L. Setyobudi Divisi Pendidikan Entrepreneurship Universitas Brawijaya

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN INKUBATOR BISNIS: SUATU PEMIKIRAN

FK Kebidanan # 1 L. SETYOBUDI. My Brief of Bio-systematic

TAHAP IMPLEMENTASI 10/10/2012 L. SETYOBUDI. Kadiv. Pendidikan Entrepreneurship UB Wakomtap. KADIN Indonesia Bid. Peng. Mutu & Ind. Pend.

INKUBATOR BISNIS Dr. Susilo, SE., MS

Optimalisasi Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Pasuruan. L. Setyobudi Divisi Pendidikan Entrepreneurship Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN. dari peran para pengusaha (entrepreneur) baik besar, menengah maupun kecil.

My Brief of Bio-systematic

Karya Tulis INKUBATOR BISNIS. Murbanto Sinaga DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2001

PERSOALAN SKALA NASIONAL

BERITA NEGARA. KEMENKOP-UKM. Inkubator Wirausaha. Kriteria Penyelenggaraan. Prosedur. Standar. Norma. Pencabutan.

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

PENGEMBANGAN USAHA PEREMPUAN BAGI KESEJAHTERAAN KELUARGA MELALUI KEWIRAUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. populasi dan pendapatan per kapita negara-negara anggota ASEAN. Dimana, Indonesia

BAB VI SASARAN, INISITIF STRATEJIK DAN PROGRAM PEMBANGUNAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM

Program Kreativitas Mahasiswa KEWIRAUSAHAAN

Ringkasan Bahan Menteri Perindustrian Pada Seminar Menumbuhkan Ekonomi Kerakyatan untuk Memenangkan MEA I. Gambaran Umum Industri Kecil dan Menengah

PENGUATAN KARAKTERISTIK WIRAUSAHA BERBASIS INKUBASI INOVASI UNTUK KEBERHASILAN USAHA MAHASISWA PMW DI POLITEKNIK NEGERI MALANG

PENGEMBANGAN UMKM MENGHADAPI EKONOMI GLOBAL

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Tim Konsultan

2 Mengingat Menetapka : 1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No

Prof. Dr. H.MASYKURI BAKRI, M.Si REKTOR UNIVERSITAS ISLAM MALANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN INKUBATOR WIRAUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Sistim Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

KEWIRAUSAHAAN MELALUI INTEGRASI E-COMMERCE DAN MEDIA SOSIAL

Pre-Test MINGGU KE 1: 9/28/ Ambil kertas A4 dan lipat menjadi 4 bagian sama ukuran. Kemudian gambar di setiap

Strategi Pengembangan UMKM dengan Mengatasi Permasalahan UMKM Dalam Mendapatkan Kredit Usaha

PENTINGNYA ASPEK MENCIPTAKAN DAN MENINGKATKAN LAPANGAN PEKERJAAN MANDIRI BERBASIS UPPKS

FAKTOR KESUKSESAN DAN KEGAGALAN INKUBATOR BIDANG ICT

2015, No Nomor 87 Tahun 2011, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5238); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2013 tentang Susu

PENUNJUK UNDANG-UNDANG PERINDUSTRIAN

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. NOMOR: 11 /Per/M.KUKM/ XII /2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

INTERVENSI PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS UKM

VISI MISI BAKAL CALON REKTOR UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO MASA JABATAN TEMA MERETAS KESETARAAN DAN KEBERSAMAAN UNTUK MENGEMBANGKAN UNG

PROGRAM KERJA FAKULTAS

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia. kerakyatan yang tidak hanya ditujukan untuk mengurangi masalah

TECHNOPRENEUR EMPOWERING PROGRAM (TEP TM ) (Pengembangan Entrepreneurship Bagi Perintis Start-up Teknologi) Iwan Iwut Tritoasmoro 1

KEBIJAKSANAAN DAN PROGRAM KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM YANG MENDUKUNG PROGRAM KEWIRAUSAHAAN MASYARAKAT

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KA/LPM-UNSRAT/01 KEBIJAKAN AKADEMIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI. Tahun

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pakar IPB dalam Siaran Pedesaan RRI FMPakar IPB dalam Siaran Pedesaan RRI FM

PENUMBUHAN WIRAUSAHA BARU INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH

MODEL PERLUASAN KESEMPATAN KERJA MELALUI PROSES INKUBASI BISNIS

BAB II PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) lulusan yang memiliki jiwa entrepreneur untuk mencoba berwirausaha. Program Mahasiswa

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara etimologis pemberdayaan berasal dari kata dasar "daya" yang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

Perempuan dan Industri Rumahan

BAB I PENDAHULUAN. keluar untuk mengatasi masalah perekonomian di Indonesia. UMKM di. ditampung sehingga tingkat pengangguran semakin berkurang.

