Jurnal EduTech Vol. 2 No. 1 Maret 2016 ISSN: e-issn:

dokumen-dokumen yang mirip
M. Yamin SMAN 2 Sinembang Riau

PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN AKTIFITAS SISWA KELAS X2 SMAN 1 KOTA BENGKULU

Oleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KANDUNGAN ZAT DALAM MAKANAN DENGAN MODEL CONTEXSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB III METODE PENELITIAN

Theresyam Kabanga Program Studi PGSD UKI Toraja ABSTRAK

Syifa ur Rokhmah. Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Negeri Malang

Suci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,

Penggunaan Metode Pembelajaran Inquiry Untuk Meningkatakan Hasil Belajar IPA

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

ABSTRAK. JIPSA. VOL. 3. No. 1. Desember

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MEMPERBAIKI PEMAHAMAN KONSEP FISIKA SISWA DI KELAS XI MIA-5 SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.A.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

METODE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA MATERI TURUNAN

METODE PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

BAB III METODE PENELITIAN. dari 10 orang laki-laki dan 16 orang perempuan. Objek dalam penelitian ini

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

Meningkatkan Pemahaman Konsep Perubahan Wujud Benda Pada Siswa Kelas IV SDN 3 Siwalempu Melalui Pendekatan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA ELAS X-1 SMA NEGERI 12 BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL PENGAJARAN LANGSUNG PADA POKOK BAHASAN GERAK MELINGKAR

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

PENERAPAN MODEL MASTERY LEARNING BERBANTUAN LKPD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK DI KELAS VIII.3 SMP NEGERI 4 KOTA BENGKULU

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gaya Magnet di Kelas V SDN 2 Labuan Lobo Toli-Toli

Siti Mawaddah, Raihanatul Jannah

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

Oleh Ayu* Sonedi** Kata kunci: Hasil belajar Ekonomi, Model Pembelajaran Think Pair Share (TPS)

EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 1, April 2016, hlm 24-31

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin. Kata kunci: Hasil belajar, model pembelajaran ARIAS, konsep zat.

Frikson Jony Purba Dosen FKIP Universitas Quality E mail

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

PUBLIKASI ILMIAH DYAH LUSIANA A54F ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

PROSIDING ISBN :

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol. 1, No 2, Juni Noorhidayati, Zainuddin, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP UNLAM Banjarmasin

PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING YANG DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII-G SMP NEGERI 7 MALANG ARTIKEL

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

BAB III METODE PENELITIAN

Titi Solfitri 1, Indah Rahmania 2 Program Studi Pendidikan Matematika 1,2 Universitas Riau, Pekanbaru 1,2 1

Saudah, Agni Danaryanti

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

KHAIRUL ANWAR* DAN RIZKY CHAIRU RAMADHAN** *Ketua Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED ** Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI MEDAN ESTATE

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING PADA SISWA KELAS X PMIA 3 DI SMAN 3 BANJARMASIN

BINTANG SKALA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL KONVERSI SUHU

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan (action research) yang bertujuan untuk memecahkan problematika

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn

SKRIPSI. Disusun oleh : YUNITA RUSILA YANTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 11 YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V

E.ISSN P.ISSN Vol.3 No.1 Edisi Januari 2018

BAB V PENUTUP. dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: menggunakan alat peraga torso pada siklus I diperoleh rata-rata

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU-GURU DI SEKOLAH BINAAN SUB RAYON SMP NEGERI 15 MEDAN

BAB VI PENUTUP. semester 1 di MTsN 1 Model Palangka Raya di peroleh nilai rata-rata 3,12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DALAM PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK MENINGKATKAN KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA-2 SMA N 6 MALANG

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI BESARAN DAN SATUAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-1 SMAN 6 CIREBON TAHUN AJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 058 BALAI MAKAM DURI

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta. Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, UNS Surakarta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (Classroom

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Ani Wantini SMP N 10 Semarang. Abstrak

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWAKELAS VIII U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

KETUNTASAN BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI AKTIVITAS SISWA (PBAS) DI SMP NEGERI 3 SAWANG KABUPATEN ACEH UTARA

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas IV MIS Margapura Kecamatan Bolano Lambunu

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENERAPAN THE LEARNING CELL PADA POKOK BAHASAN PETA DAN BENTUK POLA POLA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (IPS) SISWA SMP

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi Dikelas V SDN 10 Biau

Andriani, Mestawaty, AS.A. dan Ritman Ishak Paudi. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KORPRI BANJARMASIN MELALUI PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING PADA MATERI AJAR USAHA-ENERGI

