BAB I PENDAHULUAN. mengalami kemunduran. Keberhasilan suatu bank dalam memenangkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meningkat tajam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, serta beranekaragaman produk-produk baru memacu setiap

BAB I PENDAHULUAN. daya yang paling banyak berperan dalam menggerakkan seluruh aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. produk barang atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha tempat perbelanjaan (supermarket) pada saat ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. tetap konsisten dipasar, oleh karenanya dituntut untuk dapat memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu perusahaan atau industri jasa yang saat ini telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan baik dalam dunia persaingan, baik dalam negeri maupun

BAB I PENDAHULUAN. tajam menuntut manajemen organisasi atau perusahaan untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. diri dengan tuntutan kerja agar dapat menyelesaikan masalah-masalah di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta terkenal dengan seni budayanya dan tempat pariwisata,

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu organisasi atau perusahaan, karena sumber daya manusia itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan yang semakin pesat dewasa ini. penggunaan tenaga manusia dalam perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, salah satu cara untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Burhan Bungin (2005:119) jenis penelitian ini adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan salah satu bidang fungsional strategi dalam organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. pesat, dengan harapan tidak menghilangkan identitas kota sebagai kota warisan

BAB I PENDAHULUAN. lain semakin meningkat. Dengan meningkatnya tingkat mobilitas ini, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu

BAB I PENDAHULUAN. mampu mengarahkan bawahannya. Selain itu dibutuhkan pemimpin yang

BAB I PENDAHULUAN. makin banyak wanita yang bekerja di sektor formal. Ada yang sekedar untuk

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah keseluruhan objek atau keseluruhan individu yang akan diteliti.

BAB I PENDAHULUAN. produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. baik swasta maupun publik untuk meningkatkan kualitas produk atau jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, perekonomian semakin maju dan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan penjualan pribadi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah Di Bank

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Salah satunya adalah ilmu pengetahuan. Hal tersebut dapat dilihat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat terlebih tingkat persaingan antar perusahaan satu dengan yang lainnya.

BAB III METODE PENELITIAN. survai, yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan

PENGARUH MOTIVASI DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT PEGADAIAN (PERSERO) CABANG CIBINONG

III. METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Metode penelitian dapat digunakan sebagai pedoman dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dunia bisnis menciptakan suatu peluang dan tantangan bagi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan yang kini semakin ketat. Banyaknya pesaing yang

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

metode dokumentasi atau studi kepustakaan yang merupakan teknik pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan suatu produk dengan keunggulan berbeda-beda. Situasi ini

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir mempengaruhi manajemen dalam pengelolaan diversitas yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh

BAB III OBJEK DAN METODOLGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber topik

BAB I PENDAHULUAN. di bidang jasa boga, maka setiap perusahaan perlu menciptakan konsep

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan sabun mandi di indonesia dewasa ini berkembang cukup

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Dengan adanya persaingan tersebut,

BAB IV METODOLOGI RISET

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan data data yang akurat

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai 200 juta orang lebih,

BAB I PENDAHULUAN. Pada awalnya tempat transaksi jual beli antara konsumen dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena tertentu serta menganalisis hubungan-hubungan antara suatu variabel

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

METODELOGI PENELITIAN. diharapkan dapat terwujud. Beberapa hal yang diperlukan dalam metodelogi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu organisasi membutuhkan SDM yang bukan saja berkualitas tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. sasaran yang harus dicapai yaitu pencapaian laba dan prinsip kegiatan ekonomis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. bahwa dosen yang memiliki motivasi kerja dan kinerja yang optimal akan

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. barang dan jasa yang diproduksi dapat sampai ditangan konsumen. Dalam

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak terhadap bidang ekonomi, politik, sosial, budaya saja, melainkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia usaha saat ini, persaingan antar perusahaan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. analisis kuantitaif data penelitian. Identitas responden meliputi jenis kelamin,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. komitmen serta pengaruh kompensasi dan motivasi secara bersama-sama terhadap

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari

BAB I PENDAHULUAN. bisnis harus dilakukan secara profesional. (Kotler, 1994:2). Untuk itu, kegiatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Februari 17 Maret 2014 di kelas VII SMP N 4 Kecamatan Ukui, Kabupaten Pelalawan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pemasaran tidak diragukan lagi telah menduduki posisi yang

