS PERDAGANGAN TAHUN 2018

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

4.b PENETAPAN KINERJA (PK) TAHUN 2014 (SEKRETARIS & KEPALA BIDANG)

RENCANA KERJA (RENJA)

REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM

DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Tabel I.16. Program/Kegiatan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Provinsi D.I.Yogyakarta yang Dibiayai oleh APBD Tahun 2007

BAB I I TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH TAHUN 2015 KABUPATEN BANGGAI

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

Tabel 3.3 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2015 dan Prakiraan Maju Tahun 2016 Kotabaru. Target Capaian Kinerja.

PEMERINTAH KABUPATEN BANYUASIN INSPEKTORAT KABUPATEN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN BOGOR

WALIKOTA BATAM PROPINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS PERIKANAN

PEMERINTAH KOTA TEGAL DINAS KELAUTAN DAN PERTANIAN Jalan Lele Nomor 6 (0283) Tegal BAB I

BAB 5 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Tahun-1 (2011) Tahun-2 (2012)

6. RENCANA AKSI KINERJA (RAK) TAHUN 2016 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

BAB I PENDAHULUAN. Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

KELURAHAN BERBAS PANTAI KECAMATAN BONTANG SELATAN

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

-1- GUBERNUR BALI, Jdih.baliprov.go.id

Tahun-1 Tahun-2 Tahun-3 Tahun-4 Tahun-5

Rencana Kerja Bagian UmumTahun 2016 II - 1 PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG

2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

RENCANA KERJA ( RENJA ) TAHUN 2017 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA DAN PEMADAM KEBAKARAN KABUPATEN TANAH BUMBU

TABEL T-VI.C.10 RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2016 DAN PRAKIRAAN MAJU TAHUN... PEMERINTAH KABUPATEN PRABUMULIH

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

: PERENCANAAN PEMBANGUNAN ORGANISASI : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Halaman. 78. sebelum perubahan

RENCANA KERJA BAGIAN PERTANAHAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN MALANG BAB I PENDAHULUAN

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Tahun 2016 Keterangan

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA STRATEGIS SKPD DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN KARANGASEM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Plan), Rencana Kinerja (Performace Plan) serta Laporan Pertanggungjawaban

Kata Pengantar. Padang, September 2016 Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Sumatera Barat

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 1

RENCANA KERJA KECAMATAN TEGAL TIMUR TAHUN ANGGARAN

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

RENCANA KERJA 2017 BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN SEKRETARIAT DAERAH KOTA MOJOKERTO

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR. BAB I. PENDAHULUAN Maksud dan Tujuan Dasar Pertimbangan Perubahan... 1

Rencana Kerja Perubahan Tahun 2016

RENCANA AKSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN ANGGARAN 2017

PENGENDALIAN DAN EVALUASI ATAS RENCANA AKSI DINAS KETAHANAN PANGAN KABUPATEN MERANGIN TAHUN ANGGARAN 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

.000 WALIKOTA BANJARBARU

RENCANA KERJA SKPD TAHUN 2017

RENCANA KERJA Tahun 2014

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

II. PENGUKURAN KINERJA

KATA PENGANTAR. Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah berkenan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB II RENCANA STRATEJIK

RENCANA KERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DPRD KOTA BONTANG

11. HASIL EVALUASI (MONITORING) RENCANA AKSI KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan BAB I PENDAHULUAN

Meningkatnya cakupan kepemilikan Dokumen. Meningkatkan cakupan. Rasio Pasangan ber-akta 87% administrasi. Rasio Penduduk 97% kependudukan

RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG / JASA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN ANGGARAN 2012 Nomor : 525 / Disbun / 2012 / 8.19

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 17 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN PELALAWAN

Peningkatan Penghargaan Terhadap Kompetensi Penyediaan jasa kebersihan kantor

INDIKATOR KINERJA PROGRAM (OUTCOME) DAN KEGIATAN (OUTPUT) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN

PEMERINTAH KOTA BANDUNG KECAMATAN BANDUNG KULON

PENERAPAN SAKIP DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN

BAB I. PENDAHULUAN. Penyusunan rancangan Rencana Kerja SKPD merupakan tahap awal dari proses perencanaan.

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... TABEL TABEL TABEL TABEL TABEL BAB I PENDAHULUAN... 1

Transkripsi:

Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. i ii iii BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang. 1.2. Landasan Hukum. 1.3. Maksud dan Tujuan.. 1 2 4 1.4. Sistematika Penulisan 4 BAB II. BAB III. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD. 2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD 2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD.. 2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD 2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat.. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD. 3.3 Program dan Kegiatan.. 5 22 34 39 46 52 53 55 BAB IV. PENUTUP. 62 ii

Tabel 1. Ringkasan Capaian IKU Kegiatan APBD... 2. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD sampai dengan Tahun 2016 Provinsi Riau... 3. Target dan Capaian Peningkatan Produksi Kelapa Sawit, Karet, dan Kelapa. 4. Jumlah Produksi Kelapa Sawit Provinsi Riau Tahun 2013-2014 5. Jumlah Produksi Karet Provinsi Riau Tahun 2013-2014 6. Jumlah Produksi Kelapa Provinsi Riau Tahun 2013-2014... 7. Nilai Tukar Petani di Provinsi Riau Tahun 2014-2015... 8. Unit Usaha Pengolahan Hasil Tahun 2014-2015... 9. Produksi Sagu Provinsi Riau Tahun 2013-2014. 10. Realisasi Fisik dan Keuangan Pelaksanaan Kegiatan Dinas Provinsi Riau Tahun 2015.. 11. PNS Dinas Provinsi Riau berdasarkan Golongan... 12. PNS Dinas Provinsi Riau berdasarkan Jabatan/Eselon.. 13. PNS Dinas Provinsi Riau berdasarkan Tingkat Pendidikan.. 14. Jumlah Pegawai yang Telah Mengikuti Pelatihan Penjenjangan 15. Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Dinas Provinsi Riau Tahun 2014. 16. Review terhadap Rancangan Awal RKPD 2017... 17. Usulan Program dan Kegiatan dari SKPD yang Membidangi Kabupaten/Kota... 18. Identifikasi Kebijakan Nasional Provinsi Riau 19. Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2017 dan Perkiraan Maju Tahun 2018... Halaman 5 6 12 13 14 15 16 17 18 20 30 31 31 32 33 40 48 53 57 iii

1.1. Latar Belakang Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan. Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 yang pedoman pelaksanaannya diatur pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 menjelaskan langkah-langkah dalam penyusunan produk perencanaan pembangunan yang mencakup Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum Anggaran/Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA/PPAS) serta Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD). Secara hierarki penyusunan Rencana Kerja SKPD merupakan produk dasar bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, diserasikan dengan Rencana Kerja Pemerintah dan menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Anggaran Pembangunan Belanja Daerah (RAPBD). Karenanya, sebagai dokumen perencanaan daerah, Renja SKPD mempunyai kedudukan yang strategis, yaitu menjembatani antara perencanaan strategis jangka menengah dengan perencanaan dan penganggaran tahunan yang dilaksanakan oleh SKPD. Di sisi lain, Dinas Provinsi Riau yang dalam fungsinya melaksanakan pelayanan terhadap masyarakat dalam rangka pengembangan perkebunan ditugaskan untuk melaksanakan wewenang yang dilimpahkan oleh Pemerintah kepada Gubernur selaku Wakil Pemerintah dalam rangka dekonsentrasi. 1

