BAB 5 PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
|
|
- Yuliana Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 5 PENETAPAN Berdasarkan Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, kawasan strategis kabupaten adalah wilayah yang penataan ruangnya di prioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap ekonomi, sosial, budaya dan atau lingkungan. strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap: a. tata ruang di wilayah sekitarnya; b. kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan di bidang lainnya; dan/atau c. peningkatan kesejahteraan masyarakat. strategis terdiri dari Strategis Nasional (KSN) yang ditetapkan berdasarkan RTRW Nasional, Strategis Provinsi (KSP) yang ditetapkan berdasarkan RTRW Provinsi Sumatera Utara dan Strategis Kabupaten (KSK) yang ditetapkan oleh Kabupaten Serdang Bedagai. Strategis Nasional (KSN) dan Strategis Provinsi (KSP) kewenangan dan pengelolaannya berada pada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, sedangkan Strategis Kabupaten (KSK) yang ditetapkan oleh Kabupaten Serdang Bedagai kewenangan dan pengelolaannya berada pada pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai. Strategis Nasional dan Strategis Provinsi yang berada di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai akan tetap dicantumkan dalam RTRW Serdang Bedagai, namun harus memiliki kepentingan/kekhususan yang berbeda serta harus ada pembagian kewenangan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah Kabupaten Serdang Bedagai yang jelas. Strategis Nasional ditetapkan V-1
2 berdasarkan kepentingan nasional. Strategis Provinsi ditetapkan berdasarkan kepentingan provinsi dan Strategis Kabupaten (KSK) ditetapkan untuk kepentingan kabupaten guna mendukung KSN dan KSP yang sudah ditetapkan dalam wilayah kabupaten. Berdasarkan PP 26 Tahun 2008 tetang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, telah menetapkan Pulau Berhala sebagai Strategis Nasional bidang Pertahanan Keamanan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 5.1 berikut; Tabel 5.1 Strategi Nasional di Kabupaten Serdang Bedagai strategis Nasional di Kabupaten Serdang Bedagai 1 Pulau Berhala strategis Pertahanan dan keamanan Sumber : RTRWN Tahun 2008 Strategis pertahanan keamanan (mengacu pada PP No.26 Tahun 2008 Tentang RTRWN) Pulau Berhala Diluar kawasan Strategis Nasional terdapat Kebijakan Nasional yaitu Wilayah Sungai Strategis Nasional Belawan Ular Padang. Selain itu juga terdapat pada Struktur Ruang Nasional yaitu jalan tol Medan -Tebing-Tinggi. Strategis Provinsi merupakan bagian dari kawasan prioritas wilayah Kabupaten Serdang Bedagai, dimana tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Sumatera Utara. Ada beberapa di wilayah Kabupaten Serdang Bedagai yang masuk dalam Strategis Provinsi, antara lain : a. Tebingtinggi Pematangsiantar, yang merupakan bagian kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi di Agropolitan Dataran Tinggi; b. Tebingtinggi Pematangsiantar, yang merupakan bagian kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial budaya di Agropolitan Dataran Tinggi; V-2
3 5.1 Ketentuan Umum Penetapan Strategis Wilayah Kabupaten (Lokasi dan Jenis Strategis) strategis wilayah kabupaten merupakan bagian wilayah kabupaten yang penataan ruangnya diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten terhadap pertumbuhan ekonomi, sosial budaya, dan/atau lingkungan. Penentuan kawasan strategis kabupaten lebih bersifat indikatif. Batasan fisik kawasan strategis kabupaten akan ditetapkan lebih lanjut di dalam Rencana Tata Ruang Strategis. strategis kabupaten berfungsi: a. Mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam mendukung penataan ruang wilayah kabupaten; b. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten yang dinilai mempunyai pengaruh sangat penting terhadap wilayah kabupaten bersangkutan; c. Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi di dalam rencana struktur ruang dan rencana pola ruang; d. Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW kabupaten; dan e. Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten. strategis wilayah kabupaten ditetapkan berdasarkan: a. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten; b. Nilai strategis dari aspek-aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi penanganan kawasan; V-3
