BAB II PENYEARAH DAYA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PENYEARAH DAYA

1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R...1

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

PENDIDIKAN PROFESI GURU PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

BAB IV PENYEARAH TERKENDALI (KONVERTER)

PENYEARAH SATU FASA TIDAK TERKENDALI

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

PEMOTONGAN PADA DUA HARGA TEGANGAN BERBEDA

BAB II LANDASAN TEORI

FISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. A. ARUS BOLAK-BALIK a. Persamaan Arus dan Tegangan AC

PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL)

BAB V II PENGATUR TEGANGAN BOLAK-BALIK (AC REGULATOR)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

A. KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN

ELEKTRONIKA DASAR. Pertemuan Ke-3 Aplikasi Dioda Dalam Sirkuit. ALFITH, S.Pd,M.Pd

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK SK 2

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN

PENYEARAH SATU FASA TIDAK TERKENDALI

By. Risa Farrid Christianti, S.T.,M.T.

6. OPTIKA FOURIER 6.1. ANALISIS FOURIER

KONVERTER AC-DC (PENYEARAH)

BAB VI PEMANGKAS (CHOPPER)

Arus Bolak Balik. Arus Bolak Balik. Agus Suroso Fisika Teoretik Energi Tinggi dan Instrumentasi, Institut Teknologi Bandung

PENYEARAH ARUS S1 INFORMATIKA ST3 TELKOM PURWOKERTO

Mekatronika Modul 6 Penyearah Gelombang menggunakan SCR

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL

PMMC utk Arus Bolak-Balik

Gambar 2.1. Rangkaian Komutasi Alami.

BAB II DASAR TEORI. arus dan tegangan yang sama tetapi mempunyai perbedaan sudut antara fasanya.

PERTEMUAN 4 RANGKAIAN PENYEARAH DIODA (DIODE RECTIFIER)

PERCOBAAN 6 VOLTAGE RATION IN COAXIAL LINES

ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA

PENYEARAH SATU FASA TERKENDALI

FISIKA. Sesi GELOMBANG CAHAYA A. INTERFERENSI

DIODA SEBAGAI PENYEARAH (E.1) I. TUJUAN Mempelajari sifat dan penggunaan dioda sebagai penyearah arus.

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

RANGKAIAN PENYEARAH GELOMBANG (RECTIFIER) OLEH: SRI SUPATMI,S.KOM

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

RANGKAIAN PENYEARAH ARUS OLEH : DANNY KURNIANTO,ST ST3 TELKOM PURWOKERTO

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia. Pendahuluan

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS

Arus Bolak-Balik. Tegangan dan arus bolak balik dapat dinyatakan dalam bentuk

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Laporan Praktikum Analisa Sistem Instrumentasi Rectifier & Voltage Regulator

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

Analisa Perencanaan Catu Daya Tegangan DC Pada Repeater Dengan Input AC/PLN Yang Menghasilkan Output Tegangan DC Stabil

III HASIL DAN PEMBAHASAN

VERONICA ERNITA K. ST., MT. Pertemuan ke - 5

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN PENGUAT COMMON SOURCE

Aplikasi dioda. Kelompok 2 Arief Ramadhani V Dion Rivani Algani Rudi rifali Pipi efendi

SOAL UJIAN SELEKSI CALON PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL 2013 TINGKAT PROPINSI

BAB VF, Penguat Daya BAB VF PENGUAT DAYA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 21. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAHASAN ALGORITME ARITMETIK GF(3 ) Telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam mengonstruksi field GF(3 )

Sumber AC dan Fasor. V max. time. Sumber tegangan sinusoidal adalah: V( t) V(t)

BAB V PERENCANAAN STRUKTUR

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK

TUJUAN ALAT DAN BAHAN

Solusi Treefy Tryout OSK 2018

MODUL FISIKA. TEGANGAN DAN ARUS BOLAK-BALIK (AC) DISUSUN OLEH : NENIH, S.Pd SMA ISLAM PB. SOEDIRMAN

BAB I SEMIKONDUKTOR DAYA

12 A 13 D 14 D. Dit. h maks =? h maks = h + y maks = 9,2 + 1,8 = 11 m 15 B. A = B P.C Q dimensinya L.T -2 = (L 2.T 1 ) P.(L.

