BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang

dokumen-dokumen yang mirip
PERSONAL GROOMING. 1. Kesan Pertama 2. Etiket dan Etika 3. Penampilan Menarik

Kecakapan Antar Personal

MANFAAT KOMPETENSI MELAKUKAN KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA PADA PRAKTIKUM MENYEDIAKAN LAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN DI RESTORAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi menuntut adanya perkembangan pada pendidikan

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) bergantung pada petugas atau karyawan bank yang melayaninya.

Cara Membaca Bahasa Tubuh

PENERAPAN ETIKET PERSIAPAN Waktu menghubungi yang tepat 3. Lama pembicaraan. 5. Kuasai masalah yang di bicarakan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Standar Penampilan Pribadi.

09/09/2011. Who says (Komunikator) Says what (Pesan) To Whom (komunikan) With Channels (Saluran/Media) What Effect (umpan balik)

ETIKA DALAM BERKOMONIKASI

Menerima dan Melayani Tamu Serta Bertamu

HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN

O u t l I n e. T P U & T P K P e n d a h u l u a n P e m b a h a s a n

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

Salesmanship. - Praktek Listing Calon Pembeli/Pelanggan - Handling Pelanggan Yang Kecewa. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis

Permohonan Menjadi Responden. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

BAB IV ANALISIS DATA. pada orang tua dengan anak dan berdasarkan data-data yang telah. disajikan dalam Bab III didapatkan, sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1 Peserta Program Student Exchange Asal Jepang Tahun (In Bound) No. Tahun Universitas Jumlah

09/04/2013 PT. KOKEK PELAYANAN PRIMA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PELAYANAN PRIMA 11 AP

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Definisi, Peranan, dan Fungsi Customer Service Bank. ditawarkan. Yang lebih penting adalah pelayanan dari tiap-tiap bagian.

BAB IV ANALISIS PROSES KOMUNIKASI ANTAR AGAMA ETNIS TIONGHOA DAN ETNIS JAWA DI PECINAN DESA WELAHAN KEC. WELAHAN

73 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

PERSIAPAN UNTUK PUBLIC SPEAKING

BAB 2 LANDASAN TEORI. Sivaramakrishna. Dy. Excecutive Director dan Dr. Sharma S Mantha

MANUAL KETERAMPILAN KLINIK KEDOKTERAN KOMUNITAS TEKNIK KOMUNIKASI : MENYAMPAIKAN KABAR BURUK DAN KONSELING KELUARGA

PERTEMUAN 11: KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI. DIKTAT KULIAH: TEORI ORGANISASI UMUM 1 Dosen: Ati Harmoni 1

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Kerja Teller pada BMT At-Taqwa Muhammadiyah Cabang

BAB II KAJIAN TEORI. maka ia akan berusaha untuk mengetahui lebih banyak tentang kesenian. Begitu juga terhadap mata pelajaran PKn.

ETIK UMB PENGEMBANGAN WAWASAN KEPRIBADIAN. Syahlan A. Sume, SE. MM. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi MANAJEMEN

Pelayanan Prima. 1. Pada hakekatnya pelayanan prima adalah pelayanan yang tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap.

07. KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL. PSIKOLOGI KOMUNIKASI 07 KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL / Hal. 1

Modul ke: ETIK UMB. AFIYATI SSi., MT. Fakultas FAKULTAS ILMU KOMPUTER. Program Studi TEKNIK INFORMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana

BAB II KONSEP DASAR. memelihara kesehatan mereka karena kondisi fisik atau keadan emosi klien

Handling Objection; Keberatan Calon Pembeli dan Cara Mengatasinya

Standar Kompetensi Lulusan. Bahasa Arab

Bahasa Indonesia. Berbicara Untuk Keperluan Akademik. Koko Rustamaji, SE, MM. Modul ke: Fakultas Psikologi. Program Studi Program Studi?

PELAYANAN PRIMA Disampaikan dalam Workshop Pelayanan Prima Karyawan FBS UNY Oleh Sutrisna Wibawa FBS Universitas Negeri Yogyakarta

Komunikasi Bisnis. Modul ke: 12FEB. Wawancara Bisnis. Fakultas. Yeninda Parmariza S.Sos,MM. Program Studi S1.Akuntansi

BENTUK DASAR KOMUNIKASI. mencakup berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun non verbal

KOMUNIKASI BISNIS PENGANTAR & RUANG LINGKUP KOMUNIKASI BISNIS. Drs. Agung Sigit Santoso, Psi., M.Si.

Komunikasi. Komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan, informasi dari seseorang ke orang lain (Handoko, 2002 : 30).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. A. Pelayanan (Service) dalam Perbankan Syariah

PERANGKAT RPP SMK KORESPONDENSI KELAS X. Standar Kompetensi : Menjelaskan tentang komunikasi lisan. Penyusun: Fitriya Bakti Nugraheni ( )

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai upaya mencari pembuktian dan solusi dari masalah yang diangkat

BAB V HUBUNGAN MOTIVASI BERKOMUNIKASI DENGAN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ANTAR ETNIS

pada Pelaksanaan Praktik General Service Procedure (GSP)... 87

I. PENDAHULUAN. lain. Menurut Supratiknya (1995:9) berkomunikasi merupakan suatu

SOAL SMT GASAL MAPEL: PELAYANAN PRIMA KELAS: 11 AP

BAB II URAIAN TEORITIS MENGENAI WAITER/WAITRESS

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian akan menguraikan temuan hasil penelitian mengenai

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

BAB IV ANALISIS TINGKAT PELAYANAN TELLER UNTUK TERCIPTANYA KEPUASAN ANGGOTA PADA BMT HARAPAN UMAT PATI KCP JAKENAN

Disampaikan oleh : MOH. HOESSEIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penting dalam suatu proses penjualan. Fungsi SPG antara lain melaksanakan promosi

Tips Menghadapi Wawancara 5 artikel/tulisan Saran-Saran Menghadapi Wawancara

Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana Fakultas Teknik UNY.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa dan sastra Indonesia. Materi pembelajaran drama yang diajarkan di tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Strategi pemasaran yang tepat merupakan kekuatan bagi. perusahaan dalam berhadapan langsung dengan konsumen untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik

KOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI

ETIKA DAN ETIKET DALAM KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Komunikasi merupakan aktifitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pelayanan memiliki sifat dan karakteristik sebagi berikut: 1. Bersifat intangible dan tidak dapat diukur

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MENANGANI KELUHAN CUSTOMER (RUMAH SAKIT)

KURIKULUM SMK EDISI 2004

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang semakin ketat ini menuntut para pelaku bisnis untuk UKDW

Tine A. Wulandari, S.I.Kom.

