Wildan Deny Saputra Suhadak Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL

Arinda Sasmita Rahma Raden Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENERAPAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL

PENERAPAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL

Ilona Cherie Darminto Devi Farah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGGUNAAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) UNTUK PENETAPAN KELOMPOK SAHAM-SAHAM EFISIEN

ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

Din Haidiati Topowijono Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil. Secara umum pendapatan penduduk

ANALISIS CAPITAL ASSET PRICING MODEL

Restu Hidayah Sri Mangesti Rahayu Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

EVALUASI KINERJA PORTOFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SHARPE (Studi Pada Perusahaan yang Listing Pada Indeks Lq 45 di BEI Periode 2012)

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45

PENERAPAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK MENETAPKAN KOMPOSISI PORTOFOLIO OPTIMAL

METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersifat historis.

BAB 1 PENDAHULUAN. dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal (capital market) adalah

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

METODE PENELITIAN. Secara umum, jenis penelitan terbagi menjadi dua jenis, yaitu penelitian dasar

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

ANALISIS PENGARUH RISIKO TERHADAP RETURN YANG DIHARAPKAN UNTUK MENENTUKAN PILIHAN BERINVESTASI PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini mengenai analisis komparasi

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. long-trem financial assets (Sartono, 2008). Salah satu kegiatan pasar modal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Umum Terhadap Objek Studi Gambaran Umum LQ Kriteria Pemilihan Saham LQ45

I. PENDAHULUAN. bidang ekonomi pada umumnya dan di bidang investasi khususnya. Investasi

Penerapan Model Indeks Tunggal dalam Menghitung Beta Saham Jakarta Islamic Index untuk Mengukur Risiko Sistematis

Keywords : optimal portfolio, single index method, Kompas 100, IHSG. viii

BAB I PENDAHULUAN. berinvestasi. Layaknya pasar, bursa efek dapat dikaitkan sebagai tempat

I. PENDAHULUAN. Bursa Efek Indonesia ( BEI ) merupakan gabungan dari Bursa Efek atau pasar

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survei

: Amelia Pujaastuti Npm : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ati Harmoni, SSi., MM

PERBANDINGAN RETURN SAHAM KOMPAS 100 MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL DAN MODEL RANDOM. Linda Ratna Sari

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

III. METODE PENELITIAN. yaitu desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAKSI. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB III METODELOGI PENELITIAN. variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh rasa aman melalui tindakan berjaga-jaga dengan mencadangkan. yang mungkin akan timbul karena adanya ketidakpastian.

PORTFOLIO EFISIEN & OPTIMAL

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

BAB I PENDAHULUAN. yang memberi return maksimal dengan risiko tertentu atau return tertentu

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat hutang (obligasi),

PENERAPAN CAPM (Capital Asset Pricing Model) SEBAGAI DASAR MENENTUKAN TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKO SAHAM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

ANALISIS INVESTASI PORTOFOLIO SAHAM PASAR MODAL SYARIAH DENGAN MODEL MARKOWITZ DAN MODEL INDEKS TUNGGAL

BAB IV ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DAN KINERJA PORTOFOLIO SAHAM

Model-model Keseimbangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang dimaksud adalah kesejahteraan secara finansial. Di dalam investasi terdapat

BAB I PENDAHULUAN. dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu investasi (investment), sering juga

Retno Dwi Sulistiani Topowijono Maria Gorreti Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Amelinda Islamey Suhadak Nila Firdausi Nuzula Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

PENGGUNAAN SINGLE INDEX MODEL

ANALISIS METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL

ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM SEKTOR PERBANKAN PERIODE TAHUN BERDASARKAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

Analisis Risiko dan Return Saham dengan Menggunakan Metode CAPM untuk Menentukan Pilihan Berinvestasi pada Saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL INDEKS TUNGGAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. ini diperlukan peranan pasar modal sebagai suatu wadah untuk memobilisasi. dana masyarakat selain lembaga keuangan.

PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL (Studi pada Saham Indeks LQ-45 di BEI Tahun )

BAB 3 METODE PENELITIA N

Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Menggunakan Metode Single Indeks Saham. Presented By : Slamet Hidayatulloh

MATERI 6 MODEL-MODEL KESEIMBANGAN

ANALISIS PENETAPAN HARGA INTRINSIK SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE PRICE EARNING RATIO

Prosiding SNaPP2012: Sosial, Ekonomi, dan Humaniora ISSN Ferikawita Magdalena Sembiring

BAB IV PEMBAHASAN. dengan yang digunakan untuk menghitung IHSG yaitu berdasarkan indeks yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

DAFTAR ISI. Abstrak... i. Kata Pengantar... ii. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian...

