Bab 2. Landasan Teori. Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 2. Landasan Teori. Pada bab ini, penulis akan menjelaskan teori-teori yang akan digunakan dalam

Bab 2. Landasan Teori. berupa manusia. Tokoh cerita dapat berupa hewan dan tumbuhan yang

Bab 2 Landasan Teori. Dalam kesastraan mengenal prosa (Inggris: prose) sebagai salah satu genre sastra

Bab 2. Landasan Teori. Ishihara (2009:42) membahas tentang penokohan yaitu sebagai berikut

Bab 2. Landasan Teori. yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, karena kedua unsur inilah yang sering banyak

Bab 2. Landasan Teori. saja dipandang sebagai tulang punggung cerita, namun kita pun dapat

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

PERLUASAN MAKNA PARTIKEL DE UNTUK MENYATAKAN BAHAN DASAR PRODUKSI DALAM MAJALAH KYOU NO RYOURI ABSTRAK

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

PENGGUNAAN SHUUJOSHI RAGAM BAHASA WANITA DALAM DRAMA SHOKOJO SEIRA EPISODE 1,2,3 SKRIPSI OLEH: ANINDYA PURI PRIMASWARI NIM

Bab 2. Landasan Teori

BAB I PENDAHULUAN. ide, atau perasaan tersebut dapat secara harfiah atau metaforis, secara langsung atau tidak

SILABUS PERKULIAHAN CHUKYU BUNPO I (JP 201) SEMESTER 3 /TINGKAT II

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab 2. Landasan Teori. Kata psikologi berasal dari Yunani yang merupakan gabungan dari kata psyche yang

映画 野ブタをプロデュース における社会的 現象 苛め の分析

ANALISIS PSIKOLOGI TIPE INTROVERT TOKOH YUICHI TANABE DALAM NOVEL KITCHEN

BAB 2 LANDASAN TEORI. hal, seperti sosial budaya, kemasyarakatan dan sastra itu sendiri tentunya. Dalam

SATUAN ACARA PERKULIAHAN JITSUYO KAIWA I (JP 301) SEMESTER 6 /TINGKAT III

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

PENGGUNAAN SHUUJOSHI JOSEIGO DAN DANSEIGO DALAM KOMIK NIHONJIN NO SHIRANAI NIHONGO VOLUME 1 DAN 2 KARYA HEBIZOU DAN UMINO NAGIKO SKRIPSI

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Davies dan Osamu Ikeno (2002:95), giri merupakan kunci dalam

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Bab 2. Landasan Teori. Mengenai definisi kelas kata Jepang (hinshi) Noda (1991 : 38) mengatakan :

Bab 2. Landasan Teori. Pada bab ini penulis akan menjabarkan teori-teori yang akan digunakan dalam

BAB 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Landasan Teori. Sastra merupakan karya seni yang memiliki arti atau keindahan. Dalam bahasa Jepang,

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

ENJO KOUSAI SEBAGAI SALAH SATU BENTUK PENYIMPANGAN REMAJA DI JEPANG SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PRASYARAT MENDAPAT GELAR SARJANA SASTRA

ANALISIS PSIKOLOGI TOKOH UTAMA DAN TOKOH KEDUA NOVEL 500G DE UMARETA MUSUME E KARYA MICHIYO INOUE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. karya fiksi tidak harus sama dan memang tidak perlu disamakan dengan kebenaran yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

PENERAPAN STUDENT CENTERED LEARNING PADA MATA KULIAH DOKKAI SEMESTER 5 Riri Hendriati Fakultas Sastra / Jurusan Sastra Jepang.

KARAOKE SEBAGAI MEDIA UNTUK DEALING BISNIS DAN RELAKSASI BAGI PELAKU BISNIS DAN WISATAWAN ASING DI JUN EXECUTIVE KARAOKE HOTEL SAVOY HOMANN

PENGGUNAAN FUKUSHI DALAM SURAT KABAR ONLINE ASAHI SHIMBUN EDISI 9 DAN 10 FEBRUARI 2015

ABSTRAK. tujuan. Ketika kita berbahasa, orang lain dapat mengerti apa maksud, ide, pesan,

ANALISIS KONTRASTIF PENGGUNAAN KONJUNGSI /-TARA/ BAHASA JEPANG DENGAN KONJUNGSI /KALAU/ BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Yanagita Kunio (via Danandjaja, 1997: 35-36) salah satu cara

