Gambar 2.44 Diagram arus, tegangan dan daya komponen resistif

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gambar 2.44 Diagram arus, tegangan dan daya komponen resistif"

Transkripsi

1 84 Jadi daya rara-rata adalah perkalian arus searah (D) dan tegangan searah (D) atau disebut juga daya konstan tidak lagi tergantung oleh perubahan periodik waktu. Gabar.44 Diagra arus, tegangan dan daya koponen resistif Terlihat seperti Gabar.44, bahwa daya sesaat erupakan hasil perkalian setiap perubahan waktu tegangan (v) dan arus (i). ada saat kondisi t=t/ arus dan tegangan saa dengan, oleh karena daya sesaat erupakan perkalian antara arus dan tegangan, aka hasilnya adalah. Daya aksiu pada arus bolak-balik adalah (.8) ak vak.i ak ak v ak.i ak (.9) vak.i ak..i. (.) ehingga didapatkan daya rata-rata pada arus bolak-balik.i (.) Tegangan bolak-balik pada koponen resistor (t) sin t (.) BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

2 85 Arus bolak-balik elalui koponen resistor t i t sin t (.3) R R diana /R = I, aka, sehingga i t I sin t (.4) t (t).i(t).i sin t (.5) t.i - cos t (.6) Daya rata-rata koponen resistif T T (t) dt.i - cos t t dt 4.I - cos t dt Terbukti 4.I t - sin t BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG. I (.7) 4. I (.8) I.I RM. IRM (.9) Daya rata-rata koponen induktif Dari diagra pada Gabar.44 tersebut dapat diabil kesipulan : Ketika tegangan dan arus positif aka dayanya positif berarti energi engalir dari suber ke induktor, deikian juga ketika tegangan dan arus negatif.tetapi pada saat tegangan dan arusnya bertanda berlawanan aka dayanya negatif berarti energi engalir dari induktor ke suber tegangan.

3 86 Gabar.45 Diagra arus, tegangan dan daya pada induktor Fungsi tegangan asukan t sin t (.3) Arus yang engalir elalui induktor adalah i(t) t dt sin t dt (.3) L L i(t) - cos L t sin L t - diana nilai / L, aka didapatkan persaaan arus; i(t) i sin t - (.3) sehingga didapatkan persaaan daya (t) (t). i(t). i - sin. i Daya rata rata : T. i t. cos sin (t) dt sin t t t. sin t - (.33) -.I sin t dt (.34) BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

4 87 4.I sin t dt 4.I sin T tdt 4.I sin tdt 4.I coc t aka daya rata-rata pada koponen L saadengan nol. Daya rata-rata koponen kapasitif (.35) Gabar.46 Diagra arus, tegangan dan daya pada kapasitor Fungsi tegangan asukan (t) sin t (.36) Arus yang elalui kapasitor adalah i(t) d dt i(t) sin. t d dt sin t. cos i(t). sin t (.37) t BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

5 88 diana nilai = I, aka didapatkan persaaan arus; i(t) I sin t (.38) sehingga; (t) Daya rata-rata : T (t). i(t). i. i sin (t) dt. i t.cos sin t sin t. sin.i sin t t dt (.39) 4.I sin tdt 4.I coc t aka daya rata-rata pada koponen () saa dengan nol. (.4).4.. Daya Koplek, Daya seu Daya Nyata (); Daya yang diberikan ke beban efektif resistif yang erupakan daya yang dipakai atau diserap oleh koponen resistor. Tegangan yang dikeluarkan dari LN dan disalurkan ke ruah-ruah, daya yang tercatat pada alat ukur kwh eter adalah daya rata-rata atau sering disebut juga sebagai daya nyata yang akan dibayarkan oleh pelanggan. ibol : atuan : Watt (W) ecara ateatis daya rata-rata atau daya nyata erupakan perkalian antara tegangan efektif, arus efektif, dan koefisien faktor dayanya. Daya nyata dapat dinyatakan seperti persaaan berikut; = eff. I eff cos (.4) Daya Reaktif (); daya ini adalah daya yang uncul akibat dari koponen pasif diluar resistor, daya reaktif dapat diwujudkan dala rugirugi atau daya yang tidak dikehendai. Daya ini seinial ungkin dihindari kalaupun bisa diperkecil, yaitu dengan eperkecil faktor daya (). Meskipun cara ini tidak bisa hilang saa sekali. BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

6 89 ibol : atuan : olt Apere Reaktif (AR) ecara ateatis daya reaktif erupakan perkalian antara tegangan efektif, arus efektif, dan nilai sin. ehingga daya reaktif secara ateatis dapat dinyatakan sebagai berikut: = eff I eff sin (.4) Daya seu (); daya sesungguhnya yang berasal dari jala-jala LN, erupakan resultan daya antara daya rata-rata () dan daya reaktif (). ibol : atuan : olt Apere (A) ecara ateatis daya seu erupakan perkalian antara tegangan dan arus efektifnya = eff I eff (.43) Daya koplek; daya gabungan antara daya rata-rata (nyata) dan daya reaktif dengan sibol (). j j eff.ieff cos jeff Ieff sin eff. Ieff (.44).4.3. ektor Daya Gabar.47 eperlihatkan vektor daya nyata (), daya seu () dan daya reaktif () pada koponen induktor (L). ektor daya sangat penting untuk engetahui besarnya daya rata-rata, daya reaktif dan daya aktif. udut ipedansi ( ) enyatakan besarnya daya reaktif dan daya aktif. Gabar.47 ektor daya, tegangan dan arus Daya nyata eff.ieff cos dala (Watt) (.45) Daya seu eff.ieff (.46) BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

7 9 Daya reaktif eff. I eff sin dala (olt Apere Reaktif-AR) (.47) Arus (I) tertinggal terhadap tegangan () diana nilai arus tertinggal dengan perbedaan fasa ( ) dibandingkan dengan tegangan. Gabar.48 eperlihatkan diagra segitiga daya. eakin besar daya reaktif () seakin besar sudut ipedansi daya ( ) dan daya seu (). Dengan deikian seakin enurun faktor daya (pf). Gabar.48 Diagra segitiga daya Gabar.49 eperlihatkan vektor daya dari koponen kapasitif, diana arus (i) endahului tegangan (v) sejauh sudut ( ). Daya nyata Daya seu Daya reaktif Gabar.49 ektor daya, tegangan dan arus eff. I eff cos dala (Watt) (.48) eff. I eff (.49) eff. I eff sin Arus (I) endahului terhadap tegangan () diana nilai arus endahului dengan perbedaan fasa ( ) dibandingkan dengan tegangan. Gabar.5 eperlihatkan segitiga daya dari koponen kapasitif. BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

8 9 Ruus uu: Gabar.5 egitiga daya eff -R. I eff cos I eff -R R eff (.5) R eff. I eff sin I eff - X X eff - X X eff -. I eff I eff - eff (.5).4.4. Faktor Daya Faktor daya atau power factor (pf) erupakan perbandingan daya ratarata terhadap daya seu. Faktor daya dikatakan ideal, bilaana besarnya cos =. Nilai riil faktor daya yang baik adalah lebih besar,95. pf eff. I eff cos. I eff eff cos.4.5. Kopensasi Resistansi eu (.5) Kopensasi diperlukan untuk enaikan faktor daya atau power factor (pf). rinsip dasar dari kopensasi resistansi seu adalah engurangi daya reaktif (). Dengan deikian daya seu juga enjadi seakin kecil. Faktor daya akan ebesar atau eningkat bilaana nilai (cos ) endekati saa dengan, atau besarnya sudut ipedansi ( ) akan endekati sudut. Ini enunjukan bahwa pada rangkaian bersifat resistif urni. Gabar.5 eperlihatkan contoh vektor daya yang sudah terkopensasi, diana segitiga daya untuk arus tertinggal terhadap tegangan. Daya seu ( ) dan daya reaktif ( ) erupakan vektor daya yang sudah dikoreksi dengan daya nyata tetap konstan. BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

9 9 Gabar.5 ektor daya kopensasi resistansi seu Telah dijelaskan bahwa daya reaktif () dapat enyebabkan faktor daya (pf) enjadi enurun, dan agar supaya faktor daya enjadi naik, aka daya reaktif harus dikecilkan. Konsep dasar kopensasi resistansi seu adalah daya rata-rata tetap, daya reaktif diperkecil, sehingga daya daya seu secara keseluruhan enjadi kecil. Nilai daya () tidak berubah, yang perlu diubah adalah nilai nilai daya reaktif () karena () berkaitan dengan koponen induktor (L) atau kapasitor (). Gabar.5 Rangkaian R-L terhubung seri Daya efektif pada rangkaian R-L seri I eff -R eff. R Ieff -R (.53) R jω L Gabar.53 eperlihatkan rangkaian R-L seri yang engandung unsur induktif, sehingga pada rangkaian tersebut akan uncul daya daya reaktif. Guna eningkatkan faktor daya (pf), untuk diperlukan koponen kapasitor (). Untuk eperkecil daya reaktif (), kita coba dengan easang kopenen () secara seri seperti terlihat pada Gabar.53. BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