TEKNIK MELAKUKAN PERCAKAPAN SALES MELALUI TELEPON

Kamar Kecil. Merokok. Agenda. Telepon selular

STIKOM, Surabaya 20 November /25/2013 Jemmy Lesmana - STIKOM 1

Konsep komunikasi verbal dan non verbal dalam wawancara pekerjaan. Komunikasi tatap muka

BAB IV HASIL PENELITIAN A. KESESUAIAN SOP DENGAN PRAKTEK PELAYANAN CUSTOMER. Penilaian terhadap pelayanan sangat berpengaruh dalam kontribusi yang

Dasar Komunikasi dan Keterampilan Dasar Mengajar

Universitas Sumatera Utara

BAB II LANDASAN TEORI. pasal 1 (1), Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam

Materi Minggu 1. Komunikasi

BAHASA INDONESIA BERBICARA UNTUK KEPERLUAN AKADEMIK. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS

ALAT PENELITIAN. lain-lain, sebutkan. 4. suku : 5. tingkat pendidikan : tidak tamat SD tamat SD tamat SMP tamat SMA tamat perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai interaksi antara dirinya dan lingkungannya. Keseluruhan proses

BAB V PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN. pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi.

BAB I PENDAHULUAN. Masa peralihan atau masa transisi di mana para remaja belum bisa sungguh-sungguh

BAB I PENDAHULUAN. komunikator kepada komunikan. Pesan tersebut dapat berupa pikiran, ide,

HOSPITALITY TIPS BERINTERAKSI DENGAN TAMU/CUSTOMER. komunikasi, yaitu : tersenyum, berbicara, dan mendengarkan

KBBI, Effendy James A. F. Stoner Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan berdasarkan analisis

SRI SURJANI TJAHJAWATI,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. A. Standar pelayanan keluhan pada Bank Nagari Cabang Pembantu Syariah

10. Kepribadian yang cenderung lebih suka tertutup adalah kepribadian. a. Ambievert b. Irrasional

BAB II PENDEKATAN TEORITIS

Transkripsi:

54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV penulis akan membahas mengenai hasil penelitian yang meliputi pengolahan data, analisis data dan pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Kompetensi Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa pada Kesiapan Prakerin di Restoran (Penelitian Terbatas Pada Peserta Didik Kelas XI Program Keahlian Restoran SMKN2 Baleendah), secara lengkap dan terperinci akan diuraikan sebagai berikut : A. Hasil Penelitian Pengolahan data dilakukan untuk manjabarkan hasil perhitungan persentase dari penyebaran instrumen mengenai Manfaat Kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa pada Kesiapan Prakerin di Restoran berkaitan dengan aspek kognitif (pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan) akan dibahas secara lengkap dan terperinci pada Tabel 4.1 sampai dengan tabel 4.30. 1. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa Berkaitan dengan Aspek Kognitif (Pengetahuan) Pada Kesiapan Prakerin di Restoran Data hasil penelitian manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif (pengetahuan) pada kesiapan prakerin di restoran ditunjukkan pada Tabel 4.1 sampai dengan Tabel 4.10.

55 Tabel 4.1 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Pengertian Komunikasi 1 a Percakapan dua orang atau lebih yang memiliki makna yang sama 27 77 8 23 35 100 b Suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya 25 71 10 29 35 100 c Proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal 24 69 11 31 35 100 maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain d Seni menyampaikan informasi, ide-ide dan sikap seseorang kepada orang lain 19 54 16 46 35 100 e Penyampaian informasi dan ide-ide sebagai sikap/emosi dari seseorang kepada orang lain 21 60 14 40 35 100 terutama melalui simbol-simbol Rata- rata 66 34 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.1, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian komunikasi adalah sebagai berikut : sebagian besar (77%) responden mengungkapkan komunikasi merupakan percakapan dua orang atau lebih yang memiliki makna yang sama. Lebih dari setengahnya masing-masing 71% responden mengungkapkan komunikasi merupakan suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya, sebanyak 69% responden mengungkapkan komunikasi merupakan proses dimana seorang individu atau komunikator mengoperkan stimulan biasanya dengan lambang-lambang bahasa (verbal maupun non verbal) untuk mengubah tingkah laku orang lain, sebanyak 60% responden mengungkapkan komunikasi merupakan penyampaian informasi dan ide-ide sebagai sikap/emosi

56 dari seseorang kepada orang lain terutama melalui simbol-simbol, dan 54% responden mengungkapkan komunikasi merupakan seni menyampaikan informasi, ide-ide dan sikap seseorang kepada orang lain. Data hasil pengolahan angket no.1 seperti pada Tabel 4.1 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 66% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.2 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Komponen Komunikasi 2 a Communicator (komunikator) 29 83 6 17 35 100 b Message (pesan, ide, gagasan) 20 57 5 43 35 100 c Channel (saluran, media) 25 71 10 29 35 100 d Communicant (komunikan0 20 57 15 43 35 100 e Effect (efek) 21 51 14 49 35 100 Rata- rata 64 36 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.2, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang komponen komunikasi adalah sebagai berikut : sebagian besar (83%) responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain communicator (komunikator). Lebih dari setengahnya masing-masing 71% responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain channel (saluran, media), sebanyak 57% responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain message (pesan, ide, gagasan) dan

