BAB IV KAJIAN PERMASALAHAN JARINGAN DISTRIBUSI DAN PENGEMBANGAN PASAR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

dokumen-dokumen yang mirip
RINCIAN DANA ALOKASI DANA DESA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN ANGGARAN 2016

RINCIN DANA DESA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN ANGGARAN Alokasi Berdasarkan Formula Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin Luas Wilayah IKG

DAFTAR RENCANA UMUM KEGIATAN ( R.U.P )

2.1 KEBIJAKAN RENCANA PENGEMBANGAN MENURUT RTRW. spasial dalam pengembangan wilayah dan kota yang dibentuk atas dasar kesepakatan

BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN

KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

ANALISA DAN RENCANA PENGEMBANGAN. secara garis besar kebutuhan transportasi di Kabupaten Serdang Bedagai dalam

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi Lintang Utara,

BAB I PENDAHULUAN. Pertanian memiliki beberapa sektor seperti peternakan, perikanan, perkebunan,

N O M O R 10 TAH U N 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDAN G BEDAGAI N O M O R 10 TAHUN 2006 TEN TAN G

IDENTIFIKASI LOKASI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH

GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI. wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu

Katalog BPS :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal

BAB II. Gambaran Umum Wilayah Perencanaan 2.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI KEADAAN GEOGRAFI

PENDAHULUAN. Pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan

BAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor

GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai

PENDAHULUAN. ini harus berani bekerja keras guna meningkatkan dan melipat gamdakan produksi

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

PROFIL PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN

BAB 5 PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS

Sebelah Timur : Kabupaten Asahan dan Simalungun. Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang (Sungai Buaya dan Sungai Ular)

Katalog BPS :

TINJAUAN PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. kecukupan pangan bagi suatu bangsa merupakan hal yang sangat strategis untuk

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PENDAHULUAN. raksasa mulai dari pengadaan sarana produksi (bibit, pupuk, pestisida) proses

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 sebanyak 78,3 ribu rumah tangga

BAB V SOLUSI MENINGKATKAN JARINGAN DISTRIBUSI DAN PENGEMBANGAN PASAR

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia di samping kebutuhan

Katalog BPS :

Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2011 Badan Pusat Statistik Kabupaten Serdang Bedagai

FOOD SECURITY : ANALISIS AKSES DAN KETERSEDIAAN DI PROVINSI SUMATERA UTARA SKRIPSI OLEH : RHEMO ADIGUNO AGRIBISNIS

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

I. PENDAHULUAN. sebagai penyedia pangan yang cukup bagi penduduknya dan pendukung

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Katalog BPS :

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

LANGKAH DAN STRATEGI. Paparan Bupati Batu Bara. Pada Tanggal 08 Januari 2015 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian R.

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

TINJAUAN KEBIJAKAN 2-1

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012

PROFIL KECAMATAN BANDAR KHALIFAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Panjang tahun merupakan kelanjutan

BAB V KARAKTERISTIK RESPONDEN

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2008

TINJAUAN PUSTAKA. mall, plaza, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya; Pasar Tradisional adalah

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah kepada masyarakat. Masyarakat sebagai pengguna jasa penyuluhan

PENDAHULUAN. padi begitu besar, sebab padi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

BAB I PENDAHULUAN. Kedaulatan pangan adalah konsep pemenuhan pangan melalui produksi lokal.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan yang

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

Boks 2. PENELUSURAN SUMBER PEMBENTUKAN INFLASI DI KOTA JAMBI: SUATU ANALISIS SISI TATA NIAGA DAN KOMODITAS

PENDAHULUAN. penduduk suatu Negara (Todaro, 1990).

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Menurut Badan Pusat Statistik (2012), Kota Bandar Lampung merupakan

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Banjar termasuk salah satu wilayah di Kecamatan Banjar Kabupaten

4.1. Kebijaksanaan Pengembangan Tata Ruang Wilayah. Kebijaksanan tata ruang Kabupaten Serdang Bedagai meliputi beberapa prinsip dasar, yaitu :

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

Tabel 1 Nilai Tukar Petani Provinsi Sumatera Utara per Subsektor Maret-April 2012 (2007=100)

BAB I. PENDAHULUAN. yang signifikan, dimana pada tahun 2010 yaitu mencapai 8,58% meningkat. hingga pada tahun 2014 yaitu mencapai sebesar 9,91%.

POLA DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN ( Cabai Merah, Daging Sapi, Daging Ayam, Telur dan Beras ) DI KOTA MEDAN SKRIPSI.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

I. PENDAHULUAN. Persentase Produk Domestik Bruto Pertanian (%) * 2009** Lapangan Usaha

Provinsi Sumatera Utara: Demografi

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Perkembangan Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha pada Tahun * (Miliar Rupiah)

Gambar 2. Tingkat Produktivitas Tanaman Unggulan Kab. Garut Tahun

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

I. PENDAHULUAN. Tanaman hortikultura meliputi tanaman sayuran, buah-buahan, dan tanaman

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara pertanian, artinya memegang peranan penting dari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Selain

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN AJIBATA KABUPATEN TOBA SAMOSIR ( )

Berkala Perikanan Terubuk, Februari 2013, hlm ISSN

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan sosial, yaitu berupa kegiatan-kegiatan yang dilakukan suatu negara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. nasional terutama dalam penyediaan lapangan kerja, sumber pendapatan bagi

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

PEMETAAN STRUKTUR PASAR DAN POLA DISTRIBUSI KOMODITAS STRATEGIS PENYUMBANG INFLASI DAERAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN DAN KERAGAAN EKONOMI RUMAHTANGGA PETANI. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan provinsi yang mempunyai

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

56 BAB IV KAJIAN PERMASALAHAN JARINGAN DISTRIBUSI DAN PENGEMBANGAN PASAR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 4.1 Hasil Kajian 4.1.1 Karakteristik Pasar Tradisional Kabupaten Serdang Bedagai Secara umum pasar di Kabupaten Serdang Bedagai merupakan pasar tradsional dengan pusat pasar yang tersebar di beberapa titik yang menurut suatu daerah sekitarnya cukup strategis. Jumlah pasar yang resmi dikelola Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai berjumlah 22 pasar. Adapun pasar yang bukanya harian (tujuh kali seminggu) adalah Pasar Perbaungan yang terletak di Kecamatan Perbaungan, kemudian Pasar Tanjung Beringin yang terletak di Kecamatan Tanjung Beringin, berikutnya Pasar Sei Rampah yang terletak di Ibu Kota Kabupaten Serdang Bedagai dan yang terakhir adalah Pasar Dolok Marsihul yang terletak di Kecamatan Dolok Marsihul. Sedangkan pasar yang mingguan ada di beberapa daerah misalnya saja pasar bengkel yang terkenal dengan barang UKM nya yang bukanya dua kali seminggu yaitu hari selasa dan jumat, begitu juga dengan Pasar Sei Buluh, Pasar Sukar Sari dan juga pasar lainnya. Pasar di Kabupaten Serdang Bedagai jenis mingguan lebih dari 18 pasar, namun tidak dikelola oleh pemerintah daerah. Dalam penelitian ini ada 14 sampel pasar yang dijadikan lokasi penelitian dengan rincian empat pasar yang bukanya seiap hari yaitu ; 1. Perbaungan, 2. Tanjung Beringin, 3. Sei Rampah dan 4. Dolok Masihul. Sembilan pasar mingguan dengan rincian yaitu: 1. Sialang Buah (Sabtu), 2. Sukasari (senin), 3. Kuala Bali (sabtu), 4. Pantai Cermin (Rabu), 5. Desa Pon (Senin dan Kamis), 6. Sei Buluh (Senin dan Kamis), 7. Sipispis (Kamis), 8. Bingkat (Sabtu) dan 9. Juhar (Rabu) serta satu pasar harian non pemerintah yang berlokasi di Desa Firdaus (pasar lelo). 60

