BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Fakultas Syariah IAIN Walisongo Semarang

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN RESTORAN RICHEESE FACTORY CABANG DEPOK KELAPA DUA

memberikan kepuasan konsumen jangka panjang.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN. buah. Dari 105 kuesioner yang dikirimkan kepada seluruh

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISA. 4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Islam Purwodadi Sejarah Singkat Rumah Sakit Islam Purwodadi

MATERI APLIKOM LANJUT UJI ASUMSI KLASIK

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Responden dari penelitian ini adalah mahasiswa STAIN Pekalongan

Tiara Puri Yasinta Manajemen Ekonomi 2016 PENGARUH LOKASI DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK SUSU PADA TOKO LULU KIDS DEPOK

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Majapahit Semarang)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melalui kuesioner. Kuesioner yang disebar sebanyak 34 kuesioner, pekerjaan, dan tingkat pendidika terakhir.

BAB IV ANALISIS PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN ANAK DI DESA PROTO KEDUNGWUNI PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Lazada Indonesia merupakan top online retailer di Indonesia. Perusahaan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Perusahaan didirikan pada tanggal 20 Maret 1958 di Jakarta. Ruang lingkup

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling. menggunakan kartu Indosat Ooredoo.

BAB IV HASIL PENELITIAN. transaksi untuk pembelian fashion muslim melalui e-commerce, maka akan. Tabel 4.1 Data responden berdasarkan gender

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 110 responden yang berada di

Pengaruh Media Iklan, Kepercayaan, Kesesuaian Harga dan Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Toko Online Zalora

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. pegawai BPBD Semarang yang berjumlah 56 orang. Untuk mendapatkan

BAB IV ANALISIS HASIL PEMBAHASAN. Berikut ini diringkas pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1. Rincian pengiriman Pengembalian Kuesioner

BAB IV HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KOMPENSASI, MOTIVASI, DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INDONESIA HYDRO CONSULT

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Pemerintah Kabupaten Kudus. Visi Pemerintah Kabupaten Kudus yaitu "Terwujudnya Kudus Yang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum KJKS Insan Sejahtera Cabang Cepiring

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berada di meruya selatan. dengan total 100 kuesioner yang diantarkan langsung

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA ACE HARDWARE DI MARGO CITY DEPOK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas Dan Rasio Likuiditas Terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

Hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa ketiga sampel atau variabel tersebut adalah distribusi normal.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Cabang Pekalongan yang berjumlah nasabah. Dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengujian yang telah dilakukan yaitu terdiri dari analisis deskriptif, dan beberapa

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (Rtv) Pekanbaru terhadap 76 orang pelanggan diperoleh hasil penelitian meliputi :

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB IV HASIL PENELITIAN. Dalam penelitian ini data yang dianaisis adalah Fasilitas belajar (X 1 ),

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus pada McDonald s Kelapa Dua Depok)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berkembang dari tahun ke tahun, dan pada tahun 2004 PT. Bank Danamon

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang terdiri dari variabel terikat (dependen) yaitu tingkat

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Tabel: 3.1. Pengelompokan Responden Berdasarkan Usia s/d s/d ,7.

BAB IV HASIL PENELITIAN. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi

BAB IV HASIL PENELITIAN. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan dengan menyebarkan kuesioner

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian. Pemilihan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sensus.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

84 4.1. Analisis Kuantitatif BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS. Berikut hasil pengujian validitas. Untuk tingkat validitas dilakukan uji signifikansi dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Untuk degree of freedom(df) = n-k dalam hal ini n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah konstruk. Pada kasus ini besarnya df dapat dihitung 37-2 atau df = 35 dengan alpha 0,05 didapat r tabel 0,325; jika r hitung (untuk tiap-tiap butir pertanyaan dapat dilihat pada kolom corrected item pertanyaan totalcorrelation) lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid. Variabel Motivasi (X) Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrumen Item pertanyaan Corrected Item pertanyaan Total Correlation r table Ket. Motivasi 1 0,407 0,325 Valid Motivasi 2 0,434 0,325 Valid Motivasi 3 0,592 0,325 Valid Motivasi 4 0,330 0,325 Valid Motivasi 5 0,374 0,325 Valid Motivasi 6 0,519 0,325 Valid Motivasi 7 0,636 0,325 Valid Motivasi 8 0,361 0,325 Valid Motivasi 9 0,373 0,325 Valid Motivasi 10 0,503 0,325 Valid Motivasi 11 0,535 0,325 Valid Motivasi 12 0,523 0,325 Valid Motivasi 13 0,473 0,325 Valid Motivasi 14 0,422 0,325 Valid Motivasi 15 0,652 0,325 Valid Motivasi 16 0,418 0,325 Valid

