Gambar 1. Ekstrak daun sukun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Farmakologi. Departemen Farmasi FMIPA UI Depok selama tiga bulan dari Februari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bertingkat dengan empat dosis tidak didapatkan kematian pada

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

Lampiran 1. Pembuatan Suspensi Zat Uji

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

FITA DWI AMIRIA Y

BAB III METODE PENELITIAN

Gambar 2. Daun Tempuyung

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS KLINIK PERCOBAAN I PENETAPAN KADAR KREATININ

Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Natrium Tetraboraks 500 ppm. Untuk pembuatan larutan natrium tetraboraks 500 ppm (LIB I)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak air akar kucing yang didapat mempunyai spesifikasi sebagai

Cara Pemeriksaan Kolesterol Total, kolesterol-hdl, Kolesterol-LDL dan. mutu dengan menggunakan serum kontrol yang nilainya normal dan abnormal.

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK AIR RAMBUT JAGUNG ( Zea mays L.) DITINJAU DARI NILAI LD 50 DAN PENGARUHNYA TERHADAP FUNGSI HATI DAN GINJAL PADA MENCIT

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan prosedur analisa besi, baik secara kualitatif maupun. kuantitatif, maka yang menjadi kerangka konsep adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2013 dan

MUHAMMAD DIDIEK RAHMADI

LAMPIRAN. Lampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Cacing Tanah Megascolex sp. Gambar 2. Cacing Tanah Fridericia sp. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Juni 2013.

Gambar 1. Tanaman gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.)

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) Universitas Sumatera Utara

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yuliandriani Wannur ( )

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

Gambar 2. Perbedaan Sampel Brokoli (A. Brokoli yang disimpan selama 2 hari pada suhu kamar; B. Brokoli Segar).

Lampiran. Lampiran I. Rancangan Percobaan. Laaitan standar formaldehid. Sampel 2 macam. Persiapan sampel dengan. Penentuan Panjang gelombang optimum

A. Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) setiap hari selama 10 menit dilakukan pengadukan. Campuran divorteks

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

BAB III BAHAN, ALAT DAN CARA KERJA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metodologi Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi

Lampiran 1. Perhitungan Bobot Jenis Sampel. 1. Kalibrasi Piknometer. Piknometer Kosong = 15,302 g. Piknometer berisi Aquadest Panas.

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental dengan menggunakan rancangan penelitian Post Test. Randomized Control Group Design.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kreatinin adalah produk protein otot yang merupakan hasil akhir

TOKSISITAS AKUT DAUN Justicia gendarussa Burm.

Zainuddin, M., 2000., Metodologi Penelitian dan Statistik. Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Surabaya, hal

LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016

Lampiran 1. Tumbuhan dandang gendis dan simplisia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya ilmu Biokimia dan Farmakologi.

LAMPIRAN. Larutan dapar fosfat ph 7,4 isotonis

Lampiran 1: Pengukuran kadar SOD dan kadar MDA Mencit a. Pengukuran kadar SOD mencit HEPAR. Dicuci dalam 1 ml PBS

PENENTUAN PERSAMAAN GARIS REGRESI DARI KURVA LARUTAN STANDAR Cu. Tabel 7. Perhitungan mencari persamaan garis regresi larutan standar Cu

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan bulan Juni 2012 di

Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

Lampiran 1. Sertifikat Pengujian Natrium Diklofenak BPFI

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitian yang dilakukan oleh dr.

Lampiran 1. Surat Ethical clearance

Air Panas. Isolat Murni Bakteri. Isolat Bakteri Selulolitik. Isolat Terpilih Bakteri Selulolitik. Kuantitatif

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Penentuan Parameter Farmakokinetika Salisilat dengan Data Urin

LAMPIRAN. Lampiran 1 Data kalibrasi piroksikam dalam medium lambung ph 1,2. NO C (mcg/ml) =X A (nm) = Y X.Y X 2 Y 2

BAB III METODE PENELITIAN. (RAL). Perlakuan dikelompokkan menjadi 7 kelompok dengan 5 kali ulangan

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka teori yang ada, maka dapat disusun kerangka konsep

1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar

LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)

LAPORAN PRATIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, dan TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Yunita Wannur Azah

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan post

STABILITAS FORMALIN TERHADAP PENGARUH SUHU DAN LAMA PEMANASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek atau bahan penelitian ini adalah biji paria (Momordica charantia)

Lampiran 1. Prosedur Pengambilan Sampel dan Data. kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 o C selama 12 jam untuk

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Analisis serapan P tanaman. Tahap I. Ekstraksi destruksi basah. A. Alat. Tabung reaksi. Penangas listrik. Corong. Labu ukur 50 ml.

PERBANDINGAN PEREDUKSI NATRIUM TIOSULFAT (Na 2 S 2 O 3 ) DAN TIMAH (II) KLORIDA (SnCl 2 ) PADA ANALISIS KADAR TOTAL BESI SECARA SPEKTROFOTOMETRI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

1. Filtrat enzim mananase didapatkan dari hasil produksi kapang Eupenisilium javanicum pada substrat bungkil kelapa 3%. 2. Pereaksi yang digunakan ada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif

LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN

Air dan air limbah Bagian 20 : Cara uji sulfat, SO 4. secara turbidimetri

Gambar 4. Pengaruh kondisi ph medium terhadap ionisasi polimer dan pembentukan kompleks poliion (3).

LAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang menggunakan

METODOLOGI PENELITIAN

UJI TOKSISITAS AKUT EKSTRAK ETANOL DAUN GANDARUSA. (Justicia gendarussa Burm.) DENGAN PARAMETER NILAI LD 50 SERTA FUNGSI HATI PADA MENCIT PUTIH

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

3 Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,

BAB II METODE PENELITIAN

STUDI GANGGUAN KROM (III) PADA ANALISA BESI DENGAN PENGOMPLEKS 1,10-FENANTROLIN PADA PH 4,5 SECARA SPEKTROFOTOMETRI UV-TAMPAK

BAB III METODE PENELITIAN

EFEK INFUS DAUN SELEDRI (Apium graviolens L.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Meutia Atika Faradilla ( )

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE. Lokasi pengambilan sampel diambil dibeberapa toko di kota Medan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret Juni 2012 bertempat di Bendungan Batu

A. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Praktikum metabolisme glukosa, urea dan trigliserida (Tehnik Spektrofotometri)

Transkripsi:

Gambar 1. Ekstrak daun sukun Gambar 2. Pengambilan darah melalui ekor 61

COOH CH3 COOH CH3 CO CH.NH 2 ALT CH.NH 2 CO CH 2 + COOH CH 2 + COOH CH 2 Alanin CH 2 Asam piruvat COOH Asam alfa ketoglutarat COOH Asam glutamat Gambar 3.Persamaam reaksi pembentukan asam piruvat dan asam glutamat dengan ALT sebagai katalisator (16) NO 2 NO 2 COOH CO + + H2O CH 3 NO 2 NO 2 Asam Piruvat NH NH COOH NH 2 N C 2,4-dinitrofenilhidrazin CH 3 1-piruvat-2,4-dinitrofenilhidrazin Gambar 4. Reaksi pembentukan warna pada pengukuran ALT plasma secara kolorimetri (16) 62

COOH COOH COOH COOH HC NH 2 + C O AST C O + HC NH 2 CH 2 CH 2 CH 2 CH 2 COOH CH 2 COOH CH 2 Asam aspartat COOH oksaloasetat COOH Asam alfa ketoglutarat Asam glutamat Gambar 5. Reaksi pembentukan oksaloasetat dan asam glutamat dengan AST sebagai katalisator (16) COOH COOH C O C O + COOH CH 2 CH 3 COOH Asam Piruvat Oksaloasetat COOH NO 2 NO 2 C O + CH 3 + H 2 O Asam Piruvat NO 2 NO 2 NH NH COOH NH 2 N C 2,4-dinitrofenilhidrazin CH 3 1-piruvat-2,4-dinitrofenilhidrazin Gambar 6. Reaksi pembentukan warna pada pengukuran AST plasma secara kolorimetri (16) 63

CH 3 CH 3 C C O NOH + H 2 O H + C C O O + NH 2 OH Hidroksilamin CH 3 CH 3 Diasetilmonoksim Diasetil NH 2 C NH 2 O + CH 3 C C O O H + panas CH 3 C C N N C + 2H 2 O O Urea CH 3 CH 3 Diasetil D iazine Gambar 7. Reaksi pembentukan warna pada pengukuran kadar urea plasma dengan metode fearon (22) NH 2 OH H 2 N OH NH 2 + C C O CH 3 N N H NH H 2 N NH 2 H C NH 2 CH 3 N N NH 2 Asam Pikrat Kreatinin O H Kompleks kreatinin pikrat Gambar 8. Reaksi pembentukan kompleks kreatinin pikrat pada pengukuran kadar kreatinin dengan metode jaffe yang dimodifikasi (21) 64

Kurva Kalibrasi ALT Serapan (A) 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 r = 0.9987 0 20 40 60 80 100 Nilai Aktivitas (U/I) Gambar 9. Kurva kalibrasi aktivitas ALT plasma Keterangan: Persamaan yang didapatkan adalah y =4,90289.10-3 +2,69993.10-3 x Kurva Kalibrasi AST Serapan (A) 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 r = 0,9909 0 20 40 60 80 100 Nilai Aktivitas (U/I) Gambar 10. Kurva kalibrasi aktivitas AST plasma Keterangan: Persamaan kurva kalibrasi adalah y = 0,014 + 2,594.10-3 x 65

Kurva Kalibrasi Urea Serapan (A) 0.8 0.6 0.4 0.2 0 0 20 40 60 80 100 Kadar Urea (mg/di) r = 0,9990 Gambar 11. Kurva kalibrasi kadar urea plasma Keterangan: Persamaan yang didapatkan adalah y = 0,0572 + 5,976.10-3 x Aktivitas ALT ratarata (U/I) 30 25 20 15 10 5 26.07 23.56 27.85 23.81 26.96 24.41 24.52 23.81 23.44 22.07 24 jam 14 hari 0 I II III IV V Kelompok Perlakuan Gambar 12. Diagram aktivitas ALT rata-rata plasma mencit jantan. Keterangan: kelompok I = Kontrol normal CMC 1%; kelompok II = dosis I (2,08 gram ekstrak/kgbb); kelompok III = dosis II (4,17 gram ekstrak/kgbb); kelompok IV = dosis III (8,34 gram ekstrak/kgbb); kelompok V = dosis IV (16,67 gram ekstrak/kgbb) 66

Aktivitas ALT rata-rata (U/I) 30 25 20 15 10 5 0 24.15 25.78 22.04 20.56 20.67 22.44 25.48 22.81 21.48 22.11 I II III IV V 24 jam 14 hari Kelompok Perlakuan Gambar 13. Diagram aktivitas ALT rata-rata plasma mencit betina. Keterangan: kelompok I = Kontrol normal CMC 1%; kelompok II = dosis I (2,08 gram ekstrak/kgbb); kelompok III = dosis II (4,17 gram ekstrak/kgbb); kelompok IV = dosis III (8,34 gram ekstrak/kgbb); kelompok V = dosis IV (16,67 gram ekstrak/kgbb) 30 29.85 28.79 28.94 29.05 28.98 Aktivitas AST ratarata (U/I) 25 20 15 10 5 27.08 25.84 25.3 24.47 24.13 24 jam 14 hari 0 I II III IV V Kelompok Perlakuan Gambar 14. Diagram aktivitas AST rata-rata plasma mencit jantan Keterangan: kelompok I = Kontrol normal CMC 1%; kelompok II = dosis I (2,08 gram ekstrak/kgbb); kelompok III = dosis II (4,17 gram ekstrak/kgbb); kelompok IV = dosis III (8,34 gram ekstrak/kgbb); kelompok V = dosis IV (16,67 gram ekstrak/kgbb) 67

28 27.65 Aktivitas AST ratarata (U/I) 27 26 25 24 26.74 26.74 26.4 26.78 26.1826.06 24.62 26.4 25.8 24 jam 14 hari 23 I II III IV V Kelompok Perlakuan Gambar 15. Diagram aktivitas AST rata-rata plasma mencit betina Keterangan: kelompok I = Kontrol normal CMC 1%; kelompok II = dosis I (2,08 gram ekstrak/kgbb); kelompok III = dosis II (4,17 gram ekstrak/kgbb); kelompok IV = dosis III (8,34 gram ekstrak/kgbb); kelompok V = dosis IV (16,67 gram ekstrak/kgbb) Kadar Urea Rata-Rata (mg/dl) 35 30 25 20 15 10 5 0 31.77 31.77 28.18 26.91 27.5 30.93 29.56 26 22.91 23.07 I II III IV V 24 jam 14 hari Kelompok Perlakuan Gambar 16. Diagram kadar urea rata-rata plasma mencit jantan Keterangan: kelompok I = Kontrol normal CMC 1%; kelompok II = dosis I (2,08 gram ekstrak/kgbb); kelompok III = dosis II (4,17 gram ekstrak/kgbb); kelompok IV = dosis III (8,34 gram ekstrak/kgbb); kelompok V = dosis IV (16,67 gram ekstrak/kgbb) 68