Sesuai dengan Undang-Undang N0. 39 Tahun 2014 tentang, secara ekonomi perkebunan berfungsi meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat serta penguatan struktur ekonomi wilayah dan nasional, secara ekologi berfungsi meningkatkan konservasi tanah dan air, penyerap karbon, penyedia oksigen dan penyangga kawasan lindung serta secara sosial budaya berfungsi sebagai perekat pemersatu bangsa. Sebagaimana dapat dilihat pembangunan perkebunan terbukti telah menjadi penggerak perekonomian wilayah. Data empiris menunjukkan munculnya pusat-pusat perekonomian baru. Namun demikian pembangunan perkebunan kedepan dihadapkan kepada berbagai tantangan, antara lain makin terbatasnya sumber daya lahan, air dan energi, terbatasnya ketersediaan benih tanaman perkebunan, terbatasnya akses petani terhadap permodalan, lemahnya kelembagaan petani, tekanan globalisasi dan liberasi pasar, isu lingkungan dan lain sebagainya. Sejalan dengan semangat reformasi, perencanaan dan penganggaran dasar serta otonomi daerah, Dinas dituntut untuk mengubah pola manajemen pembangunan dari pelaksana menjadi fasilitator, akselerator dan pengendali pelaksanaan program pembangunan perkebunan. Program dan kegiatan pembangunan perkebunan harus mampu meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta maupun stake holders (pemangku kepentingan) lainnya. Berdasarkan kerangka pikir diatas, Dinas Provinsi Riau sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Kerja Dinas Provinsi Riau tahun 2017. Dokumen Rencana Kerja ini disusun dengan mengacu pada RPJMD dan RKPD Provinsi Riau serta Rencana Strategis (Renstra) Dinas Provinsi Riau 2014-2019. Sebagai penjabaran dari Renstra Dinas, maka Renja Dinas Provinsi Riau ditujukan untuk mewujudkan Visi Dinas Provinsi Riau yaitu Kebun untuk kesejahteraan masyarakat. Dokumen ini disusun dengan maksud untuk mengefektifkan dan mengarahkan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan perkebunan tahun 2017 sehingga tujuan pembangunan perkebunan dan tujuan pelayanan publik dapat tercapai. 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Rencana Kerja Dinas Provinsi Riau Tahun 2017 menggunakan landasan yang dijadikan sebagai acuan dalam penyusunannya antara lain: 1. Undang-Undang Nomor 61 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah Swatantra I Sumatera Barat, Jambi dan Riau, Lembaran Negara Nomor 112; 2

2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4421); 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; 4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggungjawaban Kepala Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 11. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2003 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Riau; 12. Perda No.9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau Tahun 2005 2025; 13. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Organisasi Dinas Daerah Provinsi Riau; 14. Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi Riau 2014-2019; 15. Peraturan Gubernur Nomor 23 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2017; 16. Rencana Strategis (Renstra) Disbun Provinsi Riau tahun 2014-2019. 3

1.3. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Renja Dinas Provinsi Riau Tahun 2017 adalah sebagai pedoman penyusunan perencanaan anggaran program dan kegiatan pembangunan perkebunan yang selanjutnya dituangkan dalam RKA Dinas Provinsi Riau. Adapun tujuan kegiatan penyusunan renja SKPD Dinas Provinsi Riau adalah: 1. Sebagai acuan pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2017 pada Dinas Provinsi Riau. 2. Untuk memberikan arahan dan pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan perkebunan untuk mencapai sasaran dan tujuan yang ditetapkan. 3. Sebagai acuan dalam melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan perkebunan. 1.4. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Dokumen Rancangan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun Anggaran 2017 ini mengacu pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 dengan sistematika sebagai berikut : BAB I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3. Maksud dan Tujuan 1.4. Sistematika Penulisan BAB II. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD 2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD 2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD 2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD 2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat BAB III. Tujuan dan Sasaran Program dan Kegiatan 3.1. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional 3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD 3.3. Program dan Kegiatan BAB IV. Penutup 4

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD 2.1.1. Capaian Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun lalu (2015) dan Capaian Renstra Pada tahun 2015, Dinas telah menetapkan 5 sasaran strategis yang berisi 5 (lima) indikator kinerja utama (IKU). Berdasarkan capaian IKU tahun 2014 (terlampir), dari 5 IKU tersebut terdapat 3 IKU yang memiliki capaian 100% atau lebih, dan 2 IKU yang memiliki capaian kurang dari 100%. Tabel 1. Ringkasan Capaian IKU Kegiatan APBD Tingkat capaian Jumlah IKU Persentase < 100 % 2 40.00 3 60,00 Jumlah 5 100,00 Secara umum berdasarkan Indikator Kinerja Utama yang ditetapkan, tingkat capaian >100%. Namun bila dilihat secara lebih rinci dari indikator kinerja utama masih ada komponen yang melampui target, yaitu komoditi kelapa sawit dan karet. Rencana Kerja Dinas Provinsi Riau merupakan penjabaran perencanaan tahunan dan Rencana Strategis Dinas Provinsi Riau Tahun 2014-2019. Tercapai tidaknya pelaksanaan kegiatan-kegiatan atau program yang telah disusun dapat dilihat berdasarkan Laporan Kinerja Pemerintah Dinas Provinsi Riau selama tahun 2014 (N-2) dan perkiraan target tahun 2015 (N-1). Capaian pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2015 dan Capaian Renstra SKPD dapat dilihat pada Tabel 2. 5

Tabel 2. Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD s/d Tahun 2016 Provinsi Riau SKPD : Dinas Kode 1 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan (output) Target Capaian Kinerja Akhir Periode Renstra SKPD Tahun 2018 Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2014 Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan SKPD tahun 2015 Target Realisasi Tingkat Realisasi (%) Target Program / Kegiatan Renja SKPD Tahun 2016 Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d dengan Tahun 2016 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12 Urusan Bidang Urusan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Jumlah surat yang terkirim 15.000 surat 1.200 2.807 5.614 200.00% 2.807 9.621 64.14% Realisasi Capaian Tingkat Capaian Catatan 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, sumberdaya air dan listrik 3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 4 Penyediaan jasa administrasi keuangan Jumlah bulan rekening telp terbayar 12 bln 12 12 12 100.00% 12 12 100.00% Jumlah KWh listrik - Jumlah kendaraan dinas 60 unit 10 8 8 100.00% 8 26 43.33% yang dipelihara Jumlah materai yang 20.000 buah 5.166 5.166 5.000 96.79% 3.866 14.032 70.16% disediakan 5 Penyediaan jasa kebersihan kantor Jumlah bulan layanan kebersihan 12 bln 12 12 12 100.00% 12 12 100.00% 6 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja Jenis peralatan kerja yang diperbaiki 9 jenis 6 7 7 100.00% 7 9 100.00% 7 Penyediaan alat tulis kantor Jenis alat tulis kantor yang disediakan 30 jenis 25 24 24 100.00% 25 30 100.00% 8 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan Jenis barang yang dicetak 8 jenis 7 7 7 100.00% 7 8 100.00% 9 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor Jenis barang yang digandakan Jenis komponen instalasi listrik/penerangan yang disediakan 3 jenis 2 2 2 100.00% 2 2 66.67% 23 jenis 18 19 19 100.00% 18 19 82.61% 10 Penyediaan peralatan rumah tangga Jenis peralatan rumah tangga yang disediakan 11 Penyediaan bahan bacaan dan Jenis bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan peraturan perundangundangan yang disediakan 12 Penyediaan makanan dan minuman Jumlah bulan layanan makan dan minum yang disediakan 18 jenis 10 12 12 100.00% 13 12 66.67% 4 jenis 3 12 3 25.00% 1 7 175.00% 12 bln 12 12 12 100.00% 12 12 100.00%

