Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia

dokumen-dokumen yang mirip
PENGANTAR MANAJEMEN Materi 9 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Sumber Daya Manusia Viraguna Bagoes Oka, M Finc Dharma Iswara Bagoes Oka, M Finc

Materi 10 Mengelola Sumber Daya Manusia & Hubungan Tenaga Kerja. by HJ. NILA NUROCHANI, SE., MM.

MSDM Materi 14 Audit SDM

MSDM Materi 14. Audit SDM. 1

BAB XIII MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA (SDM)

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman globalisasi seperti sekarang, persaingan antar perusahaan semakin

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA EKM 202

Kewirausahaan. Firdaus,S.Kom,M.Kom. Minggu, 19 Maret

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

Materi 10 Organizing/Pengorganisasian: Manajemen Team

BAB V PENUTUP. pekerjaan yang dijabarkan ke dalam Job Description. SDM dalam jangka waktu 3 tahun kedepan yang meliputi:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Panduan wawancara Perencanaan Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen berasal dari kata To Manage yang berarti mengatur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IX MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA

Pemahaman mengenai proses perencanaan sumber daya manusia. Pemahaman mengenai proses rekrutmen. Pemahaman mengenai sumber-sumber rekrutmen

K168. Konvensi Promosi Kesempatan Kerja dan Perlindungan terhadap Pengangguran, 1988 (No. 168)

BAB IV PEMBAHASAN. Ruang lingkup audit operasional atas fungsi Sumber Daya Manusia pada PT.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MANAJEMEN OPERASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang

Manajemen, Organisasidan. Tim Kewirausahaan-SEDS Universitas Hasanuddin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Intoduction: Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen dapat diartikan sebagai sistem kerja, maksudnya adalah bahwa di

Materi 14 Controlling/Pengendalian: Dasar - Dasar Pengendalian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER. 1 Apakah perusahaan memiliki struktur organisasi yang jelas dan rinci? V

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Mengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja

MSDM. Performance Management and Appraisal. Peran Strategis MSDM. Peluang yang sama dan Hukum. Mengelola Karir. Menetapkan rencana upah strategis

REKRUITMEN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA RUMAH SAKIT

PERUSAHAAN KEBERSIHAN CARTER MENDAPATKAN PELAMAR YANG LEBIH BAIK (Disusun untuk memenuhi tugas Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian

Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM

BAB III LANDASAN TEORI

Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengadaan Karyawan. Triwahyono SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen.

R-188 REKOMENDASI AGEN PENEMPATAN KERJA SWASTA, 1997

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan perusahaan.kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh

Tanah. Faktorfaktor. Produksi. Kewirausahaan

REKRUTMEN DAN SELEKSI. Imam Gunawan

RENCANA PROGRAM & KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

KINERJA DAN RETENSI INDIVIDUAL

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. elektronik menjadi lebih pendek. Digitalisasi mempercepat perkembangan

ASPEK MANAJEMEN & ORGANISASI

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI. kuliner skala UKM. Setelah dilakukan analisis pada bab empat, dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu ciri kehidupan modern dapat dilihat dari semakin kompleknya

BAB II LANDASAN TEORI. perusahaan melalui serangkaian aktivitas.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB 1 PENDAHULUAN. komponen penting dalam mencapai kinerja. Robbins (2007) mengungkapkan

Kode Etik Bisnis Pemasok Smiths

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

10. KEBIJAKAN HAK ASASI MANUSIA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi DOSEN : DIANA MA RIFAH

BAB 1 PENDAHULUAN. Abad 21 saat ini merupakan suatu masa yang diwarnai oleh munculnya era

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

BAB I PENDAHULUAN. penting pada jaman globalisasi ini. Sumber Daya Manusia yaitu merupakan salah

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung.

Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis regresi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kompensasi merupakan bagian manajemen sumber daya manusia yang sulit

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Prinsip Perilaku. Prinsip Perilaku April

2. Konsep dan prinsip

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. (MSDM), perlu diungkap tentang pengertian manajemen itu sendiri.

