PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN BALLMILL DENGAN BASIS RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE )

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL VIII STUDI KASUS PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN BALLMILL DENGAN BASIS RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE )

Identifikasi Bahaya dan Penentuan Kegiatan Perawatan Pada Tower Crane 50T Menggunakan Metode RCM II (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Kapal)

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

PERANCANGAN RCM UNTUK MENGURANGI DOWNTIME MESIN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR ALUMINIUM RCM TO REDUCE DOWNTIME MACHINE AT ALUMINIUM MANUFACTURING

BAB I PENDAHULUAN. sangat penting dalam rangka mendukung kelangsungan produksi sebuah

Perancangan Kebijakan Perawatan Mesin Printer 3D CLab A01

PERENCANAAN PERAWATAN DENGAN METODE REABILITY MAINTENANCE(RCM II) PADA MESIN ANDI PTP 3013 DI PT. PANGGUNG ELECTRIC CITRABUANA SKRIPSI

ManajemenPerawatan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DALAM PERAWATAN F.O. SERVICE PUMP SISTEM BAHAN BAKAR KAPAL IKAN

BAB I PENDAHULUAN. melakukan produksi terus menerus. Mesin-mesin merupakan komponen

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW

Objek dalam penelitian ini adalah mesin pendukung sistem boiler yang berbahan bakar batu bara di PT Indo Pusaka Berau.

BAB I PENDAHULUAN. meminimisasi terhambatnya proses produksi jika terjadi kerusakan.

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN

Gambar 3.1 Diagram Alir Sistematika Pemecahan Masalah

BAB I PENDAHULUAN I-1

PENJADWALAN PERAWATAN MESIN GILING MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PADA UD BUMBU KELUARGA

Perancangan Sistem Pemeliharaan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Pada Pulverizer (Studi Kasus: PLTU Paiton Unit 3)

TUGAS SARJANA. Oleh:

Analisis Keandalan Mechanical Press Shearing Machine di Perusahaan Manufaktur Industri Otomotif

BAB I PENDAHULUAN. melakukan produksi secara terus menerus. Mesin-mesin merupakan komponen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

PERANCANGAN IMPLEMENTASI RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) PADA PT INDONEPTUNE NET MANUFACTURING

Perawatan Mesin Kompresor Udara dengan Metode Reliability Centered Maintenance (Studi Kasus di PT Polidayaguna Perkasa Ungaran)

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak 28 Yogyakarta (1)

Penjadwalan Maintenance Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance II (RCM II) pada Mesin Pendingin Sabroe Di PT. SMART Tbk.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Pengelasan Titik Bergerak Menggunakan Metode Realibility Centered Maintenance (RCM)

PENENTUAN WAKTU PERAWATAN UNTUK PENCEGAHANPADA KOMPONEN KRITIS CYCLONE FEED PUMP BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWN TIME

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku

ANALISA KEANDALAN PADA PERALATAN UNIT PENGGILINGAN AKHIR SEMEN UNTUK MENENTUKAN JADWAL PERAWATAN MESIN (STUDI KASUS PT. SEMEN INDONESIA PERSERO TBK.

PERTEMUAN #1 PENGANTAR DAN PENGENALAN PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT316 PEMELIHARAAN DAN REKAYASA KEANDALAN

PENETAPAN JADWAL PERAWATAN MESIN SPEED MASTER CD DI PT. DHARMA ANUGERAH INDAH (DAI)

Nelson Manurung 1* 1 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan *

Seminar Nasional IENACO 2015 ISSN PENJADWALAN PERAWATAN MESIN DIVISI PIPA (STUDY KASUS DI PT. X)

OPTIMASI PERAWATAN STONE CRUSHER MENGGUNAKAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DI PT X

BAB II LANDASAN TEORI

Analisa Kegagalan dan Usulan Kebijakan Perawatan Mesin Carding dengan Metode Reliability Centered Maintenance II

BAB I PENDAHULUAN. operasi pada suatu perusahaan adalah kesiapan mesin mesin produksi dalam. diperlukan adanya suatu sistem perawatan yang baik.