GAIRAIGO DI KALANGAN BAHASA ANAK MUDA JEPANG DALAM FILM KAMEN RIDER GAIM EPISODE 01-12

BAB 2. Landasan Teori

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

GAIRAIGO DALAM KOMIK GALS! VOLUME 1 DAN 2 KARYA MIHONA FUJII SKRIPSI OLEH : FIRDA NUR AMALINA NIM

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

Dikerjakan O L E H SUNITA BR

Bab 2. Landasan Teori. Istilah sintaksis dalam bahasa Jepang disebut dengan togoron 続語論 atau

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

MAKNA SYAIR LAGU SAKURA DALAM DUA LAGU J-POP BERJUDUL SAKURA KARYA NAOTARO MORIYAMA DAN KENTARO KOBUCHI

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

PERILAKU AMAE PADA TOKOH-TOKOH DALAM NOVEL SHIOSAI KARYA MISHIMA YUKIO SKRIPSI

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

DEIKSIS WAKTU DALAM DRAMA CLEOPATRA NA ONNATACHI KARYA OOISHI SHIZUKA SKRIPSI OLEH DEASSA CHINTIA SERA NIM

Bab 5. Ringkasan. Karya sastra, baik puisi, drama, maupun prosa, selalu mengalami perkembangan

PENGGUNAAN KANJOU HYOUGEN KATA TANOSHII, URESHII, DAN YOROKOBU DALAM SERIAL DRAMA ITAZURA NA KISS LOVE IN TOKYO KARYA TADA KAORU SKRIPSI

KEMAMPUAN DALAM MENGGUNAKAN VERBA MEMAKAI PADA SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 3 PROBOLINGGO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

KATA PENGANTAR. Esa, karena berkat rahmat dan anugerah-nya, penulisan skripsi yang berjudul

ANALISIS KARAKTER DAN KONFLIK TOKOH UTAMA DALAM NOVEL BOCCHAN KARYA NATSUME SOUSEKI. Mei Ambar Sari*

Bab 4. Simpulan dan Saran. Berdasarkan pembahasan dalam bab sebelumnya tentang tipe introvert pada tokoh

BAB 3 ANALISIS DATA. mencoba untuk menganalisis permasalahan-permasalahan yang telah saya temukan

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga dapat dimengerti oleh lawan bicara. Kata-kata tersebut terkadang

Bab 2. Landasan Teori

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI. Skripsi Sarjana yang berjudul : Telah diuji dan diterima baik pada : hari selasa tanggal 23 Agustus 2016

BAB 4 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

Bab 2. Landasan Teori. Wellek & Warren (1989: ) mengemukakan bahwa realitas dalam karya fiksi

MAKNA LAGU HIMAWARI KARYA KAWASAKI FUTOSHI DAN AKIMOTO YASUSHI

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

LAMPIRAN. A. Aktor. * Perintis kabuki, Izumo no Okuni *Lukisan aktor kabuki di. abad ke-18. B. Musik. *KI (clappers) *Kotsuzumi *Shamisen

KENDALA YANG DIHADAPI TENAGA KERJA ASING ORANG JEPANG YANG TINGGAL DI INDONESIA (KHUSUSNYA DI WILAYAH JAKARTA DAN BEKASI)

ABSTRAK INDONESIA ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA DALAM KOMIK YAMATO NADESHIKO SHICHI HENGE KARYA TOMOKO HAYAKAWA

Bab 2. Landasan Teori. ditampilkan dalam sebuah cerita. Menurut Abrams dalam Nurgiyantoro

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PRONOMINA DEMONSTRATIVA SISWA KELAS XII BAHASA TAHUN AJARAN 2013/2014 DI SMA NEGERI 1 BATU SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki suatu bangsa. Cerita rakyat dapat diartikan sebagai ekspresi budaya suatu

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 2. Landasan Teori. Masuoka dan Takubo (1992, hal.8), mengungkapkan bahwa Hinshi 品詞 atau. kelas kata dibagi menjadi sebelas jenis, diantaranya:

ABSTRAK. Kata kunci : fukugougo, kruna satma, kontrastif. viii

ANALISIS KESALAHAN BAHASA JEPANG DILIHAT DARI LATAR BELAKANG CARA PEMEROLEHAN BAHASANYA. Oleh: Juju Juangsih, M.Pd

METODE PENGAJARAN MENULIS Sudjianto (Universitas Pendidikan Indonesia)