ANALISIS PENERAPAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi tersebut ada suatu keuntungan (return) yang diinginkan oleh investor.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang terus berada pada indeks LQ45 periode

DAFTAR PUSTAKA. Darmadji, T dan Fakhrudin M.H Pasar Modal di Indonesia Pendekatan. Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah saham kepada public di pasar modal atau go public. Selain untuk

BAB III METODELOGI PENELITIAN. (Jogiyanto, 2007). Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji

BAB I PENDAHULUAN. pasar modal yang semakin berkembang dan meningkatnya keinginan masyarakat

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan identifikasi masalah terhadap analisis pembentukan

ABSTRACT. Returns of Stock Investment Decisions, CAPM Method. ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

APLIKASI CAPITAL ASSET PRICING MODEL SEBAGAI ALAT BANTU PEMBENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN (STUDI LQ45 DI BURSA EFEK INDONEISA PERIODE )

BAB I PENDAHULUAN. Dasar dari pengembangan perumusan Capital Assets Pricing Model (CAPM)

BAB 1 PENDAHULUAN. kondisi perekonomian dalam aktivitas-aktivitas ekonomi, membuat negara ini

PENGGUNAAN ANALISIS FUNDAMENTAL UNTUK MENILAI SAHAM DENGAN PENDEKATAN PRICE EARNING RATIO (PER) DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 260

BAB I PENDAHULUAN. pada emiten akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan saham pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang berpengaruh besar terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan ekonomi saat ini dihadapkan dengan pilihan untuk melakukan

Prosiding Manajemen ISSN:

PENGGUNAAN MODEL INDEKS TUNGGAL DALAM MENILAI RESIKO DAN RETURN SAHAM UNTUK PILIHAN BERINVESTASI

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu hasil yang diharapkan (expected return) dan risiko investasi. Pada

Transkripsi:

PENGGUNAAN METODE CAPITAL ASSET PICING MODEL (CAPM) DALAM MENENTUKAN SAHAM EFISIEN (Studi pada Saham-Saham Perusahaan yang Terdaftar di Indeks Kompas100 Periode 2010-2013) Wildan Deny Saputra Suhadak Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang Email: wildandenysaputraa@yahoo.com Abstract Capital Asset Pricing Model (CAPM) is method that used to make an estimate of the expected returns of an investment. CAPM explain about relation between expected returns and risk of shares. The research is descriptive research with the quantitative analysis which aims to know the performance of shares listed in the index kompas100 2010-2013 period based on the return and the risk of shares and know of efficient shares and inefficient shares based on CAPM method. Sample of the research are 37 company shares that selected by purposive sampling technique. esult of the research show from 37 sample companies there are 21 efficient shares and 16 inefficient shares. Efficient shares have higher individual return than expected return. Inefficient shares have lower individual return than expected return. Investors should buy this efficient shares because the shares are in undervalued condition and sell inefficient shares because the shares are in overvalued condition. Keywords: Invesment, beta, undervalue, overvalue Abstrak Capital Asset Pricing Model (CAPM) adalah metode yang digunakan untuk melakukan estimasi besarnya tingkat pengembalian yang diharapkan dari suatu investasi. CAPM menjelaskan hubungan antara tingkat pengembalian yang diharapkan dengan risiko suatu saham. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan analisis kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui kinerja saham-saham yang terdaftar di indeks Kompas100 periode 2010-2013 berdasarkan tingkat pengembalian dan risiko serta mengetahui saham efisien dan tidak efisien berdasarkan metode CAPM. Sampel penelitian ini berjumlah 37 saham perusahaan yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan dari 37 saham perusahaan yang dijadikan sampel terdapat 21 saham perusahaan yang termasuk dalam kelompok saham efisien dan 16 saham perusahaan yang termasuk dalam kelompok saham tidak efisien. Kelompok saham efisien memiliki tingkat pengembalian individu lebih besar daripada tingkat pengembalian yang diharapkan. Kelompok saham tidak efisien memiliki tingkat pengembalian individu lebih kecil daripada tingkat pengembalian yang diharapkan. Keputusan investasi yang harus diambil oleh investor adalah membeli saham efisien karena saham dalam kondisi undervalue dan menjual saham tidak efisien karena saham dalam kondisi overvalue. Kata Kunci : Investasi, beta, undervalue, overvalue I. PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat investor semakin mudah dalam setiap pengambilan keputusan yang dilakukan. Transaksi saham antara para broker dan klien pada tahun 90an hanya bisa dilakukan melalui pembicaraan lewat telepon, akan tetapi sekarang dengan kecanggihan dan pesatnya perkembangan teknologi transaksi bisa dilakukan melalui internet yang secara online terhubung ke Bursa Efek. Setiap investor pasti akan menggunakan akal, pikiran, tenaga, dan dana yang dimiliki demi kesejahteraan hidup dan khususnya demi mendapatkan keuntungan. Persaingan yang semakin ketat dan 1