ANALISIS KEBIJAKAN PERAWATAN MESIN CINCINNATI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE DI PT. DIRGANTARA INDONESIA *

JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 4 NO. 1 FEBRUARI 2017

PENENTUAN INTERVAL PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AGE REPLACEMENT DI PT. X

Evaluasi Manajemen Perawatan Mesin Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance Pada PT. Z

PENENTUAN INTERVAL WAKTU PENGGANTIAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN VOLPACK MENGGUNAKAN METODE AGE REPLACEMENT

BAB II LANDASAN TEORI

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 4793

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh WILBERT NIM

Perancangan Aktivitas Pemeliharaan Dengan Reliability Centered Maintenance II (Studi Kasus : Unit 4 PLTU PT. PJB Gresik)

Bab I Pendahuluan. Recycle. 1.1 Latar Belakang

PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIVE PADA MESIN SLOTTING DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK *

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Reliability Untuk Menentukan Mean Time Between Failure (MTBF) Studi Kasus Pulverizer Pada Sebuah PLTU

PERANCANGAN PREVENTIVE MAINTENANCE PADA MESIN PRODUKSI DI PT. KHARISMA ABADI SEJATI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

PENJADWALAN PERAWATAN MESIN PAKU DI PT. PRIMA WARU INDUSTRI

PENENTUAN PRIORITAS MODE KEGAGALAN PENYEBAB KECACATAN PRODUK DENGAN ANOVA (STUDI KASUS: CV. PUTRA NUGRAHA TRIYAGAN)

BAB 2 LANDASAN TEORI

DAFTAR ISTILAH. : Probabilitas suatu sistem beroperasi sesuai fungsinya dalam suatu waktu tertentu dalam kondisi operasi yang telah ditetapkan

IMPLEMENTASI STUDI PREVENTIVE MAINTENANCE FASILITAS PRODUKSI PADA PABRIK TEH HITAM DENGAN METODE RCM DI PTPN VI KEBUN KAYU ARO

STUDI IMPLEMENTASI PREVENTIVE MAINTENANCE PADA PT. INTAN SUAR KARTIKA DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE CHRISTINA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Jumlah produksi listrik Perum Jasa Tirta II. Pembangkitan KWH

Perencanaan Sistem Perawatan Mesin Urbannyte Dengan Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance

KETERANGAN SELESAI PENELITIAN...

PENERAPAN RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE (RCM) DALAM MERENCANAKAN KEGIATAN PEMELIHARAAN MESIN PRODUKSI PADA PABRIK X

Usulan Perencanaan Perawatan Mesin Dengan Metode Reliability Centered Maintenance...( Hendro Asisco, Kifayah Amar, Yandra Rahadian Perdana)

PENERAPAN METODE RELIABILITYENGINEERING DALAM PERENCANAAN PERAWATAN MESIN DI PERUSAHAAN PRODUKSI AIR MINUM

Usulan Selang Waktu Perawatan dan Jumlah Komponen Cadangan Optimal dengan Biaya Minimum Menggunakan Metode Smith dan Dekker (Studi Kasus di PT.

PREVENTIVE MAINTENANCE

Evaluasi Deviasi dari Aproksimasi Frekuensi Kejadian Perawatan Korektif dan Preventif

BAB II LANDASAN TEORI

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR

Desy Ambar Yunanta ( )

Usulan Kebijakan Preventive Maintenance dan Pengelolaan Spare Part Mesin Weaving dengan Metode RCM dan RCS

BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

MODUL 14 Reliability Centered Maintenance (RCM)

BAB I PENDAHULUAN. akan menghasilkan produk yang tidak baik pula. Maintenance berperan penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISA PERENCANAAN KEBIJAKAN PERAWATAN UNTUK MENGURANGI DOWNTIME DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE II (Studi Kasus di PT X)

PERENCANAAN PREVENTIVE MAINTENANCE KOMPONEN CANE CUTTER I DENGAN PENDEKATAN AGE REPLACEMENT (Studi Kasus di PG Kebon Agung Malang)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

