BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA

dokumen-dokumen yang mirip
Bupati Majalengka PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 129a/U/2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PENDIDIKAN

TAHAPAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENSTRA SKPD)

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KOTA PONTIANAK

LAMPIRAN IV : PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR : TANGGAL :

Renstra Dinas Dikpora Kota Bima

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

Banyuwangi Tahun telah ditetapkan melalui surat. : 421/ 159/ /2014 tanggal 23 September Berdasarkan

Bagian Kedua Kepala Dinas

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

SASARAN Uraian Sasaran Indikator Satuan 1 2. Formulasi perhitungan: (Jumlah siswa usia tahun dijenjang SD/MI/Paket A,

/ KEPUTUSAN MENTER! PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA MADIUN

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP,

LAMPIRAN VI. TAHAPAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (Renja SKPD )

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Perda Kab. Belitung No. 15 Tahun

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN,

TAHAPAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (Renja SKPD )

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN, PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR ^ TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) & INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Boyolali

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Berdasarkan Tingkat Pendidikan

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN BUPATI MADIUN,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR YANG MENGACU PADA RPJMD PROVINSI JAWA TIMUR

URAIAN TUGAS POKOK PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN GIANYAR

INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2017 (Berdasarkan Format : PERMENPAN Nomor 53 Tahun 2014 dan PERMENPAN & RB Nomor: PER/20/menpan/II/2008)

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

Grafik 3.2 Angka Transisi (Angka Melanjutkan)

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 733 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDUDUK, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BOJONEGORO. Jl. Pattimura No. 09 Bojonegoro

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN : : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN. BAB I KETENTUAN UMUM

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI

Penanggung Jawab Pembuatan atau Penerbitan informasi. Waktu dan tempat pembuatan informasi. Banda Aceh, 2012

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-nya

JUMLAH PERUSAHAAN INDUSTRI BESAR DAN SEDANG DENGAN JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010

ANGGARAN DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH MENURUT JENISNYA TAHUN ANGGARAN PENDAPATAN DAERAH Anggaran. Realisasi JENIS PENDAPATAN ( Rp.

BUPATI BANGKA Jalan A. Yani (Jalur Dua) Sungailiat Bangka Telp. (0717) Faximile (0717) 92534

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF PENDIDIKANJAWA TIMUR

PENETAPAN KINERJA BUPATI TEMANGGUNG TAHUN ANGGARAN 2014 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET (Usia 0-6 Tahun)

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 57 TAHUN 2008

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN PERIODE

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 40 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

JADWAL PENGAMBILAN FOTO DAN SIDIK JARI PNS TAHAP II DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

Jumlah Sekolah, Guru dan Murid di Kabupaten Majalengka

B. PRIORITAS URUSAN WAJIB YANG DILAKSANAKAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 56 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN DASAR KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL,

WALIKOTA TASIKMALAYA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 78 TAHUN 2016

WALIKOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDUNG, : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

A. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PENDIDIKAN

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

BAB II KONDISI UMUM PENDIDIKAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 8 TAHUN 2011

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

RENCANA STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN TAHUN

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI KEPULAUAN MERANTI NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kab. Majalengka Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 8 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Majalengka (Lembaran Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2011 nomor 8); lebih lanjut dijelaskan oleh Peraturan Bupati Majalengka Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Daerah Kabupaten Majalengka sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Majalengka Nomor 7 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Majalengka Nomor 7 Tahun 2011 Tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Dinas Daerah Kabupaten Majalengka, bahwa Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Maka Dinas Pendidikan merupakan Pelaksana Teknis urusan wajib pemerintahan daerah berdasarkan asas desentralisasi dan tugas pembantuan pada bidang pendidikan dan perpustakaan. 2.1.1. Tugas Pokok Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka mempunyai tugas pokok merumuskan, menyelenggarakan, membina dan mengevaluasi urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas desentralisasi dan tugas pembantuan pada bidang pendidikan dan perpustakaan. 2.1.2. Fungsi Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Dalam melaksanakan tugas pokok,kepala Dinas Pendidikan mempunyai fungsi : a. perumusan kebijakan bidang pendidikan dan perpustakaan; Hal. II-1

b. penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dan pelayanan umum bidang pendidikan dan perpustakaan; c. pembinaan, pelaksanaan tugas dan evaluasi pendidikan dan perpustakaan; d. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 2.1.3. Rincian Tugas Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Dalam melaksanakan fungsi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka mempunyai rincian tugas : 1. merumuskan, menetapkan serta melaksanakan Rencana Strategis dan Rencana Kerja Dinas Pendidikan dalam rangka kelancaran tugas; 2. menyiapkan bahan-bahan RPJPD, RPJMD dan RKPD dalam bidang pendidikan dan perpustakaan sebagai bahan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD Kabupaten; 3. menyiapkan bahan-bahan LPPD Tahunandan LPPD Akhir Masa Jabatan bidangpendidikandan perpustakaan sebagai bahan penyusunan LPPD Tahunandan LPPD Akhir Masa Jabatan Bupati; 4. menyiapkan bahan-bahan LKPJ akhir tahun dan LKPJ akhir masa jabatan Bupati pada bidang pendidikan dan perpustakaan; 5. menyampaikan laporan akuntabilitas kinerja dinas pendidikandan perpustakaan sebagai pertanggungjawaban kepada Bupati; 6. membina dan mengevaluasi program dan kegiatan Dinas Pendidikan; 7. merumuskan kebijakan teknis pendidikan sesuai dengan kebijakannasional dan provinsiyangmeliputi penyusunan,dan pemberian dukungan peran serta masyarakat di bidang pendidikan, perencanaan dan penetapan pendirian dan penutupan TK, SD, SMP, SMA dan PNFI, penerimaan dan perpindahan peserta didik TK, SD, SMP, SMA dan PNFI, sertifikasi tenaga ahli/profesional (guru) di bidang pendidikan serta kerjasama dalam dan luar sekolah. Hal. II-2