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

BAB III METODE PENELITIAN Cabang Sukajadi Pekanbaru dan waktu penelitian ini direncanakan selama 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB I PENDAHULUAN. modern maupun pasar tradisional sangat mempengaruhi laju pertumbuhan

BAB III. Objek dan Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia perbankan dewasa ini sangat ketat. Bagi bank yang tidak mampu mengikuti persaingan serta tidak mempersiapkan diri maka usahanya bisa mengalami kemunduran. Keberhasilan suatu bank dalam memenangkan persaingan antara lain dipengaruhi pelayanan yang diberikan bank tersebut kepada masyarakat penyimpan dana. Pelayanan yang baik akan membuat penyimpan dana merasa dihargai, diperhatikan, dan dihormati sehingga merasa senang untuk terus bertransaksi keuangan dengan bank tersebut. Peningkatan pelayanan harus disertai dengan perubahan budaya kerja secara lebih professional. Perubahan budaya kerja saat ini sedang digalakkan oleh bank BRI Cabang Cik Ditiro Yogyakarta melalui Employee Stock Ownership Plans (ESOP) pada proses penawaran umum atau lebih populer dengan sebutan go public. Penawaran umum atau go public merupakan kegiatan yang dilakukan emiten (perusahaan) untuk menjual efek (saham, obligasi dan lain-lain) kepada masyarakat, berdasar tata cara yang diatur undang-undang dan peraturan pelaksananya (Jakarta Stock exchange (JSX): 1996). Artinya perusahaan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta memiliki saham perusahaan. Saham pertama kali yang diterbitkan perusahaan ke pasar disebut sebagai saham pertama atau initial public offering (IPO). Tahapan pembelian saham IPO dari pasar perdana sampai saham tersebut dapat diperjualbelikan di

2 pasar sekunder memerlukan waktu sekitar satu bulan. Prosesnya dimulai dari tahap penawaran (offer), penjatahan (allot), pembayaran (refund), sampai saham tersebut terdaftar (listing) dan diperjualbelikan di bursa (Sumantoro, 1990: 75). Untuk permintaan saham Bank BRI mencapai 13,6 kali dari jumlah saham yang akan dilepas dari publik. Pemerintah menetapkan harga perdana saham yang akan dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta pada 10 November 2003 itu seharga Rp 875 per saham atau 1,4 nilai bukunya. Dalam penawaran umum perdana saham Bank BRI kepada publik ini, saham pemerintah yang dilepas sebanyak 25,5 persen atau tiga miliar saham dan saham baru sebanyak 15 persen setara dengan 1764 miliar saham. Dengan demikian paska-ipo total saham Bank BRI yang miliki publik sebanyak 40,5 persen, sisanya masih ditangan pemerintah. Per tanggal 30 Juni 2003 Bank BRI menghimpun dana masyarakat sebesar Rp 75 triliun urutan keempat setelah Bank mandiri diurutan pertama senilai Rp 183 triliun, Bank BCA Rp 102 triliun dan Bank BNI Rp 97.4 triliun. Sementara dalam penyaluran pinjaman Bank BRI menyalurkan dana Rp 43,6 triliun, urutan kedua setelah Bank Mandiri dengan pinjaman sebesar Rp 64,9 triliun. Penawaran ini dilakukan karena perusahaan membutuhkan dana yang akan digunakan untuk membiayai kegiatan antara lain untuk ekspansi, pembelian teknologi dan memperbaiki jaringan. Selain saham yang ditawarkan kepada masyarakat, karyawan perusahaan mendapat pembagian saham melalui Employee stock ownership plans (ESOP). Adapun yang dimaksud dengan ESOP adalah rencana tunjangan yang diberikan perusahaan dimana para karyawan memperoleh saham sebagai bagian dari