10 93 Gabar.53 Kopensasi dengan kapasitor terhubung seri Dengan enabah kapasitor seri didapatkan persaaan daya rata-rata seperti berikut; I eff -R eff. R Ieff -R (.54) R j L - Dari persaaan di atas terlihat, bahwa nilai daya rata-rata () berubah tergantung koponen reaktif dari koponen kapasitor (). Kopensasi resistansi seu nilai daya rata-rata () harus konstan. Gabar.54 eperlihatkan uji coba rangkaian kopensator dengan kapasitor () terpasang paralel. Gabar.54 Kopensasi kapasitor terhubung paralel Dengan enabah kapasitor paralel didapatkan persaaan daya ratarata seperti berikut; I I eff -R eff -R. R eff R j L (.55) Dari persaaan diatas terlihat, bahwa nilai daya rata-rata () tidak lagi berubah dan tergantung koponen reaktif dari koponen kapasitor (). Kopensasi resistansi seu dengan easang kapasitor () secara paralel terbukti dapat eperkecil daya reaktif dengan nilai daya ratarata () tetap. Gabar.55 eperlihatkan vektor daya kopensator resistansi seu dengan enggunakan kapasitor () terpasang paralel. BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

11 94 Gabar.55 ektor daya kopensator kapasitor () paralel Gabar.55 eperlihatkan vektor daya untuk rangkaian bersifat reaktif induktif. Untuk eningkatkan faktor daya (pf) suatu rangkaian dengan arus (i) tertinggal dapat dengan cara enghubungkan koponen () secara paralel. Gabar.56 egitiga daya dengan kopensasi (koreksi) kapasitif Gabar.56 erupakan segitiga daya arus endahului. Untuk eningkatkan faktor daya (pf) suatu rangkaian dengan arus (i) endahului dapat dengan cara enghubungkan koponen induktor (L) terpasang secara paralel. Gabar.57 ektor daya terkopensasi induktif BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

12 95 ecara grafik segitiga daya : Gabar.58 ektor daya kopensator induktor (L) paralel Gabar.58 eperlihatkan vektor daya untuk rangkaian bersifat reaktif kapasitif. Untuk eningkatkan faktor daya (pf) suatu rangkaian dengan arus (i) endahului dapat dengan cara enghubungkan koponen (L) secara paralel. Gabar.59 egitiga daya koreksi induktif ehingga untuk eningkatkan (pf) suatu rangkaian arus endahului dilakukan dengan enabahkan atau epararelkan koponen (L). ontoh : Faktor daya suatu beban telah dikoreksi adalah,9 tertinggal dengan cara penabahan kar kapasitor parallel. Jika daya akhir adalah 85 ka. Tentukan segitiga daya sebelu diperbaiki atau dikoreksi! enyelesaian: udut daya seu () setelah dikoreksi ' 85kA cos ',9 ' 6 ' cos ' 85kAcos 6 66,5kW BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

13 96 ' sin ' 85kAsin 6 egitiga daya sebelu dikoreksi 8kAR(tertinggal) ' 8kAR kar kar (tertinggal) 66,5 94,6kA Gabar segitiga daya ontoh : Gabar.6 ektor daya untuk contoh soal ebuah suber 6 Hz dengan eff =4 olt dipakai untuk kebutuhan beban sebesar 45 A dengan faktor daya,75 tertinggal. Tentukan nilai paralel kapasitor untuk eningkatkan faktor daya sebesar,9 tertinggal dan,9 endahului. enyelesaian: udut power faktor pf cos ',75 4,4 cos ' 45A., W sin ' 45Asin 4,4 976AR tertinggal ' sin ' 85kAsin 6 8kAR Daya reaktif tann ' 3375tan 6 646ARtertinggal -' AR endahului BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

14 97 Menentukan nilai Kapasitor () eff X eff ,3 X X.π. f X.π. 6 43,3 Dipilih Deret E = 68 F Gabar segitiga daya 6,3 F ontoh 3: Gabar.6 ektor daya untuk contoh soal ebuah suber 6 Hz dengan eff =4 olt dipakai untuk kebutuhan beban sebesar,5 kw dengan arus 9,65 Ap-RM. Tentukan besarnya nilai kapasitor koreksi dan daya reaktif total. enyelesaian: Gabar.6 eperlihatkan etode pengukuran daya dan arus efektif rangkaian beban Gabar.6 engukuran daya dan arus beban Alat ukur daya ebaca kebutuhan daya beban nyata =,5kW dengan arus efektif I = 9,65A. BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

15 98 Dari data diatas dapat ditentukan besarnya daya seu total () dari rangkaian sebelu dikoreksi dala satuan (ka) yang diserap oleh beban. Daya seu sebelu dikoreksi() eff. I eff 9,65 A.4,38kA Faktor daya sebelu dikoreksi(pf) pf,5kw,38 ka,65 Gabar.63 egitiga daya untuk contoh soal 3 Dari segitga daya dapat ditentukan nilai daya reaktif sebelu dikoreksi () -,38kA,754kAR Kapasitor koreksi () -,5kW eff X X eff 4,754 kar 3,845 f X 6Hz 3,845 8,76 F BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

16 99 Gabar.64 Rangkaian kopensasi resistansi seu beban Kapasitor () yang terpasang paralel berfungsi sebagai kopensasi beban reaktif induktif yang banyak digunakan pada peralatan ruah tangga seperti isalnya otor listrik, esin cuci, kulkas dll. Kapasitor berfungsi untuk elawan beban induktif sehingga arus rata-rata yang dibutuhkan beban enjadi turun. Daya reaktif total () kar total = kar induktif kar kapasitif L -,754kAR -,737kAR 6,59AR Dengan enabah kapasitor () yang terpasang secara paralel daya reaktif induktif () enjadi turun. Daya seu setelah dikoreksi ( ) ' ' 6,59AR,5kW,9kA Gabar.65 ektor daya untuk contoh soal 3 Dengan enabah kapasitor () yang terpasang secara paralel daya seu ( ) juga enjadi turun. BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

17 Faktor daya setelah dikoreksi (pf) pf ',5kW,59 ka Arus total setelah dikoreksi i ' ef f,59ka 4, ,5A Besarnya arus sebelu dikoreksi adalah sebesar 9,65A dan setelah dikoreksi dengan kapasitor () sebesar 8,76 F, aka arus yang engalir ke beban turun enjadi 6,5A. Faktor daya sebelu dikoreksi adalah sebesar,65 dan setelah dikoreksi naik enjadi, ontoh 4: Reaktansi induktif (X L ) Gabar.66 Beban resistif dan induktif seri X L f L 6Hz Ipedansi () rangkaian H 6,39 R X L 6 6, ,38 738,38 738,38 85,6 Arus total (I) yang engalir pada beban RL I 85,6,4A Daya rata-rata (), daya reaktif () dan daya seu () BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

18 I R,4A 6 9,365W I I XL,4A,4A 6,39 85,6 9,998AR 69,99AR Faktor daya (pf) pf Gabar.67 egitiga daya untuk contoh soal 4 9,365W 69,99AR udut fasa ipedansi ( ),75 cos,75 Kapasitor koreksi () o 45,5 eff X X eff 9,998 AR, f X 6Hz,,5 F Gabar.68 Beban resistif dan induktif seri BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

19 Ipedansi total setelah dikoreksi kapasitor () total // L - R o o o total, - 9 // 6, total,64 j573,58 atau,64,74 Daya rata-rata () o I R,4A 6 9,365W I,4A 6,44 9,366AR Faktor daya dari rangkaian setelah dikoreksi dengan easang kapasitor () secara paralel arus efektif total (I total ) yang dapat diserap oleh beban R-L engalai penurunan dari,4a enjadi 994,7A (dala contoh soal tidak dihitung), karena rugi daya pada resistor tidak berubah, yaitu 9,365watt. Faktor daya (pf) setelah dikoreksi dengan kapasitor () pf 9,365W 9,366AR, udut fasa ipedansi ( ) setelah dikoreksi dengan kapasitor () cos, o,7.5. Transforator Transforator adalah suatu alat listrik yang dapat eindahkan dan engubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, elalui suatu gandengan agnet dan berdasarkan prinsip induksi-elektroagnet. Transforator digunakan secara luas, baik dala bidang tenaga listrik aupun elektronika. enggunaan transforator dala siste tenaga eungkinkan terpilihnya tegangan yang sesuai, dan ekonois untuk tiap-tiap keperluan isalnya kebutuhan akan tegangan tinggi dala pengirian daya listrik jarak jauh. Dala bidang elektronika, transforator digunakan antara lain sebagai gandengan ipedansi antara suber dan beban; untuk eisahkan satu rangkain dari rangkaian yang lain; dan untuk enghabat arus searah elalukan atau engalirkan arus bolak-balik. Berdasarkan frekuensi, transforator dapat dikelopokkan enjadi: Frekuensi daya, 5 sapai 6Hz Frekuensi pendengaran, 5Hz sapai khz Frekuensi radio, diatas 3kHz. BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

