PENDUDUK, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
|
|
- Adi Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pem-bangunan. Sasaran ini tidak mungkin tercapai bila pemerintah tidak dapat memecahkan permasalahannya. Permasalahan tersebut diantaranya besarnya jumlah penduduk dan tidak meratanya penyebaran penduduk. Jumlah penduduk Kabupaten Majalengka pada tahun 2009 berdasarkan hasil Susenas 2009 adalah jiwa terdiri dari jiwa laki-laki dan jiwa perempuan atau meningkat 0,82 % bila dibandingkan jumlah penduduk tahun sebelumnya. Dari data tersebut terlihat bahwa jumlah penduduk perempuan masih lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduk laki-laki dengan sex ratio %. Rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Majalengka pada tahun 2009 adalah Jiwa/Km 2, kepadatan penduduk tertinggi berada di Kecamatan Jatiwangi dengan kepadatan Jiwa/Km 2 dan kepadatan terendah berada di Kecamatan Kertajati dengan kepadatan 333 Jiwa/Km 2. Tenaga kerja adalah modal bagi geraknya roda pembangunan. Jumlah dan komposisi tenaga kerja akan terus mengalami perubahan seiring dengan berlangsungnya proses demografi. Peningkatan jumlah penduduk umumnya diikuti pula dengan penambahan jumlah angkatan kerja yang tentunya menuntut peningkatan penyediaan lapangan kerja. Pencari kerja terdaftar selama tahun 2009 di Kabupaten Majalengka sebanyak Orang, yang terdiri dari orang perempuan dan orang laki-laki. DATA SEKTORAL KABUPATEN MAJALENGKA
2 Rincian tentang pencari kerja terdaftar dan yang telah ditempatkan selama tahun 2009 di Kabupaten Majalengka berdasarkan tingkat pendidikannya dapat dilihat pada Tabel dan Salah satu masalah kependudukan yang dihadapi di Indonesia adalah tidak meratanya penyebaran penduduk, upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut dilakukan dengan program transmigrasi. Jumlah penduduk Kabupaten Majalengka yang diberangkatkan transmigrasi pada tahun 2009 berjumlah 15 Kepala Keluarga atau 60 jiwa. Kecamatan Lemahsugih merupakan kecamatan terbanyak dalam hal jumlah pemberangkatan transmigran. Bila dilihat dari daerah tujuan transmigran dari Kabupaten Majalengka pada tahun 2009 adalah Propinsi Kalimantan Timur yaitu tepatnya di Maloy, Kutai Timur. DATA SEKTORAL KABUPATEN MAJALENGKA
3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT KECAMATAN TAHUN 2009 JUMLAH PENDUDUK KABUPATEN MAJALENGKA 10 TAHUN TERAKHIR MENURUT JENIS KELAMIN DATA SEKTORAL KABUPATEN MAJALENGKA
4 TABEL JUMLAH PENDUDUK MENURUT RUMAHTANGGA DAN JENIS KELAMIN DI KABUPATEN MAJALENGKA DARI TAHUN 1985 S/D TAHUN 2009 No Tahun Jumlah Rumahtangga Jumlah Penduduk Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) (6) Sumber : SUSENAS 2009 DATA SEKTORAL KABUPATEN MAJALENGKA
5 TABEL JUMLAH PENDUDUK MENURUT KEWARGANEGARAAN DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2009 No Kecamatan Kewarganegaraan WNI WNA Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Lemahsugih Bantarujeg Malausma Cikijing Cingambul Talaga Banjaran Argapura Maja Majalengka Cigasong Sukahaji Sindang Rajagaluh Sindangwangi Leuwimunding Palasah Jatiwangi Dawuan Kasokandel Panyingkiran Kadipaten Kertajati Jatitujuh Ligung Sumberjaya Kabupaten Majalengka Sumber : SUSENAS 2009 DATA SEKTORAL KABUPATEN MAJALENGKA