masa depan yang tidak pasti pada akhirnya mendorong investor untuk selalu melakukan investasi. Faktor risiko dan juga return sangat perlu diperhatikan oleh investor. eturn merupakan sebuah imbalan/keuntungan yang akan diperoleh dari suatu investasi dan hal tersebut dapat memotivasi investor. Sedangkan risiko adalah suatu ketidakpastian di masa depan, sehingga dalam melakukan investasi selain mengharapkan return juga harus memperhatikan risiko yang ada. Metode untuk menilai kelayakan investasi saham dapat dilakukan dengan perhitungan estimasi menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM). CAPM merupakan suatu model yang menggambarkan risiko sistematis dengan menggunakan beta untuk menghubungkan risk dan return. Tujuan utama dari penerapan CAPM adalah untuk menentukan tingkat expected return dalam meminimalisir investasi yang berisiko. CAPM juga dapat membantu investor dalam menghitung risiko yang tidak dapat diversifikasi dalam suatu portofolio dan membandingkannya dengan prediksi tingkat pengembalian (return). Penelitian ini akan dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) khususnya terhadap saham-saham yang terdaftar di indeks Kompas100 periode 2010-2013. Alasan pemilihan objek penelitian tersebut karena saham-saham yang terdapat di indeks Kompas100 merupakan saham-saham utama penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Nilai kapitalisasi pasar saham-saham indeks Kompas100 mewakili sekitar 70%-80% dari total nilai kapitalisasi pasar keseluruhan saham yang terdaftar di BEI. Informasi tersebut akan membuat investor menjadikan indeks Kompas100 sebagai acuan untuk melakukan investasi saham di pasar modal. Berdasarkan beberapa uraian latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan metode CAPM dalam menentukan saham efisien pada indeks Kompas100 periode 2010-2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan kinerja saham-saham perusahaan yang terdaftar di indeks Kompas100 periode 2010-2013 berdasarkan tingkat pengembalian saham dan risiko, serta penentuan saham efisien dan tidak efisien berdasarkan metode CAPM. II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pasar Modal Menurut Ahmad (2004:18), Pasar modal adalah pasar abstrak, sekaligus pasar konkret dengan barang yang diperjualbelikan adalah dana yang bersifat abstrak, dan bentuk konkretnya adalah lembar surat-surat berharga di bursa efek. 2. Pengertian Investasi Menurut Jogiyanto (2009:5), Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk dimasukkan ke aktiva produktif selama periode waktu yang tertentu. 3. Pengertian Saham Menurut Sunariyah (2006:48), Saham adalah tanda kepemilikan seseorang atau suatu badan terhadap suatu perusahaan. 4. eturn dan isiko Menurut Tandelilin (2010:9), eturn adalah tingkat keuntungan investasi. Menurut Fahmi (2012:184), isiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future) dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini. 5. Beta Beta merupakan suatu pengukur volatilitas (volatility) return suatu saham atau return portofolio terhadap return pasar (Jogiyanto, 2009:363). Volatilitas dapat didefinisikan sebagai fluktuasi dari return-return suatu saham atau portofolio dalam suatu periode waktu tertentu. Beta masing-masing saham dapat dihitung dengan rumus: (Jogiyanto, 2009:371) 6. Tingkat Keuntungan yang Diharapkan a. Tingkat Pengembalian Saham Individu/eturn Individual (i) Tingkat pengembalian saham individu merupakan tingkat pengembalian (return) yang menunjukkan besarnya keuntungan (profit) yang diperoleh atau kerugian (loss) dari transaksi perdagangan saham yang dihitung secara bulanan. Perhitungan tingkat pengembalian individu dalam penelitian ini menggunakan data close price bulanan saham. umus untuk menghitung tingkat pengembalian saham individu adalah: β i σim σ 2 M (P P ) D t t 1 t i,t (Samsul, 2006:292) Pt 1 b. Tingkat Pengembalian Pasar/eturn Market (m) Tingkat pengembalian pasar merupakan tingkat pengembalian yang didasarkan pada perkembangan indeks saham. Indeks saham yang 2

digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena IHSG dapat dijadikan sebagai acuan rata-rata tingkat pengembalian seluruh saham yang terdaftar di BEI. umus untuk menghitung tingkat pengembalian pasar adalah: IHSG IHSG t t 1 m, t (Fahmi, 2012:138) IHSG t 1 c. Tingkat Pengembalian Bebas isiko/isk Free (f) Tingkat pengembalian bebas risiko merupakan tingkat pengembalian tertentu dengan besarnya risiko beta (β) sama dengan nol. Tingkat pengembalian bebas risiko dilihat dari tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). umus yang digunakan untuk menghitung tingkat pengembalian bebas risiko adalah: f f (Husnan, 2005:176) N d. Tingkat Pengembalian yang Diharapkan/Expected eturn [E(i)] Tingkat pengembalian yang diharapkan merupakan tingkat pengembalian (return) yang diharapkan oleh investor di masa depan dari invstasi yang dilakukan. umus menghitung tingkat pengembalian yang diharapkan adalah: E( i ) f βi[e( m) (Jogiyanto, 2009:480) 7. Capital Asset Pricing Model (CAPM) Menurut Tandelilin (2010:187), CAPM adalah model yang menghubungkan tingkat return harapan dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang seimbang. 8. Keputusan Investasi Saham Berdasarkan Capital Asset Pricing Model (CAPM) Keputusan investasi yang harus diambil oleh investor adalah membeli saham efisien karena saham dalam kondisi undervalue dan menjual saham tidak efisien karena saham dalam kondisi overvalue. III. METODE PENELITIAN Menurut Zuriah (2009:47), Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, f ] mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alasan ditetapkannya BEI sebagai lokasi penelitian karena BEI merupakan pusat informasi mengenai perusahaan-perusahaan yang go public di Indonesia serta data-data keuangan di Indonesia. Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang ditentukan (Zuriah, 2009:116). Populasi dalam penelitian ini adalah 100 saham perusahaan yang terdaftar di indeks Kompas100 periode 2010-2013. Pemilihan sampel dalam penelitian kali ini menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan metode terebut akhirnya telah terpilih 37 saham perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif yaitu dengan cara melakukan perhitungan, menganalisis, dan menginterpretasikan data yang berupa angka-angka agar terlihat sederhana dan lebih mudah untuk dimengerti. Secara terperinci proses analisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menghitung eturn Individual (i). 2. Menghitung eturn Market (m). 3. Menghitung isk Free (f). 4. Menghitung risiko sistematis masing-masing saham individu (βi). 5. Menghitung Expected eturn [E(i)]. 6. Penggambaran Security Market Line (SML). 7. Pengelompokan dan keputusan investasi saham yang efisien. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Data dan Interpretasi Data 1. eturn Individual (i) Hasil perhitungan eturn Individual (i) dari 37 saham indeks Kompas100 yang dijadikan sampel penelitian yaitu: Tabel 1 eturn Individual (i) Periode 2010-2013 No Kode Saham i 1 AALI 0,00864 2 ADO -0,00306 3 AKA 0,04142 4 ANTM -0,00419 5 ASII -0,00195 6 ASI 0,04087 7 BBCA 0,01787 8 BBKP 0,02168 9 BBNI 0,02125 10 BBI 0,00959 11 BBTN 0,00384 12 BDMN -0,00003 13 BMI 0,01622 14 BWPT 0,02798 15 CPIN 0,04212 16 GGM 0,01814 3