USULAN PROGRAM PERAWATAN YANG OPTIMAL DENGAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE

PERENCANAAN PERAWATAN MESIN-MESIN PRODUKSI (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE) DI PT TJITA RIMBA DJAJA ENDY

PERENCANAAN PERAWATAN MESIN OKUMA HJ 28 DENGAN MENGGUNAKAN METODE RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE PADA BAGIAN SERVICE ENGINEER

ANALISA PERAWATAN BERBASIS RESIKO PADA SISTEM PELUMAS KM. LAMBELU

I. AKTUARIA (A.1) MANAJEMEN RESIKO DALAM STRATEGI PERAWATAN ASET. Erni D. Sumaryatie Fakultas Sains, Institut Teknologi Telkom Bandung

PERANCANGAN USULAN PERAWATAN MESIN TEH HITAM ORTHODOKS MENGGUNAKAN METODE RELIABLE CENTRED MAINTENANCE

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: F-141

PENERAPAN MANAJEMEN PERAWATAN PADA MESIN STAMP AND CUTTING OUTER CASING DI PT. HARAPAN CITRA JAYA BATAM

Transkripsi:

PERENCANAAN PEMELIHARAAN MESIN BALLMILL DENGAN BASIS RCM (RELIABILITY CENTERED MAINTENANCE ) Ahmad Kholid Alghofari Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta email: kholid_all@yahoo.com Much. Djunaidi Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta email: joned72@yahoo.com Amin Fauzan Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta ABSTRAKSI Aktifitas produksi sering mengalami hambatan dikarenakan tidak berfungsinya mesinmesin produksi yang dalam industri manufaktur merupakan komponen utama. Kegagalan beroperasi mesin mengakibatkan downtime yang ujung-ujungnya menurunkan produktifitas perusahaan. Oleh karenanya diperlukan sebuah sistem perencanaan pemeliharaan agar menghasilkan availability (ketersediaan) mesin yang optimal. Perusahaan yang dijadikan proyek penelitian adalah PT. Sici Multi IndoMarmer yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi keramik (kloset jongkok, kloset duduk, washtafel, tempat sabun) dimana sistem pemeliharaan mesin, khususnya mesin ballmill yang telah dilakukan masih bersifat corrective maintenance. Tujuan dari penelitian ini adalah implementasi RCM (reliability centered maintenance) untuk dapat menentukan pemeliharan yang optimal serta dapat memprediksikan langkah untuk mengatasi kerusakan yang mungkin terjadi pada periode berikutnya berdasarkan data-data yang ada. Dari pengolahan data dan analisa diperoleh komponen-komponen yang paling sering mengalami kerusakan pada mesin ballmill, penyebab kegagalan, keputusan seleksi dan rekomendasi yang dianjurkan untuk sistem pemeliharaan dengan basis RCM. Kata kunci : RCM, rekomendasi, scheduled maintenance. Pendahuluan Reliabilitas adalah suatu hal pokok dalam pengukuran keandalan suatu alat atau komponen suatu alat, baik dalam sistem produksi maupun dalam sistem pelayanan. Reliabilitas mesin produksi yang tinggi dapat membantu kelancaran produksi dalam suatu perusahaan serta meminimasi jumlah kecacatan produk. Hal ini merupakan harapan bagi setiap pengguna sistem maupun pemilik sistem. Namun apabila 45