6 TABEL JUMLAH PENDUDUK WARGA NEGARA INDONESIA MENURUT JENIS KELAMIN TAHUN 2009 No Kecamatan Jenis Kelamin Jumlah (1) (2) (3) (4) (5) 1 Lemahsugih Bantarujeg Malausma Cikijing Cingambul Talaga Banjaran Argapura Maja Majalengka Cigasong Sukahaji Sindang Rajagaluh Sindangwangi Leuwimunding Palasah Jatiwangi Dawuan Kasokandel Panyingkiran Kadipaten Kertajati Jatitujuh Ligung Sumberjaya Kabupaten Majalengka Sumber : SUSENAS 2009 DATA SEKTORAL KABUPATEN MAJALENGKA
7 TABEL LUAS DAERAH, RUMAHTANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN TAHUN 2009 No Kecamatan Luas Daerah (Km 2 ) Rumah tangga Penduduk Total Kepadatan Penduduk per Km 2 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1 Lemahsugih 78, Bantarujeg Malausma Cikijing 43, Cingambul 37, Talaga 43, Banjaran 41, Argapura 60, Maja 65, Majalengka 57, Cigasong 24, Sukahaji Sindang Rajagaluh 34, Sindangwangi 31, Leuwimunding 32, Palasah 38, Jatiwangi 40, Dawuan Kasokandel Panyingkiran 22, Kadipaten 21, Kertajati 138, Jatitujuh 73, Ligung 62, Sumberjaya 32, Kabupaten Majalengka 1 204, Sumber : SUSENAS 2009 DATA SEKTORAL KABUPATEN MAJALENGKA
8 TABEL PENCARI KERJA YANG TERDAFTAR PER BULAN MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2009 Bulan Tidak Tamat SD Sekolah Dasar S L T P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember DATA SEKTORAL KABUPATEN MAJALENGKA
9 TABEL LANJUTAN Bulan SLTA D1, D2 D3 (1) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember DATA SEKTORAL KABUPATEN MAJALENGKA
10 TABEL LANJUTAN Bulan Sarjana Pasca Sarjana Jumlah (1) (14) (15) (15) (16) (17) (18) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember DATA SEKTORAL KABUPATEN MAJALENGKA
11 TABEL PENCARI KERJA YANG SUDAH DITEMPATKAN PER BULAN MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENIS KELAMIN TAHUN 2009 Bulan Tidak Tamat SD Sekolah Dasar S L T P (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember DATA SEKTORAL KABUPATEN MAJALENGKA
12 TABEL LANJUTAN Bulan SLTA D1, D2 D3 (1) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember DATA SEKTORAL KABUPATEN MAJALENGKA
13 TABEL LANJUTAN Bulan Sarjana Pasca Sarjana Jumlah (1) (14) (15) (15) (16) (17) (18) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Catatan : - Tidak ada laporan tentang penempatan kerja. DATA SEKTORAL KABUPATEN MAJALENGKA
14 TABEL PELAKSANAAN TRANSMIGRASI PER KECAMATAN TAHUN 2009 No Kecamatan Jumlah Kepala Keluarga Jumlah Jiwa (1) (2) (3) (4) 1 Lemahsugih Bantarujeg Malausma Cikijing Cingambul Talaga Banjaran Argapura Maja Majalengka Cigasong Sukahaji Sindang Rajagaluh Sindangwangi Leuwimunding Palasah Jatiwangi Dawuan Kasokandel Panyingkiran Kadipaten Kertajati Jatitujuh Ligung Sumberjaya 1 4 Kabupaten Majalengka DATA SEKTORAL KABUPATEN MAJALENGKA
15 TABEL PELAKSANAAN TRANSMIGRASI MENURUT DAERAH TUJUAN TAHUN 2009 No Daerah Tujuan Jumlah Kepala Keluarga Jumlah Jiwa (1) (2) (3) (4) 1 Maloy, Kutai Timur Kalimantan Timur Jumlah : DATA SEKTORAL KABUPATEN MAJALENGKA
JUMLAH PERUSAHAAN INDUSTRI BESAR DAN SEDANG DENGAN JUMLAH TENAGA KERJA DI KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2010
Sektor industri memegang peranan sangat penting dalam peningkatan pembangunan ekonomi suatu daerah, karena sektor ini selain cepat meningkatkan nilai tambah juga sangat besar perannya dalam penyerapan
Lebih terperinciSebelah Selatan, berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya. Sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Sumedang.