8. merumuskan kebijakan teknis yang meliputi : a. perencanaan operasional program pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan non formal dan informal sesuai dengan perencanaan strategis tingkat provinsi dan nasional; b. sosialisasi dan pelaksanaan standar nasional pendidikan di tingkat Kabupaten; c. pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan non formal dan informal; d. pemberian izin pendirian serta pencabutan izin satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan non formal dan informal; e. pemberian izin pendirian serta pencabutan izin satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah berbasis keunggulan lokal; f. penyelenggaraan dan/atau pengelolaan pendidikan berbasis keunggulan lokal pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah; g. pemberian dukungan sumber daya terhadap penyelenggaraan perguruan tinggi; h. pemantauan dan evaluasi satuan pendidikan sekolah dasar bertaraf internasional; i. peremajaan data dalam sistem informasi manajemen pendidikan nasional tingkat kabupaten; dan j. pengembangan kemitraan pengelolaan pendidikan; 9. menyelenggarakan pembiayaan yang meliputi : a. penyediaanbantuan biaya penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan nonformal dan informal; b. pembiayaan penjaminan mutu satuan pendidikan sesuai dengan kewenangannya; 10. menyelenggarakan kegiatan kurikulum yang meliputi : a. koordinasi dan supervisi pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar; Hal. II-3

b. sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan pendidikan menengah; c. sosialisasi dan fasilitasi implementasi standar isi dan standar kompetensi lulusan pendidikan dasar; d. sosialisasi dan fasilitasi implementasi kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan anak usia dini dan pendidikan dasar; e. penyusunan dan penetapan program kegiatan belajar Taman Kanak-kanak, kurikulum muatan lokal, SD, SMP, SMA, SMK, Pendidikan Nonformal dan Informal; f. pengawasan pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada pendidikan dasar. 11. menyelenggarakan : a. pengawasan terhadap pemenuhan standar nasional Sarana Prasarana pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, serta pendidikan nonformal dan informal; b. pengawasan dan pendayagunaan bantuan Sarana Prasarana pendidikan; c. pengawasan penggunaan buku pelajaran pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan nonformal dan informal; d. penyediaan bantuan Sarana Prasarana penyelenggaraan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan nonformal dan informal sesuai dengan kewenangannya; e. penyusunan rencana, pengadaan Sarana Prasarana termasuk pembangunan infrastruktur pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan nonformal dan informal; f. pengadaan buku pelajaran dan bahan ajar pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta modul pembelajaran pendidikan nonformal dan informal; g. pemberian dukungan pelaksanaan olahraga di sekolah dan masyarakat; Hal. II-4

h. pemberian dukungan penyelenggaraan kegiatan pendidikan luar biasa antara lain penyediaan tanah, pembangunan/rehabilitasi gedung dan bantuan biaya pendidikan sesuai dengan kemampuan daerah; 12. menyelenggarakan : a. perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan nonformal dan informal sesuai dengan kewenangannya; b. perencanaan kebutuhan, pengadaan dan penempatan tenaga kependidikan untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan nonformal dan informal; c. pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan PNS untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan nonformal dan informal sesuai dengan kewenangannya; d. pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan PNS di Kabupaten; e. pelaksanaan mutasi yang meliputi pengangkatan dan penempatan, kenaikan pangkat, pemberhentian/pemensiunan, alih tugas tenaga kependidikan PNS TK, SD, SMP, SMA dan SMK serta tenaga teknis pendidikan nonformal dan informal; f. peningkatan kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan pendidik dan tenaga kependidikan untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan nonformal dan informal; g. pembinaan, pengembangan dan peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan nonformal dan informal; h. pelaksanaan pembinaan dan pengembangan karier, kemampuan profesional dan kesejahteraan, penghargaan dan perlindungan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan untuk pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan nonformal dan informal yang meliputi(1)pelaksanaan penyusunan rencana pembinaan dan pengembangan karier, kemampuan profesional dan kesejahteraan,(2)pelaksanaan pembinaan dan pengembangan karier, kemampuan profesional, kesejahteraan serta(3) pemberian penghargaan dan perlindungan, dan; Hal. II-5

i. pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan PNS pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan nonformal dan informal selain karena pelanggaran peraturan perundangundangan; 13. menyelenggarakan pengendalian mutu pendidikan yang meliputi : a. penilaian hasil belajar antara lain (1) membantu pelaksanaan ujian nasional pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan nonformal,(2) koordinasi,fasilitasi,monitoring danevaluasi pelaksanaan ujian sekolah skala kabupaten, (3) penyediaan biaya penyelenggaraan ujian sekolah skala kabupaten, (4) pelaksanaan program kegiatan belajar pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan nonformal dan informal, serta memberi masukan bagi usaha pengembangan kurikulum nasional, (5) pelaksanaan pengelolaan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan nonformal dan informal, (6) pelaksanaan penilaian hasil belajar Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas,SekolahMenengahKejuruan danpendidikannonformal,(7) pelaksanaan akreditasi dan kurikulum Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan pendidikan nonformal, (8) perencanaan dan penghargaan biaya pendidikan persekolahan dan luar sekolah, serta pengembangan soal ujian/penilaian hasil belajar peserta didik; b. evaluasi antara lain (1) pelaksanaan evaluasi pengelolaan satuan, jalur, jenjang dan jenis pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan nonformaldaninformal skalakabupaten, (2) pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan nonformal dan informal skala kabupaten, serta (3) pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan nonformal dan informal; Hal. II-6

c. membantu pemerintah dalam akreditasi pendidikan formal dan pendidikan nonformal; d. penjaminan mutu antara lain (1) supervisi dan fasilitasi satuan pendidikan pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah serta pendidikan nonformal dan informal untuk memenuhi standar nasional pendidikan, (2) supervisi dan fasilitasi satuan pendidikan bertaraf internasional untuk memenuhi standar internasional, (3) supervisi dan fasilitasi satuan pendidikan berbasis keunggulan lokal, (4) evaluasi pelaksanaan dan dampak penjaminan mutu satuan pendidikan skala kabupaten serta pemberian penghargaan dan perlindungan pendidikan, bahasa dan sastra; 14. menyelenggarakan pengembangan dan pembinaan minat, bakat dan prestasi siswa serta pemberian izin mutasi siswa; 15. menetapkan norma, standar dan pedoman yang berisi kebijakan kabupaten berpedoman kepada kebijakan provinsi dan nasional, meliputi : (a) penetapan peraturan dan kebijakan penyelenggaraan perpustakaan skala kabupaten, (b) penetapan peraturandankebijakanpenyelenggaraanjaringan perpustakaan skala kabupaten, (c) penetapan peraturan dan kebijakan Sumber Daya Manusia skala kabupaten,(d) penetapan peraturan dan kebijakan pengembangan organisasi perpustakaan skala kabupaten, dan (e) penetapan peraturan kebijakan di bidang Sarana Prasarana perpustakaan skala kabupaten sesuai kebijakan nasional; 16. menyelenggarakan pembinaan teknis semua jenis perpustakaan di wilayah kabupaten yang meliputi pengelolaan perpustakaan, pengembangan Sumber Daya Manusia, pengembangan Sarana Prasarana, kerjasama dan jaringan perpustakaan serta pengembangan minat baca sesuai standar; 17. menetapkan kebijakan pelestarian koleksi perpustakaan daerah kabupaten serta melaksanakan koordinasi pelestarian koleksi perpustakaan tingkat kabupaten; 18. menetapkanperaturandankebijakanpengembanganjabatanfungsional pustakawan skala kabupaten serta penilaian dan penetapan angka kredit pustakawan pelaksana sampai dengan pustakawan penyelia serta pustakawan pertama sampai dengan pustakawan muda; Hal. II-7

19. menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan (Diklat) teknis dan fungsional perpustakaan; 20. melaksanakan tugas pembantuan dari pemerintah dan pemerintah provinsi; 21. menyampaikan Laporan Kegiatan Tugas Pembantuan dari Pemerintah dan/atau Provinsi setiap triwulan dan akhir tahun anggaran kepada Bupati melalui Bappeda Kabupaten Majalengka untuk disampaikan kepada pemberi dana tugas pembantuan; 22. menyelenggarakan akuntansi dan pertanggungjawaban atas penyusunan dan penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan dan barang selaku Kuasa Pengguna Anggaran/Barang Tugas Pembantuan yang disampaikan kepada pemberi dana tugas pembantuan dengan tembusan kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Majalengka; 23. menyiapkan dan menyampaikan bahan persetujuan dan bahan penetapan urusan pemerintahan daerah kabupaten yang ditugaspembantuankan kepada pemerintah desa sesuai dengan lingkup tugasnya; 24. menyelenggarakan administrasi keuangan dan asset daerah di lingkungan Dinas Pendidikan; 25. mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan anggaran pada Dinas Pendidikan; 26. melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan barang milik daerah yang ada dalam penguasaan Dinas Pendidikan; 27. menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaan Dinas untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan yang dipimpinnnya; 28. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada dalam penguasaan Dinas Pendidikan; 29. menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) yang berada dalam penguasaan Dinas Pendidikan kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah; 30. menyampaikan Laporan Keuangan Dinas Pendidikan kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah sebagai bahan penyusunan Laporan Keuangan Daerah; Hal. II-8

31. menyampaikan Laporan Kegiatan Tugas Pembantuan dari Pemerintah dan/atau Provinsi setiap triwulan dan akhir tahun anggaran kepada Bupati melalui Bappeda Kabupaten Majalengka untuk disampaikan kepada pemberi dana tugas pembantuan; 32. menyelenggarakan akuntansi dan pertanggungjawaban atas penyusunan dan penyampaian laporan pertanggungjawaban keuangan dan barang selaku Kuasa Pengguna Anggaran atau Barang TugasPembantuanyang disampaikan keada pemberi danatugas pembantuan dengan tembusan kepada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Majalengka; 33. menyiapkan dan menyampaikan bahan persetujuan dan bahan penetapan urusan pemerintahan daerah kabupaten yang ditugaspembantuankan kepada pemerintah desa sesuai dengan lingkup tugasnya; 34. mempelajari,memahami dan melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan lingkup tugas pada Dinas Pendidikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas; 35. melaksanakan koordinasi dengan Sekretaris Daerah maupun Satuan Kerja Perangkat Daerah lainnya sesuai dengan lingkup tugas pada Dinas Pendidikan; 36. membagi tugaskepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 37. membina bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; 38. menilai hasil kerja bawahan secara berjenjang untuk bahan pengembangan karier; 39. menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; 40. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati; Hal. II-9

2.1.4. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan Kab. Majalengka Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kepala Dinas dibantu oleh : 1. Sekretarias Dinas ( Kepala Subbag Umum, KepalaSubbag Keuangan dan KepalaSubbag Kepegawaian) 2. KepalaBidang Bina Program dan sarana prasarana ( KepalaSeksi Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan, serta KepalaSeksi Sarana Prasarana) 3. Bidang Pendidikan Dasar ( KepalaSeksi Peningkatan Mutu Pembinaan Pendidikan SD serta KepalaSeksi Peningkatan Mutu Pembinaan Pendidikan SMP) 4. Bidang Pendidikan Menengah ( KepalaSeksi Peningkatan Mutu Pembinaan Pendidikan SMA serta KepalaSeksi Peningkatan Mutu Pembinaan Pendidikan SMK) 5. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Non Formal Informal (PAUNI) (KepalaSeksi Peningkatan Mutu Pembinaan Pendidikan Masyarakat dan KepalaSeksi Peningkatan Mutu Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini) 6. 26 Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan 7. KepalaUPTD SKB Majalengka, 8. KepalaUPTD Perpustakaan Daerah 9. Kelompok Jabatan Fungsional (Pengawas Sekolah, Penilik Masyarakat/Penilik dan Pendidikan Anak Usia Dini) Struktur Organisani Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka dapat dillihat pada gambit di bawah ini : Hal. II-10

GAMBAR II.1 STRUKTUR ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA Hal. II-11

2.2 Sumber Daya Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka didukung dengan sumber daya manusia, sumber daya Sarana dan Prasarana dan sumber daya pendukung lainnya. Dapat dilihat beberapa Tabel di bawah ini: TABEL 2.1 JUMLAH PEGAWAI TAHUN 2014 BERDASARKAN KUALIFIKASI IJAZAH, PANGKAT/GOLONGAN DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA N o Nama Jabatan Jabatan SD SLTP Kualifikasi Pendidikan SLTA D I D II D III D IV S 1 S 2 S 3 I Gol/Pangkat II III IV 1 Kepala Dinas 1 1 1 2 Sekretaris Dinas 1 1 1 3 Kepala Bidang 4 4 4 Kasi/Kasubbag 11 3 7 1 4 7 5 F.U Kab. 54 2 20 3 1 1 25 1 1 13 41 6 Kepala UPTD 28 13 13 26 2 7 Kasubbag UPTD 28 6 1 19 28 8 F.U UPTD 126 5 8 82 21 83 43 9 Kepala TK,SD, SMP, SMA dan SMK 1054 31 216 5 772 30 20 1034 10 Kasubbag TU 93 SD, SMP,SMA 52 1 1 1 37 7 84 2 dan SMK 11 F.U SD,SMP,SMA 169 8 40 97 24 1 92 76 dan SMK 12 Pengawas TK/SD, 267 15 1 29 6 191 25 23 244 Dikmen, Penilik 13 Guru TK,SD,SMP, SMA dan SMK 7567 364 33 1449 27 4 5579 111 559 2553 4455 Total 9399 13 50 667 38 1696 40 5 6684 189 2 1 754 2896 5748 Hal. II-12