46 dicermati dari waktu ke waktu, data pengamatan reliabilitas suatu peralatan pada periode waktu tertentu akan memberikan bukti adanya pergeseran nilai reliabilitasnya. Permasalahan ini muncul karena adanya faktor keausan mekanik selama pemakaian, faktor usia dan ketahanan elektronik, penyusun peralatannya, serta faktor lain yang berpengaruh dari lingkungan. (Corder: 1992) RCM (Reliability Centered maintanance) merupakan suatu teknik yang dipakai untuk mengembangkan preventive maintenance yang terjadwal. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa keandalan dari peralatan dan struktur dari kinerja yang akan dicapai adalah fungsi dari perancangan (design) dan kualitas pembentukan preventive maintenance yang efektif akan menjamin terlaksananya desain keandalan dari peralatan. PT. Sici Multi IndoMarmer merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi keramik (kloset jongkok, kloset duduk, washtafel, tempat sabun). Sistem pemeliharaan mesin, khususnya mesin ballmill yang telah dilakukan oleh PT. Sici Multi IndoMarmer selama ini masih bersifat corrective maintenance yaitu pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan, komponen mesin ballmill akan diganti apabila telah mengalami kerusakan. Penerapan proses RCM (Reliability Centered maintanance) diharapkan dapat membentuk scheduled maintanance dan operating procedures, sehingga diperoleh sebuah work packages yang dapat diorganisasikan. Prosedur ini akan menggunakan proses pengaturan, pemilihan, pengelompokan dan pengoperasian data, sehingga terbentuk suatu laporan menyeluruh tentang pemeliharaan pemesinan. RCM (Reliability Centered maintanance) diharapkan menampilkan sebuah kerangka kerja berdasarkan informasi keadaan untuk perencanaan yang efisien, aplikatif dan mampu sebagai pilihan terbaik dalam penyesuaian atau pengembangan model pemeliharaan yang optimal. (Moubray: 1997). Tinjauan Pustaka Reliability dan Maintenance Reliability atau keandalan dapat didefinisikan sebagai probabilitas bahwa suatu komponen/sistem akan menginformasikan suatu fungsi yang dibutuhkan dalam periode waktu tertentu ketika digunakan dalam kondisi operasi (Ebeling; 1997), sedangkan menurut Blancard (1994) keandalan merupakan probabilitas bahwa sebuah unit akan memberikan kemampuan yang memuaskan untuk suatu tujuan tertentu dalam periode waktu tertentu ketika dalam kondisi lingkungan tertentu. Terkait dengan reliability suatu sistem terdapat hal yang perlu diperhatikan yaitu kegagalan, dimana sistem tersebut tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Kondisi mesin yang siap bekerja secara normal atau memiliki availability tinggi sangat diharapkan oleh perusahaan untuk dapat berproduksi optimal. Oleh karenannya diperlukan sebuah aktifitas menjaga ketersediaan mesin tersebut atau biasa di sebut dengan aktifitas pemeliharaan (maintenance). Menurut Ebeling (1997) maintenance didefinisikan sebagai aktifitas agar komponen/sistem yang rusak akan dikembalikan/diperbaiki dalam suatu kondisi tertentu pada periode tertentu. Sedangkan Corder (1988) menyatakan bahwa pemeliharaan (maintenance) adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai, suatu kondisi yang bisa diterima. Alghofari, et.al. Perencanaan Pemeliharaan Mesin Ballmill Dengan Basis