Letak Kabupaten Majalengka secara geografis di bagian Timur Provinsi Jawa Barat yaitu Sebelah Barat antara 108 0 03-108 0 19 Bujur Timur, Sebelah Timur 108 0 12-108 0 25 Bujur Timur, Sebelah Utara antara
Lebih terperinciBerdasarkan Tingkat Pendidikan
Kabupaten Majalengka terdiri atas 26 Kecamatan dan 334 Desa. Dari 334 desa tersebut meliputi 321 berstatus desa dan 13 berstatus kelurahan. Bila dilihat dari klasifikasi desanya terdapat 3 desa swadaya
Lebih terperinciJumlah Sekolah, Guru dan Murid di Kabupaten Majalengka
4.1. Pendidikan Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan di suatu daerah. Peningkatan SDM lebih difokuskan pada pemberian kesempatan
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA
25 dimana : (dj + ) = jarak euclidian alternatif ke j kepada solusi ideal positif; (dj - ) = jalak euclidian alternatif ke j ke solusi ideal negatif. (5) Menghitung kedekatan dengan solusi ideal Perhitungan
Lebih terperinciANGGARAN DAN REALISASI PENDAPATAN DAERAH MENURUT JENISNYA TAHUN ANGGARAN PENDAPATAN DAERAH Anggaran. Realisasi JENIS PENDAPATAN ( Rp.
Realisasi pendapatan pemerintah Kabupaten selama tahun anggaran 2009 tercatat mencapai Rp. 966.481.044.588,- Sedangkan realisasi pengeluaran mencapai Rp. 928.141.675.797,- Bila dilihat dari penerimaan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA Menimbang : NOMOR : TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciJADWAL PENGAMBILAN FOTO DAN SIDIK JARI PNS TAHAP II DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA
JADWAL PENGAMBILAN FOTO DAN SIDIK JARI PNS TAHAP II DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA NO HARI, TANGGAL PUKUL NAMA OPD/UNIT KERJA 1 2 3 4 Selasa, 2 September 2014 Rabu, 3 September 2014 Kamis,
Lebih terperinciBAB III PROFIL UMUR DAN JENIS KELAMIN PENDUDUK KABUPATEN MAJALENGKA
BAB III PROFIL UMUR DAN JENIS KELAMIN PENDUDUK KABUPATEN MAJALENGKA 3.1. Pengertian Demografi Untuk dapat memahami keadaan kependudukan di suatu daerah atau negara, maka perlu didalami kajian demografi.
Lebih terperinciDraft Laporan Akhir. Rencana Penataan Lingkungan Permukiman Desa Paningkiran GAMBARAN UMUM WILAYAH 2-0
GAMBARAN UMUM WILAYAH 2-0 2.1 KEBIJAKAN PERENCANAAN Keberadaan suatu wilayah tidak terlepas dari perkembangan wilayah lainnya yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Kebijakan nasional akan menjadi
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA
59 IV. GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA 4.1. Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Majalengka yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografi, topografi, tanah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dunia cenderung bergerak lambat, sedangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dunia cenderung bergerak lambat, sedangkan perekonomin Indonesia pada tahun 2013 diperkirakan masih tetap positif, utamanya bila mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia belum memiliki ketahanan pangan yang cukup. Barat unggul di tanaman pangan yang tersebar merata pada seluruh Kabupaten
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merupakan negara agraris, Lebih dari 60% penduduk Indonesia menggantungkan kehidupan pada sektor pertanian. Berbagai tanaman dikembangkan di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kandungan Zat Gizi Komoditas Kedelai. Serat (g) Kedelai Protein (g) Sumber: Prosea 1996 ( Purwono: 2009)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komoditas kedelai merupakan jenis barang yang termasuk ke dalam kebutuhan penting bagi masyarakat Indonesia yaitu sebagai salah satu makanan pangan selain beras,
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Majalengka Tahun 2013 sebanyak rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Majalengka Tahun 2013 sebanyak 156.626 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Majalengka Tahun 2013 sebanyak 9 Perusahaan
Lebih terperinciDiajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi
ANALISIS POTENSI LAHAN PADI SAWAH DI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi Diajukan oleh:
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Lahan 4.1.1 Kemiringan Pemetaan lahan potensial budidaya gurame pada parameter kemiringan lahan disusun berdasarkan peta kemiringan lereng yang diperoleh dari
Lebih terperinciRELIGIUS, MAJU, SEJAHTERA TERWUJUDNYA KABUPATEN (REMAJA) VISI KABUPATEN MAJALENGKA MAJALENGKA YANG. Analisis Indikator Makro Kabupaten Majalengka 1
1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan pada hakekatnya adalah usaha-usaha untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dalam pelaksanaannya perencanaan pembangunan memerlukan ketersediaan data yang
Lebih terperinciKABUPATEN MA'ALENGKA. APBD Provinsi. APBD Provinsi. APBD Provinsi. APBD Provinsi. APBD Provinsi. APBD Provinsi. APBD Provinsi.