57 communicant (komunikan), dan sebanyak 51% responden mengungkapkan komponen komunikasi antara lain effect (efek). Data hasil pengolahan angket no.2 seperti pada Tabel 4.2 tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang komponen komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 64% berada pada kriteria cukup bermanfaat. Tabel 4.3 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang pengertian Pelayanan Prima 3 a Tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap 22 63 13 37 35 100 b Bertujuan memberi kepuasan kepada pelanggan dengan sasaran naiknya grafik penjualan, berubahnya status calon pembeli menjadi 31 89 4 11 35 100 pelanggan tetap c Baik dan komplit kepada pembeli atau pelanggan baru 22 63 13 37 35 100 d Berhubungan dengan kualitas produk yang berupa barang dan jasa 20 57 15 43 35 100 e Baik termasuk lingkungan yang asri, parkir, mekanisme kerja, penampilan menarik, sopan, berkomunikasi yang baik, memahami perilaku 21 60 14 40 35 100 pembeli Rata- rata 66 34 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.3, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.3 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi Dalam Pelayanan Jasa pada kesiapan prakerin di restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian pelayanan prima adalah sebagai berikut : sebagian besar (89%) responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang bertujuan memberi kepuasan kepada pelanggan dengan sasaran naiknya grafik penjualan, berubahnya status calon pembeli menjadi pelanggan tetap. Lebih dari setengahnya masing-

58 masing 63% responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang tertuju pada calon pembeli atau pelanggan dan pelanggan tetap dan pelayanan yang baik dan komplit kepada pembeli atau pelanggan baru, sebanyak 60% responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang baik termasuk lingkungan yang asri, parkir, mekanisme kerja, penampilan menarik, sopan, berkomunikasi yang baik, memahami perilaku pembeli, dan sebanyak 57% responden mengungkapkan pengertian pelayanan prima merupakan pelayanan yang berhubungan dengan kualitas produk yang berupa barang dan jasa. Data hasil pengolahan angket no.3 seperti pada Tabel 4.3 tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang pengertian pelayanan prima pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 66% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.4 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Fungsi Media Komunikasi 4 a Mempermudah penyampaian pesan atau informasi kepada yang membutuhkan 30 86 5 14 35 100 b Memperjelas isi dan maksud informasi yang akan disampaikan 30 86 5 14 35 100 c Mengefektifkan proses penyampaian informasi 17 49 18 51 35 100 d Mempersingkat waktu penyampaian informasi 17 49 18 51 35 100 e Membangkitkan daya tarik terhadap informasi atau pesan yang akan disampaikan 18 51 15 49 35 100 Rata- rata 64 36 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.4, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

59 restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang fungsi media komunikasi adalah sebagai berikut : sebagian besar (86%) responden mengungkapkan fungsi media komunikasi yaitu dapat mempermudah penyampaian pesan atau informasi kepada yang membutuhkan dan memperjelas isi dan maksud informasi yang akan disampaikan. Lebih dari setengahnya (51%) responden mengungkapkan fungsi media komunikasi yaitu dapat membangkitkan daya tarik terhadap informasi atau pesan yang akan disampaikan. Lebih dari setengahnya (49%) responden mengungkapkan fungsi media komunikasi yaitu dapat mengefektifkan proses penyampaian informasi dan mempersingkat waktu penyampaian informasi. Data hasil pengolahan angket no.4 seperti pada Tabel 4.4 menunjukksn bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang fungsi media komunikasi pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 79% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.5 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Karakter Pelanggan 5 a Extraverted (terbuka) 35 100 - - 35 100 b Intraverted (tertutup) 35 100 - - 35 100 c Sensory (spontanitas) 29 83 6 17 35 100 d Intuitive (pengilham) 30 86 5 1 35 100 e Thinker (pemikir) 22 63 13 37 35 100 Rata- rata 86 14 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.5, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek kognitif tentang karakter pelanggan adalah

60 sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain extraverted (terbuka) dan intraverted (tertutup). Sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain intuitive (pengilham), dan sebanyak 83% responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain sensory (spontanitas). Lebih dari setengahnya (63%) responden mengungkapkan karakter pelanggan antara lain thinker (pemikir). Data hasil pengolahan angket no.5 seperti pada Tabel 4.5 tersebut menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang karakter pelanggan sebesar 86% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.6 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Komunikasi yang Efektif 6 a Bersikap dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai 30 86 5 14 35 100 b Menyampaikan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai 30 86 5 14 35 100 c Mengucapkan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai 20 57 15 43 35 100 d Menyampaikan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai 17 49 18 51 35 100 e Mengucapkan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai 18 51 17 49 35 100 Rata- rata 66 34 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.6, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang komunikasi yang efektif adalah sebagai berikut : sebagian besar (86%) responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu bersikap dengan benar

61 sehingga tujuan utama dapat tercapai dan menyampaikan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai. Lebih dari setengahnya masing-masing 57% responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu mengucapkan pesan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai, dan sebanyak 51% responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu mengucapkan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai. Kurang dari setengahnya (49%) responden mengungkapkan berkomunikasi yang efektif yaitu menyampaikan keinginan dengan benar sehingga tujuan utama dapat tercapai. Data hasil pengolahan angket no.6 seperti pada Tabel 4.6 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelyanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang komunikasi yang efektif pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 64% berada pada kriteria cukup bermanfaat. Tabel 4.7 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Jenis-Jenis Kebutuhan Pelanggan 7 a Fisiologi 30 86 5 14 35 100 b Keamanan 25 71 10 29 35 100 c Cinta 28 80 7 20 35 100 d Penghargaan 24 69 11 31 35 100 e Mewujudkan sendiri 24 69 11 31 35 100 Rata- rata 75 15 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.7, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang jenis-jenis kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-

