KESIAPAN SDM HORTIKULTURA MENYAMBUT ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN ROEDHY POERWANTO DEWAN PEMBINA PERHORTI

Transkripsi

1 KESIAPAN SDM HORTIKULTURA MENYAMBUT ERA MASYARAKAT EKONOMI ASEAN ROEDHY POERWANTO DEWAN PEMBINA PERHORTI

2

3

4 4 Pilar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 1. Free movement of goods 2. Freedom of movement for workers 3. Freedom of estabhlisment and provision services and mutual recognition of diplomas 4. Free movement of capital

5 Kesiapan Indonesia (Achasani, 2014) Fuzzy-Clustering ASEAN+3: I. Singapore, Jepang, Korea, China II. Malaysia, Vietnam, Thailand III. Indonesia, Filipina IV. Myanmar, Kamboja, Laos V. Brunei

6

7

8

9

10

11

12

13 4 Pilar Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 1. Free movement of goods 2. Freedom of movement for workers 3. Freedom of estabhlisment and provision services and mutual recognition of diplomas 4. Free movement of capital

14 Freedom of movement for workers Mobilitas tenaga kerja sesuai tuntutan pasar Kesempatan bagi setiap orang bekerja sesuai dengan kompetensi dan kualifikasinya dimana saja di ASEAN WNI bisa bekerja dimana saja di ASEAN Warga Negara ASEAN lain bisa bekerja di Indonesia tanpa hambatan Semuanya berbasis kompetensi dan kualifikasi Dibuktikan dengan Sertifikasi Kompetensi

15 Peluang dan Tantangan Kesempatan kerja semakin besar Persaingan mendapat pekerjaan juga semakin ketat Salah satu alat untuk bersaing adalah SERTIFIKAT KOMPETENSI Tentu saja agar bisa mendapat sertifikat kompetensi harus mempunyai KOMPETENSI KERJA.

16 ILUSTRASI Fotografer Ray Bachtiar: Batal mendapat ijin memotret dari menara transmisi seluler karena tidak punya sertifikat memotret dari menara transmisi pemotretan dilakukan fotografer asing Pemotretan interior hotel internasional di Indonesia, hanya boleh dilakukan fotografer asing yang memiliki sertifikat memotret interior hotel. Indonesia belum menerbitkan sertifikat kompetensi untuk fotografer

17 Kompetensi Kerja Kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek: Keterampilan (skill) Pengetahuan dan/atau keahlian (knowledge) Sikap kerja (attitude)

18 KETERAMPILAN 5 kompetensi keterampilan: Terampil melaksanakan pekerjaan Terampil mengelola pekerjaan Terampil mengantisipasi kemungkinan Terampil mengelola lingkungan kerja Terampil beradaptasi pada lingkungan baru

19 PENGETAHUAN Pendidikan formal ijazah Pelatihan sertifikat pelatihan Pengalaman dalam KKNI dapat disetarakan dengan pendidikan

20 ATTITUDE/ SIKAP Performa selama ditempat kerja Tanggapan lingkungan kerja Penghargaan Penilaian kliennya

21 SEGITIGA PENGEMBANGAN SDM BERBASIS KOMPETENSI INDUSTRI KKNI SKKNI LEMBAGA DIKLAT PROFESI COMPETENCY BASED TRAINING COMPETENCY BASED ASSESSMENT BNSP LSP

22 SKKNI Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI): adalah uraian kemampuan yang mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja minimal yang harus dimiliki seseorang untuk menduduki jabatan tertentu yang berlaku secara nasional Draft SKKNI Pertanian Tanaman Buah Draft SKKNI Pertanian Tanaman Sayuran Draft SKKNI Bunga Potong Draft SKKNI Tanaman Hias Aglonema Draft SKKNI Anggrek Draft SKKNI Kultur Jaringan

23 Cakupan pengetahuan dalam kompetensi Pendidikan formal yang sesuai dengan profesi; Pelatihan-pelatihan yang yang sesuai dan diverifikasi oleh LSP; Pengetahuan yang didapat dari pengalaman yang diverifikasi oleh LSP.

24 SERTIFIKASI KOMPETENSI Sertifikasi kompetensi kerja adalah proses pemberian sertifikasi kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi kerja nasional Indonesia/dan atau internasional.

25 Sertifikasi Profesi 1. Sertifikasi terhadap kompetensi profesi: dilakukan oleh Lembaga Sertifikasi Personil/Profesi, berlaku apabila masih kompeten. 2. Sertifikasi untuk mendapat status profesi: dilakukan organisasi profesi (IDI, PII dll.), biasa disebut juga lisensi/registrasi profesi. 3. Sertifikat pelatihan: oleh lembaga pelatihan, biasa disebut juga Certificate of Attainment, berlaku selamanya

26 LEVEL KOMPETENSI KERJA LSP Industri Pangan Level Diskripsi Kompetensi Pendidikan/Latihan Sepadan dng Level I 1. Pelaksana Muda Melaksanakan Pekerjaan Sederhana Pekerja Terlatih Aplikator Pestisida 1. Pelaksana Madya 1. Pelaksana Utama Melaksanakan Operasi Alat SMK + Pengalaman Sederhana Mandor Operator SMK + Training + Pengalaman Level II 1. Teknisi Muda Operasi mesin/alat analisis mutu D1 + Pengalaman??? Operator Traktor Mandor Panen 1. Teknisi Madya Operasi mesin kompleks/ instrument elektronik 1. Teknisi Utama Operasi mesin canggih/ analisis mutu lengkap Level III 1. Ahli Muda Merencanakan proses/ menyelenggarakan uji mutu 1. Ahli Madya Merancang proses/ merancang uji mutu 1. Ahli Utama Kembangkan produk baru/ system uji mutu D2 + Pengalaman??? D3 + Pengalaman??? S1/D4 + Pengalaman Asisten Kebun S2 + pengalaman Administratur /Kepala Kebun S3 + Pengalaman???

