BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN MESIN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PROSES PRODUKSI DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PROSES PENGERJAAN DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PROYEK AKHIR. Motor dengan alamat jalan raya Candimas Natar. Waktu terselesainya pembuatan mesin

BAB III PROSES MANUFAKTUR. yang dilakukan dalam proses manufaktur mesin pembuat tepung ini adalah : Mulai. Pengumpulan data.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODE PEMBUATAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERAKITAN ALAT PENGAYAK PASIR SEMI OTOMATIK

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang pembuatan dan perbaikan mesin dan peralatan pada pabrik kelapa sawit.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Cahaya Kawi Ultra Polyintraco (PT. CAKUP) terletak di Jl. Eka Surya Gg.

BAHAN DAN METODE. Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, mulai pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBAR UMUM PERUSAHAAN

BAB III METODELOGI PELAKSANAAN 3.1 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN ALAT PENGEPRES GERAM SAMPAH MESIN PERKAKAS

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Luckyndo berdiri dimulai pada tahun 1980 dan berlokasi di Amplas. Pada tahun 1993, kepemilikan PT. Luckyndo berganti dan lokasi pabrik dipindahkan ke Tembung. PT. Luckyndo didirikan oleh Bapak Harleem Halim dan bergerak dalam bidang pembuatan perabot dari logam. 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Luckyndo memproduksi perabot dari bahan baku berupa besi. Jenisjenis produk yang dihasilkan oleh PT. Luckyndo yang di pasarkan adalah sebagai berikut ini : 1. Bangku tinggi Spesifikasi : - Tidak ada sandaran - Dudukan berupa jok kayu dengan ketebalan 2,5 cm dan diameter 40 cm - Kaki kursi sebanyak 4 masing-masing dengan panjang 100 cm - Alas kaki berbentuk lingkaran dengan diameter 50 cm 2. Kursi putar Spesifikasi : - Sandaran sepanjang 30 cm

- Dudukan berupa bantalan yang dilapisi ram dengan diameter 40 cm dan dapat berputar. - Alas kaki berbentuk lingkaran dengan diameter 30 cm 3. Kursi lipat Spesifikasi : - Dapat dilipat - Sandaran kursi berupa bantalan yang dilapisi ram dengan panjang 40x20 cm - Dudukan berupa bantalan yang dilapisi ram dengan panjang 40x40 cm 4. Kursi makan Spesifikasi : - Desain lebih menarik - Sandaran dibengkok dengan bagian atas yang menyempit hingga dudukan kursi dan meluas hingga kaki kursi - Dudukan berupa bantalan yang dilapisi ram dengan diameter 40 cm 5. Kursi susun Spesifikasi : - Dapat disusun ke atas antara satu kursi dengan kursi lainnya - Sandaran berupa bantalan yang dilapisi ram dengan panjang 40 x 45 cm - Dudukan berupa bantalan yang dilapisi ram dengan panjang 40 x 40 cm 6. Meja dan kursi belajar Spesifikasi : - Sandaran berupa jok kayu dengan panjang 30 x 15 cm

- Dudukan berupa jok kayu dengan panjang 30 x 30 cm - Tidak mempunyai alas kaki - Meja belajar mempunyai laci dan alas kaki 7. Kaki meja makan 8. Ranjang besi 9. Kaki dispenser Standar mutu bahan/produk yang diterapkan PT. Luckyndo adalah suatu sistem yang mana dapat mengendalikan produk ataupun bahan baku tidak menjauhi spesifikasi standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Standar mutu sangat perlu untuk ditingkatkan dan dipertahankan guna menjaga standar kualitas produk akhir. Standar yang diterapkan ini sangat mempengaruhi kualitas produk yang ingin dipasarkan dan berani bersaing dengan perusahaan yang memproduksi perabot dari logam. Berikut standar mutu pembuatan produk pada PT. Luckyndo. - Pengecatan yang halus dan merata. Semakin halus permukaan dari produk yang dihasilkan maka kualitas akan semakin baik. Hal ini dilakukan dengan penyemprotkan cat powder kemudian dipanaskan di dalam oven. Selama penyemprotan, dipastikan seluruh permukaan terkena cat dengan merata. - Kaki produk yang datar (tidak pincang). Setiap pemotongan pipa besi dipastikan dalam ukuran yang tepat sehingga setelah proses pengelasan selesai, kaki produk berada pada posisi datar, demikian juga pada saat pemasangan tapak kaki. Produk akhir yang dihasilkan dalam posisi datar dan tidak pincang.