Kadar urea rata-rata (mg/dl) 30 25 20 15 10 5 26.38 25.04 28.18 26.3 24.82 22.13 27.21 25.77 25.07 22.13 24 jam 14 hari 0 I II III IV V Kelompok Perlakuan Gambar 17. Diagram kadar urea rata-rata plasma mencit betina Keterangan: kelompok I = Kontrol normal CMC 1%; kelompok II = dosis I (2,08 gram ekstrak/kgbb); kelompok III = dosis II (4,17 gram ekstrak/kgbb); kelompok IV = dosis III (8,34 gram ekstrak/kgbb); kelompok V = dosis IV (16,67 gram ekstrak/kgbb) Kadar kreatinin rata-rata (mg/dl) 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0.80 0.75 0.72 0.78 0.72 0.63 0.55 0.55 0.63 0.54 I II III IV V 24 jam 14 hari Kelompok Perlakuan Gambar 18. Diagram kadar kreatinin rata-rata plasma mencit jantan Keterangan: kelompok I = Kontrol normal CMC 1%; kelompok II = dosis I (2,08 gram ekstrak/kgbb); kelompok III = dosis II (4,17 gram ekstrak/kgbb); kelompok IV = dosis III (8,34 gram ekstrak/kgbb); kelompok V = dosis IV (16,67 gram ekstrak/kgbb) 69

Kadar kreatinin ratarata (mg/dl) 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0 0.71 0.67 0.51 0.5 0.7 0.66 0.63 0.48 I II III IV V 0.75 0.69 24 jam 14 hari Kelompok Perlakuan Gambar 19. Diagram kadar kreatinin rata-rata plasma mencit betina Keterangan: kelompok I = Kontrol normal CMC 1%; kelompok II = dosis I (2,08 gram ekstrak/kgbb); kelompok III = dosis II (4,17 gram ekstrak/kgbb); kelompok IV = dosis III (8,34 gram ekstrak/kgbb); kelompok V = dosis IV (16,67 gram ekstrak/kgbb) 70

Tabel 3 Kelompok Perlakuan Kelompok Perlakuan Jumlah mencit jantan Jumlah mencit betina I Diberi larutan CMC 1% 10 10 II Diberi bahan uji dosis 2,08 gram ekstrak/kgbb 10 10 III Diberi bahan uji dosis 4,17 gram ekstrak/kgbb 10 10 IV Diberi bahan uji dosis 8,34 gram ekstrak/kgbb 10 10 V Diberi bahan uji dosis 16,67 gram ekstrak/kgbb 10 10 71

Tabel 4 Serapan Larutan Standar ALT Plasma Dalam Berbagai Aktivitas Dalam Pembuatan Kurva Kalibrasi No Tabung Larutan Standar Piruvat (ml) Larutan Dapar Substrat (ml) Nilai Aktivitas (U/I) Serapan (A) 1. 0,00 1,00 0 0,000 2. 0,10 0,90 14 0,049 3. 0,20 0,80 32 0,095 4. 0,30 0,70 51 0,138 5. 0,40 0,60 69 0,188 6. 0,50 0,50 92 0,256 72

Tabel 5 Tahap Pengukuran Kadar Alanin Transferase Tabung uji Tabung blanko Perlakuan Heparin +0,5 ml larutan dapar substrat Heparin +0,5 ml larutan dapar substrat inkubasi pada suhu 37ºC selama sepuluh menit 0,1 ml plasma inkubasi pada suhu 37ºC selama 30 menit 0,5 ml reagen warna 0,5 ml reagen warna 0,1 ml plasma Diamkan pada suhu kamar selama 20 menit 5,0 ml natrium hidroksida 0,4 N 5,0 ml natrium hidroksida 0,4 N diamkan pada suhu kamar selama 30 menit Warna yang terbentuk diukur serapannya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 505 nm. kemudian serapan yang diperoleh dimasukkan ke dalam persamaan regresi linier sehingga didapat nilai aktivitasnya. 73

Tabel 6 Aktivitas ALT Plasma Mencit Jantan Kelompok I II III IV V Aktivitas 27,07 24,11 26,70 23,00 26,70 21,89 20,04 23,00 21,15 23,37 20,41 18,56 18,56 18,93 23,37 ALT 24,48 24,48 27,07 21,89 19,30 Setelah 24 21,89 22,26 22,26 22,26 27,44 jam dari perlakuan 22,63 26,33 23,00 27,07 24,11 (U/I) 24,48 19,30 27,44 25,59 22,63 28,56 30,78 30,04 21,89 27,81 24,48 26,70 26,70 20,78 26,33 27,44 21,52 24,48 24,48 17,44 rata-rata ± SD 26,07± 3,05 23,81± 2,64 23,81 ± 2,88 23,44 ± 3,03 22,07± 3,30 Aktivitas ALT Setelah 14 hari dari perlakuan (U/I) 31,89 24,48 33,37 22,26 23,37 29,67 35,59 33,00 24,11 20,78 19,30 24,11 25,96 31,89 25,59 19,30 17,07 28,93 25,22 18,18 19,30 32,26 28,18 24,48 23,00 18,93 32,63 31,89 26,70 32,26 30,41 27,44 21,52 25,22 17,44 21,52 31,52 21,89 25,59 21,52 28,56 25,96 24,85 31,89 18,93 23,74 22,63 21,15 27,07 20,41 rata-rata ± SD 27,85± 5,41 23,56± 4,93 26,96 ± 5,37 24,41± 4,44 24,52± 3,99 74

Tabel 7 Aktivitas ALT Plasma Mencit Betina Kelompok I II III IV V 25,59 27,44 18,18 16,33 16,70 Aktivitas ALT Setelah 24 jam dari perlakuan (U/I) 20,78 31,15 17,44 29,67 19,30 28,18 17,07 18,18 20,04 18,93 14,48 19,30 16,70 25,22 17,07 22,26 25,59 19,67 19,67 25,59 16,33 24,11 22,26 25,96 22,26 18,18 17,44 23,37 17,44 28,18 18,56 23,00 17,81 21,15 21,15 28,93 24,48 18,56 28,18 23,74 21,89 22,63 25,59 21,52 26,33 rata-rata ± SD 24,15 ± 5,13 20,56± 3,83 20,67 ± 3,65 22,11± 3,97 21,48 ± 4,00 Aktivitas ALT Setelah 14 hari dari perlakuan (U/I) 20,41 25,96 28,18 31,89 20,78 32,26 23,00 24,48 27,81 23,00 25,96 27,44 18,93 27,07 20,41 17,07 23,74 18,93 16,70 24,11 20,04 18,56 28,93 28,18 15,22 19,30 20,41 20,78 25,22 27,81 24,11 18,93 29,67 26,70 18,93 17,81 22,63 23,00 25,59 20,78 25,59 31,52 30,04 24,11 22,63 18,93 22,63 23,74 26,70 28,93 rata-rata ± SD 25,78 ± 4,22 22,04 ± 4,11 22,44± 4,73 22,81± 3,81 25,48 ± 3,87 75

