HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

dokumen-dokumen yang mirip
HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID DUA. Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si.

Graf. Matematika Diskrit. Materi ke-5

G r a f. Pendahuluan. Oleh: Panca Mudjirahardjo. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

BAB III KONSEP DASAR TEORI GRAF. Teori graf adalah salah satu cabang matematika yang terus berkembang

BAB II LANDASAN TEORI

PENGETAHUAN DASAR TEORI GRAF

Kode MK/ Matematika Diskrit

Graph. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

BAB 2 LANDASAN TEORI

LOGIKA DAN ALGORITMA

TEORI GRAF UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER ILHAM SAIFUDIN PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK. Selasa, 13 Desember 2016

Gambar 6. Graf lengkap K n

TEORI GRAF DALAM MEREPRESENTASIKAN DESAIN WEB

Dasar-Dasar Teori Graf. Sistem Informasi Universitas Gunadarma 2012/2013

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kend al. Salatiga.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Graf. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Discrete Mathematics & Its Applications Chapter 10 : Graphs. Fahrul Usman Institut Teknologi Bandung Pengajaran Matematika

BAB 2 LANDASAN TEORI

APLIKASI PEWARNAAN SIMPUL GRAF UNTUK MENGATASI KONFLIK PENJADWALAN MATA KULIAH DI FMIPA UNY

LATIHAN ALGORITMA-INTEGER

MA3051 Pengantar Teori Graf. Semester /2014 Pengajar: Hilda Assiyatun

BAB 2 LANDASAN TEORI. yang tak kosong yang anggotanya disebut vertex, dan E adalah himpunan yang

SILABUS MATEMATIKA DISKRIT. Oleh: Tia Purniati, S.Pd., M.Pd.

Aplikasi Pewarnaan Graf pada Penjadwalan Pertandingan Olahraga Sistem Setengah Kompetisi

PENDAHULUAN MODUL I. 1 Teori Graph Pendahuluan Aswad 2013 Blog: 1.

PEWARNAAN GRAF SEBAGAI METODE PENJADWALAN KEGIATAN PERKULIAHAN

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Analogi Pembunuhan Berantai Sebagai Graf Dalam Investigasi Kasus

Graf dan Analisa Algoritma. Pertemuan #01 - Dasar-Dasar Teori Graf Universitas Gunadarma 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kromatik lokasi sebagai landasan teori dari penelitian ini.

Suatu graf G adalah pasangan himpunan (V, E), dimana V adalah himpunan titik

PERBANDINGAN ALGORTIMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM MENENTUKAN POHON RENTANG MINIMUM

Matematika Diskret (Graf I) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Penugasan Sebagai Masalah Matching Bobot Maksimum Dalam Graf Bipartisi Lengkap Berlabel

BAB II LANDASAN TEORI

EULERIAN GRAF & HAMILTONIAN GRAF

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. himpunan bagian bilangan cacah yang disebut label. Pertama kali diperkenalkan

Graf. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut.

Permodelan Pohon Merentang Minimum Dengan Menggunakan Algoritma Prim dan Algoritma Kruskal

2. TINJAUAN PUSTAKA. Chartrand dan Zhang (2005) yaitu sebagai berikut: himpunan tak kosong dan berhingga dari objek-objek yang disebut titik

Aplikasi Graf pada Hand Gestures Recognition

GRAF. V3 e5. V = {v 1, v 2, v 3, v 4 } E = {e 1, e 2, e 3, e 4, e 5 } E = {(v 1,v 2 ), (v 1,v 2 ), (v 1,v 3 ), (v 2,v 3 ), (v 3,v 3 )}

PELABELAN GRAF SIKLUS SEDERHANA UNTUK MENGKONSTRUKSI VERTEX-MAGIC GRAPH

SIFAT SIFAT GRAF YANG MEMUAT SEMUA SIKLUS Nur Rohmah Oktaviani Putri * CHARACTERISTIC OF THE GRAPH THAT CONTAINS ALL CYCLES Nur Rohmah Oktaviani Putri