- Bentuk dan spesifikasi produk Bentuk dan spesifikasi yang sesuai dengan permintaan pelanggan adalah bagian dari kualitas, oleh sebab itu pihak pabrik senantiasa mengadakan kegiatan inspeksi di setiap prosesnya mulai dari masuknya bahan baku hingga menjadi produk. PT. Luckyndo berproduksi dengan sistem make to stock dimana produk yang dibuat merupakan produk yang sering dipesan oleh pelanggan tetap. Jadi apabila konsumen meminta jenis barang tersebut sudah tersedia langsung dibagian produksi dan akan diminta pada bagian marketing perusahaan. Disamping itu, PT. Luckyndo juga berproduksi berdasarkan pesanan dari pelanggan (job order). Pelanggan memberikan desain dari produk yang ingin dipesan, digambarkan sesuai dengan spesifikasinya dan dalam bentuk sketsa. Pihak perusahaan akan membuat contoh produk yang diinginkan dan memperlihatkan kepada pelanggan. Jika produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan pesanan pelanggan, maka perusahaan akan membuat produk tersebut. 2.3. Organisasi dan Manajemen 2.3.1. Struktur Organisasi PT. Luckyndo Dalam melaksanakan kegiatannya, PT. Luckyndo menggunakan struktur organisasi yang disusun sedemikian rupa sehingga jelas terlihat batas-batas tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap personil dalam organisasi. Dengan demikian diharapkan adanya suatu kejelasan arah dan koordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan dan masing-masing pegawai mengetahui dengan jelas darimana

perintah itu datang dan kepada siapa harus mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya. Struktur organisasi yang digunakan PT. Luckyndo adalah struktur organisasi lini di mana wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan di bawahnya dalam bidang kerja tertentu. Pada level terakhir dari struktur organisasi terlihat bahwa pembagian kerja sudah berdasarkan fungsinya masing-masing. Struktur organisasi PT. Luckyndo dapat dilihat pada Gambar 2.1. PIMPINAN PIMPINAN PABRIK PRODUKSI PEMASARAN FINANCE DAN STOK KEPALA PABRIK MANDOR Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Luckyndo 2.3.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Puncak pimpinan perusahaan dipegang oleh seorang pimpinan dan dalam memperlancar operasional harian, pimpinan pabrik dibantu oleh beberapa asisten yang memegang bagian-bagian tertentu yaitu: manajer produksi, manajer keuangan dan stok yang khusus memegang pabrik PT. Luckyndo. Adapun tugas, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing bagian organisasi sebagai berikut: 1. Pimpinan Tugas:

a. Mengambil keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. b. Merencanakan, menganalisa, mengevaluasi, dan menilai kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada perusahaan berdasarkan laporan manager dan pengamatan langsung. c. Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, serta mengawasi seluruh kegiatan perusahaan sekaligus berwenang dalam hal pengambilan keputusan. Tanggung Jawab: a. Bertanggung jawab atas semua operasional perusahaan serta kontinuitas kegiatan perusahaan. b. Bertindak sebagai Top Management Wewenang: a. Memberikan keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan. b. Membina, mengarahkan, dan memberi perintah kepada General manager 2. Pimpinan Pabrik Tugas: a. Memimpin dan mengendalikan segala aktifitas yang terjadi di perusahaan. b. Melakukan pengawasan dengan mengadakan pemeriksaan serta penilaian seluruh kegiatan perusahaan. Tanggung Jawab: a. Bertanggung jawab kedalam dan keluar perusahaan dalam semua aspek yang mempengaruhi perusahaan

