PENGEMBANGAN STANDAR PROFESI TIK BAGI PEMENUHAN STANDARD KETRAMPILAN TIK ASEAN DI ERA MEA

dokumen-dokumen yang mirip
ORASI ILMIAH PENGEMBANGAN STANDARD PROFESI TIK BAGI PEMENUHAN STANDARD KETERAMPILAN TIK ASEAN DI ERA MEA

ORASI ILMIAH PENGEMBANGAN STANDARD PROFESI TIK BAGI PEMENUHAN STANDARD KETERAMPILAN TIK ASEAN DI ERA MEA

KOMPETENSI TENAGA KERJA LULUSAN TEKNIK ELEKTRO DI ERA MEA

MAXIMIZING THE MULTI-STAKEHOLDER COLLABORATION TO ACHIEVE THE TARGET OF FOREIGN TOURISTS VISIT TO INDONESIA

PROFESI DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

BUKU KURIKULUM PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

KESIAPAN SKKNI UNTUK TENAGA KERJA INDUSTRI YANG KOMPETEN

LANGKAH ANTISIPATIF PEMPROV DALAM MENGHADAPI MEA / AEC

menjadi katalisator berbagai agenda ekonomi Cina dengan negara kawasan Indocina yang semuanya masuk dalam agenda kerja sama Cina-ASEAN.

BRIDGING THE NEED OF QUALIFIED HUMAN RESOURCES IN GEOSPATIAL INFORMATION BY DEVELOPING NATIONAL WORK COMPETENCY STANDARDS

PENTINGNYA SERTIFIKASI (1)

P9 Profesi Di Bidang TI. A. Sidiq P. Universitas Mercu Buana Yogyakarta

Pengembangan MRA Sektor Perbankan Menyongsong MEA 2015 dan ABIF Ir. Sumarna F. Abdurahman M.Sc. Ketua BNSP

Revitalisasi Kompetensi Profesi TIK Disampaikan pada Rakornas APTIKOM

XII Tahun BNSP: Perkembangan dan Tantangan

Soal Quiz/Latihan. Mata Kuliah Pengantar Sertifikasi Profesi (DTG3J2) Sifat ujian : Open Book, Open Note, Open Computer/HP/Gadget.

KESIAPAN SDM HORTIKULTURA MENYAMBUT ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN ROEDHY POERWANTO DEWAN PEMBINA PERHORTI

INOVASI GOVERNMENTAL MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN 2015

Kampus PRADITA - Summarecon Serpong. Develop. Nation s Potential.

MENINGKATKAN KUALITAS TENAGA KERJA MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA. oleh

Pemilihan Kurikulum pada Program Teknologi Informasi

DRAFT SKEMA KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA MOBILE COMPUTING LEMBAR PENGESAHAN

BAB 1 PENDAHULUAN. (AEC) merupakan salah satu bentuk realisasi integrasi ekonomi dimana ini

PERLU TIDAKNYA SERTIFIKASI PROFESI KEINFORMATIKAAN DI INDONESIA

ARTI PENTING PEMBERLAKUAN SKKNI BIDANG KOMINFO BADAN LITBANG SDM KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 2015

KESIAPAN TENAGA KERJA INDONESIA MENGHADAPI MEA PELUANG DAN TANTANGAN. Dasril Rangkuti. Wakil KOMITE TETAP PELATIHAN KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada akhir tahun 2015, ASEAN Economic Community (AEC) atau lebih

Indonesia Menuju Negara Ekonomi Digital Rabu, 30 Desember :12 - Terakhir Diperbaharui Rabu, 30 Desember :18

I P K I N. (Ikatan Profesi Komputer dan Informatika)

Sistem Informasi (SI) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari manusia, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang

ORASI ILMIAH LANDSCAPE PENELITIAN ASEAN DAN KONTRIBUSI TIK INDONESIA MEMASUKI ERA MEA

BAB I PENDAHULUAN. jasa, aliran investasi dan modal, dan aliran tenaga kerja terampil.