3 tunjangan karyawan (Robbins, 2003; 261). Artinya karyawan diberi hak untuk mendapatkan alokasi saham sehingga karyawan dapat membeli saham perusahaan. Penerapan ESOP dibank BRI disetujui berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 13 Oktober 2003. Pembagian saham kepada karyawan perusahaan sesuai syarat-syarat tertentu, diharapkan karyawan dapat meningkatkan rasa kepemilikan terhadap perusahaan dan dapat merubah budaya kerja yang lebih professional sehingga setiap karyawan tetap berpegang pada nilai-nilai perusahaan yang menjadi landasan untuk bertindak dan bekerja. Untuk itu perlu suatu ketegasan dari perusahaan dalam menerapkan budaya kerja kepada seluruh karyawan dalam perusahaan. Budaya kerja merupakan nilai-nilai yang menjadi pegangan sumber daya manusia dalam menjalankan kewajiban dan juga prilakunya didalam organisasi (Susanto, 1997: 3). Nilai-nilai tersebut yang akan memberikan jawaban kepada karyawan apakah suatu tindakan benar atau salah dan apakah suatu prilaku dianjurkan atau tidak dalam suatu perusahaan, sehingga budaya kerja tersebut didalam implementasinya, akan didukung oleh semua sumber daya manusia yang terlibat langsung untuk mencapai tujuan perusahaan. Nilai-nilai tersebut yang menjadi pegangan dalam menjalankan kewajiban dan prilaku dalam perusahaan. Bertitik tolak dari pemikiran ini, maka penulis tertarik untuk meneliti Perbedaan Budaya Kerja Karyawan Sebelum Dan Sesudah implementasi Employee Stock Ownership Plans (ESOP) Pada Bank BRI Cabang Cik Ditiro Yogyakarta.

4 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah penelitian adalah apakah ada perbedaan budaya kerja karyawan sebelum dan sesudah implementasi Employee Stock Ownership Plans (ESOP) pada BRI Cabang Cik Ditiro Yogyakarta. 1.3 Batasan Masalah. Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah sebagai berikut, 1. Penelitian dilakukan pada karyawan organic (tetap) yang mendapatkan pembagian saham bank BRI Cabang Cik Ditiro Yogyakarta. 2. Pembagian saham yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alokasi saham yang diberikan kepada karyawan organic (tetap) di Bank BRI Cabang Cik Ditiro Yogyakarta melalui program Employee Stock Ownership Plans (ESOP) pada proses go public BRI. 3. Budaya kerja (budaya perusahaan) adalah nilai-nilai yang menjadi pegangan sumber daya manusia dalam menjalankan kewajibannya dan juga prilakunya didalam organisasi (A.B. Susanto, 1997: 3). Nilai-nilai tersebut oleh A.B. Susanto (1997) bersama The Jakarta Consulting Group mengembangkan dalam 10 (sepuluh) karakteristik budaya kerja (budaya perusahaan). Dalam penelitian ini variabel budaya kerja yang diteliti mengacu pada karakteristik tersebut, yang meliputi:

5 a. Inisiatif Individual, adalah seberapa jauh inisiatif seseorang dikehendaki dalam perusahaan. Karakteristik inisiatif individual yang diteliti adalah : 1) Peran aktif karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. 2) Penggunaan ide-ide baru dalam menyelesaikan pekerjaannya. b. Toleransi terhadap resiko adalah seberapa jauh sumber daya manusia didorong untuk lebih agresif, inovatif dan mau menghadapi resiko didalam pekerjaannya. Karakteristik toleransi terhadap resiko yang ditetiti adalah : 1) Agresif diukur melalui keberanian karyawan dalam menghadapi resiko. 2) Inovatif diukur melalui mencari ide-ide baru dalam menghadapi resiko. c. Pengarahan, adalah kejelasan organisasi dalam menentukan obyektif dan harapan terhadap sumber daya manusia terhadap hasil kerjanya. Karakteristik pengarahan yang diteliti adalah : 1) Adanya pedoman untuk menentukan tujuan yang jelas dari perusahaan. 2) Adanya hasil kerja yang jelas dari karyawan. d. Integrasi, yaitu bagaimana unit-unit didalam organisasi didorong melakukan kegiatannya dalam satu koordinasi yang baik. Karakteristik integrasi yang diteliti adalah adanya kerjasama antara unit-unit dalam organisasi.