b. Bertanggung jawab pada pengadaan dana untuk kelancaran operasionalisasi perusahaan. Wewenang: a. Membina, memberikan bimbingan, saran dan perintah pada manager masingmasing bagian yang menyangkut pelaksanaan tugas masing-masing. 3. Bagian Produksi Tugas: a. Melakukan perencanaan proses produksi. b. Mengkoordinir kegiatan produksi sesuai rencana produksi. c. Mengatasi dan meminimilisasi setiap gangguan yang terjadi pada sistem produksi. d. Mengusahakan proses produksi yang lebih efesien dan efektif. Tanggung Jawab: a. Bertanggungjawab pada pimpinan pabrik atas kelancaran proses produksi dan keselamatan kerja. Wewenang: a. Memberikan pengarahan pada kepala pabrik. b. Memberikan penilaian prestasi kerja karyawan. 4. Bagian Pemasaran Tugas: a. Merencanakan, menyiapkan serta melaksanakan strategi-strategi pemasaran yang diperlukan untuk meningkatkan penjualan produk.

b. Merencanakan, serta melaksanakan kiat-kiat pemasaran yang efektif dan efisien guna mencapai target penjualan yang telah ditentukan. c. Melakukan kegiatan analisa pasar untuk mendapatkan data tentang tingkat kebutuhan konsumen dan tingkat persaingan sehingga dapat ditentukan rencana volume penjualan kepada target pasar untuk kemajuan penjualan. d. Mengelola keuangan perusahan yang meliputi biaya operasi, pemeliharaan dan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan. Tanggung jawab: a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pemasaran perusahaan. b. Bertanggung jawab atas peningkatan kuantitas penjualan melalui strategistrategi pemasaran. Wewenang: a. Memberikan prioritas dan kebijakan menyangkut bagian pemasaran. 5. Bagian Keuangan dan Stok Tugas: a. Melakukan pengendalian terhadap kegiatan pembelian bahan baku baik dari segi kuantitas, kualitas dan administrasi. b. Melakukan pengecekan terhadap persediaan bahan baku dan produk jadi. c. Melakukan pembukuan kegiatan operasional perusahaan. Tanggung jawab: a. Bertanggung jawab kepada pimpinan pabrik atas tersedianya persediaan dan pembukuan perusahaan. Wewenang

a. Dapat menentukan sumber penerimaan bahan baku. b. Dapat menolak bahan baku yang tidak sesuai dengan kategori yang ada. 6. Kepala Pabrik Tugas: a. Membawahi, mengawasi, membina dan meminta pertanggungjawaban dari mandor yang ada di pabrik. Tanggungjawab: a. Bertanggungjawab pada manajer pemasaran, manajer produksi, dan manajer keuangan dan stok. 7. Mandor Tugas: a. Mengatasi pekerjaan karyawan. b. Melaporkan kerusakan yang terjadi pada kepala pabrik. c. Melatih karyawan baru sesuai dengan bidangnya Tanggungjawab: a. Bertanggungjawab pada kepala pabrik untuk kelancaran bagian produksi. Wewenang : a. Memberikan pengarahan kepada karyawan.

2.3.3. Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perusahaan 2.3.3.1. Tenaga Kerja tenaga kerja yang dipekerjakan PT. Luckyndo sebanyak 21 orang dengan sebaran tenaga kerja seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Sebaran Tenaga Kerja Berdasarkan Jabatan Jabatan (orang) Pimpinan Pabrik 1 Bagian Produksi 1 Bagian Keuangan dan Stok 1 Kepala pabrik 1 Mandor 2 Satpam 2 Karyawan Produksi 13 21 (Sumber: Bagian Umum PT. Luckyndo) 2.3.3.2. Jam Kerja Agar perusahaan dapat berjalan dengan baik dalam melaksanakan tugas guna mencapai tujuan, diperlukan waktu kerja yang baik. Jam kerja di perusahaan adalah hari Senin sampai hari Sabtu dengan perincian: 1. Hari Senin - Jumat terdiri dari 7 jam kerja dan 1 jam istirahat setiap hari. 2. Hari Sabtu terdiri dari 5 jam kerja dan 1 jam istirahat.