TABEL 2.2. UNIT KERJA DI LINGKUNGAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA NO UNIT KERJA ALAMAT 1 Dinas Pendidikan Kabupaten Jl. KH. Abdul Halim No. 233 Majalengka 2 UPTD SKB Jl. KH. Abdul Halim 147 Majalengka 3 UPTD Perpustakaan Jl. KH. Abdul Halim 147 Majalengka 4 UPTD Pendidikan Kec. Majalengka Jl. Suma No. Majalengka 5 UPTD Pendidikan Kec. Cigasong Jl. Raya Cigasong-Majalengka 6 UPTD Pendidikan Kec. Panyingkiran Jl. Raya Panyingkiran 7 UPTD Pendidikan Kec. Kadipaten Jl. Raya Kadipaten-Jatiwangi 8 UPTD Pendidikan Kec. Dawuan Jl. Desa Gandu 9 UPTD Pendidikan Kec. Kasokandel Jl. Desa Kasokandel 10 UPTD Pendidikan Kec.Kertajati Jl. Raya Kertajati 11 UPTD Pendidikan Kec. Jatitujuh Jl. Jatitujuh Jatiwangi 12 UPTD Pendidikan Kec. Ligung Jl. Raya Ligung 13 UPTD Pendidikan Kec. Jatiwangi Jl. Raya Jatiwangi 14 UPTD Pendidikan Kec. Palasah Jl. Raya Desa Waringin 15 UPTD Pendidikan Kec. Sumberjaya Jl. Raya Sumberjaya 16 UPTD Pendidikan Kec. Leuwimunding Jl. Raya Leuwimunding 17 UPTD Pendidikan Kec. Rajagaluh Jl. Raya Rajagaluh-Majalengka 18 UPTD Pendidikan Kec. Sindangwangi Jl. Raya Sindangwangi 19 UPTD Pendidikan Kec. Sindang Jl. Gunungkuning 20 UPTD Pendidikan Kec. Sukahaji Jl. Raya Sukahaji 21 UPTD Pendidikan Kec. Maja Jl. Raya Maja Utara 22 UPTD Pendidikan Kec. Argapura Jl. Raya Sukasari 23 UPTD Pendidikan Kec. Banjaran Jl. Raya Sangiang-Banjaran 24 UPTD Pendidikan Kec. Talaga Jl. Banjarlayungan 25 UPTD Pendidikan Kec. Cikijing Jl. Cikijing 26 UPTD Pendidikan Kec. Cingambul Jl. Raya Cingambul-Ciamis 27 UPTD Pendidikan Kec. Malausma Jl. Raya Malausma 28 UPTD Pendidikan Kec. Bantarujeg Jl. Raya Bantarujeg 29 UPTD Pendidikan Kec. Lemahsugih Desa Lemahputih Komplek Kecamatan Hal. II-13

TABEL 2.3 DATA SEKOLAH PERJENJANG, SISWA DAN KONDISI RUANG KELAS DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2013 No. Lembaga Status Kondisi Ruang Kelas Jumlah Rombel Rusak Rusak Siswa N S Baik Jumlah Ringan Berat 1 KOBER 0 482 7.828 482 482 0 0 482 2 TK 4 306 3 SD 797 3 121.061 5.320 3.888 758 302 49.48 4 SMP 69 17 39.402 1.268 854 297 113 12.64 5 SMA 16 4 10.827 355 250 59 49 358 6 SMK 10 36 19.955 511 374 89 23 486 7 KURSUS 0 42 0 0 0 0 0 0 8 PKBM 0 25 0 0 0 0 0 0 2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Untuk mengetahui tingkat capaian Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka berdasarkan sasaran/target Renstra Dinas Pendidikan periode limatahun sebelumnya menurut Standat Pelayanan Minimal (SPM) untuk urusan Wajib dan/atau Indikator Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Majalngka dan/atau indikator lainnya atau yang telah diratifikasi oleh pemerintah. Adapun tabel untuk gambaran Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka adalah sebagai berikut: Hal. II-14

Tabel 2.4 Review Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka periode tahun 2009-2013 NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Target SPM Target IKK SPM A. Pendidikan Formal 1. SD/MI (Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidayah) a) Partisipasi anak bersekolah (PAB) 95 % b) Angka putus sekolah (APS) < 1 % c) Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis d) Pemenuhan jumlah guru yang diperlukan e) Kualifikasi guru yang sesuai kompetensi yang ditetapkan secara nacional f) Kelengkapan pemilikan buku pelajaran oleh siswa 95 % g) Jumlah siswa per kelas 30-40 h) Jumlah siswa dengan nilai memuaskan terhadap uji sampel mutu pendidikan standar nacional i) Jumlah lulusan yang melanjutkan ke SMP/MTs 95 % 2. SMP/Mts a) Partisipasi anak bersekolah b) Angka putus sekolah (APS) < 1 % c) Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis d) Kepemilikan sekolah terhadap tenaga kependidikan non guru 80 % e) Pemenuhan jumlah guru yang diperlukan f) Kualifikasi guru yang sesuai kompetensi yang ditetapkan secara nasional g) Kelengkapan pemilikan buku pelajaran oleh siswa 100 % h) Jumlah siswa per kelas 30-40 i) Jumlah siswa dengan nilai memuaskan terhadap uji sampel mutu pendidikan standar nacional j) Jumlah lulusan yang melanjutkan ke SMA/MA/SMK 70 % Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Hal. II-15