20 3 Dala bidang tenaga listrik peakaian transforator dikelopokkan enjadi: Transforatror daya Transforatror distribusi Transforatror pengukuran, yang terdiri dari atas transforator arus dan Transforator tegangan..5.. rinsip Dasar dan Terinologi rinsip dasar transforator dapat dijelaskan berdasarkan induksi elektroagnetik, diana antara sisi prier dan sisi sekunder terdapat penghubung agnetik. Gandengan agnet ini berupa inti besi tepat elakukan fluks bersaa. Medan agnet berperan sangat penting sebagai rangkaian proses konversi energi. Melalui ediu edan agnet, bentuk energi ekanik dapat diubah enjadi energi listrik, alat konversi ini disebut generator atau sebaliknya dari bentuk energi listrik enjadi energi ekanik, sebagai alat konversi disebut otor. ada transforator, gandengan edan agnet berfungsi untuk eindahkan dan engubah energi listrik dari rangkaian prier ke sekunder elalui prinsip induksi elektroagnetik. Dari sisi pandangan elektris, edan agnet apu untuk enginduksikan tegangan pada konduktor sedangkan dari sisi pandangan ekanis edan agnet sanggup untuk enghasilkan gaya dan kopel (penggandeng). Kelebihan edan agnet sebagai perangkai proses konversi energi disebabkan terjadinya bahan-bahan agnetik yang eungkinkan diperolehnya kerapatan energi yang tinggi; kerapatan energi yang tinggi ini akan enghasilkan kapasitas tenaga per unit volue esin yang tinggi pula. Jelaslah bahwa pengertian kuantitatif tentang edan agnet dan rangkaian agnet erupakan bagian penting untuk eahai proses konversi energi listrik. Induktansi, tegangan pada kuparan didefinisikan sebagai perubahan arus terhadap waktu yang elewati kuparan tersebut. dil vl L (.56) dt Atau ketika terjadi perubahan arus pada kuparan aka terjadi perubahan fluk agnetik yang enyebabkan tejadinya perubahan induksi tegangan. diana: d v L N (.57) dt N = julah lilitan kuparan = fluk agnet BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

21 4.5.. Konstruksi Transforator Gabar.69 eperlihatkan bentuk fisis daripada transforator, diana tegangan asukan ( ) berbentuk sinusioda dihubungan pada gulungan prier (N ). Arus arus asukan (I ) engakibatkan aliran fluk ( ) pada gulungan (N ) aupun gulungan (N ). Fluk pada gulungan sekunder (N ) enyebabkan aliran arus (I ) dan tegangan ( ). Gabar.69 Konstruksi transforator.5.3. Transforator Ideal Tanpa beban ebuah transforator dikatakan endekati ideal apabila transforator tersebut eiliki nilai koefisien kopling (penggandeng) hapir endekati satu dan kedua reaktansi antara induktif prier dan sekunder adalah luar biasa besarnya (tak hingga) dibandingkan dengan ipedansi yang diberikan pada terinal. Atau transforator ideal adalah pasangan transforator yang tidak ada rugi-rugi diana nilai induktansi sendiri dari prier dan sekunder tidak terbatas, akan tetapi secara riil perbandingan antara keduanya adalah terbatas (riil). Gabar.7 Transforator ideal Dengan perbandingan lilitan diruuskan a=n /N, aka dapat dinyatakan kedala persaaan seperti berikut: BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

22 5 L N a (.58) L N Gabar.7 eperlihatkan prinsip induksi sendiri dari sebuah transforator tunggal tanpa gandengan elektroanetis. Karena hanya ada satu gulungan, aka induksi disekiutar transforator disebut induktansi sendiri. Besarnya fluksi yang dapat dibangkitkan oleh transforator tergantung oleh banyaknya gulungan, besarnya arus yang engalir dan waktu seperti dinyatakan pada persaaan berikut ini; di d L N (.59) dt dt d L N (.6) di L Gabar.7 Induksi sendiri Induktansi bersaa () adalah suber induksi berasal dari gulungan transforator (L ) digandeng secara induktif ke gulungan transforator (L ). roses induksi ini dinaakan induksi elektroagnetis dari (L ). Gabar.7 eperlihatkan dua gulungan transforator (L ) dan (L ) ebentuk rangkaian induksi bersaa (kopling induktif). Ketika terjadi perubahan arus (i L ), aka fluk agnet di kuparan () berubah ( ). Bagian fluks agnetik yang hanya elingkupi kuparan () disebut fluk bocor ( L ) Fluk (). isa fluk agnetik yang elingkupi kuparan () dan kuparan () disebut fluks bersaa ( ) Fluk () Gabar.7 Induksi bersaa dari gulungan L. BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

23 6 ehingga secara uu dikatakan bahwa fluk agnetik yang disebabkan oleh arus (i L ) adalah : L Tegangan induksi di kuparan : ehingga : N (.6) d (.6) dt N M i (.63) d dt N di M (.64) dt d M N (.65) di (M ) disebut sebagai induktansi bersaa Induktansi bersaa () adalah suber induksi berasal dari gulungan transforator (L ) digandeng secara induktif ke gulungan transforator (L ). roses induksi ini dinaakan induksi elektroagnetis dari (L ). Gabar.73 eperlihatkan dua gulungan transforator (L ) dan (L ) ebentuk rangkaian induksi bersaa (kopling induktif). Gabar.73 Induksi bersaa dari gulungan L Ketika terjadi perubahan arus (i L ), aka fluk agnet di kuparan () berubah ( ). Bagian fluk agnetik yang hanya elingkupi kuparan () disebut fluk bocor ( L ) Fluk (). isa fluk agnetik yang elingkupi kuparan () dan kuparan () disebut fluks bersaa ( ) Fluk (). ehingga secara uu dikatakan bahwa fluk agnetik yang disebabkan oleh arus (i L ) adalah : L (.66) BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

24 7 Tegangan induksi di kuparan : ehingga : d N (.67) dt N M i (.68) d dt N di M (.69) dt d M N (.7) di (M ) disebut sebagai induktansi bersaa dari kuparan (L ) Gabar.74 Induksi bersaa Dari Gabar.74 didapatkan fluk agnetik pada kuparan : L (.7) Tegangan dikuparan : d d d N N N (.7) dt dt dt diana, N L i (.73) N M i (.74) sehingga di di L M (.75) dt dt Fluks agnetik pada kuparan : L (.76) BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

25 8 Tegangan dikuparan : diana, sehingga : d d d N N N (.77) dt dt dt N L i (.78) N M i (.79) di di L M (.8) dt dt Gabar.75 eperlihatkan tanda dot dan arah arus pada gulungan transforator. eberian tanda dot diaksudkan untuk eudahkan dala penggabaran asing-asing kuparan secara fisis. Tanda dot enunjukkan arah arus asuk pada terinal kuparan yang enghasilkan arah fluk agnetik yang saa. sehingga dari pengertian ini uncul aturan tanda dot. Aturan tanda dot, digunakan ketika kedua arus diasusikan yang asuk atau yang keluar dari pasangan kuparan terinal yang diberi tanda dot, aka tanda induktansi bersaa (M) akan saa dengan tanda (L). Gabar.75 Tanda dot dan arah arus Jika salah satu arus asuk terinal dot dan arus yang lainnya keluar di terinal bertanda dot, aka tanda (M) akan berlawanan dengan tanda (L) seperti yang diperlihatkan Gabar.76. Gabar.76 Tanda dot dan arah arus yang berbeda BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