Untuk mengkaji distribusi dan arus barang di pasar tradisional Kabupaten Serdang Bedagai dipilih 12 produk pasar yang menjadi kebutuhan utama dan sumber dayanya berada di sekitar Kabupaten Serdang Bedagai. Produk yang dijadikan sampel adalah : Beras, Minyak Goreng, Jagung, Daging (Sapi/Kambing), Ayam, Telur (Ayam/Bebek), Sayur-sayuran, Buah Buahan, Kelapa, Hasil Tangkapan Laut, Ikan Lele, dan Sandang (Pakaian) a. Karasteristik Pedagang Pasar Tradisional Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden (pedagang) yang telah berdagang lebih dari 5 tahun sebanyak 48.94%, sedangkan pedagang yang berdagang kurang dari 5 tahun sebanyak 51,06. Berikut tabel pengalaman berdagang: Tabel 4.1 Karasteristik Respoden Menurut Pengalaman Berdagang No Lama Berdagang Pedagang Pasar (Persentase) 1. < 5 tahun 51.06% 2. > 5 tahun 48.94% Sumber : Penelitian Lapangan Berikutnya hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) adalah 9%, pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 24% dan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Umun (SMU) adalah 40%. Berikut tabel pembagian responden sesuai karasteristik tingkat pendidikannya: Tabel 4.2 Karasteristik Responden Menurut Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Pedagang Pasar (Persentase) 1. Sekolah Dasar (SD) 9% 2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) 24% 3. Sekolah Menengah Umum (SMU) 40% 4. Sarjana (S1) 27% Sumber : Penelitian Lapangan 61

Selanjutnya untuk karasteristik keuntungan pedagang per harinya maka diperoleh hasilnya adalah bahwa keuntungan dibawah Rp 50.000 sebanyak 27%, keuntungan per hari Rp. 50.000 s/d Rp 100.000 sebanyak 29%, pedagang dengan keuntungan antara Rp 100.000 s/d Rp 150.000 sebanyak 16% dan terakhir pedagang dengan keuntungan Rp 150.000 s/d Rp 250.000 sebanyak 11. Berikut tabel karakteristik responden menurut keuntungan berdagang per hari. Tabel 4.3 Karasteristik Responden Menurut Besar Keuntungan Per Hari No Pendapatan / Bulan Pedagang Pasar (Persentase) 1. < Rp.50.000 27% 2. Rp. 50.000 Rp. 100.000 29% 3. Rp. 100.000 Rp. 150.000 16% 4. Rp. 150.000 Rp. 250.000 11% Sumber : Penelitian Lapangan b. Karakteristik Konsumen Pasar Tradisional Hasil penelitian menunjukkan konsumen yang berbelanja di pasar tradisional didominasi oleh jenis kelamin perempuan. Persentase jumlah konsumen perempuan mencapai 93% sedangkan laki laki hanya 7%. Berikut tabel karakteristik konsumen berdasarkan jenis kelamin. Tabel 4.4 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin NO Jenis Kelamin Konsumen Pasar (Persentase) 1. Laki-Laki 7% 2. Perempuan 93% Sumber : Penelitian Lapangan Selanjutnya karakteristik konsumen berdasarkan sebaran usia didominasi oleh usia produktif 21-30 Tahun sebesar 52% dan 21 30 Tahun sebesar 33 %. Berikut tabel karakteristik konsumen berdasarkan usia. 62

Tabel 4.5 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Usia No. Pendidikan Konsumen Pasar (Persentase) 1. 0-10 0% 2. 11-20 2% 3. 21-30 52% 4. 31-40 33% 5. 41-50 8% 6. 51-60 5% 7. 61-70 1% Sumber : Penelitian Lapangan Tingkat pendidikan konsumen pasar tradisional tamatan SD sebesar 12 %, sedangkan tingkat pendidikan SMP sebesar 25% dan tingkat pendidikan SMU sebesar 53 %.). Berikut tabel karakteristik responden konsumen menurut tingkat pendidikan. Tabel. 4.6 Karakteristik Konsumen Menurut Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Konsumen Pasar (Persentase) 1 SD (Sekolah Dasar) 12% 2 SMP (Sekolah Menengah Pertama) 25% 3 SMU (Sekolah Menengah Umum) 53% 4 S-1 (Sarjana) 4% 5 S-2 (Pasca Sarjana) 2% 6 Lainnya 4% Sumber : Penelitian Lapangan Masih berlakunya mekanisme tawar menawar yang menjadi ciri utama pasar tradisional menjadi alasan utama para konsumen memilih berbelanja di pasar tradisional. 86 % konsumen memilih berbelanja di pasar tradisional karena harganya bisa ditawar, 8% memilih karena jarak rumah dan lokasi pasar berdekatan dan 4 % karena barangnya masih segar. Berikut alasan konsumen berbelanja di pasar tradisional 63

Tabel 4.7 Karakteristik Konsumen Alasan Memilih Pasar Tradisional No Alasan Konsumen Pasar (persen) 1. Harganya bisa ditawar 86% 2. Baragnya masih segar 4% 3. Dekat Rumah 8% 4. Lebih cepat 0% 5. Lebih aman 0% 6. Tidak Menjawab 3% Sumber : Penelitian Lapangan Karakteristik konsumen pasar tradisional berdasarkan pekerjaan 38% konsumen yang melakukan transaksi di pasar ini adalah Ibu rumah tangga, kemudian sebanyak 29% konsumen memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta, dan sebanyak 18% memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta, 4% konsumen di Kabupaten Serdang Bedagai memiliki pekerjaan sebagai pegawai negeri, sementara 11% konsumen Kabupaten Serdang Bedagai memiliki pekerjaan selain pegawai negeri, pegawai swasta, Ibu rumah tangga dan wiraswasta. Berikut tabel karakteristik konsumen pasar tradisional permanen Kab. Serdang Bedagai menurut jenis pekerjaan. Tabel. 4.8 Karakteristik Konsumen Berdasarkan Jenis Pekerjaan No Pekerjaan Konsumen Pasar Tradisional (Persentase) 1 Pegawai Negeri 4% 2 Pegawai Swasta 18% 3 Ibu Rumah Tangga 38% 4 Wiraswasta 29% 5 Lainnya 11% Sumber : Penelitian Lapangan Pasar tradisional menjadi tempat alternatif bagi konsumen pribadi untuk memenuhi kebutuhan pada produk tertentu dan kondisi tertentu pula. Kebanyakan konsumen pasar tradisional juga berbelanja di warung eceran yang berada di dekat tempat tinggalnya. Sebanyak 61 % konsumen yang berbelanja di pasar tradisional menyatakan toko/warung dekat rumah 64

sebagai lokasi yang disukai untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, sedangkan konsumen yang menyukai pasar tradiosional hanya 38%. Berikut tabel kakteristik konsumen lokasi belanja yang disukai Tabel 4.9 Karakteristik Konsumen Tempat Belanja Yang Disukai No Jawaban Konsumen Pasar Tradisional (persen) 1. Toko/warung dekat rumah 61% 2. Minimarket 2% 3. Pasar Tradisional 35% 4. Tidak Menjawab 2% Sumber : Penelitian Lapangan Konsumen memilih warung serta pasar tradisional sebagai tempat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari karena harganya murah dan lokasi yang strategis (dekat dengan tempat tinggal). Berikut tabel karakteristik konsumen memilih lokasi berbelanja. Tabel 4.10 Karakteristik Konsumen Alasan Memilih Tempat Belanja No Jawaban Konsumen Pasar Tradisional (persen) 1. Harganya murah 47% 2. Suasananya nyaman 1% 3. Barangnya lengkap 1% 4. Lokasinya strategis 20% 5. Tempatnya bersih 2% 6. Lain Lain 27% 7. Tidak Menjawab 3% Sumber : Penelitian Lapangan Walaupun memiliki selisih harga jka dibandingkan dengan pasar tradisinal toko/warung dekat rumah menyediakan kepraktisan untuk berbelanja, diantaranya akses menuju toko/warung dekat rumah sangat mudah karena berada di sekitar tempat tinggal sehingga tidak membutuhkan biaya tranportasi yang harus dikeluarkan jika berbelanja di pasar tradisional. Keadaan barang 65