KEMENTERIAN PERTANIAN RI DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PETERNAK

Borang Isian Capaian Sasaran Mutu (Indikator Kinerja) Fakultas/Program dalam RENSTRA UB FAKULTAS/PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

PENGEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM MENGHADAPI PASAR. Sekilas Mengenai Kondisi Perekonomian dan Pentingnya Usaha kecil dan Menengah

E-UMKM: APLIKASI PEMASARAN PRODUK UMKM BERBASIS ANDROID SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN INKUBATOR WIRAUSAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang

BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Incubation / Hatching Strategy

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ketenagakerjaan merupakan masalah yang selalu menjadi perhatian utama

PERATURAN DIREKSI LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NOMOR 44/PER/LPDB/2008 T ENTANG

REVITALISASI KOPERASI DI TENGAH MEA. Bowo Sidik Pangarso, SE Anggota DPR/MPR RI A-272

PERAN PT DALAM PENDAMPINGAN IPTEK GUNA MENGUATKAN DAYA SAING PRODUK UNGGULAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang, sebagian besar perekonomiannya ditopang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada hakekatnya setiap perusahaan di dalam menjalankan usahanya

Revitalisasi Manajemen Perusda Kota Makassar

TANGGAPAN UNTUK PROFIL PEKERJAAN YANG LAYAK INDONESIA

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGELOLAAN USAHA DAN STRATEGI KEWIRAUSAHAAN

PENDANAAN PERUSAHAAN PEMULA BERBASIS TEKNOLOGI

PANDUAN OPERASIONAL PENGEMBANGAN JEJARING USAHA KELEMBAGAAN PETANI

I. PENDAHULUAN. Keputusan migrasi didasarkan pada perbandingan untung rugi yang berkaitan

I. PENDAHULUAN. Dalam konteks ekonomi pembangunan, perluasan terhadap ekspor. merupakan faktor penentu kunci pertumbuhan ekonomi di negara berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, memiliki keterampilan, keahlian, dedikasi,

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya

BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;

IV.B.10. Urusan Wajib Koperasi dan UKM

Borang Isian Capaian Sasaran Mutu (Indikator Kinerja) Fakultas/Program `PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER (PTIIK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 yang dimaksud usaha kecil adalah

PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL BIDANG UMKM DAN KOPERASI

PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN AKUNTANSI DALAM UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI KEUANGAN PADA PELAKU USAHA MIKRO,KECIL dan MENENGAH (UMKM) DI PONOROGO

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

BAB I PENDAHULUAN. kependidikan sebagai unsur yang mempunyai posisi sentral dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan yang dimiliki oleh wanita dapat diketahui potensial pasar yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga membuat

INKUBATOR BISNIS DI PERGURUAN TINGGI

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. pasar belum tentu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang kemampuan

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) ANALISIS PERENCANAAN USAHA (BUSINESS PLAN) YANG MEMPENGARUHI

APBNP 2015 belum ProRakyat. Fadel Muhammad Ketua Komisi XI DPR RI

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan berperan penting dalam perekonomian bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia atau SDM pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Telkom Economic and Business School (TEBS)

Transkripsi:

L. Setyobudi Divisi Pendidikan Entrepreneurship Universitas Brawijaya 2012

Faktor-faktor yang Memelihara Kemiskinan DISEASES (penyakit) IGNORANCE (diabaikan) APATHY (apatis) POVERTY DISHONESTY (Tidak Jujur) DEPENDENCY (tergantung) 5/5/2012 LSB-FK UNISMA 3

PENDUDUK & PENCARI KERJA 2008 2009 2010 2011 228 Juta 231 Juta 234 Juta 247 Juta 5/5/2012 LSB-FK UNISMA 4

9 JUTA PENGANGGURAAN 2012 40,07% 4% 5,7% 20% 22,6% SD SMP SMA DIPLOMA SARJANA Pertumbuhan ekonomi 6% daya serap 1,6 Juta Pengangguran + 1,3 jt Pertumbuhan harus > 8% per tahun 5/5/2012 LSB-FK UNISMA 5