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Target SPM Target IKK 3. SMA/MA a) Partisipasi anak bersekolah 60 % b) Angka putus sekolah (APS) < 1 % c) Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis yang ditetapkan d) Kepemilikan sekolah terhadap tenaga kependidikan non guru 80 % e) Pemenuhan jumlah guru yang diperlukan f) Kualifikasi guru yang sesuai kompetensi yang ditetapkan secara nasional g) Kelengkapan pemilikan buku pelajaran oleh siswa 100 % h) Jumlah siswa per kelas 30-40 i) Jumlah siswa dengan nilai memuaskan terhadap uji sampel mutu pendidikan standar nasional j) Jumlah lulusan yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang terakreditasi 25 % Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 4. SMK a) Angka putus sekolah (APS) < 1 % b) Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis yang ditetapkan c) Kepemilikan sekolah terhadap tenaga kependidikan non guru 80 % d) Pemenuhan jumlah guru yang diperlukan e) Kualifikasi guru yang sesuai kompetensi yang ditetapkan secara nasional f) Kelengkapan pemilikan buku pelajaran oleh siswa 100 % g) Jumlah siswa per kelas 30-40 h) Jumlah lulusan SMK melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang terakreditasi i) Jumlah lulusan yang diterima di dunia kerja sesuai dengan keahliannya. 20 % 20 % Hal. II-16

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Target SPM Target IKK B. Pendidikan Non Formal 1. Pendidikan Keaksaraan a) Bisa membaca dan menulis 100 % b) Orang buta aksara dalam kelompok usia 15-44 tahun c) Orang buta aksara dalam kelompok usia diatas 44 tahun d) Ketersediaan data dasar keaksaraan yang diperbarui terus menerus 2. Kesetaraan SD (program Paket-A) a) Peserta paket A bagi penduduk usia sekolah yang belumbersekolah SD/MI < 7 % < 30% 85 % b) Peserta didik Paket A yang tidak aktif < 10% c) Kepemilikan modul program paket A oleh peserta didik d) Jumlah kelulusan peserta didik yang mengikuti ujian kesetaraan e) Jumlah lulusan Program Paket A dapat melanjutkan ke jenjang lebih tinggi (SMP/MTs) atau Program Paket B f) Jumlah peserta didik yang mengikuti uji sampel mutu pendidikan yang mendapatkan nilai memuaskan g) Pemenuhan jumlah tutor Program Paket A yang diperlukan h) Kualifikasi tutor Program Paket A yang sesuai standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional i) Jumlah pusat kegiatan belajar masyarakat yang memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai standar teknis pembelajaran 100 % 95 % 95 % 100 % j) Jumlah peserta yang memiliki sarana belajar 100 % k) Tersedianya data dasar kesetaraan SD yang diperbarui terus menerus. Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Hal. II-17

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Target SPM Target IKK 3. Kesetaraan SMP (Program Paket B) a) Peserta didik Program Paket B bagi penduduk usia sekolah yang belum bersekolah SMP/MT b) Peserta didik Program Paket B yang tidak aktif < 10% c) Kepemilikan modul program paket B oleh peserta didik d) Jumlah kelulusan peserta didik yang mengikuti ujian kesetaraan e) Jumlah lulusan Program Paket B dapat memasuki dunia kerja f) Jumlah lulusan Program Paket B yang dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (SMA, SMK, MA, atau Program Paket C) g) Jumlah peserta didik yang mengikuti uji sampel mutu pendidikan yang mendapatkan nilai memuaskan h) Pemenuhan jumlah tutor Program Paket B yang diperlukan i) Kualifikasi tutor Program Paket A yang sesuai standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional j) Jumlah pusat kegiatan belajar masyarakat yang memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai standar teknis pembelajaran k) Tersedianya data dasar kesetaraan SMP yang diperbarui terus menerus. 4. Kasetaraan SMA (Program Paket C) a) Peserta didik Program Paket C bagi penduduk usia sekolah yang belum bersekolah SMA/MA/SMK 100 % 80 % 50 % 50% 100 % 70 % b) Peserta didik Program Paket C yang tidak aktif < 5 % c) Kepemilikan modul program paket C oleh peserta didik d) Jumlah kelulusan peserta didik yang mengikuti ujian kesetaraan e) Jumlah lulusan Program Paket C dapat memasuki dunia kerja 60 % 80 % 60 % f) Jumlah lulusan Program Paket C dapat 10 % Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Hal. II-18

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Target SPM Target IKK melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi g) Jumlah peserta didik yang mengikuti uji sampel mutu pendidikan yang mendapatkan nilai memuaskan h) Pemenuhan jumlah tutor Program Paket C yang diperlukan i) Kualifikasi tutor yang sesuai standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional j) Jumlah pusat belajar masyarakat yang memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai standar teknis pembelajaran k) Tersedianya data dasar kesetaraan SMA yang diperbarui terus menerus 5. Pendidikan Keterampilan dan Bermata-pencaharian a) Prosentase jumlah anggota masyarakat putus sekolah, pengangguran, dan dari keluarga pra sejahtera yang menjadi peserta didik dalam kursus-kursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang b) Kepemilikan ijin operasional dari pemerintah atau pemerintah daerah c) Jumlah lembaga kursus dan lembaga pelatihan yang terakreditasi d) Kursus-kursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang yang dibina secara terus menerus e) Lulusan kursus, pelatihan, magang, kelompok belajar usaha yang dapat memasuki dunia kerja f) Pemenuhan jumlah tenaga pendidik, instruktur, atau penguji praktek dari kursuskursus/pelatihan/ kelompok belajar usaha/magang yang diperlukan g) Kualifikasi tenaga pendidik, instruktur, atau penguji praktek kursuskursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang yang memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan h) Jumlah peserta ujian kursus-kursus yang memperoleh ijazah atau sertifikat 100 % 25 % 100 % 25 % 100 % 100 % 75 % Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Hal. II-19

