STRATEGI DAN PROGRAM INDONESIA KOMPETEN DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

Transkripsi

1 STRATEGI DAN PROGRAM INDONESIA KOMPETEN DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN dipresentasikan oleh Prof. Richardus Eko Indrajit

2 SEKILAS TENTANG MEA 2015 MEA in a Glimpse Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan pembentukan komunitas ekonomi ASEAN sebagai suatu integrasi ekonomi untuk mencapai kawasan ASEAN yang memiliki ekonomi stabil, makmur dan berdaya saing tinggi. MEA yang akan diberlakukan pada 31 Desember 2015 bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya. Dampak terciptanya ASEAN adalah pasar bebas dibidang permodalan, barang dan jasa, serta tenaga kerja.

3 About Indonesia 250 Million People 16 th largest PDB In the world Export - $117 B Import - $118 B 30% Young and Dynamic Population 4th largest country by people in world 16 Million Credit Card Users 236 Million GSM number Users 83 Million Internet Users 42.5% from total ASEAN area 39.9% population from ASEAN population GDP $874 Billion Tourism Revenues $841 Billion

4 Indonesia Economic Growth Data Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (10 tahun terakhir) % % % % % % % % % % % % Pertumbuhan ekonomi nasional tercatat relatif tinggi. Pada periode , rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 5,9%. Pencapaian tersebut jauh lebih tinggi dari negara-negara ekonomi maju di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang. Selain itu, diantara negara G-20, Indonesia tetap menempati posisi pertumbuhan tertinggi setelah Tiongkok. Rata-rata pertumbuhan ekonomi selama 10 tahun dari tahun berada di level 5,58%. Hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional cukup baik. Source : BPS

5 $ mil Gross Domestic Product 2013, Purchasing Power Parity Ranking Country $ mil 1 US 16,768,100 2 China 16,161,655 3 India 6,776,098 4 Japan 4,641,373 5 Germany 3,585,206 6 Russian 3,460,368 7 Brazil 3,012,934 8 France 2,500,621 9 UK 2,464, Indonesia 2,388, Italy 2,129, Mexico 2,014,006 Indonesia menempati posisi ekonomi ke-16 terbesar dunia berdasarkan tingkat middle income country. Versi Bank Dunia, Indonesia masuk dalam peringkat 10 berdasarkan produk domestik bruto (PDB) dan tingkat daya beli (purchasing power parity). Pada tahun 2030 diperkirakan ekonomi Indonesia akan menduduki peringkat tujuh dunia dan perkiraan kelas menengah mencapai 135 juta. Source : World Bank, 2013

6 Bonus Demografi

7 Peluang Pasar Global

8 Persetujuan Umum Perdagangan Bidang Jasa (GATS, 1995) PERDAGANGAN BIDANG JASA ADALAH PEMASOKAN JASA: DARI WILAYAH SATU NEGARA KE NEGARA LAIN - MODE OF SUPPLY 1 (CROSS BORDER SUPPLY). DALAM WILAYAH SATU UNTUK KONSUMEN JASA DARI NEGARA LAIN - MODE OF SUPPLY 2 (CONSUMPTION ABROAD). OLEH PEMASOK JASA SUATU NEGARA DENGAN MENDIRIKAN USAHA DI NEGARA LAIN - MODE OF SUPPLY 3 (COMMERCIAL PRESENCE). OLEH PEMASOK JASA DARI SUATU NEGARA DIDALAM WILAYAH NEGARA LAIN - MODE OF SUPPLY 4 (MOVEMENT OF NATURAL PERSON). MUTUAL RECOGNITION AGREEMENT (MRA) SEBAGAI MEKANISME UNTUK MENILAI KUALIFIKASI

9 Ragam MRA untuk Kerjasama Perdagangan Jasa MULTILATERAL- INTERNASIONAL (WTO) MULTILATERAL- REGIONAL (ASEAN) MULTILATERAL- BILATERAL (ASEAN-CHINA) REGIONAL-REGIONAL (ASEAN-UE) BILATERAL (INDONESIA-JAPAN)

10 Lima Aliran Bebas (Free Flow) Barang dan Jasa dalam MEA 2015 Mutual Recognition Agreements (MRA)

11 Implementasi Tahap Awal MEA 2015 pada 12 Sektor Prioritas

12 Indonesia sebagai Target Pasar

13 Ancaman bagi Indonesia?

14 Masalah Pengangguran

15 Rendahnya Produktivitas 15

16 Distribusi Tenaga Kerja Bersertifikat Kompetensi Distribusi Tenaga Kerja Bersertifikat Kompetensi Berdasarkan Sektor/Profesi (Akhir 2014: 2,1 juta orang) Jasa Industri 10% 10% Keuangan & Perbankan Tenaga kerja Migran (TKI) 20% 60%