Kode 1 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan 13 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan (output) Target Capaian Kinerja Akhir Periode Renstra SKPD Tahun 2018 Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2014 Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan SKPD tahun 2015 Target Realisasi Tingkat Realisasi (%) Target Program / Kegiatan Renja SKPD Tahun 2016 Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d dengan Tahun 2016 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12 Jumlah koordinasi yang dilaksanakan Jumlah konsultasi ke luar daerah yang dilaksanakan Realisasi Capaian Tingkat Capaian 12 kab/kota 12 12 12 100.00% 12 12 100.00% 100 kali 30 32 42 131.25% 20 92 92.00% Catatan 14 Penyediaan jasa keamanan kantor Jumlah bulan layanan keamanan 15 Penyediaan jasa informasi dan publikasi dan kehumasan SKPD jenis informasi dan publikasi yang tersedia 12 bln 12 12 12 100.00% 12 12 100.00% 12 jenis 4 4 4 100.00% 7 15 125.00% 16 Penyediaan administrasi kepegawaian Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1 Pengadaan perlengkapan gedung kantor Jumlah bulan layanan administrasi kepegawaian Jenis perlengkapan gedung kantor yang diadakan 12 bln 12 12 12 100.00% 12 12 100.00% - 0.00% 12 jenis 8 12 12 100.00% 6 12 100.00% 2 Pengadaan Mebeleur jumlah paket mebeleur yang diadakan 3 Pemeliharaan rutin/berkala Jumlah jenis alat yang perlengkapan gedung kantor dipelihara rutin 4 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor 5 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Program Peningkatan Disiplin Aparatur 1 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya Jumlah paket gedung yang direhab Jumlah jenis alat dan oerlengkapan kantor yang disediakan Jumlah stel pakaian dinas yang diadakan Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 1 Pendidikan dan pelatihan formal Jumlah aparatur/pegawai yang diikutkan pendidikan dan pelatihan Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 1 Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun Jumlah Laporan keuangan akhir tahun 2 Penyusunan Rencana Kerja SKPD Jumlah rencana kerja yang disusun 5 paket 1 - - 0.00% 1 2 40.00% 15 jenis 6 10 10 100.00% 6 15 100.00% 3 paket - - - 0.00% 1 1 33.33% 12 jenis - 18 10 55.56% 8 18 150.00% 0.00% - 0.00% 711 stel 187 128 180 140.63% 180 547 76.93% 0.00% - 0.00% 58 orang - 7-0.00% 10 10 17.24% 0.00% - 0.00% 20 dokumen 2 2 2 100.00% 4 8 40.00% 20 dokumen 1 1 1 100.00% 4 6 30.00%

Kode 1 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 1 Pelatihan Petani dan Aparatur Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan (output) Target Capaian Kinerja Akhir Periode Renstra SKPD Tahun 2018 Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2014 Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan SKPD tahun 2015 Target Realisasi Tingkat Realisasi (%) Target Program / Kegiatan Renja SKPD Tahun 2016 Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d dengan Tahun 2016 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12 Jumlah kelompok tani yang dilatih Jumlah aparatur perkebunan yang dilatih Realisasi Capaian Tingkat Capaian 0.00% - 0.00% 175 klpk 30 52 52 100.00% 45 127 72.57% 317 org - 65 60 92.31% 100 160 50.47% Catatan 2 Pembinaan Kelembagaan Petani Jumlah asosiasi/klpk tani kab/kota yang dibina 60 asosiasi - 12 12 100.00% 9 21 35.00% 3 Penilaian Kelompok Tani 4 Pengembangan Kelembagaan Usaha Pengolahan Hasil Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan 1 Pengembangan Kebun Sagu Rakyat Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ 1 Pembinaan Pascapanen Produk 2 Pembinaan Mutu Hasil Produk 3 Penyedia Alat Pengolah Hasil Jumlah kelompok tani yang dinilai Jumlah kelompok tani /usaha pengolahan yang dikembangkan Luas lahan sagu yang dikembangkan Jumlah Dokumen Pemantapan CPCL Jumlah kab/kota yang dibina pasca panennya Jumlah klpk tani yang mendapat sertifikat jaminan mutu Jumlah alat pengolah sagu yang disediakan 4 Promosi Produk Jumlah jenis expo yang diikuti 5 Pembinaan Usaha Pengolahan Produk Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/ Jumlah unit usaha pengolahan yang dibina 600 klpk - 220 220 100.00% 110 330 55.00% 96 klpk - 24 24 100.00% 24 48 50.00% 2.481 Ha - - 0.00% 580 580 23.38% 4 dokumen 1 1 1 100.00% - 2 50.00% 12 kab/kota 12 12 12 100.00% 12 12 100.00% 10 klpk 3 2 2 100.00% 2 7 70.00% 5 unit - - - 0.00% 1 1 20.00% 10 jenis expo 8 3 3 100.00% 10 10 100.00% 62 unit - 5 5 100.00% 15 20 32.26% 1 Penyediaan Agensia Pengendali Hayati untuk Pengendalian OPT Jumlah Tricoderma sp yg disediakan Jumlah Metarrizhium sp yg disediakan 200 kg - - - 0.00% 40 40 20.00% 200 kg - - 0.00% 40 40 20.00%

Kode 1 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan (output) Target Capaian Kinerja Akhir Periode Renstra SKPD Tahun 2018 Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2014 Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan SKPD tahun 2015 Target Realisasi Tingkat Realisasi (%) Target Program / Kegiatan Renja SKPD Tahun 2016 Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d dengan Tahun 2016 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12 Jumlah Beauveria bassiana.sp yang disediakan Realisasi Capaian Tingkat Capaian 200 kg - - 0.00% 40 40 20.00% Catatan 2 Dem-farm Pengembangan Komoditi Lada (Pemeliharaan) 3 Den-Farm Pengendalian Kebakaran Lahan dan kebun Jenis pemeliharaan denfarm komoditi lada Jumlah kab/kota yang mendpat sosialisasi pengendalian kebakaran lahan & kebun 15 jenis 2 2 2 100.00% 10 14 93.33% 12 kab/kota - - - 0.00% 4 4 33.33% 4 Bimbingan Teknis Pemanfaatan Jumlah kab/kota tempat dan Pemeliharaan Alat-Alat kegiatan bimtek Mekanisasi yang Telah Diserahkan ke Masyarakat 12 klpk 12 12 12 100.00% 11 35 291.67% 5 Pengawasan Peredaran dan Sertifikasi Benih 6 Pembangunan Kebun Koleksi Tanaman Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Frekwensi pengawasan benih perkebiunan 125 kali 12 12 12 100.00% 20 44 35.20% Jumlah sertifikat benih unggul bermutu yang dikeluarkan 5.000.000 lembar - - 0.00% 1.000.000 1.000.000 20.00% Luas kebun koleksi 3 Ha - - - 0.00% 3 3 100.00% 1 Monitoring, evaluasi dan pelaporan Jumlah laporan 20 laporan 4 4 4 100.00% 4 12 60.00% 2 Peremajaan Kebun Karet Rakyat Luas lahan tan. Karet yg diremajakan Jumlah Dokumen Pemantapan CPCL 3 Peremajaan Kebun Kelapa Rakyat Luas lahan tan. Kelapa yg diremajakan 4 Peremajaan Kebun Kelapa Sawit Rakyat 5 Divesifikasi Tanaman Kakao pada Rakyat Jumlah Dokumen Pemantapan CPCL Luas lahan tan. Klp. swt diremajakan Jumlah Dokumen Pemantapan CPCL Luasan tan. Kakao yang didiversifikasi Jumlah Dokumen Pemantapan CPCL 5.051 ha - - - 0.00% 700 700 13.86% 3 dokumen 1 1 1 100.00% - 2 66.67% 1.481 Ha - - - 0.00% 1.080 1.080 72.92% 3 dokumen 1 1 1 100.00% - 2 66.67% 711 Ha - - - 0.00% 437 437 61.46% 3 dokumen 1 1 1 100.00% - 2 66.67% 415 Ha - - - 0.00% 105 105 25.30% 3 dokumen 1 1 1 100.00% - 2 66.67%