Bab 3. Analisis Data. Analisis tersebut akan penulis jabarkan menjadi dua sub bab, yakni analisis

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

WAKAMONO KOTOBA DALAM DRAMA MY BOSS MY HERO SKRIPSI OLEH AGENG GINANJAR SASMITO NIM

CARA EFEKTIF DALAM PEMEROLEHAN DAN PENGUASAAN GOI DALAM MATA KULIAH KAIWA ABSTRAK

Bab 2. Landasan Teori. Istilah tokoh menunjuk pada orangnya, pelaku cerita. Watak, perwatakan, dan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PEGGUNAAN RAGAM BAHASA HORMAT (KEIGO) DALAM DRAMA ATTENTION PLEASE KARYA SATO YUICHI

PERSEPSI REMAJA USIA TAHUN TERHADAP KEKERASAN DALAM ANIME NARUTO DI SMP 47 DAN SMP DIPONEGORO JAKARTA

Pengaruh Media Kotoba Gazou (Gambar Kosakata) Terhadap Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Nahdlatul Ulama 1 Gresik

KONFLIK EKSTERNAL PADA TOKOH SUGURO DALAM NOVEL SUKYANDARU KARYA SHUSAKU ENDO SKRIPSI OLEH ANDHIKA FITRIYANA NIM

ABSTRAK. Kata Kunci : tindak tutur tidak langsung literal, perubahan fungsi kalimat, deklaratif, imperatif, interogatif

Transkripsi:

Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Penokohan Setiap cerita pasti memiliki tokoh karena tokoh merupakan bagian penting dalam suatu cerita. Menurut Nurgiyantoro (2012), penokohan adalah pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Penokohan merupakan perwujudan dan perkembangan pada sebuah cerita. Tanpa adanya tokoh, suatu cerita tidak dapat tersampaikan dengan baik (hal.165). Menurut Jones dalam Nurgiyantoro (2005), penokohan lebih luas istilahnya daripada tokoh dan perwatakan karena penokohan mencakup siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan dan bagaimana penempatan dalam sebuah cerita sehingga sangup memberikan gambaran yang jelas kepada para pembaca (hal.166). Sifat-sifat tokoh dari suatu cerita, dapat dimengerti dan tersampaikan dengan baik oleh karena adanya percakapan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh tersebut. Percakapan tersebut tidak hanya dapat menyampaikan sifat-sifat tokoh saja akan tetapi juga watak dan alur cerita. Menurut Abrams dalam Nurgiyantoro (1981), tokoh cerita (character) adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif, atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang dilakukan melalui tindakan (hal.20). Dalam suatu cerita, ada tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh yang sering diceritakan di dalam suatu cerita dan sangat menentukan perkembangan suatu cerita tersebut. Sedangkan tokoh tambahan adalah tokoh pendamping dari tokoh utama. Biasanya hanya dimunculkan 6

beberapa kali di dalam suatu cerita akan tetapi tetap mempunyai peran penting untuk membuat cerita menjadi lebih berwarna. Tokoh utama dan tokoh pendamping mempunyai hubungan yang penting satu sama lainnya oleh karena itu mereka saling melengkapi. Apabila suatu cerita hanya terdapat tokoh utama saja atau tokoh pendamping saja, cerita tidak dapat tersampaikan dengan baik bahkan cenderung membingungkan karena tidak ada interaksi yang terjadi di dalam cerita tersebut. Pengertian tokoh menurut Isihara (2009) adalah: Terjemahan: ( ヒ ロ ) なんともいえずカッコいい響きを待つ言葉だ もともと ( 英雄 ) という意味なのだが 小説や戲曲 シナリオの ( 中心人物 ) のこも 男性は ( ヒ ロ ) 女性は ( ヒロイン ) と言ったりする (hal.42) Hero bagaimanapun kata-kata yang terdengar keren akan tetapi tetap ditunggu penampilannya. Pada awalnya makna dari hero adalah anak dari tokoh eiyuu dalam novel dan pada drama berarti pemeran utama dalam skenario. Apabila lelaki disebut hero, sedangkan perempuan disebut heroine. Sekarang ini, tidak semua pemeran utama berperilaku hebat disebut hero atau heroine karena sudah banyak tokoh-tokoh dengan berbagai macam watak di dalam suatu cerita. Bahkan apabila tokoh utama dalam suatu cerita mempunyai perilaku tidak baik, dapat disebut juga dengan hero atau heroine karena hero atau heroine mempunyai arti lain di dalam suatu cerita. Bagaimanapun perilaku tokoh utama, akan disebut hero atau heroin. Sedangkan tokoh pendamping yang berperilaku baik, tidak dapat disebut dengan hero atau heroin. ところで いまなにげなく ( 中心人物 ) といういい方を使ったが ぼくたちはまるで当然のように 小説の ( 作中人物 ) しかも中心的な人物に自分の感情を投影したし 同化したりしながら物語を読みすすめていく そして 実はそれが小説という意味だけの世界では ほかの言葉と同等な ただの記号であることを忘れてしまっている 7