Tabel 8 Serapan Larutan Standar AST Plasma Dalam Berbagai Aktivitas Dalam Pembuatan Kurva Kalibrasi No Tabung Larutan Standard Piruvat (ml) Larutan Dapar Substrat (ml) Nilai Aktivitas (U/I) Serapan (A) 1. 0,00 2. 0,05 3. 0,10 4. 0,15 5. 0,20 6. 0,25 1,00 0,95 0,90 0,85 0,80 0,75 0 0,000 9 0,032 21 0,076 36 0,124 60 0,178 95 0,248 76

Tabel 9 Tahap Pengukuran Kadar Aspartat Amino Transferase Tabung uji Tabung blanko Perlakuan Heparin +0,5 ml larutan dapar substrat Heparin +0,5 ml larutan dapar substrat inkubasi pada suhu 37ºC selama sepuluh menit 0,1 ml plasma inkubasi pada suhu 37ºC selama 60 menit 0,5 ml reagen warna 0,5 ml reagen warna 0,1 ml plasma Diamkan pada suhu kamar selama 20 menit 5,0 ml natrium hidroksida 0,4 N 5,0 ml natrium hidroksida 0,4 N diamkan pada suhu kamar selama 30 menit Ukur serapan dari warna yang dibentukdengan spektrofotometer pada panjang gelombang 505 nm, kemudian serapan yang diperoleh dimasukkan ke dalam persamaan regresi linier sehingga didapat nilai aktivitasnya. 77

Tabel 10 Aktivitas AST Plasma Mencit Jantan Kelompok Aktivitas AST Setelah 24 jam dari perlakuan (U/I) I II III IV V 21,45 24,09 26,74 26,37 25,61 25,23 35,45 20,69 30,53 34,69 32,42 25,23 14,25 28,64 28,26 22,96 25,61 31,29 27,50 22,20 26,74 18,80 25,61 22,96 30,15 25,61 32,04 28,26 20,31 22,58 27,12 21,82 29,77 25,99 28,64 21,45 22,96 17,66 21,82 27,50 24,09 30,15 26,37 21,45 25,61 17,66 21,07 23,72 19,93 31,29 rata-rata ± SD 27,08± 5,03 25,84 ± 5,22 25,30 ± 4,22 24,47 ± 3,88 24,13 ± 4,36 Aktivitas AST Setelah 14 hari dari perlakuan (U/I) 22,20 24,09 35,45 29,77 33,56 29,39 36,21 32,80 25,99 29,01 29,01 24,85 36,21 30,53 29,01 24,09 35,07 25,61 29,77 23,72 37,72 25,61 35,07 30,15 22,96 31,66 27,50 30,91 25,23 22,58 29,77 24,47 35,07 29,77 24,09 30,15 31,29 35,45 28,26 22,20 24,85 35,07 28,26 29,01 33,56 29,39 32,04 22,58 23,72 31,29 rata-rata ± SD 29,85± 4,73 28,79± 4,37 28,94± 5,06 29,05 ± 4,44 28,98± 4,20 78

Tabel 11 Aktivitas AST Plasma Mencit Betina Kelompok I II III IV V 23,72 23,72 29,01 25,99 30,53 Aktivitas AST Setelah 24 jam dari perlakuan (U/I) 34,31 26,37 22,96 31,29 27,50 30,53 29,77 19,93 36,21 20,31 25,99 24,47 35,83 26,74 25,61 26,74 30,53 23,34 32,04 25,61 19,55 20,69 24,47 24,85 25,99 29,77 36,58 24,47 23,34 20,69 21,45 28,64 22,58 30,15 23,34 22,20 23,72 25,99 22,20 22,96 27,12 31,29 21,45 35,07 26,37 rata-rata ± SD 26,74 ± 4,29 26,40± 5,09 26,78 ± 4,23 26,06 ± 4,99 26,40 ± 4,70 34,31 21,07 22,96 30,91 32,42 24,47 28,64 21,82 23,34 32,80 Aktivitas AST Setelah 14 hari dari perlakuan (U/I) 27,12 23,34 25,61 21,45 34,69 30,53 30,15 25,23 22,96 36,21 30,53 27,88 32,42 20,69 24,47 24,47 25,23 35,83 26,37 26,74 19,17 22,20 27,12 18,42 23,72 22,20 25,61 20,31 27,12 27,50 25,61 29,77 28,26 32,42 26,74 20,31 24,09 25,61 19,55 19,55 rata-rata ± SD 26,74 ± 4,97 27,65 ± 4,44 26,18 ± 4,75 24,62 ± 4,89 25,80 ± 4,53 79

Tabel 12 Serapan Larutan Standar Urea Dalam Berbagai Kadar Dalam Pembuatan Kurva Kalibrasi No Tabung Kadar Urea (mg/dl) Serapan (A) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 10,008 20,016 30,024 40,032 50,040 60,048 Tabel 6 0,115 0,179 0,237 0,296 0,357 0,415 80

Tabel 13 Kadar Urea Plasma Mencit Jantan Kelompok I II III IV V Kadar urea setelah 24 jam dari perlakuan (mg/dl) 19,55 22,40 25,57 37,12 26,58 20,22 32,60 34,95 18,71 31,43 22,39 31,43 20,72 24,57 19,38 31,26 33,44 34,71 19,22 22,90 25,41 36,45 26,08 19,55 26,41 26,75 35,11 33,61 18,71 26,91 34,11 29,42 31,93 26,75 24,57 32,77 41,30 33,94 36,45 26,41 16,37 36,12 23,23 16,04 17,88 25,74 25,24 40,63 31,77 17,04 rata-rata ± SD 26,91± 6,75 26,00± 6,06 27,50 ± 6,00 31,77± 5,11 31,77± 5,11 Kadar urea setelah 14 hari dari perlakuan (mg/dl) 14,03 21,06 25,07 24,73 7,84 15,20 30,43 24,07 37,12 29,59 39,13 26,91 29,76 27,08 14,36 20,72 27,58 25,07 39,96 31,26 26,91 26,75 20,72 21,39 14,15 14,03 21,73 30,59 24,23 30,25 27,25 32,94 37,78 21,22 13,36 25,41 30,26 49,17 25,07 33,10 32,60 35,61 27,25 23,57 23,40 17,04 37,62 33,44 38,96 39,79 rata-rata ± SD 22,91± 8,70 28,18± 7,67 23,07± 5,86 29,56± 9,73 30,93 ± 7,72 81