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Target SPM Target IKK i) Jumlah kursus-kursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang yang memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan j) Tersedianya data dasar kursuskursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang yang diperbarui terus menerus 6. Pendidikan Taman Kanak-kanak 7. a) Jumlah anak usia 4-6 tahun yang mengikuti program TK/RA b) Guru yang layak mendidik T/RA dengan kualifikasi sesuai standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional c) TK/RA yang memiliki sarana dan prasarana belajar/bermain d) TK/RA yang telah menerapkan manajemen berbasis sekolah sesuai dengan manual yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan di Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain atau yang sederajat a) Jumlah anak 0 4 tahun yang mengikuti kegiatan Tempat Penitipan Anak, Kelompok Bermain atau sederajat b) Jumlah Anak usia 4-6 tahun yang belum terlayani pada program PAUD jalur formal mengikutii program PAUD jalur non formal. c) Guru PAUD jalur non formal yang telah mengikuti pelatihan di bidang PAUD d) Indikator lainnya... e) Indikator lainnya... 20 % 60 % 65 % 50 % 50 % Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 C Indikator Kinerja Kunci (Permendagri No 73 Tahun 2009) 1 Angka Rata-rata Lama Bersekolah 2 Angka Melek Huruf 3 Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SD/MI 4 Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SMP/MTS Hal. II-20

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Target SPM Target IKK 5 Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SMA/SMK/MA 6 Pembinaan Guru jenjang SD/MI 7 Pembinaan Guru jenjang SMP/MTS 8 Pembinaan Guru jenjang SMA/SMK/MA 9 Fasilitasi dan Asistensi Pengelolaan Penjaminan Mutu Pendidikan 10 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 11 Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) 12 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 13 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 14 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C 15 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 16 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 17 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA 18 Angka Kelulusan (AL) SD/MI 19 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 20 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 21 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 22 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 23 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV Target Indikator Lainnya Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Hal. II-21

Tabel 2.5 Review Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka periode tahun 2009-2013 NO SPM A. Pendidikan Formal Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi 1. SD/MI (Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidayah) a) Partisipasi anak bersekolah (PAB) b) Angka putus sekolah (APS) c) Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis d) Pemenuhan jumlah guru yang diperlukan e) Kualifikasi guru yang sesuai kompetensi yang ditetapkan secara nacional f) Kelengkapan pemilikan buku pelajaran oleh siswa g) Jumlah siswa per kelas h) Jumlah siswa dengan nilai memuaskan terhadap uji sampel mutu pendidikan standar nacional i) Jumlah lulusan yang melanjutkan ke SMP/MTs 2. SMP/Mts a) Partisipasi anak bersekolah b) Angka putus sekolah (APS) c) Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis d) Kepemilikan sekolah terhadap tenaga kependidikan non guru e) Pemenuhan jumlah guru yang diperlukan f) Kualifikasi guru yang sesuai kompetensi yang ditetapkan secara nasional g) Kelengkapan pemilikan buku pelajaran oleh siswa h) Jumlah siswa per kelas i) Jumlah siswa dengan nilai memuaskan terhadap uji sampel mutu pendidikan standar nacional k) Jumlah lulusan yang melanjutkan ke SMA/MA/SMK Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran pada Tahun ke- Rata-Rata Pertumbuhan 1 2 3 1 2 3 4 5 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi Hal. II-22

NO 3. SMA/MA 4. SMK Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi a) Partisipasi anak bersekolah b) Angka putus sekolah (APS) c) Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis yang ditetapkan d) Kepemilikan sekolah terhadap tenaga kependidikan non guru e) Pemenuhan jumlah guru yang diperlukan f) Kualifikasi guru yang sesuai kompetensi yang ditetapkan secara nasional g) Kelengkapan pemilikan buku pelajaran oleh siswa h) Jumlah siswa per kelas i) Jumlah siswa dengan nilai memuaskan terhadap uji sampel mutu pendidikan standar nasional j) Jumlah lulusan yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang terakreditasi a) Angkaputus sekolah (APS) b) Jumlah sekolah yang memiliki sarana prasarana sesuai standar teknis yang ditetapkan c) Kepemilikan sekolah terhadap tenaga kependidikan non guru d) Pemenuhan jumlah guru yang diperlukan e) Kualifikasi guru yang sesuai kompetensi yang ditetapkan secara nasional f) Kelengkapan pemilikan buku pelajaran oleh siswa g) Jumlah siswa per kelas h) Jumlah lulusan SMK melanjutkan ke Perguruan Tinggi yang terakreditasi i) Jumlah lulusan yang diterima di dunia kerja sesuai dengan keahliannya. Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran pada Tahun ke- Rata-Rata Pertumbuhan 1 2 3 1 2 3 4 5 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi Hal. II-23

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi B. Pendidikan Non Formal 1. Pendidikan Keaksaraan a) Bisa membaca dan menulis b) Orang buta aksara dalam kelompok usia 15-44 tahun c) Orang buta aksara dalam kelompok usia diatas 44 tahun d) Ketersediaan data dasar keaksaraan yang diperbarui terus menerus 2. Kesetaraan SD (program Paket-A) a) Peserta paket A bagi penduduk usia sekolah yang belumbersekolah SD/MI b) Peserta didik Paket A yang tidak aktif c) Kepemilikan modul program paket A oleh peserta didik d) Jumlah kelulusan peserta didik yang mengikuti ujian kesetaraan e) Jumlah lulusan Program Paket A dapat melanjutkan ke jenjang lebih tinggi (SMP/MTs) atau Program Paket B f) Jumlah peserta didik yang mengikuti uji sampel mutu pendidikan yang mendapatkan nilai memuaskan g) Pemenuhan jumlah tutor Program Paket A yang diperlukan h) Kualifikasi tutor Program Paket A yang sesuai standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional i) Jumlah pusat kegiatan belajar masyarakat yang memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai standar teknis pembelajaran j) Jumlah peserta yang memiliki sarana belajar k) Tersedianya data dasar kesetaraan SD yang diperbarui terus menerus. Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran pada Tahun ke- Rata-Rata Pertumbuhan 1 2 3 1 2 3 4 5 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi Hal. II-24