TEORI DASAR. 2.1 Pengertian

FASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK

Dinamika 3 TIM FISIKA FTP UB. Fisika-TEP FTP UB 10/16/2013. Contoh PUSAT MASSA. Titik pusat massa / centroid suatu benda ditentukan dengan rumus

BAB 10 ELEKTRONIKA DAYA

Kata kunci : penyearah, terkontrol, ATMEGA8535

BAB III RANGKAIAN PEMICU DAN KOMUTASI

I D. Gambar 1. Karakteristik Dioda

Gerak Harmonik Sederhana Pada Ayunan

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan

P e n y e a r a h g e l o m b a n g p e n u h 1

4.2 Sistem Pengendali Elektronika Daya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

Lampiran 3 LKS Simulasi Tertutup 01

Politeknik Negeri Bandung

Getaran adalah gerakan bolak-balik dalam suatu interval waktu tertentu. Getaran berhubungan dengan gerak osilasi benda dan gaya yang berhubungan

Gambar 2.44 Diagram arus, tegangan dan daya komponen resistif

Q POWER ELECTRONIC LABORATORY EVERYTHING UNDER SWITCHED

MODUL 3 SISTEM KENDALI POSISI

Rancang Bangun Rangkaian AC to DC Full Converter Tiga Fasa dengan Harmonisa Rendah

LAMPIRAN A. Perhitungan Impedansi dan Kapasitas Hubung Singkat. Berdasarkan data Tabel 4.1 dan dengan menentukan dasar daya 20MVA, dasar

SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 TIM OLIMPIADE FISIKA INDONESIA 2015

Nama Praktikan :... NIM :... Program Studi :... Kelas :... Dosen Pengampu :...

ARUS BOLAK-BALIK Pertemuan 13/14 Fisika 2

meningkatkan faktor daya masukan. Teknik komutasi

I t = kuat arus listrik sesaat (A) I m = kuat arus maksimum (A)

Sistim Komunikasi 1. Pertemuan 4 Modulasi Sudut

BAHAN PERKULIAHAN. Disusun Oleh : Istanto W. Djatmiko

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

SOLUSI PR-08 (Thyristor dan UJT)

Elektronika Daya ALMTDRS 2014

PRAKTIKAN : NIM.. PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Transkripsi:

BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah engikuti ateri ini diharapkan ahasiswa eiliki kopetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa Menguasai dasar prinsip kerja penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa STANDAR KOMPETENSI Mapu enganalisis rangkaian penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa A. PENDAHUUAN Penyearah daya erupakan rangkaian elektronika daya yang berfungsi untuk engubah tegangan suber asukan arus bolak-balik dala bentuk sinusoida enjadi tegangan luaran dala bentuk tegangan searah yang tetap. Jenis suber tegangan asukan untuk encatu rangkaian penyearah daya dapat digunakan tegangan bolakbalik satu fasa dan tiga fasa. Penyearah satu fasa erupakan rangkaian penyearah daya dengan suber asukan tegangan bolak-balik satu fasa, sedangkan penyearah tiga fasa rangkaian penyearah daya dengan suber asukan tegangan bolak-balik tiga fasa. Rangkaian penyearahan dapat dilakukan dala bentuk penyearah setengah gelobang (halfwave) dan penyearah gelobang-penuh (fullwave). Pebebanan pada rangkaian penyearah daya uunya dipasang beban resistif atau beban resistif-induktif. Efek dari pebebanan ini Elektronika Daya 13

akan epengaruhi kualitas tegangan luaran yang dihasilkan dari rangkaian penyearah. A. PENYEARAH SATU-FASA 1. PENYEARAH SETENGAH-GEOMBANG SATU-FASA a. Beban Resistif (R) Gabar 2.1 (a) erupakan rangkaian penyearah setengahgelobang satu-fasa dengan beban resistif, sedangkan Gabar 2.1 (b) enunjukkan bentuk gelobang hasil penyearahan. Proses penyearahan dapat dijelaskan elalui Gabar 2.1 (a) dan (b), pada setengah siklus pertaa dengan polaritas positif, dioda pada rangkaian penyearah akan ON karena polaritas tegangan pada anoda lebih positif dibandingkan pada katoda. (a) (b) Gabar 2.1 Penyearah Setengah- Gelobang Satu-fasa Beban R Pada proses ini enghasilkan tegangan luaran ( ) sebesar tegangan setengah perioda pertaa ( ). Selanjutnya, pada setengah siklus kedua dengan polaritas negatif, dioda pada rangkaian penyearah akan OFF karena polaritas tegangan pada anoda lebih negatif dibandingkan pada katoda. Pada proses ini enghasilkan tegangan luaran saa dengan nol. Proses ON dan OFF dioda ini berlangsung secara cepat berdasarkan frekuensi tegangan suber asukan. Elektronika Daya 14