26 9 ontoh soal : Tentukan nilai tegangan ( ) dan ( ) dari Gabar.77 berikut ini: Gabar.77 Rangkaian transforator Koefisien kopling (k) didefinisikan sebagai perbandingan antara fluk dengan fluk agnetik total di satu kuparan. ehingga dapat dinyatakan seperti persaaan berikut: diana, k (.8) M N i (.8) sehingga, sehingga, M N i (.83) M k L L (.84) M k (.85) L L Transforator dikatakan ideal adalah transforator diana nilai koefisisen kopling (k) hapir satu ( )dan kedua reaktansi induktif prier dan sekunder adalah luar biasa besar (tak hingga) dibandingkan dengan ipedansi yang diberikan pada terinal. Atau transforator ideal adalah pasangan transforator yang tidak ada rugi-rugi diana nilai induktansi sendiri (M) dari prier dan sekunder tidak terbatas tetapi perbandingan keduanya terbatas. ehingga perbandingan antara kuparan prier dan sekunder dapat dituliskan seperti persaaan berikut, N N n (.86) BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

27 diana: n adalah faktor perbandingan prier sekunder N adalah banyaknya gulungan pada sisi prier N adalah banyaknya gulungan pada sisi sekunder Gabar.78 epelihatkan transforator yang dihubungkan dengan beban ( ), diana resistansi sekunder (R ) dianggap kecil. Gabar.78 Transforator dengan beban ersaaan tegangan ( ) - j sehingga (.87) j L i - j M i M i i j L - j L i (.88) j M i (.89) substitusi persaaan arus (i ) j L i - j M j M i j L M j L i j L (.9) i j L M j L (.9) erbandingan antara tegangan ( ) dan ( ): i i i i BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

28 j M j L j L M jω L jω L jω M jω L ω M (.9) Transforator dikatakan ideal, diana koefisien kopling (k) =, sehingga didapatkan persaaan seperti berikut: L L n (.93) dan i (.94) i n n (.95).5.4. Transforator Riil Tanpa Dan Dengan Beban Transforator tanpa beban, bilaana kuparan prier transforator dihubungkan dengan suber tegangan sinusioda ( ), aka akan terjadi aliran arus prier (I O ) dan dengan engannggap gulungan (N ) sebagai koponen reaktansi induktif urni, aka arus (I O ) tertinggalsejauh 9 o dari tegangan ( ) seperti yang diperlihatkan pada Gabar.79. Arus prier (I O ) engakibatkan terjadinya fluk ( ) berbentuk sinusioda dengan sudut fasa derajad (sefasa). Gabar.79 Hubungan arus, fluk dan tegangan prier-sekunder Besarnya fluk ( ) dengan tegangan asukan sinusioda adalah = aks sin wt (.96) BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

29 Berdasarkan huku Faraday, diana fluk ini akan enghasilkan tegangan induksi (e ) pada gulungan prier seperti persaaan berikut: d - N (.97) dt e e - N d ak sin dt t e - N ak cos t (.98) tegangan (e) tertinggal 9 o dari fluk ( ) Tegangan induksi efektif (E ) pada sisi gulungan sekunder N f ak E (.99) E 4,44 N f (.) ak Fluk ( ) bersaa engakibatkan terjadi tegangan induksi (e ) pada sisi gulungan sekunder. d - N (.) dt e e - N d ak sin dt t e - N ak cos t (.) Tegangan induksi efektif (E ) pada sisi gulungan sekunder N f ak E (.3) E 4,44 N f (.4) ak sehingga berlaku hubungan perbandingan transforasi antara tegangan efektif prier (E ) dengan tegangan efektif sekunder (E ) saa dengan banyaknya gulungan prier (N ) terhadap gulungan sekunder (N ), dan berlaku, E E N N Dengan engabaikan rugi tahanan dan adanya fluks bocor, E E N N a (.5) (.6) BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

30 3 diana, a adalah perbandingan transforasi dan dala hai ini tegangan (E ) epunyai besaran yang saa tetapi berlawanan arah dengan tegangan suber ( ). Gabar.8 ektor rugi arus tebaga dan rangkaian pengganti Arus penguat adalah arus prier (I O ) yang engalir pada saat kuparan sekunder tidak dibebani dinaakan arus penguat. Dala kenyataannya arus prier (I O ) bukanlah erupakan arus induktif urni, akan tetapi terdiri atas dua koponen (Gabar.8): Koponen arus peagnetan (I M ), yang enghasilkan fluk ( ). Karena sifat besi yang tidak linier dilihat dari bentuk kurva B-H, aka arus peagnetan (I M ) dan juga fluk ( ) dala kenyataannya tidak berbentuk sinusoid. Koponen arus rugi tebaga (I ), enyatakan daya yang hilang akibat adanya rugi histeris dan arus eddy. (I ) sefasa dengan ( ), dengan deikian hasil perkaliannya (I ) erupakan daya yang hilang dala (watt). Transforator dengan beban, apabila kuparan sekunder dihubungkan dengan beban ( L, I ) engalir pada kuparan sekunder, di ana (I = / L ) dengan ( ) = faktor kerja beban Gabar.8 Transforator berbeban BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

31 4 Arus beban (I ) ini akan enibulkan gaya gerak agnet (gg) N I yang cenderung enentang fluks ( ) bersaa yang telah ada akibat arus peagnetan (I M ). Agar fluks bersaa itu tidak berubah nilainya, pada kuparan prier harus engalir arus (I ), yang enentang fluk yang dibangkitkan oleh arus beban (I ), hingga keseluruhan arus yang engalir pada prier enjadi, I = Io + I (.7) Bila rugi besi diabaikan, aka arus (I O = I M ), sehingga berlaku arus: I = I M + I (.8) Untuk enjaga agar fluk tetap tidak berubah sebesar gaya gerak agnetik yang dihasilkan oleh arus peagnetan (I M ) saja, berlaku hubungan : N I M = N I N I (.9) N I M = N (I M + I ) N I (.) ehingga didapatkan perbandingan N I = N I (.) Karena nilai (I M ) dianggap kecil aka (I = I ) Jadi, N I = N I atau I /I = N /N (.).5.5. Transforator Khusus Transforasi sinyal, seperti telah dijelaskan diatas, bahwa transforator terasuk koponen induktor. Besarnya induktansi dari induktor dan frekuensi berbading langsung dengan reaktansi induktif dari induktor tersebut. Oleh karena itu transforasi sinyal dengan enggunakan transforator sebagai penggandeng elektroagnetis seperti yang digunakan pada penguat audio atau penguat IF berbeda dengan transforator yang digunakan untuk penyearah jala-jala dengan frekuensi 5Hz. Gabar.8 Rangkaian pengganti transforator BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

32 5 Transforator audio epunyai sinyal kerapatan fluk agnetis lebih kecil bila dibandingkan dengan jenis transorator yang lainnya. Hal ini untuk enghindari faktor cacat akibat transisi tidak linier yang berlebihan pada saat pengirian sinyal audio. Gabar.8 eperlihatkan rangkaian pengganti transforator secara uu edangkan untuk Gabar.83 eperlihatkan rangkaian pengganti transforator yang bekerja pada (a) frekuensi rendah, dan (b) bekerja untuk frekuensi tinggi. Gabar.83 Rangkaian pengganti transforator frekuensi rendah dan tinggi ada daerah frekuensi rendah penyebaran induktansi ( L ), ( L ) dan resistansi seri (R vfe ) dala keadaan rangkaian hubung singkat. edangkan pada daerah frekuensi tinggi induktansi (L ) sangat besar atau dapat dialogikan sebagai rangkaian terbuka, sehingga rangkaian pengganti untuk frekuensi tinggi enjadi lebih sederhana seperti Gabar.83(a) bila dibandingkan dengan rangkaian pengganti untuk frekuensi rendah Gabar.83(b). Frekuensi batas rendah (f L ) ditentukan oleh persaaan berikut: Ri R u R RL fl (.3) f L Ri R u R R Frekuensi batas tinggi (f H ) ditentukan oleh persaaan berikut: BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG L f H Ri R u R RL (.4) f L diana Ri adalah resistansi dala ( ) R, R adalah resistansi urni gulungan induktor ( ) L adalah induktansi liar (haburan) satuan (H) f L adalah batas untuk daerah frekuensi rendah ketika reaktansi induktif (X L = R) satuan (Hz)

33 6 f H adalah batas untuk daerah frekuensi tinggi ketika reaktansi induktif (X L = R) satuan (Hz) R L adalah beban resistif ( ) u adalah faktor transisi L adalah induktor elintang (paralel) satuan (H) Transforator pengaan, transforator yang berfungsi sebagai pengaan apabila terjadi kenaikan tegangan aupun penurunan tegangan pada jala-jala. Transforator pengaan terdiri dari dua aca gulungan, yaitu gulungan seri dan gulungan paralel yang dihubungkan saling bersinggungan satu saa lain. Gulungan paralel berfungsi pada saat tegangan jala-jala terjadi penurunan tegangan, sedangkan gulungan seri berfungsi sebagai pengaan pada saat terjadi kenaikan tegangan jala-jala bersaa dengan gulungan paralel. Gabar.84 eperlihatkan rangkaian transforator pengaan tegangan jala-jala. Gabar.84 Rangkaian transforator pengaan jala-jala.6 EMIKONDUKTOR.6. engantar eikonduktor erupakan eleen dasar dari koponen elektronika seperti dioda, transistor bipolar (Bipolar Junction Transistor/BJT), transistor unipolar (Uni Junction Transistor/UJT), thyristor dan piranti terintegrasi seperti I (integrated circuit). Dinaakan sei atau setengah konduktor (penghantar), karena bahan ini eang bukan konduktor urni. Tidak seperti bahan-bahan loga seperti tebaga, besi, tiah disebut sebagai konduktor yang baik sebab loga eiliki susunan ato yang sedeikian rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas. Gabar.85. eperlihatkan karakteristik dari bahan konduktor, seikonduktor dan isolator. BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN TK/ED MALANG