Aplikasi Pohon Merentang Minimum dalam Rute Jalur Kereta Api di Pulau Jawa

BAB 2 LANDASAN TEORI

Penggunaan Algoritma Dijkstra dalam Penentuan Lintasan Terpendek Graf

MATEMATIKA DISKRIT II ( 2 SKS)

Graf dan Pengambilan Rencana Hidup

Aplikasi Teori Graf dalam Permainan Instant Insanity

BAB 2 LANDASAN TEORI

Representasi Graph dan Beberapa Graph Khusus

Penggunaan Graf Semi-Hamilton untuk Memecahkan Puzzle The Hands of Time pada Permainan Final Fantasy XIII-2

Aplikasi Pohon dan Graf dalam Kaderisasi

TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan beberapa definisi, istilah istilah yang berhubungan dengan materi

Teori Graf. Matema(ka Komputasi - Teori Graf. Agi Putra Kharisma, ST., MT.

Aplikasi Graf pada Fitur Friend Suggestion di Media Sosial

Graph. Rembang. Kudus. Brebes Tegal. Demak Semarang. Pemalang. Kendal. Pekalongan Blora. Slawi. Purwodadi. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga

MateMatika Diskrit Aplikasi TI. Sirait, MT 1

LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa konsep dasar teori graf dan bilangan. kromatik lokasi sebagai landasan teori pada penelitian ini.

Aplikasi Algoritma Prim dalam Penentuan Pohon Merentang Minimum untuk Jaringan Pipa PDAM Kota Tangerang

Konsep. Graph adalah suatu diagram yang memuat informasi tertentu. Contoh : Struktur organisasi

Graf. Bekerjasama dengan. Rinaldi Munir

Algoritma Brute-Force dan Greedy dalam Pemrosesan Graf

LANDASAN TEORI. Bab Konsep Dasar Graf. Definisi Graf

Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Demak Semarang. Kendal.

Graf. Bahan Kuliah IF2120 Matematika Diskrit. Rinaldi Munir/IF2120 Matematika Diskrit 1

Penyelesaian Teka-Teki Sudoku dengan Didasarkan pada Teknik Pewarnaan Graf

Penyelesaian Traveling Salesman Problem dengan Algoritma Heuristik

MENJAWAB TEKA-TEKI LANGKAH KUDA PADA BEBERAPA UKURAN PAPAN CATUR DENGAN TEORI GRAPH. Oleh Abdussakir

BAB I PENDAHULUAN. dirasakan peranannya, terutama pada sektor sistem komunikasi dan

v 3 e 2 e 4 e 6 e 3 v 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sepasang titik. Himpunan titik di G dinotasikan dengan V(G) dan himpunan

Aplikasi Graf dalam Formasi dan Strategi Kesebelasan Sepakbola

Graf Sosial Aplikasi Graf dalam Pemetaan Sosial

GRAF EULER DAN GRAF HAMILTON

BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF POHON n-ary LENGKAP

I. PENDAHULUAN II. DASAR TEORI. Penggunaan Teori Graf banyak memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat.

Catatan Kuliah (2 sks) MX 324 Pengantar Teori Graf

BAB 2 LANDASAN TEORI

Representasi Graf dalam Menjelaskan Teori Lokasi Industri Weber

PENGERTIAN GRAPH. G 1 adalah graph dengan V(G) = { 1, 2, 3, 4 } E(G) = { (1, 2), (1, 3), (2, 3), (2, 4), (3, 4) } Graph 2

Matematika Diskret (Graf II) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Aplikasi Shortest Path dengan Menggunakan Graf dalam Kehidupan Sehari-hari

ALGORITMA RUTE FUZZY TERPENDEK UNTUK KONEKSI SALURAN TELEPON

47 Matematika Diskrit BAB IV TEORI GRAF

BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF ULAT

Aplikasi Algoritma Dijkstra dalam Pencarian Lintasan Terpendek Graf

Course Note Graph Hamilton

MEMBANDINGKAN KEMANGKUSAN ALGORITMA PRIM DAN ALGORITMA KRUSKAL DALAM PEMECAHAN MASALAH POHON MERENTANG MINIMUM

Kendal. Temanggung Salatiga Wonosobo Purbalingga. Boyolali. Magelang. Klaten. Purworejo. Gambar 6.1 Jaringan jalan raya di Provinsi Jawa Tengah

GRAF. Graph seperti dimaksud diatas, ditulis sebagai G(E,V).