Reliability Centered Maintenance (RCM) Menurut Jardine (2001), Reliability Centered Maintenance (RCM) merupakan sebuah proses teknik logika untuk menentukan tugas-tugas pemeliharaan yang akan menjamin sebuah perancangan sistem keandalan dengan kondisi pengoperasian yang spesifik pada sebuah lingkungan pengoperasian yang khusus. Penekanan terbesar pada Reliability Centered Maintenance (RCM) adalah menyadari bahwa konsekuensi atau resiko dari kegagalan adalah jauh lebih penting dari pada karakteristik teknik itu sendiri. Pada kenyataannya perawatan proaktif tidak hanya menghindari kegagalan tetapi lebih cenderung untuk menghindari resiko atau mengurangi kegagalan (Moubray; 1997). Proses RCM mengklasifikasikan konsekuensi menjadi 4 kelompok. Strategi ini dapat dijadikan kerangka kerja untuk melakukan pengambilan keputusan pemeliharaan. 1. Konsekuensi kegagalan tersembunyi. Kegagalan tersembunyi tidak mempunyai dampak secara langsung tetapi mempunyai implikasi kegagalan multiple yang lebih serius (kebanyakan untuk peralatan proteksi yang tidak gagal aman). 2. Konsekuensi keselamatan dan lingkungan. Kegagalan peralatan kadang-kadang mengakibatkan terbunuhnya seseorang atau luka. Sedangkan konsekuensi lingkungan kadang-kadang dapat menutup menghentikan beroperasinya perusahaan. 3. Konsekuensi operasi. Merupakan kegagalan yang mempengaruhi konsekuensi operasi yaitu produk, keluaran, biaya operasi dan biaya perbaikan. 4. Konsekuensi non operasi. Kegagalan ini tidak mengakibatkan keamanan maupun produksi tetapi melibatkan biaya langsung. RCM merupakan suatu teknik yang dipakai untuk mengembangkan Preventive maintenance (Ben-Daya; 2000). Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa keandalan dari peralatan dan stuktur dari kinerja yang akan dicapai adalah fungsi dari perencanaan dan kualitas pembentukan preventive maintenance yang efektif. Perencanaan tersebut juga meliputi komponen pengganti yang telah diprediksikan dan direkomendasikan (Irawan; 1998) Metodologi RCM RCM memerlukan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pemeliharaan fungsi. Pemeliharaan fungsi merupakan ciri RCM yang penting dan juga sulit. Sasaran RCM adalah memelihara fungsi sistem (preserve system function). 2. Identifikasi kegagalan. Kegagalan dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan ukuran. Hal yang penting adalah mengidentifikasi bentuk kegagalan khusus pada komponen tertentu yang secara potensial menghasilkan kegagalan fungsi yang tidak diinginkan. 3. Prioritas kebutuhan fungsi. Usaha untuk dapat menentukan keputusan secara sistemik berdasar alokasi budget dan resources. Dengan kata lain semua fungsi tidak diciptakan sama sehingga semua kegagalan fungsi dan komponen yang 47 Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 5 No. 2, Des 2006, hal 45 52

48 berhubungan dan bentuk kegagalan tidaklah sama. Sehingga kita ingin untuk memprioritaskan bentuk kegagalan yang penting. 4. Pemilihan preventive maintenance yang effective dan applicable. Dikatakan applicable bila tugas dapat dijalankan, maka akan melakukan satu dari tiga alasan untuk melakukan preventive maintenance yaitu mencegah kegagalan, mendeteksi kegagalan dan menemukan kegagalan tersembunyi. Dikatakan effective bila kita menginginkan sumber kita (fasilitas yang ada) melakukan tugas tersebut. Proses analisa sistem dengan menggunakan metode RCM Pada proses ini terdapat beberapa langkah, yaitu: 1. Pemilihan sistem dan pengumpulan informasi. 2. Pendefinisian batasan sistem 3. Deskripsi sistem dan diagaram blok fungsi. 4. Fungsi sistem dan kegagalan fungsi. 5. Failure mode and effect analysis (FMEA) 6. Logic tree Analysis (LTA). 7. Sanity check. Analisis Sistem Fungsi dan Kegagalan Fungsional BM-1 Mesin Ballmill memiliki 2 sistem utama yang terbagi dalam sistem mekanik dan sistem kelistrikan. Sistem mekanik terdiri dari 7 komponen utama yang meliputi fillow block UCP-210, gear T 17, gear T124, van belt B 124, pully dan as pully, motor penggerak serta bearing penumpu. Sedangkan sistem kelistrikan terdiri dari 5 komponen yang meliputi contactor magnetic, over load, relay, timer dan MCB C-63. Masing-masing komponen tersebut sebagian terbagi lagi menjadi beberapa sub komponen yang lebih kecil. Berikut adalah penyebab kegagalan yang telah terdefinisi. Tabel 1. Fungsi dan kegagalan fungsional BM-I Fungsi dan Kegagalan Fungsional No. Fungsi No. Kegagalan Fungsi Deskripsi 1. Sub Sistem Mekanik 1.1 Kerja sistem transmisi 1.1.1 Keausan pada komponen 1.1.2 Gagal melakukan rotator 2. Sub Sistem Power 2.1 Berhubungan dengan kelistrikan 2.1.1 Gagal suplai arus listrik pada motor penggerak 2.2.2 Kegagalan sistem elektrik dalam unit 2.2.3 Alarm tidak berfungsi 3. Sub Sistem Pendukung 3.1 3.1.1 Gagal menahan beban dan gerak (patah, tipis) Sumber : Pengolahan data Alghofari, et.al. Perencanaan Pemeliharaan Mesin Ballmill Dengan Basis