Tabel 14 Kadar Urea Plasma Mencit Betina Kelompok I II III IV V 26,24 24,07 22,73 16,20 16,37 Kadar urea setelah 24 jam dari perlakuan (mg/dl) 32,60 15,37 23,73 22,23 20,72 30,26 37,96 23,73 25,91 17,21 18,38 24,74 24,40 12,19 23,23 17,71 26,75 23,90 28,59 19,89 16,54 15,20 24,07 25,91 24,90 15,20 24,24 22,23 29,76 33,94 28,25 25,91 26,58 33,77 38,29 20,39 18,21 26,91 24,40 22,73 30,59 32,10 16,87 16,70 23,06 rata-rata ± SD 25,04 ± 5,48 24,82± 6,44 22,13 ± 4,94 22,13 ± 6,23 25,07 ± 7,20 33,94 17,21 19,72 19,55 26,58 24,57 16,87 21,72 22,06 22,23 Kadar urea setelah 14 hari dari perlakuan (mg/dl) 30,93 25,91 23,90 23,73 20,89 23,57 29,29 36,45 21,39 24,07 22,56 24,24 30,43 23,23 18,55 24,24 29,26 30,43 28,92 25,41 21,56 24,07 29,76 26,58 28,43 23,23 21,22 22,73 21,56 31,77 33,94 33,44 33,27 25,07 35,28 22,39 37,45 35,94 34,77 39,12 rata-rata ± SD 26,38 ± 4,78 28,18± 7,67 26,30 ± 7,50 25,77 ± 4,49 27,21 ± 6,31 82

Tabel 15 Kadar Kreatinin Plasma Mencit Jantan Kelompok Kadar kreatinin setelah 24 jam dari perlakuan (mg/dl) rata-rata ± SD I II III IV V 1,24 1,18 1,36 0,53 1,12 0,59 0,94 0,77 0,94 0,59 0,47 0,94 0,71 0,71 0,59 1,12 0,53 0,65 0,71 0,71 0,41 0,59 0,41 0,29 0,41 0,71 0,65 0,65 0,41 0,47 0,77 1,06 0,77 0,59 0,35 1,41 0,77 0,94 0,47 0,41 0,41 0,41 0,53 0,41 0,41 0,83 0,41 0,41 0,41 0,47 0,80 ± 0,36 0,75 ± 0,27 0,72 ± 0,28 0,55 ± 0,19 0,55 ± 0,23 0,53 0,71 1,00 0,83 0,53 0,47 0,41 0,35 0,71 0,41 Kadar kreatinin setelah 14 hari dari perlakuan (mg/dl) 1,18 0,65 0,41 0,41 1,18 1,47 0,65 1,24 0,47 0,83 1,00 1,12 1,00 1,18 0,47 0,35 0,51 0,29 0,41 0,41 0,29 0,41 0,71 1,18 0,35 0,53 0,94 0,24 0,83 0,12 0,83 0,35 0,83 0,35 0,35 0,65 0,41 0,77 0,59 1,12 rata-rata ± SD 0,78 ± 0,37 0,72 ± 0,32 0,63± 0,26 0,63± 0,33 0,54± 0,32 83

Tabel 16 Kadar Kreatinin Plasma Mencit Betina Kelompok I II III IV V 0,77 0,83 0,59 1,06 1,06 Kadar kreatinin setelah 24 jam dari perlakuan (mg/dl) 0,94 0,59 0,77 0,29 0,83 0,41 0,65 0,83 0,41 0,59 0,18 0,29 0,53 0,94 0,41 0,29 1,18 0,47 0,65 0,77 0,29 0,24 0,53 1,00 0,47 0,53 0,83 0,41 0,41 0,77 1,24 0,53 0,65 0,83 1,47 0,47 0,41 1,12 0,47 0,88 0,77 0,35 0,83 0,47 0,65 rata-rata ± SD 0,71± 0,28 0,51± 0,22 0,70± 0,30 0,63± 0,28 0,75± 0,33 0,24 0,35 0,47 0,59 1,06 0,35 0,53 0,82 0,41 0,47 Kadar kreatinin setelah 14 hari dari perlakuan (mg/dl) 1,24 0,59 0,53 0,41 0,65 0,88 0,53 0,29 0,35 0,29 0,88 0,53 0,59 0,53 0,35 0,65 0,77 0,59 0,41 0,47 0,24 0,35 0,53 0,59 0,59 0,53 0,35 0,41 0,88 0,88 1,00 0,59 1,12 0,65 1,00 0,77 0,65 0,71 0,53 0,71 rata-rata ± SD 0,67± 0,31 0,50± 0,18 0,66± 0,21 0,48± 0,13 0,69± 0,25 84

Lampiran 1 Penetapan Dosis Ekstrak daun sukun dari fraksi etil asetat mengandung flavonoid sebanyak 30%, dimana usual dose dari flavonoid yang digunakan pada hewan coba tikus adalah 50 mg/kgbb. Usual dose untuk mencit diperoleh dengan mengalikan usual dose tikus dengan berat badan mencit Penentuan dosis terbesar dilakukan dengan uji pendahuluan untuk mengetahui dosis terbesar yang dapat disondekan kepada mencit, dosis terbesar yang dapat disondekan kepada mencit adalah 5 gram flavonoid/kgbb atau 16,67 gram ekstrak/kgbb. Dosis untuk 20 gram mencit adalah = 16,67 gram ekstrak/kgbb x 0,02kgbb = 0,333 gram ekstrak Dari dosis tersebut kemudian dilakukan pengenceran dua kali lipatnya. Pengujian nilai LD 50 menggunakan dosis berturut-turut 2,08; 4,17; 8,34 dan16,67 gram ekstrak/kgbb. 85

Lampiran 2 Pembuatan Larutan Uji Pembuatan larutan uji dilakukan dengan menimbang ekstrak daun sukun sebanyak 3,33 gram kemudian disuspensikan dengan larutan CMC 1%. Larutan CMC dibuat dengan menimbang 100 mg CMC yang kemudian dikembangkan dan disuspensikan menggunakan 10 ml aquadest. Pembuatan larutan uji dibuat dari penimbangan bahan untuk dosis tertinggi yaitu 16,67 gram ekstrak/kgbb (dosis 4). Dosis 2,08 gram ekstrak/kgbb (dosis 1), dosis 4,17 gram ekstrak/kgbb (dosis 2), dosis 8,34 gram ekstrak/kgbb (dosis 3) dibuat dengan cara mengencerkannya dari dosis 4. Setiap mencit dengan berat badan 20 gram diberikan jamu pelangsing sebanyak 0,5 ml. larutan uji dosis 4 dibuat dengan konsentrasi 66,6% (66,6 gram ekstrak disuspensikan dalam 100 ml larutan CMC 1%). Dosis 3 dibuat dengan pengenceran dosis 4 (konsentrasi 33,3%). Dosis 2 dibuat dengan pengenceran dosis 3 (konsentrasi 16.65%). Dosis 1 dibuat dengan pengenceran dosis 2 (konsentrasi 8,325%). Kelompok kontrol diberikan larutan CMC 1% sebanyak 0,5 ml. 86