DAFTAR KEGATAN TAHUN ANGGARAN 202 PERUBAHAN DNAS PENGELOLAAN SUMBER DAYA AR PERTAMBANGAN DAN ENERG KABUPATEN MA'ALENGKA NO KEGATAN/PEKERJAAN PAGU ANGGARAN SUMBER DANA MUTA PELAKSANAAN KETERANGAN 2 3 4
Lebih terperinciANALISIS POTENSI LAHAN PADI SAWAH DI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT
ANALISIS POTENSI LAHAN PADI SAWAH DI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi Diajukan oleh: VIVI FEBRIDA
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 10 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 10 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA Menimbang : DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Sasaran Metodologi Ruang Lingkup Wilayah 2
DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan 2 1.3 Sasaran 2 1.4 Metodologi 2 1.5 Ruang Lingkup Wilayah 2 BAB II Inventarisasi Data Wilayah, Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan 3 2.1
Lebih terperinciKajian. Hasil Inventarisasi LP2B. Kab. Majalengka, Purbalingga, Gunung Kidul, Madiun, Gowa, Aceh Tamiang, Ngawi dan Donggala
Kajian Hasil Inventarisasi LP2B Kab. Majalengka, Purbalingga, Gunung Kidul, Madiun, Gowa, Aceh Tamiang, Ngawi dan Donggala Sub Direktorat Basis Data Lahan Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Direktorat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam hayati karena dilihat dari letak astronomisnya, Indonesia terletak pada daerah tropis yang memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keadaan alam Indonesia yang beriklim tropis mempunyai banyak habitat
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keadaan alam Indonesia yang beriklim tropis mempunyai banyak habitat yang cocok untuk semua tanaman hortikultura, hal ini merupakan salah satu keutungan komparatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis industri perdagangan di Indonesia saat ini sudah sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari bayaknya tempat-tempat perbelanjaan yang berbau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. 1 Kelompok Industri Pangan Kabupaten Majalengka. No Jenis Industri/ Produksi Sentra Produksi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kabupaten Majalengka yang merupakan salah satu bagian dari wilayah administratif pemerintah Provinsi Jawa Barat yang secara geografis terletak di bagian
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Isu aktual yang berkembang dewasa
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 11 TAHUN 2011
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 11 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Maksimalisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang menuju perubahan ke negara maju dimana pelaksanaan pembangunan sedang giat-giatnya dilakukan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I ENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang enduduk merupakan modal dasar dalam proses pembangunan. enduduk yang besar akan sangat bermanfaat sebagai modal sumber daya manusia, tetapi juga bisa merugikan bila
Lebih terperinciANALISIS DEVELOPMENT DIAMOND DAN POTENSI WILAYAH PENGEMBANGAN PETERNAKAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN MAJALENGKA
LAPORAN ARTIKEL ANALISIS DEVELOPMENT DIAMOND DAN POTENSI WILAYAH PENGEMBANGAN PETERNAKAN YANG BERWAWASAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN MAJALENGKA Oleh: Achmad Firman, SPt., M.Si Linda Herlina, Ir., MS Marina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor industri dan pertanian. Pertanian sebagai sektor utama dan menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu kebijakan yang ditempuh pemerintah adalah menggalakkan sektor industri dan pertanian. Pertanian sebagai sektor utama dan menjadi andalan perekonomian negara
Lebih terperinciKAJIAN WILAYAH PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DI KABUPATEN MAJALENGKA
Kajian Wilayah Pengembangan Industri Kecil Berbasis Komoditas...(Hidayat dkk.) KAJIAN WILAYAH PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL BERBASIS KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DI KABUPATEN MAJALENGKA (Study of Development
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 4 TAHUN 2014 BUPATI MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN NAMA PERUSAHAAN DAERAH
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 12 TAHUN 2012
BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA SALINAN NOMOR : 12 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 10 TAHUN 2011
Lebih terperinciPenduduk dan Tenaga Kerja
3. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA 3.1. PENDUDUK Kesejahteraan penduduk adalah parameter keberhasilan suatu bangsa, sehingga kesejahteraan penduduk ini selalu menjadi sasaran utama dalam proses pengelolaan negara.