4 c. Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan terhadap tingkat kestrategisan nilai ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan pada kawasan yang akan ditetapkan; d. Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup wilayah kabupaten; e. Ketentuan peraturan perundang-undangan Strategis Untuk Kepentingan Pertumbuhan Ekonomi Berdasarkan UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang dijabarkan dalam Permen PU No. 16 / PRT / M / 2009 tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten bahwa kawasan strategis ekonomi adalah kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten yang merupakan aglomerasi berbagai kegiatan ekonomi yang memiliki : 1) Potensi ekonomi cepat tumbuh; 2) Sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi; 3) Potensi ekspor; 4) Dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi; 5) Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi; 6) Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan; 7) Fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka mewujudkan ketahanan energi; atau 8) yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal di dalam wilayah kabupaten; Berdasarkan UU tersebut berikut beberapa jenis kawasan strategis ekonomi, antara lain adalah metropolitan ekonomi khusus pengembangan ekonomi terpadu V-4
5 tertinggal perdagangan dan pelabuhan bebas Rencana Strategis Ekonomi di Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada Tabel 5.2. Tabel 5.2 Rencana Strategis Ekonomi di Kabupaten Serdang Bedagai strategis Kabupaten Serdang Bedagai 1 Pusat Kota Sei Rampah & Perbaungan 2 Pelabuhan Tanjung Beringin strategis ekonomi strategis ekonomi Potensi ekonomi cepat tumbuh Kegiatan Eksport import dan pelayaran Kecamatan Sei Rampah dan Perbaungan Kecamatan Tanjung Beringin 3 Industri Terpadu strategis ekonomi Prioritas pengembangan kawasan guna mendukung Kegiatan di sektor industri, perdagangan, dan jasa secara terpadu. Kecamatan Tanjung Beringin 4 MinaPolitan 5 Cepat Tumbuh akses pintu tol Medan Tebing Tinggi - Dumai Stategis Ekonomi Stategis Ekonomi Optimalisasi potensi SDA yang berbasis pada pemanfaatan potensi wilayah pesisir, perikanan dan kelautan. Potensi ekonomi cepat tumbuh Kecamatan Pantai Cermin, Perbaungan, Teluk Mengkudu,Tanjung Beringin, Bandar Khalipah, Tebing Tinggi, Dolok Masihul, Tebing Syahbandar. Kecamatan Perbaungan, Teluk Mengkudu, Sei Rampah, Sei Bamban, Tebing Syahbandar Sumber : Rencana Strategis Kabupaten untuk Kepentingan Sosial Budaya Berdasarkan UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang dijabarkan dalam Permen PU No. 16 / PRT / M / 2009 tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten bahwa kawasan strategis sosial dan budaya adalah kawasan budidaya maupun kawasan lindung yang merupakan : 1) Tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya; 2) Prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya; 3) Aset yang harus dilindungi dan dilestarikan; 4) Tempat perlindungan peninggalan budaya; V-5