Lampiran 3 Perolehan Regresi Linier Cara memperoleh regresi linier dari persamaan garis y=a+bx a dan b adalah bilangan garis normal yang dapat dihitung dengan rumusan sebagai berikut: a = b = 2 ( Y )( X ) ( X )( XY ) 2 N( X ) ( X ) 2 N ( XY ) ( X )( Y ) 2 N( X ) ( X ) 2 Derajat kelinieran atau disebut jugakoefisien korelasi dapat dihitung dengan rumus: r = N( XY ) ( X )( Y ) 2 2 2 ( X ) ( X ) N Y { N }{ ( ) ( Y ) } 2 Jika r = 1 maka korelasi antara X dan Y sempurna sehingga semua titik pada diagram antara X dan Y terletak pada satu garis lurus. 87

Lampiran 4 Perhitungan Aktivitas ALT Plasma Persamaan garis yang diperoleh dari kurva kalibrasi: y = 4,902. 10-3 + 2,69993. 10-3..x r = 0,9987 Contoh Serapan yang diperoleh = y = 0, 080 Maka Aktivitas ALT = x = 0,080 0,004902 0,00269993 = 27,8148 (U/I) 88

Lampiran 5 Perhitungan Aktivitas AST Plasma Persamaam garis yang diperoleh dari kurva kalibrasi: y = 0,014 + 2,594. 10-3 x r = 0,9909 Contoh: Serapan yang diperoleh = y = 0, 022 Maka aktivitas AST = x = 0,075 0,014 2,594.10-3 = 23,5158 (U/I) 89

Lampiran 6 Perhitungan kadar urea plasma Persamaan garis yang diperoleh dari kurva kalibrasi: y = 0,0572 + 5,976.10-3 x r = 0,999 Contoh: Serapan yang diperoleh = y = 0,149 Maka kadar urea = x = 0,149 0,0572 5,976.10-3 = 15,1374 (mg/dl) 90

Lampiran 7 Perhitungan kadar kreatinin plasma Rumus perhitungan kadar kreatinin plasma At =90 (sampel) At = 30 (sampel) x C At = 90 (standard) At = 30 (standard) Dari pengukuran didapatkan At = 90 (standard) : 0,022 At = 30 (standard) : 0,005 C = 1.002 mg/dl Contoh: At = 90 (sampel) : 0,063 At = 30 (sampel) : 0,045 t sample 0,018 Maka kadar kreatinin = 0,018 x 1.002 0,022-0,005 = 1,0609 mg/dl 91

Lampiran 8 Uji ANAVA Terhadap Aktivitas ALT Plasma Mencit Jantan Setelah 24 Jam dari Perlakuan (SPSS 15.0) Tujuan : Mengetahui ada tidaknya perbedaan data aktivitas ALT plasma mencit jantan setelah 24 jam dari pemberian ekstrak. Hipotesa : Ho = data aktivitas ALT plasma mencit jantan antar kelompok tidak berbeda secara bermakna Ha = data aktivitas ALT plasma mencit jantan antar kelompok berbeda secara bermakna Statistik uji : uji F α : 0,05 Daerah kritis : Ho ditolak jika signifikansi <α Hasil : nilai signifikansi kelima kelompok = 0,072 >α Kesimpulan : Ho diterima sehingga data aktivitas ALT plasma mencit jantan antar kelompok perlakuan tidak berbeda secara bermakna ANAVA Aktivitas ALT mencit jantan Jumlah kuadrat df Rata-rata F Sig. Kuadrat Antar kelompok 82,676 4 20,669 2,315 0,072 Dalam Kelompok 401,859 45 8,930 Total 484,535 49 92

Lampiran 9 Uji ANAVA Terhadap Aktivitas ALT Plasma Mencit Jantan Setelah 14 hari dari Perlakuan (SPSS 15.0) Tujuan : Mengetahui ada tidaknya perbedaan data aktivitas ALT plasma mencit jantan setelah 14 hari dari pemberian ekstrak. Hipotesa : Ho = data aktivitas ALT plasma mencit jantan antar kelompok tidak berbeda secara bermakna Ha = data aktivitas ALT plasma mencit jantan antar kelompok berbeda secara bermakna Statistik uji : uji F α : 0,05 Daerah kritis : Ho ditolak jika signifikansi <α Hasil : nilai signifikansi kelima kelompok = 0,236 >α Kesimpulan : Ho diterima sehingga data aktivitas ALT plasma mencit jantan antar kelompok perlakuan tidak berbeda secara bermakna ANAVA Aktivitas ALT mencit jantan Jumlah kuadrat df Rata-rata F Sig. Kuadrat Antar kelompok 136,018 4 34,005 1,441 0,236 Dalam Kelompok 1061,783 45 23,595 Total 1197,801 49 93

Lampiran 10 Uji ANAVA Terhadap Aktivitas ALT Plasma Mencit Betina Setelah 24 Jam dari Perlakuan (SPSS 15.0) Tujuan : Mengetahui ada tidaknya perbedaan data aktivitas ALT plasma mencit betina setelah 24 jam dari pemberian ekstrak. Hipotesa : Ho = data aktivitas ALT plasma mencit betina antar kelompok tidak berbeda secara bermakna Ha = data aktivitas ALT plasma mencit betina antar kelompok berbeda secara bermakna Statistik uji : uji F α : 0,05 Daerah kritis : Ho ditolak jika signifikansi <α Hasil : nilai signifikansi kelima kelompokm = 0,380 >α Kesimpulan : Ho diterima sehingga data aktivitas ALT plasma mencit betina antar kelompok perlakuan tidak berbeda secara bermakna ANAVA Aktivitas ALT mencit betina Jumlah kuadrat df Rata-rata F Sig. Kuadrat Antar kelompok 85,453 4 21,363 1,240 0,380 Dalam Kelompok 775,445 45 17,232 Total 860,898 49 94

Lampiran 11 Uji ANAVA Terhadap Aktivitas ALT Plasma Mencit Betina Setelah 14 Hari dari Perlakuan (SPSS 15.0) Tujuan : Mengetahui ada tidaknya perbedaan data aktivitas ALT plasma mencit betina setelah 14 hari dari pemberian ekstrak. Hipotesa : Ho = data aktivitas ALT plasma mencit betina antar kelompok tidak berbeda secara bermakna Ha = data aktivitas ALT plasma mencit betina antar kelompok berbeda secara bermakna Statistik uji : uji F α : 0,05 Daerah kritis : Ho ditolak jika signifikansi <α Hasil : nilai signifikansi kelima kelompok = 0,142 >α Kesimpulan : Ho diterima sehingga data aktivitas ALT plasma mencit betina antar kelompok perlakuan tidak berbeda secara bermakna ANAVA Aktivitas ALT mencit betina Jumlah kuadrat df Rata-rata F Sig. Kuadrat Antar kelompok 126,163 4 31,541 1,820 0,142 Dalam Kelompok 779,739 45 17,328 Total 905,902 49 95