Di sini, dioda berfungsi sebagai sakelar sekaligus elakukan pengubahan (converting) dari suber bolak-balik enjadi tegangan searah. Ditinjau dari tegangan luaran ( ) yang dihasilkan, terdapat dua jenis koponen tegangan, yaitu : (1) tegangan searah rerata ( dc ) dan tegangan searah efektif (root ean square-rs),. Nilai tegangan luaran asing-asing adalah : Tegangan asukan (input), s. s = sin ωt = MAX sin ωt Tegangan luaran (output) rerata, dc dan arus luaran rerata, I dc : Tegangan luaran (output) efektif, dan Arus luaran efektif, I : Dengan deikian, daya luaran rerata (P dc ) dan daya luaran efektif (P ) adalah: P dc = dc I dc P = I Jika arus efektif suber asukan (I s ) saa dengan arus efektif luaran (I ), aka faktor daya penyearahan yang diakibatkan proses penyearah ini sebesar : cos I s I Elektronika Daya 15

b. Beban Resistif-Induktif (R) Gabar 2.2 (a) erupakan rangkaian penyearah setengahgelobang satu-fasa dengan beban resistif-induktif (R), sedangkan Gabar 2.2 (b) dan (c) enunjukkan bentuk gelobang hasil penyearahan. Proses penyearahan dapat dijelaskan elalui Gabar 2.2 (a), (b) dan (c), pada setengah siklus pertaa dengan polaritas positif, dioda pada rangkaian penyearah akan ON karena polaritas tegangan pada anoda lebih positif dibandingkan pada katoda. Tetapi, karena pengaruh tegangan yang tersipan pada induktor () aka dioda terus ON sapai waktu tertentu (). Akibatnya, waktu konduksi dioda enjadi lebih laa ( + ). Selanjutnya, pada setengah siklus kedua dengan polaritas negatif yang diulai dari, dioda pada rangkaian penyearah akan OFF karena polaritas tegangan pada anoda lebih negatif dibandingkan pada katoda. Pada proses ini enghasilkan tegangan luaran saa dengan nol. Gabar 2.2 Penyearah Setengah-Gelobang Satu Fasa dengan Beban R Elektronika Daya 16

Nilai koponen tegangan luaran ( dc ) dan arus searah (dc) ditentukan sebagai berikut : dc 2 2 1 cos( ) 1 cos diana : θ = (β ), dan tan 1 R Dari persaaan di atas dapat diketahui bahwa sudut konduksi diode () elebihi sapai titik peadaan ( ). Tegangan luaran, o, dapat encapai aksiu jika = 0. Keadaan ini dapat dilakukan dengan cara enabah diode koutasi (freewheeling diode) yang dipasang paralel dengan beban R, sehingga nilai tegangan luaran seperti penyearah setengah-gelobang satu fasa beban R. 2. PENYEARAH GEOMBANG-PENUH SATU-FASA Ada 2 (dua) jenis rangkaian penyearah gelobang penuh satufasa, yaitu: penyearah titik tengah (center tap - CT) dan penyearah jebatan. Gabar 2.3 (a) erupakan rangkaian penyearah CT dan Gabar 2.4 (b) rangkaian penyearah jebatan. Gabar 2.3 (a) erupakan rangkaian penyearah gelobang-penuh satu fasa CT dengan beban R. Pada sisi sekunder trafo, polaritas positif terjadi pada setengah perioda pertaa dan kedua, sehingga dioda D 1 akan ON saat setengah perioda pertaa sedangkan dioda D 2 akan OFF. Sebaliknya, pada setengah periioda kedua dioda D 2 akan ON sedangkan Elektronika Daya 17

D1 ON D2 ON D ON Gabar 2.3 (a) Penyearah Gelobang-penuh Satu Fasa dengan CT dioda D 1 akan OFF. Tegangan luaran searah dihasilkan ketika dioda D 1 dan D 2 ON yang eiliki nilai tegangan searah rerata ( dc ) dan tegangan efektif ( ). Tetapi, ketika dioda D 1 dan D 2 OFF, nilai tegangan pada dioda D 1 dan D 2 sebesar 2. Gabar 2.3 (b) erupakan rangkaian penyearah gelobangpenuh satu fasa jebatan dengan beban R. Julah dioda dala rangkaian penyearah ini sebanyak epat buah, yaitu: D 1, D 2, D 3, dan D 4. Pada setengah siklus pertaa dengan polaritas positif, dioda D 1 dan D 2 pada rangkaian penyearah akan ON sedangkan dioda D 3 dan D 4 dala kondisi OFF. Selanjutnya, pada setengah siklus kedua dengan polaritas negatif, dioda D 3 dan D 4 pada rangkaian penyearah akan ON sedangkan D 1 dan D 2 dala kondisi OFF. Tegangan luaran searah dihasilkan ketika dioda D 1 dan D 2, serta D 3 dan D 4 dala kondisi ON yang eiliki nilai tegangan searah rerata dan efektif. Tetapi, ketika dioda D 1 dan D 2, serta D 3 dan D 4 dala kondisi OFF, nilai tegangan pada dioda D 1 dan D 2 sebesar. Jadi, perbedaan encolok dari kedua jenis penyearah ini adalah nilai tegangan pada diode ( d ) saat kondisi OFF, yaitu : sebesar -2 untuk penyearah CT dan sebesar - untuk penyearah jebatan. Elektronika Daya 18