Pengaturan jam kerja karyawan setiap harinya adalah sebagai berikut: a. Karyawan kantor (Staff). Jam bekerja karyawan kantor mulai pukul 08.00 WIB s/d 17.00 WIB dengan waktu istirahat pukul 12.00 WIB s/d 13.00 WIB, kecuali hari Jumat mulai pukul 12.00 WIB s/d 13.30 WIB dan hari Sabtu jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB s/d 15.00. Untuk hari Minggu dan hari libur nasional karyawan kantor tidak bekerja. b. Karyawan produksi Jam bekerja karyawan produksi mulai pukul 08.00 WIB s/d 16.00 WIB dengan waktu istirahat pukul 12.00 WIB s/d 13.00 WIB, kecuali hari Jumat mulai pukul 12.00 WIB s/d 13.30 WIB dan hari Sabtu jam kerja dimulai pukul 08.00 WIB s/d 14.00. Untuk hari Minggu dan hari libur nasional karyawan produksi tidak bekerja. 2.3.4. Sistem Pengupahan dan Fasilitas yang Digunakan 2.3.4.1.Sistem Pengupahan Sistem pengupahan di perusahaan ini adalah sebagai berikut: 1. Karyawan Harian Pembayaran upah untuk karyawan harian dilakukan tiap dua minggu sekali dengan besar upah Rp. 35.000 perhari. 2. Karyawan bulanan Pembayaran upah dilakukan setiap bulan yang terdiri dari upah pokok.

upah per jam. Untuk karyawan yang bekerja lembur, setiap jam akan dibayar upah 2 kali 2.3.4.2.Insentif dan Fasilitas Tenaga Kerja Insentif dan fasilitas yang diberikan PT. Luckyndo kepada karyawan berupa : a. THR (Tunjangan Hari Raya) setiap tahun tergantung performansi kerja dan lama kerja karyawan. b. Poliklinik untuk perawatan kesehatan di pabrik. c. Fasilitas kerja Untuk menunjang kelancaran tugasnya perusahaan juga menyediakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk meningkatkan keselamatan kerja seperti kaca mata, penutup mulut, helm, sepatu pengaman dan sebagainya. d. Adanya jaminan sosial tenaga kerja Perusahaan memberikan asuransi keselamatan kerja untuk melindungi karyawan dari hal-hal yang tidak diinginkan. e. Pemberian alat-alat keselamatan kerja (sepatu, pakaian dan sarung tangan).

2.4. Proses Produksi 2.4.1. Bahan yang Digunakan 2.4.1.1.Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk dan memiliki persentase yang besar dalam produk dibandingkan bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan adalah: 1. Pipa besi merupakan bahan baku utama yang digunakan dalam proses produksi. Jenis pipa besi yang digunakan berupa pipa bulat dengan diameter 19,1 mm, 22,2 mm, 31,8 mm, dan 48,3 mm. 2. Plat merupakan bahan yang digunakan dalam pembuatan kupingan, sandaran dan dudukan pada kursi. 3. Busa berfungsi sebagai bantalan kursi. Ketebalan busa yang digunakan dimulai dari 1 cm, 2 cm, dan 4 cm. 4. Kulit sebagai pelapis busa pada bantalan kursi. Busa yang sudah dibentuk dihekter bersama ram dan kulit. 5. Baut berfungsi untuk menghubungkan bantalan dengan kursi. 6. Ram berfungsi sebagai alas bantalan kursi yang akan digabung bersama kulit dan busa untuk dijadikan bantalan. 7. Paku klem berfungsi menghubungkan sandaran dan dudukan pada kursi lipat. Paku klem yang digunakan berukuran kecil, sedang, dan besar. 8. Tapak kaki berfungsi sebagai alas kaki pada pada kursi. Tapak kaki dapat berupa tapak bulat besar, tapak bulat kecil, tapak cagak, tapak colok, tapak petak, tapak petak lubang.

