2.1 KEBIJAKAN RENCANA PENGEMBANGAN MENURUT RTRW. spasial dalam pengembangan wilayah dan kota yang dibentuk atas dasar kesepakatan
|
|
- Ida Oesman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DAN LANDASAN DASAR HUKUM 2.1 KEBIJAKAN RENCANA PENGEMBANGAN MENURUT RTRW KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Rencana tata ruang sebagai produk utama penataan ruang merupakan matra spasial dalam pengembangan wilayah dan kota yang dibentuk atas dasar kesepakatan semua pihak, baik sektor maupun daerah. Atas dasar kesepakatan tersebut, maka rencana tata ruang seyogyanya secara konsisten menjadi acuan dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Serdang Bedagai. Dalam pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan perlu dilakukan tinjauan terhadap RTRW Kabupaten Serdang Bedagai untuk mengetahui rencana-rencana pengembangan yang telah ditetapkan untuk dilaksanakan di Kabupaten Serdang Bedagai, sehingga dapat diselaraskan dengan kegiatan ini. Beberapa rencana pengembangan yang termuat dalam RTRW Kabupaten Serdang Bedagai antara lain : A. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Transportasi Darat a. Rencana Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Jalan Rencana pengembangan jaringan jalan Kabupaten Serdang Bedagai sampai tahun 2031 terdiri dari rencana jaringan jalan berdasarkan kewenangan dan berdasarkan fungsi. Laporan Akhir II - 1
2 1. Rencana pengembangan jaringan jalan berdasarkan kewenangan meliputi : a) Jalan Nasional Jalan nasional yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai meliputi : Rencana pembangunan jalan tol ruas jalan Medan Tebing Tinggi yang melintasi Kecamatan Perbaungan, Pegajahan, Sei Rampah, Sei Bamban dan Tebing Tinggi sepanjang ± 30 km; Jalan yang diusulkan menjadi jalan nasional adalah pembangunan jalan lingkar luar Kota Sei Rampah ruas jalan Simpang Matapao Sei Rampah Sei Bamban Estate (Marhaban) sepanjang ± 17 km. b) Jalan Provinsi Pengembangan Jalan Susur Pantai Timur Sumatera ruas jalan Kota Pari Pantai Cermin Kanan Pantai Cermin Kiri Kuala Lama Lubuk Saban Sei Naga Lawan Pekan Sialang Buah Pematang Guntung Nagur Tebing Tinggi Dungun Kayu Besar sepanjang ± 55 km; Peningkatan jalan penghubung antara Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Simalungun yakni yang melintasi Desa Pertambatan Kecamatan Dolok Masihul menuju Desa Silau Dunia Kecamatan Silau Kahean; Peningkatan jaringan jalan yang melintasi Desa Bartong Kecamatan Sipispis menuju Kecamatan Raya Kahean di Kabupaten Simalungun sepanjang ± 6 km; Peningkatan jalan penghubung yang melintasi Desa Tarean Kecamatan Silinda menuju Desa Marubun Lokung Kabupaten Simalungun sepanjang ± 6 km; Laporan Akhir II - 2
3 Peningkatan jalan penghubung Kota Tebing Tinggi dan Kecamatan Sipispis sepanjang ± 26 km; Peningkatan jalan dari Kota Kecamatan Kotarih menuju batas Kabupaten Deli Serdang sepanjang ± 5 km; Peningkatan jalan dari Kota Kecamatan Silinda menuju batas Kabupaten Deli Serdang sepanjang ± 6,5 km; Pembangunan Jembatan Sungai Ular dari Pantai Cermin Pantai Labu sepanjang ± 500 m; Peningkatan Jembatan Desa Pantai Cermin Kanan Pantai Cermin Kiri menjadi minimal lebar 8 m; Rehabilitasi jembatan/titi besi di Desa Serbajadi Kecamatan Serbajadi Kabupaten Serdang Bedagai menuju Desa Paku di Kabupaten Deli Serdang; Peningkatan ruas jalan Tanjung Beringin Pelabuhan Tanjung Beringin sepanjang ± 5 km. c) Jalan Kabupaten Peningkatan jalan meliputi : Jalan Kota Kecamatan Kotarih menuju Kota Kecamatan Silinda ruas jalan Kotarih Pekan Bandar Bayu Sialtong Damak Glugur Silinda Desa Tarean sepanjang ± 15 km; Jalan dari Kota Kecamatan Bintang Bayu ruas jalan Bintang Bayu Kuala Bali sepanjang ± 8 km menuju jalan provinsi pada ruas Tanah Abang Tebing Tinggi; Ruas jalan Simpang Belidaan Senayan; Laporan Akhir II - 3