6,9 Juta orang Indonesia memutuskan jadi TKI menyumbang $6,5 M > ekspor sawit, akankah kita gembira dan terus memperbesar jumlah TKI? (Migrant Care, 2007). 121 orang TKI meninggal (Kompas 30 Agustus 2007), 400an warga Indonesia ada di penjara Jepang (Richard Soesilo: Kisah Pilu TKI, Kompas 3 September 2007) Kasus Sumiyati TKI di Arab Saudi dan Malaysia akhir-akhir ini dll. 5/5/2012 LSB-FK UNISMA 6

Ranking Indonesia untuk 42 jenis komoditi agrokomplek menempati urutan ke 1-10 di dunia (Sumber: FAO Statistik 2005) Ranking Indonesia dalam hasil tambang 10 besar dunia: Tin (1), Copper (5), Gold (7), Natural Gas (8), Nickel (5), Rubber natural & Synthetic (3), Coal (7) (sumber: The Economist, Pocket World in Figures, 2007 Edition) Ranking Kesejahteraan masyarakat Indonesia (Economic welfare) > 110 di Dunia, kemiskinan >12,5% atau 30 juta lebih (sumber: BPS 2011) 5/5/2012 LSB-FK UNISMA 7

KEADAAN TERSEBUT MENGINDIKASIKAN Jumlah entrepreneur terhadap populasi: USA = 7,6% Singapore = 7,2% Indonesia = 0,18% Sekarang 0,24% 5/5/2012 LSB-FK UNISMA 8

Indikator ($T,$,%) Prediksi Golden Economic Era Indonesian Forum/Kadin 25 20 15 10 $ 23.507 $ 6.72 T $ 8 T (J.T. Riady) PDB Nominal ($T)- Pro Growth PDB Nominal per kapita ($)-Pro Growth Pengangguran (%)- Pro Job 5 0 $ 3.099 0.74 T 2010 2015 2020 2025 2030 Tahun Kemiskinan (%)-Pro Poor LOWER MIDLE INCOME UPPER MIDLE INCOME HIGH INCOME 5/5/2012 LSB-FK UNISMA 9

Indonesia 2010-2030 Menyongsong Golden Economic Era The Key Take a Risk 2010 PDB/capita $ 3,099 2030 PDB/capita $ 23,507 5/5/2012 LSB-FK UNISMA 10

FOUR TYPES OF ENTREPRENEUR 5/5/2012 LSB-FK UNISMA 11

The Mindset/Pola pikir Entrepreneur 5/5/2012 LSB-FK UNISMA 12

(Thomas Dewar)

APAKAH ENTREPRENEURSHIP? Entrepreneurship is the process of doing something new and/or different to create wealth for oneself and to add value to society 5/5/2012 LSB-FK UNISMA 14

Apakah Inkubator Bisnis? Adalah suatu organisasi yang menawarkan berbagai pelayanan pengembangan bisnis dan memberikan akses terhadap ruang/lokasi usaha dengan aturan yang fleksibel, untuk memenuhi kebutuhan perusahaan (terutama yang baru). Adalah suatu alat pembangunan ekonomi yang dirancang untuk mempercepat pertumbuhan dan keberhasilan perusahaan kewirausahaan melalui serangkaian dukungan sumber daya bisnis dan jasa.

MISI Mendukung bisnis kecil dan menengah yang inovatif dan berorientasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di kawasan/wilayah regional. Merangsang/mempercepat proses transfer Ilmu Pengetahuan dan Teknologi hasil penelitian dari Perguruan Tinggi/Lembaga Penelitian ke stakeholder.

Tujuan/Sasaran/Goal Tujuan utama Sebuah inkubator bisnis adalah untuk menghasilkan entrepreneur/perusahaan sukses melalui program yang layak secara finansial dan mandiri. Contoh: Merangsang pengembangan 'UKM di kawasan regional. Menciptakan lingkungan bisnis yang nyaman bagi startup. Menghasilkan bisnis yang layak dan mandiri ketika mereka meninggalkan inkubator (Graduate). Merangsang kewirausahaan berbasis IPTEK. Merangsang penciptaan bisnis baru dan pekerjaan, dll

Dukungan Entrepreneurship dalam Inkubator Bisnis Sewa gedung di bawah kondisi yang menguntungkan Jaringan (benchmarking, broker event, dll.) Dukungan Manajemen Konsultasi Pelatihan Seminars Teknologi Bantuan Hukum Akses Dana

Incubator Contributions Incubator Clients 01/04 to 06/05 $110 MM in Revenue 917 Direct Jobs 1,735 Direct and Indirect Jobs $132 MM Total Direct and Indirect Economic Impact on New Jersey Incubators are Efficient in Adding New Jobs!