Terjemahan: Dengan demikian, bagaimanapun juga pemeran utama dikatakan hampir sebagai hal yang biasa. Sedangkan pemeran pendukung dalam novel mungkin dikatakan sebagai tokoh yang memperkuat pemeran utama karena cerita harus terus berlanjut. Kemudian, hanya itu arti novel dalam dunia yang sebenarnya, akan tetapi terlupakan bahwa ada tanda yang menunujukkan kata sebutan lain dengan maksud yang sama. Adanya pemeran utama di dalam cerita merupakan hal yang sudah biasa karena setiap cerita sudah pasti mempunyai pemeran utama. Akan tetapi cerita tidak dapat berlanjut kalau suatu cerita hanya mempunyai pemeran utama saja. Oleh karena itu, adanya pemeran pendukung untuk memperkuat pemeran utama merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan juga. Bahkan, cerita mulai terlihat menarik di saat munculnya pemeran pendukung. Hubungan antara pemeran utama dengan pemeran pendukung dapat menghidupkan cerita yang terlihat monoton. Karakter berasal dari berbagai macam watak dan temperamen. Satu tokoh dapat mempunyai lebih dari satu karakter akan tetapi mempunyai satu karakter yang memperkuatnya. Karakter-karakter tersebut dapat dilihat tergantung situasi cerita yang sedang terjadi. Berbeda situasi, berbeda juga karakter yang akan terjadi. 2.2 Teori Psikologi Umum Menurut asal katanya, psikologi berasal dari kata-kata Yunani: psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa (Sarwono, 2010, hal.1). Psikologi juga mempunyai arti mempelajari tingkah laku manusia atau ilmu kejiwaan. Kejiwaan berhubungan dengan banyak hal, watak, temperamen, imajinasi, perhatian, sosialisasi dan lain-lain yang berhubungan dengan diri individu sehari-hari. 8

Banyak tokoh-tokoh yang mendefinisikan psikologi menurut pandangannya masingmasing. Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya (Sarwono, 2011, hal.7). Perkembangan perdebatan definisi psikologi sampai saat ini masih terjadi, karena para sarjana psikologi modern ingin mendefinisikan psikologi tidak hanya ilmu yang mempelajari tentang ilmu kejiwaan saja. Mereka ingin mendefinisikannya lebih dari itu. Hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas, perilaku, reaksi, introspeksi, dan reflex sekarang juga sudah dapat dikatakan sebagai psikologi karena itu semua masih berhubungan dengan jiwa. Para sarjana psikologi modern ingin membuat definisi psikologi lebih luas lagi dan tidak terbatas hanya dengan kata jiwa. Semakin banyak sarjana-sarjana baru, semakin bertambah pula definisi psikologi yang akan bervariasi. Tidak hanya itu, Morgan mendefinisikan psikologi dengan pandangannya sendiri yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan (Sarwono, 2011, hal.6). Sehingga psikologi tidak hanya terbatas untuk manusia saja, akan tetapi hewan juga terdapat di dalamnya. Menurut Morgan, hewan juga mempunyai jiwa dan pikiran yang bisa di sejajarkan dengan manusia. 2.3 Teori Psikologi Kepribadian Istilah bahasa inggris untuk kepribadian adalah personality, yang berasal dari kata Latin persona yang artinya adalah topeng. Dulu topeng dipakai dalam teater untuk menunjukkan karakter tokoh yang dimainkan. Jadi kepribadian dapat disebut juga dengan karakter (Sarwono, 2010, hal.169). 9