49 Matrik Kegagalan Fungsional BM-1 Tabel 2. Matrik kegagalan fungsional BM-I keausan pada komponen No Equpment name Kegagalan Fungsional 1 Fillow Block* X X 2 Gear T 17* X X 3 Gear T 124* X X 4 Van Belt* X X 5 As Pulley* X X 6 Motor X 7 Bearing Penumpu X 8 Contactor Magnetic X 9 Over Load X 10 Relay X 11 Timer X 12 MCB C-63 X 13 Baut Fillow Block X 14 Baut Bearing Penumpu X 15 Hose fillow block X 16 Plate penahan X Sumber : Pengolahan data Gagal melakukan rotator Gagal suplai arus listrik pada motor penggerak Kegagalan sistem elektrik dalam unit Alarm tidak berfungsi Gagal menahan beban & gerak (patah, tipis) Keputusan seleksi 1. CD (condition directed). Komponen fillow block, gear T 17, gear T 124, as pully dan van belt memiliki laju kerusakan yang cukup tinggi (berdasarkan data penelitian). CD (condition directed) dilakukan karena dapat mengukur parameter komponen secara langsung terkait dengan keausan akibat getaran/gesekan serta Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 5 No. 2, Des 2006, hal 45 52

50 komponen pembentuknya. Selain itu juga bisa menghitung perubahan jangka waktu dengan kegagalan awal yang terjadi. 2. RTF (run to failure). Komponen motor, contactor magnetic, over load, bearing penumpu, baut bearing penumpu serta plate penahan bisa digunakan sampai kegagalan terjadi sebab biaya yang dikeluarkan untuk preventive maintenance kurang ekonomis, lebih murah untuk perbaikannya jika terjadi kerusakan dan tidak ada dampak keselamatan dalam RTF (run to failure). 3. FF (failure finding). Pada komponen relay dan MCB C-63 merupakan komponen yang jarang sekali terkontrol oleh bagian maintenance karena jarang mengalami kerusakan, padahal komponen tersebut bisa menyebabkan kegagalan tersembunyi dari sistem kelistrikan. sehingga perlu adanya pengecekan (pemeliharaan). Rekomendasi yang dianjurkan Table 3. Rekomendasi yang dianjurkan Komponen kritis Keputusan Perlu Pemeriksaan yang dianjurkan seleksi penyediaan Fillow Block (*) CD Y (*) Gear T 17 (*) CD Y (*) Gear T 124(*) CD Y (*) As Pulley CD T Cek tiap 832 jam dan stel Motor penggerak RTF T Ganti Contactor Magnetic RTF T Ganti Relay FF T Ganti MCB C-63 FF T Ganti Over Load RTF T Ganti Bearing penumpu RTF Y Lihat kondisinya (umumnya 3 bulan sekali) Baut Bearing Penumpu RTF T Cek saat mengganti bearing penumpu Plate penumpu RTF T Lihat kondisinya saat nengganti bearing Van Belt (*) CD Y (*) Keterangan: (*) = Komponen yang sering mengalami kerusakan dan perlu adanya tindakan ekstra untuk pemeliharaannya. Y = Ya T = Tidak Komponen-komponen yang paling sering mengalami kerusakan pada mesin ballmill antara lain: fillow block, gear T 17, gear T 124, as pully dan van belt. Penyebab kegagalan tersebut antara lain: 1. Hentakan/getaran saat putaran (rotary) menyebabkan komponen fillow block, gear T 17, gear T 124, as pully mengalami benturan/gesekan dengan sekitarnya. Gesekan ini membuat komponen fillow block, gear T 17, gear T 124, as pully menjadi aus. Pada komponen van belt menyebabkan belt jadi kendor bahkan bisa berakibat putus. 2. Usia pemakaian komponen yang melebihi batas akibat dari keputusan untuk mengoprasikan sampai rusak atau gagal, karena pilihan lain tidak mungkin atau tidak/kurang ekonomis menyebabkan kinerja dari mesin kurang optimal. Alghofari, et.al. Perencanaan Pemeliharaan Mesin Ballmill Dengan Basis