HUMAN RESOURCES PLANNING PROCESS (Proses Perencanaan Sumber Daya Manusia)

KODE ETIK PEMASOK. Etika Bisnis

Pengertian Rekruitmen Sumber Rekruitmen Pegawai Metode Rekruitmen Permasalahan dalam Rekruitmen

Nova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jakarta, 6 September Nina Tursinah, S.Sos.MM. Ketua Bidang UKM-IKM DPN APINDO

MSDM Materi 4 Rekrutmen

Rekrutmen. 1

Analisis dan Desain Jabatan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber sumber daya lainnya secara efektif dan efisien

ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MARET,

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan untuk tetap dapat bertahan di era globalisasi. Sumber daya manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. Salah satu asset yang paling berharga bagi perusahaan adalah Sumber

Administrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Materi 9 Organizing: Manajemen Sumber Daya Manusia Dengan telah adanya struktur organisasi, manajer harus menemukan orang-orang untuk mengisi pekerjaan yang telah dibuat atau menyingkirkan orang dari pekerjaan tersebut jika keadaan membutuhkan. Di situlah Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) berperan. Ini merupakan tugas penting yang melibatkan penentuan jumlah yang tepat dari orang yang tepat di tempat yang tepat pada waktu yang tepat. Dalam bab ini, kita akan melihat proses yang digunakan manajer untuk melakukan hal tersebut. Tantangan utama dalam MSDM bagi manajer adalah memastikan bahwa perusahaan mereka memiliki tenaga kerja yang berkualitas tinggi. Mendapatkan dan mempertahankan karyawan yang kompeten dan berbakat adalah sangat penting untuk keberhasilan setiap organisasi, tidak peduli apakah organisasi tersebut baru berdiri atau telah berpengalaman selama bertahun-tahun. Jika sebuah organisasi tidak mengambil tanggung jawab MSDM secara serius, kinerja organisasi tersebut mungkin akan terpuruk. Oleh karena itu, bagian dari pekerjaan setiap manajer dalam mengatur adalah MSDM. Semua manajer terlibat dalam beberapa kegiatan MSDM seperti mewawancarai calon karyawan, orientasi karyawan baru dan mengevaluasi kinerja karyawan mereka, bahkan jika ada departemen MSDM yang telah berdiri secara terpisah. 9.1 Proses Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Banyak organisasi menyatakan bahwa orang-orang mereka adalah aset mereka yang paling berharga dan mengakui bahwa karyawan berperan penting dalam keberhasilan organisasi. Namun, mengapa MSDM itu penting dan apa faktor eksternal apa mempengaruhi proses MSDM? 9.1.1 Mengapa Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) Penting? MSDM adalah penting dengan tiga alasan sebagai berikut. Pertama, berbagai studi telah menyimpulkan bahwa MSDM dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang signifikan bagi suatu organisasi. Kedua, MSDM merupakan bagian penting dari strategi organisasi. Mencapai kesuksesan kompetitif melalui orang mengartikan manajer harus mengubah cara mereka berpikir tentang karyawan mereka dan bagaimana mereka memandang hubungan kerjanya. Mereka harus bekerja dengan orang-orang dan memperlakukan mereka sebagai mitra, bukan hanya sebagai biaya yang harus dikurangi atau dihindari. Akhirnya, telah ditemukan bahwa cara organisasi memperlakukan orang-orang di dalamnya berdampak secara signifikan pada kinerja organisasi tersebut. 9.1.2 Faktor - Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Proses MSDM Seluruh proses MSDM dipengaruhi oleh lingkungan eksternal. Faktor - faktor yang mempengaruhi ini termasuk faktor ekonomi, serikat buruh karyawan, undang - undang dan peraturan pemerintah dan tren demografi. Faktor Ekonomi Krisis ekonomi global telah meninggalkan apa yang banyak dipercaya para ahli sebagai tanda abadi pada praktek MSDM di seluruh dunia. Semua perubahan ini telah mempengaruhi pengusaha dan pekerja yang terkena dampak perubahan tersebut. Sebuah survei dari perusahaan jasa Towers Watson menegaskan bahwa resesi/krisis telah "secara mendasar mengubah cara karyawan di Amerika Serikat melihat pekerjaan dan para pemimpin mereka.... Pekerja tersebt telah secara dramatis menurunkan harapan karir dan harapan pensiun mereka di masa mendatang. "Temuan tersebut memiliki implikasi yang mendalam mengenai bagaimana sebuah organisasi mengelola sumber daya manusianya. Serikat Buruh Karyawan Serikat buruh adalah organisasi yang mewakili pekerja dan berusaha untuk melindungi kepentingan mereka melalui perundingan bersama. Dalam organisasi yang telah memiliki serikat buruh, banyak