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi 3. Kesetaraan SMP (Program Paket B) a) Peserta didik Program Paket B bagi penduduk usia sekolah yang belum bersekolah SMP/MT b) Peserta didik Program Paket B yang tidak aktif c) Kepemilikan modul program paket B oleh peserta didik d) Jumlah kelulusan peserta didik yang mengikuti ujian kesetaraan e) Jumlah lulusan Program Paket B dapat memasuki dunia kerja f) Jumlah lulusan Program Paket B yang dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (SMA, SMK, MA, atau Program Paket C) g) Jumlah peserta didik yang mengikuti uji sampel mutu pendidikan yang mendapatkan nilai memuaskan h) Pemenuhan jumlah tutor Program Paket B yang diperlukan i) Kualifikasi tutor Program Paket A yang sesuai standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional j) Jumlah pusat kegiatan belajar masyarakat yang memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai standar teknis pembelajaran k) Tersedianya data dasar kesetaraan SMP yang diperbarui terus menerus. 4. Kasetaraan SMA (Program Paket C) a) Peserta didik Program Paket C bagi penduduk usia sekolah yang belum bersekolah SMA/MA/SMK b) Peserta didik Program Paket C yang tidak aktif c) Kepemilikan modul program paket C oleh peserta didik d) Jumlah kelulusan peserta didik yang mengikuti ujian kesetaraan e) Jumlah lulusan Program Paket C dapat memasuki dunia kerja Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran pada Tahun ke- Rata-Rata Pertumbuhan 1 2 3 1 2 3 4 5 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi Hal. II-25

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi f) Jumlah lulusan Program Paket C dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi g) Jumlah peserta didik yang mengikuti uji sampel mutu pendidikan yang mendapatkan nilai memuaskan h) Pemenuhan jumlah tutor Program Paket C yang diperlukan i) Kualifikasi tutor yang sesuai standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional j) Jumlah pusat belajar masyarakat yang memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai standar teknis pembelajaran k) Tersedianya data dasar kesetaraan SMA yang diperbarui terus menerus 5. Pendidikan Keterampilan dan Bermata-pencaharian a) Prosentase jumlah anggota masyarakat putus sekolah, pengangguran, dan dari keluarga pra sejahtera yang menjadi peserta didik dalam kursus-kursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang b) Kepemilikan ijin operasional dari pemerintah atau pemerintah daerah c) Jumlah lembaga kursus dan lembaga pelatihan yang terakreditasi d) Kursus-kursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang yang dibina secara terus menerus e) Lulusan kursus, pelatihan, magang, kelompok belajar usaha yang dapat memasuki dunia kerja f) Pemenuhan jumlah tenaga pendidik, instruktur, atau penguji praktek dari kursuskursus/pelatihan/ kelompok belajar usaha/magang yang diperlukan g) Kualifikasi tenaga pendidik, instruktur, atau penguji praktek kursus-kursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang yang memenuhi standar kompetensi yang dipersyaratkan h) Jumlah peserta ujian kursus-kursus yang memperoleh ijazah atau sertifikat Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran pada Tahun ke- Rata-Rata Pertumbuhan 1 2 3 1 2 3 4 5 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi Hal. II-26

NO Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi i) Jumlah kursus-kursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang yang memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan standar teknis yang ditetapkan j) Tersedianya data dasar kursuskursus/pelatihan/kelompok belajar usaha/magang yang diperbarui terus menerus 6. Pendidikan Taman Kanak-kanak 7. a) Jumlah anak usia 4-6 tahun yang mengikuti program TK/RA b) Guru yang layak mendidik T/RA dengan kualifikasi sesuai standar kompetensi yang ditetapkan secara nasional c) TK/RA yang memiliki sarana dan prasarana belajar/bermain d) TK/RA yang telah menerapkan manajemen berbasis sekolah sesuai dengan manual yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan di Taman Penitipan Anak, Kelompok Bermain atau yang sederajat a) Jumlah anak 0 4 tahun yang mengikuti kegiatan Tempat Penitipan Anak, Kelompok Bermain atau sederajat b) Jumlah Anak usia 4-6 tahun yang belum terlayani pada program PAUD jalur formal mengikutii program PAUD jalur non formal. c) Guru PAUD jalur non formal yang telah mengikuti pelatihan di bidang PAUD Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran pada Tahun ke- Rata-Rata Pertumbuhan 1 2 3 1 2 3 4 5 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi Hal. II-27

NO C Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Indikator Kinerja Kunci (Permendagri No 73 Tahun 2009) 1 Angka Rata-rata Lama Bersekolah 2 Angka Melek Huruf 3 Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SD/MI 4 Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SMP/MTS 5 Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SMA/SMK/MA 6 Pembinaan Guru jenjang SD/MI 7 Pembinaan Guru jenjang SMP/MTS 8 Pembinaan Guru jenjang SMA/SMK/MA 9 Fasilitasi dan Asistensi Pengelolaan Penjaminan Mutu Pendidikan 10 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 11 Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) 12 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 13 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 14 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/Paket C 15 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 16 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 17 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA 18 Angka Kelulusan (AL) SD/MI 19 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 20 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 21 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 22 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 23 Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran pada Tahun ke- Rata-Rata Pertumbuhan 1 2 3 1 2 3 4 5 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi Hal. II-28

Sedangkan Relisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka berdasarkan anggaran yang dialokasikan pada Tahun Anggaran 2009 2013 dan Realisasi terhadap alokasi anggaran tersebut, dapat terlihat tabel 2.6 di bawah ini : Tabel 2.6. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Tahun 2009-2014 Uraian Anggaran pada Tahun (Rp. Juta) Realisasi Anggaran pada Tahun (Rp. Juta) Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun (%) Rata-rata Pertumbuhan 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 Anggaran Realisasi BELANJA DAERAH #### #### #DIV/0! #DIV/0! #### - - Belanja tidak langsung Belanja pegawai #### #### #DIV/0! #DIV/0! #### - - #### #### #DIV/0! #DIV/0! #### - - - - Belanja langsung Belanja pegawai #### #### #DIV/0! #DIV/0! #### - - #### #### #DIV/0! #DIV/0! #### - - Belanja barang dan jasa #### #### #DIV/0! #DIV/0! #### - - Belanja modal #### #### #DIV/0! #DIV/0! #### - - Total - - - - - - - - - - #### #### #DIV/0! #DIV/0! #### - - Hal. II-29