Lampiran 12 Uji ANAVA Terhadap Aktivitas AST Plasma Mencit Jantan Setelah 24 Jam dari Perlakuan (SPSS 15.0) Tujuan : Mengetahui ada tidaknya perbedaan data aktivitas AST plasma mencit jantan setelah 24 jam dari pemberian ekstrak. Hipotesa : Ho = data aktivitas AST plasma mencit jantan antar kelompok tidak berbeda secara bermakna Ha = data aktivitas AST plasma mencit jantan antar kelompok berbeda secara bermakna Statistik uji : uji F α : 0,05 Daerah kritis : Ho ditolak jika signifikansi <α Hasil : nilai signifikansi kelima kelompok = 0,624 >α Kesimpulan : Ho diterima sehingga data aktivitas AST plasma mencit jantan antar kelompok perlakuan tidak berbeda secara bermakna ANAVA Aktivitas AST mencit jantan Jumlah df Rata-rata kuadrat Kuadrat F Sig. Antar kelompok 54,967 4 13,742 0,658 0,624 Dalam Kelompok 939,959 45 20,888 Total 994,926 49 96

Lampiran 13 Uji ANAVA Terhadap Aktivitas AST Plasma Mencit Jantan Setelah 14 Hari dari Pemberian Ekstrak (SPSS 15.0) Tujuan : Mengetahui ada tidaknya perbedaan data aktivitas AST plasma mencit jantan setelah 14 haridari pemberian ekstrak. Hipotesa : Ho = data aktivitas AST plasma mencit jantan antar kelompok tidak berbeda secara bermakna Ha = data aktivitas AST plasma mencit jantan antar kelompok berbeda secara bermakna Statistik uji : uji F α : 0,05 Daerah kritis : Ho ditolak jika signifikansi <α Hasil : nilai signifikansi kelima kelompok = 0.987 > α Kesimpulan : Ho diterima sehingga data aktivitas AST plasma mencit jantan antar kelompok perlakuan tidak berbeda secara bermakna ANAVA Aktivitas AST mencit jantan Jumlah df Rata-rata kuadrat Kuadrat F Sig. Antar kelompok 6.937 4 1.743 0.083 0.987 Dalam Kelompok 940.761 45 20.906 Total 947.734 49 97

Lampiran 14 Uji ANAVA Terhadap Aktivitas AST Plasma Mencit Betina Setelah 24 Jam dari Perlakuan (SPSS 15.0) Tujuan : Mengetahui ada tidaknya perbedaan data aktivitas AST plasma mencit betina setelah 24 jam dari pemberian ekstrak. Hipotesa : Ho = data aktivitas AST plasma mencit betina antar kelompok tidak berbeda secara bermakna Ha = data aktivitas AST plasma mencit betina antar kelompok berbeda secara bermakna Statistik uji : uji F α : 0,05 Daerah kritis : Ho ditolak jika signifikansi = 0,997 < α Hasil : nilai signifikansi kelima kelompok >α Kesimpulan : Ho diterima sehingga data aktivitas AST plasma mencit betina antar kelompok perlakuan tidak berbeda secara bermakna ANAVA Aktivitas AST mencit betina Jumlah kuadrat df Rata-rata F Sig. Kuadrat Antar kelompok 3.467 4 0.867 0.040 0.997 Dalam Kelompok 983.005 45 21.845 Total 986.471 49 98

Lampiran 15 Uji ANAVA Terhadap Aktivitas AST Plasma Mencit Betina Setelah 14 Hari dari Perlakuan (SPSS 15.0) Tujuan : Mengetahui ada tidaknya perbedaan data aktivitas AST plasma mencit betina setelah 24 jam dari pemberian ekstrak. Hipotesa : Ho = data aktivitas AST plasma mencit betina antar kelompok tidak berbeda secara bermakna Ha = data aktivitas AST plasma mencit betina antar kelompok berbeda secara bermakna Statistik uji : uji F α : 0,05 Daerah kritis : Ho ditolak jika signifikansi = 0,689 < α Hasil : nilai signifikansi kelima kelompok >α Kesimpulan : Ho diterima sehingga data aktivitas AST plasma mencit betina antar kelompok perlakuan tidak berbeda secara bermakna ANAVA Aktivitas AST mencit betina Jumlah kuadrat df Rata-rata F Sig. Kuadrat Antar kelompok 50.497 4 12.626 0.566 0,689 Dalam Kelompok 1004.134 45 22.314 Total 1054.631 49 99

Lampiran 16 Uji ANAVA Terhadap Kadar Urea Plasma Mencit Jantan Setelah 24 Jam dari Perlakuan (SPSS 15.0) Tujuan : Mengetahui ada tidaknya perbedaan data kadar urea plasma mencit jantan setelah 24 jam dari pemberian ekstrak Hipotesa : Ho = data kadar urea plasma mencit jantan antar kelompok tidak berbeda secara bermakna Ha = data kadar urea plasma mencit jantan antar kelompok berbeda secara bermakna Statistik uji : uji F α : 0,05 Daerah kritis : Ho ditolak jika signifikansi <α Hasil : nilai signifikansi kelima kelompok = 0.210 >α Kesimpulan : Ho diterima sehingga data kadar urea plasma mencit jantan antar kelompok perlakuan tidak berbeda secara bermakna ANAVA kadar urea mencit jantan Jumlah kuadrat df Rata-rata F Sig. Kuadrat Antar kelompok 269,875 4 67.469 1.528 0.210 Dalam Kelompok 1986.785 45 44.151 Total 2256.660 49 100

Lampiran 17 Uji ANAVA Terhadap Kadar Urea Plasma Mencit Jantan Setelah 14 Hari dari Perlakuan (SPSS 15.0) Tujuan : Mengetahui ada tidaknya perbedaan data kadar urea plasma mencit jantan setelah 14 hari dari pemberian ekstrak Hipotesa : Ho = data kadar urea plasma mencit jantan antar kelompok tidak berbeda secara bermakna Ha = data kadar urea plasma mencit jantan antar kelompok berbeda secara bermakna Statistik uji : uji F α : 0,05 Daerah kritis : Ho ditolak jika signifikansi <α Hasil : nilai signifikansi kelima kelompok = 0.091 >α Kesimpulan : Ho diterima sehingga data kadar urea plasma mencit jantan antar kelompok perlakuan tidak berbeda secara bermakna ANAVA kadar urea mencit jantan Jumlah kuadrat df Rata-rata F Sig. Kuadrat Antar kelompok 554,520 4 138.630 2.145 0.091 Dalam Kelompok 2908,258 45 64.628 Total 3462,778 49 101