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Kata Kunci: Hasil Belajar, kesebangunan, simetri.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DENGAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING SISWA KELAS VII E SMP N 1 SRANDAKAN

Transkripsi:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS MATEMATIKA SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI PADA KELAS XII IPA-2 SMAN 2 BAGAN SINEMBAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Muhammad Yamin, S.Pd, M.Pd Guru Matematika SMA Negeri 2 Bagan Sinembah Kec. Bagan Sinembah, Kab. Rokan Hilir, RIAU Email : sayyid.hasid@yahoo.co.id Abstrak Tujuan dari penelitian ini: (1) Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri. (2) Untuk mengetahui peningkatan aktivitas proses pembelajaran matematika siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMA Negeri 2 Bagan sinembah jalan Garuda Kecamatan Bagan Sinmebah. Subjek penelitian adalah siswa kelas XII IPA-2 tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 40 orang yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 29 orang perempuan. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I terdiri dari 3 pertemuan dan siklus II terdiri dari 3 pertemuan. Tes kemampuan kemampuan komunikasi matematika siswa dilakukan di awal dan akhir setiap siklus. Adapun hasil dari penelitian ini dapat dilihat dari: (1) Hasil tes ulangan kemampuan matematika siswa siklus I diketahui nilai rata-rata 72,75, tuntas 25 orang, tidak tuntas 15 orang, ketuntasan klasikal 62,5%. (2) Hasil tes ulangan kemampuan matematika siswa siklus II diketahui nilai rata-rata 82,65, tuntas 37 orang, tidak tuntas 3 orang, ketuntasan klasikal 92,5%, dan peningkatan hasil belajar matematika siswa naik 9,5 poin. (3) Pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri membuat aktivitas siswa berkategori baik dalam pembelajaran. Kata Kunci : Hasil Belajar, Aktivitas Matematika Siswa, Strategi Pembelajaran Inkuiri. 65

1. Pendahuluan Pada lampiran permen 23 tahun 2006 disebutkan bahwa salah satu tujuan dari pembelajaran matematika adalah, memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah. Kenyataan dilapangan terlihat bahwa tujuan dari pembelajaran matematika tersebut belum mampu tercapai secara maksimal di masing-masing satuan pendidikan, tidak terkecuali di kelas XII IPA-2 SMA Negeri 2 Bagan sinembah. Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian yang diperoleh siswa pada pokok bahasan Matrik, Vektor, dan Transformsi geometri hanya mencapai rata-rata 45,83. Rendahnya hasil belajar matematika siswa di SMA Negeri 2 Bagan sinembah kelas XII IPA-2 sangat berkaitan erat dengan aktivitas proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru selama ini, serta persepsi siswa yang negatif terhadap pembelajaran matematika. Umumnya untuk menghabiskan waktu 2 jam pelajaran seorang guru mengalokasikan waktunya 10 menit untuk mengabsen, 40 menit membahas tugas-tugas yang lalu, 20 menit untuk memberi penjelasan pelajaran yang baru, dan 20 menit memberikan latihan soal. Proses pembelajaran seperti ini jelas akan menempatkan guru sebagai sosok yang memiliki otoritas memaksa. Guru sebagai orang yang paling tahu, paling berkuasa, dan pemberi komando (Moston, 1972:32). Guru menganggap siswa sebagai lembaran putih yang polos yang tidak tahu apa-apa dan siap untuk diisi dengan ilmu. Padahal dalam belajar matematika agar siswa dapat memahami matematika secara konseptual seharusnya siswa perlu saling berinteraksi dengan teman maupun guru. Menelaah, menghubungkan keterkaitan konsep, membuat dugaan cara penyelesaian dan jawaban atas masalah yang di pelajari, serta mendiskusikan gagasan mereka sendiri. Artinya belajar matematika itu dapat terjadi jika siswa aktif dalam pembelajaran matematika. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme, bahwa pengetahuan itu akan bermakna manakala pengetahuan itu dicari dan ditemukan sendiri oleh siswa. Oleh sebab itu guru perlu memperhatikan pemilihan strategi pembelajaran yang menyenangkan dan membuat siswa aktif. Strategi pembelajaran yang dapat diterapkan guru untuk membuat siswa aktif, dan pembelajaran yang menyenangkan adalah dengan menerapkan strategi pembelajaran inkuiri. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berfikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berfikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa, serta antara siswa dengan siswa melalui kegiatan diskusi yang mereka lakukan dalam pembelajaran. Intinya strategi pembelajaran inkuiri sangat menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal dalam mencari dan menemukan jawaban dari masalah yang di hadapi siswa. Hasil penelitian Erwin (2011) menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siswa kelas IV SD, dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa. Begitu juga hasil penelitian Agus (2008) terhadap siswa SMAN 14 Medan pada bidang studi Fisika pokok bahasan gerak lurus. Berangkat dari pemikiran diatas penulis bertekad untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada pembelajaran matematika dengan menerapkan penelitian tindakan kelas. Adapun judul dari penelitian tindakan kelas tersebut adalah Peningkatan hasil belajar dan aktivitas matematika siswa melalui strategi pembelajaran inkuiri pada kelas XII IPA-2 SMA Negeri 2 Bagan Sinembah tahun pelajaran 2014/2015 66