6 e. Dukungan manajemen, adalah seberapa jauh para manajer memberikan komunikasi yang jelas, dan dukungan terhadap bawahannya dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Karaktristik dukungan manajemen yang diteliti adalah : 1) Adanya komunikasi yang jelas dari manager kepada bawahan. 2) Adanya dukungan yang diberikan manager kepada bawahan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. f. Pengawasan, meliputi peraturan-peraturan dan supervisi langsung yang digunakan untuk melihat secara keseluruhan dari prilaku karyawan. Karakteristik pengawasan yang diteliti adalah adanya peraturan dan pengawasan perusahaan terhadap prilaku bawahan. g. Identitas, adalah pemahaman anggota organisasi yang loyal kepada organisasi secara penuh. Karakteristik identitas yang diteliti adalah rasa bangga bekerja diperusahaan. h. Sistim penghargaan, yaitu aloksi reward yang berdasarkan pada kriteria hasil kerja karyawan. Karakteristik sistem penghargaan yang diteliti adalah bonus yang diberikan perusahaan didasarkan pada hasil kerja. i. Toleransi terhadap konflik, adalah usaha mendorong karyawan untuk kritis terhadap konflik yang terjadi. Karakteristik

7 toleransi terhadap konflik yang diteliti adalah adanya dukungan manajemen terhadap bawahan dalam menghadapi konflik. j. Pola komunikasi adalah komunikasi organisasi yang terbatas pada hierarki formal dari setiap perusahaan. Karakteristik pola komunikasi yang diteliti adalah adanya komunikasi dalam organisasi antara manager dan bawahan, bawahan dan manager, serta bawahan dan bawahan. 1.4 Tujuan Penelitian. Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan budaya kerja karyawan sebelum dan sesudah implementasi Employee Stock Ownership Plans (ESOP) pada BRI Cabang Cik Ditiro Yogyakarta. 1.5 Manfaat Penelitian. Adapun manfaat penelitian sebagai berikut : 1. Bagi Bank yang bersangkutan Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam merumuskan kembali strategi bank BRI Cabang Cik Ditiro Yogyakarta berkaitan dengan peningkatan budaya kerja kearah yang lebih baik. 2. Bagi Penulis. Untuk menerapkan teori-teori dibangku kuliah khususnya dibidang Manajemen Sumber Daya Manusia.

8 3. Bagi Pihak Lain. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai penambah pengetahuan, bahan bacaan dan sumber informasi (data sekunder) pada peneliti selanjutnya yang berkenaan dengan masalah budaya kerja. 1.6 Hipotesis. Hipotesis dari penelitian ini adalah ada perbedaan budaya kerja karyawan sesudah implementasi Employee Stock Ownership Plans (ESOP) pada bank BRI Cabang Cik Ditiro Yogyakarta. 1.7 Metodologi Penelitian. 1.7.1 Populasi. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuansatuan/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto dan Pangestu, 1993; 107). Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan organic (tetap) BRI Cabang Cik Ditiro Yogyakarta yang berjumlah 54 karyawan. Semua karyawan organic (tetap) dipilih menjadi responden dalam penelitian ini.

9 1.7.2 Sumber data 1. Data primer. Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik individu atau perseorangan (Umar, 2000; 130). Pengumpulan data ini diperoleh dengan metode kuesioner adalah untuk mengetahui tanggapan responden karyawan BRI cabang Cik Ditiro Yogyakarta terhadap budaya kerja karyawan sebelum dan sesudah implementasi Employee Stock Ownership Plans (ESOP) sedangkan pengumpulan data dengan metode observasi adalah untuk mengetahui diantaranya sejarah perusahaaan, visi, misi dan tujuan, struktur organisasi, go public dan pembagian saham, budaya kerja, aspek operasional, aspek pemasaran serta aspek personalia. 2. Data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi kepustakaan yang artinya bahan-bahan yang didapatkan dari bukubuku literature, catatan kuliah, dan bacaan lainnya yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam penelitian ini diantaranya artikel atau jurnal program ESOP dan budaya kerja. 1.7.3 Metode pengumpulan data. 1. Kuesioner Kuesioner merupakan alat untuk mengumpulkan data dari responden, yang disusun secara teratur, sistimatis dan terarah dengan