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK SK 2

TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK SK 2 TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK SK 2 TEGANGAN DAN ARUS BOLAK BALIK Bentuk tegangan dan arus bolak balik Bentuk tegangan dan arus bolak balik Ruus dan Keterangannya ; v v : tegangan sesaat (volt) : tegangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI.1. Uu Transforator erupakan suatu alat listrik yang engubah tegangan arus bolak balik dari satu tingkat ke tingkat yang lain elalui suatu gandengan agnet dan berdasarkan prinsip-prinsip

Lebih terperinci

BAB 21. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

BAB 21. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK DAFTAR ISI DAFTAR ISI... BAB. INDUKSI EEKTROMAGNETIK.... Huku Faraday dan enz.... Generator istrik...6.3 Transforator...7.4 Indukstansi...9.5 Energi dala Medan Magnet....6 Rangkaian istrik AC...4.7 Osilator....8

Lebih terperinci

FISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. A. ARUS BOLAK-BALIK a. Persamaan Arus dan Tegangan AC

FISIKA. Sesi RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. A. ARUS BOLAK-BALIK a. Persamaan Arus dan Tegangan AC FISIKA KEAS II IPA - KUIKUUM GABUNGAN 09 Sesi NGAN ANGKAIAN AUS BOAK-BAIK A. AUS BOAK-BAIK a. Persaaan Arus dan Tegangan A Arus bolak-balik adalah arus listrik yang arah dan besarnya senantiasa berubah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN 35 BAB IV ANALISIS HASIL PENGUKURAN Skripsi ini bertujuan untuk elihat perbedaan hasil pengukuran yang didapat dengan enjulahkan hasil pengukuran enggunakan kwh-eter satu fasa pada jalur fasa-fasa dengan

Lebih terperinci

BAB II PENYEARAH DAYA

BAB II PENYEARAH DAYA BAB II PENYEARAH DAYA KOMPETENSI DASAR Setelah engikuti ateri ini diharapkan ahasiswa eiliki kopetensi: Menguasai karakteristik penyearah setengah-gelobang dan gelobang-penuh satu fasa dan tiga fasa Menguasai

Lebih terperinci

By. Risa Farrid Christianti, S.T.,M.T.

By. Risa Farrid Christianti, S.T.,M.T. * By. Risa Farrid Christianti, S.T.,M.T. * Fasor tegangan dan arus pada resistor Perhatikan Gabar 1 dibawah ini Gabar 1.a. Dala daerah waktu Gabar 1.b. Dala daerah frekuensi Kita ulai dari persaaan daerah

Lebih terperinci

1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R...1

1. Penyearah 1 Fasa Gelombang Penuh Terkontrol Beban R...1 DAFTA ISI. Penyearah Fasa Gelobang Penuh Terkontrol Beban..... Cara Kerja angkaian..... Siulasi Matlab...7.3. Hasil Siulasi.... Penyearah Gelobang Penuh Terkontrol Beban -L..... Cara Kerja angkaian.....

Lebih terperinci

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL

BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL BENTUK GELOMBANG AC SINUSOIDAL. PENDAHULUAN Pada bab sebelunya telah dibahas rangkaian resistif dengan tegangan dan arus dc. Bab ini akan eperkenalkan analisis rangkaian ac diana isyarat listriknya berubah

Lebih terperinci

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik 1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang

Lebih terperinci

PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL)

PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL) Media Elektrika, ol. 8, No. 1, Juni 015 ISSN 1979-7451 PENYEARAH TERKENDALI SATU FASA BERUMPAN BALIK DENGAN PERUBAHAN GAIN PENGENDALI PI (PROPORSIONAL INTEGRAL) Adhi Kusantoro, ST, MT [1] Ir.Agus Nuwolo,

Lebih terperinci

Oleh: Sudaryatno Sudirham

Oleh: Sudaryatno Sudirham Mesin Sinkrn Oleh: Sudaryatn Sudirha Kita telah elihat bahwa pada transfratr terjadi alih energi dari sisi prier ke sisi sekunder. Energi di ke-dua sisi transfratr tersebut saa bentuknya (yaitu energi

Lebih terperinci

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co

Lebih terperinci

PERCOBAAN 6 VOLTAGE RATION IN COAXIAL LINES

PERCOBAAN 6 VOLTAGE RATION IN COAXIAL LINES PERCOBAAN 6 VOLTAGE RATION IN COAXIAL LINES I. TUJUAN PERCOBAAN a. Mengukur distribusi tegangan pada kondisi diterinasi 60 oh, ujung saluran terbuka dan Short circuit b. Mengukur distribusi λ/4, λ/2 pada

Lebih terperinci

ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA

ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA FASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU FASA ANALISA PENGGUNAAN GENEATOR INDUKSI TIGA ASA PENGUATAN SENDIRI UNTUK SUPLAI SISTEM SATU ASA Maulana Ardiansyah, Teguh Yuwono, Dedet Candra Riawan Jurusan Teknik Elektro TI - ITS Abstrak Generator induksi

Lebih terperinci

Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia. Pendahuluan

Surya Darma, M.Sc Departemen Fisika Universitas Indonesia. Pendahuluan Surya Dara, M.Sc Departeen Fisika Universitas Indonesia Pendahuluan Potensial listrik yang uncul sebagai dapak dari perubahan edan agnet dala area tertentu disebut ggl induksi. Arus yang terjadi pada kawat

Lebih terperinci

PEMOTONGAN PADA DUA HARGA TEGANGAN BERBEDA

PEMOTONGAN PADA DUA HARGA TEGANGAN BERBEDA EEKTONKA ANAOG Perteuan PEMOTONGAN PADA DUA HAGA TEGANGAN BEBEDA Disebut juga rangkaian pengiris atau slicer. angkaian utk peotongan pada dua harga tegangan yg berbeda ditunjukkan pd gabar (a) berikut.

Lebih terperinci

I t = kuat arus listrik sesaat (A) I m = kuat arus maksimum (A)

I t = kuat arus listrik sesaat (A) I m = kuat arus maksimum (A) 6 Kpetensi Dasar t.sin t Mengidentifikasi penerapan istrik A dan D dala kehidupan sehari-hari t = kuat arus listrik sesaat (A = kuat arus aksiu (A ndikatr Mrulasikan arus dan tegangan blakbalik serta paraeter-paraeternya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN EORI Pada bab ini akan dibahas engenai teori teori yang endasari perancangan dan perealisasian alat ukur daya listrik dan faktor daya..1. Alternating Current (AC) Alternating Current (AC)

Lebih terperinci

FASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK

FASOR DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASAR RANGKAIAN LISTRIK FASO DAN impedansi pada ELEMEN-elemen DASA ANGKAIAN LISTIK 1. Fasor Fasor adalah grafik untuk menyatakan magnituda (besar) dan arah (posisi sudut). Fasor utamanya digunakan untuk menyatakan gelombang sinus

Lebih terperinci

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) DAYA ELEKRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC) 1. Daya Sesaat Daya adalah energi persatuan waktu. Jika satuan energi adalah joule dan satuan waktu adalah detik, maka satuan daya adalah joule per detik yang disebut

Lebih terperinci

PENYEARAH SATU FASA TIDAK TERKENDALI

PENYEARAH SATU FASA TIDAK TERKENDALI FAKUTAS TEKNIK UNP PENYEAAH SATU FASA TIDAK TEKENDAI JOBSHEET/ABSHEET JUUSAN : TEKNIK EEKTO NOMO : II POGAM STUDI : DI WAKTU : x 5 MENIT MATA KUIAH /KODE : EEKTONIKA DAYA / TEI5 TOPIK : PENYEAAH SATU FASA

Lebih terperinci

BAB II SISTEM DAYA LISTRIK TIGA FASA

BAB II SISTEM DAYA LISTRIK TIGA FASA BAB II SISTEM DAYA LISTRIK TIGA FASA Jaringan listrik yang disalurkan oleh PLN ke konsumen, merupakan bagian dari sistem tenaga listrik secara keseluruhan. Secara umum, sistem tenaga listrik terdiri dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Umum Untuk menjaga agar faktor daya sebisa mungkin mendekati 100 %, umumnya perusahaan menempatkan kapasitor shunt pada tempat yang bervariasi seperti pada rel rel baik tingkat

Lebih terperinci

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1)

RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM. Oleh : Aprizal (1) RANCANGAN ALAT SISTEM PEMIPAAN DENGAN CARA TEORITIS UNTUK UJI POMPA SKALA LABORATORIUM Oleh : Aprizal (1) 1) Dosen Progra Studi Teknik Mesin. Fakultas Teknik Universitas Pasir Pengaraian Eail. ijalupp@gail.co

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. II.1 UMUM Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan

BAB II TRANSFORMATOR. II.1 UMUM Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan BAB II TRANSFORMATOR II.1 UMUM Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan energi listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level ke

Lebih terperinci

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu

Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatno Sudirham Analisis Rangkaian Listrik Di Kawasan Waktu Sudaryatno Sudirham, Analisis Rangkaian Listrik () BAB 4 Model Piranti Pasif Suatu piranti mempunyai karakteristik atau perilaku tertentu.