Lampiran 18 Uji ANAVA Terhadap Kadar Urea Plasma Mencit Betina Setelah 24 Jam dari Perlakuan (SPSS 15.0) Tujuan : Mengetahui ada tidaknya perbedaan data kadar urea plasma mencit betina setelah 24 jam dari pemberian ekstrak. Hipotesa : Ho = data kadar urea plasma mencit betina antar kelompok tidak berbeda secara bermakna Ha = data kadar urea plasma mencit betina antar kelompok berbeda secara bermakna Statistik uji : uji F α : 0,05 Daerah kritis : Ho ditolak jika signifikansi <α Hasil : nilai signifikansi = 0,626 >α Kesimpulan : Ho diterima sehingga data kadar urea plasma mencit betina antar kelompok perlakuan tidak berbeda secara bermakna ANAVA kadar urea mencit betina Jumlah kuadrat df Rata-rata F Sig. Kuadrat Antar kelompok 97.853 4 24.463 0.655 0.626 Dalam Kelompok 1679.459 45 37.321 Total 1777.312 49 102

Lampiran 19 Uji ANAVA Terhadap Kadar Urea Plasma Mencit Betina Setelah 14 Hari dari Perlakuan (SPSS 15.0) Tujuan : Mengetahui ada tidaknya perbedaan data kadar urea plasma mencit betina setelah 14 hari dari pemberian ekstrak. Hipotesa : Ho = data kadar urea plasma mencit betina antar kelompok tidak berbeda secara bermakna Ha = data kadar urea plasma mencit betina antar kelompok berbeda secara bermakna Statistik uji : uji F α : 0,05 Daerah kritis : Ho ditolak jika signifikansi <α Hasil : nilai signifikansi = 0,988 >α Kesimpulan : Ho diterima sehingga data kadar urea plasma mencit betina antar kelompok perlakuan tidak berbeda secara bermakna ANAVA kadar urea mencit betina Jumlah kuadrat df Rata-rata F Sig. Kuadrat Antar kelompok 11 204 4 2.801 0,080 0,988 Dalam Kelompok 1572.315 45 34.940 Total 1583.519 49 103

Lampiran 20 Uji ANAVA Terhadap Kadar Kreatinin Plasma Mencit Jantan Setelah 24 Jam dari Perlakuan (SPSS 15.0) Tujuan : Mengetahui ada tidaknya perbedaan data kadar kreatinin plasma mencit jantan setelah 24 jam dari pemberian ekstrak. Hipotesa : Ho = data kadar kreatinin plasma mencit jantan antar kelompok tidak berbeda secara bermakna Ha = data kadar kreatinin plasma mencit jantan antar kelompok berbeda secara bermakna Statistik uji : uji F α : 0,05 Daerah kritis : Ho ditolak jika signifikansi <α Hasil : nilai signifikansi kelima kelompok = 0,145 >α Kesimpulan : Ho diterima sehingga data kadar kreatinin plasma mencit jantan antar kelompok perlakuan tidak berbeda secara bermakna] ANAVA kadar kreatinin mencit jantan Jumlah kuadrat df Rata-rata F Sig. Kuadrat Antar kelompok 0,526 4 0,132 1,800 0,145 Dalam Kelompok 3.289 45 0,073 Total 3,815 49 104

Lampiran 21 Uji ANAVA Terhadap Kadar Kreatinin Plasma Mencit Jantan Setelah 14 Hari dari Perlakuan (SPSS 15.0) Tujuan : Mengetahui ada tidaknya perbedaan data kadar kreatinin plasma mencit jantan setelah 14 hari dari emberian ekstrak. Hipotesa : Ho = data kadar kreatinin plasma mencit jantan antar kelompok tidak berbeda secara bermakna Ha = data kadar kreatinin plasma mencit jantan antar kelompok berbeda secara bermakna Statistik uji : uji F α : 0,05 Daerah kritis : Ho ditolak jika signifikansi <α Hasil : nilai signifikansi kelima kelompok = 0,544 >α Kesimpulan : Ho diterima sehingga data kadar kreatinin plasma mencit jantan antar kelompok perlakuan tidak berbeda secara bermakna ANAVA kadar kreatinin mencit jantan Jumlah kuadrat df Rata-rata F Sig. Kuadrat Antar kelompok 0.328 4 0,082 0.780 0,544 Dalam Kelompok 4.731 45 0,105 Total 5.059 49 105

Lampiran 22 Uji ANAVA Terhadap Kadar Kreatinin Plasma Mencit Betina Setelah 24 Jam dari Perlakuan (SPSS 15.0) Tujuan : Mengetahui ada tidaknya perbedaan data kadar kreatinin plasma mencit betina setelah 24 jam dari pemberian ekstrak. Hipotesa : Ho = data kadar kreatinin plasma mencit betina antar kelompok tidak berbeda secara bermakna Ha = data kadar kreatinin plasma mencit betina antar kelompok berbeda secara bermakna Statistik uji : uji F α : 0,05 Daerah kritis : Ho ditolak jika signifikansi <α Hasil : nilai signifikansi kelima kelompok = 0,363 >α Kesimpulan : Ho diterima sehingga data kadar kreatinin plasma mencit betina antar kelompok perlakuan tidak berbeda secara bermakna ANAVA kadar kreatinin mencit betina Jumlah df Rata-rata kuadrat Kuadrat F Sig. Antar kelompok 0,361 4 0,090 1,111 0,363 Dalam Kelompok 3,653 45 0,081 Total 4,014 49 106

Lampiran 23 Uji ANAVA Terhadap Kadar Kreatinin Plasma Mencit Betina Setelah 14 Hari dari Perlakuan (SPSS 15.0) Tujuan : Mengetahui ada tidaknya perbedaan data kadar kreatinin plasma mencit betina setelah 14 hari dari pemberian ekstrak. Hipotesa : Ho = data kadar kreatinin plasma mencit betina antar kelompok tidak berbeda secara bermakna Ha = data kadar kreatinin plasma mencit betina antar kelompok berbeda secara bermakna Statistik uji : uji F α : 0,05 Daerah kritis : Ho ditolak jika signifikansi <α Hasil : nilai signifikansi kelima kelompok = 0,113 >α Kesimpulan : Ha diterima sehingga data kadar kreatinin plasma mencit betina antar kelompok perlakuan berbeda secara bermakna ANAVA kadar kreatinin mencit betina Jumlah df Rata-rata kuadrat Kuadrat F Sig. Antar kelompok 0,407 4 0,102 1.984 0,113 Dalam Kelompok 2,308 45 0,051 Total 2,715 49 107