Gabar 2.3 (b) Penyearah Gelobang-penuh Satu Fasa Jebatan Dengan bentuk gelobang hasil penyerahan seperti ditunjukkan pada Gabar 2.3 (a) dan (b) dapat ditentukan nilai tegangan luaran rerata ( dc ) dan arus rerata (I dc ) yang engalir sebagai berikut: 2 0, 637 I dc dc dc R Selanjutnya, nilai tegangan luaran efektif ( ) dan arus efektif (I ) yang engalir adalah: 707 2 0, I R Jadi, daya luaran rerata (P dc ) dan daya luaran efektif (P ) adalah: P dc = dc I dc P = I Faktor daya penyearahan (cos φ) rangkaian ditentukan dengan persaaan: P P cos S. I S Elektronika Daya 19

Jika rangkaian pada Gabar 2.3 (a) dan (b) dihubungkan dengan beban resistif-induktif (R), aka nilai tegangan luaran ( ) ditentukan berdasarkan deret Fourier yang terdiri dari koponen tegangan searah (dc) dan tegangan haronik genap, yaitu : Ri o dio dt diana : ( t) o, DC a n 0 o, DC ( an cos nt bn sin nt) n1,2,.. 2 b n n 4 1 n2,4,..( n 1)( n 1) ; n adalah haronik genap ke-n B. PENYEARAH TIGA-FASA 1. PENYEARAH SETENGAH-GEOMBANG TIGA-FASA Gabar 2.4 (a) erupakan rangkaian penyearah setengahgelobang tiga-fasa hubungan bintang dengan beban resistif (R), sedangkan Gabar 2.4 (b) erupakan bentuk gelobang hasil penyearahan. Gabar 2.4 (b) dapat dilihat perbedaan antar fasa R, y dan B asing-asing sebesar 2/3 (atau 120 o ). Diode pada setiap fasa akan konduksi (ON) selaa perode tegangan pada fasa tersebut lebih tinggi daripada dua fasa yang lainnya. Proses penyearahan dari rangkaian penyearah setengahgelobang tiga-fasa ini dapat ditinjau dari salah satu fasa dari Gabar 2.4 (b), yaitu: fasa R selaa periode 0 -. Selaa periode 0 - ini, dioda D pada fasa B lebih dahulu ON pada periode 0 - /6, keudian dioda D pada fasa R enjadi ON pada periode /6-5/6, dilanjutkan Elektronika Daya 20

dioda D pada fasa Y enjadi ON pada periode 5/6 -, dan terulang kebali dioda pada fasa R enjadi ON dan seterusnya. (a) (b) Gabar 2.4 Penyearah Setengah-gelobang Tiga-fasa Dengan bentuk gelobang hasil penyerahan seperti ditunjukkan pada Gabar 2.4 (b) dapat ditentukan nilai tegangan luaran rerata ( dc ), tegangan efektif ( ), dan arus efektif (I s ) per fasa yang engalir sebagai berikut: Elektronika Daya 21

; diana: I = /R Jika beban R pada rangkaian Gabar 2.4 (a) diganti beban R, aka seperti halnya pada penyearah satu fasa beban R, haronik genap juga terjadi pada penyearah tiga fasa beban R, diana nilai tegangan haronik genap ke-n dapat ditentukan dengan persaaan berikut: n 6 ( n 2 1) ; diana n adalah haronik ke 6, 12, 18, dan seterusnya. 2. PENYEARAH GEOMBANG-PENUH TIGA-FASA Gabar 2.5 (a) erupakan rangkaian penyearah gelobangpenuh tiga-fasa hubungan jebatan dengan beban resistif (R), sedangkan Gabar 2.5 (b) erupakan bentuk gelobang hasil penyearahan. Untuk eudahkan penjelasan proses penyearahan, dioda pada setiap fasa diberi noor sebagai berikut: fasa R terdiri dari dioda D 1 dan D 4, fasa Y terdiri dari dioda D 3 dan D 6, dan fasa B terdiri dari dioda D 5 dan D 2. Sudut konduksi setiap dioda sebesar 2/3, sehingga urutan kerja dioda adalah 12, 23, 34, 45, 56, dan 61. (a) Gabar 2.5 (a) Elektronika Daya 22