yang relatif sama dengan pasar tradiosional menjadikan warung menjadi pilihan utama konsumen pribadi. b. Karakteristik Produk Pasar Tradisional Hasil penelitian menunjukkan bahwa 91 % barang/produk yang dijual di pasar tradisional adalah barang/produk yang tersedia setiap hari, hanya 5% yang merupakan produk musiman. Berikut tabel karakteristik produk berdasarkan ketersediaanya. Tabel 4.11 Karakteristik Produk Berdasarkan Ketersediannya No Kriteria Produk Produk Pasar Tradisional (Persentase) 1. Setiap hari ada 83% 2. Musiman 5% 3. Setiap hari ada sebagian musiman 7% 4. Tidak Menjawab 5% Sumber : Penelitian Lapangan Produk yang dipasarkan di pasar tradisional didominasi barang yang berasal dari agen sebesar 90% sedangkan yang langsung dari petani hanya 9%. Berikut tabel karakteristik produk berdasarkan asal produk. Tabel 4.12 Karakteristik Produk Berdasarkan Asal No Asal Produk Produk Pasar Tradisional (Persentase) 1. Petani 9% 2. Tengkula 0% 3. Petani dan Tengkulak 1% 4. Agen 90% Sumber : Penelitian Lapangan 66

Produk yang sebagian besar didatangkan melalui agen diperoleh dengan cara spontanitas tergantung kebutuhan pasar sebesar 42%, 29% produk diperoleh dengan cara dipesan terlebih dahulu. Berikut tabel karakteristik cara pemesanan produk Tabel 4.13 Karakteristik Produk Berdasarkan Cara Pemesanan No Cara Memesan Produk Produk Pasar Tradisional (Persentase) 1. Memesan terlebih dahulu 29% 2. Spontanitas 42% 3. Sebagian memesan dan sebagian spontanitas 29% Sumber : Penelitian Lapangan Selanjutnya produk yang ada di pasar tradisonal dipasarkan dengan cara pembeli datang ke pasar. Dari hasil responden menunjukkan 100% mekanisme penjualan produk dilakukan oleh pedangang ke pembeli dengan pertemuan langsung dengan cara pembeli datang datang ke pasar. Berikut tabel karakteristik distribusi produk Tabel 4.14 Karakteristik Produk Berdasarkan Sistem Distribusi No Cara Memesan Produk Produk Pasar Tradisional (Persentase) 1. Mengirim ke pembeli 0% 2. Pembeli datang ke pasar 100% 3. Mengirim ke pembeli dan pembeli datang ke Pasar 0% Sumber : Penelitian Lapangan Dari hasil penelitian arus barang di pasar tradisional terhadap 12 produk/barang dipasarkan secara lokal di sekitar lokasi pasar. Produk yang beredar di pasar tradisional kabupaten Serdang Bedagai berasal dari kabupaten Serdang Bedagai dan Daerah Sekitarnya. Berikut Tabel Distribusi Produk di pasar tradisional Kabupaten Serdang Bedagai. 67

Sialang Buah Kuala Bali Serbajadi Kajian Jaringan Distribusi dan Pengembangan Pasar di Kabupaten Serdang Bedagai 2012 Tabel 4.15 Karakteristik Produk Sistem Arus Barang Lokasi Pasar Jenis Daerah Asal Daerah Pemasaran Beras Tebing tinggi Teluk Mengkudu Sialang Buah Minyak Goreng Tebing tinggi Teluk Mengkudu Sialang Buah Jagung Tebing tinggi Teluk Mengkudu Sialang Buah Daging (Sapi/Kambing) Perbaungan Sialang Buah Matapao Ayam Tebing tinggi Teluk Mengkudu Telur (Ayam/Bebek) Tebing tinggi Teluk Mengkudu Sayur-sayuran Sialang Buah Sialang Buah Matapao Hasil Tangkapan Laut TPI Sialang Buah Teluk Mengkudu Sialang Buah Setrak Sidodadi Sandang (Pakaian) Medan Teluk Mengkudu Sialang Buah Beras Tebing tinggi Pegajahan R. Sialang Minyak Goreng Tebing tinggi Pegajahan R. Sialang Jagung Tebing tinggi Pegajahan R. Sialang Sayur-sayuran Pajak baru Perbaungan Sukasari Pegajahan Buah Buahan L. Pakam Sukasari Pegajahan Hasil Tangkapan Laut Bedagai Sukasari Pegajahan Sandang (Pakaian) Medan Sukasari Sayur-sayuran Medan, Galang Kuala Bali Karang Tengah Tanjung Harap Buah Buahan Medan Serbajadi Hasil Tangkapan Laut Pagurawan Serbajadi Sandang (Pakaian) Medan Kuala Bali Karang Tengah Tanjung Harap 68

Pantai Cermin Perbaungan Desa Pon Kajian Jaringan Distribusi dan Pengembangan Pasar di Kabupaten Serdang Bedagai 2012 Lokasi Pasar Jenis Daerah Asal Daerah Pemasaran Beras Perbaungan P. Cermin Minyak Goreng Perbaungan P. Cermin Jagung Perbaungan P. Cermin Telur (Ayam/Bebek) Perbaungan Batang Alai Pantai Cermin P. Cermin Sayur-sayuran Medan P. Cermin Buah Buahan Berastagi Medan P. Cermin Kelapa P. Cermin Perbaungan P. Cermin Hasil Tangkapan Laut Sialang Buah, Bedagai sekitar P. Cermin Sandang (Pakaian) Medan Perbaungan P. Cermin Beras Tebing Tinggi Perbaungan Sialang Buah Minyak Goreng Tebing Tinggi Perbaungan Sialang Buah Jagung Tebing Tinggi Sialang Buah Daging (Sapi/Kambing) Perbaungan Perbaungan, Pegajahan Ayam Tebing Tinggi Perbaungan Perbaungan Pegajahan Telur (Ayam/Bebek) Tebing Tinggi Perbaungan Sayur-sayuran Medan Perbaungan Buah Buahan Medan Perbaungan Hasil Tangkapan Laut Pagurawan Perbaungan Sandang (Pakaian) Medan Perbaungan Pegajahan Daging (Sapi/Kambing) Perbaungan Kp. Pon, Sei Bamban Ayam Tebing Tinggi Kp. Pon Sei Bamban Sei Buluh Gempolan Sayur-sayuran Perbaungan Kp. Pon Sei Bamban Suka Damai Buah Buahan Berastagi B. Bayu Gudang Garam R. Sialang Kp. Pon Gempolan Sei Bamban Ikan Lele Tebingtinggi Kp. Pon Sei Bamban 69