62 masing 86% responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan fisiologi, dan sebanyak 80% responden mengungkapkan jenisjenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan cinta. Lebih dari setengahnya masing-masing 71% responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan keamanan, dan sebanyak 69% responden mengungkapkan jenis-jenis kebutuhan pelanggan antara lain kebutuhan penghargaan dan mewujudkan sendiri. Data hasil pengolahan angket no.7 seperti pada Tabel 4.7 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelyanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang jenis-jenis kebutuhan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 75% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.8 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Pembagian Kerja Tim dalam Kelompok 8 a Membagi kerja tim dalam kelompok sebagai ketua, wakil kelas, sekertaris, bendahara dan seksi-seksi yang satu sama lain saling membantu b Mengatur setiap anggota tim dengan tidak membedabedakan, sesuai dengan pekerjaannya c Berpikiran positif terhadap para karyawan atau anggota bahwa mereka akan bekerja lebih giat sehingga dampaknya akan meningkatkan produktivitas kerja, semangat kerja dan hasil yang diperoleh lebih baik d Membentuk tim dalam kelompok untuk menangani satu masalah dalam waktu singkat atau jika perlu bekerja sama untuk waktu yang lama e Membentuk anggota tim agar dapat berkomunikasi dengan baik sehingga pada saat berkomunikasi tidak terjadi kesalahpahaman serta dapat mempererat kekompakan dalam bekerja 28 80 7 20 35 100 18 51 17 49 35 100 23 66 12 34 35 100 23 66 12 34 35 100 20 57 15 43 35 100 Rata- rata 64 36 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.8, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi

63 restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang pembagian kerja tim dalam kelompok pada kesiapan prakerin di restoran adalah sebagai berikut : sebagian besar (80%) responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan membagi kerja tim dalam kelompok sebagai ketua, wakil kelas, sekertaris, bendahara dan seksi-seksi yang satu sama lain saling membantu. Lebih dari setengahnya masing-masing 66% responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan berpikiran positif terhadap para karyawan atau anggota bahwa mereka akan bekerja lebih giat sehingga dampaknya akan meningkatkan produktivitas kerja, semangat kerja dan hasil yang diperoleh lebih baik dan membentuk tim dalam kelompok untuk menangani satu masalah dalam waktu singkat atau jika perlu bekerja sama untuk waktu yang lama, sebanyak 57% responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan membentuk anggota tim agar dapat berkomunikasi dengan baik sehingga pada saat berkomunikasi tidak terjadi kesalahpahaman serta dapat mempererat kekompakan dalam bekerja, dan sebanyak 51% responden mengungkapkan pembagian kerja tim yaitu dengan mengatur setiap anggota tim dengan tidak membeda-bedakan, sesuai dengan pekerjaannya. Data hasil pengolahan angket no.8 seperti pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang pembagian kerja tim dalam kelompok pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 64% berada pada kriteria cukup bermanfaat.

64 Tabel 4.9 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang Kebersihan Tubuh 9 a Rambutnya yang disisir rapi dan tidak berketombe 27 77 8 23 35 100 b Kuku yang dipotong pendek dan bersih 25 71 10 29 35 100 c Wajahnya yang segar, tidak kusam 21 60 14 40 35 100 d Pakaian yang bersih, rapi dan tidak bernoda 30 86 5 14 35 100 e Kumis dan janggut yang selalu dicukur rapi (bagi pria) 20 57 14 43 35 100 Rata- rata 70 30 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.9, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.9 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang kebersihan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari pakaian yang bersih, rapi,dan tidak bernoda, dan sebanyak 77% responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari rambutnya yang disisir rapi dan tidak berketombe. Lebih dari setengahnya masing-masing 71% responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari kuku yang dipotong pendek dan bersih, sebanyak 60% responden mengungkapkan kebersihan tubuh dapat dilihat dari wajahnya yang segar, tidak kusam, dan sebanyak 57% responden mengungkapkan kebersihan tubuh seseorang dapat dilihat dari kumis dan janggut yang selalu dicukur rapi (bagi pria). Data hasil pengolahan angket no.9 seperti pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang

65 kesehatan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 70% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.10 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Kognitif tentang kesehatan tubuh 10 a Wajahnya yang segar 26 74 9 26 35 100 b Wajahnya yang tidak pucat 26 74 9 26 35 100 c Kegesitan dalam bergerak 20 57 15 43 35 100 d Kondisi badannya yang tidak lemah 17 49 18 51 35 100 e Sikap badannya yang tidak loyo 24 69 11 31 35 100 Rata- rata 65 35 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.10, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran bagi responden yang didapatkan berkaitan dengan aspek kognitif tentang kesehatan tubuh adalah sebagai berikut : sebagian besar (74%) responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari wajahnya yang segar dan tidak pucat. Lebih dari setengahnya masing-masing 69% responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari sikap badannya yang tidak loyo, dan sebanyak 57 responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari kegesitan dalam bergerak. Kurang dari setengahnya (49%) responden mengungkapkan kesehatan tubuh seseorang dapat dilihat dari kondisi badannya yang tidak lemah. Data hasil pengolahan angket no.10 seperti pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek kognitif tentang kesehatan tubuh sebesar 65% berada pada kriteria cukup bermanfaat.

66 2. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa Berkaitan dengan Aspek Afektif (Sikap) Pada Kesiapan Prakerin di Restoran Data hasil penelitian manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif (sikap) pada kesiapan prakerin di restoran ditunjukkan pada Tabel 4.11 sampai dengan Tabel 4.20. Tabel 4.11 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek afektif tentang Sikap dalam Menerima Pelanggan 11 a Bersikap ramah ketika kedatangan pelanggan dengan menyambut tamu yang datang ke restoran dengan selalu tersenyum b Mengingat dan memanggil dengan mengebut nama tamu terutama kepada tamu langganan c Segera menanyakan maksud dan tujuan pelanggan dan membiasakan penggunaan ungkapanungkapan seperti: selamat pagi, silahkan dan lain-lain d Mempersilahkan duduk dan memberi kesempatan berbicara kepada pelanggan e Menghindari penggunaan kata-kata yang tidak dapat dimengerti oleh pelanggan 32 91 3 9 35 100 25 71 10 29 35 100 30 86 5 14 35 100 27 77 8 23 35 100 28 80 7 20 35 100 Rata- rata 81 19 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.11, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menerima pelanggan adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh bersikap ramah ketika kedatangan pelanggan dengan menyambut tamu yang datang ke restoran dengan selalu tersenyum, sebanyak 80% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh menghindari penggunaan kata-kata yang tidak dapat dimengerti oleh pelanggan,