85 Disiplin Kerja (Y 1 ) Kinerja (Y 2 ) Disiplin Kerja 1 0,596 0,325 Valid Disiplin Kerja 2 0,463 0,325 Valid Disiplin Kerja 3 0,453 0,325 Valid Disiplin Kerja 4 0,684 0,325 Valid Disiplin Kerja 5 0,365 0,325 Valid Disiplin Kerja 6 0,579 0,325 Valid Disiplin Kerja 7 0,451 0,325 Valid Disiplin Kerja 8 0,623 0,325 Valid Disiplin Kerja 9 0,408 0,325 Valid Disiplin Kerja 10 0,452 0,325 Valid Disiplin Kerja 11 0,354 0,325 Valid Disiplin Kerja 12 0,419 0,325 Valid Disiplin Kerja 13 0,380 0,325 Valid Disiplin Kerja 14 0,437 0,325 Valid Disiplin Kerja 15 0,358 0,325 Valid Disiplin Kerja 16 0,364 0,325 Valid Kinerja 1 0,586 0,325 Valid Kinerja 2 0,460 0,325 Valid Kinerja 3 0,565 0,325 Valid Kinerja 4 0,463 0,325 Valid Kinerja 5 0,456 0,325 Valid Kinerja 6 0,477 0,325 Valid Kinerja 7 0,577 0,325 Valid Kinerja 8 0,613 0,325 Valid Dari tabel-tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing item pertanyaan memiliki r hitung > dari r tabel ( 0,325) dan bernilai positif. Dengan demikian butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Variabel Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas Coefficient Cronbach Alpha Keterangan Motivasi 16 Item pertanyaan 0,763 Reliabel Disiplin Kreja 16 Item pertanyaan 0,750 Reliabel Kinerja 8 Item pertanyaan 0,623 Reliabel

86 Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing variabel memiliki Cronbach Alpha > 0,60. Dengan demikian variabel (motivasi, disiplin kerja, dan kinerja) dapat dikatakan reliabel. 4.2 Asumsi Klasik Berdasarkan hasil pengujian segala penyimpangan klasik terhadap data penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut : 4.2.1 Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Cara yang bisa ditempuh untuk menguji kenormalan data adalah dengan menggunakan Grafik Normal P-P Plot dengan cara melihat penyebaran datanya. Jika pada grafik tersebut penyebaran datanya mengikuti pola garis lurus, maka datanya normal. Jika pada tabel test of normality dengan menggunakan Kolmogorov- Smirnov nilai sig > 0.05, maka data berdistribusi normal. Adapun Uji Normalitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Gambar 4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas Antara Variabel Motivasi (X) dengan Variabel Disiplin Kerja (Y 1 )

87 Gambar 4.2 Grafik Histogram Uji Normalitas Antara Variabel Motivasi (X) dengan Variabel Kinerja (Y 2 ) Gambar 4.3 Normal Probability Plot Antara Variabel Motivasi (X) dengan Variabel Disiplin Kerja (Y 1 )

88 Gambar 4.4 Normal Probability Plot Antara Variabel Motivasi (X) dengan Variabel Variabel Kinerja (Y 2 Tabel 4.3 Nilai Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Untuk Motivasi terhadap Disiplin Kerja Uji kolmogorov-smirnov Unstandarize Residual Nilai kolmogorov-smirnov 0,751 Sig 0,626 Tabel 4.4 Nilai Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov Untuk Motivasi terhadap Kinerja Uji kolmogorov-smirnov Unstandarize Residual Nilai kolmogorov-smirnov 0,722 Sig 0,675

89 Berdasarkan pada grafik histogram, residual data telah menunjukkan kurva normal yang membentuk lonceng sempurna. Begitu pula, pada grafik normal P-P Plot residual penyebaran data belum terlalu garis normal (garis lurus). Untuk lebih memastikan residual data telah mengikuti asumsi normalitas, maka residual data diuji kembali dengan menggunakan uji Kolomorov Smirnov. Pada tabel 4.3 dan tabel 4.4, uji Kolomorov Smirnov menunjukkan bahwa residual data yang didapat tersebut mengikuti distribusi normal, berdasarkan hasil output menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov signifikan pada 0,626> 0,05 dan 0,675> 0,05. Dengan demikian, residual data berdistribusi normal dan model regresitelah memenuhi asumsi normalitas. 1 4.2.2 Uji Multikolinearitas Uji Multikolieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independent. Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas Antara Variabel Motivasi (X) dengan Variabel Disiplin Kerja (Y 1 ) Coefficients a Collinearity Statistics Model 1 (Constant) Tolerance VIF Motivasi (X) 1.000 1.000 a. Dependent Variable: Disiplin Kerja (Y1) 1 Stanislaus S. Uyanto Ph.D., Pedoman Analisis Data Dengan SPSS, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2009, Hal: 248