Lebih terperinci

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL

GETARAN PEGAS SERI-PARALEL 1 GETARAN PEGAS SERI-PARALEL I. Tujuan Percobaan 1. Menentukan konstanta pegas seri, paralel dan seri-paralel (gabungan). 2. Mebuktikan Huku Hooke. 3. Mengetahui hubungan antara periode pegas dan assa

Lebih terperinci

Transformator. Dasar Konversi Energi

Transformator. Dasar Konversi Energi Transformator Dasar Konversi Energi Transformator Transformator adalah suatu peralatan listrik yang termasuk dalam klasifikasi mesin listrik statis dan berfungsi untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari

Lebih terperinci

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN PENGUAT COMMON SOURCE

PERCOBAAN 3 RANGKAIAN PENGUAT COMMON SOURCE PERCOBAAN 3 RANGKAIAN PENGUAT COMMON OURCE 3.1 Tujuan : 1) Mendeonstrasikan prinsip kerja dan karakteristik dari rangkaian penguat coon source sinyal kecil. 2) Investigasi pengaruh dari penguatan tegangan.

Lebih terperinci

Analisa Perencanaan Catu Daya Tegangan DC Pada Repeater Dengan Input AC/PLN Yang Menghasilkan Output Tegangan DC Stabil

Analisa Perencanaan Catu Daya Tegangan DC Pada Repeater Dengan Input AC/PLN Yang Menghasilkan Output Tegangan DC Stabil JURNAL INTAKE---- Vol. 4, Noor, Oktober 013 ISSN: 087-486 Analisa Perencanaan Catu Daya Tegangan DC Pada Repeater Dengan Input AC/PLN Yang Menghasilkan Output Tegangan DC Stabil Jony Joko Raharjo Teknik

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMA MGMP FISIKA - SMA DKI

DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMA MGMP FISIKA - SMA DKI DINAS PENDIDIKAN PROPINSI DKI JAKARTA MUSYAWARAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMA MGMP FISIKA - SMA DKI Sekretariat: SMAN 72, Jl.Prihatin Kodaar Kelapa Gading Barat Jakarta Utara Telp 021 4502584 Fax: 021-45850134

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat

BAB II TRANSFORMATOR. elektromagnet. Pada umumnya transformator terdiri atas sebuah inti yang terbuat BAB II TRANSFORMATOR 2.1 UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkain listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui suatu

Lebih terperinci

Sudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga

Sudaryatno Sudirham. Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga Sudaryatno Sudirham Analisis Keadaan Mantap Rangkaian Sistem Tenaga ii BAB Transformator.. Transformator Satu Fasa Transformator banyak digunakan dalam teknik elektro. Dalam sistem komunikasi, transformator

Lebih terperinci

20 kv TRAFO DISTRIBUSI

20 kv TRAFO DISTRIBUSI GENERATOR SINKRON Sumber listrik AC dari Pusat listrik PEMBANGKIT 150 k INDUSTRI PLTA PLTP PLTG PLTU PLTGU TRAFO GI 11/150 k TRAFO GI 150/20 k 20 k 20 k 220 BISNIS RUMAH TRAFO DISTRIBUSI SOSIAL PUBLIK

Lebih terperinci

Gelombang Elektromagnetik

Gelombang Elektromagnetik Michael Faraday Jaes Clerk Maxwell Medan lektroagnetik Pergerakan uatan listrik enghasilkan edan agnet Perubahan edan agnet dapat enibulkan pergerakan uatan listrik Koil/kuparanjikadialirilistrikakanenghasilkanedanagnet

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Daya 2.1.1 Pengertian Daya Daya adalah energi yang dikeluarkan untuk melakukan usaha. Dalam sistem tenaga listrik, daya merupakan jumlah energi yang digunakan untuk melakukan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak Balik - Latihan Soal Doc. Name: AR12FIS0699 Version: 2011-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi: v =140

Lebih terperinci

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK.

RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Arus Bolak-balik RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK. Dalam pembahasan yang terdahulu telah diketahui bahwa generator arus bolakbalik sebagai sumber tenaga listrik yang mempunyai GGL : E E sinω t Persamaan di atas

Lebih terperinci

TERMODINAMIKA TEKNIK II

TERMODINAMIKA TEKNIK II DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DARMA PERSADA 2005 i DIKTAT KULIAH TERMODINAMIKA TEKNIK II Disusun : ASYARI DARAMI YUNUS Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA

REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA REVIEW GERAK HARMONIS SEDERHANA Di sekitar kita banyak benda yang bergetar atau berosilasi, isalnya assa yang terikat di ujung pegas, garpu tala, gerigi pada ja ekanis, penggaris elastis yang salah satu

Lebih terperinci

RESONANSI PADA RANGKAIAN RLC

RESONANSI PADA RANGKAIAN RLC ESONANSI PADA ANGKAIAN LC A. Tujuan 1. Mengamati adanya gejala resonansi dalam rangkaian arus bolaik-balik.. Mengukur resonansi pada rangkaian seri LC 3. Menggambarkan lengkung resonansi pada rangkaian

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK

SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK SOAL DAN PEMBAHASAN ARUS BOLAK BALIK Berikut ini ditampilkan beberapa soal dan pembahasan materi Fisika Listrik Arus Bolak- Balik (AC) yang dibahas di kelas 12 SMA. (1) Diberikan sebuah gambar rangkaian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembekuan

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pembekuan II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pebekuan Pebekuan berarti peindahan panas dari bahan yang disertai dengan perubahan fase dari cair ke padat dan erupakan salah satu proses pengawetan yang uu dilakukan untuk penanganan

Lebih terperinci

Gerak Harmonik Sederhana Pada Ayunan

Gerak Harmonik Sederhana Pada Ayunan Gerak Haronik Sederhana Pada Ayunan Setiap gerak yang terjadi secara berulang dala selang waktu yang saa disebut gerak periodik. Karena gerak ini terjadi secara teratur aka disebut juga sebagai gerak haronik/haronis.

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika K13 Revisi Antiremed Kelas 12 Fisika Listrik Arus Bolak-balik - Soal Doc. Name: RK13AR12FIS0401 Version: 2016-12 halaman 1 01. Suatu sumber tegangan bolak-balik menghasilkan tegangan sesuai dengan fungsi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Distribusi daya Beban yang mendapat suplai daya dari PLN dengan tegangan 20 kv, 50 Hz yang diturunkan melalui tranformator dengan kapasitas 250 kva, 50 Hz yang didistribusikan

Lebih terperinci

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT

PENJUMLAHAN MOMENTUM SUDUT PENJUMAHAN MOMENTUM SUDUT A. Penjulahan Moentu Sudut = + Gabar.9. Penjulahan oentu angular secara klasik. Dua vektor oentu angular dan dijulahkan enghasilkan Jika oentu angular elektron pertaa adalah dan

Lebih terperinci

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK

BAB GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK BAB GLOMBANG LKTROMAGNTIK Contoh. Hubungan dan B dari gelobang bidang elektroagnetik Suatu gelobang bidang elektroagnetik sinusoidal dengan frekuensi 5 MHz berjalan di angkasa dala arah X, seperti ditunjukkan

Lebih terperinci

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran 2 kurang tertarik epelajari pelajaran ilu pengetahuan ala karena etode pebelajaran yang diterapkan guru. Jadi etode pengajaran guru sangat epengaruhi inat belajar siswa dala epelajari ilu pengetahuan ala.