67 sebanyak 86% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh segera menanyakan maksud dan tujuan pelanggan dan membiasakan penggunaan ungkapan-ungkapan seperti: selamat pagi, silahkan dan lain-lain, dan sebanayak 77% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh mempersilahkan duduk dan memberi kesempatan berbicara kepada pelanggan. Lebih dari setengah (71%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh mengingat dan memanggil dengan mengebut nama tamu terutama kepada tamu langganan. Data hasil pengolahan angket no.11 seperti pada Tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menerima pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 81% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.12 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Memberikan Perhatian Penuh kepada Pelanggan 12 a Mendengarkan dengan baik setiap tutur kata yang disampaikan pelanggan dalam menyampaikan pesanan atau kebutuhan pelanggan b Menerima dan menghargai perilaku pelanggan apa adanya c Menjelaskan kembali setiap pesanan, keluhan atau kebutuhan pelanggan 25 71 10 29 35 100 28 80 7 20 35 100 26 74 9 26 35 100 d Menyesuaikan diri dengan perilaku pelanggan 27 77 8 23 35 100 e Mendiskusikan dan membahas perbedaan paham atau persepsi dengan pelanggan serta memenuhi kebutuhan pelanggan akan barang atau jasa yang dipesannya 30 86 5 14 35 100 Rata- rata 78 22 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.12, boleh memilih lebih dari satu jawaban

68 Data pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam memberikan perhatian penuh kepada pelanggan adalah sebagai berikut : sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu mendiskusikan dan membahas perbedaan paham atau persepsi dengan pelanggan serta memenuhi kebutuhan pelanggan akan barang atau jasa yang dipesannya, sebanyak 80% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu menerima dan menghargai perilaku pelanggan apa adanya, dan sebanyak 77% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu menyesuaikan diri dengan perilaku pelanggan. Lebih dari setengahnya masing-masing 74% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu menjelaskan kembali setiap pesanan, keluhan atau kebutuhan pelanggan, dan sebanyak 71% responden mengungkapkan menjadi lebih mampu mendengarkan dengan baik setiap tutur kata yang disampaikan pelanggan dalam menyampaikan pesanan atau kebutuhan pelanggan. Data hasil pengolahan angket no.12 seperti pada Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang memberikan perhatian penuh kepada pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 78% berada pada kriteria bermanfaat.

69 Tabel 4.13 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Berpikiran Positif kepada Pelanggan 13 a Menyapa dengan ekspresi tersenyum apabila kedatangan pelanggan 26 74 9 26 35 100 b Menanyakan dan mencatat keperluan pelanggan 30 85 5 15 35 100 c Mengusahakan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi 32 91 3 9 35 100 d besikap apriori terhadap pelanggan (bersikap masa bodoh) 35 100 - - 35 100 e mencari atau memanfaatkan kelemahan pelanggan 35 100 - - 35 100 Rata- rata 90 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.13, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.13 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang berpikiran positif kepada pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan melayani pelanggan secara terhormat dengan tidak bersikap apriori terhadap pelanggan (bersikap masa bodoh) dan tidak mencari atau memanfaatkan pelanggan. Sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan melayani pelanggan secara terhormat dengan mengusahakan kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi, dan sebanyak 80% responden mengungkapkan melayani pelanggan secara terhormat dengan menanyakan dan mencatat kebutuhan pelanggan. Lebih dari setengahnya (74%) responden mengungkapkan melayani pelanggan secara terhormat dengan ekspresi tersenyum apabila kedatangan pelanggan. Data hasil pengolahan angket no.13 seperti pada Tabel 4.13 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek

70 afektif tentang berpikiran positif kepada pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 90% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.14 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Menghargai Pelanggan 14 a Sebaik-baiknya 32 91 3 9 35 100 b Mendengarkan dan mencatat setiap permintaan atau kebutuhan pelanggan 26 74 9 26 35 100 c Menggunakan tutur bahasa yang baik disertai senyuman 32 91 3 9 35 100 d Menunjukkan sikap simpatik dan perasaan senang dalam menghadapi pelanggan 35 100 - - 35 100 e Mendengarkan dengan penuh perhatian apabila pelanggan mengemukakan saran atau pendapatnya 34 97 1 3 35 100 Rata- rata 91 9 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.14, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menghargai dalam melayani pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh dalam menghargai pelanggan dengan menunjukkan sikap simpatik dan perasaan senang dalam menghadapi pelanggan. Sebagian besar masing-masing 97% responden mengungkapkan akan bersungguhsungguh dalam menghargai pelanggan dengan mendengarkan dengan penuh perhatian apabila pelanggan mengemukakan saran atau pendapatnya, dan sebanyak 91% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh dalam menghargai pelanggan dengan sebaik-baiknya dan menggunakan tutur bahasa yang baik disertai senyuman. Lebih dari setengahnya (74%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh dalam menghargai pelanggan dengan mendengarkan dan mencatat setiap permintaan atau kebutuhan pelanggan.

71 Data hasil pengolahan angket no.14 seperti pada Tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menghargai dalam melayani pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 91% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.15 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Menghadapi Kemarahan Pelanggan 15 a Tetap tenang 35 100 - - 35 100 b Cukup pengetahuan dan keterampilan tentang pekerjaan/tugasnya 22 63 13 37 35 100 c Melakukan pendekatan yang baru untuk mengendalikan kemarahan pelanggan 35 100 - - 35 100 d Mencari pokok permasalahan setelah kemarahannya reda 29 83 6 17 35 100 e Mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan 24 67 11 31 35 100 Rata- rata 83 17 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.15, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menghadapi kemarahan pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan tetap tenang dan melakukan pendekatan yang baru untuk mengendalikan kemarahan pelanggan. Sebagian besar masing-masing 83% responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan mencari pokok permasalahan setelah kemarahannya reda, dan sebanyak 69% responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahan. Lebih dari setengahnya (63%)