Kode 1 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan 6 Penyediaan Bibit Kelapa Sawit, Karet dan Kakao 7 Penggantian Bibit Palsu Kelapa Sawit dengan Bibit Unggul Bersertifikat Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan (output) Target Capaian Kinerja Akhir Periode Renstra SKPD Tahun 2018 Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2014 Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan SKPD tahun 2015 Target Realisasi Tingkat Realisasi (%) Target Program / Kegiatan Renja SKPD Tahun 2016 Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d dengan Tahun 2016 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12 Jumlah batang bibit sawit yang disediakan jumlah batang bibit karet yang disediakan jumlah batang bibit kakao yang disediakan Jumlah Dokumen Pemantapan CPCL Luas penggantian bibit klp.sawit Jumlah Dokumen Pemantapan CPCL 8 Pembinaan Usaha Jumlah perusahaan yg dibina/dinilai 9 Penertiban Izin Usaha Jumlah unit usaha yang ditertibkan 10 Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) 11 Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) 12 Pemantauan dan Pengendalian Kebakaran Lahan dan Kebun Luasan lahan pengendalian OPT Jumlah petani yg ikut sekolah lapang Laporan Pantauan data Hot Spot 12 Kab/ Kota Realisasi Capaian Tingkat Capaian 230.000 batang - - - 0.00% 30.000 30.000 13.04% 327.000 batang - - - 0.00% 27.000 27.000 8.26% 320.000 batang - - - 0.00% 20.000 20.000 6.25% 3 dokumen 1 1 1 100.00% - 2 66.67% 400 Ha - - - 0.00% 400-0.00% 3 dokumen 1 1 1 100.00% - 2 66.67% 300 perusahaan 24 30 30 100.00% 42 96 32.00% 132 perusahaan 22 10 10 100.00% 30 62 46.97% 1.600 Ha - 200-0.00% 300 300 18.75% 200 org 40 40 40 100.00% 40 120 60.00% 5 laporan 1 1 1 100.00% 1 3 60.00% Catatan 13 Pembinaan Petugas Hama Penyakit dan Cadangan Pestisida untuk Penanganan Darurat 14 Pembinaan Penangkar Benih dan Sosialisasi Pemberantasan Bibit Unggul Palsu 15 Koordinasi Pembangunan antara Provinsi Riau dengan Kab/Kota 16 Pengolahan dan Pemutakhiran Data Statistik serta Penyusunan Profil Jumlah lokasi pembinaan petugas pengamat hama penyakit Jumlah penangkar benih yang dibina Jumlah rapat dan koordinasi yang dilaksanakan Jenis Dokumen yang disusun 17 Rehabilitasi Jalan Produksi Jumlah km Jalan Produksi yang direhabilitasi Jumlah dokumen perencanaan 60 lokasi 12 12 12 100.00% 12 36 60.00% 1.182 orang 300 500 432 86.40% 250 982 83.08% 5 pertemuan 1 1 1 100.00% 1 3 60.00% 3 jenis 3 3 3 100.00% 3 3 100.00% 242 km 15-35 0.00% 40 90 37.29% 1 dokumen 1 1 1 100.00% 2 200.00%

Kode 1 Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan 18 Normalisasi Saluran Drainase pada Areal Rakyat Indikator Kinerja Program (outcome)/ Kegiatan (output) Target Capaian Kinerja Akhir Periode Renstra SKPD Tahun 2018 Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d Tahun 2014 Target dan Realisasi Kinerja Program dan Keluaran Kegiatan SKPD tahun 2015 Target Realisasi Tingkat Realisasi (%) Target Program / Kegiatan Renja SKPD Tahun 2016 Perkiraan Realisasi Capaian Target Program/Kegiatan Renstra SKPD s/d dengan Tahun 2016 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 12 Jumlah km Saluran drainase yang dinormalisasi Realisasi Capaian Tingkat Capaian 150 km 20 18 0.00% 15 53 35.33% Catatan 19 Pembinaan, Pengawasan, Pemantauan Pupuk/Pestisida Jumlah dokumen perencanaan Jumlah lokasi pembinaan pupuk dan pestisida 1 dokumen 1 1 1 100.00% 2 200.00% 12 kab/kota 12 12 12 100.00% 12 12 100.00% 20 Inventarisasi dan Identifikasi Potensi Lahan Pengembangan melalui Pemanfaatan GIS 21 Pembangunan Water Management di Kawasan Buku dokumen data laporan potensi lahan perkebunan jumlah unit sekat kanal yang dibangun Jumlah dokumen perencanaan 22 Intensifikasi Tanaman Jumlah luas lahan tanaman perkebunan yang diintensifikasi 23 Penyediaan Alat Mekanisasi Jumlah unit alat mekanik perkebunan yang disediakan 24 Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Provinsi Riau 25 Penanganan Gangguan Usaha Jumlah dokumen masterplan yang disusun Jumlah koordinasi dlm penanganangangguan usaha perkebunan 5 dokumen 1 1 1 100.00% 1 3 60.00% 184 unit - - 0.00% 45 45 24.46% 1 dokumen - 1 1 100.00% 1 100.00% 400 Ha - - - 0.00% 200 200 50.00% 11 unit - - - 0.00% 1 1 9.09% 1 dokumen - - - 0.00% 1 1 100.00% 12 kab/kota 12 12 12 100.00% 11 12 100.00%