6 5) Tempat yang memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya; atau 6) Tempat yang memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial. Rencana Strategis Sosial dan Budaya di kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada Tabel 5.3. Tabel 5.3 Rencana Strategis Sosial dan Budaya di Kabupaten Serdang Bedagai 1 Pendidikan bertaraf Internasional strategis sosial budaya Prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya Kecamatan Pegajahan 2 Pemerintahan Sumber : Rencana Strategis Sosial Budaya Prioritas pemanfaatan lahan untuk kawasan Pusat Pemerintahan dan pusat perkantoran dan menjadi peluang dalam optimalisasi fungsi kota Sei Rampah sebagai ibukota Kabupaten Serdang Bedagai Kecamatan Sei Rampah dan Kecamatan Teluk Mengkudu Strategis Pendayagunaan Sumber Daya Alam dan/ atau Teknologi Tinggi Berdasarkan UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang dijabarkan dalam Permen PU No. 16 / PRT / M / 2009 tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten bahwa kawasan strategis sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi merupakan kawasan yang memiliki : Fungsi bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan posisi geografis sumber daya alam strategi, pengembangan teknologi kedirgantaraan, serta tenaga atom dan nuklir; 1) Sumber daya alam strategis; 2) Fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan teknologi kedirgantaraan; 3) Fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; atau 4) Fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis. 5) Tempat perlindungan keanekaragaman hayati; V-6
7 Rencana Strategis Sumber Daya Alam dan Teknologi Tinggi di kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4 Rencana Strategis Sumber Daya Alam dan Teknologi Tinggi di Kabupaten Serdang Bedagai 1 Wisata Pantai strategis ekonomi dan Strategis sumber daya alam Wisata Pantai Kec. Pantai Cermin, Perbaungan, Teluk Mengkudu, 2 Sekolah Perikanan Strategis Sumber daya alam dan teknologi tinggi 3 Pembangkit Listrik Tenaga Sekam Padi, Tenaga Air Mikrohidro, Tenaga Angin Sumber : Rencana strategis ekonomi/teknologi tinggi Prioritas pemanfaatan SDA dan peningkatan kualitas SDM dengan penerapan teknologi Kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi Kecamatan Pantai Cermin, Teluk Mengkudu, Tenaga Sekam, di Kecamatan Sei Bamban, Tebing Tinggi, Serbajadi, Tenaga Mikrohidro di Kecamatan Silinda, Kotarih, Sipispis, Bintang Bayu Tenaga angin di Kecamatan Pantai Cermin, Perbaungan, Teluk Mengkudu,Tanjung Beringin, Bandar Khalipah, Strategis Fungsi dan Daya Dukung Lingkungan Hidup Berdasarkan UU No.26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang dijabarkan dalam Permen PU No. 16 / PRT / M / 2009 tentang Pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten bahwa kawasan strategis lingkungan adalah kawasan yang memiliki nilai strategis fungsi dan daya dukung lingkungan hidup yang merupakan : 1) Tempat perlindungan keanekaragaman hayati, 2) lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi dan/atau dilestarikan; 3) yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap tahun berpeluang menimbulkan kerugian; 4) yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro; V-7
8 5) yang menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup; 6) rawan bencana alam; atau 7) yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan. Rencana Strategis Lingkungan di Kabupaten Serdang Bedagai dapat dilihat pada Tabel 5.5. Tabel 5.5 Rencana Strategis Lingkungan di Kabupaten Serdang Bedagai 1 Konservasi penyu dan terumbu karang strategis sumber daya alam Sumber daya alam yang melindungi ekosistem laut Pulau Berhala, Kecamatan Tanjung Beringin 2 Pesisir strategis Lingkungan 3 TPA Regional strategis Lingkungan Sumber : Rencana Daerah berada di pesisir yang terkena abrasi laut Mewujudkan kebersihan dan sanitasi lingkungan Kecamatan Pantai Cermin, Perbaungan, Teluk Mengkudu, Tanjung Beringin, dan Bandar Khalipah Kecamatan Serba Jadi Dari Uraian diatas selanjutnya ditetapkan kawasan strategis Kabupaten Serdang Bedagai adalah seperti diuraikan pada Peta 5.1. V-8
9 Peta 5-1 Penetapan Strategis V-9
2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai
BAB 2 TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG 2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Serdang Bedagai pada prinsipnya merupakan sarana/alat