ON ON ON ON ON ON ON (b) Gabar 2.5 Penyearah Gelobang-penuh Tiga-fasa Hubungan Jebatan Dengan bentuk gelobang hasil penyerahan seperti ditunjukkan pada Gabar 2.5 (b) dapat ditentukan nilai tegangan luaran rerata ( dc ), tegangan efektif ( ), dan arus efektif (I s ) per fasa yang engalir sebagai berikut: diana : I = 1,73 /R Jika beban R pada rangkaian Gabar 2.5 (a) diganti beban R, aka seperti halnya pada penyearah setengah-gelobang tiga-fasa Elektronika Daya 23

beban R, haronik genap juga terjadi pada penyearah tiga fasa beban R, diana nilai tegangan haronik genap ke-n dapat ditentukan dengan persaaan berikut: 6, line n 2 ; diana n adalah haronik ke 6, 12, 18, dan ( n 1) seterusnya. D. PERTANYAAN 1. Penyearah Satu-fasa a. Jelaskan proses penyearahan pada rangkaian penyearah setengahgelobang satu fasa! b. Gabarkan bentuk gelobang tegangan asukan dan tegangan pada dioda saat OFF pada rangkaian penyearah setengahgelobang satu fasa! c. Jelaskan proses penyearahan pada rangkaian penyearah gelobang-penuh jebatan (bridge) satu fasa! d. Jelaskan proses penyearahan pada rangkaian penyearah gelobang-penuh CT satu fasa! e. Gabarkan bentuk gelobang tegangan asukan dan tegangan pada dioda saat OFF pada rangkaian penyearah gelobang-penuh CT satu fasa! f. Berapakah nilai tegangan pada salah satu diode dari suatu rangkaian penyearah gelobang-penuh CT satu fasa ketika diode OFF? 2. Penyearah Tiga-fasa a. Jelaskan proses penyearahan pada rangkaian penyearah setengahgelobang tiga fasa! Elektronika Daya 24

b. Gabarkan bentuk gelobang tegangan asukan dan tegangan pada salah satu dioda saat OFF pada rangkaian penyearah setengah-gelobang tiga fasa! c. Jelaskan proses penyearahan pada rangkaian penyearah gelobang-penuh tiga fasa! d. Gabarkan bentuk gelobang tegangan asukan dan tegangan pada dioda saat OFF pada rangkaian penyearah gelobang-penuh tiga fasa! 3. Soal Essay a. Sebuah rangkaian penyearah setengah-gelobang satu fasa dihubungkan dengan tegangan efektif sebesar 120 volt, 50 Hz. Jika rangkaian penyearah ini dihubungkan dengan resistor sebesar 5 Ω, hitunglah arus beban rerata (I dc ) dan daya efektif (P ) yang diserap resistor, serta faktor daya rangkaian penyearah ini. (Kunci jawaban: I dc =10,8 A, P =1440 W, cos φ=0,707). b. Sebuah rangkaian penyearah gelobang-penuh satu fasa dihubungkan dengan beban R. Jika rangkaian dala penyearah ini terjadi haronik kedua, berapakah nilai tegangan luarannya ( o )? (Kunci jawaban: ) 2 4 o 3 c. Sebuah rangkaian penyearah setengah-gelobang tiga fasa dihubungkan dengan tegangan sebesar 150 volt/fasa. Tentukan: (1) tegangan luaran dari penyearah ini jika tiap dioda terjadi penurunan tegangan sebesar 0,7 volt, dan (2) rating arus (I ) dari dioda jika diketahui arus bebannya 25 A. (Kunci jawaban o,dc =174,7, I rs =14,4 A) Elektronika Daya 25

d. Sebuah rangkaian penyearah gelobang-penuh tiga fasa dihubungkan dengan suber tegangan sebesar 480 volt/line dan dihubungkan dengan beban resistif 25. Tentukan besar tegangan dan arus beban dari penyearah ini. (Kunci jawaban: o,dc =648, I o,dc =25,9 A) Elektronika Daya 26