Lebih terperinci

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan

Gambar 3. (a) Diagram fasor arus (b) Diagram fasor tegangan RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK Arus bolak-balik atau Alternating Current (AC) yaitu arus listrik yang besar dan arahnya yang selalu berubah-ubah secara periodik. 1. Sumber Arus Bolak-balik Sumber arus bolak-balik

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik.

BAB II TRANSFORMATOR. magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. BAB II TRANSFORMATOR II.1 Umum Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan energi listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik bolakbalik dari satu level ke level

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya.

BAB II TRANSFORMATOR. sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik. dan berbanding terbalik dengan perbandingan arusnya. BAB II TRANSFORMATOR II.. Umum Transformator merupakan komponen yang sangat penting peranannya dalam sistem ketenagalistrikan. Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetis statis yang berfungsi

Lebih terperinci

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto

Rangkaian Arus Bolak Balik. Rudi Susanto Rangkaian Arus Bolak Balik Rudi Susanto Arus Searah Arahnya selalu sama setiap waktu Besar arus bisa berubah Arus Bolak-Balik Arah arus berubah secara bergantian Arus Bolak-Balik Sinusoidal Arus Bolak-Balik

Lebih terperinci

RUMUS-RUMUS FISIKA SMP (diurutkan berdasarkan SKL 2008)

RUMUS-RUMUS FISIKA SMP (diurutkan berdasarkan SKL 2008) RUMUSRUMUS FISIK SMP (diurutkan berdasarkan SKL 008) M : KELS / O : Design by Denny 008 SMPK 4 BPK PEBUR O RUMUS SIMBOL STU (SI) Massa Jenis ρ = V Peuaian panjang zat padat 3 Kalor o.. T t o a. Kalor untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Graph Sebelu sapai pada pendefinisian asalah network flow, terlebih dahulu pada bagian ini akan diuraikan engenai konsep-konsep dasar dari odel graph dan representasinya

Lebih terperinci

Oleh: Sudaryatno Sudirham

Oleh: Sudaryatno Sudirham 1. Transformator Satu Fasa Transformator Oleh: Sudaryatno Sudirham Transformator banyak digunakan dalam teknik elektro. Dalam sistem komunikasi, transformator digunakan pada rentang frekuensi audio sampai

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIKA SISTEM PERMUKAAN ZAT CAIR

MODEL MATEMATIKA SISTEM PERMUKAAN ZAT CAIR MODEL MATEMATIKA SISTEM PEMUKAAN ZAT AI PENGANTA Pada bagian ini kita akan enurunkan odel ateatika siste perukaan zat cair. Dengan eperkenalkan prinsip resistansi dan kapasitansi untuk siste perukaan zat

Lebih terperinci

ANALISIS RANGKAIAN RLC

ANALISIS RANGKAIAN RLC ab Elektronika ndustri Fisika. AUS A PADA ESSTO ANASS ANGKAAN Jika sebuah resistor dilewati arus A sebesar maka pada resistor akan terdapat tegangan sebesar r. Sehingga jika arus membesar maka tegangan

Lebih terperinci

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK ) MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK ) BAB I GENERATOR SINKRON (ALTERNATOR) Hampir semua energi listrik dibangkitkan dengan menggunakan mesin sinkron. Generator sinkron (sering disebut alternator) adalah mesin

Lebih terperinci

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV

ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV ANALISA RUGI-RUGI PADA GARDU 20/0.4 KV Oleh Endi Sopyandi Dasar Teori Dalam penyaluran daya listrik banyak digunakan transformator berkapasitas besar dan juga bertegangantinggi. Dengan transformator tegangan

Lebih terperinci

BAB VIII DAYA PADA RANGKAIAN RLC

BAB VIII DAYA PADA RANGKAIAN RLC 8 BAB DAYA PADA ANGKAAN L Pengerian daya : perkalian anara egangan yang diberikan dengan hasil arus yang engalir. Secara aeais : P suber searah aau D Daya dikaakan psiif, keika arus yang engalir bernilai

Lebih terperinci

Arus Bolak-Balik. Tegangan dan arus bolak balik dapat dinyatakan dalam bentuk

Arus Bolak-Balik. Tegangan dan arus bolak balik dapat dinyatakan dalam bentuk Arus Bolak-Balik Arus bolak balik dihasilkan oleh generaor yang enghasilkan egangan bolak-balik dan biasanya dala benuk fungsi sinusoida sinus aau cosinus. Tegangan dan arus bolak balik dapa dinyaakan

Lebih terperinci

Pengenalan Sistem Catu Daya (Teknik Tenaga Listrik)

Pengenalan Sistem Catu Daya (Teknik Tenaga Listrik) Prinsip dasar dari sebuah mesin listrik adalah konversi energi elektromekanik, yaitu konversi dari energi listrik ke energi mekanik atau sebaliknya dari energi mekanik ke energi listrik. Alat yang dapat

Lebih terperinci

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart

e. muatan listrik menghasilkan medan listrik dari... a. Faraday d. Lenz b. Maxwell e. Hertz c. Biot-Savart 1. Hipotesis tentang gejala kelistrikan dan ke-magnetan yang disusun Maxwell ialah... a. perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet b. di sekitar muatan listrik terdapatat medan listrik c.

Lebih terperinci

Solusi Treefy Tryout OSK 2018

Solusi Treefy Tryout OSK 2018 Solusi Treefy Tryout OSK 218 Bagian 1a Misalkan ketika kelereng encapai detektor bawah untuk pertaa kalinya, kecepatan subu vertikalnya adalah v 1y. Maka syarat agar kelereng encapai titik tertinggi (ketika

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR

BAB II TRANSFORMATOR BAB II TRANSFORMATOR II.1 Umum Transformator atau trafo adalah suatu peralatan listrik yang dapat memindahkan energi listrik atau memindahkan dan mengubah energi listrik bolak-balik dari satu level ke

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Transformator distribusi Transformator distribusi yang sering digunakan adalah jenis transformator step up down 20/0,4 kv dengan tegangan fasa sistem JTR adalah 380 Volt karena

Lebih terperinci

Lampiran 3 LKS Simulasi Tertutup 01

Lampiran 3 LKS Simulasi Tertutup 01 Lapiran 3 LKS Siulasi Tertutup 01 A. Standar Kopetensi Menerapkan konsep kelistrikan dala berbagai penyelesaian asalah dan berbagai produk teknologi. B. Kopetensi Dasar Meforulasikan besaran-besaran listrik

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap Final Diponegoro Physics Copetititon Tingkat SMA 1. Ujian Eksperien berupa Naskah soal beserta lebar jawaban dan kertas grafik. 2. Waktu keseluruhan dala eksperien dan

Lebih terperinci

solenoid tersebut ada 950 lilitan yang dialiri arus 6,60 A. a) Hitunglah kerapatan energi magnetik solenoid. B) Cari energi total yang tersimpan

solenoid tersebut ada 950 lilitan yang dialiri arus 6,60 A. a) Hitunglah kerapatan energi magnetik solenoid. B) Cari energi total yang tersimpan slenid tersebut ada 950 lilitan yang dialiri arus 6,60 A. a) Hitunglah kerapatan energi agnetik dala slenid. B) Cari energi ttal yang tersipan dala slenid 8) Sebuah generatr eberikan tegangan 00 ke lilitan

Lebih terperinci

ARUS DAN TEGANGAN BOLAK- BALIK

ARUS DAN TEGANGAN BOLAK- BALIK AUS DAN TEGANGAN BOLAK- BALK FSKA SMK PEGUUAN CKN Formulasi arus dan tegangan bolak-balik e e sin wt or v v sin wt Persamaan e and v di atas sesuai dengan persamaan simpangan pada gerak harmonik sederhanan,

Lebih terperinci

Analisa dan Desain Maximum Power Point Tracking Untuk Generator Induksi Pada Aplikasi Sepeda Listrik

Analisa dan Desain Maximum Power Point Tracking Untuk Generator Induksi Pada Aplikasi Sepeda Listrik Analisa dan Desain Maxiu Power Point Tracking Untuk Generator Induksi Pada Aplikasi Sepeda Listrik Anshari Hasan*, Air Hazah** *Teknik Elektro Universitas Riau **Jurusan Teknik Elektro Universitas Riau**

Lebih terperinci

INDUKSI EM DAN HUKUM FARADAY; RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK

INDUKSI EM DAN HUKUM FARADAY; RANGKAIAN ARUS BOLAK BALIK MATA KULIAH KODE MK Dosen : FISIKA DASAR II : EL-1 : Dr. Budi Mulyanti, MSi Pertemuan ke-13 CAKUPAN MATERI 1. INDUKTANSI. ENERGI TERSIMPAN DALAM MEDAN MAGNET 3. RANGKAIAN AC DAN IMPEDANSI 4. RESONANSI