Lebih terperinciPROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Buku Profil Kesehatan Kabupaten Majalengka Tahun 2015 merupakan salah satu bentuk penyajian data dan informasi bidang kesehatan yang diharapkan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA
BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 12 TAHUN 2012 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG
Lebih terperinciPAGU ANGGARAN (Rp) PEMBELIAN SECARA ELEKTRONIK LELANG/ SELEKSI/ PILSUNG JUKSUNG/ DALSUNG
PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA NOMOR : 011/93/Sekr/2013 Tanggal 31 Januari 2013 PENGGUNA ANGGARAN DINAS KEHUTANAN PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN MAJALENGKA Alamat : Jl. KH. Abdul Halim
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS PENGADILAN NEGERI MAJALENGKA
RENCANA STRATEGIS 2015 2019 PENGADILAN NEGERI MAJALENGKA KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sruktur Ruang Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAJALENGKA 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kab. Majalengka Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Majalengka Nomor 10 Tahun
Lebih terperinciPENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR : 900/581/Distankan. Tanggal : 10 Januari 2014. DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MAJALENGKA ALAMAT : Jl. KH. ABDUL HALIM NO. 31 MAJALENGKA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pembangunan pariwisata Indonesia, pemerintah secara jelas menggariskan bahwa pengembangan industri pariwisata di Indonesia memiliki banyak sasaran, diantaranya
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Administrasi Kabupaten Majalengka GAMBAR 4.1. Peta Kabupaten Majalengka Kota angin dikenal sebagai julukan dari Kabupaten Majalengka, secara geografis terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota merupakan kawasan yang mempunyai kenampakan dan masalah. yang komplek. Kota tidak hanya berfungsi sebagai wadah dimana tempat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota merupakan kawasan yang mempunyai kenampakan dan masalah yang komplek. Kota tidak hanya berfungsi sebagai wadah dimana tempat beraglomerasinya penduduk
Lebih terperinciBESARAN ALOKASI BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA DAN KELURAHAN DALAM RANGKA PROGRAM DUKUNGAN KELANCARAN PEMILU TAHUN 2009
1 LAMPIRAN II : PERATURAN BUPATI MAJALENGKA Nomor : 6 TAHUN 2009 Tanggal : 30 Maret 2009 Tentang : PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA DAN KELURAHAN DALAM RANGKA PROGRAM DUKUNGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
Rencana Strategis BAPPEDA Kab. Majalengka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Periode tahun 2014-2018 merupakan masa yang penuh tantangan bagi Kabupaten Majalengka sebab pada saat masa kepemimpinan Bupati
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kota Jakarta Pusat, Propinsi DKI Jakarta. Posisi Kota Jakarta Pusat terletak antara 106.22.42 Bujur Timur
Lebih terperinciRencana Strategic (RENSTRA) Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Majalengka Tahun
1 Kata pengantar Puji dan syukur kami panjatkan ke-hadirat Allah SWT yang telah memberikan Hidayah dan Innayah-Nya sehingga berkat ridho-nya penyusunan Rencana Stratejik (RENTRA) Tahun 2014-2018 pada Badan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang pasar tenaga kerja maka Indonesia merupakan salah satu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbicara tentang pasar tenaga kerja maka Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) cukup banyak. Sudah tidak dapat dipungkiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya dengan semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan didirikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian Indonesia saat ini sudah semakin maju. Hal ini ditandai salah satunya dengan semakin banyaknya pusat-pusat perbelanjaan didirikan. Pusat perbelanjaan
Lebih terperinciANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPO PEMASARAN IKAN (DPI) AIR TAWAR SINDANGWANGI Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Oleh : WIDYA ANJUNG PERTIWI A
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DEPO PEMASARAN IKAN (DPI) AIR TAWAR SINDANGWANGI Kabupaten Majalengka, Jawa Barat Oleh : WIDYA ANJUNG PERTIWI A14104038 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciPenduduk dan Tenaga Kerja Subang Dalam Angka Tahun PENDUDUK DAN TENAGA KERJA
3. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA 3.1. PENDUDUK. Salah satu modal dasar pembangunan nasional selain sumber daya alam dan ilmu pengetahun dan teknologi (Iptek) adalah jumlah penduduk atau Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciTabel/Table Penduduk Akhir Tahun Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin End Year Population by Sex and Sex Ratio 2005
Tabel/Table 4.1.1 Penduduk Akhir Tahun Menurut Jenis Kelamin dan Rasio Jenis Kelamin End Year Population by Sex and Sex Ratio Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah District Male Female Total Sex Ratio 1
Lebih terperinciBAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA A. PENDUDUK
Penduduk A. PENDUDUK BAB III PENDUDUK DAN TENAGA KERJA penduduk Kabupaten Tegal tahun 2007 mencapai 1.492.548 jiwa. Kecamatan yang berpenduduk paling banyak adalah Adiwerna yaitu 124.920 jiwa dan yang
Lebih terperinciRENCANA STRATEGI BISNIS (RSB) RSUD MAJALENGKA TAHUN
RENCANA STRATEGI BISNIS (RSB) RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014-2018 PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALENGKA Jalan Kesehatan No. 77 Telp. (0233) 281043, 281189 Fax. (0233) 281189 Majalengka
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA
39 BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN MAJALENGKA 3.1 Tinjauan Kebijakan Pengembangan Pariwisata 3.1.1 Tinjauan Kebijakan Pengembangan Pariwisata Provinsi Jawa Barat Langkah-langkah kebijakan yang ditempuh
Lebih terperinciPenduduk dan Tenaga Kerja Subang Dalam Angka Tahun PENDUDUK DAN TENAGA KERJA
3. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA 3.1. PENDUDUK. Salah satu modal dasar pembangunan nasional selain sumber daya alam dan ilmu pengetahun dan teknologi (Iptek) adalah jumlah penduduk atau Sumber Daya Manusia
Lebih terperinciMajalengka Dalam A ngka 2015-Majalengka In Figures 2015 MAJALENGKA DALAM ANGKA 2015 Majalengka Regency in Figures MAJALENGKA DALAM ANGKA 2015 Majalengka Regency in Figures 2015... ISSN : 0215.4250 No.
Lebih terperinciEXECUTIVE SUMMARY TAHUN ANGGARAN 2012
K E M E N T E R I A N P E K E R J A A N U M U M DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI CIMANUK-CISANGGARUNG Jl. Pemuda No. 40 Telp. (0231) 205876 Fax. (0231) 205875 Cirebon 45132
Lebih terperinciHASIL SENSUS PENDUDUK 2010 Data Agregat per Kecamatan
HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 Data Agregat per Kecamatan BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MATARAM Sekapur Sirih Sensus Penduduk (SP) adalah merupakan kegiatan Nasional yang diamanatkan dalam UU No. 16 tahun 1997
Lebih terperinciJumlah Penduduk Badung berdasarkan. sebanyak orang dengan laju pertumbuhan sebesar 4,63 persen per tahun
Jumlah Penduduk Badung berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 543.681 orang dengan laju pertumbuhan sebesar 4,63 persen per tahun Sekapur Sirih Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN SISTEM RESI GUDANG OLEH PETANI PADI DI KECAMATAN PALASAH, KABUPATEN MAJALENGKA, JAWA BARAT
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN SISTEM RESI GUDANG OLEH PETANI PADI DI KECAMATAN PALASAH, KABUPATEN MAJALENGKA, JAWA BARAT Oleh : DONI KURNIAWAN A14104083 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS
Lebih terperinciGambar 2. Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Subang Tahun Figure 2. Trend Of Population Number In Subang,
3. PENDUDUK DAN TENAGA KERJA 3.1. PENDUDUK Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Dalam pembangunan, SDM yag dibutuhkan adalah yang secara kuantitas mencukupi dan secara
Lebih terperinciMajalengka 525 Tahun Semangat Memakmurkan! KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT., karena atas rahmat dan karunia-nya, Buku Panduan Peringatan Hari Jadi Majalengka ke -525 tahun 2015 dapat kami susun. Kami sangat menyadari,
Lebih terperinciDAFTAR NAMA GURU PAI PADA SEKOLAH - TAHUN 2011 KABUPATEN : MAJALENGKA - PROVINSI : JAWA BARAT
1 T. Kustini A.Ma 000000000130616654 P 14/02/52 PNS NIP-13 D2 IV/b 01/03/78 33 SDN Sukawana Kertajati Majalengka 2 M. Amin Mukhsin A.Ma 195204151978031003 L 15/04/52 PNS NIP-13 D2 IV/a 01/03/78 33 SDN
Lebih terperinciHASIL SENSUS PENDUDUK Angka Sementara
HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 Angka Sementara SEKAPUR SIRIH Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab menyediakan data statistik dasar
Lebih terperinciKota Administrasi Jakarta Utara. Data Agregat per Kecamatan