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG

SATU DEKADE KERJASAMA EKONOMI UNI EROPA-INDONESIA EKSPOR-IMPOR PENDORONG INVESTASI UNI EROPA DI INDONESIA

Komputasi Awan sebagai Pendorong Transformasi Digital dan Teknologi Keuangan. Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada

MATERI PERDAGANGAN LUAR NEGERI

Evaluasi Kurikulum Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

Etika Profesi dan Pengembangan Diri

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN PROFESI AKUNTANSI & ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 PUSAT PEMBINAAN AKUNTAN DAN JASA PENILAI KEMENTERIAN KEUANGAN RI

Standarisasi & Sertifikasi. Etika Profesi

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi beserta penemuan-penemuan baru menyebabkan perubahan dari

Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Teknologi Informasi dan Multimedia: Peluang dan Tantangan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REPUBLIK INDONESIA,

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, 2 Agustus 2012 Kamis, 02 Agustus 2012

Menuju Revolusi Ketiga Sains Teknologi:

ANALISIS KESIAPAN SUMBER DAYA MANUSIA PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM. terdapat di Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Sistem Informasi Universitas Bina

PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT

Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum TIK DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008

Perlunya Teknologi Informasi

Sistem Informasi dalam Bisnis

SOSIALISASI BIDANG PEMINATAN KURIKULUM 2014

BAB I PENDAHULUAN. merupakan hal yang krusial. Oleh karena itu, menjadi negara maju adalah impian

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE

1. SENIOR OFFICER MULTI CHANNEL CRM BUSINESS

Tantangan dan Peluang UKM Jelang MEA 2015

BAB I PENDAHULUAN. yang berjalan selama ini di Indonesia terhadap perusahaan teknologi informasi

MEMANFAATKAN KERJASAMA PARIWISATA ASEAN UNTUK MENDORONG INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA

Karir di Bidang Teknologi Informasi. 1. Profesi IT 2. Jalur Karir IT

STRATEGI DAN PROGRAM INDONESIA KOMPETEN DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Florida Selatan: Koneksi bisnis Global

BAB V KESIMPULAN. mengalami peningkatan dengan prakira total jumlah wisatwan akan mencapai 10.3 %

TOPIK PENELITIAN MAHASISWA PRODI S-1 SISTEM INFORMASI UNIVERSITAS U'BUDIYAH INDONESIA TAHUN AJARAN 2015/2016

PANDUAN UJI KOMPETENSI

BLUE PRINT MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Ina Hagniningtyas Krisnamurthi Direktur Kerja Sama Ekonomi ASEAN, Kementerian Luar Negeri Madura, 27 Oktober 2015

KARAKTERISTIK KHUSUS ILMU INFORMATIKA

BAB II DESKRIPSI PROGRAM STUDI VOKASI PARIWISATA UNIVERSITAS INDONESIA

1 PENDAHULUAN. Latar belakang

ASEAN DAN KERJASAMA EKONOMI REGIONAL. [Dewi Triwahyuni]

Kebijakan dan Sistem Sertifikasi Nasional. Oleh Ir. Sumarna F. Abdurahman M.Sc. Ketua BNSP

Diskusi dan Berbagi Informasi: Standardisasi Kompetensi Bidang Pertambangan

Kurikulum berbasis Kompetensi. Cloud Computing. Universitas Gunadarma. Dr. rer. nat. I Made Wiryana, SSi, SKom, MAppSc

Sistem Basis Data I. Pengantar Umum

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

Sukses MP3EI melalui Pembangunan Infrastruktur Broadband

STRATEGI PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN DALAM MENGHADAPI PASAR BEBAS ASEAN 2015

Developing an Enterprise Architecture Management Plan

BAB 3 DESKRIPSI UMUM SISTEM PEMANTAUAN PROYEK

SERTIFIKASI KOMPETENSI DI BIDANG LOGISTIK. Yukki Nugrahawan Hanafi

BAB 4 STANDARDISASI PROFESI BIDANG TI

Teknologi untuk mengumpulkan, menyimpan, mengolah, dan menyebarkan informasi. Bagaimana efeknya ke kehidupan kita?

PENGANTAR AKUNTANSI CHAPTER 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Market Brief. Peluang Produk Sepeda di Jerman. ITPC Hamburg

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sejarah Organisasi. Didirikan pada tahun 1987, PT Sigma Cipta Caraka

- 1 - PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Clicksquare Gambar 1.1 Logo Clicksquare. Sumber:

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dicapai karena setiap negara menginginkan adanya proses perubahan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ARAH PEMBANGUNAN HUKUM DALAM MENGHADAPI ASEAN ECONOMIC COMMUNITY 2015 Oleh: Akhmad Aulawi, S.H., M.H. *

BAB I PENDAHULUAN. internasional yang dapat distandardisasi secara internasional di setiap negara.