9. Cat powder berfungsi untuk melindungi lapisan besi dari oksidasi dan memberikan warna kepada produk akhir yang dihasilkan. 2.4.1.2. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah bahan yang digunakan untuk mempermudah proses dan meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan. Bahan tambahan yang ditambahkan kepada produk sehingga menghasilkan suatu produk akhir yang siap untuk dipasarkan, dapat berupa kemasan ataupun aksesoris. Adapun bahan tambahan yang digunakan dalam proses produksi adalah: - Kotak kemasan berfungsi untuk melindungi produk dari gesekan saat pengiriman. - Tali plastik berfungsi untuk mengikat produk untuk kemudahan pengiriman. - Selotip berfungsi merekatkan kotak. 2.4.1.3.Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang secara tidak langsung mempengaruhi kualitas dan fungsi produk, baik itu dikenakan langsung maupun tidak langsung terhadap bahan baku dalam suatu proses produksi. Adapun bahan penolong yang digunakan beserta fungsinya adalah: - Borak merupakan serbuk yang dicampur dengan kuningan untuk menutupi pengelasan yang tidak sempurna. - Air untuk mencuci produk hasil pengelasan. - HCl untuk mencuci produk hasil pengelasan.

- Kertas pasir untuk menghaluskan permukaan plat. 2.4.2. Uraian Proses Produksi Secara umum, proses produksi yang digunakan di PT. Luckyndo dibagi atas pemotongan pipa, pemotongan plat, pembengkokan, pengeboran pipa, pengeponan plat, pengeringan, perendaman, pengelasan, perakitan, pengeringan, pembentukan bantalan kursi dan penggabungan kerangka dengan bantalan. Berikut akan dijelaskan uraian masing-masing proses: 1. Pemotongan pipa Pada proses ini, pipa besi dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pemotongan dilakukan per komponen dimana komponen sandaran kursi dipotong terlebih dahulu hingga mencapai jumlah tertentu disusul komponen alas kaki. 2. Pemotongan plat Pada proses ini, plat diukur di meja kerja kemudian dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Plat yang sudah dipotong diukur dengan jangka sorong dan meteran. Bila ukuran yang diinginkan sudah tepat maka proses pemotongan plat dilanjutkan. 3. Pembentukan dudukan plat kursi lipat Pada proses ini, plat tipis yang sudah dipotong dimasukkan ke dalam mesin pembentukan dudukan plat. Hasil keluaran berupa pipa berbentuk U yang kemudian diangkut ke stasiun pembengkokan untuk dibengkok lalu diangkut ke stasiun perakitan untuk dilas menjadi kerangka dudukan kursi.

4. Pembengkokan Pada proses ini, pipa besi yang sudah dipotong dibengkokkan dengan menggunakan mesin bengkok. Untuk lekukan yang tidak terlalu lekuk digunakan mesin bengkok manual, sementara yang lainnya menggunakan mesin bengkok semi otomatis. Pada stasiun ini diperiksa apakah produk yang dibengkok sudah simetris atau tidak. Pemeriksaan dilakukan dengan mencocokan bengkokan pipa dengan mal (cetakan) yang ada. Setelah bentuknya simetris, pipa akan memasuki stasiun pengeboran. 5. Pengeboran pipa Pada proses ini, pipa besi yang sudah dibengkok akan dibuat lubang agar dapat dilakukan proses penggabungan antar komponen. Pengeboran pipa pada komponen sandaran dilakukan pada pertengahan pipa sebanyak 2 lubang. Kemudian komponen kaki yang sudah dipon juga dibor di bagian ujung pipa sebanyak 2 lubang. 6. Pengeponan plat Plat yang sudah dipotong dibuat polanya di stasiun ini. Langkah selanjutnya adalah pemberian lubang pada plat yang sudah terbentuk. Tujuan pengeponan adalah memberikan lubang pada dudukan kursi untuk proses perakitan. 7. Pengelasan Penggabungan antar komponen dilakukan dengan proses pengelasan. Pada stasiun ini, komponen yang akan dilas cukup dimasukkan ke dalam mal (cetakan) dan dilas. Setelah pengelasan dilakukan, produk setengah jadi diangkut ke stasiun perakitan.