72 responden mengungkapkan dapat menguasai keadaan dengan cukup pengetahuan dan keterampilan tentang pekerjaan/tugasnya. Data hasil pengolahan angket no.15 seperti pada Tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap dalam menghadapi kemarahan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 83% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.16 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Menjaga Penampilan Personal dalam Ekspresi Wajah 16 a Melakukan kontak mata secara langsung dengan 35 100 - - pelanggan, selalu dengan senyuman dan tetap santun 35 100 b Menampilkan tatapan mata yang bersahabat dengan menghindari mata berkerut 20 57 15 43 35 100 c Menyembunyikan kekecewaan dengan menghindari bibir rapat dan selalu tersenyum 34 97 1 3 35 100 d Memposisikan kepala dengan wajar, agar tidak terkesan sombong 32 91 3 9 35 100 e Menganggukkan kepala sebagai rasa hormat kepada pelanggan 25 100 - - 35 100 Rata- rata 89 11 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.16, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.16 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjaga penampilan personal dalam ekspresi wajah yaitu seluruhnya (100%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh melakukan kontak mata secara langsung dengan pelanggan dan selalu dengan senyuman, tetap santun dan menganggukkan kepala sebagai rasa hormat kepada pelanggan. Sebagian besar masing-masing 97% responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh

73 menyembunyikan kekecewaan dengan menghindari bibir rapat dan selalu tersenyum, dan sebanyak 91% responden mengungkapkan akan bersungguhsungguh memposisikan kepala dengan wajar, agar tidak terkesan sombong. Lebih dari setengahnya (57%) responden mengungkapkan akan bersungguh-sungguh menampilkan tatapan mata yang bersahabat dengan menghindari mata berkerut. Data hasil pengolahan angket no.16 seperti pada Tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjaga penampilan personal dalam ekspresi wajah pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 89% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.17 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang menangani problem kebutuhan pelanggan 17 a Menjelaskan duduk persoalan dengan bijaksana 33 94 2 6 35 100 b Mengusulkan beberapa alternatif sebagai jalan keluar 33 94 2 6 35 100 c Meminta bantuan rekan lain yang lebih mampu/ berwenang untuk mengatasi persoalan tersebut 26 74 9 26 35 100 d Meyakinkan pelanggan tentang tindak lanjut yang akan dilakukan untuk mengatasi persoalan 32 91 3 9 35 100 pelanggan e Melaksanakan tindak lanjut sesegera mungkin 33 94 2 6 35 100 Rata- rata 90 10 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.17, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.17 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang menangani problem kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut : sebagan besar masing-masing 94% responden mengungkapkan cermat dalam menjelaskan duduk persoalan dengan bijaksana, mengusulkan beberapa alternatif sebagai jalan keluar dan melaksanakan tindak

74 lanjut sesegera mungkin, dan sebanyak 91% responden mengungkapkan cermat dalam meyakinkan pelanggan tentang tindak lanjut yang akan dilakukn untuk mengatasi persoalan pelanggan. Dan lebih dari setengahnya (74%) responden mengungkapkan cermat dalam meminta bantuan rekan lain yang lebih mampu/berwenang untuk mengatasi persoalan tersebut. Data hasil pengolahan angket no.17 seperti pada Tabel 4.17 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang menangani problem kebutuhan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 90% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.18 Persentase Nilai Manfaat Kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa pada Kesiapan Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang seikap menjadi pendengar yang efektif 18 a Memperhatikan kontak mata pada saat berbicara (eye 19 54 16 46 contact) 35 100 b Menyimak isi pembicaraan bukan pembicaranya 35 100 - - 35 100 c Menunjukkan pemahaman tentang isi pembicaraan dengan komentar positif 30 86 5 14 35 100 d Bersikap tenang dan sabar, serta menghindari sikap tergesa-gesa dan memotong pembicaraan 31 89 4 11 35 100 e Menghindari dalam mengalihkan pembicaraan secara tiba-tiba 31 89 4 11 35 100 Rata- rata 84 16 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.18, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.18 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjadi pendengar yang efektif yaitu seluruhnya (100%) responden mengungkapkan teliti dalam menyimak isi pembicaraan bukan pembicaranya. Sebagian besar masing-masing 89% responden mengungkapkan teliti dalam bersikap tenang dan sabar, serta

75 menghindari sikap tergesa-gesa dan memotong pembicaraan, dan menghindari dalam mengalihkan pembicaraan secara tiba-tiba, sebanyak 86% responden mengungkapkan teliti dalam menunjukkan pemahaman tentang isi pembicaraan dengan komentar positif. Dan lebih dari setengahnya (54%) responden mengungkapkan akan teliti dalam memperhatikan kontak mata pada saat berbicara (eye contact). Data hasil pengolahan angket no.18 seperti pada Tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjadi pendengar yang afektif pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 84% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.19 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Sikap Sopan 19 a Sikap pada waktu berbicara dengan atasan, orang lain yang lebih tua atau dengan lain jenis b Volume suara dalam berkomunikasi sehingga tidak terlalu keras atau terlalu pelan c Sikap badan pada waktu berbicara di depan orang banyak d Pandangan mata pada waktu berbicara melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya e Mimik muka atau roman muka jangan terlalu serius atau tegang dan juga tidak terlalu santai 35 100 - - 35 100 35 100 - - 35 100 30 86 5 14 35 100 32 91 3 9 35 100 35 100 - - 35 100 Rata- rata 95 5 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.19, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.29 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap sopan adalahsebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan dapat memperhatikan sikap pada waktu berbicara dengan atasan, orang lain yang lebih tua atau dengan lain jenis,

76 volume suara dalam berkomunikasi sehingga tidak terlalu keras atau terlalu pelan, dan mimik muka atau roman muka jangan terlalu serius atau tegang dan juga tidak terlalu santai. Sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan dapat memperhatikan pandangan mata pada waktu berbicara melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya, dan sebanyak 86% responden mengungkapkan dapat memperhatikan sikap badan pada waktu berbicara di depan orang banyak. Data hasil pengolahan angket no.19 seperti pada Tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap sopan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 95% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.20 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Afektif tentang Menjaga Kesehatan Tubuh 20 a Mandi 2 kali dalam sehari agar tubuh selalu bersih 30 86 5 14 35 100 b Mengganti pakaian secara teratur agar terhindar dari kuman-kuman dari pakaian 30 86 5 14 35 100 c Menggosok gigi secara teratur dengan menggunakan pasta gigi 25 71 10 29 35 100 d Mencuci tangan dengan sabun setelah buang air untuk menghindari kuman-kuman yang menempel 26 74 9 26 35 100 pada tangan setelah beraktivitas e Mencuci rambut 2 kali dalam seminggu agar rambut selalu bersih dan tidak berketombe 28 80 7 20 35 100 Rata- rata 80 20 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.20, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.20 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjaga kesehatan tubuh yaitu sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan menjaga