Sei Buluh Sipispis Bingkat Tanjung Beringin Kajian Jaringan Distribusi dan Pengembangan Pasar di Kabupaten Serdang Bedagai 2012 Lokasi Pasar Jenis Daerah Asal Daerah Pemasaran Sandang (Pakaian) Medan Kp. Pon Sei Bamban Penggalangan Beras Tj. Buluh Sei Buluh Minyak Goreng Tj. Buluh Sei Buluh Jagung Tj. Buluh Sei Buluh Daging (Sapi/Kambing) Perbaungan Sei Buluh Lubuk Bayas Ayam Tebingtinggi Naga Kisar Sayur-sayuran Medan, Perbaungan Sei Buluh Tanah Raja Buah Buahan Berastagi Sei Buluh Sei Sijenggi Lubuk Bayas Hasil Tangkapan Laut Bedagai, Sialang Buah Sei Buluh Sei Sijenggi Ikan Lele Perbaungan Lubuk Bayas Kelapa Bogak Sei Buluh Sayur-sayuran Siantar Sindaraya pondok senen nagaraja Bantong Serbananti Buah Buahan Siantar Ds. Sipispis Hasil Tangkapan Laut Brohol T. Tinggi Sipispis Ds. Sipispis Serbananti Sambosar (Simalungun) Sandang (Pakaian) Siantar Ds. Sipispis Sayur-sayuran Perbaungan Bingkat Pegajahan Buah Buahan Pakam, Medan Bingkat Pegajahan Hasil Tangkapan Laut Sialang Buah, Bedagai Bingkat Pegajahan Sandang (Pakaian) Medan Bingkat Pegajahan Sayur-sayuran Buah Buahan Kabanjahe Rampah Bedagai Berastagi Sidempuan Tj. Beringin Tj. Beringin 70

Rampah Kajian Jaringan Distribusi dan Pengembangan Pasar di Kabupaten Serdang Bedagai 2012 Lokasi Pasar Sandang (Pakaian) Jenis Daerah Asal Daerah Pemasaran T. Tinggi Medan Ds. Tj. Beringin Nagur Mangga Dua Beras Minyak Goreng Daging (Sapi/Kambing) T. Tinggi Firdaus Sei Rampah Tebing Tinggi Sei Rampah Siantar Sei Rampah Perbaungan Firdaus Sei Rampah Sei Rampah Firdaus Firdaus Sei Rampah Mangga Dua P. Budiman Sei Bamban Kp. Pon Sei Bamban Ayam T. Tinggi Sei Rampah Matapao Firdaus Mangga Dua Sukajadi Telur (Ayam/Bebek) Pakam Sei Rampah Firdaus Sei Rampah Sayur-sayuran Medan Sei Rampah C. Lobang Firdaus Sei Bamban Mangga Dua Kp. Pon Hasil Tangkapan Laut Bedagai Kuala Sialang Buah Sei Rampah Sei Bamban Firdaus Sandang (Pakaian) Medan C. Lobang Firdaus Mangga Dua Juhar Daging (Sapi/Kambing) T. Tinggi Juhar, Kayu Besar, Bandar Khalifah Sayur-sayuran Siantar Juhar, Gelam dan Kayu Besar Buah Buahan Sidempuan Medan Juhar Bandar Khalifah Pematang Bulu Kp. Soto P. Pala Kp. Juhar 71

Dolok Masihul Lelo Firdaus Kajian Jaringan Distribusi dan Pengembangan Pasar di Kabupaten Serdang Bedagai 2012 Lokasi Pasar Jenis Daerah Asal Daerah Pemasaran Hasil Tangkapan Laut Pagurawan Bedagai Juhar Bandar Khalifah Ikan Lele Mangga Dua Sandang (Pakaian) T. Tinggi Juhar Kayu Besar Beras Tebing Tinggi Pekan Dolok Masihul Minyak Goreng Tebing Tinggi Pekan Dolok Masihul Jagung Tebing Tinggi Pekan Dolok Masihul Daging (Sapi/Kambing) Dolok Masihul Sekitar Dolok Masihul Ayam Tebing Negeri Dolok Rambung Sialang Martebing Silo Doyong Sidiam-diam Telur (Ayam/Bebek) Pantai Labu Sekitar Dolok Masihul Sayur-sayuran Medan dan Galang Sekitar Dolok Masihul Buah Buahan Medan Sekitar Dolok Masihul Kelapa Hasil Tangkapan Laut Sialang Buah Tanjung Balai Bedagai Sekitar Dolok Masihul Sekitar Dolok Masihul Sarang Ginting Martebing Sandang (Pakaian) Medan Sekitar Dolok Masihul Sayur-sayuran Medan Pematang Siantar Perbaungan Firdaus Cempedak Lobang Simpang Empat Belidaan Buah Buahan Hasil Tangkapan Laut Firdaus Berastagi Pagurawan Tanjung Balai Batu Bara Firdaus Cempedak Lobang Simpang Empat Belidaan Firdaus Cempedak Lobang Simpang Empat Belidaan Ikan Lele Kampung Pon Firdaus Cempedak Lobang Simpang Empat Belidaan Sandang (Pakaian) Medan Firdaus Cempedak Lobang Simpang Empat Belidaan 72

Daerah sekitar yang menjadi pemasok produk di pasar tradisional Kabupaten Serdang Bedagai adalah kota Medan, Siantar, Tebingtinggi, Batu Bara, Tanjung Balai dan Berastagi. Daerah ini memasok produk seperti beras, minyak goreng, ikan lele, hasil tangkapan laut, sandang dan buah-buah. c. Revitasilasi Sarana dan Prasarana Pasar Jika dilihat pada kondisi pasar tradisional saat ini di Kabupaten Serdang Bedagai diketahui bahwa bangunan pasar dapat dikatakan cukup memadai hal ini terbukti dengan terlihatnya bentuk arsitektur bangunan yang cukup menarik dengan konsep budaya melayu, dan terus dilakukannya perbaikan fisik di berbbagai lokasi pasar. Namun berdasarkan hasil penerlitian baik pedagang maupun pembeli sepakat ada beberapa aspek yang perlu diperbaiki baik dari aspek pengelolaan dan fisik. Dari sektor pengelolaan ada keinginan dari sebagian besar pembeli agar pemerintah dapat membangun dan mengelola pasar grosir yang saat in belum ada di Kabupaten Serdang Bedagai. Sebanyak 42% responden menginginkan terbentuknya pasar grosir di Kabupaten Serdang Bedagai sedangkan responden lainnya menginkan bentuk pasar yang sama dengan keadaan saat in namun dengan fasilitas yang lebih baik. Tabel 4.16 Bentuk Revitasilisai Yang Diinginkan No Bentuk Revitalisasi Konsumen Pasar Tradisional (Persentase) 1. Seperti Supermarket 4% 2. Seperti Yang ada sekarang 31% 3. Pasar grosir 42% 4. Tidak Menjawab 24% 73

Kondisi pasar yang menjadi perhatian saat ini adalah penataan stan yang buruk serta sarana prasarana yang kurang memadai. Sebanyak 42 % konsumen menilai sarana dan prasarana yang kurang memadai menyebabkan kondisi pasar saat ini tidak baik, diikuti dengan penataan stan yang buruk sebesar 36%, lokasi yang tidak strategis 5%, kebersihan yang tidak terjaga dan barang yang tidak lengkap masing-masing 4%. Tabel 4.17 Penilaian Terhadaf Sarana dan Prasarana No Bentuk Revitalisasi Konsumen Pasar Tradisional (Persentase) 1. Penataan stan yang buruk 36% 2. Kebersihan yang tidak terjaga 4% 3. Sarana dan prasarana yang kurang memadai 42% 4. Pedagangnya tidak ramah 2% 5. Lokasi tidak strategis 5% 6. Barangnya tidak lengkap 4% 7. Pedagangnya tidak jujur 2% 8. Kurang aman 0% 9. Tidak Menjawab 6% Rendahnya ketersediaan sarana dan prasana di pasar tradisional menyebabkan perkembangan pasar menjadi tidak optimal. Keberadaan pasar dengan sarana dan prasarana yang buruk membutuhkan perhatian pemerintah dari segi penyediaan dana untuk revitalisasi pasar-pasar tradisional. Sebanyak 30 % responden menginginkan fasilitas darinase untuk mendukung kebersihan pasar, 23 % responden memilih jalan menuju pasar, 20% memilih fasilitas MCK, 16% memilih halaman pasar untuk kebutuhan parkir kendaraan serta 11% responden memilih penataan stan. 74