27 LSP Hortikultura (dalam proses) LSP adalah lembaga pelaksana uji kompetensi dan sertifikasi kompetensi yang mendapatkan lisensi dari BNSP.

28 LSP Hortikultura (dalam proses) Tujuan LSP Hortikultura: 1) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertanian pada umumnya dan hortikultura pada khususnya. 2) Meningkatkan profesionalisme SDM melalui peningkatan kompetensi,etos kerja, disiplin dan moral serta wawasan. 3) Melaksanakan sertifikasi kompetensi profesi di bidang hortikultura. 4) Melakukan pemeliharaan dan pengembangan standar kompetensi profesi di bidang hortikultura.

29 Fungsi LSP mempunyai fungsi sebagai : 1. certificator, yaitu melaksanakan sertifikasi kompetensi, 2. developer, yaitu melakukan pemeliharaan dan pengembangan standar kompetensi.

30 Fungsi Sebagai certifikator, LSP memiliki tugas dalam : 1. Membuat materi uji kompetensi 2. Menyediakan tenaga penguji 3. Melakukan asesmen 4. Menyusun kualifikasi yang mengacu pada KKNI 5. Memelihara kinerja asesor dan TUK

31 Fungsi Sebagai developer, LSP mempunyai tugas untuk : 1. Mengidentifikasi kebutuhan kompetensi industri 2. Mengembangkan standar kompetensi 3. Mengkaji ulang standar kompetensi

32 Peran LSP a) Melaksanakan uji kompetensi lingkup hortikultura. b) Memastikan dan memelihara kompetensi pemegang sertifikat. c) Memelihara dan memegang standar kompetensi. d) Menyusun materi uji kompetensi. e) Menetapkan skema sertifikasi lingkup hortikultura. f) Mengendalikan pelaksanaan uji kompetensi sesuai dengan skema sertifikasi yang telah ditetapkan. g) Menjaga validitas sertifikasi kompetensi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

33 Wewenang LSP a) Menetapkan biaya uji kompetensi b) Menertibkan sertifikat kompetensi c) Mencabut/membatalkan sertifikat kompetensi d) Menetapkan dan memverifikasi TUK (Tempat Uji Kompetensi) e) Memberikan sanksi kepada asesor kompetensi dan TUK yang menyelenggarakan aturan. f) Mengkaji ulang dan mengusulkan standar kompetensi kerja.

34

35

36

37 Tempat Uji Kompetensi (TUK) Tempat Uji Kompetensi (TUK) adalah suatu tempat kerja profesi atau tempat yang memiliki sarana dan prasarana, serta penanggungjawab yang sesuai atau dengan kriteria setara dengan tempat kerja profesi yang diverifikasi oleh LSP Hortikultura untuk menjadi tempat uji kompetensi. TUK harus memiliki fasilitas sebagai tempat uji kompetensi sesuai persyaratan kelembagaan yang ditetapkan oleh LSP Hortikultura untuk menjadi pelaksana sertifikasi tenaga kerja melalui uji kompetensi pada satu skema sertifikasi yang telah ditetapkan. Fungsi utama TUK Hortikultura adalah sebagai tempat pelaksanaan uji kompetensi. TUK diharapkan menjadi rekan kerja serta perpanjangan tangan LSP Hortikulturadalam menghasilkan SDM kompeten dan professional yang bukan hanya memiliki keterampilan kerja (skills) melainkan juga memiliki kemampuan kerja dan kepribadian (attitude) yang sesuai dengan pekerjaannya, serta memiliki ilmu dan pengetahuan (knowledge) yang ditunjang dengan keterampilan dalam bidang yang dibutuhkan industri.

38 Today s Situation UU RI Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan PASAL 18 (1) Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti pelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pelatihan kerja pemerintah, lembaga pelatihan kerja swasta, atau pelatihan di tempat kerja; (2) Pengakuan kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan melalui sertifikasi kompetensi kerja; (3) Sertifikasi kompetensi kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat pula diikuti oleh tenaga kerja yang telah berpengalaman; (4) Untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja dibentuk badan nasional sertifikasi profesi (BNSP) yang independen.

39 Today s Situation BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI PP No. 23/2004 Bab 2 Pasal 2 Ayat 1 BNSP merupakan lembaga yang independen dalam melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab kepada Presiden Bab 2 Pasal 3 BNSP mempunyai tugas melaksanakan SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA Guna terlaksananya tugas tersebut BNSP dapat memberikan lisensi kepada LSP yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan BNSP. Dalam melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab kepada Presiden.

40 STANDAR YANG TERDAPAT PADA PEDOMAN BNSP 202:2005 PEDOMAN PENYIAPAN DAN LISENSI LSP 3.5. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Lembaga pelaksana kegiatan sertifikasi profesi yang mendapatkan lisensi dari BNSP Lisensi proses pendelegasian wewenang sertifikasi profesi dari BNSP kepada LSP melalui proses akreditasi. ILO MENYARANKAN AGAR SETIAP NEGARA MENGADOPSI STANDAR ISO General requirements for organisations operating systems for the certification of persons. DALAM MEMBANGUN LEMBAGA SERTIFIKASI