BAB III Landasan Teori

E-DOCUMENT MANAGEMENT BASED ON WEB SERVICES AND XML

Pertemuan 3 PROFESIONALISME KERJA BIDANG IT

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2007) ekonomi gelombang ke-4 adalah

Transkripsi:

PENGEMBANGAN STANDAR PROFESI TIK BAGI PEMENUHAN STANDARD KETRAMPILAN TIK ASEAN DI ERA MEA

DAFTAR ISI PENDAHULUAN LANGKAH KONKRIT YANG SUDAH DILAKUKAN PELUANG DAN MANFAAT KONTRIBUSI TIK INDONESIA LANGKAH LANJUT 1

PENDAHULUAN ASEAN Economic Community Blueprint (2008) Pasar tunggal dan berbasis produksi Free Free Free Free Free flow flow flow flow flow of GOODS of SERVICES of INVESTMENT of CAPITAL of SKILLED LABOUR Mutual Recognition Agreements 2

PENDAHULUAN (2) Keragaman talenta/bakat bermanfaat bagi pengusaha ataupun negara Di ASEAN tersedia standar keterampilan dan kerangka sertifikasi TIK dalam rangka untuk mengembangkan modal manusia (human capital development) dan memungkinkan aliran bebas profesional TIK di kawasan ini Kerangka ini berfokus pada lima bidang TIK kunci : Pengembangan Perangkat Lunak, Manajemen Proyek TIK, Desain Arsitektur Perusahaan, Administrasi Sistem dan Jaringan, serta Keamanan Sistem Informasi dan Jaringan. Kelima bidang di atas telah tercakup di dalam ASEAN ICT Skill Standards 3

PENDAHULUAN (3) Pengembangan Standard ini merupakan salah satu inisiative di dalam ASEAN ICT Master Plan terkait Pengembangan Modal Manusia (Human Capital Development), yaitu Inisiative 5.2: Pengembangan Peningkatan Ketrampilan dan Sertifikasi. Dua aksi utama inisiative 5.2 ini: 1. Menyusun Mutual Recognition Agreement (MRA) untuk sertifikasi ketrampilan. Aksi ini diimplementasikan dengan mengembangkan standard ketrampilan TIK ASEAN untuk menjamin kualitas talenta TIK, mempromosikan pergerakan modal manusia TIK (ICT human capital) di kawasan ASEAN 4

PENDAHULUAN (5) 2. Mengembangkan program sertifikasi TIK dan peingkatan ketrampilan. Aksi ini diimplentasikan dengan mengadopsi sertifikasi dari sekumpulan ketrampilan TIK (misalkan sertifikasi dari pelatih dan pakar keamanan-cyber), mempromosikan marketabilitas dari pakar TIK tersertifikasi, mengembangkan sebuah tenaga kerja TIK yang kompetitif melalui peningkatan ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan sumber daya TIK 5

PENDAHULUAN (6) Inisiative 5.2 ini juga menyiratkan perlunya pengembangan ASEAN ICT Skill Standards. Makna dan pentingnya standard ini dapat kita ilustrasikan melalui gambar berikut: Dengan adanya standar akan mempermudah bagi tenaga terampil untuk berpindah antar negara dalam rangka pencocokan dan kelayakan kualifikasi yang dimilikinya. 6

Rincian dari bidang standar ketrampilan ASEAN adalah sebagai berikut: PENDAHULUAN (7) 7

PENDAHULUAN (8) Langkah-langkah pengembangan standard: 1. Meninjau Standard atau Kerangka Kualifikasi yang ada 8

PENDAHULUAN (9) 9

PENDAHULUAN (10) 2.Pendefinisian Standar ASEAN Ada dua karakteristik utama yang perlu diperhatikan dalam pendefnisian standar: i) standar harus dapat dipetakan dengan standar-standar lain, ii) standar harus dapat digunakan langsung untuk keperluan sertifikasi. Posisi Standard Ketrampilan ASEAN dapat dilihat pada gambar berikut: 10