Lebih terperinciKawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan berdasarkan: 1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten; 2. Nilai strategis dari aspek-
BAB V KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN SIJUNJUNG 5.1. PROSES PENETAPAN KAWASAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN SIJUNJUNG 5.1.1 Fungsi, Dasar dan Kriteria Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Kawasan strategis
Lebih terperinciMENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
Lebih terperinci2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nom
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1873, 2016 KEMEN-ATR/BPN. RTRW. KSP. KSK. Penyusunan. Pedoman. PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37
Lebih terperinciBAB - V PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
BAB - V PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS 5.1 Dasar Perumusan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten 5.1.1 Fungsi, Dasar dan Kriteria Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan
BAB I PENDAHULUAN Pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan telah memasuki tahap akhir dimana setelah penyusunan Laporan Pendahuluan dan Laporan Kompilasi Data,
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN
24 BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis
Lebih terperinciMODUL 2: PENGENALAN DASAR-DASAR RENCANA RINCI KABUPATEN
0 1 2 3 5 8 11 DAFTAR ISTILAH PENDAHULUAN KEDUDUKAN RENCANA RINCI MANFAAT DAN FUNGSI RENCANA RINCI BENTUK ALTERNATIF RENCANA RINCI TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS MODUL 2 DESKRIPSI SINGKAT Bentuk alternatif
Lebih terperinci2.1 KEBIJAKAN RENCANA PENGEMBANGAN MENURUT RTRW. spasial dalam pengembangan wilayah dan kota yang dibentuk atas dasar kesepakatan
BAB II KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DAN LANDASAN DASAR HUKUM 2.1 KEBIJAKAN RENCANA PENGEMBANGAN MENURUT RTRW KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Rencana tata ruang sebagai produk utama penataan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI LOKASI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH
Bab 3 IDENTIFIKASI LOKASI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH 3.1 Indikator dan Skoring 3.1.1 Indikator Daerah Berpendapatan Rendah Daerah berpendapatan rendah dalam kajian ini adalah daerah bila dilihat dari
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciMATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT
MATERI TEKNIS RTRW PROVINSI JAWA BARAT 2009-2029 BAB V RENCANA KAWASAN STRATEGIS PROVINSI 5.1. Lokasi dan Jenis Kawasan Strategis Provinsi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) memuat penetapan Kawasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi Lintang Utara,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai 3.1.1 Letak Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 2 0 57 Lintang Utara, 3 0 16 Lintang Selatan, 98 0 33 Bujur Timur,
Lebih terperinciMENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN
Lebih terperinci4.1. Kebijaksanaan Pengembangan Tata Ruang Wilayah. Kebijaksanan tata ruang Kabupaten Serdang Bedagai meliputi beberapa prinsip dasar, yaitu :
BAB IV KEBIJAKSANAAN, STRATEGI DAN ARAHAN PENGEMBANGAN TATA RUANG WILAYAH Dalam bab ini berisikan pembahasan mengenai kebijaksanaan, strategi, dan arahan pengembangan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang
Lebih terperinciKAWASAN STRATEGISS KOTA BUKITTINGGI
K A W A S A N S T R A T E G I S K O T A B U K I T T I N G G I 5. BAB 5 KAWASAN STRATEGIS Kawasan strategis kabupaten/kota adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di pedesaan, mata pencaharian mereka adalah usaha pertanian. Umumnya mereka berniat meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti negara yang mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian maupun sebagai penopang pembangunan.