Rekomendasi yang dianjurkan : 1. Untuk masalah benturan/gesekan pada komponen fillow block dan as pully dapat dipakai kelem (pengikat) yang menahan getaran saat berotasi. Pada komponen gear T 17 dan gear T124 dapat diganti dengan gear yang terbuat dari bahan nilon, hal ini didasarkan pada pemakaian sebelumnya. Sedangkan untuk komponen van belt ketika kondisinya sudah kendor bisa diatasi dengan jalan menstel posisi pully kebelakang, hal ini berbeda ketika putus. 2. Untuk penanganan masalah kegagalan yang diakibatkan oleh usia pemakaian dapat diatasi dengan membuat scheduled maintenance terkait dengan komponen yang rentan mengalami kerusakan. Kesimpulan dan Saran Dari pengolahan data dan analisa berdasarkan Basis RCM diperoleh komponenkomponen yang paling sering mengalami kerusakan pada mesin ballmill antara lain: fillow block UC-210, gear T 17, gear T 124, as pully dan van belt B 124. penyebab kegagalan komponen tersebut antara lain : Hentakan/getaran dan usia pemakaian. Dari rekomendasi yang dianjurkan: Untuk masalah benturan/gesekan pada komponen fillow block dan as pully dapat dipakai kelem (pengikat) yang menahan getaran saat berotasi. Pada komponen gear T 17 dan gear T 124 dapat diganti dengan gear yang terbuat dari bahan nylon. Sedangkan untuk komponen van belt ketika kondisinya sudah kendor bisa diatasi dengan jalan menstel posisi pully kebelakang, hal ini berbeda ketika putus. Untuk penanganan masalah kegagalan yang diakibatkan oleh usia pemakaian dapat diatasi dengan membuat scheduled maintenance terkait dengan komponen yang rentan mengalami kerusakan. Pelumasan pada komponen fillow block, gear T 17, gear T 124, as pully dilakukan tiap minggu sekali (56 jam operasi). Pada motor penggerak perlu adanya check up dan pelumasan tiap 2 bulan sekali. Contactor magnetic, over load, relay, timer dan MCB C-63 dilakukan pengecekan minimal satu bulan sekali, hal ini bisa mengantisipasi terjadinya kegagalan tersembunyi (hidden failure). Daftar Pustaka Ben-Daya, M. 2000. You May Need RCM to Enhance TPM Implementation. Journal of Quality in Maintenance Engineering. Vol. 6 No. 2, pp. 82-85. Blanchard, B.S. 1980. Maintainability : A Key to Effective Serviceability and Maintenance Management. Wiley Series. Corder, A.S. 1996. Teknik Manajemen Pemeliharaan, Penerbit Erlangga, Jakarta Dhillon, B.S., 1997. Reliability engineering in system design and operation. Van Nostrand Reinhold Company Inc, Singapore. Ebeling, C.E. 1997. An introduction reliability and maintainability engineering. The MC. Graw Hill Companier Inc. New York. Irawan, F. 1998. Perencanaan pemeliharaan dengan basis RCM (reliability centered maintenance) peralatan bongkar muat didarat forklift dan reach stacker milik PT. Meratus Surabaya. Teknik pemesinan kapal ITS, Surabaya. Jardine, A.K.S & Campbell, J. D. 2001. Maintenance Excellent. Marcel Dekker Inc. New York. 51 Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 5 No. 2, Des 2006, hal 45 52

52 Moubray, John, 1997. Reliability centered maintenance. Industrial press inc. 2 nd edition. New York. Alghofari, et.al. Perencanaan Pemeliharaan Mesin Ballmill Dengan Basis