4 Ruas jalan Simpang Matapao Sialang Buah; Ruas jalan Simpang Sei Buluh Sei Nipah. Pembangunan jalan meliputi : Jalan dari Kota Kecamatan Dolok Masihul menuju jalan provinsi Tebing Tinggi Sipispis, ruas jalan Martebing Tanjung Maria Ujung Silau Bukit Cermin Hilir Bandar Jambu sepanjang ± 13 km; Jalan lingkar luar Kota Pantai Cermin, ruas jalan Kota Pari Pantai Cermin Kanan sepanjang ± 4 km; Dan penanganan jalan lainnya yang menjadi kewenangan kabupaten di wilayah Serdang Bedagai. 2. Rencana pengembangan jaringan jalan berdasarkan fungsi meliputi : a) Jalan Arteri Rencana pengembangan jalan arteri yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai : Jalan Tol ruas jalan Medan Tebing Tinggi yang melintasi Kecamatan Perbaungan, Pegajahan, Sei Rampah, Sei Bamban dan Tebing Tinggi; Rencana jalan lingkar luar Kota Sei Rampah ruas jalan Simpang Matapao Sei Rampah Sei Bamban Estate (Marhaban). b) Jalan kolektor Rencana pengembangan jalan kolektor K2 dan K3 yang merupakan jalan provinsi kolektor yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai : Perbaungan Pantai Cermin (K2); Tanah Abang Tebing Tinggi (K2); Laporan Akhir II - 4
5 Tanah Abang batas Simalungun (K2); Kampung Binjai Bandar Khalipah (K3); Sei Rampah Tanjung Beringin (K3); Rencana jalan susur Pantai Timur Sumatera ruas jalan Kota Pari Pantai Cermin Kanan Pantai Cermin Kiri Kuala Lama Lubuk Saban Sei Naga Lawan Pekan Sialang Buah Pematang Guntung Nagur Tebing Tinggi Dungun Kayu Besar sepanjang ± 55 km (K1); Ruas jalan Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Simalungun yakni yang melintasi Desa Pertambatan Kecamatan Dolok Masihul menuju Desa Silau Dunia Kecamatan Silau Kahean (K3); Ruas jalan yang melintasi Desa Bartong Kecamatan Sipispis menuju Kecamatan Raya Kahean di Kabupaten Simalungun (K3); Ruas jalan Desa Tarean Kecamatan Silinda menuju Kabupaten Simalungun yang (K3); Ruas jalan Kota Tebing Tinggi dan Kecamatan Sipispis (K3); Ruas jalan Kota Kecamatan Kotarih menuju batas Kabupaten Deli Serdang (K3); Ruas jalan Kota Kecamatan Silinda menuju batas Kabupaten Deli Serdang (K3); Ruas jalan Tanjung Beringin Pelabuhan Tanjung Beringin (K3). c) Jalan lokal Rencana pengembangan jalan lokal yang merupakan jalan kabupaten yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai meliputi : Laporan Akhir II - 5
6 Jalan dari Kota Kecamatan Kotarih menuju Kota Kecamatan Silinda ruas jalan Kotarih Pekan Bandar Bayu Sialtong Damak Glugur Silinda Desa Tarean (K4); Jalan dari Kota Kecamatan Bintang Bayu ruas jalan Bintang Bayu Kuala Bali (K4) menuju jalan provinsi pada ruas Tanah Abang Tebing Tinggi; Ruas jalan Simpang Belidaan Senayan (K4); Ruas jalan Simpang Matapao Sialang Buah (K4); Ruas jalan Simpang Sei Buluh Sei Nipah (K4); Jalan dari Kota Kecamatan Dolok Masihul menuju jalan provinsi Tebing Tinggi Sipispis, ruas jalan Martebing Tanjung Maria Ujung Silau Bukit Cermin Hilir Bandar Jambu (K4); Jalan lingkar luar Kota Pantai Cermin, ruas jalan Kota Pari Pantai Cermin Kanan (K4); dan jalan-jalan lain yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. d) Jalan lingkungan Rencana pengembangan jalan lingkungan tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Serdang Bedagai. b. Rencana Pengembangan Prasarana Terminal Penumpang Rencana pengembangan terminal di Kabupaten Serdang Bedagai mencakup : a. Terminal Tipe B di Kecamatan Tanjung Beringin; b. Rencana Pembangunan Terminal Tipe C di Kecamatan Dolok Masihul, Sei Rampah dan Perbaungan; Laporan Akhir II - 6
7 c. Pengembangan pangkalan angkutan umum di setiap ibukota kecamatan untuk menghubungkan antar ibukota kecamatan di Kabupaten Serdang Bedagai. c. Rencana Pengembangan Prasarana Angkutan Umum 1. Rencana pengembangan jalur angkutan umum Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), melintasi ruas jalan : Perbaungan Tebing Tinggi; Tebing Tinggi batas Kabupaten Batubara; Tebing Tinggi batas Kabupaten Simalungun. 2. Rencana pengembangan jalur angkutan umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP), melintasi ruas jalan : Tanjung Beringin Sei Rampah Medan; Tanjung Beringin Sei Rampah Tebing Tinggi; Tebing Tinggi Sipispis Simalungun; Dolok Masihul Galang. 3. Rencana pengembangan jalur angkutan umum perdesaan (Angkudes), melintasi ruas jalan : Sei Rampah Dolok Masihul; Dolok Masihul Sipispis; Dolok Masihul Kotarih Silinda; Perbaungan Pantai Cermin; Tanjung Beringin Teluk Mengkudu Pantai Cermin; Tanjung Beringin Bandar Khalipah Tebing Tinggi. Laporan Akhir II - 7