Tabel 4.18 Sarana dan Prasarana Yang Ingin DIrevitalisasi No Fasilitas Revitalisasi Konsumen Pasar Tradisional (Persentase) 1. Drainase/Kebersihan 30% 2. Halaman Pasar/Parkir 16% 3. Jalan menuju pasar 23% 4. MCK 20% 5. Penataan Stan/Kios 11% 4.2 Pembahasan Jika ditinjau dari letak geografis Kabupaten Serdang Bedagai yang memiliki area seluas 1.900,22 km 2 terdiri dari 17 kecamatan dan 237 desa serta 6 kelurahan defenitif, memiliki potensi yang luar perdagangan yang sangat potensial. Posisi kabupaten Serdang Bedagai diapit oleh beberapa kabupaten, disebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Simalungun dan Batubara, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Simalungun dan sebelah utara berbatasan dengan selat malaka. Kondisi ini didukung dengan keberadaan jalan lintas sumatera yang melalui Kabupaten Serdang Bedagai dari Kecamatan Perbaungan sampai Kecamatan Tebing Syahbandar. Jalan merupakan sarana yang penting untuk memperlancar dan mendorong roda perekonomian. Kondisi jalan yang baik akan meningkatkan mobilitas penduduk dan distribusi barang-barang dari satu daerah ke daerah lain. Panjang jalan di seluruh Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2011 mencapai 2.118.260 km yang terbagi atas jalan negara 92.590 km, jalan propinsi 136.240 km dan jalan kabupaten 1.463.950 km. Selain potensi dari letak geografis, Kabupaten Serdang Bedagai memiliki potensi konsumen pasar yang sangat baik. Jumlah penduduk Kabupaten Serdang Bedagai berjumlah 75

599.941 jiwa dengan komposisi jumlah penduduk laki-laki 301.386 jiwa dan perempuan 298.555 jiwa. Kepadatan penduduk Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2011 adalah sebesar 316 jiwa/km 2. Kepadatan penduduk terbesar adalah di kecamatan Perbaungan yaitu sebesar 907 jiwa/km 2, disusul kecamatan Teluk Mengkudu 619 jiwa/km 2, Sei Bamban 597 jiwa/km 2. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan penduduk terendah adalah kecamatan Kotarih 103 jiwa/km 2, dan Kecamatan Bintang Bayu 111jiwa/Km 2. Ditinjau dari segi persebaran penduduk, jumlah penduduk terbesar adalah di kecamatan Perbaungan yaitu sebesar 101.278 jiwa atau sebesar 16,88 persen dari seluruh penduduk Kabupaten Serdang Bedagai. Jumlah penduduk terendah ada di Kecamatan Kotarih yaitu sebesar 8.035 jiwa atau 1,34 persen Sebagai bentuk pusat-pusat perekonomian di daerah Kabupaten Serdang Bedagai terdapat pusat-pusat pasar yang tersebar di beberapa titik di Kabupaten Serdang Bedagai. Pasar di Kabupaten Serdang Bedagai menjadi tempat pertemuan anatara pedagang dan pembeli menajdi salah satu indikator perekonomian Serdang Bedagai. Perekonomian di suatu daerah tidak dapat di pisahkan dari mobilisasi perdagangan di daerahnya, baik itu antar daerah ataupun ke luar daerah seperti di lingkungan Kabupaten Serdang Bedagai. Pasar di Kabupaten Serdang Bedagai memiliki beberapa jenis bila dilihat dari volume kegiatannya dan rutinitas pasar dalam seminggu. Secara umum pasar di Kabupaten Serdang Bedagai merupakan pasar tradsional dengan pusat pasar yang tersebar di beberapa titik yang menurut suatu daerah sekitarnya cukup strategis. Jumlah pasar yang resmi dikelola pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai berjumlah 22 pasar. Dilihat dari sebaran lokasi pasar, dari 17 kecamatan yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai hampir seluruh Kecamatan telah dilayani oleh pasar yang dikelola pemerintah. Kecamatan yang telah dilayani oleh pasar pemerintah anatara lain : Kecamatan Bandar Khalifah, 76

Kecamatan Dolok Masihul, Kecamatan Kotarih, Kecamatan Pantai Cermin, Kecamatan Pegajahan, Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Sei Bamban, Kecamatan Sei Rampah, Kecamatan Serbajadi, Kecamatan Silinda, Kecamatan Sipispis, Kecamatan Tanjung Beringin dan Kecamatan Teluk Mengkudu. Dari dua puluh dua pasar yang dikelola pemerintah, pasar yang beroperasi setiap hari (tujuh kali seminggu) hanya terdapat 4 buah pasar yang juga hanya berada di 4 kecamatan yaitu Kecamatan Perbaungan, Kecamatan Tanjung Beringin, Kecamatan Sei Rampah dan Kecamatan Dolok Masihul. Lokasi pasar harian adalah Pasar Perbaungan yang terletak di Kecamatan Perbaungan, kemudian Pasar Tanjung Beringin yang terletak di Kecamatan Tanjung Beringin, berikutnya Pasar Sei Rampah yang terletak di Ibu Kota Kabupaten Serdang Bedagai dan yang terahir adalah Pasar Dolok Marsihul yang terletak di Kecamatan Dolok Marsihul. Sedangkan selebihnya hanya beroperasi mingguan, ada yang beroperasi 2 kali dalam semingu dan ada pula yang hanya beroperasi 1 kali dalam seminggu. Pasar yang beroperasi 2 kali dalam seminggu adalah pasar Sei Buluh yang berada di Kecamatan Perbaungan beroperasi pada hari senin dan kamis dan pasar Kampung Pon yang berada di Kecamatan Sei Bamban beroperasi pada hari kamis dan senin. Pasar yang beroperasi satu kali dalam seminggu adalah pasar Tinokkah yang berada di Kecamatan Sipispis beroperasi pada hari sabtu, pasar Nagur Pane yang berada di Kecamatan Tanjung Beringin beroperasi pada hari sabtu, pasar Juhar yang berada di Kecamatan Bandar Khalifah beroperasi pada hari rabu, pasar Sei Berong yang berada di Kecamatan Bandar Khalifah beroperasi pada hari sabtu, pasar Pekan Selasa yang berada di Kecamatan Dolok Masihul beroperasi pada hari selasa, pasar Kotarih yang berada di Kecamatan Kotarih beroperasi pada hari minggu, pasar Pantai Cermin yang berada di Kecamatan Pantai Cermin beroperasi pada hari rabu, pasar Sukasari yang berada di Kecamatan Pegajahan beroperasi pada hari senin, pasar Bingkat yang berada di Kecamatan Pegajahan beroperasi pada hari 77