10 model-model pertanyaan yang sesuai dengan apa yang menjadi tujuan penelitian. Metode kuesioner digunakan untuk mengetahui tanggapan responden mengenai budaya kerja karyawan sebelum dan sesudah implementasi Employee Stock Ownership Plans (ESOP). Kuesioner dibagi dalam dua bagian. Bagian pertama mengenai profil responden diantaranya jenis kelamin, usia, pendidikan, masa kerja, dan menggunakan hak alokasi saham. Dalam alokasi saham karyawan Bank BRI Cabang Cik Ditiro Yogyakarta mendapatkan hak memperoleh saham, hingga karyawan dapat membeli saham perusahaan. Hak tersebut bisa atau tidak digunakan oleh karyawan sedangkan bagian kedua berisi 18 pertanyaan yang berkaitan dengan budaya kerja. Alternatif jawaban pertanyaan disusun dengan menggunakan skala likert yang mempunyai nilai sebagai berikut : Sangat setuju (Ss) dengan nilai 5, Setuju (S) dengan nilai 4, Agak setuju (As) dengan nilai 3, Tidak setuju (Ts) dengan nilai 2, dan Sangat tidak setuju (Sts) dengan nilai 1. 2. Inteview. Interview (wawancara) adalah tehnik pengumpulan data dengan tanya jawab langsung dengan berbagai pihak (Pimpinan Cabang dan atau karyawan BRI Cabang Cik Ditiro Yogyakarta) guna mendapatkan data yang dibutuhkan (Usman dan Akbar, 2000; 57). Wawancara yang dilakukan untuk memperoleh data diantaranya sejarah perusahaaan, visi, misi dan tujuan, sruktur

11 organisasi, go public dan pembagian saham, budaya kerja, aspek operasional, aspek pemasaran serta aspek personalia. 1.7.4 Uji Instrumen Penelitian. Sebelum menganalisis mengenai perbedaan tingkat budaya kerja karyawan sebelum dan sesudah implementasi Employee Stock Ownership Plans (ESOP) pada BRI Cabang Cik Ditiro Yogyakarta terlebih dahulu diadakan pengujian tingkat validitas dan tingkat relialbilitas dari kuesioner. Teknik pengukuran yang digunakan adalah analisis validitas dan reliabilitas: 1. Uji Validitas (Umar, 2000: 190). Analisis ini merupakan analisis kecermatan suatu test melakukan fungsi ukur. Untuk menentukan nilai validitas hitung (r xy hitung) dengan menggunakan metode korelasi produk moment Dengan rumus sebagai berikut : r = Keterangan: n( XY ) ( X Y ) 2 2 2 [ n X ( X )] n Y ( Y ) 2 [ ] R X Y N : Koefisien korelasi setiap pertanyaan atau item : Skor setiap pertanyaan atau item : Skor atau total nilai dari setiap pertanyaan atau item : Jumlah sampel (responden) Untuk menentukan nilai validitas tabel (r xy tabel) dengan cara, menentukan tingkat keyakinan dan derajat kebebasan (dk). Tingkat keyakinan yang digunakan yaitu sebesar 95% dengan dengan taraf

12 nyata (α) = 0,05. Untuk menentukan derajat kebebasan (dk) digunakan rumus yaitu dk = n - 2, dimana n adalah banyaknya responden yaitu 33. Selanjutnya untuk menentukan kriteria pengujian adalah apabila nilai r xy hitung lebih besar dari nilai r yx tabel, maka kuesioner sebagai alat ukur akan dikatakan valid. Dan sebaliknya apabila nilai r xy hitung lebih kecil dari nilai r yx tabel, maka kuesioner sebagai alat ukur akan dikatakan tidak valid 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas merupakan suatu pengujian yang menunjukan sejauh mana hasil pengukuran itu memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengulangan pengukuran. Uji ini dapat dilakukan pengulangan pengukuran yang valid saja. Dalam pengukuran ini digunakan teknik belah dua yaitu dengan menggolong-golongkan item yang bernomor genap dan ganjil dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Setelah koefisien item bernomor ganjil dengan item bernomor genap ditemukan, maka untuk estimasi reliabilitas test digunakan rumus Spearman Brown (Umar, 2000: 199) ( rxy) 2 r bb = 1 + rxy Keterangan: r bb : Koefisien Reliability