8 d. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Perkeretaapian Transportasi kereta api di Kabupaten Serdang Bedagai saat ini dalam kondisi baik, dan melayani hingga ke Kota Pematangsiantar dan Kota Rantauprapat ke arah timur dan Kota Binjai ke arah barat. Adapun stasiun kereta api yang ada dan akan ditingkatkan pengembangannya di Kabupaten Serdang Bedagai adalah sebagai berikut : 1. Stasiun Perbaungan; 2. Stasiun Sei Rampah; 3. Stasiun Teluk Mengkudu; 4. Stasiun Sei Bamban. Stasiun pembantu yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai adalah : 1. Stasiun Pasar Bengkel; 2. Stasiun Teluk Mengkudu; 3. Stasiun Sei Bamban. Stasiun Pembantu ini berfungsi untuk mengatur jalur perjalanan kereta api. Semua stasiun kereta api yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai dimungkinkan untuk dikembangkan seiring dengan perkembangan moda transportasi perkeretaapian sebagai dampak keberadaan Bandara Kuala Namu. B. Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Prasarana Transportasi Laut a. Rencana Pengembangan Pelabuhan Laut Pengembangan transportasi laut di Kabupaten Serdang Bedagai diutamakan kepada pengembangan pelabuhan-pelabuhan pengumpan regional dan lokal serta Laporan Akhir II - 8
9 pelayaran rakyat sebagai penunjang pergerakan melalui laut bagi wilayah di sepanjang pantai yang memiliki potensi ekonomi. Pengembangan pelabuhanpelabuhan terintegrasi dengan pengembangan sistem transportasi darat. Berdasarkan Draft Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara tahun lokasi pelabuhan yang akan dikembangkan di Kabupaten Serdang Bedagai meliputi : Pelabuhan Tanjung Beringin dan Pantai Cermin, dikembangkan sebagai pelabuhan pengumpan regional; Pelabuhan Sialang buah dikembangkan sebagai pelabuhan pengumpan lokal. Pelabuhan pengumpan adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan/atau barang, serta angkutan penyeberangan dengan jangkauan pelayanan dalam provinsi; b. Rencana Pengembangan Jalur Alur Pelayaran Mengingat kebutuhan masyarakat terhadap sarana transportasi yang aman, cepat dan murah serta mendorong pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat pesisir yang berada di pantai timur, Kabupaten Serdang Bedagai mendukung Program Pengembangan Coastal Marine di Sumatera Utara. Tujuan pengembangan Coastal Marine di Kabupaten Serdang Bedagai yaitu : Solusi alternatif penanganan kemacetan lalu lintas; Membuka keterisolasian masyarakat pantai yang berada pada garis kemiskinan; Terbukanya peluang usaha transportasi baru; Laporan Akhir II - 9
10 Mendorong pertumbuhan wisata bahari; Mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan PAD bagi Kabupaten Serdang Bedagai; Terbukanya lapangan kerja yang lebih luas; Pelayanan maksimal dalam bidang transportasi. Adapun jalur alur pelayaran yang akan dikembangkan di Kabupaten Serdang Bedagai adalah melalui rencana Pelabuhan Pantai Cermin rencana Pelabuhan Sialang Buah Pelabuhan Tanjung Beringin dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup hutan lindung pantai di sepanjang pesisir pantai timur Sumatera. 2.2 LANDASAN DASAR HUKUM Pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan ini dilandasi oleh peraturan perundangan sebagai berikut : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 37 Tahun 2011 tentang Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda; 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan; 6. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. PM. 10 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan Minimal Angkutan Massal Berbasis Jalan. Laporan Akhir II - 10
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2013-2033 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERDANG BEDAGAI, Menimbang
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan
BAB I PENDAHULUAN Pelaksanaan kegiatan Kajian Pengembangan Sarana Transportasi Pedesaan dan Permasalahan telah memasuki tahap akhir dimana setelah penyusunan Laporan Pendahuluan dan Laporan Kompilasi Data,
Lebih terperinciRENCANA STRUKTUR RUANG. 3.1 Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai
BAB 3 RENCANA STRUKTUR RUANG 3.1 Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 16/PRT/M/2009 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang
Lebih terperinciDAFTAR RENCANA UMUM KEGIATAN ( R.U.P )
DAFTAR RENCANA UMUM KEGIATAN ( R.U.P ) ( HASIL REVISI DAFTAR RENCANA UMUM KEGIATAN YANG DITAYANGKAN TANGGAL 13 MARET 2012 ) INSTANSI ALAMAT PROGRAM KEGIATAN TAHUN ANGGARAN DINAS BINA MARGA KABUPATEN SERDANG
Lebih terperinci2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai
BAB 2 TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG 2. 1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Serdang Bedagai pada prinsipnya merupakan sarana/alat
Lebih terperinciANALISA DAN RENCANA PENGEMBANGAN. secara garis besar kebutuhan transportasi di Kabupaten Serdang Bedagai dalam
BAB V ANALISA DAN RENCANA PENGEMBANGAN 5.1 ANALISA HOME INTERVIEW Dari hasil wawancara dan kuisioner yang disampaikan kepada masyarakat, secara garis besar kebutuhan transportasi di Kabupaten Serdang Bedagai
Lebih terperinciBAB 5 PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
BAB 5 PENETAPAN Berdasarkan Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, kawasan strategis kabupaten adalah wilayah yang penataan ruangnya di prioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting
Lebih terperinciRINCIAN DANA ALOKASI DANA DESA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN ANGGARAN 2016
LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI SERDANG BEDAGAI NOMOR : 5 TAHUN 2016 TANGGAL : 17 Maret 2016 TENTANG : TATA CARA PERHITUNGAN DAN PEMBAGIAN RINCIAN DANA DESA, ALOKASI DANA DESA, SERTA DANA BAGI HASIL PAJAK
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN
24 BAB III DESKRIPSI WILAYAH KAJIAN 3.1. Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten yang berada di kawasan Pantai Timur Sumatera Utara. Secara geografis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai. Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi Lintang Utara,
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai 3.1.1 Letak Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 2 0 57 Lintang Utara, 3 0 16 Lintang Selatan, 98 0 33 Bujur Timur,
Lebih terperinciRINCIN DANA DESA KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN ANGGARAN Alokasi Berdasarkan Formula Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin Luas Wilayah IKG
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI SERDANG BEDAGAI NOMOR : 5 TAHUN 2016 TANGGAL :17 Maret 2016 TENTANG : TATA CARA PERHITUNGAN DAN PEMBAGIAN RINCIAN DANA DESA, ALOKASI DANA DESA, SERTA DANA BAGI HASIL
Lebih terperinci4.1. Kebijaksanaan Pengembangan Tata Ruang Wilayah. Kebijaksanan tata ruang Kabupaten Serdang Bedagai meliputi beberapa prinsip dasar, yaitu :
BAB IV KEBIJAKSANAAN, STRATEGI DAN ARAHAN PENGEMBANGAN TATA RUANG WILAYAH Dalam bab ini berisikan pembahasan mengenai kebijaksanaan, strategi, dan arahan pengembangan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang
Lebih terperinciIDENTIFIKASI LOKASI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH
Bab 3 IDENTIFIKASI LOKASI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH 3.1 Indikator dan Skoring 3.1.1 Indikator Daerah Berpendapatan Rendah Daerah berpendapatan rendah dalam kajian ini adalah daerah bila dilihat dari
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2008
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN OBJEK WISATA PESISIR PANTAI DAN SUNGAI DI KABUPATEN SERDANG
Lebih terperinciBAB III. Tinjauan Kebijakan Regional 3.1 TINJAUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
BAB III Tinjauan Kebijakan Regional 3.1 TINJAUAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 2005-2025 3.1.1 Penentuan Analisis Isu-Isu Strategis Peraturan Pemerintah Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang berarti negara yang mengandalkan sektor pertanian baik sebagai sumber mata pencaharian maupun sebagai penopang pembangunan.
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI. wilayah Kabupaten Deli Serdang. Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu
BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI 3.1 KARAKTERISTIK KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 3.1.1 Kondisi Fisik Dasar Kabupaten Serdang Bedagai adalah kabupaten baru hasil pemekaran dari wilayah Kabupaten Deli Serdang.