Lebih terperinciGambar 1. Kedudukan RD Pembangunan DPP, KSPP, KPPP dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Perencanaan Pembangunan RIPPARNAS RIPPARPROV
LAMPIRAN I PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN PROVINSI
Lebih terperinciKAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH
Bab 5 KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH 5.1 Hasil Kajian Daerah Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki wilayah
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012
KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya Laporan Akhir Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Gambaran Umum Daerah Kabupaten Serdang Bedagai 1. Sejarah Kabupaten Serdang bedagai yang beribukota Sei Rampah adalah kabupaten
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2008
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN OBJEK WISATA PESISIR PANTAI DAN SUNGAI DI KABUPATEN SERDANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2013-2033 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI, Menimbang
Lebih terperinciBAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN
BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN 2.1 Tujuan Penataan Ruang Dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, khususnya Pasal 3,
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI. wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI 3.1 KARAKTERISTIK KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 3.1.1 Kondisi Fisik Dasar Kabupaten Serdang Bedagai adalah kabupaten baru hasil pemekaran dari wilayah Kabupaten Deli Serdang.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006
KATA PENGANTAR Untuk mencapai pembangunan yang lebih terarah dan terpadu guna meningkatkan pembangunan melalui pemanfaatan sumberdaya secara maksimal, efektif dan efisien perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan
Lebih terperinciDAFTAR RENCANA UMUM KEGIATAN ( R.U.P )
DAFTAR RENCANA UMUM KEGIATAN ( R.U.P ) ( HASIL REVISI DAFTAR RENCANA UMUM KEGIATAN YANG DITAYANGKAN TANGGAL 13 MARET 2012 ) INSTANSI ALAMAT PROGRAM KEGIATAN TAHUN ANGGARAN DINAS BINA MARGA KABUPATEN SERDANG
Lebih terperinciKeterkaitan Rencana Strategis Pesisir dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Timur
P E M E R I N T A H KABUPATEN KUTAI TIMUR Keterkaitan Rencana Strategis Pesisir dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Timur Oleh: Ir. Suprihanto, CES (Kepala BAPPEDA Kab. Kutai Timur)
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)
PANITIA PENGADAAN/KELOMPOK KERJA/PEJABAT PENGADAAN JASA KONSULTANSI SUMBER DANA APBD TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)
Lebih terperinciBahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
PEDOMAN Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan pelaksanaan otonomi daerah seperti yang diharapkan, pemerintah pusat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas lebih 17.000 pulau dan memiliki panjang garis pantai 81.000 km yang merupakan terpanjang kedua di dunia
Lebih terperinciPenyelamatan Ekosistem Sumatera Dalam RTR Pulau Sumatera
Penyelamatan Ekosistem Sumatera Dalam RTR Pulau Sumatera 1 2 3 Pendahuluan (Sistem Perencanaan Tata Ruang - Kebijakan Nasional Penyelamatan Ekosistem Pulau Sumatera) Penyelamatan Ekosistem Sumatera dengan
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 sebanyak 78,3 ribu rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 sebanyak 78,3 ribu rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 sebanyak 38
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam mengatasi krisis yang sedang terjadi.
Lebih terperinciKEBIJAKAN PENATAAN RUANG DI PERAIRAN LAUT
KEBIJAKAN PENATAAN RUANG DI PERAIRAN LAUT Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007 oleh Eko Budi Kurniawan Kasubdit Pengembangan Perkotaan Direktorat Perkotaan Direktorat Jenderal Penataan Ruang disampaikan dalam
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN 3.1 SEJARAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Keinginan untuk dimekarkannya Kabupaten Deli Serdang sebenarnya telah cukup lama muncul di kalangan masyarakat Kabupaten Deli Serdang
Lebih terperinciRGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG
RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN PENATAAN RUANG:
MATERI 1. Pengertian tata ruang 2. Latar belakang penataan ruang 3. Definisi dan Tujuan penataan ruang 4. Substansi UU PenataanRuang 5. Dasar Kebijakan penataan ruang 6. Hal hal pokok yang diatur dalam
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 15/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 15/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinci[LAPORAN SIDANG PLENO KEDUA TKPSDA WS BELAWAN ULAR PADANG] 2016 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Laporan Sidang Pleno Kedua Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Wilayah Sungai Belawan Ular - Padang ini disusun sebagai bentuk realisasi fasilitasi kegiatan oleh Sekretariat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN
KATA PENGANTAR Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, mengamanatkan bahwa RTRW Kabupaten harus menyesuaikan dengan Undang-undang tersebut paling lambat 3 tahun setelah diberlakukan.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAAN RANCANGAN RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI PENYEMPURNAAN RANCANGAN RTR KAWASAN STRATEGIS PANTURA JAKARTA 5.1. KESIMPULAN Kawasan Strategis Pantai Utara yang merupakan Kawasan Strategis Provinsi DKI Jakarta sesuai
Lebih terperinci- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PROVINSI JAWA TIMUR
- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PROVINSI JAWA TIMUR I. UMUM Air merupakan karunia Tuhan sebagai salah satu sumberdaya
Lebih terperinciBAB II. Gambaran Umum Wilayah Perencanaan 2.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI KEADAAN GEOGRAFI
BAB II Gambaran Umum Wilayah Perencanaan 2.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 2.1.1 KEADAAN GEOGRAFI Kabupaten Serdang Bedagai adalah kabupaten baru hasil pemekaran dari wilayah Kabupaten Deli Serdang.