sabtu, pasar Kuala Bali yang berada di Kecamatan Serbajadi beroperasi pada hari sabtu, pasar Silinda yang berada di Kecamatan Silinda beroperasi pada hari jumat, pasar Sipispis yang berada di Kecamatan Sipispis beroperasi pada hari kamis, pasar Marjanji yang berada di Kecamatan Sipispis beroperasi pada hari jumat, pasar Sialang Buah yang berada di Kecamatan Teluk Mengkudu beroperasi pada hari sabtu, dan pasar Matapao yang berada di Kecamatan Teluk Mengkudu beroperasi pada hari minggu. Perkembangan kesejahteraan penduduk mempegaruhi kemampuan daya beli penduduk terhadap kebutuhan hidupnya. Perkembangan kesejahteraan dapat diukur melalui tingkat pendapatan. Secara umum selama periode 2008-2010 tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten Serdang Bedagai mengalami penigkatan pengeluaran per kapita sebagai proxy pendapatan, baik secara nominal maupun riil. Pengeluaran rata-rata penduduk Serdang Bedagai pada tahun 2011 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp. 597.894 yang terdiri dari Rp. 347.666,- untuk pengeluaran makanan dan Rp. 250.228 untuk pengeluaran non makanan. Dalam pemenuhan kebutuhan makanan dan non makanan, masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai masih memilih pasar tradisional sebagai alternatif tempat berbelanja. Masih berlakunya mekanisme tawar menawar yang menjadi ciri utama pasar tradisional menjadi alasan utama para konsumen memilih berbelanja di pasar tradisional. 86 % konsumen memilih berbelanja di pasar tradisional karena harganya bisa ditawar, 8% memilih karena jarak rumah dan lokasi pasar berdekatan dan 4 % karena barangnya masih segar. Tawar menawar yang merupakan ciri khas pasar tradisional yang tidak dapat ditemukan di pasar modern. Hal ini sesuai dengan karakteristik konsumen pasar yang didominasi oleh konsumen yang bejenis kelamin 78

peremepuan. Hampir 93 % konsumen pasar tradisional adalah perempuan, yang berada diusia produktif 20 40 tahun. Faktor pendidikan juga mempengaruhi pilihan masyarakat Serdang Bedagai memilih pasar tradisional menjadi tempat berbelanja untuk memnuhi kebutuhan sehari-hari. Sebanyak 53% konsumen pasar tradisional adalah tamatan Sekolah Menengah Umum (SMU), 25 % adalah tamatan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 12 % adalah tamatan Sekolah Dasar(SD). Waktu luang yang dimiliki oleh sebagian besar konsumen juga menjadi faktor pendukung masyarakat Serdang Bedagai memilih pasar sebagai tempat berbelanja. Berdasarkan penelitian di lapangan 38 % konsumen pasar tradisional adalah ibu rumah tangga yang tidak bekerja, sehingga memiliki fleksibilitas waktu untuk berbelanja. 29% adalah wiraswasta, 18 % adalah pegawai swasta. Namun tidak semua masyarakat Serdang Bedagai memilih berbelanja langsung ke pasar tradisional (yang dikelola pemerintah). Jumlah pasar tradisional yang tidak tersebar secara merata di setiap kecamatan dan jadwal operasional pasar yang tidak buka setiap harinya menjadi kendala bagi masyarakat untuk berbelanja di pasar tradisional. Letak geografis Kabupaten Serdang bedagai yang luas menyebabkan pasar di kecamatan belum mampu melayani seluruh masyarakat yang ada di kecamatan teresbut. Jarak dari desa menuju pasar yang kebanyakan berada di pusat kecamatan menjadi persoaln yang menyebabkan masyarakat tidak berbelanja secara rutin ke pasar tradisonal. Berikut ini adalah desa-desa dalam kecamatan se-kabupaten Serdang Bedagai yang jarak menuju ibu kota kecamatannya sama atau lebih dari 9 km. 79

Tabel 4.19 Jarak Kantor Kepala Desa menuju Ibu Kota Kecamatan Kecamatan Desa Jarak Ke Ibu Kota Kecamatan (km) Kotarih Huta Galuh 9 Bintang Bayu Damak Tulong Buho 10 Ujung Negeri Kahan 9 Bandar Pinang Rambu 10 Panombean 10 Dolok Masihul Bah Kerapuh 13 Dolok Sagala 10 Bukit Cermin Hilir 13 Ujung Silau 10 Bantan 9 Batu 12 10 Silau Merawan 10 Batu 13 9 Durian Pulau 11 Blok 10 10 Huta Nauli 11 Mala Sari 18 Sipispis Rimbun 10 Mariah Nagur 36 Bulu Duri 10 Gunung Manako 22 Damak Urat 24 Simalas 25 Sibaru 25 Gunung Pane 12 Dolok Mearwan Nagaraja I 9 Pabatu VI 9 Afdeling VI Dolok Hilir 15 Afdeling VIi Dolok Hilir 17 Bah Damar 10 Korajim 14 Tebing Tinggi Naga Kesiangan 11 Gunung Kataran 17 Penongol 10 Kedai Damar 15 Paya Lombang 10 Paya Mabar 10 Sei Periok 18 Tebing Syahbandar Kuta Pinang 14 Tanah Besih 18 Paya Pasir 14 Binjai 17 Penggalangan 20 Sei Rampah Rambung Sialang Tengah 18 Rambung Sialang Hulu 20 Pergulaan 22 Sinar Kasih 18 Sei Parit 1 80

Kecamatan Desa Jarak Ke Ibu Kota Kecamatan (km) Rambung Estate 13 Rambung Sialang HIlir 19 Simpang Empat 11 Silau Rakyat 11 Sei Bamban Sei Belutu 10 Teluk Mengkudu Sei Buluh 11 Pematang Kuala 11 Perbaungan Tanjung Buluh 10 Sei Buluh 12 Tanah Merah 13 Lubuk Bayas 15 Sei Naga Lawan 16 Lubuk Rotan 15 Kesatuan 10 Pematang Taal 15 Lubuk Dendang 10 Pegajahan Tanjung Putus 22 Jati Mulyo 12 Karang Anyar 9 Pantai Cermin Pematang Kasih 10 Naga Kisar 15 Lubuk Saban 10 Keterbatasan jumlah pasar, jadwal operasi dan jarak menuju pasar menyebabkan banyak pasar tradisonal yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat menjamur di berbagai tempat yang lokasinya lebih dekat dibandingkan dengan psar tradisional yang dikelola pemerintah. Hal ini secara arif harus disikapi oleh Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dengan mengeluarkan kebijakan mengenai penyelenggaraan pasar agar tidak menyebabkan pasar-pasar yang telah ada sebelumnya kehilangan konsumen namun demikian tetap mempertimbangkan kemudahan akses bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Munculnya pasar modern di berbagai tempat juga memperngaruhi pola masyarakat dalam berbelanja terutama di kalangan masyarakat yang berpendidikan dan mempunyai pekerjaan. Karena keberadaan masar modern yang berada di lokasi strategis dan jam 81

operasional yang lebih lama. Berkaitan dengan pasra modern ini pemerintah daerah juga harus membuat aturan tentang keberadaan pasar modern agar tidak mengganggu keberadaan pasar tradisional. Namun di tengah ketebatasan yang dimiliki pasar tradisional memunculkan peluang bagi masyarakat lokal untuk menjadi pedagang eceran di desa dimana ia tinggal. Berdasarkan penelitian di lapangan 61 % responden menyatakan lebih suka berbelanja di warung dekat rumah sedangkan yang memilih pasar tradisional hanya 35 %. Hal ini menunjukkan bahwa ada dua jenis konsumen yang berbelanja di pasar tradiosional. Konsumen pertama adalah pemakai langsung; dalam artian konsumen yang berbelanja di psar tradisional secara rutin untuk digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Konsumen kedua adalah pedagang eceran; dalam artian konsumen yang berbelanja di pasar tradisonal secara rutin untuk dijula kembali di toko/warung yang berada di desa dimana ia tinggal. Konsumen pemakai langsung biasanya berbelanja di pasar mingguan yang berada di sekitar desa tempat tinggalnya, sedangkan pedagang eceran lebih memilih pasar harian yang beroperasi setiap hari. Selain jaraknya yang relatif dekat dengan rumah, toko/warung menjadi pilihan masyarakat dikarenakan barang kebutuhan sehari-hari dapat dibeli setiap saat tanpa harus menumpuk barang di rumah. Kemampuan masyarakat serdang bedagai dilihat dari pengeluaran perkapita yang masih didominasi pengeluaran utnuk makanan menunjukkan kemampuan daya beli masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai masih dalam tarat pemenuhan kebutuhan primer. Kemampuan masyarakat yang rendah tersebut menyebabkan kebanyakan masyarakat memenuhi kebutuhan hariannya di warung-warung yang berada di sekitar tempat tinggal. Pasar tradisonal menjadi alternatif jika ada kebutuhan khusus untuk penyelenggaraan acara-acara tertentu seperti pesta dll. 82