Lebih terperinciBAB II. Gambaran Umum Wilayah Perencanaan 2.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI KEADAAN GEOGRAFI
BAB II Gambaran Umum Wilayah Perencanaan 2.1 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 2.1.1 KEADAAN GEOGRAFI Kabupaten Serdang Bedagai adalah kabupaten baru hasil pemekaran dari wilayah Kabupaten Deli Serdang.
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciRGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG
RGS Mitra 1 of 14 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SAMOSIR DAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DI PROVINSI SUMATERA UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN
Lebih terperinciKAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH
Bab 5 KAJIAN PERMASALAHAN EKONOMI DI DAERAH BERPENDAPATAN RENDAH 5.1 Hasil Kajian Daerah Pesisir Kabupaten Serdang Bedagai merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang memiliki wilayah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) A. Gambaran Umum Daerah Kabupaten Serdang Bedagai 1. Sejarah Kabupaten Serdang bedagai yang beribukota Sei Rampah adalah kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di pedesaan, mata pencaharian mereka adalah usaha pertanian. Umumnya mereka berniat meningkatkan
Lebih terperinciBAB V RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN Rencana Struktur Ruang dan Pola Pemanfaatan Ruang
BAB V RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2006-2016 Pada bab 5 pembahasan difokuskan kepada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006 2016. Garis besar bab
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Demikian Laporan Akhir ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. Medan, Desember 2012
KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya Laporan Akhir Kajian Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Berpendapatan Rendah di Kabupaten
Lebih terperinciN O M O R 10 TAH U N 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDAN G BEDAGAI N O M O R 10 TAHUN 2006 TEN TAN G
LEM BARAN DAERAH K ABUPATEN SERD ANG BED AG AI N O M O R 10 TAHUN 2006 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERDAN G BEDAGAI N O M O R 10 TAH U N 2006 TEN TAN G PEM BEN TUKAN KECA M ATAN PEGAJAH AN, KECAM ATAN SEI
Lebih terperinciTINJAUAN KEBIJAKAN 2-1
TINJAUAN KEBIJAKAN 2.1 KEBIJAKAN RTRW KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 2.1.1 Tujuan, Kebijakan dan Strategi Penataan Ruang Kabupaten Serdang Bedagai 1) Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Serdang Bedagai
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 sebanyak 78,3 ribu rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 sebanyak 78,3 ribu rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2013 sebanyak 38
Lebih terperincikarena adanya moda transportasi, tersedianya jaringan prasarana/infrastruktur jalan.
BAB IV POLA DAN TINGKAT PELAYANAN SISTEM TRANSPORTASI PEDESAAN 4.1 UMUM Secara umum transportasi berfungsi sebagai pelayanan dalam penyediaan jasa transportasi yang berguna untuk mempelancar mobilitas
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN 2011 2031 I. UMUM Ruang Wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas yang meliputi
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN 3.1 SEJARAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Keinginan untuk dimekarkannya Kabupaten Deli Serdang sebenarnya telah cukup lama muncul di kalangan masyarakat Kabupaten Deli Serdang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan karena sektor pertanian mampu memberikan pemasukan dalam mengatasi krisis yang sedang terjadi.
Lebih terperinciSebelah Timur : Kabupaten Asahan dan Simalungun. Sebelah Barat : Kabupaten Deli Serdang (Sungai Buaya dan Sungai Ular)
BAB II T I N J A U A N RONA WILAYAH KABUPATEN Rona Wilayah Kabupaten merupakan suatu gambaran dari keadaan studi yaitu Kabupaten Serdang Bedagai. Gambaran wilayah tersebut akan dibedakan menjadi rona fisik,
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN MEDAN, BINJAI, DELI SERDANG, DAN KARO
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN MEDAN, BINJAI, DELI SERDANG, DAN KARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. 1. Tingginya Mobilitas Penggunaan Jalan di Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Latar belakang permasalahan merupakan beberapa isu yang membutuhkan solusi melalui perancagan sebuah fasilitas bangunan untuk memecahkan masalah tersbut.