Lebih terperinciTUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI
TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2.1. Tujuan Penataan Ruang Kota Bengkulu Tujuan penataan ruang wilayah kota dirumuskan berdasarkan: 1) visi dan misi pembangunan wilayah kota; 2) karakteristik wilayah kota;
Lebih terperinciKawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap:
Kawasan strategis merupakan kawasan yang di dalamnya berlangsung kegiatan yang mempunyai pengaruh besar terhadap: a. Tata ruang di wilayah sekitarnya; b. Kegiatan lain di bidang yang sejenis dan kegiatan
Lebih terperinciNations Convention on the Law of the sea/ Konvensi Perserikatan Bangsa
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN PULAU BERHALA SERDANG BEDAGAI SEBAGAI KAWASAN ECO MARINE TOURISM (WISATA BAHARI BERWAWASAN LINGKUNGAN) DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN
Lebih terperinciBUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciBAB V RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN Rencana Struktur Ruang dan Pola Pemanfaatan Ruang
BAB V RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2006-2016 Pada bab 5 pembahasan difokuskan kepada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006 2016. Garis besar bab
Lebih terperinciBERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)
PANITIA PENGADAAN/KELOMPOK KERJA/PEJABAT PENGADAAN JASA KONSULTANSI SUMBER DANA APBD TAHUN ANGGARAN 2011 DINAS PENATAAN RUANG DAN PERMUKIMAN PROVINSI SUMATERA UTARA BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Hutan merupakan sumberdaya alam anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa yang tidak terhingga nilainya bagi seluruh umat manusia. Sebagai anugerah, hutan mempunyai nilai filosofi yang
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kabupaten Serdang Bedagai
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kabupaten Serdang Bedagai Keinginan Masyarakat untuk dimekarkannya Kabupaten Deli Serdang sebenarnya telah cukup lama muncul
Lebih terperinciIV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN
92 IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 4.1. Kota Bekasi dalam Kebijakan Tata Makro Analisis situasional daerah penelitian diperlukan untuk mengkaji perkembangan kebijakan tata ruang kota yang terjadi
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN 2011-2030 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.121, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SERBAGITA. Kawasan Perkotaan. Tata Ruang. Perubahan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN DENPASAR, BADUNG, GIANYAR, DAN TABANAN
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN 2010 TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN 2010 TENTANG TINGKAT KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG I. PENJELASAN UMUM Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Lebih terperinciPeta Jalan Penyelamatan Ekosistem Sumatera 2020 Dalam RTR Pulau Sumatera
Peta Jalan Penyelamatan Ekosistem Sumatera 2020 Dalam RTR Pulau Sumatera Jakarta, 29 Juli 2011 1 2 3 Progress Legalisasi RTR Pulau Sumatera Konsepsi Tujuan, Kebijakan, Dan Strategi Rtr Pulau Sumatera Muatan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 16/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 16/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciSosialisasi Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau/Kepulauan dan Kawasan Strategis Nasional (KSN)
Sosialisasi Peraturan Presiden tentang Rencana Tata Ruang (RTR) dan Kawasan Strategis () Imam S. Ernawi Dirjen Penataan Ruang, Kementerian PU 31 Januari 2012 Badan Outline : 1. Amanat UU RTR dalam Sistem
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Meureudu, 28 Mei 2013 Bupati Pidie Jaya AIYUB ABBAS