Hubungan antara Pemerintah, Perguruan Tinggi dan Pengusaha P P E-I PT E-I PT P = Pemerintah E-I = Entrepreneur/Industri PT = Perguruan Tinggi

Model lingkaran interaksi Triple Helix (sumber: Chunyan Zhou and Etzkowitz, 2006)

UBBIPS University of Brawijaya Business Incubator and Public Services declared towards EU June 2nd 2007 Penyertaan sejak perencanaan sampai pendampingan UNIVERSITY (UBBIPS) Nota Kesepakatan Perjanjian PUBLIC GOVERNMENT INDUSTRY

Tahapan Pembentukan INBIS 1. Tahap Persiapan Evaluasi diri Perencanaan partisipatif Lokakarya manfaat INBIS 5. Tahap Evaluasi Evaluasi kinerja sesuai tolok ukur keberhasilan INBIS Akuntabilitas Keuangan Dampak internal dan eksternal 2. Tahap Pembentukan Identifikasi pakar Penyusunan organisasi/ reorganisasi pengelola Pelatihan calon pengelola Penyusunan rencana kerja Lokakarya rencana kerja 4. Tahap Implementasi Jenis Inkubasi dan Layanan Proses Inkubasi: Penetapan calon tenant Evaluasi Tenant Penilaian ide Bisnis Keyakanan Bisnis Plan Tahapan Inkubasi Ukuran Keberhasilan 3. Tahap Sosialisasi Prinsip Dasar Kesiapan Utama Kesiapan Pendukung Indepth Evaluasi Analisis Internal Analisis Eksternal Sosialisasi Internal 25

Kesiapan Utama Ruang Kantor Kelengkapan Administrasi Pengelola Instruktur Fasilitas Inkubasi 26

Persiapan Pendukung Sosialisasi Persiapan Pendukung Sosialisasi Inventarisasi potensi unit-unit bisnis secara mendalam & jejaring dengan pihak luar Penyusunan rencana kerja (organisasi dan model bisnis) Pembuatan paket-paket fasilitasi yang bisa dilakukan oleh INBIS Penjajagan jejaring sumber modal, teknologi, manajemen dan pasar Pembuatan bahan sosialisasi Perintisan teknologi informasi 27

Model Pembinaan Melalui INBIS TENANT (Unit Bisnis & Dunia Usaha) b e LEMBAGA TERKAIT a INBIS c PENGUSAHA BESAR/LUAR f d PENYANDANG DANA 28

Prinsip Kerja INBIS 1. In Wall dan Out Wall 2. Langsung 3. Fleksibel 4. Berkelanjutan 5. Profesional 6. Imbal jasa 29

Tahapan Inkubasi (A) Jenis Layanan yang ditawarkan 1. Evaluasi kelayakan ide bisnis 2. Penyusunan kelayakan business plan dari calon unit bisnis 3. Memfasilitasi investasi bagi calon unit bisnis 4. Pelatihan dan pembinaan kepada calon unit bisnis sehingga dapat mengembangkan bisnisnya secara mandiri 5. Meningkatkan jejaring bisnis 6. Melakukan monitoring dan evaluasi 7. Mengembangkan budaya kewirausahaan (mahasiswa, alumni, dosen, dan karyawan) 30

Tahapan Inkubasi (2) (B) Inkubasi yang Bisa Dilakukan INBIS PT a. Inkubasi Manajemen Pendidikan & Pelatihan Pembinaan & Konsultasi Inkubasi dengan Layanan Penelitian Memfasilitasi Kerjasama Inkubasi dengan Bentuk Informasi Bisnis b. Inkubasi Berbentuk Teknik c. Inkubasi Memfasilitasi Akses Permodalan 31

Tahapan Inkubasi (a.1.) Inkubasi Manajemen Pendidikan & Pelatihan 1. Kewirausahaan 2. Manajemen & Organisasi 3. Pengelolaan Keuangan & Permodalan. 4. Pengelolaan Produksi & Teknologi 5. Pengelolaan Pemasaran 6. Komunikasi Bisnis 7. Akuntansi Bisnis 8. Perkoperasian 9. Hukum Bisnis 10.Administrasi Bisnis/Kantor 11.Perbankan 32

Tahapan Inkubasi : (a.2.) Pembinaan dan Konsultasi In Wall dan Out Wall Business Development Problem Solving Manajerial Teknologi 33