Lebih terperinciBAB IV KAJIAN PERMASALAHAN JARINGAN DISTRIBUSI DAN PENGEMBANGAN PASAR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI
56 BAB IV KAJIAN PERMASALAHAN JARINGAN DISTRIBUSI DAN PENGEMBANGAN PASAR KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 4.1 Hasil Kajian 4.1.1 Karakteristik Pasar Tradisional Kabupaten Serdang Bedagai Secara umum pasar di
Lebih terperinciPENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan
PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri atas lebih 17.000 pulau dan memiliki panjang garis pantai 81.000 km yang merupakan terpanjang kedua di dunia
Lebih terperinciPROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL. BAB IX SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL (Lanjutan)
Kuliah ke 13 PERENCANAAN TRANSPORT TPL 307-3 SKS DR. Ir. Ken Martina K, MT. BAB IX SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL (Lanjutan) Jaringan Transportasi dalam Tatranas terdiri dari : 1. Transportasi antar moda
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA Domba merupakan jenis ternak potong yang tergolong ternak ruminansia kecil, hewan pemamahbiak dan merupakan hewan mamalia yang menyusui anaknya. Di samping penghasil daging yang baik,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii
KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas karunia-nya Buku Informasi Transportasi Kementerian Perhubungan 2012 ini dapat tersusun sesuai rencana. Buku Informasi Transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata memiliki multiplayer effect atau efek pengganda yaitu berupa penyerapan tenaga kerja dan berkembangnya kegiatan perekonomian pendukung pariwisata seperti
Lebih terperinciLANGKAH DAN STRATEGI. Paparan Bupati Batu Bara. Pada Tanggal 08 Januari 2015 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian R.
LANGKAH DAN STRATEGI Percepatan Ketersediaan Lahan dan Infrastruktur Pendukung dalam Kerangka SISLOGNAS Pembangunan Pelabuhan Internasional di Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara Paparan Bupati Batu Bara
Lebih terperinciPENINJAUAN TINGKAT KEHANDALAN LINTAS KERETA API MEDAN - RANTAU PARAPAT
Jurnal Rancang Sipil Volume 2 Nomor 1, Juni 2013 22 PENINJAUAN TINGKAT KEHANDALAN LINTAS KERETA API MEDAN - RANTAU PARAPAT Husny 1) Rika Deni Susanti 2) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : TENTANG TATA CARA DAN KRITERIA PENETAPAN SIMPUL DAN LOKASI TERMINAL PENUMPANG SERTA LOKASI FASILITAS PERPINDAHAN MODA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATARAN TRANSPORTASI WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG TATARAN TRANSPORTASI WILAYAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012-2032 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencapai
Lebih terperinci2.1 KEBIJAKSANAAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA UTARA
Bangun Purba KE L. PAKAM Kotarih Galang Pantai Cermin Perbaungan Dolok Masihul Sipis-pis Teluk Mengkudu KEC. SEI RAMPAH Dolok Merawan KE P. SIANTAR KOTA TEBING TINGGI Tebing Tinggi Tanjung Beringin Bandar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandara baru untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak beroperasinya Bandara Internasional Kuala Namu tanggal 25 Juli 2013 yang lalu sebagai pengganti Bandara Polonia, menyebabkan semakin meningkatnya mobilitas (pergerakan)
Lebih terperinciKABUPATEN SERDANG BEDAGAI
BAB 4 RENCANA POLA RUANG Ruang selain merupakan sumber alam yang penting artinya bagi kehidupan dan perencanaan serta pelaksanaan pembangunan, juga mengandung fungsi pelestarian lingkungan hidup yang mencakup
Lebih terperinciP E N G U M U M A N Nomor : /DBM-PE/ /2012
P E N G U M U M A N Nomor : /DBM-PE/ /2012 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara merencanakan akan menyelenggarakan Pengadaan Barang dan Jasa dengan Sumber Dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Umum. Transportasi memegang peranan penting dalam perkotaan dapat salah satu
BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Transportasi memegang peranan penting dalam perkotaan dapat salah satu indikator kota yang baik, yang dapat ditandai dengan sistem jaringan yang ada. Sektor transportasi harus
Lebih terperinciPENDAHULUAN. ini harus berani bekerja keras guna meningkatkan dan melipat gamdakan produksi
PENDAHULUAN Latar Belakang Sejak jaman dahulu peranan komoditi pangan di Indonesia, khususny padi cukupbesar, sebab padi merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN
BAB I 1.1. LATAR BELAKANG Cepu merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Blora yang memiliki prospek perkembangan menjadi pusat pengelolaan minyak dan gas Blok Cepu. Untuk mendukung hal itu diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan dan pertumbuhan jumlah penduduk, industri dan perdagangan merupakan unsur utama dalam perkembangan kota Pematangsiantar. Keadaan ini juga
Lebih terperinciTERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI
TERMINAL Terminal merupakan titik dimana penumpang dan barang masuk atau keluar dari sistem jaringan transportasi. Ditinjau dari sistem jaringan transportasi secara keseluruhan, terminal merupakan simpul
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta api saat ini merupakan salah satu moda transportasi pilihan utama sebagian masyarakat di Indonesia untuk bepergian. Dengan sistem yang dibangun saat ini oleh
Lebih terperinciBAB. I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
1 BAB. I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Keinginan membangun jaringan Trans Sumatera dengan maksud memberdayakan sumber daya alam yang melimpah dimiliki oleh Sumatera utara dan Riau telah lama direncanakan.