17 Distribusi Jenis LSP (154) per-akhir 2014 LSP-P2 LSP-P1 Perusahaan LSP-P1 Diklat 27% 17% 1% LSP-P3 Industri 37% LSP-P3 Profesi 18%

18 Distribusi LSP-P1 Diklat (Total: 36 per Akhir 2014) Lembaga Pelatihan 41% SMK 14% Lembaga Pendidikan Tinggi Vokasi 45%

19 Distribusi Paket/Skema Sertifikasi (Total: 1,702) Klaster 37% KKNI 13% Okupasi 50%

20 Penyebaran LSP Terlisensi

21 Regulasi Sertifikasi per Sektor 1. Undang-Undang No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara (Pejabat Pengadaan) 2. Undang-Undang No. 14/2005 tentang Guru 3. Undang-Undang No. 43/2007 tentang Perpustakaan 4. Undang-Undang No. 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik 5. Undang-Undang No.1/2009 tentang Penerbangan 6. Undang-Undang No. 10/2009 tentang Pariwisata 7. Undang-Undang No. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 8. Undang-Undang No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 9. Undang-Undang No. 33/2009 tentang Perfilman 10. Undang-Undang No. 36/2009 tentang Farmasi 11. Undang-Undang No. 41/2009 tentang Kehutanan 12. Undang-Undang No. 5/2011 tentang Akuntan Publik 13. Undang-Undang No. 12/2012 tentang Pendidikan Tinggi 14. Undang-Undang No. 3/2014 tentang Perindustrian 15. Undang-Undang No. 11/2014 tentang Keinsinyuran 16. Undang-Undang No. 36/2014 tentang Tenaga Kesehatan

22 Strategi Pengembangan SDM RPJPN

23 Agenda Nasional

24 Strategi dan Target Mengatasi Pengangguran Lapangan Kerja Untuk 10 juta Orang Lapangan Kerja Luar Negeri 4 juta orang Lapangan Kerja Dalam Negeri PILIHAN KARIR PEKERJA 5 juta WIRAUSAHA 1 juta PELATIHAN KERJA SERTIFIKASI KOMPETENSI PENEMPATAN KERJA

25 Percepatan Sertifikasi Kompetensi menghadapi MEA 1.Mengembangkan dan menerapkan skema sertifikasi ASEAN/Internasional pada 12 Sektor Prioritas. 2.Mengembangkan LSP Pihak Ketiga dan/atau LSP Pihak Pertama pada 12 Sektor Prioritas. 3.Menstimulasi pelaksanaan sertifikasi kompetensi tenaga kerja pada 12 Sektor Prioritas (120 ribu TK) 4.Mendorong perjanjian dan pelaksanaan MRA pada 12 Sektor Prioritas.

26 Pelaksanaan Membentuk Komite Sertifikasi Sektoral (KSS) pada 12 Sektor Prioritas Susunan KSS terdiri dari unsur BNSP selaku ketua dengan para anggota: K/L terkait; Asosiasi Industri; Asosiasi Profesi; dan LSP. KSS memiliki tugas: 1.Pengembangan LSP/TUK/Asesor 2.Pengembangan skema sertifikasi 4.Fasilitasi pelaksanaan sertifikasi kompetensi

27 Mengenai MRA MRA is an arrangement among ASEAN countries designed to facilitate the free movement and employment of qualified and certified personnel between ASEAN Member States.

28 8 Sektor Bidang Profesi MRA-ASEAN Engineering Service (Des 2005) Nursing Service (Des 2006) Architectural Service (Nop.2007) Surveying Qualifications (Nop.2007) Medical Practioners (Feb.2009) Dental Practioners (Februari 2009) Accountancy Services (Februari, 2009) Tourism Professional (Januari, 2009)

29 Contoh 52 Kualifikasi MRA Tourism Professional

30 Contoh 32 Job Titles

31 Mekanisme Mobilitas Tenaga Kerja Sektor Pariwisata ASEAN ATPMC : ASEAN Tourism Professional Monitoring Committee ATPRS: ASEAN Tourism Professional Registration System TPBC: Tourism Professional Certification Board NTPB:National Tourism Professional Board

32 Skema Sertifikasi MRA

33 Level Pimpinan

34 Level Direktur-Senior Manajer

35 Level Manajer-Supervisor

36 Level Staf-Koordinator

37 Selamat Berkarya

38 Terima Kasih Tanya-Jawab dan Diskusi BNSP Secretariat Gedung BNSP Jalan MT Haryono Kav.52 Jakarta Selatan - Indonesia Telepon (021) Fax (021) Website: info@bnsp.go.id