Kota Administrasi Jakarta Utara Data Agregat per Kecamatan Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LOMBOK TENGAH
BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN LOMBOK TENGAH Sekapur Sirih Sesuai dengan amanat Undang-undang No. 16 Tahun 1997 tentang statistik, Badan Pusat Statistik diberi tugas / tanggung jawab untuk menyediakan
Lebih terperinciGEOLOGICAL AND ENVIRONMENTAL FACTORS IN LANDSLIDE OCCURRENCE IN MAJALENGKA DISTRICT WEST JAVA
GEOLOGICAL AND ENVIRONMENTAL FACTORS IN LANDSLIDE OCCURRENCE IN MAJALENGKA DISTRICT WEST JAVA FAKTOR GEOLOGI DAN LINGKUNGAN DALAM KEJADIAN LONGSOR DI KABUPATEN MAJALENGKA JAWA BARAT Iwan G. Tejakusuma
Lebih terperinciKONDISI SOSIAL EKONOMI
Bab 3 KONDISI SOSIAL EKONOMI FENOMENA SOSIAL ANAK JALANAN 21 Bab 3 KONDISI SOSIAL EKONOMI Kota Pekanbaru merupakan ibukota dari Provinsi Riau yang mempunyai wilayah seluas 632,26 Km 2 yang pada tahun 2002
Lebih terperinciSekapur Sirih. Metro, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kota Metro. Muhammad Sholihin, SE., MM.
Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010
Lebih terperinciDari Gorontalo Untuk Indonesia
Dari Gorontalo Untuk Indonesia PENGANTAR Laporan eksekutif Hasil Sensus Penduduk (SP) 2010 Angka sementara Kabupaten Pohuwato ini menyajikan agregat data dasar penduduk yang diperoleh dari pelaksanaan
Lebih terperinciNomor 16 Tahun. (PBB) mengenai. yang telah dilatih. Sensus Penduduk. yang diperoleh dari. dari. setinggi tingginya
Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang Undang Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010 (Population and Housing Census Round 2010), BPS menyelenggarakan
Lebih terperinciStrategi Komprehensif Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer untuk mendukung Sustainabilitas JKN
Strategi Komprehensif Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer untuk mendukung Sustainabilitas JKN Ascobat Gani FKM-UI Indo-HCF Expert Meeting, Jakarta 27 Januari 2018 Defisit pembiayaan JKN Defisit JKN/BPJS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah sekitarnya. Selain itu lahan
Lebih terperinciJumlah penduduk Kota Binjai berdasarkan hasil SP2010 sebanyak jiwa
Jumlah penduduk Kota Binjai berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 246010 jiwa Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan
Lebih terperinciData Agregat per Kecamatan
KOTA ADMINISTRASI JAKARTA SELATAN Data Agregat per Kecamatan Jumlah Penduduk Kota Administrasi Jakarta Selatan berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 2,06 juta jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar
Lebih terperinciSekapur Sirih. Pemalang, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Pemalang. Drs. Dardjo Tahir
Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010
Lebih terperinciDAFTAR TENAGA HONORER KATEGORI II YANG TIDAK LULUS SELEKSI CPNS FORMASI TAHUN 2013 DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA
DAFTAR TENAGA HONORER KATEGORI II YANG TIDAK LULUS SELEKSI CPNS FORMASI TAHUN 2013 DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA NV PESERTA U 1 WAWAN KURNIAWAN 6116-42-01446-3 DINAS PENDIDIKAN - 2 DENI
Lebih terperinciKabupaten Majalengka Dalam Angka
Kabupaten Majalengka Dalam Angka Majalengka Regency InFigure GEOGRAFI DAN IKLIM 2016 Kabupaten Majalengka Dalam Angka 2016 i GEOGRAPHY AND CLIMATE Kabupaten Majalengka Dalam Angka Majalengka regency in
Lebih terperinciBAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten
Lebih terperinciJumlah penduduk Kabupaten Bangkalan berdasarkan hasil SP2010 sebanyak orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,46 persen per tahun
Jumlah penduduk Kabupaten Bangkalan berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 907.255 orang dengan laju pertumbuhan sebesar 1,46 persen per tahun Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-undang Nomor 16 Tahun
Lebih terperinciPENDUDUK POPULATION 4
4 PENDUDUK POPULATION Gambar/Figure 4.1 Penduduk Akhir Tahun Menurut Jenis Kelamin End Year Population by Sex (000 jiwa) 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Sine Ngrambe Jogorogo Kendal Geneng Gerih Kwadungan
Lebih terperinciSekapur Sirih. Rembang, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Rembang. Drs. Karyoto
Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010
Lebih terperinciSekapur. Penutup. Publikasi ini merupakan momentum awal kami sebelum publikasi lain diterbitkan dari hasil pengolahan data final hasil SP2010.