KATA PENGANTAR Sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, Pasal 11 ayat (2), mengamanatkan pemerintah daerah kabupaten berwenang dalam melaksanakan penataan ruang wilayah kabupaten
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 17/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 17/PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi 4.1.1. Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dikenal sebagai Negara Kepulauan (Archipilagic State) terbesar di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai Negara Kepulauan (Archipilagic State) terbesar di dunia. Wilayah kepulauan Indonesia sangat luas, luas daratannya adalah 1,92 Juta Km 2, dan
Lebih terperinciUrusan Pemerintahan yang Dilaksanakan pada Masing-masing Tingkatan
Urusan Pemerintahan yang Dilaksanakan pada Masing-masing Tingkatan PUSAT: Membuat norma-norma, standar, prosedur, monev, supervisi, fasilitasi, dan urusan-urusan pemerintahan dengan eksternalitas Nasional
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang wilayah Negara Kesatuan Republik
Lebih terperinciBAB II KETENTUAN UMUMRTR KSP
DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iii DAFTAR GAMBAR... iv BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Maksud dan Tujuan... 1 1.3. Ruang Lingkup Pedoman... 1 1.4. Istilah dan Definisi... 1
Lebih terperinciTINJAUAN KEBIJAKAN 2-1
TINJAUAN KEBIJAKAN 2.1 KEBIJAKAN RTRW KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 2.1.1 Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Serdang Bedagai 1) Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai
Lebih terperinciKAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN FERRY INDARTO, ST DINAS LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TIMUR Malang, 24 Oktober 2017 DEFINISI KLHS : RANGKAIAN ANALISIS
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan laut di berbagai bagian dunia sudah menunjukan
PENDAHULUAN Latar Belakang Sumberdaya perikanan laut di berbagai bagian dunia sudah menunjukan adanya kecenderungan menipis (data FAO, 2000) terutama produksi perikanan tangkap dunia diperkirakan hanya
Lebih terperinciBab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional
Bab II Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG 2.1.1 Tinjauan Penataan Ruang Nasional Tujuan Umum Penataan Ruang; sesuai dengan amanah UU Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 tujuan penataan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciRencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyuasin
2.1 Tujuan Penataan Ruang Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten merupakan arahan perwujudan ruang wilayah kabupaten yang ingin dicapai pada masa yang akan datang (20 tahun). Dengan mempertimbangkan visi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa ruang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinciBUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI SUKAMARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL KABUPATEN SUKAMARA TAHUN 2015-2035 DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang wilayah negara kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinci4.1 ANALISA KESESUAIAN LAHAN
ANALISA 4.1 ANALISA KESESUAIAN LAHAN Penialian kesesuaian lahan di Kabupaten Serdang Bedagai didasarkan pada karakteristik fisik dan lingkungan kabupaten tersebut yaitu dari sisi : 1. Kemiringan Lereng
Lebih terperinciKETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP
LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN PROVINSI
Lebih terperinciTATA CARA DAN MUATAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI
- 11 - LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH PROVINSI, KABUPATEN DAN KOTA TATA CARA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2011 2031 I. UMUM Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas yang meliputi