77 kesehatan tubuh dengan mandi 2 kali dalam sehari agar tubuh selalu bersih dan mengganti pakaian secara teratur agar terhindar dari kuman-kuman dari pakaian, dan sebanyak 80% responden mengungkapkan menjaga kesehatan tubuh dengan mencuci rambut 2 kali dalam seminggu agar rambut selalu bersih dan tidak berketombe. Lebih dari setengahnya masing-masing 74% responden mengungkapkan menjaga kesehatan tubuh dengan mencuci tangan dengan sabun setelah buang air untuk menghindari kuman-kuman yang menempel pada tangan setelah beraktivitas, dan sebanyak 71% responden mengungkapkan menjaga kesehatan tubuh dengan menggosok gigi secara teratur dengan menggunakan pasta gigi. Data hasil pengolahan angket no.20 seperti pada Tabel 4.20 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek afektif tentang sikap menjaga kesehatan tubuh pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 80% berada pada kriteria bermanfaat. 3. Hasil Penelitian Data Manfaat Kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa Berkaitan dengan Aspek Psikomotor (Keterampilan) Pada Kesiapan Prakerin di Restoran Data hasil penelitian manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor (keterampilan) pada kesiapan prakerin di restoran ditunjukkan pada Tabel 4.21 sampai dengan Tabel 4.30.

78 Tabel 4.21 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek psikomotor tentang Pelayanan Prima Berdasarkan Konsep Action (Tindakan) 21 a Mengingat dan memanggil dengan menyebut nama tamu, terutama tamu-tamu langganan 30 86 5 14 35 100 b Membiasakan menggunakan ungkapan-ungkapan seperti selamat pagi/siang/malam, silahkan, terima 35 100 - - 35 100 kasih tuan/nyonya c Menanyakan bantuan tanpa menunggu diminta, seperti ada yang dapat saya bantu? 35 100 - - 35 100 d Menerima kedatangan pelanggan dengan menyambutnya, seperti selamat datang 35 100 - - 35 100 e Menanyakan maksud dan tujuan pelanggan dengan menggunakan tutur bahasa yang baik, seperti silahkan duduk / silahkan masuk, mau pesan apa 32 91 3 9 35 100 tuan/nyonya? Rata- rata 95 5 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.21, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.21 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang keterampilan dalam pelayanan prima yaitu seluruhnya (100%) responden mengungkapkan menjadi terampil dalam membiasakan menggunakan ungkapan-ungkapan seperti selamat pagi/siang/malam, silahkan, terima kasih tuan/nyonya. Menanyakan bantuan tanpa menunggu diminta, seperti ada yang dapat saya bantu? dan Menerima kedatangan pelanggan dengan menyambutnya, seperti selamat datang. Sebagian besar masing-masing 91% responden mengungkapkan menjadi terampil dalam (menanyakan maksud dan tujuan pelanggan dengan menggunakan tutur bahasa yang baik, seperti silahkan duduk / silahkan masuk, mau pesan apa tuan/nyonya?, dan sebanyak 86% responden mengungkapkan menjadi terampil dalam mengingat dan memanggil dengan menyebut nama tamu, terutama tamu-tamu langganan.

79 Data hasil pengolahan angket no.21 seperti pada Tabel 4.21 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor tentang keterampilan dalam pelayanan prima pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 95% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.22 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Mencatat Kebutuhan Pelanggan 22 a Sebagai tindakan yang menghargai kebutuhan pelanggan dengan langsung mencatat apa yang dipesan oleh pelanggan b Dengan menegaskan kembali apa yang dipesan pelanggan agar tidak terjadi kesalahan c Dengan ekspresi wajah tersenyum dan segera menanyakan kebutuhan pelanggan kemudian mencatatnya dan mengulang apa yang telah dicatat sesuai dengan pesanan dan menanyakan kembali apakah masih ada tambahan pesanan d Dengan menanyakan kembali apakah masih ada tambahan pesanan? e Menggunakan tutur bahasa yang baik dalam menanyakan kebutuhan pelanggan dan segera mencatat pesanannya secara jelas, sehingga tidak menimbulkan kekeliruan 32 91 3 9 35 100 34 97 1 3 35 100 35 100 - - 35 100 32 91 3 9 35 100 26 74 9 26 35 100 Rata- rata 91 9 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.22, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.22 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang mencatat kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan terampil dalam mencatat kebutuhan pelanggan dengan ekspresi wajah tersenyum dan segera menanyakan kebutuhan pelanggan kemudian mencatatnya dan mengulang apa yang telah dicatat sesuai dengan pesanan dan menanyakan kembali apakah masih ada tambahan pesanan. Sebagian besar masing-masing 97% responden mengungkapkan terampil dalam mencatat kebutuhan pelanggan

80 dengan menegaskan kembali apa yang dipesan pelanggan agar tidak terjadi kesalahan, sebanyak 91% responden mengungkapkan terampil dalam mencatat kebutuhan pelanggan sebagai tindakan yang menghargai kebutuhan pelanggan dengan langsung mencatat apa yang dipesan oleh pelanggan dan dengan menanyakan kembali apakah masih ada tambahan pesanan?. Lebih dari setengahnya (74%) responden mengungkapkan terampil dalam mencatat kebutuhan pelanggan menggunakan tutur bahasa yang baik dalam menanyakan kebutuhan pelanggan dan segera mencatat pesanannya secara jelas, sehingga tidak menimbulkan kekeliruan. Data hasil pengolahan angket no.22 seperti pada Tabel 4.22 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor tentang mencatat kebutuhan pelanggan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 84% berada pada kriteria bermanfaat. Tabel 4.23 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Menentukan Cara Berjalan 23 a Pandangan mata ke depan tidak menengadah 32 91 3 9 35 100 b Pandangan mata ke depan tidak menunduk 34 97 1 3 35 100 c membusungkan dada 30 86 5 14 35 100 d membungkuk 32 91 3 9 35 100 e Berjalan dengan tubuh tegak dan bersemangat 35 100 - - 35 100 Rata- rata 93 7 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.23, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.23 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan caraa berjalan adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan lebih