17 GJTL 0,03900 18 INCO 0,00587 19 INDF 0,01790 20 INDY* -0,01719 No Kode Saham i 21 INTP 0,01320 22 ITMG 0,00740 23 JSM 0,02576 24 KLBF 0,01802 25 LPK 0,02001 26 LSIP -0,00121 27 MEDC 0,00321 28 MNCN** 0,06584 29 PGAS 0,01047 30 PTBA -0,00233 31 PTPP 0,02901 32 SGO -0,00103 33 SMG 0,01809 34 SMA 0,01723 35 TLKM -0,00730 36 UNT 0,00906 37 UNV 0,02311 Jumlah 0,55451 ata-ata 0,01499 Keterangan : * : eturn individual terendah ** : eturn individual tertinggi Tabel 1 menunjukkan bahwa total rata-rata i sebesar 0,01499. Saham perusahaan PT Indika Energy Tbk (INDY) tercatat memiliki i terendah yaitu sebesar -0,0171, sedangkan saham perusahaan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) tercatat memiliki i tertinggi yaitu sebesar 0,06584. 2. eturn Market (m) ata-rata m bernilai positif yaitu sebesar 0,01175. m terendah terjadi pada bulan Agustus 2013 sebesar -0,09008 atau -9,008%, yang menggambarkan perdagangan saham di BEI pada bulan tersebut mengalami kelesuan. m tertinggi terjadi pada bulan September 2010 sebesar 0,13609 atau 13,609%, yang menggambarkan kondisi perdagangan saham di BEI pada bulan tersebut sangat aktif. 3. isk Free (f) Tingkat suku bunga SBI terendah terjadi pada bulan Februari-Mei 2013 sebesar 0,0575 atau 5,75% dan tingkat suku bunga SBI tertinggi terjadi pada bulan November-Desember 2013 sebesar 0,0750 atau 7,50%. ata-rata tahunan tingkat suku bunga SBI selama periode 2010-2013 sebesar 0,0633 atau 6,33% Selanjutnya untuk menghitung f adalah dengan membagi ata-rata tahunan tingkat suku bunga SBI sebesar 0,0633 dengan jumlah total bulan dalam 1 tahun yaitu 12 bulan sehingga hasil perhitungan f adalah 0,00528. 4. isiko Sistematis Masing-Masing Saham Individu (βi) Hasil perhitungan risiko masing-masing saham individu (βi) dari 37 saham indeks Kompas100 yang dijadikan sampel penelitian yaitu: Tabel 2 isiko Sistematis Masing-Masing Saham Individu (βi) No Kode Saham (βi) 1 AALI 0,25967 2 ADO 0,71849 3 AKA 1,81382 4 ANTM 1,34212 5 ASII 1,01880 6 ASI 2,00420 7 BBCA 1,08043 8 BBKP 1,72348 9 BBNI 1,37193 10 BBI 1,81631 11 BBTN 1,57364 12 BDMN 0,86300 13 BMI 1,57599 14 BWPT 0,66359 15 CPIN 1,99704 16 GGM 0,50291 17 GJTL 1,61348 18 INCO 1,23066 19 INDF 0,93158 20 INDY 1,74876 21 INTP 0,87821 22 ITMG 0,62394 23 JSM 0,81665 24 KLBF 0,86220 25 LPK 1,47061 26 LSIP 0,59145 27 MEDC 0,46180 28 MNCN 1,72956 29 PGAS 0,60717 30 PTBA 0,94894 31 PTPP 1,94842 32 SGO 0,70596 33 SMG 1,19635 34 SMA** 2,36374 35 TLKM 1,15253 36 UNT 0,91640 37 UNV* 0,25168 Jumlah 43,37551 ata-ata 1,17231 Keterangan : * : isiko sistematis saham terendah ** : isiko sistematis saham tertinggi Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa jumlah total risiko sistematis masing-masing saham individu (βi) sebesar 43,37551. ata-rata βi 37 saham perusahaan sebesar 1,17231. Hasil perhitungan menunjukkan rata-rata βi bernilai lebih dari 1 (1,17231 > 1) sehingga secara umum 37 saham perusahaan yang dijadikan sampel penelitian memiliki risiko sistematis yang tinggi dan cenderung aktif dalam merespon perubahan harga 4