Akuntabilitas merupakan suatu bentuk perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Terkait dengan hal tersebut Rencana Kerja (Renja) Dinas Provinsi Riau ini menyajikan dasar pengukuran kinerja kegiatan dan Pengukuran Kinerja Sasaran dari hasil apa yang telah diraih atau dilaksanakan oleh Dinas Provinsi Riau selama tahun 2015 dan perkiraan target tahun 2016. 2.1.2. Review Hasil Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Kinerja Evaluasi dan analisis kinerja memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja Dinas pada tahun lalu (tahun 2015) dan perkiraan capaian tahun berjalan (tahun 2016) yang mengacu pada APBD tahun berjalan. Evaluasi dilakukan terhadap pencapaian target indikator pada sasaran strategis yang telah ditetapkan pada Perjanjian Kinerja 2015 mempedomani evaluasi hasil Renja tahun 2015 yang telah dilaksanakan. a. Sasaran Strategis 1: Meningkatnya produksi komoditas utama perkebunan (kelapa sawit, karet, dan kelapa) dengan Indikator kinerja jumlah produksi komoditas utama perkebunan (kelapa sawit, karet, kelapa). Untuk mengukur capaian indikator kinerja ini digunakan data statistik perkebunan Povinsi Riau tahun 2013 dan 2014, karena data statistik teraktual yang tersedia secara nasional, provinsi dan kabupaten adalah data minus 1 dari tahun berjalan (n-1). Berdasarkan data perkebunan Provinsi Riau tahun 2014, produksi kelapa sawit mencapai 7.561.293 ton CPO, produksi karet sebesar 367.261 ton karet kering dan kelapa 421.654 ton kopra. Untuk lebih jelasnya target dan capaian produksi kelapa sawit, karet dan kelapa secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Target dan Capaian Peningkatan Produksi Kelapa Sawit, Karet dan Kelapa Capaian Persentase No. Indikator Kinerja Target (Ton) (Ton) Capaian Jumlah produksi Komoditi utama perkebunan 1 Kelapa Sawit 7.573.546 7.561.293 99,84% 2 Karet 354.298 367.260 103,66% 3 Kelapa 404.108 421.655 104,34% 12

Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa pencapaian dari target indikator sasaran startegis dalam upaya meningkatkan produksi komoditas utama perkebunan (kelapa sawit, karet dan kelapa) tidak tercapai secara keseluruhan. Produksi komoditas kelapa sawit tercapai sebesar 99,84% dari target yang ditetapkan. Sedangkan komoditas karet dan kelapa telah tercapai masing-masing sebesar 103,66% dan 104,34%. Adapun data produksi kelapa sawit, karet dan kelapa kabupaten/kota se Provinsi Riau disajikan pada Tabel 4, 5 dan 6. No Tabel 4. Jumlah Produksi Kelapa sawit Provinsi Riau tahun 2013-2014 Kelapa sawit/ ton/thn Peningkatan/ Persenta Kabupaten/Kota 2013 2014 Penurunan se 1 Kampar 1.337.727 1.328.777-8.950-0.67 2 Rokan Hulu 1.172.003 1.173.743 1.740 0.15 3 Pelalawan 1.157.006 1.247.740 90.734 7.84 4 Indragiri Hulu 443.880 427.755-16.125-3.63 5 Kuantan Singingi 161.548 166.127 4.579 2.83 6 Bengkalis 441.879 400.387-41.492-9.39 7 Rokan Hilir 877.677 806.251-71.426-8.14 8 Dumai 75.127 79.883 4.756 6.33 9 Siak 925.010 950.008 24.998 2.70 10 Indragiri Hilir 704.346 705.888 1.542 0.22 11 Pekanbaru 30.467 30.666 199 0.65 12 Kep. Meranti - - - - TOTAL 7.326.670 7.317.225-9.445 Dilihat dari Tabel 4 yang menunjukkan tingkat produksi kelapa sawit pada tahun 2013 dan 2014, kabupaten yang paling besar mengalami persentase penurunan produksi kelapa sawit yang paling besar adalah Bengkalis (-9,39%), disusul Kabupaten Rokan Hilir (-8,14%), Kabupaten Indragiri Hulu (-3,63 %), Kabupaten Kampar (-0,67%). Namun beberapa kabupaten ada yang mengalami peningkatan produksi, yaitu Kabupaten Pelalawan (7,84 %), Kota Dumai (6,33%), Kabupaten Kuantan Singingi (2,83%), Kabupaten Siak (2,7%), Kota Pekanbaru (0,65%), Kabupaten Indragiri Hilir (0,22%), dan Kabupaten Rokan Hulu (0,15%). Terjadinya penurunan produksi pada 4 (empat) kabupaten ini disebabkan karena banyaknya kebun yang mengalami gangguan produksi akibat terbakar dan semakin banyaknya tanaman yang rusak. 13

No Tabel 5. Jumlah Produksi Karet Provinsi Riau tahun 2013-2014 Karet/ton/thn Peningkatan/ Kabupaten/Kota 2013 2014 Penurunan Persentase 1 Kampar 75.484 77.556 2.072 2.74 2 Rokan Hulu 54.718 55.703 985 1.80 3 Pelalawan 39.982 40.349 367 0.92 4 Indragiri Hulu 48.303 43.086-5.217-10.80 5 Kuantan Singingi 71.149 79.561 8.412 11.82 6 Bengkalis 21.408 21.258-150 -0.70 7 Rokan Hilir 24.714 23.990-724 -2.93 8 Dumai 1.524 1.716 192 12.60 9 Siak 7.039 10.495 3.456 49.10 10 Indragiri Hilir 3.552 3.931 379 10.67 11 Pekanbaru 588 388-200 -34.01 12 Kep. Meranti 9.438 9.227-211 -2.24 TOTAL 357.899 367.260 9.361 Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa produksi karet secara rata-rata mengalami peningkatan dari perbandingan data produksi pada tahun 2013 dan 2014. Dari 12 kabupaten/kota terdapat 7 (tujuh) kabupaten yang mencapai peningkatan produksi yaitu Kabupaten Siak (49,10%), Kota Dumai (12,60%), Kabupaten Kuantan Singingi (11,82%), Kabupaten Indragiri Hilir (10,67%), Kabupaten Kampar (2,74%), Kabupaten Rokan Hulu (1,80%), dan Kabupaten Pelalawan (0,92%). Sedangkan 5 (lima) kabupaten lainnya Kota Pekanbaru, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kepulauan Meranti, dan Kabupaten Bengkalis mengalami penurunan produksi karet. Hal ini disebabkan banyaknya tanaman tua rusak dan kemungkinan lainnya seperti alih komoditas atau penggunaan lainnya. 14

No Tabel 6. Jumlah Produksi Kelapa Provinsi Riau tahun 2013-2014 Kelapa/ton/thn Peningkatan/ Kabupaten/Kota 2013 2014 Penurunan Persentase 1 Kampar 626 563-63 -10,06 2 Rokan Hulu 595 595-0,00 3 Pelalawan 17.226 17.312 86 0,50 4 Indragiri Hulu 584 296-288 -49,32 5 Kuantan Singingi 2.093 1.800-293 -14,00 6 Bengkalis 11.193 7.551-3.642-32,54 7 Rokan Hilir 4.645 4.632-13 -0,28 8 Dumai 907 908 1 0,11 9 Siak 894 1.238 344 38,48 10 Indragiri Hilir 360.959 359.372-1.587-0,44 11 Pekanbaru 9 9-0,00 12 Kep. Meranti 27.349 27.379 30 0,11 TOTAL 427.080 421.655-5.425 Pada Tabel 6 yang menunjukkan perbandingan produksi kelapa antara tahun 2013 dan 2014. Dapat dilihat bahwa produksi kelapa secara rata-rata mengalami penurunan, namun ada beberapa kabupaten capaian produksinya mengalami peningkatan yaitu Kabupaten Siak (38,48%), Kabupaten Pelalawan (0,5%0), Kabupaten Kepulauan Meranti (0,11%) dan Kota Dumai (0,11%). Sedangkan Kabupaten yang capaian produksi kelapanya menurun adalah Kampar, Rokan Hulu, Indragiri Hulu, Rokan Hilir, Siak, Indragiri Hilir dan Dumai. Penyumbang terbesar penurunan produksi kelapa Provinsi Riau adalah Kabupaten Indragiri Hilir yang merupakan sentra produksi kelapa di Riau. Hal ini disebabkan banyaknya tanaman tua dan tanaman rusak yang diakibatkan karena intrusi air laut sehingga perlu penanganan khusus. b. Sasaran strategis 2: Meningkatnya penerapan teknologi perkebunan dengan indikator kinerja persentase peningkatan penggunaan teknologi perkebunan. Pada sasaran strategis ini ditetapkan target indikator kinerja tahun 2015 sebesar 61,00%. Persentase penerapan teknologi pertanian/perkebunan diukur dengan cara membandingkan jumlah petani yang menggunakan teknologi pertanian/perkebunan (KK) dengan jumlah petani perkebunan yang ada di Provinsi Riau. Sedangkan petani yang menggunakan teknologi pertanian/perkebunan merupakan jumlah petani yang pernah 15