Produk yang dijual di pasar tradisional adalah produk-produk kebutuhan masyarakat sehari-hari. Dari hasil penelitian produk-produk yang di pasarkan di pasar tradisional Kabupaten Serdang Bedagai sebagian besar berasal dari kecamatan yang merupakan Pusat Pelayanan Kegiatan dan daerah interland yang berada di sekitar Kabupaten Serdang Bedagai. Kecamatan yang menjadi sumber produk pasar tradisional adalah Kecamatan Perbaungan dan Dolok Masihul, sedangkan daerah interland yang menjadi sumber produk-produk yang dipasarkan di pasar tradisional Kabupaten Serdang Bedagai adalah Kota Tebing Tinggi, Kota Medan, dan Kota Sinatar. Sebagai contoh produk beras yang kebanyakan di datangkan dari Kota Tebing Tinggi, walaupun Kabupaten Serdang Bedagai adalah pengahasil beras yang menjadi salah satu daerah penunjang produksi beras nasional. Menurut data BPS Kabupaten Serdang Bedagai produksi padi di Kabupaten Serdang Bedagai pada tahun 2010 mencapai 365.316 ton yang tersebar di seluruh kecamatan selain Kecamatan Dolok Merawan. Jika produk ini adalah gabah kering panen maka dengan angka konversi GKP ke GKG 86,02 persen maka diperoleh 314.425 ton GKP. Jika angka rendemen penggilingan yang digunakan adalah 62,74 persen diperoleh 197.157 ton beras. Dengan menggunakan asumsi konsumsi beras 139 kg perkapita per tahun maka kebutuhan beras Serdang Bedagai hanya mencapai 82.619 ton per tahun. Walaupun secara volume, kebutuhan beras masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai tercukupi namun jka dilihat asal produk kebanyakan produk beras berasal dari Kota Tebing Tinggi. Hal ini disebabkan kota Tebing Tinggi merupakan daerah interland dan pusat perdagangan yang berdekatan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, maka perlu ada kerjasama anatar Pemerintah Daerah untuk memperlancar arus produk antar daerah. Tabel 4.20 Luas Panen, dan Produksi Padi Kabupaten Serdang Bedagai 83

Kecamatan Luas Panen (ha) Produksi (ton) Kotarih 484 2.077 Silinda 655 3.136 Bintang Bayu 211 1.025 Dolok Masihul 2.380 11.742 Serba Jadi 2.295 11.358 Sipispis 531 2.595 Dolok Merawan - - Tebing Tinggi 4.661 23.066 Tebing Syahbandar 1.363 6.701 Bandar Khalipah 6.564 31.988 Tanjung Beringin 8.446 41.574 Sei Rampah 5.878 29.281 Sei Bamban 13.089 65.246 Teluk Mengkudu 5.924 29.337 Perbaungan 12.152 61.016 Pegajahan 1.960 9.752 Pantai Cermin 7.094 35.425 Total 73.688 365.316 Produk-produk lain yang berasal daerah interland adalah sandang (pakaian), sayursayuran, buah-buahan dan minyak goreng. Produk sandang (pakain) kebanyakan berasal dari daerah Kota Medan dan Tebing Tinggi, hal ini dikarenakan belum terdapatnya industri konveksi besar di Kabupaten Serdang Bedagai. Produk sayur-sayuran dan buah-buahan masih sangat tergantung pada daerah Kaban Jahe, Siantar dan Medan. Sebagian kecil sayura-sayuran diproduksi lokal di Kecamatan Perbaungan dan Pantai Cermin begitu juga buah lokal yang ada secara musiman juga berasal dari dalam Kabupaten Serdang Bedagai. Hal ini disebabkan beberapa varietas sayur-sayuran dan buah-buahan hanya dapat tumbuh baik di daerah dataran tinggi seperti di Kaban Jahe dan Siantar. Namun demikian pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian dan Peternakan juga harus terus melakukan inovasi untuk mengembangkan varietasvarietas sayur-sayuran dan buah-buahan di Kabupaten Serdang Bedagai sehingga 84

ketergantungan produk sayur-sayuran dan buah-buahan dapat terus ditekan. Sembari terus melakukan inovasi pemerintah daerah dapat melakukan kerjasama antar daerah dalam hal distribusi produk sayur-sayuran dan buah-buahan serta kerjasama alih teknologi pengembangan varietas unggul. Minyak goreng yang ada di pasar tradisional Kabupaten Serdang Bedagai berasal dari Kota Medan, hal ini disebebkan belum adanya pabrik minyak goreng di Kabupaten Serdang Bedagai. Produksi kelapa sawit di Serdang Bedagai menurut data BPS tahun 2010 sebesar 588.716,39 ton. Walaupun 75 persen produksi sawit Kabupaten Serdang Bedagai berasal dari perkebunan milik BUMN seharusnya ada kebijakan pemerintah daerah untuk dapat membangun pabrik minyak goreng untuk memnuhi kebutuhan masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai dan sekitarnya. Pemenuhan produksi lokal untuk kebutuhan lokal akan memperpendek jalur distribusi dan jaminan ketersediaan produk untuk masyarakat Kabupaten Serdang Bedagai. Untuk menentukan saluran distribusi yang efektif untuk mendorong peningkatan penjualan yang diharapkan, maka salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan saluran adalah dengan memperhatikan pertimbangan pasar. Beberapa faktor pasar yang harus diperhatikan adalah: i. Konsumen atau Pasar Industri Apabila pasarnya berupa pasar industri, maka pengecer jarang atau bahkan tidak pernah digunakan dalam saluran ini. Jika pasarnya berupa konsumen dan pasar industri, perusahaan akan menggunakan lebih dari satu saluran. ii. Jumlah Pembeli Potensial Kabupaten Serdang Bedagai terdiri dari 150.543 kepala keluarga. Dengan penghasilan ratarata perbulan sebesar > Rp 1.000.000 sebanyak 43%. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah 85

pembeli potensi di Kabupaten Serdang Bedagai termasuk kecil karena produsen dapat menjual langsung produknya kepada konsumen atau pemakai. Hal ini dapat dilihat banyaknya petani, peternak ikan yang dapat menjual langsung hasil panennya kepada konsumen. iii. Konsentrasi Pasar Secara Geografis Secara geografis, Kabupaten Serdang Bedagai memiliki pasar tradisional yang tersebar hampir diseluruh kecamatan. Untuk daerah dengan tingkat kepadatan yang tinggi maka produsen dapat menggunakan jasa perantara atau distributor untuk menyalurkan produk dari produsen ke konsumen atau pemakai. iv. Jumlah Pesanan Volume penjualan dari sebuah perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap saluran yang dipakainya. Jika volume yang dibeli oleh pemakai /konsumen tidak begitu besar, atau relatif kecil, maka produsen dapat menggunakan pedagang perantara. Dalam hal kebutuhan konsumen di Kabupaten Serdang bedagai untuk beberapa jenis barang seperti elektronika sulit diperoleh, namun untuk barang-barang kebutuhan harian masih mudah dan tetap banyak volume penjualanannya. i. Kebiasaan dalam Pembelian Kebiasaan membeli dari konsumen akhir berpengaruh pula terhadap kebijaksanaan dalam penyaluran. Termasuk dalam kebiasaan membeli ini, antara lain: Kemauan untuk membelanjakan uangnya, konsumen di Kabupaten Serdang Bedagai walaupun memiliki tingkat pendapatan yang rendah namun mereka masih setia dan tetap mau membelanjakan uangnya di pasar meskipun itu hanya pasar tradisional non pemerintah yang beroperasional pada hari-hari tertentu saja. 86