8. Perakitan Pada proses ini terjadi proses perakitan dengan paku klem antara alas kaki, sandaran, dan dudukan kursi. Paku klem dimasukan ke lubang dan dirakit secara manual dengan palu. 9. Perendaman Bahan yang sudah dilas direndam dalam HCl selama 5 menit. Setelah itu, produk dipindahkan ke bak air untuk perendaman berikutnya selama 5 menit. perendaman adalah untuk melepaskan karatan yang ada pada bahan. 10. Pengecatan Setelah proses perendaman selesai, produk diangkut menuju stasiun pengecatan. Pada stasiun ini digunakan oven dimana bahan yang akan dikeringkan digantung pada mesin tersebut. Pengeringan pertama berfungsi untuk menguapkan air cucian. Setelah proses pengeringan selesai, produk dilap secara manual dengan busa. Kemudian produk digantung lagi untuk pengecatan. Pada proses pengeringan kedua ini, cat powder disemprotkan ke bahan secara merata. Kemudian dilanjutkan dengan pemanasan kedua. Setelah pengecatan selesai, bahan dibawa ke stasiun berikutnya. 11. Pembentukan bantalan kursi Pada proses ini, busa dan kulit dipotong sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Kemudian busa dan kulit digabungkan dengan ram kayu dan diletakkan di alat press lalu digabung dengan menggunakan hekter tembak.

12. Penggabungan kerangka dan bantalan Pada proses ini, kerangka dan bantalan kemudian diberikan baut pengikat. Setelah proses penggabungan selesai, produk akhir siap diangkut ke gudang produk jadi. Proses produksi secara keseluruhan dapat dilihat pada Flow Process Chart di Lampiran. 2.5. Mesin dan Peralatan Adapun Mesin dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran proses produksi di lantai produksi pada PT. Luckyndo adalah sebagai berikut: 2.5.1. Mesin Mesin yang digunakan pada proses produksi adalah: 1. Mesin potong Gambar 2.2. Mesin Potong Merek Tipe Daya Berat Diameter maksimum : Fujiyama : CO9214 : memotong pipa besi. : 2000 W : 17 kg : 120 mm

Diameter batu gerinda : 355 mm :2 buah 2. Mesin potong plat (guillotine shearing) Gambar 2.3. Mesin Potong Plat Tebal maksimum Lebar maksimum : memotong plat besi : 3 mm : 1200 mm : 1 buah 3. Mesin las listrik Gambar 2.4. Mesin Las Listrik Merek Tipe : Safmig : 321C : untuk menggabungkan komponen antar bahan

Dimensi Berat : 690x510x800 mm : 107 kg : 8 buah 4. Mesin pon Gambar 2.5. Mesin Pon Merek Tipe Tekanan nominal Ukuran meja kerja : Power Brand : J23-10B : untuk mencetak pola dan melubangi plat : 160 kn : 410 mmx260 mm : 12 buah 5. Mesin bending Gambar 2.6. Mesin Bending

Merek Tipe Tekanan Maksimum Tegangan Maskimum Lama pembengkokkan : Jan Far : JF-450 L : untuk membengkokkan pipa besi : 21 T : 415 mm : 4-5 detik Sudut : 0-200 0 Berat : 250 kg : 5 buah 6. Mesin Bor Gambar 2.7. Mesin Bor Merek Tipe Tegangan Berat Kecepatan Kedalaman pemakanan Diameter maksimum : Rong Fu :RF-30 : untuk melubangi pipa besi yang telah dipotong : 380 volt : 300 kg : 150-2100 rpm : 150 mm : 115 mm