dilakukan pembinaan dan petani yang ada di Provinsi Riau yang pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Realisasi pencapaian target indikator kinerja pada sasaran strategis ini dapat dilihat pada data statistik tahun 2014. Jumlah petani yang menggunakan teknologi pertanian/perkebunan sebanyak 641.710 KK, sedangkan jumlah petani pekebun sebanyak 1.046.900 KK. Sehingga persentasi petani pengguna teknologi pertanian/perkebunan diperoleh sebesar 61,30% (Laporan Kinerja Dinas Provinsi Riau, 2015). Kenaikan jumlah petani pengguna teknologi disebabkan oleh meningkatnya kegiatan pembinaan kepada petani dan kelompok tani perkebunan, serta meningkatnya jumlah petani yang menerima bantuan pada tahun 2015. c. Sasaran strategis 3: Meningkatnya kesejahteraan petani perkebunan dengan indikator kinerja Nilai Tukar Petani (NTP ). Target nilai tukar petani yang ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas dan Perjanjian Kinerja Kepala SKPD pada tahun 2015 adalah 97,47. Untuk mengetahui tingkat capaian NTP perkebunan diperoleh dari data BPS Provinsi Riau tahun 2014 dan 2015 yang disajikan pada Tabel 6. Tabel 7. Nilai Tukar Petani di Provinsi Riau Tahun 2014-2015 No Kabupaten/Kota Nilai Tukar Peningkatan/ Petani Penurunan 2014 2015 Persentase 1 Januari 97.38 93.43-3.95 95.94 2 Pebruari 96.29 93.64-2.65 97.25 3 Maret 98.17 95.60-2.57 97.38 4 April 97.96 94.20-3.76 96.16 5 Mei 95.90 92.08-3.82 96.02 6 Juni 95.11 93.39-1.72 98.19 7 Juli 95.56 90.43-5.13 94.63 8 Agustus 93.37 87.15-6.22 93.34 9 September 91.72 86.57-5.15 94.39 10 Oktober 93.45 88.68-4.77 94.90 11 Nopember 93.77 89.39-4.38 95.33 12 Desember 91.64 89.92-1.72 98.12 NTP rerata 95.03 91.21-3.82 95.98 16

Dilihat dari Tabel 7 tersebut, NTP yang dapat dicapai adalah sebesar 91,21 atau 95,98% dari NTP 97,47 yang ditargetkan. Ditinjau dari pencapaian NTP, angka tersebut tidak sesuai dengan yang ditargetkan. Sedangkan jika dibandingkan dengan tahun 2014, NTP tahun 2015 menurun sebesar 3,82%. Permasalahan yang dihadapi petani/pekebun pada akhir-akhir ini antara lain harga produk hasil perkebunan yang cenderung menurun sedangkan harga sarana produksi cenderung meningkat sehingga NTP tidak dapat mencapai angka yang ditargetkan. d. Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya pemasaran hasil poduksi pertanian/perkebunan dengan indikator kinerja : Jumlah unit usaha pengolahan hasil perkebunan. Target peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan yang ditetapkan dalam Rencana Strategis perkebunan adalah 29 unit usaha. Jumlah unit usaha yang telah dibina sampai dengan tahun 2014 sebanyak 29 unit, sedangkan pada tahun 2015 terdapat 33 unit usaha pengolahan hasil perkebunan. Secara rinci jumlah unit usaha pengolahan hasil perkebunan tahun 2014 dan 2015 dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 8. Unit Usaha Pengolahan Hasil Tahun 2014-2015 No. Kabupaten/Kota Unit Usaha Peningkatan 2014 2015 /Penurunan Persentase 1 Kampar 5 6 1 120,00 2 Rokan Hulu 8 9 1 112,50 3 Pelalawan 3 3-100,00 4 Indragiri Hulu 4 5 1 125,00 5 Kuantan Singingi 5 6 1 120,00 6 Bengkalis - - - 7 Rokan Hilir - - - 8 Dumai - - - 9 Siak - - - 10 Indragiri Hilir 3 3-100,00 11 Pekanbaru - - - 12 Kep Meranti 2 2-100,00 TOTAL 29 33 4 Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa jumlah unit usaha pengolahan hasil perkebunan yang dibina mencapai target yang ditetapkan sebanyak 33 unit atau 113,79 % dari 29 unit usaha yang ditargetkan. Ada penambahan unit usaha pengolahan hasil yang dibina sebanyak 4 unit, yaitu Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Indragiri Hulu dan 17

Kabupaten Kuntan Singingi. Pada ke-4 unit usaha tersebut selain pembinaan, juga diberikan bantuan alat pengolahan hasil perkebunan. e. Sasaran strategis 5: Meningkatnya ketahanan pangan dengan indikator kinerja jumlah produksi pangan dari perkebunan komoditas sagu (ton). Target jumlah produksi pangan komoditas perkebunan yang ditetapkan yaitu sagu sebesar 269.786 ton. Sebagai sumber data untuk melihat capaian dipergunakan data statistik perkebunan yang tersedia, dan secara nasional data statistik perkebunan dimaksud adalah data n-1. Oleh karena itu untuk mengukur capaian tahun 2015 dipergunakan data statistik perkebunan tahun 2014. Dari data tahun 2014 diperoleh angka realisasi produksi sagu yaitu sebesar 340.197 ton (126,10 %) atau lebih besar 26,10 % dari target yang ditetapkan. Dari 5 (lima) kabupaten penghasil sagu, terdapat 2 kabupaten penyumbang produksi sagu terbesar yaitu Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Siak. Secara rinci produksi sagu per kabupaten di Provinsi Riau dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 9. Produksi Sagu Provinsi Riau Tahun 2013-2014 No Kabupaten/Kota Produksi (ton) Peningkatan/ 2013 2014 Penurunan Persentase 1 Kampar - - - - 2 Rokan Hulu - - - - 3 Pelalawan 914 9915 1 0,11 4 Indragiri Hulu - - - - 5 Kuantan Singingi - - - - 6 Bengkalis 5.889 1.607-4.282-72,71 7 Rokan Hilir - - - - 8 Dumai - - - - 9 Siak 19.904 46.764 26.860 134,,95 10 Indragiri Hilir 7.457 7.452-5 - 0,07 11 Pekanbaru - - - 12 Kep Meranti 91.981 283.459 191.478 208,17 TOTAL 126.145 340.197 214.052 Dilihat dari Tabel 9, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya ada kenaikan produksi yang signifikan, yaitu sebesar 214.052 ton (169,69%). Kontribusi kenaikan produksi sagu ini berasal dari 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Kepulauan Meranti, Pelalawan dan Siak. Sedangkan 2 kabupaten lainnya yaitu Indragiri Hilir dan Bengkalis mengalami penurunan produksi masing-masing sebesar 0,07% dan 72,71%. 18