KONSEP DASAR GRAF DAN GRAF POHON. Pada bab ini akan dijabarkan teori graf dan bilangan kromatik lokasi pada suatu graf

8/29/2014. Kode MK/ Nama MK. Matematika Diskrit 2 8/29/2014

Penerapan Pewarnaan Graf pada Permainan Real- Time Strategy

Transkripsi:

HAND OUT MATA KULIAH TEORI GRAF (MT 424) JILID SATU Oleh: Kartika Yulianti, S.Pd., M.Si. JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008 0

Minggu ke 1 : - Aplikasi Teori Graf - Konsep Dasar Graf - Representasi Graf Aplikasi Graf - Kompetisi makanan dalam suatu ekologi. - The Hollywood Graph. - Round-Robin Tournament. - Call graph. - Isomer senyawa kimia karbon. Definisi Graf Graf G didefinisikan sebagai pasangan himpunan (V, E), ditulis dengan notasi G = (V, E), yang dalam hal ini V adalah himpunan tak kosong dari simpul-simpul (vertices), dan E adalah himpunan sisi (edges atau arcs) yang menghubungkan sepasang simpul. Himpunan simpul dari graf G ditulis dengan V(G), sedangkan himpunan sisi dari graf G dinyatakan dengan E(G). Simpul pada graf dapat dinomori dengan huruf, seperti a, b, c, d,..., dengan bilangan asli 1, 2, 3,... Sisi yang menghubungkan simpul u dengan simpul v dinyatakan dengan pasangan (u, v) atau dengan lambang e 1, e 2, e 3,... Sebuah sisi dikatakan loop jika sisi tersebut menguhubungkan simpul yang sama. Dengan kata lain e adalah loop, jika e = (v, v). Jika dua buah sisi atau lebih menghubungkan dua simpul yang sama, maka sisi-sisi tersebut dikatakan sisi ganda (multiple edges atau paralel edges). 1

Berdasarkan keberadaan loop dan sisi ganda, graf digolongkan menjadi dua jenis: 1. Graf sederhana (simple graph) graf yang tidak mengandung loop dan sisi ganda. 2. Graf tak-sederhana (unsimple graph) graf yang mengandung loop atau sisi ganda. Berdasarkan orientasi arah, graf dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu: 1. Graf tak berarah (undirected graph) graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah. 2. Graf berarah (directed graph) graf yang sisinya mempunyai orientasi arah. Graf yang dimaksud dalam uraian selanjutnya adalah graf tak-berarah. Terminologi Dasar Dua buah simpul pada graf tak berarah G dikatakan bertetangga (berajasen) bila keduanya terhubung langsung dengan sebuah sisi. Dengan kata lain, u bertetangga dengan v jika (u, v) adalah sebuah sisi pada graf G. Untuk sembarang sisi e =(u, v), sisi e dikatakan bersisian (berinsiden) dengan simpul u dan simpul v. Simpul terpencil (isolated vertex) ialah simpul yang tidak mempunyai sisi yang bersisian dengannya. Atau, dapat juga dinyatakan bahwa simpul terpencil adalah simpul yang tidak satupun bertetangga dengan simpul-simpul lainnya. Representasi Graf Graf dapat dinyatakan dengan: 1. Himpunan pasangan berurutan. 2. Diagram. 3. Matriks adjasensi. 4. Matriks insidensi. 5. Daftar ketetanggaan. 2