i & E(i) pasar. Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNV) memiliki βi terendah yaitu sebesar 0,25168 yang menunjukkan bahwa saham tersebut memiliki risiko yang kecil, cenderung pasif dan kurang peka terhadap perubahan harga pasar. Sedangkan saham PT Summareccon Agung Terbuka Tbk (SMA) memiliki βi tertinggi yaitu sebesar 2,36374 yang menunjukkan bahwa saham tersebut memiliki risiko yang besar, sangat aktif dan sangat peka terhadap perubahan harga pasar. 5. Expected eturn [E(i)] Hasil perhitungan Expected eturn [E(i)] dari 37 saham indeks Kompas100 yang dijadikan sampel penelitian yaitu: Tabel 3 Expected eturn [E(i)] Periode 2010-2013 No Kode Saham E(i) 1 AALI 0,00696 2 ADO 0,00993 3 AKA 0,01702 4 ANTM 0,01396 5 ASII 0,01187 6 ASI 0,01825 7 BBCA 0,01227 8 BBKP 0,01643 9 BBNI 0,01416 10 BBI 0,01703 11 BBTN 0,01546 12 BDMN 0,01086 13 BMI 0,01548 14 BWPT 0,00957 15 CPIN 0,01820 16 GGM 0,00853 17 GJTL 0,01572 18 INCO 0,01324 19 INDF 0,01131 20 INDY 0,01659 21 INTP 0,01096 22 ITMG 0,00932 23 JSM 0,01056 24 KLBF 0,01086 25 LPK 0,01479 26 LSIP 0,00911 27 MEDC 0,00827 28 MNCN 0,01647 29 PGAS 0,00921 30 PTBA 0,01142 31 PTPP 0,01789 32 SGO 0,00985 33 SMG 0,01302 34 SMA** 0,02057 35 TLKM 0,01274 36 UNT 0,01121 37 UNV* 0,00691 Jumlah 0,47596 ata-ata 0,01286 Keterangan : * : Expected return terendah ** : Expected return tertinggi Tabel 3 menunjukkan jumlah rata-rata E(i) sebesar 0,01286. E(i) terendah adalah saham dari PT Unilever Indonesia Tbk (UNV) sebesar 0,00691 dengan βi sebesar 0,25168 yang merupakan βi terendah dibandingkan βi sahamsaham lainnya. Sedangkan E(i) tertinggi adalah saham dari PT Summarecon Agung Terbuka Tbk (SMA) sebesar 0,02057 dengan βi sebesar 2,36374 yang merupakan βi tertinggi dibandingkan βi saham-saham lainnya. 6. Penggambaran Security Market Line (SML) Gambar 1 Grafik Security Market Line (SML) Gambar 1 menunjukkan bahwa semakin besar risiko sistematis/beta (β), semakin besar pula E(i). Hal tersebut menunjukkan terdapat hubungan yang linier antara beta dengan E(i). Gambar 3 juga menunjukkan bahwa ketika nilai beta adalah 1, maka E(i) sebesar rata-rata E(m) yaitu 0,01175. 7. Pengelompokan dan Keputusan Investasi Saham yang Efisien 0,08 0,06 0,04 0,02-0,01-0,03 Saham Efisien dan Saham Tidak Efisien 0,03900 0,06584 0,04212 0,04142 0,04087 0,02798 0,02901 0,02311 0,02576 0,02125 0,02001 0,02057 0,01814 0,018020,01790 0,01787 0,01809 0,01086 0,01121 0,011420,01274 0,01302 0,01396 0,01479 0,01546 0,01659 0,01703 0,01820 0,01622 0,01320 0,02168 0,008530,00932 0,00985 0,00993 0,01572 0,01647 0,01324 0,01416 0,01643 0,01702 0,01789 0,01825 0,00864 0,01047 0,01723 0,00691 0,00827 0,00911 0,00957 0,00921 0,01056 0,01086 0,01096 0,01131 0,01187 0,01227 0,01548 0,00587 0,00959 0,006960,00321 0,00740 0,00906-0,00121-0,00306-0,00195 0,00384-0,00003-0,00103-0,00233-0,00730-0,00419-0,01719 Kode Saham Gambar 2 Grafik Saham Efisien dan Saham Tidak Efisien 5