Setiap orang mempunyai karakter yang berbeda-beda. Pembentukkan karakter seseorang terjadi dari lahir. Apa yang di alaminya ketika kecil, dapat menjadikan seseorang tumbuh dengan karakter tersebut hingga dewasa karena dapat dijadikannya sebagai suatu pengalaman hidup. Akan tetapi bukan berarti karakter seseorang tidak dapat berubah. Karakter dapat berubah sepanjang hidup karena kejadian-kejadian yang di dapat setiap harinya berbeda-beda. Kejadian-kejadian itu dijadikan sebagai pengalaman hidup. Dari banyak pengalaman hidup yang sudah dialaminya, individu dapat memutuskan akan menjadi karakter yang seperti apa untuk mendeskripsikan ciri-ciri dirinya. Menurut Allport kepribadian adalah organisasi dinamis di dalam individu yang terdiri dari sistem-sistem psikofisik yang menentukan tingkah laku dan pikirannya secara karakteristik dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungan (Gea et all, 2005, hal.30). Pengertian kepribadian sangat bermacam-macam. Seluruh kehidupan jasmani dan rohani yang ada di dalam individu juga disebut sebagai kepribadian. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepribadian seseorang berasal dari dalam dirinya. Tidak hanya dari lingkungan sekitar saja akan tetapi dapat juga karena bawaan sejak lahir. Setiap orang tumbuh dengan lingkungan yang berbeda-beda oleh karena itu kepribadian setiap orang tentu berbeda. Ada yang dapat mengekspresikannya keluar (ekstrovert) dan ada juga yang mengekspresikannya dari diri sendiri untuk diri sendiri karena tertutup untuk orang lain (introvert). 2.4 Teori Psikologi Tipe Introvert Jung Introvert adalah orang dengan kepribadian yang cenderung untuk menarik diri dan menyendiri, terutama dalam keadaan emosional, sedang menghadapi masalah 10

atau konflik. Ia pemalu dan lebih suka menyendiri daripada bergabung dengan orang banyak (Sarwono, 2010, hal.181). Introvert juga menjadikan seseorang menjadi tertutup untuk semua hal yang terjadi dalam dirinya. Orang-orang introvert lebih senang menjalani hari-harinya dengan seorang diri. Akan tetapi bukan berarti mereka tidak mempunyai teman. Mereka tetap mempunyai teman dan berhubungan untuk hal-hal yang umum saja akan tetapi sangat jarang berinteraksi terutama untuk hal-hal yang lebih pribadi. Introvert adalah orang yang cenderung menjadi pemalu, mengintrospeksi diri sendiri dan cenderung tidak dapat bersosialisas, mencerminkan orang yang lebih suka sendirian dalam berbagai waktu, tidak memikirkan kegembiraan, dan dapat dipandang mempunyai hubungan yang jauh oleh orang lain (Harbaugh, 2010, hal.3). Orang dengan tipe introvert, pikiran, perasaan, pendirian, dan tindakannya dipengaruhi oleh faktor-faktor subyektif. Oleh karena itu, apa yang terjadi terhadap dirinya, berdasarkan keputusannya sendiri. Sehingga, orang-orang introvert sulit menarik hati orang lain dan sulit menyesuaikan diri dengan keadaan luar. Bahaya yang akan terjadi terhadap orang yang bertipe introvert adalah apabila benar-benar tidak dapat berhubungan dengan dunia luar atau dunia luar tidak dapat menerima dengan sikapnya tersebut, sehingga benar-benar akan hidup sebagai penyendiri yang tidak dapat sama sekali berhubungan dengan orang lain atau tidak mempunyai teman. Berdasarkan sikap jiwa manusia, Jung menggolongkannya menjadi dua tipe, yaitu introvert dan ekstrovert. Jung juga menggolongkan empat fungsi pikiran, yaitu thinking, feeling, sensing, dan intuitive. Dari dua golongan tersebut, Jung menggabungkannya menjadi tipe-tipe psikologi berdasarkan kombinasi antara sikap dan fungsi-fungsi psikologi, yaitu tipe introvert thinking, tipe introvert feeling, tipe introvert sensing, dan tipe introvert intuitive. 11