: 7 buah 7. Oven Gambar 2.8. Oven : mengeringkan produk hasil perendaman dan pengecatan. Kapasitas Temperatur maksimum : 40 kursi : 400 o C : 1 buah 8. Mesin dudukan plat kursi lipat Gambar 2.9. Mesin Dudukan Plat : untuk membuat plat tipis menjadi berbentuk U. Panjang maksimal : 2 meter

: 2 buah 9. Mesin Bor tangan Gambar 2.10. Mesin Bor Tangan Merek Berat Daya Kecepatan : Bosch : untuk memasukkan baut pada plat : 1,2 kg : 550 W : 1600 rpm : 2 buah 10. Mesin Gerinda tangan Gambar 2.11. Mesin Gerinda Tangan Berat Diameter batu gerinda Kecepatan : untuk menghaluskan permukaan besi : 1,8 kg : 125 mm : 5500 rpm : 1 buah

2.5.2. Peralatan Peralatan yang terdapat pada PT. Luckyndo adalah ssebagai berikut : 1. Bak Penampungan : sebagai tempat penampungan HCl dan air untuk proses perendaman bahan hasil pengelasan Ukuran bak air Bahan Ukuran HCl Bahan : 2,5 m x 2 m x 1 m : semen : 1 buah : 4 m x 1,5 m : semen : 1 buah 2. Meja kerja : Sebagai tempat pengeringan manual produk hasil pengeringan pertama. Ukuran meja kerja Bahan : 3 m x 1,5 m x 1 m : kayu : 1 buah 3. Meja bantalan Ukuran meja kerja Bahan : Sebagai tempat pembentukan bantalan kursi : 3 m x 1,5 m x 1 m : kayu :2 buah

4. Meja plat : Sebagai tempat pengukuran plat yang akan dipotong Ukuran meja kerja Bahan : 3 m x 1,5 m x 1 m : kayu :1 buah 5. Alat penyangga : Sebagai tempat penyangga kerangka kursi yang dirakit dengan paku klem Ukuran Bahan : 1 m x 1 m x 1 m : besi : 2 buah 6. Hekter tembak : Untuk menggabungkan atau menghekter bantalan kursi dengan kulit dan ram : 2 buah 7. Alat pres : sebagai tempat pengepresan busa dan kulit dengan ram kayu saat digabung meja Ukuran meja Bahan : 1 buah : 0,5 m x 0,5 m x 1 m : besi

alat pres : 4 buah 8. Jangka sorong : mengukur lebar plat : 2 buah 9. Meteran : mengukur panjang pipa yang dipotong : 2 buah 10. Palu : untuk memaku paku klem : 4 buah 11. Pisau : memotong kulit : 1 buah 12. Gunting : menggunting kulit : 1 buah 13. Rak Ukuran : menampung pipa besi : 1m x 0,4m x 1,5 m : 12 buah

2.5.3. Tataletak Pabrik PT. Luckyndo memiliki tipe process layout dimana mesin-mesin yang sejenis dikelompokkan pada stasiun kerja yang sama. Jenis mesin yang digunakan merupakan mesin yang berfungsi untuk umum dan produk yang dikerjakan juga dalam berbagai model. Pengelompokkan mesin didasarkan pada fungsi mesin sehingga stasiun kerja pada lantai produksi terbagi atas beberapa stasiun kerja yaitu stasiun kerja pemotongan pipa, stasiun kerja pembengkokkan, stasiun kerja pengeboran, stasiun kerja pembentukan bantalan kursi, stasiun kerja pemotongan plat, stasiun kerja pengecatan, stasiun kerja pengeponan, stasiun kerja penggabungan bantalan dengan kerangka kursi, stasiun kerja pengelasan, stasiun kerja pembentukan dudukan plat kursi lipat, stasiun kerja perakitan, dan stasiun kerja perendaman. Jarak antar mesin yang satu dengan yang lain diatur dengan memperhatikan penumpukan bahan setengah jadi yang akan diproses. Tataletak yang ada saat ini sudah memperhatikan keterkaitan kegiatan terencana. Akan tetapi, masih ada beberapa susunan mesin yang belum memperhatikan aliran bahan. Proses produksi yang digunakan di PT. Luckyndo melalui beberapa mesin yaitu mesin potong pipa, mesin potong plat, mesin bengkok, mesin bor, mesin pon, mesin las listrik, oven, dan mesin pembentukan dudukan plat. Aliran bahan antar mesin dapat dilihat pada Gambar 2.12.