keputusan MSDM ditentukan oleh perjanjian perundingan bersama, yang biasanya mendefinisikan hal-hal seperti sumber rekrutmen pegawai, kriteria perekrutan, promosi, dan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja), kelayakan pelatihan dan praktik disiplin. Meskipun serikat buruh dapat mempengaruhi praktek MSDM organisasi, kendala lingkungan yang paling signifikan adalah undang - undang dan peraturan pemerintah, yang akan kita bahas berikut ini. Undang - Undang dan Peraturan Pemerintah Praktek MSDM suatu organisasi diatur oleh hukum suatu negara. Misalnya, keputusan mengenai siapa yang akan dipekerjakan atau siapa yang akan dipilih untuk mengikuti program pelatihan atau mengenai kompensasi/imbalan untuk karyawan tanpa memandang ras, jenis kelamin, agama, usia, warna kulit, asal negara atau kecacatan. Pengecualian dapat terjadi hanya dalam keadaan khusus. Misalnya, petugas pemadam kebakaran dapat menolak lamaran pekerjaan dari pelamar yang berjalan di atas kursi roda, tetapi jika individu yang sama melamar pekerjaan di belakang meja, maka kondisi cacat tidak dapat digunakan sebagai alasan untuk menolak pemberian pekerjaan. Namun, masalah - masalah tersebut, jarang ada yang terlihat jelas. Misalnya, undang-undang ketenagakerjaan melindungi sebagian besar karyawan yang memiliki keyakinan agama yang membutuhkan busana tertentu - jubah, kemeja panjang, rambut panjang dan sejenisnya. Namun, jika busana tersebut mungkin berbahaya atau tidak aman dalam lingkungan kerja (seperti ketika mengoperasikan mesin), sebuah perusahaan dapat menolak untuk mempekerjakan orang yang tidak berpakaian lebih aman. Seperti yang Anda lihat, sejumlah undang - undang dan peraturan yang penting mempengaruhi apa yang Anda bisa dan tidak bisa lakukan secara sah sebagai seorang manajer. Karena kasus penuntutan hukum dalam lingkungan kerja kini semakin mengarah kepada manajer serta organisasi mereka, manajer harus tahu apa yang mereka bisa dan tidak bisa dilakukan secara hukum. Tren Demografi Di tahun 2007, kepala pabrik BMW di Dingolfing, Jerman khawatir tentang potensi penurunan yang tak terelakkan dalam produktivitas karena tenaga kerja yang menua. Saat itulah eksekutif perusahaan memutuskan untuk mendesain ulang pabrik untuk pekerja yang lebih tua. Contoh ini menunjukkan tren demografi yang berdampak praktek MSDM. Tren tenaga kerja di paruh pertama abad kedua puluh satu akan menonjol pada tiga hal: (1) perubahan komposisi ras dan etnis, (2) generasi baby boomers yang mengalami penuaan dan (3) semakin banyaknya generasi Y pada pekerja. Tren ini dan tren demografi lainnya adalah penting karena mereka memiliki dampak pada praktek MSDM saat ini dan di masa mendatang. 9.2 Mengidentifikasi dan Memilih Karyawan yang Kompeten Setiap organisasi membutuhkan orang - orang untuk melakukan pekerjaan apa pun yang diperlukan oleh organisasi. Bagaimana cara mereka mendapatkan orang - orang tersebut? Dan yang lebih penting, apa yang bisa mereka lakukan untuk memastikan mereka mendapatkan orang orang yang berbakat? Tahap pertama dari proses MSDM ini melibatkan tiga tugas: perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan dekrutmen dan seleksi. 9.2.1 Perencanaan Sumber Daya Manusia Perencanaan sumber daya manusia adalah proses dimana manajer memastikan bahwa mereka memiliki orang - orang dalam jumlah yang tepat, jenis yang tepat dan pada waktu yang tepat. Melalui perencanaan, organisasi menghindari kekurangan dan kelebihan orang - orang secara tiba-tiba. Perencanaan SDM (Sumber Daya Manusia) memerlukan dua langkah: (1) menilai SDM di saat ini dan (2) memenuhi kebutuhan SDM di masa depan.