2.4.1 Tipe Introvert Thinking Menurut Jung dalam Hidayat (2011) orang yang tidak dapat bersama dengan orang lain dalam waktu yang lama, dan kesulitan untuk mengomunikasikan ideidenya. Orang tipe ini lebih memfokuskan kepada pemikiran ketimbang perasaan, dan memiliki keputusan praktis yang sedikit lebih mendalam terhadap privasi. Mereka lebih suka menerima abstraksi dan teori. Fokus mereka lebih memahami diri sendiri daripada memahami orang lain. Orang lain akan melihatnya keras kepala, penyendiri, angkuh, dan kurang perhatian terhadap orang lain (hal.50). Orang dengan tipe ini masih dianggap rasional karena mereka masih dapat menilai dan mempertimbangkan yang akan dilakukannya akan tetapi hanya yang berhubungan dengan dirinya sendiri. Karena terbiasa berpikir untuk dirinya sendiri, orang bertipe introvert thinking apabila bergabung atau berhubungan dengan orang lain akan mengalami kesulitan, itu disebabkan karena mereka sudah terbiasa tidak memikirkan orang lain. Sehingga mereka terlihat tidak percaya diri untuk berbicara dengan orang lain begitu juga untuk mengeluarkan pendapat. 2.4.2 Tipe Introvert Feeling Mengenai tipe introvert feeling, Jung dalam Hidayat (2011) mengemukakan bahwa orang dengan tipe ini suka menekan pemikiran rasional, memiliki kemampuan emosi yang mendalam, tetapi menghindari diri untuk mengekspresikannya keluar. Mereka terlihat misterius, tidak dapat disentuh dan cenderung pendiam dan kekanakkanakan. Mereka hanya memiliki pertimbangan terhadap perasaan dan pikiran orang lain, terlihat menarik diri, dingin, dan memiliki keyakinan diri yang tinggi (hal.51). Tipe ini juga masih termasuk tipe yang rasional karena masih melibatkan pertimbangan. Akan tetapi orang bertipe ini akan menyalurkan perasaannya melalui 12

introspeksi terhadap diri sendiri. Cenderung tersibukkan dengan pengalaman yang ada di dalam dirinya sendiri. Mereka susah untuk peduli dengan orang lain sehingga orang lain akan menganggap orang yang bertipe introvert feeling acuh terhadap sekitar dan ironisnya dinilai kurang mempunyai perasaan. 2.4.3 Tipe Introvert Sensing Jung dalam Hidayat (2011), orang tipe ini terlihat pasif, tenang, dan terpisah dari dunia sehari-hari. Terlibat dalam aktivitas kemanusiaan dengan melakukan berbagai perbuatan baik dan menyenangkan. Mereka adalah orang yang sensitif secara estetik, ekspresif dalam seni atau musik, dan cenderung menekan intuisinya (hal.51). Tipe introvert sensing tidak rasional karena tidak menggunakan penalaran sadar dalam proses terjadinya suatu tindakan atau keputusan. Sehingga lebih menekankan kepada yang ada di dalam pemikirannya saja. Mereka terlihat orang-orang yang tenang karena mereka tidak dapat mengekspresikan perasaannya. Apapun yang terjadi dalam dirinya, cenderung tidak terlihat oleh orang lain. Akan tetapi mereka termasuk orang-orang yang mudah tersinggung. Itu dikarenakan mereka menilai sesuatu hanya dari sudut pandang mereka sendiri saja. Padahal belum tentu yang menurut pandangan orang lain itu tidak baik atau salah. Apabila pemikiran orangorang introvert sensing tidak sama dengan orang lain, mereka langsung berpikiran negatif. Oleh karena itu, mereka sering mengalami salah paham dengan orang-orang sekitar. 2.4.4 Tipe Introvert Intuitive Menurut Jung Orang tipe ini memfokuskan pada intuisi orang. Sangat sedikit memiliki kontak dengan dunia nyata. Tipe orang yang visioner dan pengkhayal- 13

penyendiri, kurang peduli terhadap hal-hal yang bersifat praktis, dan kurang dapat memahami orang lain, pertimbangannya aneh dan eksentrik. Mereka umumnya kesulitan untuk mengatasi kehidupan sehari-hari dan perencanaan ke depan (Hidayat, 2011, hal.51). Tipe introvert intuitive juga termasuk yang tidak rasional karena lebih banyak mengkhayal yang tidak melibatkan pertimbangan. Mereka cenderung mengalami kesulitan untuk mengatasi kehidupan mereka sendiri oleh karena itu terhadap orang lain, mereka kurang dapat mengerti orang lain. Tipe ini termasuk yang lebih berbahaya karena apabila mereka mengkhayal terlalu jauh dari kenyataan, mereka akan sangat depresi apabila hasilnya tidak sesuai dengan khayalannya. Selain itu orang-orang tipe introvert intuitive tidak banyak berinteraksi dengan dunia luar karena mereka sudah seperti mempunyai dunianya sendiri. 14