Definisi Sebuah matriks ajasensi A(G) = [a ij ] dari graf G didefinisikan dengan a ij = 1, jika ( v, v 0, jika i ( v, v i j j ) ) E( G) E( G) Definisi Matriks insidensi dari sebuah graf tidak berarah G dinyatakan dengan notasi M(G) = [m ij ], dimana m ij = 1, 0, jika jika sisi i insiden dengan titik j sisi i tidak insiden dengan titik j Representasikan graf berikut ini dalam bentuk lain Q: bagaimana dengan graf tidak sederhana? Derajat Derajat suatu simpul pada graf tak-berarah adalah jumlah sisi yang bersisian dengan simpul tersebut. Loop dihitung berderajat dua. Alasan mengapa loop mengkontribusikan dua untuk derajat simpulnya adalah karena loop direpresentasikan sebagai (v, v), dan simpul v berinsiden dua kali pada sisi (v, v). Lemma persalaman: V ( G) i 1 deg G ( v ) i 2 E( G) Akibat: Dalam tiap graf, jumlah simpul yang berderajat ganjil adalah genap. 3

Intermezzo Pada sebuah rumah hantu, sang hantu akan hanya akan muncul pada ruangan dengan jumlah pintu genap. Kalau rumah tersebut hanya mempunyai satu pintu masuk, buktikan bahwa terdapat sebuah ruangan yang aman dari hantu. Minggu ke 2 : - Subgraf dan Graf-graf Khusus - Jalan, Jejak, Lintasan, siklus SUBGRAF DAN GRAF-GRAF KHUSUS Jalan, Jejak, Lintasan, siklus. Sebuah jalan (walk) dalam graf G adalah sebuah urutan tak nol W = v 0 e 1 v 1 e 2 v 2...e i v i...e k v k, yang suku-sukunya bergantian antara simpul dan sisi sedemikian hingga 1 i k, ujung dari e i adalah v i-1 dan v i. v 0 disebut simpul awal (simpul asal). v k disebut simpul akhir (simpul terminus). v i, 1 < i < k, disebut simpul internal. Panjang sebuah jalan adalah banyaknya sisi dalam jalan tersebut. Jika semua sisi pada sebuah jalan berlainan, maka jalan tersebut disebut jejak (trail). Jejak yang simpul awal dan simpul akhirnya berlainan disebut jejak tertutup. Jika simpul-simpul dari v 0 e 1 v 1 e 2 v 2...e i v i...e k v k dari jalan W berlainan, maka W disebut lintasan (path). Lintasan tertutup dinamakan siklus. Siklus dengan banyaknya simpul n, dinotasikan dengan C n. Siklus : Jejak tertutup yang simpul awal dan simpul internalnya berlainan. 4

Contoh b c d Berdasarkan graf G di samping, 1. Berilah contoh jalan yang bukan jejak. 2. Berilah contoh jejak yang bukan lintasan. a 3. Berilah contoh empat buah lintasan yang f e menghubungkan simpul b dan f. G 4. Berilah contoh sirkuit yang bukan siklus. 5. Tentukan semua siklus yang ada di graf G. b c d a f e G1 merupakan contoh graf yang tidak terhubung. G1 Sebuah graf adalah terhubung jika setiap dua buah titik di G dihubungkan oleh lintasan di G. Jika G adalah graf terhubung, maka dikatakan bahwa komponen dari G adalah 1, dinotasikan ω(g) = 1. Definisikan graf tidak terhubung! Graf G disebut terhubung jika untuk setiap dua simpul yang berbeda terdapat lintasan yang menghubungkan simpul-simpul tersebut. Sebuah lintasan geodesic (geodesic path) antara titik u dan v dari graf G adalah lintasan u-v dengan panjang minimum. Panjang lintasan geodesic antara simpul u dan v dinamakan jarak antara simpul u dan v. Dinotasikan d(u, v). 5

Misalkan G = (V, E) adalah sebuah graf. G 1 = (V 1, E 1 ) adalah subgraf dari G jika V 1 dan E 1 E. Induced Subgraph. Spanning subgraph. V Graf Khusus 1. Graf Nol : Graf yang himpunan sisinya merupakan himpunan kosong. Notasinya adalah N n, yang dalam hal ini n adalah jumlah simpul. 2. Graf G disebut graf lengkap jika tiap simpulnya ajasen dengan semua simpul lainnya pada graf tersebut. Notasinya adalah K n, dengan n adalah banyaknya simpul. Banyaknya sisi pada K n adalah n. 2 K 1 K 2 K 3 K 4 3. Graf G dikatakan graf teratur dalam derajat p jika semua simpul pada graf G berderajat p. Graf lengkap termasuk dalam graf teratur. np Jumlah sisi pada graf teratur dalam derajat p adalah. 2 K 5 Graf teratur dalam derajat 3. 4. Graf lingkaran (cycles) 6