Menilai SDM di Saat Ini Manajer memulai perencanaan SDM dengan inventarisasi karyawan yang ada saat ini. Ini biasanya mencakup informasi tentang karyawan seperti nama, pendidikan, pelatihan, pekerjaan sebelumnya, bahasa yang digunakan, kemampuan khusus dan keterampilan khusus. Suatu bagian penting dari penilaian saat ini adalah analisis pekerjaan, yakni penilaian yang mendefinisikan pekerjaan dan perilaku yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Informasi untuk analisis pekerjaan tersebut dikumpulkan dengan mengamati secara langsung pada karyawan yang bekerja, mewawancarai karyawan secara perorangan atau dalam kelompok, meminta karyawan mengisi kuesioner atau catatan kegiatan sehari - hari di buku harian atau meminta bantuan orang yang ahli (biasanya manajer) untuk mengidentifikasi karakteristik yang khusus dari pekerjaan tersebut. Dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari analisis pekerjaan, manajer mengembangkan atau merevisi deskripsi pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Deskripsi pekerjaan adalah pernyataan tertulis yang menjelaskan suatu pekerjaan biasanya isi pekerjaan, lingkungan dan kondisi kerja. Spesifikasi pekerjaan menyatakan kualifikasi minimum yang harus dimiliki seseorang untuk berhasil melakukan pekerjaan yang diberikan. Hal tersebut mengidentifikasi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan secara efektif. Baik deskripsi pekerjaan maupun spesifikasi pekerjaan adalah dokumen penting yang digunakan saat manajer mulai merekrut dan memilih. Memenuhi Kebutuhan SDM di Masa Depan Kebutuhan SDM di masa depan ditentukan oleh misi, tujuan dan strategi organisasi. Kebutuhan terhadap pegawai merupakan hasil dari permintaan terhadap produk atau jasa suatu organisasi. Setelah menilai baik kemampuan saat ini dan kebutuhan di masa depan, manajer dapat memperkirakan area di mana organisasi akan mengalami kekurangan atau kelebihan pegawai. Kemudian, mereka siap untuk melanjutkan ke langkah berikutnya dalam proses MSDM di bawah ini. 9.2.2 Rekrutmen dan Dekrutmen Jika lowongan kerja ada, manajer harus menggunakan informasi yang dikumpulkan melalui analisis pekerjaan untuk membimbing mereka dalam proses rekrutmen, yaitu menemukan, mengidentifikasi dan menarik pelamar yang mampu. Di sisi lain, jika perencanaan SDM menunjukkan kelebihan karyawan, manajer mungkin ingin mengurangi tenaga kerja suatu organisasi melalui dekrutmen. Rekrutmen Meskipun rekrutmen secara online adalah populer dan memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi pelamar dengan murah dan cepat, kualitas pelamar mungkin tidak sebaik sumber lainnya. Penelitian telah menemukan bahwa referensi dari karyawan umumnya menghasilkan kandidat terbaik. Mengapa? Karena karyawan pemberi referensi tahu mengenai pekerjaan dan orang yang sedang dianjurkan, mereka cenderung untuk merujuk pelamar yang memenuhi syarat dengan baik. Juga, karyawan sering merasa reputasi mereka dipertaruhkan dan merujuk orang hanya bila mereka yakin bahwa orang tersebut tidak akan membuat mereka terlihat buruk. Dekrutmen Pendekatan lain untuk mengendalikan jumlah tenaga kerja adalah melalui dekrutmen, yang bukan merupakan tugas yang menyenangkan bagi setiap manajer. Meskipun karyawan bisa dipecat, pilihan lain mungkin lebih baik. Namun, tidak peduli bagaimana Anda melakukannya, tidak pernah mudah untuk mengurangi tenaga kerja dalam suatu organisasi.