81 terampil menentukan cara berjalan yaitu yaitu berjalan dengan tubuh tegak dan bersemangat. Sebagian besar masing-masing 97% responden mengungkapkan lebih terampil dalam menentukan cara berjalan yaitu pandangan mata ke depan tidak membungkuk, sebanyak 91% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berjalan yaitu pandangan mata ke depan tidak menengadah dan tidak membungkuk, dan sebanyak 86% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berjalan yaitu tidak membusungkan dada. Data hasil pengolahan angket no.23 seperti pada Tabel 4.23 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara berjalan pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 93% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.24 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Menentukan Cara Berpakaian 24 a Seragam yang telah ditentukan 30 86 5 14 35 100 b Yang selalu rapih dan wangi 22 63 13 37 35 100 c Yang selalu bersih dan tidak bernoda 35 100 - - 35 100 d Yang serasi dan selalu memakai uniform (seragam) kerja 35 100 - - 35 100 e Selalu mengenakan atribut yang telah ditetapkan manajemen seperti name tag dan simbol 27 77 8 23 35 100 perusahaan Rata- rata 85 15 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.24, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.24 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara berpakaian adalah sebagai berikut : seluruhnya (100%) responden mengungkapkan terampil

82 dalam menentukan cara berpakaian dengan menggunakan pakaian seragam yang telah ditentukan, yang serasi dan selalu memakai uniform (seragam) kerja dan dengan menggunakan pakaian yang selalu bersih dan tidak bernoda. Sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berpakaian dengan menggunakan seragam yang ditentukan, dan sebanyak 77% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berpakaian dengan menggunakan pakaian selalu mengenakan atribut yang telah ditetapkan manajemen seperti name tag dan simbol perusahaan. Lebih dari setengahnya (63%) responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berpakaian yaitu menggunakan pakaian yang selalu rapi dan wangi. Data hasil pengolahan angket no.24 seperti pada Tabel 4.24 tersebut dapat ditafsirkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor tentang menentukan cara berpakaian pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 85% berada pada kriteria sangat bermanfaat. Tabel 4.25 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Menentukan Cara Berbicara 25 a Dalam berbicara memperhatikan dengan siapa kita bicara (tua,muda) berbicara secara wajar 27 77 8 23 35 100 b Bicara sambil tersenyum menandakan bahwa kita adalah orang yang baik dan ramah 30 86 5 14 35 100 c Dengan menggunakan tutur bahasa yang baik agar dimengerti oleh pelanggan 28 80 7 20 35 100 d Memperhatikan pandangan mata pada waktu berbicara sebaiknya melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya 35 100 - - 35 100 e Bersikap sopan dengan memperhatikan volume suara dalam berkomunikasi sehingga tidak terlalu 26 74 9 26 35 100 keras/pelan Rata- rata 83 17 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.25, boleh memilih lebih dari satu jawaban

83 Data pada Tabel 4.25 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang keterampilan dalam pelayanan prima yaitu seluruhnya (100%) responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara bicara yaitu memperhatikan pandangan mata pada waktu berbicara sebaiknya melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya. Sebagian besar masing-masing 86% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berbicara yaitu bicara sambil tersenyum menandakan bahwa kita adalah orang yang baik dan ramah, sebanyak 80% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berbicara yaitu dengan menggunakan tutur bahasa yang baik agar dimengerti oleh pelanggan, dan sebanyak 77% responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berbicara yaitu dalam berbicara memperhatikan dengan siapa kita bicara (tua,muda) berbicara secara wajar. Lebih dari setengahnya (74%) responden mengungkapkan terampil dalam menentukan cara berbicara yaitu bersikap sopan dengan memperhatikan volume suara dalam berkomunikasi sehingga tidak terlalu keras atau pelan. Data hasil pengolahan angket no.25 seperti pada Tabel 4.25 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase manfaat kompetensi Melakukan Komunikasi dalam Pelayanan Jasa bagi responden berkaitan dengan aspek psikomotor tentang keterampilan dalam pelayanan prima pada kesiapan prakerin di restoran sebesar 83% berada pada kriteria bermanfaat.

84 Tabel 4.26 Prakerin di Restoran Berkaitan dengan Aspek Psikomotor tentang Melakukan Komunikasi Langsung 26 a Volume suara tidak terlalu keras atau tertalu pelan 27 77 8 23 35 100 b Pandangan mata pada waktu berbicara melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya 30 86 5 14 35 100 c Mimik muka atau roman muka tidak terlalu serius atau tegang dan juga tidak terlalu santai 30 86 5 14 35 100 d Bila berbicara dengan atasan tidak sering menggerakgerakkan tangan seperti sedang memberi perintah 26 74 9 26 35 100 e Pada waktu berbicara di depan orang banyak sikap badan tidak tegang, gugup atau gemeteran 29 83 6 17 35 100 Rata- rata 81 19 100 Sumber : hasil pengolahan data dari angket, pertanyaan no.26, boleh memilih lebih dari satu jawaban Data pada Tabel 4.26 menunjukkan bahwa manfaat kompetensi restoran berkaitan dengan aspek psikomotor tentang melakukan komunikasi langsung adalah sebagai berikut : sebagian besar rmasing-masing 86% responden mengungkapkan terampil dalam berkomunikasi langsung yaitu pandangan mata pada waktu berbicara melihat dagu lawan bicara dan hanya sekali-kali melihat matanya dan mimik muka atau roman muka tidak terlalu serius atau tegang dan juga tidak terlalu santai, sebanyak 77% responden mengungkapkan terampil dalam berkomunikasi langsung yaitu volume suara tidak terlalu keras atau terlalu pelan, dan sebanyak 83% responden mengungkapkan terampil dalam berkomunikasi langsung yaitu pada waktu berbicara di depan orang banyak sikap badan tidak tegang, gugup atau gemeteran. Lebih dari setengahnya masing-masing 74% responden mengungkapkan terampil berkomunikasi langsung yaitu bila berbicara dengan atasan tidak sering menggerak-gerakkan tangan seperti sedang memberi perintah.