2. Metodologi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan di kelas XII IPA-2 SMA Negeri 2 Bagan sinembah tahun pelajaran 2014/2015. Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas XII IPA-2 SMA Negeri 2 Bagan sinembah tahun pelajaran 2014/2015, yang terdiri dari 11 orang laki-laki dan 29 orang perempuan. Pelaku tindakan dalam penelitian ini adalah peneliti yang merupakan guru SMA Negeri 2 Bagan sinembah dibantu oleh mitra kolaborator (guru matematika SMA Negeri 2 Bagan sinembah). 3. Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Siklus I Kegiatan yang dilakukan pada siklus I meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta refleksi. Dalam pelaksanaan pembelajaran, peneliti menggunakan strategi pembelajaran inkuiri. 1.1. Perencanaan Pada tahap ini guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) matematika, membuat lembar kerja siswa (LKS), membuat lembar observasi guru dan siswa untuk mengamati proses pembelajaran dan aktivitas siswa selama penerapan tindakan. Menyusun instrument tes matematika untuk mengukur hasil belajar matematika siswa, dan penguasaan materi matematika siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri. 1.2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilakukan sebanyak empat kali pertemuan. Tiga pertemuan untuk menyampaikan materi pembelajaaran dan satu pertemuan berikutnya untuk melakukan tes kemampuan belajar matematika setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri. Pemberian tindakan pada siklus I difokuskan pada peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar matematika siswa. Pelaksanaan tindakan mengacu pada rencana yang telah disiapkan berupa pembelajaran dengan menggunakan strategi inkuiri. 1.3. Observasi dan Evaluasi Selama kegiatan pelaksanaan siklus I, semua observer melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran, serta melakukan tes kemampuan belajar matematika siswa. Berdasarkan hasil observasi pengamat dan evaluasi dapat disajikan pada tabel dibawah ini. No Aspek Hasil 1 Aktivitas Siswa Cukup 2 Hasil Belajar Cukup 3 Nilai Rata-rata 72,75 4 Ketuntasan 62,5% Klasikal 67

Dari data diatas terlihat bahwa aktivitas guru dan siswa berkategori cukup. Adapun nilai rata-rata hasil belajar matematika 72,75 dengan ketuntasan klasikal 62,75%. Berdasarkan indikator ketercapaian pada penelitian ini maka perlu diadakan tindakan perbaikan dalam proses pembelajaran pada siklus II. 1.4. Refleksi Berdasarkan hasil refleksi terhadap pelaksanaan siklus I ada beberapa kelemahan yang terjadi ditinjau dari aspek guru, siswa dan hasil tes belajar siswa. Dari aspek guru kelemahan yang terjadi disebabkan oleh kurangnya guru dalam memotivasi siswa, menyiapkan situasi yang mendorong siswa untuk melakukan penemuan, menciptakan suasana belajar aktif, melakukan pengamatan terhadap aktivitas siswa, dan mengaktifkan diskusi kelompok. Sedangkan dari aspek aktivitas siswa dan tes belajar matematika penyebab rendahnya hasil belajar siswadisebabkan oleh: (1) Sulitnya siswa dalam memahami masalah yang diberikan sehingga belum mampu menyelesaikan permasalahan dengan baik, (2) Siswa yang berkemampuan rendah masih lebih banyak diam mendengarkan diskusi sesama teman kelompoknya. Dari berbagai kelemahn yang terjadi pada siklus I, guru melakukan perbaikan terhadap tindakan pembelajaran agar kelemahan-kelemahan tersebut tidak terulang pada siklus berikutnya. Perbaikan yang dimaksud berupa: (1). Guru akan melakukan motivasi lebih intensif lagi, (2). Guru lebih intensif dalam melakukan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa pada alur berfikir yang benar dengan pengumpulan informasi yang dibutuhkan. (3). Guru berkeliling memperhatikan kelompok diskusi dan lebih memfokuskan pada siswa yang memiliki kemampuan rendah pada hasil tes siklus I. (3). Guru akan menyiapkan lembar kerja siswa yang diberikan konsep-konsep dasar yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah yang tertera pada LKS. (4). Melakukan wawancara kepada siswa yang masih mengalami kesulitan. (5). Mengidentifikasi kesulitan yang dihadapi siswa. (6). Memberikan LKS tambahan terhadap bagian yang belum dikuasai siswa. (7). Memberikan tugas secara individual 2. Pelaksanaan siklus II Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I maka kegiatan yang dilakukan pada siklus II meliputi perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi serta refleksi. Masing-masing kegiatan dapat dijelaskan sebagai berikut. 2.1. Perencanaan Pada tahap ini guru membuat RPP, LKS, lembar observasi aktivitas guru dan siswa untuk mengamati proses pembelajaran dan aktivitas siswa, instrument tes hasil belajar matematika siswa, serta menetapkan nama-nama anggota kelompok diskusi siswa yang baru. 2.2. Pelaksanaan Tindakan Pada pelaksanaan pembelajaran siklus II guru menyampaikan proses pembelajaran dengan menggunakan enam tahap strategi pembelajaran inkuiri. Enam tahapan tersebut adalah: (1) Orientasi, (2) Merumuskan masalah, (3) Mengajukan hipotesis, (4) mengumpulkan data, (5) Menguji hipotesis, dan (6) Merumuskan kesimpulan. 68