Lebih terperinci

12/26/2006 PERTEMUAN XIII. 1. Pengantar

12/26/2006 PERTEMUAN XIII. 1. Pengantar PERTEMUAN XIII RANGKAIAN DC KAPASITIF DAN INDUKTIF 1. Pengantar Jika sebuah rangkaian terdiri dari sebuah kapasitor dan induktor, beberapa energi dari sumber dapat disimpan dan energi tersimpan tersebut

Lebih terperinci

PENENTUAN e/m Kusnanto Mukti W/ M Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta

PENENTUAN e/m Kusnanto Mukti W/ M Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta PENENTUAN e/ Kusnanto Mukti W/ M009031 Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Sebelas Maret Surakarta ABSTRAK Eksperien dala enentukan besar uatan elektron pertaa kali dilakukan oleh J.J.Thoson. Dala percobaanya,

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL

PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL PENGGUNAAN METODE HOMOTOPI PADA MASALAH PERAMBATAN GELOMBANG INTERFACIAL JAHARUDDIN Departeen Mateatika Fakultas Mateatika Ilu Pengetahuan Ala Institut Pertanian Bogor Jl Meranti, Kapus IPB Daraga, Bogor

Lebih terperinci

DA S S AR AR T T E E ORI ORI

DA S S AR AR T T E E ORI ORI BAB II 2 DASAR DASAR TEORI TEORI 2.1 Umum Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (altenator)

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1)

Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1) JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4, No 2, Oktober 2002: 94 98 Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Perforansi Mesin Pendingin ) Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

PEMBUATAN DETEKTOR FREKUENSI TUNGGAL BERBASIS PRINSIP EDDY CURRENT UNTUK PENGUKURAN KETEBALAN LOGAM NON MAGNETIK CU DAN AL

PEMBUATAN DETEKTOR FREKUENSI TUNGGAL BERBASIS PRINSIP EDDY CURRENT UNTUK PENGUKURAN KETEBALAN LOGAM NON MAGNETIK CU DAN AL Jurnal Kounikasi Fisika Indonesia http://ejournal.unri.ac.id./index.php/jkfi Jurusan Fisika FMIPA Univ. Riau Pekanbaru. http://www.kfi.-fipa.unri.ac.id Edisi April 07. p-issn.4-960.; e-579-5x Eail: kounikasi.fisika.indonesia@gail.co

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM

PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM 25 PENGARUH VARIASI TABUNG UDARA TERHHADAP DEBIT PEMOMPAAN POMPA HIDRAM Budi Hartono Fakultas Teknik, Universitas Ibnu Chaldun, Jl. Raya Serang Cilegon K.5, Serang Banten. Telp. 254-82357 / Fax. 254-82358

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

Pemasangan LC Filter Pada SCR (Silicon Controlled Rectifier) Sebagai Pengendali Motor DC

Pemasangan LC Filter Pada SCR (Silicon Controlled Rectifier) Sebagai Pengendali Motor DC SEMINAR NASIONAL TEKNOLOGI 15 ISSN: 47 7534 Peasangan LC Filter Pada SCR (Silicon Controlled Rectifier Sebagai Pengendali Motor DC Babang Prio Hartono, Choirul Saleh, Taufik Hidayat Progra Studi Teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: efisiensi, faktor daya, motor kapasitor. 1. Pendahuluan DTE FT USU

ABSTRAK. Kata Kunci: efisiensi, faktor daya, motor kapasitor. 1. Pendahuluan DTE FT USU NLISIS PERNDINGN EFISIENSI DN FKTOR DY MOTOR KPSITOR STRT DENGN MOTOR KPSITOR RUN DENGN TEORI MEDN PUTR SILNG DN TEORI MEDN PUTR GND ( plikasi pada Pusat Pengebangan Peberdaaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Lebih terperinci

DAYA PADA RANGKAIAN BOLAK-BALIK.

DAYA PADA RANGKAIAN BOLAK-BALIK. DAYA PADA RANGKAAN BOLAK-BALK http://evan.weblog.ung.ac.id KONSEP DASAR DAYA PADA RANGKAAN AC FASA TUNGGAL Daya dalam watt yang diserap oleh suatu beban pada setiap saat sama dengan jatuh tegangan (voltage

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Energi atahari sebagai suber energi pengganti tidak bersifat polutif, tak dapat habis, serta gratis dan epunyai prospek yang cukup baik untuk dikebangkan. Apalagi letak geografis

Lebih terperinci

Bab 3. Instrumen Penunjuk Arus Searah

Bab 3. Instrumen Penunjuk Arus Searah Bab 3 nstruen Penunjuk Arus Searah A. PENDAHULUAN Pokok Bahasan : Galvanoeter suspensi Torsi dan defleksi di galvanoeter Sentitivitas galvanoeter Mekanise kuparan aknik peranen Apereeter arus searah olteter

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI

LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI 1 LAPORAN PRAKTIKUM LISTRIK MAGNET Praktikum Ke 1 KUMPARAN INDUKSI A. TUJUAN 1. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik searah (DC).. Mempelajari watak kumparan jika dialiri arus listrik bolak-balik

Lebih terperinci

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r. Kehidupan modern salah satu cirinya adalah pemakaian energi listrik yang besar. Besarnya energi atau beban listrik yang dipakai ditentukan oleh reaktansi (R), induktansi (L) dan capasitansi (C). Besarnya

Lebih terperinci

waktu. Gaya gerak listrik (ggl) lawan akan dibangkitkan sesuai persamaan: N p dt Substitute Φ = N p i p /R into the above equation, then

waktu. Gaya gerak listrik (ggl) lawan akan dibangkitkan sesuai persamaan: N p dt Substitute Φ = N p i p /R into the above equation, then TRASFORMATOR Φ C i p v p p P Transformator terdiri dari sebuah inti terbuat dari laminasi-laminasi besi yang terisolasi dan kumparan dengan p lilitan yang membungkus inti. Kumparan ini disuplay tegangan

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS LEMBAR KERJA SISWA (LKS) /TUGAS TERSTRUKTUR Diberikan Tanggal :. Dikumpulkan Tanggal : Induksi Elektromagnet Nama : Kelas/No : / - - INDUKSI ELEKTROMAGNET - INDUKSI FARADAY DAN ARUS BOLAK-BALIK Induksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

KAJIAN PENGARUH MODIFIKASI JUMLAH KUTUB TERHADAP PERUBAHAN DAYA DAN TORSI MOTOR INDUKSI SATU FASA

KAJIAN PENGARUH MODIFIKASI JUMLAH KUTUB TERHADAP PERUBAHAN DAYA DAN TORSI MOTOR INDUKSI SATU FASA KAJAN PENGARUH MODFKA JUMLAH KUTUB TERHADAP PERUBAHAN DAYA DAN TOR MOTOR NDUK ATU FAA Asfari Hariz antoso, Pebibing : Hari antoso, Pebibing : Hery Purnoo. Abstrak Motor induksi satu fasa banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA TEORETIK

BAB III ANALISA TEORETIK BAB III ANALISA TEORETIK Pada bab ini, akan dibahas apakah ide awal layak untuk direalisasikan dengan enggunakan perhitungan dan analisa teoretik. Analisa ini diperlukan agar percobaan yang dilakukan keudian

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1].

BAB II DASAR TEORI. melalui gandengan magnet dan prinsip induksi elektromagnetik [1]. BAB II DASAR TEORI 2.1 Umum Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu rangkaian listrik ke rangkaian listrik lainnya melalui gandengan

Lebih terperinci

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi BAB II GENERATOR SINKRON 2.1. UMUM Konversi energi elektromagnetik yaitu perubahan energi dari bentuk mekanik ke bentuk listrik dan bentuk listrik ke bentuk mekanik. Generator sinkron (altenator) merupakan

Lebih terperinci

Seminar Proyek Akhir ke-2 PENS-ITS Surabaya, Juli 2011

Seminar Proyek Akhir ke-2 PENS-ITS Surabaya, Juli 2011 Seinar Proyek Akhir ke-2 PENS-ITS Surabaya, 19-22 Juli 2011 UNIT SENTRAL DATA SEBAGAI MEDIA PENGONTROL PERALATAN LISTRIK BERBASIS ATMEGA8515 DAN POWER LINE CARRIER Ferry Trivianto ferry@student.eepis-its.edu

Lebih terperinci

BAB II TRANSFORMATOR. maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih

BAB II TRANSFORMATOR. maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih BAB II TRASFORMATOR II. UMUM Transformator merupakan suatu alat listrik statis yang mampu mengubah maupun untuk menyalurkan energi listrik arus bolak-balik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian

Lebih terperinci