Tertariknya pada pembelian dengan kredit, hal ini dapat dilihat masih banyaknya orang yang berdagang dengan sistem kredit yang diberikan langsung kepada konsumen seperti barang-barang elektronik. Lebih senang melakukan pembelian di pasar tradisional minggunan non pemerintah. Salah satu keunikan di Kabupaten Serdang Bedagai adalah menjamurnya pasar mingguan di tiap kecamatan selain kehadiran pedagang yang berjualan di pasar mingguan itu, kehadiran hiburan juga menarik bagi konsumen untuk membelanjakan uangnya a. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pilihan Strategi Saluran i. Akses ke Pasar Sasaran Pilihan pasar sasaran perlu dikoordinasi secara erat dengan strategi saluran, karena saluran menghubungkan pemasok dengan pengguna akhir. Pengguna akhir di Kabupaten Serdang Bedagai dapat berhubungan langsung ke produsen namun begitupun peran perantara juga cukup berperan dalam penyaluran barang-barang ke konsumen. Sehingga akses pasar dapat dicapai dengan sangat cepat. Berdasarankan hasil penelitian konsumen da pedagang sepakat bahwa ada bebrapa hal yang perlu mendapat perhatian pemerintah daerah yaitu jalan menuju pasar dn ketersediaan transportasi. ii. Pertimbangan Finansial Dua masalah finansial mempengaruhi strategi saluran, adanya sumber-sumber yang tersedia untuk meluncurkan strategi yang diusulkan. Untuk Kabupaten Serdang Bedagai sendiri yang letaknya tidak jauh dari Kota medan memudahkan akses mendapatkan kebutuhan. Hal ini terbukti dari banyaknya pedagang perantara yang mendapatkan 87

barang-barang kebutuhan harian dari Kota Medan. Dimana ongkos transportasi yang tidak terlalu mahal, jarak tempuh yang tidak begitu jauh, fasilitas jalan yang memadai. Sehingga biaya yang dikeluarkan dapat ditutupi dengan pengemablian investasi iii. Pertimbangan Fleksibilitas dan Pengendalian Fleksibitas dan pengendalian saluran distribusi barang di Kab. Serdang Bedagai diserahkan pada mekanisme pasar. iv. Mengetahui Sistem Distribusi yang Ada Perubahan struktur dalam organisasi menciptakan suatu kebutuhan untuk meninjau pilihan saluran. Untuk Kabupaten Serdang Bedagai sistem distribusi yang ada adalah produsen menjual langsung produknya kepada pemakai akhir atau konsumen seperti yang terjadi pada produk pertanian. Dimana petani menjual hasil panennya ke pasarpasar terutama pasar tradisional non pemerintah untuk langsung menjual barang dagangannya ke konsumen. Hasil penelitian yang di dapatkan dilapangan diketahui bahwa distribusi penjualan dari produsen ke konsumen menggunakan sarana saluran distribusi melalui toko/warung/kios sendiri dan dititipkan di toko/warung/kios pihak lain. b. Jenis-Jenis Saluran Distribusi Produk UKM di Kabupaten Serdang Bedagai Mata rantai jalur distribusi yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai memiliki beberapa kategori jenis saluran menurut jenis barang dan segmen pasarnya. Jenis saluran yang terdapat di Kabupaten Serdang Bedagai adalah Sebagai Berikut: Saluran distribusi barang konsumsi 88

Penjualan barang komsumsi ditujuakan untuk pasar konsumen dimana pada umumnya di jual melalui perantara, hal ini dilakukan untuk menekan biaya distribusi yang luas menyebar yang tidak mungkin di capai produsen satu demi satu. Ada dua saluran yang ditemukan di pasar UKM Kabupaten Serdang Bedagai, yaitu: - Produsen Konsumen Bentuk saluran distribusi ini merupakan saluran distribusi yang paling sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya langsung kepada konsumen apabila produsen hanya menproduksi barangnya dalam jumlah yang sedikit, misalnya produk dodol. - Produsen-Pengecer-Konsumen Saluran ini juga disebut dengan saluran distribusi langsung yang membedakan hanyalah adanya peran pengecer langsung membeli barang kepada produsen untuk langsung dipasarkan kepada konsumen. Hal ini dimungkinkan karena produsen mulai memproduksi barang dagangannya dalam skala yang tidak mungkin bisa dipasarkannya sendiri, misalnya kripik. Saluran distribusi barang konsumsi Karakteristik barang industri berbeda dengan barang komsumsi, oleh karena itu saluran distribusi yang dilakukan sedikit berbeda. Ada beberapa macam saluran yang terjadi pada produk UKM di Kabupaten Sedang Bedagai,yaitu sebagai berikut: - Produsen Pemakai industri Saluran distribusi dari produsen ke konsumen merupakan saluran distribusi langsung. Saluran ini dipakai apabilamana transaksi penjualan kepada pemakai industri relatif cukup besar. 89

- Produsen distributor - pemakai industri Produsen yang menggunakan saluran distribusi melalui distributor untuk berhubungan dengan pemakai industri bisa disebabkan karena jangkauang pemasarannya lebih luas, yang hali dimungkinkan karena barang industri adalah barang yang tidak setiap saat bisa di gunakan. Misalnya saja bahan bangunan. 4.2.1 Pengembangan Pasar Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi Sumatera Utara yang baru dimekarkan dari Kabupaten Deli Serdang sesuai dengan UU RI Nomor 36 Tahun 2003 pada tanggal 18 Desember 2003 yang memiliki potensi yang cukup besar terutama dibidang pertanian. Tentu dapat dilihat Serdang Bedagai ini mempunyai potensi yang cukup baik dalam peningkatan kemandirian pangan di wilayahnya. Dengan seiring waktu yang berjalan Kabupaten Serdang Bedagai banyak melakukan pembenahan di setiap sektor. Salah satu sektor yang tengah dikembangkan adalah sektor perdagangan. Hal ini bertujuan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat dari sektor perdagangan. Salah satu pergerakkan ekonomi masyarakat di Kab. Serdang Bedagai terlihat dari cukup banyaknya pasar yang tersebar di daerah ini. Diketahui ada 30 pasar di 17 Kecamatan di Kab. Serdang Bedagai, dimana 22 diantaranya adalah pasar yang dikelola oleh pemerintah Kab. Serdang Bedagai yang dalam hal ini dilakukan oleh Dinas Pasar. Adapun 22 pasar tersebut terbagi atas 2 pasar yaitu pasar permanen artinya pasar yang beroperasional setiap hari dan pasar kaget yaitu pasar yang beroperasional pada hari tertentu saja. 90

Pengembangan pasar diarahkan pada kebijakan pemerintah dalam menata infrastruktur pasar, akses menuju pasar serta kebijakan dalam mengontrol arus barang dan jasa. Kebijakan arus barang termasuk dalam hal membatasi pertumbuhan pasar modern yang disinyalir akan mengakibatkan matinya pasar-pasar tradisional. Pemerintah daerah sebaiknya membuat standar khusus untuk infrastruktur pasar tradisional melalui peraturan daerah yang dapat diteladani oleh semua stake holder. Keberadaan pusat pasar grosir yang di Kabupaten Serdang Bedagai perlu mendapat perhatian khusus oleh pemerintah daerah. 91