9.2.3 Seleksi Setelah Anda memiliki sekumpulan pelamar kerja, langkah berikutnya dalam proses MSDM adalah seleksi, yakni menyaring sekumpulan pelamar kerja untuk menentukan siapa yang paling memenuhi syarat untuk pekerjaan itu. Manajer perlu memilih secara hati - hati karena kesalahan dalam mempekerjakan pegawai dapat memiliki akibat yang signifikan pada organisasi. Proses seleksi melibatkan kegiatan memprediksi pelamar yang akan berhasil jika diterima masuk ke dalam organisasi. Misalnya, dalam rekrutmen untuk posisi penjualan, proses seleksi harus memprediksi pelamar yang akan menghasilkan volume penjualan yang tinggi. Setiap keputusan seleksi akan menghasilkan empat kemungkinan, yakni dua keputusan yang benar dan dua keputusan yang salah. Sebuah keputusan adalah benar ketika pelamar diperkirakan akan berhasil lalu terbukti berhasil pada pekerjaannya, atau bila pelamar diperkirakan akan gagal lalu ditolak dalam seleksi. Dalam contoh pertama, proses seleksi telah berhasil menerima pelamar dan di contoh kedua, proses seleksi telah berhasil menolak pelamar. Masalah timbul ketika ada kesalahan yang dibuat dalam hal menolak pelamar yang akan berhasil pada pekerjaannya atau menerima mereka yang akhirnya berkinerja buruk pada pekerjaannya. Penekanan utama dari setiap kegiatan seleksi harus mengurangi kemungkinan kesalahan dalam menerima ataupun menolak pelamar dan meningkatkan kemungkinan membuat keputusan yang benar. Manajer melakukan hal ini dengan menggunakan prosedur seleksi yang valid dan dapat diandalkan. 9.3 Menyediakan Keterampilan dan Pengetahuan yang Dibutuhkan Karyawan Jika kita sudah melakukan rekrutmen dan memilih (melakukan seleksi) dengan benar, kita seharusnya mendapatkan individu yang kompeten yang dapat melakukan pekerjaan dengan sukses. Tapi kinerja yang sukses membutuhkan lebih dari sekedar memiliki keterampilan tertentu. Karyawan baru harus menyesuaikan diri dengan budaya organisasi dan dilatih dan diberikan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan dengan cara yang konsisten dengan tujuan organisasi. Karyawan yang ada saat ini mungkin harus menyelesaikan program pelatihan untuk meningkatkan atau memperbarui keterampilan mereka. Untuk menyesuaikan diri dan memperbaiki keterampilan karyawan, MSDM menggunakan orientasi dan pelatihan. 9.3.1 Orientasi Seseorang yang memulai pekerjaan baru tentunya membutuhkan pengenalan terhadap pekerjaan tersebut dan organisasi baru dimana dia berada. Pengenalan ini disebut orientasi. Ada dua jenis orientasi. Orientasi unit kerja membiasakan karyawan dengan tujuan unit kerja, menjelaskan bagaimana pekerjaannya berkontribusi untuk tujuan unit kerja dan termasuk pengenalan terhadap rekan kerja barunya. Orientasi organisasi menginformasikan karyawan baru tentang tujuan organisasi, sejarah, filsafat, prosedur dan aturan. Hal ini juga harus mencakup kebijakan SDM yang relevan dan bahkan mungkin meliputi tur/kunjungan terhadap lingkungan organisasi. 9.3.2 Pelatihan Pelatihan karyawan merupakan kegiatan MSDM yang penting. Dengan berubahnya tuntutan pekerjaan, keterampilan karyawan pun harus berubah. Manajer, tentu saja, bertanggung jawab untuk memutuskan jenis pelatihan apa yang dibutuhkan karyawan, kapan mereka membutuhkannya dan dalam bentuk apa pelatihan itu dilaksanakan. 9.4 Mempertahankan Karyawan yang Kompeten dan Berkinerja Tinggi Setelah sebuah organisasi menginvestasikan biaya yang signifikan dalam rekrutmen, seleksi, orientasi dan pelatihan karyawan; organisasi itu tentunya ingin mempertahankan karyawan tersebut, terutama yang berkinerja tinggi dan yang kompeten! Dua kegiatan MSDM yang berperan di bagian ini