Lebih terperinci2013, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah diubah terakhir deng
No. 380, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Kereta Api. Jalur. Persyaratan Teknis. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 60 TAHUN 2012 TENTANG PERSYARATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara. Luas wilayahnya 60 km. Kota ini berada ditepi Sungai Asahan, sebagai salah satu sungai terpanjang
Lebih terperinciTUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI
TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2.1. Tujuan Penataan Ruang Kota Bengkulu Tujuan penataan ruang wilayah kota dirumuskan berdasarkan: 1) visi dan misi pembangunan wilayah kota; 2) karakteristik wilayah kota;
Lebih terperinciLAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH
C-1 LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH C-2 LAMPIRAN C DAFTAR ISTILAH 1. Angkutan kereta api adalah kegiatan pemindahan orang dan/atau barang dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kereta api. 2. Awak
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan I-1
I-1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi dan perkembangan transportasi mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling ketergantungan. Perbaikan dalam transportasi pada umumnya akan
Lebih terperinciProfil Balai Wilayah Sungai Sumatera II DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
Profil Balai Wilayah Sungai Sumatera II DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DaftarIsi A. Informasi Umum 1 B. Potensi dan Prasarana Sumber Daya Air 1. Sungai 2 2. Danau 4 3. Bendungan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pelabuhan merupakan sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Perkembangan pelabuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. murah, aman dan nyaman. Sebagian besar masalah transportasi yang dialami
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sektor transportasi dengan sarana dan prasarana yang memadai, sangatlah diperlukan adanya untuk pertumbuhan dan perkembangan wilayah sebagai tempat kegiatan manusia
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI I. UMUM Di dalam undang-undang no 26 Tahun 2007 tentang penataan Ruang, dijelaskan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Sumatera
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibukota Kabupaten ini berada di Lubuk Pakam. Kabupaten Deli Serdang di kenal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertanian memiliki beberapa sektor seperti peternakan, perikanan, perkebunan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pertanian memiliki beberapa sektor seperti peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan dan tanaman pangan. Dari sektor peternakan ada beberapa bagian lagi dan salah
Lebih terperinciKETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP
LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN PROVINSI
Lebih terperinciU R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 1,198,000, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 35,746,483, BELANJA LANGSUNG 191,034,525,000.
Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.07 URUSAN WAJIB Perhubungan 1.07.01 Dinas Perhubungan KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 1,198,000,000.00 00 00 1 2 Retribusi Daerah 1,198,000,000.00
Lebih terperinci2016, No Tahun 2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4722); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (
No.814, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pendelegasian Wewenang. Menteri Kepada Kepala BPTJ. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 66 TAHUN 2016 TENTANG PENDELEGASIAN
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa ruang wilayah negara kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. A. Sejarah Singkat Kabupaten Serdang Bedagai
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Kabupaten Serdang Bedagai Keinginan Masyarakat untuk dimekarkannya Kabupaten Deli Serdang sebenarnya telah cukup lama muncul
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan cerminan dari sebuah realitas kehidupan sosial
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan cerminan dari sebuah realitas kehidupan sosial masyarakat. Sebuah karya sastra yang baik memiliki sifat-sifat yang abadi dengan muatan
Lebih terperinci4.1 ANALISIS REGIONAL
4.1 ANALISIS REGIONAL Kota Sei Rampah (yang menjadi wilayah perencanaan) terdiri dari 8 (delapan) desa yang merupakan bagian yang terpilih dari 17 (tujuh belas) desa yang terdapat di Kecamatan Sei Rampah.
Lebih terperinciKEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2004 TENTANG
KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2004 TENTANG PENETAPAN POLA TRANSPORTASI MAKRO DI PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA
Lebih terperinciBUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN
BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang
Lebih terperinciBAB - V PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS
BAB - V PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS 5.1 Dasar Perumusan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten 5.1.1 Fungsi, Dasar dan Kriteria Penetapan Kawasan Strategis Kabupaten Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan
Lebih terperinciDiresmikan Jokowi, Tol Medan-Tebing Tinggi Fungsional Lebaran 2018
Diresmikan Jokowi, Tol Medan-Tebing Tinggi Fungsional Lebaran 2018 Sumber gambar: http://properti.kompas.com DELI SERDANG, KompasProperti - Presiden Joko Widodo (Jokowi)meresmikan Tol Medan-Kualanamu-Tebing
Lebih terperinciDEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
DEPARTEMEN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Direktorat Lalu lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Jalan Medan Merdeka Barat No 8 Jakarta 10110 1 1. Cetak Biru Pengembangan Pelabuhan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1997 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa ruang wilayah negara kesatuan Republik Indonesia
Lebih terperinciREPUBLIK INDONESIA 47 TAHUN 1997 (47/1997) 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA)
Menimbang : PP 47/1997, RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 47 TAHUN 1997 (47/1997) Tanggal: 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA) Sumber:
Lebih terperinciPROFIL PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN
PROFIL PEMERINTAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN SERDANG BEDAGAI 2017 PROFIL DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Dasar Hukum Terbentuknya Perpustakaan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2013 TENTANG JARINGAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2013 TENTANG JARINGAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.1.1 Dasar Hukum... 1 1.1.2 Gambaran Umum Singkat... 1 1.1.3 Alasan Kegiatan Dilaksanakan... 3 1.2 Maksud dan Tujuan... 3 1.2.1 Maksud Studi...