PENDAHULUAN (11) Standard ketrampilan ASEAN menetapkan tiga level kompetensi yaitu Tingkat Lanjut (Level 3), dengan deskripsi antara lain: memiliki pengetahuan dan ketrampilan profesional baik secara teknis maupun manajerial untuk memimpin sebuah tim dalam lingkungan baru (unexperienced environment) Tingkat Menengah (Level 2), dengan deskripsi antara lain: i) memiliki pengetahuan dan ketrampilan profesional untuk melakukan tugas yang diberikan secara mandiri, dan jika diperlukan dapat mensupervisi orang lain dalam tim; ii) memahami sejumlah pendekatan komparatif terhadap masalah di bidangnya, dan iii) mampu mengaplikasikan pendekatan tersebut secara efisien Tingkat Dasar (Level 1), dengan deskripsi antara lain memiliki pengetahuan dan ketrampilan dasar yang layak untuk melakukan tugas yang diberikan di bawah supervisi dari manajemen. 11

PENDAHULUAN (12) 3.Pemetaan Standar di masing-masing negara anggota ke Standar ASEAN 12

PENDAHULUAN (13) 4.Penetapan Proses Akreditasi Penyelenggara Pelatihan 13

LANGKAH KONKRIT YANG SUDAH DILAKUKAN Langkah kongkrit yang telah dilakukan para stakeholder ( Pemerintah: kemenkominfo, kemenakertrans, BNSP; Asosiasi: IPKIN, APTIKOM; Perguruan Tinggi; Perusahaan; LSP) di Indonesia antara lain: 1) Mereview Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKNNI) bidang TIK yang ada agar sesuai Standard Ketrampilan ASEAN dan tentunya SKKNI yang terkait dengan lima bidang TIK kunci : pengembangan perangkat lunak, manajemen proyek TIK, desain arsitektur perusahaan, administrasi sistem dan jaringan, serta keamanan sistem informasi dan jaringan. SKKNI untuk kelima bidang tersebut di atas sudah tersedia yaitu Software Development (Programmer-SKKNI 2012), ICT Project Management (SKKNI 2014), Enterprise Architecture Design (SKKNI 2015), Network and System Administration (SKKNI 2006), Information System & Network Security (SKKNI 2011) 14

LANGKAH KONKRIT YANG SUDAH DILAKUKAN (2) 2) Mengusulkan dua bidang TIK untuk dijadikan standard ASEAN: mobile computing dan cloud computing. RSKKNI kedua bidang ini akhir oktober 2015 telah berhasil disusun RSKNNI ini memuat profesi-profesi antara lain: Bidang Cloud Computing: Cloud Architect (Level 7), Cloud Security (Level 6), Cloud Developer (Level 6), Cloud Engineer (Level 5); Bidang Mobil Computing: Assistant mobile applications programmer (Level 4), Assistant mobile programmer (Level 4), Assistant mobile developer (Level 4), Assistant web based mobile developer (Level 4), BYOD Support Specialist (Level 5), Designer for mobile game (Level 5), Mobile games developer (Level 5), Graphic/media designer for mobile game (Level 5), Mobile interactive developer (Level 5), Mobile games programmer (Level 5), Web based mobile game designer (Level 5), Mobile UI/UX designer (Level 5), Mobile Apps Dev (Level 5), Mobile UI/UX designer, Mobile Apps Tester (Level 5), Manager BYOD Support (Level 6), Mobile Communications Technologist (Level 6), Mobile Device Support (Level 6), Mobile Tester (Level 6), Mobile Technology Engineer (Level 6), Mobile System Engineer (Level 6), Mobile Architect (Level 6), Mobile Forensic (Level 6), Deputy Chief Digital Officer (CDO) (Level 7), Deputy Chief Officer (CMO) (Level 7), Digital Technology Expert (Level 7), Mobile Technology Expert (Level 7) 15

LANGKAH KONKRIT YANG SUDAH DILAKUKAN (3) 3) Menyusun kurikulum akademik bidang TIK berbasis KKNI 4) Mempercepat proses sertifikasi tenaga TIK ( sekitar 10.000 orang tahun ini) 5) Mempercepat pendirian LSP bidang TIK berikut asesor dan TUK 16

PELUANG DAN MANFAAT Yang utama adalah pasar bisnis yang begitu besar, karena jumlah populasi hampir mencapai 600 juta orang, sekitar 8.8% dari total penduduk dunia. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap negara akan berusaha sekuat tenaga melakukan penetrasi bisnisnya ke wilayah negara lain Hal berikutnya adalah kolaborasi raksasa menjadi sebuah kekuatan baru dunia karena disinyalir kombinasi nominal GDP ASEAN tumbuh hingga 1,8 Triliun Dolar AS. Jika ASEAN adalah sebuah entitas tunggal, maka ASEAN akan duduk sebagai ekonomi terbesar kesembilan setelah Amerika Serikat, Cina, Jepang, Jerman, Perancis, Brazil, Inggris, dan Italia. Fenomena "collaboration to compete" ini akan membuat berbagai sektor industri tumbuh secara sangat signifikan 17