2.1.3. Akuntabilitas Keuangan APBD 2.1.3.1. Pagu Anggaran Berdasarkan DPA tahun 2015 No.2.01.2.01.02 tanggal 27 Februari 2015, Dinas mendapatkan alokasi anggaran belanja sebesar Rp 87.469.473.086,- terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp 18.278.473.086 dan belanja langsung sebesar Rp 69.191.000.000,- yang digunakan untuk membiayai 10 program dan 64 kegiatan Dinas. Melalui DPPA Dinas tahun 2015 No.2.01.2.01.02 tanggal 15 Desember 2015 jumlah anggaran belanja Dinas menjadi Rp 37.676.506.086,- terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp 18.278.473.086,- dan belanja langsung sebesar Rp 19.398.033.000,- untuk membiayai 66 kegiatan dari 10 program. 2.1.3.2. Penyerapan Anggaran Berdasakan DPPA Dinas Provinsi Riau Tahun 2015, dari pagu anggaran yang ditetapkan, penyerapan anggaran sampai dengan 31 Desember 2015 sebesar Rp 28.181.627.892,- (74,80%) terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp 16.472.400.046,- (90,12%) dan belanja langsung sebesar Rp 11.709.227.846,- (60,36%). Dengan demikian anggaran yang telah dialokasikan terdapat sisa anggaran sebesar Rp 9.494.878.194,- (25,20%) yang merupakan anggaran yang tidak digunakan karena adanya kegiatan yang tidak dilaksanakan, adanya efisiensi penggunaan anggaran terutama pada kegiatan yang pekerjaannya dilaksanakan oleh pihak ke-3 dan efisiensi dalam pelaksanaan perjalanan dinas. Realisasi fisik dan keuangan per kegiatan dapat dilihat pada Tabel 9. 19

Tabel 10. Realisasi Fisik dan Keuangan Pelaksanaan Kegiatan Dinas Provinsi Riau Tahun 2015 REALISASI NO NAMA PROGRAM / KEGIATAN PAGU Keuangan % Fisik Ttb A. Program Pelayanan Administrasi 2.772.000.000 1.708.901.919 61.65 1 Penyediaan jasa surat menyurat 20.000.000 18.800.000 94.00 100 0.10 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan 750.000.000 438.380.024 58.45 100 3.87 listrik 3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan 250.000.000 194.029.750 77.61 100 1.29 kendaraan dinas/operasional 4 Penyediaan jasa administrasi keuangan 25.000.000 19.200.000 76.80 100 0.13 5 Penyediaan jasa kebersihan kantor 230.000.000 145.277.400 63.16 100 1.19 6 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja 70.000.000 27.815.000 39.74 50 0.18 7 Penyediaan alat tulis kantor 105.000.000 103.633.600 98.70 100 0.54 8 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 80.000.000 79.490.000 99.36 100 0.41 9 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan 65.000.000 33.637.300 51.75 55 0.18 bangunan kantor 10 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor 175.000.000 171.882.000 98.22 100 0.90 11 Penyediaan peralatan rumah tangga 20.000.000 17.100.000 85.50 100 0.10 12 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan 30.000.000 30.000.000 100.00 100 0.15 perundang-undangan 13 Penyediaan makanan dan minuman 165.000.000 92.748.700 56.21 60 0.51 14 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar 375.000.000 151.531.745 40.41 80 1.55 daerah 15 Penyediaan jasa keamanan kantor 137.000.000 136.360.000 99.53 100 0.71 16 Penyediaan jasa sosialisasi informasi publikasi dan 200.000.000 - - 0 0.00 kehumasan SKPD 17 Penyediaan Administrasi Kepegawaian 75.000.000 49.016.400 65.36 100 0.39 B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana 777.600.000 574.733.000 73.91 0.00 18 Pembangunan Gedung Kantor 227.600.000 217.680.000 95.64 100 1.17 19 Pengadaan perlengkapan gedung kantor 150.000.000 135.876.000 90.58 100 0.77 20 Pengadaan peralatan gedung kantor 200.000.000 151.292.000 75.65 100 1.03 21 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor 100.000.000 - - 0 0.00 22 Pemeliharaan rutin/berkala Perlengkapan gedung 100.000.000 69.885.000 69.89 85 0.44 kantor C. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 492.000.000 315.689.300 64.16 23 Pengadaan pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya 181.000.000 109.676.500 60.59 100 0.93 24 Pengadaan pakaian khusus hari hari tertentu 181.000.000 105.295.600 58.17 100 0.93 25 Pembinaan fisik dan mental aparatur 130.000.000 100.717.200 77.47 100 0.67 D. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya 100.000.000 1.139.000 1.14 Aparatur 26 Pendidikan dan pelatihan formal 100.000.000 1.139.000 1.14 10 0.05 E. Program Peningkatan Pengembangan Sistem 243.950.000 186.077.000 76.28 Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 27 Penyusunan pelaporan keuangan semesteran 43.950.000 43.387.000 98.72 100 0.23 28 Penyusunan rencana kerja (RENJA) SKPD 200.000.000 142.690.000 71.35 100 1.03 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 2.888.500.000 1.869.935.815 64.74 29 Pelatihan Petani dan Aparatur 2.100.000.000 1.214.758.200 57.85 65.4 7.08 30 Pembinaan Kelembagaan Petani 250.000.000 215.426.115 86.17 100 1.29 31 Penilaian Kelompok Tani 238.500.000 214.229.900 89.82 100 1.23 32 Pengembangan Kelembagaan Usaha Pengolahan Hasil J. Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan 33 Peremajaan, pengembangan dan Pembangunan Kebun Sagu Rakyat Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ 34 Pembinaan Fasilitasi Usaha Pengolahan Produk 300.000.000 225.521.600 75.17 99.12 1.53 175.000.000 116.485.800 66.56 0.00 175.000.000 116.485.800 66.56 70 0.63 1.607.000.000 1.379.295.800 85.83 250.000.000 192.341.000 76.94 97.6 1.26 20