Lebih terperinci2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah ser
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.193, 2013 TRANSPORTASI. Perhubungan. Lalu Lintas. Angkutan Jalan. Jaringan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5468) PERATURAN PEMERINTAH
Lebih terperinciPELUANG INVESTASI PEMBANGUNAN LRT DAN BRT
PELUANG INVESTASI PEMBANGUNAN LRT DAN BRT Ilustrasi LRT Kota Medan merupakan salah satu dari 5 kota di Indonesia dengan jumlah penduduk diatas 2 juta jiwa (BPS, 2015). Dengan luas 26.510 Hektar (265,10
Lebih terperinciMEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN PEMERINTAH TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL.
PP 47/1997, RENCANA TATA RUANG WILAYAH NASIONAL... Bentuk: PERATURAN PEMERINTAH (PP) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 47 TAHUN 1997 (47/1997) Tanggal: 30 DESEMBER 1997 (JAKARTA) Sumber: LN 1997/96;
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2013 TENTANG JARINGAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2013 TENTANG JARINGAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk
Lebih terperinciRp ,- (Edisi Indonesia) / Rp ,- (Edisi Inggris) US$ 750 Harga Luar Negeri
Hubungi Kami (021) 3193 0108 (021) 3193 0109 (021) 3193 0070 (021) 3193 0102 marketing@cdmione.com www.cdmione.com A ngkutan barang memegang peranan penting dalam menunjang keberhasilan pembangunan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayaran antar pulau di Indonesia merupakan salah satu sarana transportasi dan komunikasi yang sangat diandalkan dalam mewujudkan pembangunan nasional yang berwawasan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI. 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai
BAB III GAMBARAN UMUM KABUPATEN SERDANG BEDAGAI 3.1 Gambaran Umum Kabupaten Serdang Bedagai Secara geografis Kabupaten Serdang Bedagai terletak pada posisi 2 0 57 Lintang Utara, 3 0 16 Lintang Selatan,
Lebih terperinciKRITERIA HIERARKI PELABUHAN
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN LAUT DIREKTORAT DAN PENGERUKAN HIERARKI BATAM, 26 JANUARI 2012 BERDASARKAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM 53 TAHUN 2002 TENTANG TATANAN KEAN
Lebih terperinciBIDANG PERHUBUNGAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN KABUPATEN 1. Perhubungan Darat. 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)
- 35-7. BIDANG PERHUBUNGAN 1. Perhubungan Darat 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) 1. Penyusunan dan penetapan rencana umum jaringan transportasi jalan kabupaten 2. Pemberian izin penyelenggaraan
Lebih terperinciBAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SISTEM TRANSPORTASI 2.1.1 Pengertian Sistem adalah suatu bentuk keterkaitan antara suatu variabel dengan variabel lainnya dalam tatanan yang terstruktur, dengan kata lain sistem
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.164, 2012 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. Penetapan. Trase. Jalur Kereta Api. Tata Cara. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 11 TAHUN 2012 TENTANG TATA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 TINJAUAN UMUM Jembatan sebagai sarana transportasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelancaran pergerakan lalu lintas. Dimana fungsi jembatan adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Peran dan Karakteristik Moda Transportasi Kereta Api Nasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peran dan Karakteristik Moda Transportasi Kereta Api Nasional Perkeretaapian di Indonesia terus berkembang baik dalam prasarana jalan rel maupun sarana kereta apinya (Utomo,
Lebih terperinciU R A I A N JUMLAH PENDAPATAN 1,523,190, BELANJA BELANJA TIDAK LANGSUNG 43,840,818, BELANJA LANGSUNG 89,472,345,616.00
Urusan Pemerintahan Organisasi : : 1.07 URUSAN WAJIB Perhubungan 1.07.01 Dinas Perhubungan KODE 00 00 PENDAPATAN DAERAH 00 00 1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 1,523,190,000.00 00 00 1 2 Retribusi Daerah 1,523,190,000.00
Lebih terperinci