Lebih terperinciMEWUJUDKAN PENGEMBANGAN DESA YANG BERKELANJUTAN MELALAUI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN YANG BERKELANJUTAN (P2KPB)
MEWUJUDKAN PENGEMBANGAN DESA YANG BERKELANJUTAN MELALAUI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN YANG BERKELANJUTAN (P2KPB) Disampaikan Oleh: Bupati Agam Indra Catri Disampaikan pada acara Dialog Nasional
Lebih terperinciDiresmikan Jokowi, Tol Medan-Tebing Tinggi Fungsional Lebaran 2018
Diresmikan Jokowi, Tol Medan-Tebing Tinggi Fungsional Lebaran 2018 Sumber gambar: http://properti.kompas.com DELI SERDANG, KompasProperti - Presiden Joko Widodo (Jokowi)meresmikan Tol Medan-Kualanamu-Tebing
Lebih terperinci2017, No Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
No.77, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAHAN. Nasional. Wilayah. Rencana Tata Ruang. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6042) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciN O M O R 10 TAH U N 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDAN G BEDAGAI N O M O R 10 TAHUN 2006 TEN TAN G
LEM BARAN DAERAH K ABUPATEN SERD ANG BED AG AI N O M O R 10 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDAN G BEDAGAI N O M O R 10 TAH U N 2006 TEN TAN G PEM BEN TUKAN KECA M ATAN PEGAJAH AN, KECAM ATAN SEI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Ekosistem mangrove adalah tipe ekosistem yang terdapat di daerah pantai dan secara teratur di genangi air laut atau dipengaruhi oleh pasang surut air laut,
Lebih terperinciPERSPEKTIF KRONO SPASIAL PENGEMBANGAN PANTAI UTARA JABODETABEKPUNJUR
PERSPEKTIF KRONO SPASIAL PENGEMBANGAN PANTAI UTARA JABODETABEKPUNJUR OUTLINE: 1. 2. 3. 4. Isu-isu di Kawasan Pantura Jabodetabekpunjur Kronologis Kebijakan Penataan Ruang Konsep Penataan Ruang Konsep substansi
Lebih terperinciKERANGKA PIKIRAN DAN PERUBAHAN KEBIJAKAN TENTANG HUTAN PASKA MK35/PUU-X/2012: PELUANG DAN TANTANGAN. Andiko, SH. MH Direktur Eksekutif Huma
KERANGKA PIKIRAN DAN PERUBAHAN KEBIJAKAN TENTANG HUTAN PASKA MK35/PUU-X/2012: PELUANG DAN TANTANGAN Andiko, SH. MH Direktur Eksekutif Huma Topik 1. Apa yang dibuat MK? 2. Sikap Kepala BPN dan Menhut 3.
Lebih terperinciProgram Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (Perdesaan Lestari)
Program Pengembangan Kawasan Perdesaan Berkelanjutan (Perdesaan Lestari) disampaikan pada Seminar dan Diskusi : Pembangunan Desa Berkelanjutan di wilayah Koridor Rimba Berbasis Ekonomi Hijau Padang, 21
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPAEN DELI SERDANG NOMOR :... TAHUN 2013 TENTANG RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR TAHUN
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPAEN DELI SERDANG NOMOR :... TAHUN 2013 TENTANG RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR TAHUN 2012-2032 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DELI SERDANG Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciSistematika Rancangan Peraturan Presiden tentang RencanaTata Ruang Pulau/Kepulauan dan RencanaTata Ruang Kawasan Strategis Nasional
Sistematika Rancangan Peraturan Presiden tentang RencanaTata Ruang Pulau/Kepulauan dan RencanaTata Ruang Kawasan Strategis Nasional Coffee Morning Jakarta, 1 November 2011 DIREKTORAT JENDERAL PENATAAN
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinciRENCANA STRUKTUR RUANG. 3.1 Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai
BAB 3 RENCANA STRUKTUR RUANG 3.1 Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang
Lebih terperinciPERENCANAAN PERLINDUNGAN
PERENCANAAN PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UU No 32 tahun 2009 TUJUAN melindungi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup menjamin keselamatan,
Lebih terperinciMENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL
MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMANTAUAN
Lebih terperinci