13 r xy : Koefisien korelasi antara item bernomor genap dan item bernomor ganjil. Untuk menentukan reabilitas nilai tabel (r bb tabel) dengan cara, menentukan tingkat keyakinan dan derajat kebebasan (dk). Tingkat keyakinan yang digunakan yaitu sebesar 95% dengan dengan taraf nyata (α) = 0,05. Untuk menentukan derajat kebebasan (dk) digunakan rumus yaitu dk=n-2, dimana n adalah banyaknya responden yaitu 33. Kemudian untuk menentukan kriteria pengujian adalah apabila nilai r bb hitung lebih besar dari nilai r bb tabel, maka kuesioner sebagai alat ukur akan dikatakan reliabel. Dan sebaliknya apabila nilai r bb hitung lebih kecil dari nilai r bb tabel, maka kuesioner sebagai alat ukur akan dikatakan tidak realibel. 1.7.5 Alat Analisis Data. 1. Analisis Persentase Untuk mengetahui profil responden yang diteliti digunakan alat analisis prosentase (Bowen and Start, 1982; 23-27), rumusnya adalah sebagai berikut : Keterangan : P = F N x100% P f N = Nilai Persentase. = Jumlah data berdasarkan profil responden. = Jumlah data keseluruhan.

14 2. Analisis Uji Beda. Uji beda digunakan untuk mengetahui perbedaan antara dua buah sampel dan dapat diukur dengan menggunakan tes t. Tes t adalah salah satu uji statistik yang digunakan untuk mengetahui ada perbedaan yang signifikan (meyakinkan) antara dua buah mean sample atau dua variable yang dikomperatifkan (Hartono, 2004; 165). Pada penelitian ini test t digunakan untuk mengetahui perbedaan budaya kerja karyawan sebelum dan sesudah implementasi Employee Stock Ownership Plans (ESOP) pada BRI cabang Cik Ditiro Yogyakarta. Apabila dua sample yang digunakan untuk menguji hipotesis nihil bahwa µ 1 = µ 2 menunjukkan hasil hasil observasi yang berpasangan, misalnya : (X 11 ;X 22 ).( X 1n ;X 2n ) dimana X 11 adalah observasi pertama kali dari sampel pertama, X 21 adalah observasi yang pertama dari sampel kedua dan seterusnya maka hipotesis ini bisa diuji dengan menggunakan perbedaan antara harga harga yang berpasangan itu. Dimana uji t ini menggunakan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 100% - 95% = 5%. Nilai t tabel = n-1. Dalam pengujian ini, peneliti juga menggunakan bantuan program SPSS versi 11.5 (Buyamin, 2004: 7). Langkah langkah adalah sebagai berikut :

15 a. Ho : µ 1 = µ 2, tidak ada perbedaan budaya kerja sebelum dan sesudah implementasi Employee Stock Ownership Plans (ESOP). Ha : µ 1 µ 2, ada perbedaan budaya kerja sebelum dan sesudah implementasi Employee Stock Ownership Plans (ESOP) b. Menentukan level signifinance (a). Daerah penolakan Ho c. Rule of the test. Daerah penolakan Ho Daerah penerimaan Ho t < t( a / 2; n 1) t > t( a / 2; n 1) Keterangan: Ho diterima apabila : t t t ( a / 2; n 1) ( a / 2; n 1) Ha ditolak apabila : t > t( a / 2; n 1) atau t < t( a / 2; n 1) d. Perhitungan nilai dari t dari sampel : S D = ( D D1 ) n 1 2 D D1 = n

16 D maka : t = S D / 1 n 1.8 Sistimatika Penulisan Secara sistimatis, penulisan skripsi terdiri dari lima bab yang dapat diuraikan sebagai berikut: Bab I. Pendahuluan, Menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metodelogi penelitian,dan sistimatika penulisan. Bab II. Landasan Teori, menjelaskan tentang teori-teori yang yang mendasari topik penelitian antara lain, go publik meliputi tujuan go public, ESOP meliputi tujuan ESOP, budaya kerja meliputi karakteristik budaya perusahaan. Bab III. Gambaran umum BRI Cabang Cik Ditiro Yogyakarta, bab ini menguraikan tentang sejarah BRI, bidang usaha, go public dan pembagian saham, budaya kerja, aspek personalia, aspek pemasaran dan aspek operasional. Bab IV. Analisis data, menjelaskan tentang pengelolaan data perusahaan dengan menggunakan alat analisis uji beda (t-test) dan pembahasan. Bab V. Penutup, Kesimpulan dan Saran. Berisi tentang kesimpulan yang diperoleh dari analisa data dan saran-saran yang dijadikan masukan bagi perusahaan.