5. Graf Roda (Wheels) 6. Suatu graf G disebut graf bipartit jika himpunan simpulnya dapat dipisah menjadi dua partisi V 1 dan V 2, sedemikian sehingga setiap sisi di G menghubungkan sebuah simpul di V 1 ke sebuah simpul di V 2. Notasinya G(V 1,V 2 ). Apabila setiap simpul di V 1 berajasen dengan semua simpul di V 2, maka G(V 1,V 2 ) disebut sebagai graf bipartit lengkap, dan ditulis sebagai K r,s dimana r = V 1 dan s = V 2. Jika G adalah graf sederhana, kita dapat membuat komplemen dari G dengan mengambil himpunan simpul pada G dan menghubungkan dua simpul dengan sebuah sisi jika mereka tak dihubungkan dalam G. Sebuah graf G isomorfik dengan graf H jika terdapat pemetaan satu-satu f demikian sehingga f menjaga ajasensi. Minggu ke 3 : - Pohon - Pohon Rentang POHON. Definisi: Misalkan G = (V, E) adalah sebuah graf tak berarah yang tanpa loop. Graf G disebut pohon jika G merupakan graf terhubung dan tidak mengandung siklus. Misalkan T = (V, E) merupakan sebuah pohon dan misalkan pula bahwa u dan v merupakan dua simpul yang berlainan dalam T. Maka terdapat sebuah lintasan unik yang menghubungkan kedua simpul tersebut. Misalkan T adalah sebuah pohon. Maka berlaku E ( T) V( T) 1. 7

Untuk setiap pohon T = (V, E), jika V (T) 2, maka T mempunyai paling sedikit 2 simpul yang berderajat satu (pendant vertices). Definisi Misalkan G adalah sebuah graf terhubung. Pohon rentang (spanning tree) dalam G adalah graf bagian dari G yang juga merupakan pohon dan memuat semua simpul dari G. Misalkan G adalah graf sederhana. G terhubung jika dan hanya jika G mempunyai sebuah pohon rentang. Misalkan T adalah sebuah pohon rentang dari graf terhubung G dan misalkan e sebagai sisi dari G yang tidak pada T. Maka T e mengandung sebuah siklus unik. Jika e merupakan sebuah pangait (link) dari G, maka ( G ) ( G e) ( G. e). Keterangan: (G) : banyaknya pohon rentang dari graf G. G.e : graf kontraksi sisi e dari graf G. (Rumus Cayley) ( K n ) n n 2 Pohon rentang dengan bobot minimum disebut pohon optimal. Untuk menentukan pohon optimal dapat digunakan algoritma Kruskal. 8

Metode untuk menentukan pusat dari sebuah pohon: Hapuslah semua simpul berderajat satu, bersama-sama dengan semua sisi yang insiden dengan simpul itu. Ulangi proses ini sampai diperoleh sebuah simpul tunggal (pusat) atau dua simpul (dwipusat) yang dihubungkan dengan sebuah sisi. Pohon yang hanya memiliki sebuah pusat disebut pohon dengan pusat tunggal, dan pohon yang mempunyai dua buah simpul pusat dinamakan pohon dwipusat. Minggu ke 4 : - Sisi Pemotong - Simpul Pemotong - Graf Euler dan Graf Hamilton Definisi Sisi Pemotong Sebuah sisi pemotong pada graf G adalah sebuah sisi e, demikian sehingga ( G e) ( G), dengan ( G ) sebagai banyaknya komponen dari G. Sebuah sisi e pada graf G merupakan sisi pemotong jika dan hanya jika e termuat dalam nonsiklus dari G. Sebuah graf adalah sebuah pohon jika dan hanya jika setiap sisinya merupakan sisi pemotong. Setiap graf terhubung memuat sebuah pohon rentang. 9