Sambungan REALISASI NO NAMA PROGRAM / KEGIATAN PAGU Keuangan % Fisik Ttb 35 Pembinaan Pasca Panen Produk 450.000.000 379.649.500 84.37 100 2.32 36 Fasilitasi Promosi Produk 550.000.000 491.797.300 89.42 100 2.84 37 Pembinaa Mutu Hasil Produk 357.000.000 315.508.000 88.38 100 1.84 G. Program Peningkatan Penerapan Teknologi 1.700.000.000 896.179.100 52.72 38 Penyediaan Agensi Pengendali Hayati Untuk 400.000.000 51.680.500 12.92 25 0.52 Pengendalian OPT 39 Dem-farm Pengembangan Komoditi Lada ( 350.000.000 190.385.000 54.40 80 1.44 Pemeliharaan ) 40 Bimbingan Teknis Pemanfaatan dan Pemeliharaan 350.000.000 191.709.000 54.77 70 1.26 Alat Alat Mekanisasi yang telah diserahkan ke Masyarakat 41 Pengawasan Peredaran dan Sertifikasi Benih 350.000.000 340.908.600 97.40 100 1.80 42 Dem-farm Pengendalian OPT 250.000.000 121.496.000 48.60 50 0.64 H. Program Peningkatan Produksi 8.641.983.000 4.660.791.112 53.93 Pertanian/ 43 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 350.000.000 129.745.000 37.07 50.24 0.91 44 Peremajaan Kebun Karet Rakyat 474.758.000 316.537.500 66.67 67 1.64 45 Peremajaan Kebun Kelapa Rakyat 114.290.000 70.710.000 61.87 62 0.37 46 Peremajaan Kebun Kelapa Sawit Rakyat 303.690.000 172.085.000 56.66 57 47 Diversifikasi Tanaman Kakao di 2 Kabupaten 507.100.000 62.710.000 12.37 20.94 0.55 48 Penyediaan Bibit Kelapa Sawit, Karet dan Kakao 808.690.000 342.750.700 45 1.88 42.38 49 Penggantian Bibit Kelapa Sawait Palsu dengan Bibit 68.060.000 43.850.000 64.43 75.19 0.26 Unggul Bersertifikat 50 Pembinaan Usaha 750.000.000 270.326.006 36.04 53 2.05 51 Penertiban Izin Usaha 550.000.000 213.563.306 38.83 39 1.11 52 Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman 200.000.000 159.132.700 79.57 85 0.88 (OPT) 53 Fasilitasi Penanganan Gangguan Usaha 250.000.000 151.293.700 60.52 90 1.16 54 Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL- 250.000.000 214.098.100 85.64 95 1.22 PHT) 55 Pemantauan dan Pengendalian Kebakaran Lahan 350.000.000 155.129.500 44.32 45 0.81 dan Kebun 56 Pembinaan Petugas Hama Penyakit dan Cadangan 300.000.000 256.655.500 85.55 90 1.39 Pestisida untuk Penanganan Darurat 57 Pembinaan Penangkar Benih dan Sosialisasi 250.000.000 228.876.000 91.55 100 1.29 Pemberantasan Bibit Unggul Palsu 58 Koordinasi Pembangunan antara 450.000.000 407.270.700 90.50 100 2.32 Provinsi Riau dengan Kab/Kota 59 Pengolahan dan Pemutakhiran Data Statistik serta 350.000.000 219.050.000 62.59 100 1.80 Penyusunan Profil 60 Rehabilitasi Jalan Produksi 365.395.000 - - 0 0.00 61 SID Pembangunan Water Management pada 300.000.000 265.027.000 88.34 100 1.55 Kawasan 62 Normalisasi Saluran Drainase pada Areal 350.000.000-0 0.00 Rakyat 63 Pembinaan, Pengawasan, Pemantauan 500.000.000 411.852.200 82.37 82.75 2.13 Pupuk/Pestisida 64 Inventarisasi dan Identifikasi Potensi Lahan 350.000.000 326.380.000 93.25 100 1.80 Pengembangan melalui Pemanfaatan GIS 65 Penyediaan Pestisida 250.000.000 230.248.200 92.10 100 1.29 66 Pengadaan Mesin Pompa Air untuk Pengendalian 200.000.000 13.500.000 6.75 15 0.15 Kebakaran Lahan JUMLAH BELANJA LANGSUNG 19.398.033.000 11.709.227.846 60.36 71.71 JUMLAH BELANJA TIDAK LANGSUNG 18.278.473.086 16.472.400.046 90.12 100.00 TOTAL 37.676.506.086 28.181.627.892 74.80 85.43 21

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD 2.2.1. Struktur Organisasi dan Tugas Fungsi Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2 ayat 2 Peraturan Gubernur Riau tahun 2015 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Provinsi Riau, maka Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan urusan otonomi daerah di bidang perkebunan sesuai dengan kewenangan provinsi serta tugas majerial dan teknis lingkup Dinas. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 2 Peraturan Gubernur Riau Tahun 2015, maka sesuai dengan Pasal 3 dari peraturan tersebut Kepala Dinas menyelenggarakan fungsi: 1. Pengkoordinasian perumusan kebijakan manajerial dan teknis pada Dinas ; 2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi manajerial dan teknis pada Dinas ; 3. Pengkoordinasian pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis pada Dinas ; 4. Pelaksanaan tugas lain sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pelayanan umum yang diberikan kepada masyarakat mengacu pada tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Peraturan Gubernur Riau No.28 Tahun 2015 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Provinsi Riau. Adapun tugas dan fungsi masing-masing unit Eselon III pada Dinas sebagai berikut: a. Sekretariat Dinas Tugas Sekretaris Dinas perkebunan adalah mengkoordinasikan penyelenggaraan perumusan kebijakan, pelaksanaan tugas dan fungsi, monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis pada subbagian yang dibawahinya serta membantu kepala dinas dalam pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi manajerial dan teknis. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Sekretaris mempunyai fungsi: 1. Pengkoordinasian perumusan kebijakan manajerial dan teknis pada Subbagian yang dibawahinya; 2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi manajerial dan teknis pada Subbagian yang dibawahinya; 3. Pengkoordinasian monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis pada Subbagian yang dibawahinya; 4. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya. 22

b. Bidang Perlindungan Tugas Bidang Perlindungan adalah mengkoordinasikan menyelenggarakan perumusan kebijakan, pelaksanaan tugas dan fungsi, monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis pada seksi-seksi dibawahnya. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang Perlindungan menyelenggarakan fungsi: 1. Pengkoordinasian perumusan kebijakan manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya; 2. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas dan fungsi manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya; 3. Pengkoordinasian monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas manajerial dan teknis pada seksi-seksi yang dibawahinya; 4. Pelaksanaan tugas lain sesuai tugas dan fungsinya. Adapun tugas pada seksi-seksi dibawah Bidang Perlindungan, antara lain: 1. Memfasilitasi penanganan gangguan usaha perkebunan; 2. Menginventarisir masalah gangguan usaha perkebunan; 3. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penanganan kasus gangguan usaha perkebunan; 4. Melaksanakan pengamatan, identifikasi pemetaan dan pengendalian serta analisis dampak kerugian usaha fenomena iklim wilayah Provinsi. 5. Melakukan pemantauan dan pelaporan di bidang gangguan usaha perkebunan; 6. Melaksanakan kegiatan bimbingan evaluasi, monitoring dan pengawasan pengamanan perkebunan; 7. Melakukan pemantauan rutin terhadap lokasi rawan kebakaran lahan dan kebun melalui pemantauan Hot Spot (Titik Api); 8. Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap aktivitas pembukaan lahan baik yang dilakukan oleh perusahaan maupun oleh masyarakat; 9. Meningkatkan kewaspadaan semua pihak terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran lahan dan kebun melalui peringatan dini dan himbauan baik kepada pihak perusahaan maupun kabupaten/kota se Provinsi Riau; 10. Melakukan sosialisasi kepada semua pihak yang terlibat dalam pembukaan lahan dengan tujuan agar semua pihak meningkatkan keterlibatan dalam upaya penanggulangan kebakaran lahan dan kebun; 11. Melakukan penyuluhan mengenai bahaya dan upaya pencegahan kebakaran, pembukaan lahan tanpa bakar (zero burning), perangkat perundangan-undangan, upaya penegakan hukum dan lain-lain, baik kepada masyarakat, petani maupun pihak perusahaan yang terlibat dalam pembukaan lahan; 23