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Tantangan yang dihadapi dalam rangka pembangunan pendidikan di Kabupaten Majalengka untuk masa lima tahun yang akan datang adalah pertama, terkait dengan pendidikan dasar 12 tahun yang dicanangkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi Jawa Barat. Hal ini menjadi suatu keharusan di pemerintah daerah untuk mendukung kebijakaan ini. Pembangunan pendidikan di Kabupaten Majalengka sendiri sampai tahun ini, angka rata-rata lama sekolah baru mencapai 9,13, dengan pertumbuhan nilai sekitar 0,2 per tahun. Dengan demikian dibutuhkan kebijakan yang berpihak pada pembangunan pendidikan di atas. Kebijakan yang dimaksud adalah kebijakan tentang bagaimana meningkatkan akses dan pemerataan pendidikan 12 tahun tersebut yang didukung oleh kebijakan peningkatan mutu pendidik dan kependidikannya, peningkatan sarana prasarana pendidikannya, kebijakan anggaran yang mendukung, serta peningkatan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan 12 tahun terutama pada keluarga miskin. Kedua, terkait dengan sistem atau menajemen pendidikan yang mengarah pada high teknologi yang akan diaplikasikan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. Penggunaan teknologi ini bukan hanya diterapkan dalam manajemen pendidikan di tingkat dinas pendidikan tetapi juga diterapkan di manajemen sekolah sehingga dibutuhkan kebijakan yang mendukung pola manajemen tersebut. Dukungan kebijakan lainnya adalah bagaimana berupaya meningkatkan sumber daya pendidikan yang ada baik di kantor dinas pendidikan maupun di sekolah sehingga sistem pekerjaan yang berbasis teknologi dapat diwujudkan. Selain itu, dukungan sarana prasarana teknologi juga menjadi bagian penting. Ketiga, terkait dengan peningkatan mutu tenaga pendidik. Kebijakan pemerintah pusat adalah tahun 2015 merupakan batas akhir bahwa tenaga pendidik harus memenuhi standar kualifikasi S1/D4. Selain tuntutan pendidikan guru harus S1 juga tuntutan peningkatan kualitas/mutu profesionalitasnya seiring pemberian tunjangan profesi. Sedangkan kualifikasi pendidkan guru dan sertifikasi guru di Kabupaten Majalengka masih 74%. Hal ini merupakan masalah yang harus diselesaikan. Selain tantangan tentang mutu tenaga pendidik, ada tantangan lain yaitu kelebihan dan kekurangan jumlah guru di tingkat sekolah. Kelebihan guru tersebut ada di tingkat Hal. II-30

sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas, untuk di sekolah dasar terjadi kekurangan guru terutama pada mata pelajaran olahraga. Dibutuhkan kebijakan strategis untuk menyelesaikannya. Keempat, terkait dengan penanganan dan pelayanan pendidikan bagi keluarga miskin. Hal ini seiring dengan pertumbuhan keluarga miskin yang terus naik akibat kenaikan harga bahan bakar minyak. Kebijakan pemerintah pusat yang akan menghapus biaya pendidikan sampai pendidikan dasar 12 tahun harus diikuti oleh kebijakan pendidikan di tingkat pemerintah daerah. Potensi keluarga miskin untuk drop out pendidikan masih ada. Paradigma pentingnya pendidikan masih belum tertanam pada masyarakat kurang mampu. Kelima, terkait wilayah Kabupaten Majalengka yang menjadi pusat pendidikan bagi masyarakat di wilayah sekitar Kabupaten Majalengka. Sebagai pusat pendidikan di wilayah Cirebon maka kualitas pendidikan harus selalu terjaga untuk itu upaya perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan harus ditingkatkan. Cara yang dapat ditempuh adalah bagaimana kebijakan yang dibuat mengarah kepada menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif di lingkungan sekolah, menciptakan lingkungan yang ramah anak, lingkungan yang tetap menjaga kebersihan, serta lingkungan yang dapat membina mental anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Keenam, sarana dan prasarana sebagai penunjang pelayanan pendidikan. Sarana prasarana pendidikan menjadi kondisi yang rutinitas yang harus terjaga dan terawat dengan baik. Adanya rehabilitasi dan pemeliharaan menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam rangka menjaga kebermanfaatannya. Sarana pendukung proses pembelajaran juga merupakan hal yang harus terus diperbaharui seiring kemajuan teknologi dalam perkembangan pendidikan. Sarana dan prasarana yang baik akan mampu menghasilkan kualitas pendidikan yang diinginkan. Selain tantangan lima tahun ke depan, dikaji juga peluang-peluang yang dimiliki untuk peningkatan pendidikan di Kabupaten Majalengka. Pertama, terkait dengan ketersedian anggaran yang cukup besar atau di atas 20% yang dituntut oleh perundangan maka program dan kegiatan yang direncanakan dapat direalisasikan.pemanfataan anggaran yang benar-benar efektif dan efisien berdasarkan skala prioritas dapat mewujudkan kegiatan yang bermanfaat sesuai Hal. II-31

target-target yang telah ditetapkan. Dukungan dan komitmen pemerintah daerah yang tinggi terhadap peningkatan pendidikan melalui anggaran akan menjadi harapan untuk membangun pendidikan dengan baik dengan mengutamakan pemerataan akses bagi siswa yang berasal dari keluarga miskin. Kedua, terkait dengan kondisi bangunan sekolah yang relatif baik secara keseluruhan sehingga memungkinkan siswa belajar dengan tenang dan nyaman.letak dan jarak bangunan sekolahpun mayoritas sesuai dengan standar pelayanan sehingga memudahkan akses masyarakat untuk mendapat pendidikan, kecuali ada beberapa yang mesti diperhatikan yaitu di wilayah selatan karena di wilayah perbukitan. Ketiga, terkait dengan sumber daya manusia.sumber daya manusia di Kabupaten Majalengka dapat dipastikan mengerti arti pentingnya pendidikan.sehingga kualitas personalnya sudah ditempa sedini mungkin dan seoptimal mungkin. Banyaknya lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di setiap kelurahan bahkan RW akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pendidikan sejak dini. Sumber daya manusia yang lain adalah tenaga pendidiknya/guru. Guru-guru di Kabupaten Majalengka rata-rata sudah menyelesaikan sarjana dan bersertifikasi sehingga kualitasnya dapat terjaga. Keempat, terkait dengan geografis, keamanan, dan ketertiban di Kabupaten Majalengka. Geografis Kabupaten Majalengka yang menjadi pusat pendidikan menjadikan sekolah-sekolah di Kabupaten Majalengka memiliki siswa yang bervariasi dan beragam karakter/prestasi. Sehingga dapat menjadi motivasi bagi perkembangan pendidikan di Kabupaten Majalengka.Keamanan dan ketertiban di Kabupaten Majalengka yang selalu terjaga kondusifitasnya membuat penyelenggaraan pendidikan berjalan tanpa ada gangguan sehingga dapat memicu perkembangan pendidikan. Hal. II-32