Penutup Sekapur Penyelenggaraan Sensus Penduduk 2010 merupakan hajatan besar bangsa yang hasilnya sangat penting dalam rangka perencanaan pembangunan. Pembangunan yang melalui proses perencanaan yang matang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enok Yanti, 2013
1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahan sebagai sumberdaya alam fisik mempunyai peranan sangat penting dalam segala kehidupan manusia, karena lahan diperlukan manusia untuk tempat tinggal
Lebih terperinciJumlah penduduk Kota Tebing Tinggi berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 145,180 orang dengan sex ratio sebesar 98 persen
Jumlah penduduk Kota Tebing Tinggi berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 145,180 orang dengan sex ratio sebesar 98 persen Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik
Lebih terperinciJumlah RW RT. Luas Area (Km²) %Terhadap Luas Kota. Kecamatan. Kelurahan
Secara administrasi pemerintahan Kota Malang dikepalai oleh Walikota yang juga membawahi koordinasi sampai dengan wilayah administrasi. Jumlah yang ada di kota Malang sebanyak 5 dan jumlah Kelurahan sebanyak
Lebih terperinciKABUPATEN KARIMUN KABUPATEN KARIMUN
KABUPATEN KARIMUN KABUPATEN KARIMUN 16 1 Penutup Sekapur Sirih Penyelenggaraan Sensus Penduduk 2010 merupakan hajatan besar bangsa dengan melibatkan petugas yang banyak dan anggaran yang cukup besar yang
Lebih terperinciKota Tidore Kepulauan. Data Agregat per Kecamatan
Kota Tidore Kepulauan Data Agregat per Kecamatan Penutup Penyelenggaraan Sensus Penduduk merupakan hajatan besar bangsa yang hasilnya sangat penting dalam rangka perencanaan pembangunan. Pembangunan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperoleh secara langsung dari subyek penelitian dalam bentuk panduan
BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang sayur pasar tradisional di kabupaten Majalengka. B. Jenis Data Jenis data dalam penelitian ini merupakan
Lebih terperinciJADWAL PEMERIKSAAN KESEHATAN DAN PEMBERKASAN TENAGA HONORER KATEGORI II DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014
JADWAL DAN TENAGA HONORER KATEGORI II DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2014 NO. NAMA TEMPAT, TGL. LAHIR UNIT KERJA 1 ADE YAYAT NURHIDAYAT Majalengka, 15-01-1980 2 RINA AGUSTINA Majalengka,
Lebih terperinciJadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M Denpasar, Bali, Indonesia
Jadwal Shalat Bulan Januari, 2015 M 01 04:29 04:39 06:01 06:27 12:24 15:51 18:44 19:59 (9:16) 02 04:30 04:40 06:01 06:27 12:24 15:51 18:45 19:59 (9:18) 03 04:30 04:40 06:02 06:28 12:25 15:51 18:45 20:00
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan lahan semakin meningkat seiring dengan pertambahan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya kebutuhan akan lahan dan persaingan dalam penggunaan lahan baik untuk keperluan produksi pertanian, permukiman, industri maupun keperluan lahan yang lain
Lebih terperinciDATA AGREGAT PERKECAMATAN
KABUPATEN BARRU DATA AGREGAT PERKECAMATAN Jumlah penduduk Kabupaten Barru berdasarkan hasil SP2010 sebanyak 165.900 orang dengan laju pertumbuhan sebesar 0,51 persen per tahun BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN
Lebih terperinci