Berdasarkan gambar 2, tampak jelas bahwa terdapat 21 saham yang berada di atas garis SML dan juga 16 saham yang berada di bawah garis SML. Berikut ini pengelompokan saham-saham efisien dan tidak efisien serta keputusan investasi yang dilakukan. Tabel 4 Saham-Saham Efisien No Kode Saham i E(i) Evaluasi Saham 1 AALI 0,00864 0,00696 Efisien 2 AKA 0,04142 0,01702 Efisien 3 ASI 0,04087 0,01825 Efisien 4 BBCA 0,01787 0,01227 Efisien 5 BBKP 0,02168 0,01643 Efisien 6 BBNI 0,02125 0,01416 Efisien 7 BMI 0,01622 0,01548 Efisien 8 BWPT 0,02798 0,00957 Efisien 9 CPIN 0,04212 0,01820 Efisien 10 GGM 0,01814 0,00853 Efisien 11 GJTL 0,03900 0,01572 Efisien 12 INDF 0,01790 0,01131 Efisien 13 INTP 0,01320 0,01096 Efisien 14 JSM 0,02576 0,01056 Efisien 15 KLBF 0,01802 0,01086 Efisien 16 LPK 0,02001 0,01479 Efisien 17 MNCN 0,06584 0,01647 Efisien 18 PGAS 0,01047 0,00921 Efisien 19 PTPP 0,02901 0,01789 Efisien 20 SMG 0,01809 0,01302 Efisien 21 UNV 0,02311 0,00691 Efisien Tabel 5 Saham-Saham Tidak Efisien No Kode Saham i E(i) Evaluasi Saham 1 ADO -0,00306 0,00993 Tidak Efisien 2 ANTM -0,00419 0,01396 Tidak Efisien 3 ASII -0,00195 0,01187 Tidak Efisien 4 BBI 0,00959 0,01703 Tidak Efisien 5 BBTN 0,00384 0,01546 Tidak Efisien 6 BDMN -0,00003 0,01086 Tidak Efisien 7 INCO 0,00587 0,01324 Tidak Efisien 8 INDY -0,01719 0,01659 Tidak Efisien 9 ITMG 0,00740 0,00932 Tidak Efisien 10 LSIP -0,00121 0,00911 Tidak Efisien 11 MEDC 0,00321 0,00827 Tidak Efisien 12 PTBA -0,00233 0,01142 Tidak Efisien 13 SGO -0,00103 0,00985 Tidak Efisien 14 SMA 0,01723 0,02057 Tidak Efisien 15 TLKM -0,00730 0,01274 Tidak Efisien 16 UNT 0,00906 0,01121 Tidak Efisien Berdasarkan tabel 4 dan tabel 5, terdapat 21 saham-saham perusahaan yang efisien dan 16 saham-saham perusahaan yang tidak efisien. Saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) memiliki selisih antara i dan E(i) terbesar yaitu 0,0937. Keputusan investasi yang dilakukan terhadap saham-saham efisien yaitu mempertimbangkan untuk membeli saham-saham tersebut karena kondisi undervalue. Keputusan investasi yang dilakukan terhadap saham-saham tidak efisien yaitu mempertimbangkan untuk menjual saham-saham tersebut karena kondisi overvalue. V. KESIMPULAN DAN SAAN A. Kesimpulan 1. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, saham UNV memiliki beta terendah yaitu 0,25168 dan memiliki tingkat pengembalian yang diharapkan terendah pula yaitu sebesar 0,00691. Sedangkan saham SMA memiliki beta tertinggi yaitu 2,36374 serta tingkat pengembalian yang diharapkan tertinggi sebesar 0,02057. Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan linier antara besarnya risiko sistematis dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. 2. Terdapat 21 saham perusahaan yang termasuk dalam kategori saham efisien dan 16 saham perusahaan yang termasuk dalam kategori saham tidak efisien dari 37 saham perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Keputusan investasi yang harus diambil oleh investor adalah membeli saham efisien dan menjual saham tidak efisien. B. Saran 1. Bagi Investor dan Calon Investor Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dan tambahan informasi bagi para investor maupun calon investor yang akan melakukan investasi saham. Sangat penting bagi investor untuk menginvestasikan kelebihan dana yang dimiliki pada saham-saham yang efisien agar risiko yang akan dihadapi dapat diminimalisir dengan baik, sehingga tujuan investor untuk mendapatkan return yang diharapkan dapat tercapai. 2. Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian dengan metode CAPM ini diharapkan dapat dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama namun sampel dan periode penelitian yang berbeda, sehingga perkembangan mengenai pasar modal khususnya investasi saham dapat selalu diketahui. 6

DAFTA PUSTAKA Ahmad, Kamaruddin. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Investasi dan Portofolio. Cetakan Kedua. Jakarta: PT. ineka Cipta. Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Investasi (TeoridanSoalJawab). Bandung: Alfabeta. Husnan, Suad. 2005. Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. Cetakan Pertama. Yogyakarta: AMP YKPN. Jogiyanto. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keenam. Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE. Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga. Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Keempat. Yogyakarta: AMP YKPN. Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: KANISIUS. Zuriah, Nurul. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Teori-Aplikasi). Cetakan Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara. 7