90 Tabel 4.6 Uji Multikolinieritas Antara Variabel Motivasi (X) dengan Variabel Kinerja (Y 2 ) Coefficients a Collinearity Statistics Model 1 (Constant) Tolerance VIF Motivasi (X) 1.000 1.000 a. Dependent Variable: Kinerja (Y2) Dari hasil pengujian multikolineoritas yang dilakukan diketahui bahwa nilai variance inflation factor (VIF) kedua variabel, yaitu lebih kecil dari 10, sehingga bisa diduga bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi. 4.2.3 Uji Autokorelasi Pengujian ini dilakukan untuk menguji suatu model apakah antara variabel pengganggu masing-masing variabel bebas saling mempengaruhi. Adapun hasil pengujian autokorelasi adalah sebagai berikut: Tabel 4.7 Uji Autokorelasi Antara Variabel Motivasi (X) dengan Variabel Disiplin Kerja (Y 1 ) Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1.875 a.766.759 2.660 2.024 a. Predictors: (Constant), Motivasi (X) b. Dependent Variable: Disiplin Kerja (Y1)

91 Tabel 4.8 Uji Autokorelasi Antara Variabel Motivasi (X) dengan Variabel Kinerja (Y 2 ) Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1.790 a.624.614 1.845 1.546 a. Predictors: (Constant), Motivasi (X) b. Dependent Variable: Kinerja (Y2) Dari hasil pengujian dengan menggunakan uji Durbin Watson atas residual persamaan regresi diperoleh angka d-hitung sebesar 2,024 dan 1,546. Sebagai pedoman umum Durbin Watson berkisar 0 dan 4. Jika nilai uji statistik Durbin Watson lebih kecil dari satu atau lebih besar dari tiga, maka residuals atau eror dari model regresi berganda tidak bersifat independen atau terjadi autocorrelation 2. Jadi berdasarkan nilai uji statistik Durbin Watson dalam penelitian ini berada diatas satu dan dibawah tiga (2,024dan 1,546) sehingga tidak terjadi autocorrelation. 4.2.4 Uji Heteroskedastisitas Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan varians. Adapun hasil uji statistic Heterokedasitas yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 2 S. Uyanto, Pedoman Analisis Data dengan SPSS, Yogyakarta: Graham Ilmu, 2006, 248

92 Gambar 4.5 Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas Antara Variabel Motivasi (X) dengan Variabel Disiplin Kerja (Y 1 ) Gambar 4.6 Uji Penyimpangan Heteroskedastisitas Antara Variabel Motivasi (X) dengan Variabel Kinerja (Y 2 )

93 Berdasarkan grafik scatterplot menunjukkan bahwa terdapat pola yang jelas serta titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. 4.3 Analisis Data 4.3.1 Koefisien Korelasi dan Determinasi Koefisien korelasi linear berganda adalah angka indeks yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel. Sedangkan koefisien determinasi memiliki fungsi untuk menjelaskan sejauh mana kemampuan variabel independen (motivasi) terhadap variabel dependen (disiplin kerja dan kinerja). Hasil olahan statistik yang dibantu program SPSS 17.0 fo windows menunjukkan bahwa: 4.4.1.1 Uji koefisien korelasi (R) antara variabel motivasi (X) dengan variabel disiplin kerja (Y 1 ) didapat sebesar 0,875 sedangkan variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 75,9%, sedang yang 14,1% sisanya dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini (tidak diteliti). Tabel 4.9 Uji Korelasi dan Determinasi Antara Variabel Motivasi (X) Dengan Variabel Disiplin Kerja (Y 1 ) Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1.875 a.766.759 2.660 2.024 a. Predictors: (Constant), Motivasi (X) b. Dependent Variable: Disiplin Kerja (Y1)