adalah manajemen kinerja karyawan dan mengembangkan program kompensasi dan tunjangan yang layak. 9.4.1 Manajemen Kinerja Karyawan Manajer perlu mengetahui apakah karyawan mereka melakukan pekerjaan mereka secara efisien dan efektif. Itulah yang dilakukan sistem manajemen kinerja, yakni menetapkan standar kinerja yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja karyawan. 9.4.2 Kompensasi dan Tunjangan Sebagian besar dari kita mengharapkan untuk menerima kompensasi (imbalan) yang layak dari pekerjaan yang kita lakukan. Mengembangkan sistem kompensasi yang efektif dan tepat merupakan bagian penting dari proses MSDM. Hal ini dapat membantu menarik dan mempertahankan individu yang kompeten dan berbakat yang membantu organisasi mencapai misi - misi dan tujuan - tujuannya. Manajer harus mengembangkan sistem kompensasi yang mencerminkan perubahan pekerjaan dan tempat kerja untuk menjaga orang - orang tetap termotivasi. Kompensasi suatu organisasi dapat mencakup berbagai jenis seperti gaji pokok, upah, pembayaran insentif dan tunjangan beserta layanan lainnya. Bagaimana para manajer menentukan siapa yang berhak mendapat imbalan dan dalam bentuk apa imbalan itu diperoleh? Banyak organisasi menggunakan dua pendekatan untuk menentukan kompensasi: gaji berbasis keterampilan dan gaji variabel. Sistem gaji berbasis keterampilan menghargai karyawan sesuai dengan keterampilan kerja dan kompetensi yang mereka dapat tunjukkan. Di sisi lain, banyak organisasi menggunakan sistem gaji variabel, di mana kompensasi individu bergantung pada kinerja yang dihasilkannya. Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi desain sistem kompensasi organisasi, fleksibilitas adalah pertimbangan utama. Apapun pendekatan yang digunakan manajer, mereka harus menciptakan sistem kompensasi yang adil, setara dan bersifat memotivasi pegawai yang memungkinkan organisasi untuk merekrut dan mempertahankan tenaga kerja yang berbakat dan produktif. Hasil Pembelajaran dari Materi 9: 1. Jelaskan mengenai pentingnya proses manajemen sumber daya manusia dan pengaruh eksternal yang mungkin mempengaruhi proses tersebut. 2. Jelaskan mengenai tugas - tugas yang berhubungan dengan mengidentifikasi dan memilih karyawan yang kompeten. 3. Jelaskan mengenai orientasi dan pelatihan. 4. Jelaskan cara-cara untuk mempertahankan pegawai yang kompeten dan berkinerja tinggi. Referensi dari Materi 9: Chapter/Bab 12 - Robbin and Coulter (2012), Management, Upper Saddle River, 11th Editions, New Jersey, Prentice Hall.