Alat press Mesin potong Mesin bengkok Mesin bor Alat penyangga Oven Mesin las Gambar 2.12. Aliran Bahan antar Mesin Dari mesin potong hingga mesin las aliran berbentuk garis lurus. Akan tetapi terjadi overlapping pada alat penyangga, dimana bahan yang selesai diproses di mesin bor langsung ke mesin las, baru menuju ke alat penyangga. Aliran bahan dari mesin bengkok ke mesin bor melalui lintasan yang memutar. Dari alat penyangga ke oven dan alat press, alirannya berbentuk huruf U. Tataletak lantai produksi PT. Luckyndo dapat dilihat pada Lampiran. 2.5.4. Utilitas Utilitas merupakan fasilitas penunjang untuk kelancaran melakukan proses produksi pada lantai produksi. Adapun fasilitas penunjang yang digunakan pada PT. Luckyndo adalah sebagai berikut : a. Listrik Pada PT. Luckyndo tenaga listrik bersumber dari PLN dan generator pembangkit listrik tenaga diesel. Sumber tenaga listrik PLN merupakan

sumber utama yang digunakan dalam kegiatan proses produksi, penerangan area kerja dan kantor dengan kapasitas terpasang 865 KVA, 380 Volt. Sedangkan tenaga listrik yang dibangkitkan oleh generator berfungsi untuk cadangan jika listrik dari PLN mengalami gangguan atau pemutusan secara tiba-tiba. Mesin generator yang dimiliki perusahaan berjumlah 1 unit dengan kapasitas 125 KVA, 380 Volt. b. Air Pada PT Luckyndo, air yang digunakan adalah air bersih disediakan dari sumur bor, dimana pompa air untuk mensupplai air dari dalam tanah dan ditampung ke dalam bak penampungan yang disediakan pada masing-masing stasiun kerja yang diperlukan untuk kelancaran proses produksi, air ini juga digunakan oleh operator. 2.5.5. Safety and Fire Protection Untuk keamanan dan keselamatan para pekerja PT. Luckyndo, perusahaan juga menyediakan berbagi alat pelindung guna untuk mengatasi kecelakaan kerja pada lantai produksi. Adapun alat pelindung tersebut diantaranya : 1. Kacamata kerja dan sarung tangan untuk operator bagian pemotongan guna untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja pada operator. 2. Penutup muka untuk operator bagian pengelasan guna untuk mencegah terjadinya gangguan penglihatan pada operator.

Kedua hal ini diberikan perusahaan kepada pekerja supaya tidak terjadi kecelakaan kerja pada operator saat proses produksi berlangsung di lantai produksi. Hal ini menjamin keselamatan secara individual bagi pekerja. Akan tetapi, PT. Luckyndo belum menyediakan program pelatihan keselamatan operator yang bertujuan untuk memberikan bimbingan dan arahan pada operator mengenai keselamatan dan resiko kecelakaan kerja. Di samping itu juga, adanya fire protection disediakan berupa tabung pemadam api (fire extinguisher) untuk mencegah terjadinya kebakaran pada setiap stasiun kerja. Fire esxtinguisher ini merupakan langkah awal untuk mencegah kebakaran yang terjadi. 2.5.6. Pengolahan Limbah Pengolahan limbah pada PT. Luckyndo dapat dimanfaatkan untuk proses produksi berikutnya. Hampir pada setiap stasiun kerja menghasilkan limbah berupa scrap yang akan dijual kepada perusahaan lain untuk dilebur. Sementara pada stasiun pembentukan bantalan kursi, limbahnya berupa sisa busa, kulit, dan plastik hasil potongan. Limbah tersebut kemudian dijual ke pihak lain untuk dijadikan masukan bagi perusahaan.