Tahapan Inkubasi (a.3.) Inkubasi Melalui Layanan Penelitian Penelitian Pasar Penempatan karyawan Penelitian Prospek Bisnis Penelitian Kinerja Pengusaha Penelitian tentang keuangan Penelitian pengembangan produk 34

Tahapan Inkubasi (a.4.) Inkubasi Melalui Layanan Kerjasama 1.Kerjasama dalam bidang pemasaran 2.Kerjasama dalam bidang pengembangan produk 3.Kerjasama dalam bidang manajemen 4.Kerjasama dalam SDM. 5.Kerjasama dalam bidang keuangan 35

Tahapan Inkubasi (a.5.) Inkubasi yang Berbentuk Layanan Informasi Bisnis 1. Informasi Pasar 2. Informasi Teknologi 3. Informasi Manajemen produksi 4. Informasi jejaring 5. Informasi lainnya 36

Tahapan Inkubasi (b). Inkubasi Berbentuk Teknik 1. Menentukan model teknologi yang digunakan. 2. Menentukan sistem dan teknik produksi 3. Menentukan pengembangan teknologi 4. Layanan fasilitas laboratorium 5. Layanan gedung atau fasilitas fisik lainnya 37

Tahapan Inkubasi (c) Inkubasi Memfasilitasi Akses Permodalan 1. Mencarikan Informasi Sumber Dana 2. Kerjasama dengan Penyandang Dana 3. Pemberian / Penyaluran Bantuan Permodalan 4. Penjamin pinjaman untuk pengusaha terhadap penyandang dana. 38

Diagram Alir Proses Inkubasi Tahapan Inkubasi : Referensi Seleksi calon pebisnis (unit bisnis layak tidak Penilaian ide bisnis layak tidak Penilaian kelayakan bisnis (business plan) layak tidak Rancangan untuk implementasi layak tidak Proses inkubasi 39

Tahapan Evaluasi Calon Tenant Calon Tenant Referensi Formulir Aplikasi Cek Kelengkapan Evaluasi Tolak Motivasi pelaku Persyaratan adiministrasi Inovasi.bisnis/ Produk Perencanaan Terima 40

Penilaian Ide Bisnis Referensi untuk pembinaan Kelayakan Entrepreneur layak tidak Kelayakan produk dan pasar layak tidak Kelayakan manajamen layak tidak Kelayakn finansial layak tidak Rencana bisnis (business plan) 41

Penilaian Rencana Bisnis Diskripsi bisnis rencana finansial Analisis pasar & strategi pemasaran Diskripsi produk organisasi pengelola implementasi usaha 42

Tahapan Inkubasi Calon Bisnis Tahap Persiapan (Pra Inkubasi) Penyusunan Perencanaan Operasional (Pra Inkubasi) Tahap Penumbuhan (Inkubasi Ketat) Inkubator Bisnis Tahap Pengembangan (Inkubasi Longgar) Tahap Kemandirian (Pelepasan inkubasi) 43

Tahapan Pra Inkubasi Pra Inkubasi Tahap Persiapan (2 bulan) Penyusunan Perencanaan Operasional (2 bulan) 1. Penyiapan Tim 2. Penyiapan Bahan untuk pembinaan 3. Kesepakatan dengan pihak tenant 1. Perancangan operasional : strategi produk, keuangan, pemasaran, pe ngorganisasian, dll 2. Penjadwalan kegiatan inkubasi 44

Tahapan Inkubasi Inkubasi Tahap Penumbuhan (Inkubasi ketat) ( 6 bulan) Tahap Pengembangan (Inkubasi Longgar) ( 3 BULAN) 1. Implementasi Produk strategi 2. Implementasi Strategi keuangan 3. Implementasi Strategi pemasaran 4. Implementasi Sistem pengorganisasin 1. Perluasan pasar 2. Perluasan kerjasama 3. Peningkatan skala usaha 4. Peningkatan aset 45

Indikator Keberhasilan INBIS 1. Penyempurnaan hasil riset sehingga layak jual; 2. Mengembangkan inovasi di PT; 3. Memasarkan hasil riset kepada users 4. Sumber dan kemandirian dana operasional 5. Jumlah tenant internal perguruan tinggi yang berhasil diinkubasi 6. Jumlah tenant eksternal perguruan tinggi yang berhasil diinkubasi 7. Jejaring kerja sama dengan pihak sumber modal, pasar, industri besar, dll 8. Konstribusi dana bagi kegaiatan akademik 46

Apa Potensi Bisnis Anda? Teknologi Sumberdaya akademik Sumberdaya Non-akademik 47