94 4.4.1.2 Uji koefisien korelasi (R) antara variabel motivasi (X) dengan variabel kinerja (Y 2 ) didapat sebesar 0,790 sedangkan variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 61,4%, sedang yang 38,6% sisanya dijelaskan variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini (tidak diteliti). Tabel 4.10 Uji Korelasi dan Determinasi Antara Variabel Motivasi (X) Dengan Variabel Kinerja (Y 2 ) Model Summary b Adjusted R Std. Error of the Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson 1.790 a.624.614 1.845 1.546 a. Predictors: (Constant), Motivasi (X) b. Dependent Variable: Kinerja (Y2) Hasil uji koefisien determinasi tersebut memberikan makna, bahwa masih terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi kepercayaan nasabah. Untuk itu perlu pengembangan penelitian lebih lanjut, terkait dengan topik ini. 4.3.2 Uji Hipotesis Menggunakan Uji t atau Uji Parsial Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variable bebas dengan variable terikat secara parsial. Pengolahan data menggunakan SPSS for windows versi 17.0. Berdasarkan data-data yang diperoleh dari 37 responden di dapat hasil sebagai berikut: 1. Hipotesis 1 yang berbunyi: Ada pengaruh yang positif antara motivasi terhadap disiplin kerja. Hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17.0 diperoleh hasil sebagai berikut.

95 Tabel 4.11 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 2.672 5.860.456.651 Motivasi (X).924.086.875 10.693.000 a. Dependent Variable: Disiplin Kerja (Y1) Dari tabel 4.11 di atas, dapat diketahui hasil analisis regresi diperoleh koefisien untuk variabel motivasi sebesar 0,924 dengan konstanta sebesar 2,672 sehingga model persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y 1 = 2,672+0,924X 1 Hasil uji empiris pengaruh motivasi terhadap disiplin kerja menunjukkan nilai t hitung 10,693 dan p value (Sig) sebesar 0,000 yang di bawah alpha 5%. Artinya bahwa ada pengaruh yang positif antara motivasi terhadap disiplin kerja. Hasil penelitian dapat menerima hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang positif antara motivasi terhadap disiplin kerja. Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel motivasi menunjukkan angka sebesar 0,924, yang artinya adalah besaran koefisien motivasi terhadap displin kerja adalah sebesar 92,4%. 2. Hipotesis 2 yang berbunyi: Ada pengaruh yang positif antara motivasi terhadap kinerja. Hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 17.0 diperoleh hasil sebagai berikut.

96 Tabel 4.12 Unstandardized Coefficients Coefficients a Standardized Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF 1 (Constant) 1.811 4.065.445.659 Motivasi (X).457.060.790 7.628.000 1.000 1.000 a. Dependent Variable: Kinerja (Y2) Dari tabel 4.12 di atas, dapat diketahui hasil analisis regresi diperoleh koefisien untuk variabel motivasi sebesar 0,457 dengan konstanta sebesar 1,811 sehingga model persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y 2 = 1,811+0,457X 1 Hasil uji empiris pengaruh motivasi terhadap kinerja menunjukkan nilai t hitung 7,628 dan p value (Sig) sebesar 0,000 yang di bawah alpha 5%. Artinya bahwa ada pengaruh yang positif antara motivasi terhadap kinerja. Hasil penelitian dapat menerima hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang positif antara motivasi terhadap kinerja. Nilai beta dalam Unstandardized Coefficients variabel motivasi menunjukkan angka sebesar 0,457, yang artinya adalah besaran koefisien motivasi terhadap kinerja adalah sebesar 45,7%. 4.3.3 Pembahasan Pengaruh masing-masing variabel independen (motivasi) dan variabel dependen (disiplin kerja dan kinerja) dapat dijelaskan sebagai berikut. Dari hasil pengujian yang dilakukan terbukti bahwa motivasi memiliki pengaruh yang signifikan secara partial terhadap disiplin kerja karyawan KSU Bina Mitra Mandiri Kudus (Pvalue < 0.05).

97 Motivasi merupakan faktor yang perlu diperhitungkan dalam kedisiplinan kerja karyawanksu Bina Mitra Mandiri Kudus. Dari hasil pengujian yang dilakukan terbukti motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja karyawan KSU Bina Mitra Mandiri Kudus. Ini ditunjukkan dengan hasil yang berbeda dengan jawaban responden pada masing-masing item pertanyaan. Pada item pertanyaan motivasi 1 sebanyak 43,2% responden menyatakan sangat setuju atas saya mematuhi kebijakan yang ada di KSU Bina Mitra Mandiri Kudus, sedangkan 48,6% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan netral. Pada item pertanyaan motivasi 2 sebanyak 56,8% responden menyatakan sangat setuju atas prosedur kerja wajib saya taati, sedangkan 37,8% menyatakan setuju, 5,4% menyatakan netral. Pada item pertanyaan motivasi 3 sebanyak 24,3% responden menyatakan sangat setuju atas saya berusaha bekerja sesuai target yang telah ditentukan, sedangkan 59,5% menyatakan setuju, 16,2% menyatakan netral. Pada item pertanyaan motivasi 4 sebanyak 40,5% responden menyatakan sangat setuju atas program kerja yang ditetapkan tidak mempersulit pekerjaan saya, sedangkan 51,4% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan netral. Pada item pertanyaan motivasi 5 sebanyak 48,6% responden menyatakan sangat setuju atas saya bekerja menggunakan seragam yang telah ditentukan, sedangkan 45,9% menyatakan setuju, 5,4% menyatakan netral. Pada item pertanyaan motivasi 6 sebanyak 43,2% responden menyatakan sangat setuju atas saya selalu berpakaian rapi dalam bekerja, sedangkan 51,4% menyatakan setuju, 5,4% menyatakan netral. Pada item pertanyaan motivasi 7 sebanyak 29,7% responden menyatakan sangat setuju atas saya selalu menjaga nama baik KSU