Definisi Simpul Pemotong Sebuah simpul v pada graf G disebut simpul pemotong jika E(G) dapat dipartisikan kedalam dua himpunan bagian E 1 dan E 2 demikian sehingga G[E 1 ] dan G[E 2 ] hanya mempunyai irisan pada simpul v. Jika G merupakan graf non trivial dan tidak mengandung loop, maka v merupakan simpul pemotong dari G jika dan hanya jika ( G v) ( G). Sebuah simpul v pada pohon G merupakan simpul pemotong dari G jika dan hanya jika deg(v)>1. Setiap graf terhubung non trivial yang tanpa loop mempunyai paling sedikit dua simpul yang tidak merupakan simpul pemotong. Graf Euler dan Graf Hamilton Masalah penyelidik (The Explorer s Problem) Seorang penyelidik ingin menyelidiki rute di antara sejumlah kota. Dapatkah tournya dilakukan dengan hanya melalui tiap-tiap rute yang tepat satu kali? Masalah Pelancong (The Traveller s Problem) Seorang pelancong ingin mengunjungi sejumlah kota di sebuah wilayah. Adakah sebuah rute perjalanan demikian sehingga dia dapat mengunjugi tiap kota satu kali? Definisi Sebuah graf terhubung G disebut graf Euler jika ada jejak tertutup yang memuat semua sisi pada graf G. Jejak demikian dinamakan jejak Euler. Sedangkan jejak yang memuat semua sisi pada graf G dinamakan jejak semi Euler. 10

Definisi Sebuah graf terhubung G disebut graf Hamilton jika ada sebuah siklus yang memuat setiap titik dari G. Siklus demikian dinamakan siklus Hamilton. Misalkan G adalah graf terhubung. maka G adalah graf Euler jika dan hanya jika semua titik pada G mempunyai derajat genap. Sebuah graf terhubung mempunyai sebuah jejak semi Euler jika dan hanya jika mempunyai tepat dua simpul berderajat ganjil. Algoritma Fleury digunakan untuk membuat sebuah jejak Euler pada sebuah graf. Langkah 1 : pilihlah sebuah simpul sebagai simpul awal, misalnya simpul a. Langkah 2 : laluilah sebuah sisi yang dapat ditelusuri. Pilihlah sebuah jembatan jika tidak ada sisi lain sebagai alternatif yang dapat dilewati. Langkah 3 : setelah melewati setiap sisi tepat satu kali, hapuslah sisi tersebut, hapus pula simpul yang berderajat nol yang muncul akibat penghapusan sisi tersebut. Kemudian lewatilah sisi lain yang masih tersedia. Langkah 4 : Stop jika tidak ada sisi lagi. Kalau masih ada sisi yang bisa dilewati, kembalilah ke langkah 2. Berikut adalah syarat cukup keberadaan graf Hamilton. Dirac Misalkan G adalah graf sederhana dalam n titik, dengan n 3. Jika deg(v) n/2, untuk setiap titik v, maka G adalah graf Hamilton. 11

Ore Misalkan G adalah graf sederhana dalam n titik, dengan n 3. Jika deg(v) + deg (w) n, untuk setiap pasang titik v dan w yang tidak saling ajasen, maka G termasuk graf Hamilton. REFERENSI 1. Bondy, J.A. & Murty, U.S.R. 1977. Graph Theory With Applications. London: The Macmillan Press LTD. 2. Buckley, F. & Lewinter, M. 2003. A Friendly Introduction to Graph Theory. New-Jersey: Carson Education, Inc. 3. Munir, R. 2005. Matematika Diskrit. Bandung: Informatika Bandung. 4. Rosen, Kenneth H. 2003. Discrete Mathematics and Its Application. New York: The McGraw-Hill Companies. 5. Kusumah, Y.S., M.Sc., Ph.D.. 1997. Matematika Diskrit. Bandung: IKIP Bandung Press. 12