2.3. Observasi dan Evaluasi Berdasarkan hasil observasi observer terhadap aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri, serta hasil tes kemampuan belajar matematika siswa pada siklus II dapat disajikan pada tabel dibawah ini. No Aspek Hasil 1 Aktivitas Siswa Baik 2 Hasil Belajar Baik 3 Nilai Rata-rata 82,25 4 Ketuntasan Klasikal 92,50% Dari data diatas terlihat bahwa untuk aktivitas guru dan siswa masing-masing berkategori baik. Adapun nilai rata-rata hasil belajar matematika 82,25 dengan ketuntasan klasikal 92,50%. 2.4. Refleksi Berdasarkan hasil refleksi terhadap aktifitas guru dan siswa diketahui bahwa kelemahankelemahan yang dilakukan guru dan siswa saat pembelajaran pada siklus I tidak terulang pada siklus II. Dari hasil tes belajar matematika siswa pada siklus II juga diketahui bahwa nilai ratarata kelas 82,25 dengan ketuntasan klasikal sebesar 92,50%. Dari hasil refleksi dan pelaksanaan tindakan pada siklus II dapat disimpulkan bahwa semua yang menjadi indicator pada penelitian ini telah tercapai sehingga tindakan dihentikan. 4. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, berikut ini akan di uraikan tentang peningkatan proses pembelajaran, peningkatan aktivitas belajar siswa, dan peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri. 1. Peningkatan Proses Pembelajaran Berdasarkan lembar observasi guru diketahui bahwa aktivitas guru pada pembelajaran matematika dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri pada materi barisan dan deret di kelas XII IPA- 2 SMAN 2 Bagan sinembah mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3 rata-rata aktivitas guru dalam melakasanakan proses pembelajaran berkategori cukup, cukup, dan baik. Pada siklus II pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3 rata-rata aktivitas guru dalam melakasanakan proses pembelajaran berkategori baik, baik, dan sangat baik. Peningkatan aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada siklus I antara pertemuan 1 dan 2 sebesar 1,67%, pertemuan 2 dan 3 sebesar 5%, pertemuan 3 dengan pertemuan 1 siklus II mengalami peningkatan sebesar 1,66%. Pertemuan 1 dan 2 pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 0,56%, serta pertemuan 2 dan 3 pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 6,11%. Berdasarkan data di atas dapat juga disimpulkan bahwa guru telah melakukan pembelajaran dengan sebaik-baiknya, serta berupaya agar apa yang telah disampaikan dapat dipahami oleh semua siswa. Selain itu guru juga telah melaksanakan tahapan-tahapan pembelajaran strategi pembelajaran inkuiri 2. Peningkatan Aktivitas Siswa 69

Berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa diketahui bahwa aktivitas siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri pada materi barisan dan deret di kelas XII IPA-2 SMAN 2 Bagan sinembah mengalami peningkatan. Pada siklus I pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3 rata-rata aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berkategori kurang, kurang, dan cukup. Pada siklus II pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3 rata-rata aktivitas siswa dalam proses pembelajaran berkategori baik, baik, dan sangat baik. Peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada siklus I antara pertemuan 1 dan 2 sebesar 11,89%, pertemuan 2 dan 3 sebesar 6,11%, pertemuan 3 dengan pertemuan 1 siklus II mengalami peningkatan sebesar 2,67%. Pertemuan 1 dan 2 pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 4,00%, serta pertemuan 2 dan 3 pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 4,67%. 3. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Berdasarkan hasil tes evaluasi siklus I dan siklus II pada meteri barisan dan deret di kelas XII IPA-2 SMA Negeri 2 Bagan sinembah terjadi peningkatan hasil belajar matematika siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I siswa yang memperoleh nilai < 80 sebanyak 15 orang, dan yang memperoleh nilai 80 sebanyak 25 orang, artinya pada siklus I ketuntasan klasikal yang tercapai sebesar 62,5% dengan nilai rata-rata kelas 72,75. Pada siklus II siswa yang memperoleh nilai < 80 sebanyak 3 orang, dan yang memperoleh nilai 80 sebanyak 37 orang, artinya pada siklus II ketuntasan klasikal yang tercapai sebesar 92,5% dengan nilai rata-rata kelas 82,25. Peningkatan hasil belajar matematika siswa antara siklus I dan siklus II, dapat terlihat dari peningkatan persentase ketuntasan klasikal yang mengalami peningkatan sebesar 30%, serta peningkatan nilai rata-rata kelas yang mengalami peningkatan sebesar 9,5 poin. Peningkatan ini terjadi karena siswa telah dapat menyesuaikan diri dengan strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru, serta kemampuan guru dalam menciptakan pembelajaran yang kondusif sesuai dengan sintak strategi pembelajaran inkuiri. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mengajukan beberapa saran untuk pembelajaran matematika khususnya pada sekolah menegah atas, yaitu: 1. Kepada guru yang ingin melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran inkuiri, agar merancang masalah matematika yang kontekstual terhadap materi pembelajaran yang akan disampaikan. 2. Penggunaan strategi pembelajaran inkuiri sangat baik digunakan apabila orentasi pembelajaran lebih menekankan pada proses pembelajaran. 3. Penggunaan strategi pembelajaran inkuri baik digunakan jika jumlah siswa yang berada dalam kelas tidak terlalu besar. 4. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi sekolah untuk meningkatkan mutu dan inovasi pembelajaran. 5. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengadaptasi langkah-langkah yang ada dalam penelitian ini dan memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada penelitian ini. 70

Daftar Pustaka Aqib, Z. (2006). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Bandung: CV Yrama Widya. Arikunto, S. (2008). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara Dariyanto. (2010). Belajar Dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya Gulo, A. (2009). Pemahaman Siswa Pada Materi Fungsi Dikelas XI SMA Negeri 1 Kutapanjang Tahun Pelajaran 2008/2009 Kabupaten Gayo Lues.Tesis pada PPS Universitas Megeri Medan, Medan: Tidak diterbitkan. Hudoyo, H. (1990). Strategi Mengajar Belajar Matematika. Surabaya: Ikip Malang. Jhonson, Elaine B. (2007). Contextual Teaching & Learning. Jakarta: MLC Kunandar. (2008). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada Kusumah, W. Dwitagama, D. (2009). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Indeks. Mulyasa. E (2007). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja Rosda Karya. Puskur. (2010). Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran Matematika. Tersedia: www.puskur.net/download/si/sma/matematika.pdf. [19 Pebruari 2010]. Ronis, D. ( 2009 ). Pengajaran Matematika Sesuai Cara Kerja Otak. Jakarta : PT Indeks. Roza, Y dkk.( 2007). Pendidikan Dan Pelatihan Profesi Guru Rayon 5 Fkip Universitas Riau Modul Penelitian Tindakan Kelas. Pekan baru: UNRI Sanjaya, W. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Syahputra, ( 2011 ). Peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa Kelas IV SDBudi Mulia Medan dengan menggunakan metode inkuiri. Tesis pada PPS Universitas Negeri Medan, Medan : Tidak diterbitkan Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudijono, A. (2001). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sumiadi. Asra. (2007). Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. TIM MKPBM. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Vande Walk Jhon A. (2006). Matematika Sekolah Dasar dan Menengah. Jakarta: Erlangga. 71