PELUANG DAN MANFAAT (2) Hal lainnya yang perlu dicermati adalah bahwa luas daratan mencapai 4.46 juta km2 = 3% total luas daratan di Bumi, dengan luas wilayah laut tiga kali lipat dari luas wilayah daratan, maka dapat dibayangkan berapa besar potensi kekayaan alam (benda) dan kekayaan budaya (tak benda) yang terkandung di dalamnya untuk kemaslahatan dan kesejahteraan bersama jika berhasil dieksplorasi serta dieksploitasi dengan baik. 18

KONTRIBUSI TIK INDONESIA 1) Indonesia merupakan laboratorium hidup yang merepresentasikan penanganan sebuah manajemen sumber daya yang sangat kompleks karena postur negara kepulauannya. Artinya adalah bahwa negara-negara ASEAN dapat belajar banyak dari Indonesia dalam hal sebagai berikut: logistik dan distribusi, transportasi, telekomunikasi, perbankan dan keuangan, pertahanan dan militer, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya. 2) Populasi yang besar membuat Indonesia memiliki keunggulan "economy of scale" yang tidak dimiliki negara-negara lain di ASEAN. Artinya adalah bahwa Indonesia memiliki pengalaman intensif menja-lankan konsep semacam cloud computing, shared services, atau utility models yang hanya dapat dilakukan secara efektif dan efisien dalam lingkungan ekosistem dengan volume transaksi yang besar 19

KONTRIBUSI TIK INDONESIA (2) 3) Fenomena tingginya pertumbuhan penggunaan sosial media berbasis teknologi sebagai platform komunikasi dan kolabo-rasi antar individu maupun komunitas di Indonesia merupa-kan hal yang jarang ditemui di tempat-tempat lain. Begitu banyak fenomena menarik yang lahir dari diadopsinya teknologi ini dalam konteks hidup berbangsa dan bernegara di Indonesia. 4) Infrastruktur telekomunikasi dengan jangkauan sangat luas, lebar, dan kaya yang telah dibangun Indonesia melalui jalur terestrial, kabel laut, dan satelit mampu menghubungkan se-luruh negara anggota ASEAN dengan mudah. Perlu diingat bahwa konektivitas merupakan kunci keberhasilan ker-jasama antar negara-negara ASEAN sebabagai katalisator dalam ko-munikasi, kolaborasi, dan kooperasi. 20

KONTRIBUSI TIK INDONESIA (3) 5) Menggeliatnya industi kreatif di tanah air terutama yang berhubungan dengan karya produk/layanan digital merupakan peluang besar untuk mengembangkan pasar serupa di ASEAN. Kue bisnis dalam industri ini seperti media, entertainment, software, musik, film, fesyen, animasi, publikasi, dan lain-lain sangatlah besar dan berkembang pesat. Indonesia dengan kekayaan budaya yang dimilikinya berpotensi menjadi pemain sekaligus pemimpin dalam sektorindustri ini. Hal-hal di atas hanyalah merupakan contoh kecil dari potensi kontribusi Indonesia dalam komunitas bersama ASEAN. Masih banyak lagi peluang yang dapat dieksplorasi, seperti dalam hal perbankan dan keuangan, pariwisata dan budaya, perhotelan dan transportasi, sumberdaya manusia, retaildan distribusi, dan lain sebagainya. 21

LANGKAH LANJUT Keberhasilan ASEAN akan menjadi barometer perkembangan kekuatan dalam percaturan politik dunia. Jika komunitas bersama ASEAN ini berhasil mengimbangi kekuatan Amerika Serikat atau Uni Eropa misalnya, akan memberikan dampak positif dan signifikan bagi perkembangan kesejahteraan manusia di kawasan tenggara benua Asia ini. Oleh karena itulah maka tren Pembentukan kerjasama ASEAN+China, ASEAN+Japan, dan ASEAN+India memperlihatkan adanya kecenderungan bersatunya negara-negara di benua Asia menjadi sebuah kekuatan industri baru, dimana ASEAN menjadi inisiator dan motor penggeraknya. 22

Tanya Jawab The End