98 Bina Mitra Mandiri Kudus, sedangkan 51,4% menyatakan setuju, 13,5% menyatakan netral, 5,4% menyatakan tidak setuju. Pada item pertanyaan motivasi 8 sebanyak 40,5% responden menyatakan sangat setuju atas saya bertanggung jawab dengan pekerjaan saya, sedangkan 43,2% menyatakan setuju, 16,2% menyatakan netral. Pada item pertanyaan motivasi 9 sebanyak 32,4% responden menyatakan sangat setuju atas pemberian penghargaan pada karyawan yang berprestasi akan memberikan motivasi kerja karyawan, sedangkan 35,1% menyatakan setuju, 29,7% menyatakan netral, 2,7% menyatakan tidak setuju. Pada item pertanyaan motivasi 10 sebanyak 40,5% responden menyatakan sangat setuju atas alat bantu/fasilitas pendukung diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, sedangkan 51,4% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan netral. Pada item pertanyaan motivasi 11 sebanyak 24,3% responden menyatakan sangat setuju atas suasana kerja mempengaruhi saya dalam melaksanakan pekerjaan, sedangkan 59,5% menyatakan setuju, 13,5% menyatakan netral, 2,7% menyatakan tidak setuju. Pada item pertanyaan motivasi 12 sebanyak 32,4% responden menyatakan sangat setuju atas lingkungan kerja baik dan menyenangkan, sedangkan 56,8% menyatakan setuju, 10,8% menyatakan netral. Pada item pertanyaan motivasi 13 sebanyak 32,4% responden menyatakan sangat setuju atas perintah yang diberikan oleh atasan harus langsung dikerjakan, sedangkan 54,1% menyatakan setuju, 16,2% menyatakan netral. Pada item pertanyaan motivasi 14 sebanyak 37,8% responden menyatakan sangat setuju atas dalam menyelesaikan masalah atasan bertindak bijaksana, sedangkan 45,9% menyatakan setuju, 13,5% menyatakan netral, 2,7% menyatakan tidak setuju.

99 Pada item pertanyaan motivasi 15 sebanyak 32,4% responden menyatakan sangat setuju atas perkara yang disampaikan bawahan akan dinilai positif oleh atasan, sedangkan 54,1% menyatakan setuju, 13,5% menyatakan netral. Pada item pertanyaan motivasi 16 sebanyak 29,7% responden menyatakan sangat setuju atas atasan akan memberikan teguran apa bila pekerjaan tidak dapat dilaksanakan, sedangkan 59,5% menyatakan setuju, 8,1% menyatakan netral, 2,7% menyatakan tidak setuju. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada variabel motivasi masing-masing item pertanyaan dijawab dengan mayoritas setuju dan sangat setuju. Hal ini sejalan dengan pengujian hipotesa satu yang menyatakan bahwa ada motivasi berpengaruh positif terhadap disiplin kerja dengan ditunjukkan P value 0,000 yang lebih kecil dari signifikansi 5%, sehingga pada akhirnya motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap disiplin kerja karyawan KSU Bina Mitra Mandiri Kudus. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan pengujian terhadap 37 responden karyawan yang tercatat di KSU Bina Mitra Mandiri Kudus adanya bukti untuk menolak H 0 bahwa tidak ada pengaruh yang positif antara motivasi terhadap disiplin kerja. Dan menerima H 1 ada pengaruh yang positif antara motivasi terhadap disiplin kerja. Berdasarkan pengujian juga dapat diketahui bahwa nilai P value 0,000 yang merupakan bukti untuk menolak H 0 bahwa tidak ada pengaruh yang positif antara motivasi terhadap kinerja. Dan menerima H 2 ada pengaruh yang positif antara motivasi terhadap kinerja.